Anda di halaman 1dari 21

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
Nomor 28 K/TUN/2012
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam Tingkat Kasasi telah mengambil putusan

do
gu
sebagai berikut :
1 SUNESH RATTAN LADHARAM, Warga Negara Inggris, Paspor

In
Nomor 302960533, beralamat di 6-12 Wing Kut Street, 3rd, Floor “A”
A
Shing Lee Commercial Building Central Hongkong, dalam hal ini
ah

memberikan kuasa kepada :

lik
1 MOH. IQBAL HADROMI, SH. ;
2 GITA PETRIMALIA, SH. ;
am

ub
3 ATHIFAH ALATAS, SH. ;
Ketiganya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Advokat dan Penasehat
ep
Hukum pada HADROMI & PARTNERS Law Firm, beralamat di
k

Setiabudi Atrium, 2nd Floor, Suite 209 A, Jalan HR Rasuna Said Kav.
ah

R
62, Jakarta 12920, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Agustus

si
2011.

ne
ng

2 KETUA BALAI HARTA PENINGGALAN JAKARTA,


berkedudukan di Jalan M.T. Haryono Nomor 24A, Cawang, Jakarta

do
Timur, dalam hal ini memberikan kuasa kepada :
gu

1 Nama : TAMSIR CHALIK, SH.


NIP : 1959 0704 198103 1 002.
In
A

Pangkat / Golongan : Penata Tk.I ( III/d ).


Jabatan : Sekretaris/Anggota Tehnis Hukum Balai
ah

lik

Harta Peninggalan Jakarta.


2 Nama : AMIRULLAH, SH.
m

ub

NIP : 1959 0709 198103 1 002.


Pangkat / Golongan : Penata ( III/c ).
ka

Jabatan : Kepala Seksi Harta Peninggalan Wilayah


ep

III Balai Harta Peninggalan Jakarta.


ah

Keduanya Pejabat dan Staf pada Kantor Balai Harta Peninggalan


R

Jakarta, berkedudukan di Jalan Let.Jend. MT. Haryono No. 24 A,


es
M

Cawang Atas, Jakarta Timur 13630, berdasarkan Surat Kuasa


ng

on

Hal. 1 dari 21 hal. Put. No. 28 K/TUN/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Khusus Nomor : W7.AHU.2.UM.01.02-054-2011 tanggal 03 Oktober

R
2011.

si
Pemohon Kasasi I, II, dahulu Tergugat II Intervensi, Tergugat/Para

ne
ng
Pembanding.
melawan :

do
gu
1 KAMLESH MOTIRAM KALWANI, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan
Swasta, bertempat tinggal di Jl. HOS Cokroaminoto Nomor 37 RT 01/ RW 03
Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat ;

In
A
2 JOHNY MOTIRAM, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Swasta, bertempat
tinggal di Jl. HOS Cokroaminoto Nomor 37 RT 01/ RW 03 Kelurahan Gondangdia,
ah

lik
Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat;
Dalam hal ini memberikan Kuasa kepada : H. R. BAGIONO, SH. MBA.,
am

ub
dan DARYONO, SH., Keduanya Para Advokat, Kewarganegaraan
Indonesia, berkantor di Artha Graha Building 6 th Floor OBF Center R 36,
ep
Jl. Jenderal Soedirman Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24
k

Oktober 2011.
ah

Termohon Kasasi I, II, dahulu Para Penggugat/Para Terbanding.


R

si
Mahkamah Agung tersebut.

ne
ng

Membaca surat-surat yang bersangkutan.


Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon
Kasasi I, II dahulu sebagai Tergugat II Intervensi, Tergugat telah menggugat sekarang

do
gu

Termohon Kasasi I, II, dahulu sebagai Para Penggugat di muka persidangan Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta pada pokoknya atas dalil-dalil :
In
A

Dengan Obyek Gugatan berupa :


Surat Ketua Balai Harta Peninggalan (Tergugat) berupa Surat Keterangan Hak Mewaris
ah

lik

Nomor : W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 Tentang Hak mewaris atas harta
peninggalan dari Almarhumah SWITA MOTIRAM ;
m

ub

Adapun alasan-alasan yang dijadikan dasar gugatan Tata Usaha Negara ini adalah sebagai
berikut :
ka

1 Bahwa Para Penggugat mengetahui adanya Surat Keterangan Hak Mewaris Nomor :
ep

W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 pada tanggal 16 September 2010


ah

berdasarkan pemberitahuan dari Kuasa Hukum Para Penggugat (Mr. Matthew Saw)
R

yang ada di Singapura yang diberitahukan M. Iqbal Hadromi, SH. Kuasa Hukum dari
es

