Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

Untuk menuju Indonesia Sehat 2020 Puskesmas secara gencar


melakukan pembenahan di segala lini baik dari program maupun diluar
program. Salah satunya dengan melakukan kerjasama dengan lintas sektor
untuk meningkatakan kesehatan lingkungan sehingga terhindar dari segala
bentuk penularan penyakit menular.

Untuk itu program P2M membuat suatu perencanaan yang akan


mengakomodir semua permasalahan yang ada sehingga bisa memberikan
suatu pelayanan yang optimal dan sistematis. Selanjutnya dirangkum dalam
sebuah Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) dapat dikatakan sebagai suatu
proses penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan-kegiatan yang perlu
dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan Tingkat Puskesmas
(PTP) merupakan salah satu fungsi manajemen puskesmas yang dikenal
dengan P1, PTP ini disusun guna menjadi petunjuk bagi Puskesmas dalam
menyusun usulan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun
waktu satu tahun. Fungsi manajemen yang lain yaitu fungsi penggerakan
pelaksanaan atau lokakarya mini yang dikenal dengan P2 dan fungsi
pengawasan, pengendalian dan penilaian yang dikenal dengan P3.

Oleh karenanya perencanaan Tingkat puskesmas (PTP) yang


dikembangkan disini akan menyusun rencana kegiatan tahunan yang akan
dilaksanakan oleh Puskesmas dan sejauh mungkin diupayakan akan
memenuhi kebutuhan dari perencanaan kesehatan.

Perencanaan Program P2M tahun 2020 1


BAB II
PENGERTIAN, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

2.1 Pengertian

Perencanaan Tingkat Puskesmas adalah proses penyusunan rencana


tahunan Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas. Perencanaan ini mencakup semua kegiatan yang termasuk dalam
upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan dan upaya kesehatan
penunjang. Perencanaan ini disusun sebagai rencana tahunan Puskesmas
yang dibiayai oleh pemerintahan daerah, pemerintahan pusat serta sumber
dana lainnya.
Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ) dapat diartikan sebagai suatu
proses yang sistimatis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang
akan dilaksanakan oleh Puskesmas pada tahun berikutnya untuk
meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dalam upaya mengatasi masalah-masalah kesehatan setempat.
Perencanaan Program Kesehatan merupakan sebuah upaya untuk
memberikan perlindungan terhadap kesehatan manusia melalui pengelolaan,
pengawasan dan pencegahan factor-faktor penyakit yang dapat mengganggu
kesehatan manusia yang bertujuan untuk menopang keseimbangan ekologis
yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk mendukung tercapainya
realitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia.

2.2 Tujuan
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan kemampuan manajemen Puskesmas dalam mengelola
kegiatannya dalam upaya meningkatkan fungsi Puskesmas sebagai
pusat pengembangan, pembinaan, dan pelaksanaan upaya kesehatan
di wilayah kerjanya terutama untuk program-program yang ada di
Puskesmas.
2. Tujuan Khusus :
 Dapat disusun rencana usulan kegiatan ( RUK ) program di
Puskesmas.
 Dapat disusunnya rencana pelaksanaan usulan kegiatan ( RPK )
program di Puskesmas.

2.3 Manfaat

Dengan adanya perencanaan tingkat puskesmas program P2M ini, dapat


memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas dan kuantitas cakupan
program P2M di Puskesmas.

2.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
adalah :
1. Surveilans Epidemiologi
2. Tuberculosis ( TBC )
3. Malaria
4. Kusta
5. Demam Berdarah Dengue ( DBD )

Perencanaan Program P2M tahun 2020 2


6. Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA ) / Infuenza Like Illness ( ILLI
)/ Pneumonia
7. Diare
8. Lumpuh Layu ( AFP )
9. HIV/AIDS
10. Gigitan Hewan Penular Rabies ( HPR )
11. Filariasis

Perencanaan Program P2M tahun 2020 3


BAB III
PERENCANAAN TINGKAT PUSKESMAS

3.1 Identifikasi Masalah

Jenis % Masalah
No Kegiatan Pencapaian Target
Kegiatan
1. TB Paru  Penemuan kasus 3 16,6 18 - Sulitnya pengambilan sputum
baru BTA positif % (semua dari tersangka TB
 Pengobatan kasus 3 kasus - Sputum yang diberikan
baru BTA positif 16,6 TB) terkadang tidak ada dan
 Penemuan kasus TB 0 % 18 bercampur dengan air liur
Paru BTA (-) RO(+) (semua - Tersangka TB masih malu untuk
 Penemuan kasus TB 0 0 kasus memeriksakan sputum nya
Paru kambuh TB) - Kurang pedulinya penderita
 Penderita putus obat 0 0 1 dengan penyakitnya
(DO) 92
 Pemeriksaan suspek 0 0 1
TB 0 51,1
 Penemuan kasus TB % 1
anak 6 0 180
0 Suspek - Pada saat pendataan terkadang
 Penemuan kasus TB
1 tidak berada di rumah
Ekstra Paru
0 1
 Penemuan suspek
dari PIS-PK
Tidak
ada
target