SUNESH RATTAN LADHARAM yang berkedudukan di Jakarta ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Bahwa gugatan Para Penggugat diajukan pada tanggal 13 Oktober 2010 oleh karena

R
itu gugatan Tata Usaha Negara ini telah memenuhi ketentuan Pasal 55 Undang-

si
Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dimana gugatan ini

ne
ng
diajukan dalam tenggang waktu 90 hari sejak diketahuinya atau diberitahukannya
surat Keputusan Tata Usaha Negara tersebut kepada Para Penggugat pada tanggal 16

do
September 2010 sehingga gugatan ini cukup beralasan untuk diterima ;
gu
3 Bahwa Surat Keterangan Hak Mewaris Nomor : W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal
19 Juli 2010 adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan oleh

In
A
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha
Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat
ah

lik
kongkret, individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang No.
am

ub
51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;
4 Bahwa Para Penggugat mempunyai seorang ayah yang bernama MOTIRAM
ep
k

KISHINCHAND yang telah meninggal dunia pada tanggal 9 Oktober 2007 dan
ah

seorang ibu yang bernama DEVKI MOTIRAM yang telah meninggal dunia pada
R

si
tanggal 8 November 2008 ;
5 Bahwa perkawinan antara MOTIRAM KISHINCHAND dan DEVKI MOTIRAM

ne
ng

mempunyai 3 orang anak yaitu :


- KAMLESH MOTIRAM KALWANI (Penggugat 1) ;

do
gu

• SWITA MOTIRAM (Almarhumah) ;

• JOHNY MOTIRAM (Penggugat 2 ) ;


In
6 Bahwa semasa hidupnya orang tua Para Penggugat bertempat tinggal di HOS
A

Cokroaminoto No. 37 RT 01 RW 03 Kelurahan Gondangdia Kecamatan Menteng,


ah

Jakarta Pusat bersama para anak-anaknya;


lik

7 Bahwa SWITA MOTIRAM dahulu pernah menikah di Luar Negeri (Hongkong)


dengan seorang Warga Negara asing bernama RATTAN LADHARAM pada tanggal
m

ub

10 Desember 1979 sesuai dengan Certificate Of Marriage No. 534375 dan telah
ka

bercerai pada tanggal 11 Mei 1990 berdasarkan Putusan Pengadilan Hongkong


ep

Jurisdiksi Perceraian No. 4014 Tahun 1988 ;


8 Bahwa kemudian SWITA MOTIRAM pada tanggal 13 Juni 1997 menjadi Warga
ah

Negara Indonesia, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 15/PWI


es

Tahun 1997 ;
M

ng

on

Hal. 3 dari 21 hal. Put. No. 28 K/TUN/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
9 Bahwa SWITA MOTIRAM setelah menjadi Warga Negara Indonesia tidak pernah

R
mendaftarkan perkawinan dan perceraian yang dilakukan di Hongkong serta anak

si
yang dilahirkan (SUNESH RATTAN LADHARAM) tersebut pada Kantor

ne
ng
Pencatatan Perkawinan di Indonesia, sehingga ia menjadi warga negara yang
berstatus lajang, hal tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 56 ayat 2 Undang-

do
Undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawianan yang berbunyi : “Dalam waktu 1
gu (satu) tahun setelah suami istri itu kembali di wilayah Indonesia surat bukti
perkawinan mereka harus didaftarkan di Kantor Pencatatan Perkawinan tempat

In
A
tinggal mereka “ ;
10 Bahwa dengan tidak didaftarkannya bukti perkawinan, perceraian yang dilakukan di
ah

lik
luar negeri (Hongkong) serta anak yang dilahirkan (SUNESH RATTAN
LADHARAM) pada Kantor Pencatatan Perkawianan di Indonesia maka perkawinan.
am

ub
Perceraian dan anak tersebut dianggap tidak ada atau tidak sah ;
11 Bahwa dengan tidak didaftarkan bukti perkawinan, perceraian dan anak yang
dilahirkan diluar negeri akan menentukan status tentang kewarganegaraan dari anak
ep
k

tersebut terhadap hukum yang berlaku baik mengenai hukum public maupun hukum
ah

perdata hal tersebut sebagaimana diatur dalam pasal 59 ayat 1 Undang-Undang No. 1
R

si
Tahun 1974 tentang Perkawinan yang berbunyi : “ Kewarganegaraan yang diperoleh
sebagai akibat perkawinan atau putusnya perkawinan menentukan hukum yang

ne
ng

berlaku, baik mengenai hukum public maupun mengenai hukum perdata ;


12 Bahwa SWITA MOTIRAM disamping tidak pernah mendaftarkan mengenai anaknya

do
gu

juga tidak pernah menceritakan kepada Para Penggugat bahwa ia mempunyai seorang
anak, demikian juga anaknya tersebut (SUNESH RATTAN LADHARAM) tidak
In
pernah memberitahukan kepada Para Penggugat dan tidak mengenalnya karena tidak
A

pernah datang ke Indonesia meskipun Kakek, Nenek dan Ibunya meninggal duniapun
(SUNESH RATTAN LADHARAM) tidak pernah hadir ;
ah

lik

13 Bahwa dengan demikian jelas sudah bahwa (SUNESH RATTAN LADHARAM )


meskipun sebagai anak dari SWITA MOTIRAM akan tetapi ia sebagai Warga Negara
m

ub

Asing maka terhadapnya tidak bisa diberlakukan hukum yang berlaku di Indonesia
baik hukum Publik ataupun Hukum Perdata ;
ka

ep

14 Bahwa SWITA MOTIRAM telah meninggal dunia pada tanggal 3


November 2009, berdasarkan surat kematian No : AM. 500.0045343 yang
ah

dikeluarkan oleh Kantor Pencatatan Sipil Kota Administrasi Jakarta Pusat ;


R

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
15 Bahwa atas meninggalnya SWITA MOTIRAM maka Para Penggugat mohon kepada

R
Tergugat untuk diterbitkannya SURAT KETERANGAN WARIS atas nama Para

si
Penggugat ;

ne
ng
16 Bahwa atas permohonan tersebut kemudian Tergugat mengeluarkan Surat Keterangan
Waris atas nama Para Penggugat sebagai ahli waris dari almarhumah SWITA

do
MOTIRAM yaitu Surat Keterangan Hak Mewaris Nomor
gu W7.AH.06.10-08/II/2010 tanggal 25 Februari 2010 yang isinya menyatakan bahwa
sebagai Ahli Waris dan berhak atas harta peninggalan almarhumah SWITA

In
A
MOTIRAM adalah KAMLESH MOTIRAM KALWANI DAN JOHNY MOTIRAM ;
17 Bahwa kemudian Tergugat pada tanggal 19 Juli 2010 telah mengeluarkan Surat
ah

lik
Keterangan Hak Mewaris Nomor ; W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010
yang menyatakan (SUNESH RATTAN LADHARAM) sebagai ahli waris dari
am

ub
alamarhumah SWITA MOTIRAM dan membatalkan Surat Keterangan Hak Mewaris
No. W7.AH.06.10-08/II/2010 tanggal 25 Februari 2010 ;
18 Bahwa atas turunnya Surat Keterangan Hak Mewaris Nomor : W7.AH.06.10-36/
ep
k

VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 Tentang Hak mewaris atas harta peninggalan
ah

Almarhumah SWITA MOTIRAM yang hanya menyebutkan SUNESH RATTAN


R

si
LADHARAM sebagai satu-satunya Ahli Waris dari Almarhumah SWITA
MOTIRAM Para Penggugat merasa sangat dirugikan dimana Para Penggugat tidak

ne
ng

bisa untuk mengambil alih harta-harta atas peninggalan almarhumah Swita Motiram;
19 Bahwa SUNESH RATTAN LADHARAM adalah sebagai Warga Negara asing maka

do
gu

tidak berhak memperoleh Hak milik di Indonesia hal tersebut sebagaimana diatur
dalam Pasal 21 ayat 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang UUPA yang
In
berbunyi : “Hanya warga Negara Indonesia dapat mempunyai hak milik” ;
A

20 Bahwa Keputusan Tergugat tersebut adalah didasarkan atas permohonan dari M.


IQBAL HADROMI, pada tanggal 01 Mei 2010 tanpa meminta keterangan dari Para
ah

lik

Penggugat selaku saudara Kandung dari Almarhumah SWITA MOTIRAM ;