Perencanaan Program P2M tahun 2020 4


2. Diare  Pengobatan / 298 13,1 2266 - Perilaku hidup sehat masyarakat
penderita semua % sudah bagus sehingga terjadi
umur penurunan kasus diare
298 2266 - Penyuluhan tentang diare sudah
 Penderita 13,1 maksimal
mendapatkan oralit %
3. Malaria  Pemeriksaan sediaan 24 - Tidak - Tidak ada masalah
darah pada ada
penderita malaria target
klinis 1 -
 Penderita malaria
positif yang di obati 0 -
 Penderita yang
terdeteksi malaria
berat di puskesmas
Kampung Teleng
yang dirujuk ke
rumah sakit

4. Demam  Penderita DBD 16 - Tidak Tidak ada masalah


Berdarah positif yang diobati ada
Dengue target
5. Ispa /  Penemuan penderita 8 25 % 32 - Kurang nya penemuan bayi dan
Pneumoni pneumonia balita balita dengan tanda gejala
a  Kasus penderita 0 0 0 Pneumoni
pneumonia balita - Kurangnya pengetahuan petugas
meninggal dalam melakukan anamnesa
pada pasien.

Perencanaan Program P2M tahun 2020 5


6. Rabies  Penatalaksanaan 13 0 Tidak Tidak ada masalah
penderita gigitan ada
HPR 5 0 target
 Pengobatan VAR
7. Kusta  Pelacakan 60 0 Tidak - Terduga penderita tidak tahu dan
kasus/suspek kusta ada paham mengenai penyakit Kusta
 Pengobatan kusta 0 0 Target
8. AFP  Penemuan kasus 0 0 1 - Tidak ditemukan pasien dengan
tanda gejala AFP
9. Campak  Penemuan suspek 0 0 5 - Tidak di temukan pasien dengan
tanda gejala campak

Perencanaan Program P2M tahun 2020 6


3.2 Menetapkan Prioritas Masalah

N Kriteria / U S G TOTAL
O Masalah
1 Rendahnya 4 4 3 11
pencapaian
kasus TB untuk
semua kasus
2 Pencapaian 4 4 3 11
kasus
Ispa/Pneumonia
masih rendah
dari target
3 Rendahnya 4 3 3 10
penemuan
kasus diare
4 Tidak 3 3 3 9
tercapainya
target AFP
5 Tidak 3 3 3 9
ditemukan nya
suspek campak

Perumusan Masalah dan Penyebab Masalah

No Rumusan Berbagai faktor Perumusan penyebab


masalah penyebab masalah masalah

1. Pencapaian TB 1. Sulitnya pengambilan 1. Pencapaian kasus TB


Paru untuk sputum dari tersangka Positif masih rendah
semua kasus TB di sebabkan karena
masih rendah 2. Sputum yang diberikan kurangnya kepedulian
dari target 18 terkadang tidak ada dan tersangka terhadap
kasus, bercampur dengan air penyakitnya.
pencapaian 3 ludah 2. Kurangnya partisipasi
kasus dan 3. Kurang pedulinya petugas pustu dan
pencapaian penderita terhadap PWSdalam
suspek TB Paru penyakitnya penjaringan suspek
juga masih 4. Kurangnya partisipasi TB
rendah dari petugas pustu dan PWS 3. Kurangnya dukungan
target 180 dalam penjaringan dari Toma dan Lintas
suspek tercapai suspek Sektoral.
baru 92 5. Kurangnya partisipasi 4. Kurangnya kesadaran
suspek. dari tokoh masyarakat dan kemauan
dan lintas sector dalam tersangka TB untuk
memotifasi masyarakat diperiksa sputumnya.
2 Rendahnya 1. Tidak ditemukannya 1. Kurangnya
penemuan bayi dan balita dengan pendalaman
kasus tanda gejala pneumoni anamnesa terhadap

Perencanaan Program P2M tahun 2020 7


pneumoni dari 2. Kurangnya pasien
target 32 hanya pengetahuan petugas 2. Peningkatan
ditemukan 8 tentang tanda gejala pengetahuan
kasus pneumni petugas tentang
tanda dan gejala
pneumoni

Perencanaan Program P2M tahun 2020 8


3.3 Mencari Akar Penyebab Masalah

Diagram Sebab Akibat Dari Ischikawa ( Fishbone )