21 Bahwa SUNESH RATTAN LADHARAM adalah sebagai seorang Warga Negara
m

ub

Asing bukan sebagai Warga Negara Indonesia oleh karena itu terhadapnya tidak bisa
diberlakukan atas hukum Waris yang berlaku di Indonesia ;
ka

ep

22 Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, beralasan dan berdasarkan hukum kiranya
apabila Para Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara ini terhadap Tergugat,
ah

hal mana diatur dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
R

es

tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
M

Usaha Negara dan berdasar hukum pula apabila Surat Keterangan Hak Mewaris
ng

on

Hal. 5 dari 21 hal. Put. No. 28 K/TUN/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nomor : W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 untuk dinyatakan

R
batal dan tidak syah karena bertentangan dengan Pasal 56 ayat 2 dan Pasal 59 ayat 1

si
Undang-Undang R.I. No. 01 Tahun 1974 tentang perkawinan dan juga melangar

ne
ng
Pasal 21 ayat 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Undang-undang Pokok
Agraria ;

do
23 Bahwa Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Tergugat tersebut juga melanggar
gu Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB), yaitu Azas tentang tidak
adanya Kepastian Hukum, karena telah menimbulkan keresahan dan tidak adanya

In
A
kepastian hukum bagi Para Penggugat oleh karena Para Penggugat sebagai saudara
kandung dari Almarhumah SWITA MOTIRAM dan juga azas Kecermatan dimana
ah

lik
oleh karena Tergugat kurang cermat apakah SUNESH RATTAN LADHARAM
sebagai Warga Negara Asing bisa diterapkan terhadap Hukum yang berlaku Di
am

ub
Indonesia, sebagaimana hal ini diatur dalam ketentuan Pasal 53 ayat 2 huruf (b)
Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 5
Tahun 1986 tentang PTUN jo. Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang
ep
k

Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata
ah

Usaha Negara sebagaimana diuraikan diatas ;


R

si
Berdasarkan alasan-alasan hukum tersebut diatas maka dengan segala kerendahan
hati mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dapat menerima

ne
ng

gugatan Tata Usaha Negara ini, memeriksanya serta selanjutnya mengambil putusan sebagai
berikut :

do
gu

1 Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;


2 Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keterangan Hak Mewaris Nomor ;
In
W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 yang dikeluarkan oleh Ketua Balai
A

Harta Peninggalan Jakarta ;


3 Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keterangan Hak Mewaris
ah

lik

Nomor : W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 yang dikeluarkan Ketua


Balai Harta Peninggalan Jakarta ;
m

ub

4 Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Tergugat ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Tata Usaha Negara
ka

ep

Jakarta telah mengambil putusan, yaitu putusannya tanggal 11 Februari 2011 Nomor : 141/
G/2010/PTUN.JKT, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
ah

DALAM POKOK SENGKETA :


R

es

1 Mengabulkan gugatan Para Penggugat seluruhnya ;


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2 Menyatakan tidak sah Surat Keputusan Tergugat Nomor :

R
W7.AH.06.10-36/VII/2010, tanggal 19 Juli 2010 tentang Surat

si
Keterangan Hak Mewaris yang diberikan kepada Sunesh Rattan

ne
ng
Ladharam ;
3 Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan

do
Tergugat Nomor : W7.AH.06.10-36/VII/2010, tanggal 19 Juli 2010
gu tentang Surat Keterangan Hak Mewaris yang diberikan kepada Sunesh
Rattan Ladharam;

In
A
4 Menghukum Tergugat dan Tergugat II Intervensi secara tanggung
renteng untuk membayar biaya perkara ini yang diperhitungkan
ah

lik
sebesar Rp. 308.000,- (Tiga ratus delapan ribu rupiah).
Menimbang, bahwa putusan mana dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat
am

ub
II Intervensi, Tergugat/Para Pembanding telah dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Jakarta dengan putusannya Nomor. 86/B/2011/ PT.TUN.JKT Tanggal 15 Agustus
2011, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
ep
k

- Menerima Permohonan Banding dari Tergugat dan Tergugat II Intervensi /Para


ah

Pembanding ;
R

si
- Membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, tanggal 11 Februari 2011
Nomor : 141/G/2010/PTUN-JKT., yang dimohonkan Banding, dan dengan :

ne
ng

MENGADILI SENDIRI :
1 Mengabulkan gugatan Para Penggugat/Terbanding untuk seluruhnya;

do
gu

2 Menyatakan batal Surat Keputusan Tergugat/Pembanding Nomor :


W7.AH.06.10-36/VII/2010, tanggal 19 Juli 2010 tentang Surat Keterangan Hak
In
Mewaris yang diberikan kepada Sunesh Rattan Ladharam ;
A

3 Mewajibkan kepada Tergugat/Pembanding untuk mencabut Surat Keputusan


Tergugat/Pembanding Nomor : W7.AH.06.10-36/VII/2010, tanggal 19 Juli 2010
ah

lik

tentang Surat Keterangan Hak Mewaris yang diberikan kepada Sunesh Rattan
Ladharam;
m

ub

4 Menghukum Tergugat dan Tergugat II Intervensi/Para Pembanding secara tanggung


renteng untuk membayar biaya perkara dalam dua tingkat peradilan yang dalam
ka

ep

pemeriksaan banding ditetapkan sebesar Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu
rupiah).
ah

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Tergugat


R

es

II Intervensi, Tergugat/Para Pembanding pada tanggal 29 September 2011 kemudian


M

terhadapnya oleh Tergugat II Intervensi, Tergugat/Para Pembanding dengan perantaraan


ng

on

Hal. 7 dari 21 hal. Put. No. 28 K/TUN/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus masing-masing tanggal 29 Agustus 2011 dan 03

R
Oktober 2011 diajukan permohonan kasasi secara lisan masing-masing pada tanggal 03

si
Oktober 2011 sebagaimana ternyata dari Akte Permohonan Kasasi Nomor. 141/G/2010 /

ne
ng
PTUN-JKT yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, permohonan
mana kemudian disusul dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima

do
di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut masing-masing pada tanggal 12
gu
Oktober 2011 dan 14 Oktober 2011.
Menimbang, bahwa setelah itu oleh Para Penggugat/Para Terbanding pada

In
A
tanggal 13 Oktober 2011 dan 18 Oktober 2011 telah diberitahukan tentang memori kasasi
dari Tergugat II Intervensi, Tergugat/Para Pembanding, kemudian terhadapnya diajukan
ah

lik
jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta pada tanggal 27 Oktober 2011 ;
am

ub
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan
ep
k

kasasi tersebut formal dapat diterima .


ah

ALASAN KASASI
R

si
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi I dalam
memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :

ne
ng

I KEWENANGAN BALAI HARTA PENINGGALAN (BHP)


Bahwa perlu ditegaskan yang merupakan salah satu kewenangan BHP (Pemohon Kasasi

do
gu

II/Pembanding/Tergugat) adalah menerbitkan Surat Keterangan Hak Mewaris untuk


Warga Negara Indonesia Golongan Timur Asing.
In
Bahwa kewenangan dimaksud telah jelas diatur dalam peraturan perundang-undangan,
A

antara lain, sebagai berikut :


a Pasal 14 ayat (1) Instruksi Voor De Gouvernements Landmeters STBL 1016 No. 517;
ah

lik

Bahwa pasal ini pada pokoknya menyebutkan bahwa BHP (Pemohon Kasasi II/
Pembanding/Tergugat) mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan Surat
m

ub

Keterangan Mewaris bagi pihak yang mempunyai kepentingan.


b Surat Menteri Dalam Negeri cq. Kepala Direktorat Pendaftaran Tanah Direktorat
ka

ep

Jenderal Agraria Departemen Dalam Negeri tanggal 20 Desember 1969


No.DPT/12/63/12/69;
ah

Bahwa peraturan ini pada pokoknya menetapkan bahwa BHP (Pemohon Kasasi II /
R

es

Pembanding / Tergugat) berhak mengeluarkan Surat Keterangan Mewaris bagi WNI


M

Keturunan Timur Asing.


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997

R
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang

si
Pendaftaran Tanah.

ne
ng
Bahwa Peraturan ini secara jelas menyebutkan bahwa Permohonan Pendaftaran Hak
Atas Tanah Atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun harus diajukan oleh ahli waris

do
atau kuasanya dengan melampirkan :
gu • Sertifikat Hak Atas Tanah Atau Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
atas nama pewaris

In
A
• Surat kematian atas nama pemegang hak yang tercantum dalam Sertifikat
• Surat tanda bukti sebagai ahli waris yang dapat berupa wasiat dari pewaris,
ah

lik
putusan pengadilan dan surat keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan bagi
Warga Negara Indonesia Keturunan Timur Asing.
am

ub
Bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut diatas, tidak dapat dibantah
lagi bahwa Surat Keterangan Hak Mewaris untuk Warga Negara Indonesia Keturunan
ep
Timur Asing hanya dapat diterbitkan oleh BHP, BUKAN Institusi lain manapun
k

termasuk Pengadilan.
ah

II BALAI HARTA PENINGGALAN (BHP) TELAH BERTINDAK SESUAI


R

si
KEWENANGANNYA
Bahwa Judex Factie Pengadilan Tingkat Pertama dalam pertimbangan hukumnya,

ne
ng

menilai bahwa tindakan BHP (Pemohon Kasasi II/Pembanding/ Tergugat) dalam


menerbitkan Surat Keterangan Hak Mewaris No. W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19

do
gu

Juli 2010 (“Obyek Sengketa”) telah bertindak melampaui kewenangannya. Karenanya


tindakan BHP (Pemohon Kasasi II/Pembanding/ Tergugat) demikian telah melanggar
In
A