Manusia
Masyarakat
 Pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB Paru dan Metode
penatalaksanaannya masih kurang
Cara penyampaian penyuluhan kurang menarik
 Kurang pedulinya penderita terhadap penyakitnya
Kader Kurangnya partisipasi lintas sektor dan tokoh masyarakat dalam
 Kurangnya pengetahuan kader tentang penyakit TB Paru memotifasi masyarakat
dan penatalaksanaannya
 Kurangnya peran aktif kader dalam memotifasi Metode konseling kurang menarik
masyarakat
Petugas Kesehatan
- Kurangnya partisipasi petugas dalam melakukan penjaringan
suspek

Rendahnya
pencapaian kasus TB
Paru BTA ( + )

Material Lingkungan

Masih kurangnya sarana penyuluhan Kondisi geografis : perbukitan

Kurangnya poster dan leaflet tentang TB Paru Kondisi rumah warga yang rapat

Perencanaan Program P2M tahun 2020 9


Diagram Sebab Akibat Dari Ischikawa ( Fishbone )

Manusia
Masyarakat
- Masyarakat kurang mengetahui tentang penyakit Metode
Pneumoni
Metode penyuluhan kurang menarik
Kader
- Kurangnya peran aktif kader dalam memotifasi Kurangnya partisipasi lintas sektor dan tokoh masyarakat
masyarakat dalam memotifasi masyarakat
Petugas Kesehatan
- Kurangnya informasi tentang pneumoni kepada
masyarakat
- Kurangnya pengetahuan petugas dalam menemukan tanda
dan gejala Pneumoni

Rendahnya penemuan
kasus Pneumoni

Material Lingkungan

Masih kurangnya sarana penyuluhan Kondisi geografis : keadaan rumah warga yang rapat

Kurangnya poster dan leaflet mengenai penyakit pneumoni

Perencanaan Program P2M tahun 2020 10


3.4 Rencana Pemecahan Masalah

Inventarisasi
Rumusan Perumusan pendekatan
No masalah alternatif pendekatan
pemecahan masalah
pemecahan masalah

1. Pencapaian kasus 1. Meningkatkan Sehubungan dalam


TB Paru semua penyuluhan tentang penjaringan penderita TB
kasus masih TB paru positif yang
rendah dari target 2. Melakukan dilakukan:
16 kasus pemeriksaan sputum
pencapaian 6 bagi penderita batuk  Penyusunan jadwal
kasus lebih dari 2 minggu penyuluhan
3. Meningkatkan  Melakukan kunjungan
pengetahuan petugas rumah dan melakukan
pustu dan pemeriksaan kontak
mengadakan serumah
pelatihan dalam  Memberdayakan
pembuatan slide masyarakat dan keluarga
sederhana untuk berpartisipasi
4. Melakukan memotivasi penderita
koordinasi dengan  Meningkatkan
tokoh masyarakat pengetahuan petugas dan
dan lintas sector pelatihan pembuatan
slide
 Melakukan Sosialisasi
Pembentukan kader Tb di
sekolah
 Melakukan kegiatan
sosialisasi ketuk pintu TB
kepada kader di wilayah
kerja Puskesmas
Kampung Teleng
 Melakukan kegiatan
ketuk pintu Tb untuk
penemuan kasus TB
secara aktif
 Melakukan penjaringan
kasus TB di DPS dan BPS
untuk penemuan kasus
TB secara aktif
 Menjaga hubungan
kerjasama yang baik
dengan toma dan lintas
sector
2 Tingginya 1. Meningkatkan  Penyusunan jadwal
penemuan kasus penyuluhan penyuluhan
Diare yang tentang diare  Melakukan kunjungan
melebihi target kepada rumah bagi penderita
yaitu 327 dari masyarakat  Memberdayakan

Perencanaan Program P2M tahun 2020 11


target 314 2. Melakukan masyarakat dan
koordinasi dengan keluarga untuk
tokoh masyarakat berpartisipasi dalam
dan lintas sektor menjaga kebersihan
lingkungan
 Melakukan kegiatan
Home Farmasi Care
untuk memastikan
pemakaian zinc pada
penderita diare
digunakan dengan cara
yang benar
3. Tidak 1. Meningkatkan  Penyusunan jadwal
ditemukannya penyuluhan penyelenggaraan RVS
kasus Kusta pada tentang Kusta Kusta di wilayah kerja
masyarakat 2. Melakukan dan sekolah
pemeriksaan  Melakukan pemeriksaan
Kusta pada kepada masyarakt yang
terduga memiliki tanda gejala
penderita Kusta penyakit Kusta
3. Meningkatkan
pengetahuan
petugas
mengenai
penyakit Kusta
4. Tidak 1. Meningkatkan  Melakukan kampanye
terdeteksinya penyuluhan tentang penyakit
penderita kasus tentang penyakit HIV/AIDS di sekolah
penyakit menular HIV/AIDS di
( HIV/AIDS ) sekolah.

Perencanaan Program P2M tahun 2020 12

Anda mungkin juga menyukai