Asas Kepastian Hukum dan Asas Tertib Penyelenggaraan Negara sebagai bagian dari
Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, sehingga sesuai ketentuan Pasal 53 Ayat (2)
ah

huruf b Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 maka terhadap keputusan BHP (Pemohon
lik

Kasasi II / Pembanding/Tergugat), Obyek Sengketa a quo haruslah dinyatakan tidak sah


serta mewajibkan BHP (Pemohon Kasasi II/Pembanding/Tergugat) untuk mencabut
m

ub

Obyek Sengketa a quo yang telah dikeluarkan.


ka

Bahwa menyikapi pertimbangan tersebut diatas, Judex Factie Pengadilan Tingkat


ep

Banding telah menyatakan TIDAK SEPENDAPAT dengan pertimbangan hukum Judex


Factie Pengadilan Tingkat Pertama khususnya mengenai kewenangan BHP (Pemohon
ah

Kasasi II/Pembanding/Tergugat) dalam menerbitkan Obyek Sengketa yang


es

dipertimbangkan telah melampaui kewenangannya.


M

ng

on

Hal. 9 dari 21 hal. Put. No. 28 K/TUN/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada hal 8 – Putusan, Judex Factie Tingkat Banding memberikan dasar

R
pertimbangan sendiri, yaitu bahwa sesuai dengan Asas Hukum Administrasi

si
Pemerintahan, pejabat yang membuat keputusan adalah berwenang untuk mencabutnya

ne
ng
atau memperbaikinya dikemudian hari apabila dianggap ada kekeliruan atas keputusan
yang diterbitkan semula. Demikian pula dalam sengketa Tata Usaha Negara ini,

do
walaupun BHP (Pemohon Kasasi II/ Pembanding/Tergugat) semula pernah menerbitkan
gu
Surat Keterangan Hak Mewaris tanggal 25 Februari 2010 No. W7.AH.06-10-08/II/2010
yang isinya menyatakan bahwa Kamlesh Motiram Kalwani dan Johny Motiram (Para

In
A
Termohon Kasasi/Terbanding/ Penggugat) sebagai Ahli Waris dan berhak atas harta
peninggalan Almarhumah nyonya Swita Motiram, namun atas dasar adanya kekeliruan,
ah

lik
maka dikemudian hari BHP (Pemohon Kasasi II/ Pembanding/Tergugat) berwenang
untuk memperbaikinya dengan mengeluarkan Surat Keterangan Hak Mewaris No.
am

ub
W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 (Obyek Sengketa) yang menyatakan
membatalkan Surat Keterangan Hak Mewaris No. W7.AH.06-10-08/II/2010 tanggal 25
Februari 2010 dan menyatakan Sunesh Rattan Ladharam (Pemohon Kasasi I/
ep
k

Pembanding/ Tergugat II Intervensi) sebagai ahli waris dari Almarhumah Nyonya Swita
ah

Motiram.
R

si
Bahwa Pemohon Kasasi I/Pembanding/Tergugat II Intervensi pada dasarnya sependapat
dan mendukung pertimbangan Judex Factie Tingkat Banding tersebut diatas. Namun

ne
ng

demikian Judex Factie Tingkat Banding seharusnya juga memberikan pertimbangan


berdasarkan pendekatan dari segi peraturan perundang-undangan sehubungan dengan

do
gu

kewenangan BHP (Pemohon Kasasi II/Pembanding/Tergugat) dalam mengeluarkan


Obyek Sengketa dimaksud.
In
Bahwa Surat Keterangan Hak Mewaris No. W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli
A

2010 (Obyek Sengketa), yang menetapkan Sunesh Rattan Ladharam (Pemohon Kasasi I /
Pembanding / Tergugat II Intervensi) sebagai ahli waris tunggal (anak) yang sah dari
ah

lik

Almarhumah nyonya Swita Motiram, diterbitkan oleh BHP (Pemohon Kasasi II /


Pembanding / Tergugat) bagi Almarhumah nyonya Swita Motiram yang statusnya adalah
m

ub

Warga Negara Indonesia Keturunan Timur Asing.


Bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan yang disebutkan pada Point II diatas,
ka

ep

sangat jelas diatur bahwa kewenangan BHP (Pemohon Kasasi II / Pembanding /


Tergugat) adalah menerbitkan Surat Keterangan Hak Mewaris bagi Warga Negara
ah

Indonesia Keturunan Timur Asing.


R

es

Bahwa oleh karenanya tindakan BHP (Pemohon Kasasi II / Pembanding / Tergugat) yang
M

mengeluarkan Surat Keterangan Hak Mewaris No. W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Juli 2010 (Obyek Sengketa) bagi Almarhumah nyonya Swita Motiram yang statusnya

R
adalah Warga Negara Indonesia Keturunan Timur Asing, telah sesuai dengan

si
kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tersebut diatas

ne
ng
(pada Point II). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Obyek Sengketa yang diterbitkan
oleh BHP (Pemohon Kasasi II/Pembanding/Tergugat) merupakan Keputusan Tata Usaha

do
Negara yang tidak bertentangan dengan/telah tunduk pada peraturan perundang-
gu
undangan yang berlaku dan Asas Kepastian Hukum serta Asas Tertib Penyelenggaraan
Negara sebagai bagian dari Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, sesuai ketentuan

In
A
Pasal 53 Ayat (2) huruf b Undang-Undang No. 9 Tahun 2004.
III SUNESH RATTAN LADHARAM ADALAH ANAK KANDUNG TUNGGAL
ah

lik
DARI ALMARHUMAH NYONYA SWITA MOTIRAM DAN OLEH
KARENANYA SEBAGAI AHLI WARIS TUNGGAL YANG SAH DARI
am

ub
ALMARHUMAH NYONYA SWITA MOTIRAM.
Bahwa Judex Factie Pengadilan Tingkat Banding, di hal. 9 – Putusan, telah memberikan
pertimbangan hukum, bahwa yang menjadi permasalahan hukum atas terbitnya Obyek
ep
k

Sengketa yang hanya menyebutkan Sunesh Rattan Ladharam (Pemohon Kasasi II/
ah

Pembanding/Tergugat II Intervensi) sebagai satu-satunya Ahli Waris dari Almarhumah


R

si
nyonya Swita Motiram, apakah tindakan BHP (Pemohon Kasasi II/Pembanding/
Tergugat) tersebut dibenarkan secara hukum?

ne
ng

Bahwa menyikapi permasalahan hukum diatas, Judex Factie Tingkat Banding


memberikan pertimbangan hukum yang pada pokoknya menyebutkan bahwa “BHP

do
gu

(Pemohon Kasasi II/Pembanding/Tergugat) seharusnya tidak begitu mudah


membatalkan/merubah keputusan pertama yang dikeluarkannya. Sehingga tindakan BHP
In
(Pemohon Kasasi II/Pembanding/Tergugat) dipandang tidak sesuai dengan Asas
A

Kepastian Hukum dalam Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik.”


Bahwa Judex Factie Tingkat Banding dalam memberikan pertimbangan tersebut diatas
ah

lik

nyata-nyata tidak memberikan dasar hukum yang jelas. Bahwa seharusnya Judex Factie
Tingkat Banding memberikan dasar hukum yang jelas sebagai unsur dalam penerapan
m

ub

hukum yang benar dalam perkara aquo yang mana tentunya harus didasarkan pada
ketentuan hukum waris Indonesia yang dalam hal ini mengacu pada Kitab Undang-
ka

ep

undang Hukum Perdata.


Bahwa berdasarkan Pasal 852 KUHPer berbunyi sebagai berikut :
ah

“Anak-anak ataupun sekalian keturunan mereka, biar dilahirkan dari lain-lain perkawinan
R

es

sekalipun, mewaris dari kedua orang tua, kakek, nenek atau semua keluarga sedarah
M

ng

on

Hal. 11 dari 21 hal. Put. No. 28 K/TUN/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mereka selanjutnya dalam garis lurus ke atas, dengan tiada perbedaan antara laki-laki

R
atau perempuan dan tiada perbedaan kelahiran lebih dahulu.”

si
Bahwa ketentuan Pasal 852 KUHPer tersebut diatas pada pokoknya menjelaskan bahwa

ne
ng
anak-anak mewaris dari kedua orang tuanya. Anak-anak merupakan derajat pertama atau
Golongan I dalam strata ahli waris yang berhak mewaris dari kedua orang tuanya.

do
Bahwa berdasarkan bukti-bukti otentik yang telah diajukan ke dalam persidangan pada
gu
peradilan tingkat pertama, Pemohon Kasasi I / Pembanding / Tergugat II Intervensi telah
membuktikan bahwa dirinya adalah benar merupakan anak kandung atau keturunan yang

In
A
sah satu-satunya (tunggal) dari Almarhumah nyonya Swita Motiram. Bahwa selanjutnya
bukti yang telah disampaikan tersebut diatas tidak pernah dibantah sekalipun oleh Para
ah

lik
Termohon Kasasi / Terbanding / Penggugat, sehingga dapat disimpulkan bahwa Para
Termohon Kasasi / Terbanding / Penggugat pun mengakui bahwa benar Sunesh Rattan
am

ub
Ladharam (Pemohon Kasasi I / Pembanding / Tergugat II Intervensi) adalah anak
kandung atau keturunan yang sah satu-satunya (tunggal) dari Almarhumah nyonya Swita
Motiram. Dengan demikian Sunesh Rattan Ladharam (Pemohon Kasasi I / Pembanding /
ep
k

Tergugat II Intervensi) dalam kedudukannya sebagai anak, merupakan Golongan I dalam


ah

strata ahli waris, yang berhak mewaris dan menjadi satu-satunya ahli waris dari
R

si
Almarhumah nyonya Swita Motiram.
Bahwa sesuai dengan Hukum Waris Indonesia berdasarkan Kitab Undang-undang

ne
ng

Hukum Perdata (KUHPer), Kamlesh Motiram Kalwani dan Johny Motiram (Para
Termohon Kasasi / Terbanding / Penggugat) sebagai saudara kandung dari Almarhumah

do
gu

nyonya Swita Motiram merupakan Golongan II dalam strata ahli waris. Bahwa Golongan
II pada dasarnya TIDAK BERHAK dan/atau TERTUTUP hak mewarisnya oleh
In
Golongan I ahli waris yang masih hidup. Sehingga berdasarkan fakta dan bukti otentik
A

tersebut diatas serta sesuai dengan ketentuan hukum waris Indonesia, Sunesh Rattan
Ladharam (Pemohon Kasasi I / Pembanding / Tergugat II Intervensi) adalah merupakan
ah

lik

ahli waris satu-satunya (tunggal) yang sah dari Almarhumah nyonya Swita Motiram.
Bahwa berdasarkan penerapan hukum tersebut diatas, maka sudah sepantasnya dan
m

ub

berdasarkan hukum apabila BHP (Pemohon Kasasi II / Pembanding / Tergugat)


menetapkan hanya Sunesh Rattan Ladharam (Pemohon Kasasi I / Pembanding / Tergugat
ka

ep

II Intervensi) sebagai ahli waris tunggal yang sah dari Almarhumah nyonya Swita
Motiram dalam SKHW No. W7.AH.06.10-36/VII/2010.- tertanggal 19 Juli 2010 (Obyek
ah

Sengketa) yang diterbitkannya.


R

es

Bahwa APABILA BHP (Pemohon Kasasi II / Pembanding / Tergugat) menetapkan


M

Kamlesh Motiram Kalwani dan Johny Motiram (Para Termohon Kasasi / Terbanding /
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penggugat) yaitu Saudara Kandung dari Almarhumah nyonya Swita Motiram sebagai

R
ahli waris, sementara diketahui berdasarkan bukti otentik yang tidak dibantah

si
kebenarannya, ternyata masih terdapat Anak / Keturunan yang masih hidup dari

ne
ng
Almarhumah nyonya Swita Motiram, maka justru BHP (Pemohon Kasasi II /
Pembanding / Tergugat) MELANGGAR ketentuan peraturan perundang-undangan

do
hukum waris Indonesia dan Asas Kepastian Hukum serta Asas Tertib Penyelenggaraan
gu
Negara sebagai bagian dari Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, sesuai ketentuan
Pasal 53 Ayat (2) huruf b Undang-Undang No. 9 Tahun 2004.

In
A
IV PUTUSAN JUDEX FACTIE TINGKAT BANDING TIDAK JELAS
Bahwa Judex Factie Tingkat Banding memberikan pertimbangan hukum yang pada
ah

lik
pokoknya menyebutkan bahwa “alasan-alasan BHP (Pemohon Kasasi II / Pembanding /
Tergugat) adalah merupakan alasan keperdataan yang seharusnya tidak begitu mudah
am

ub
membatalkan / merubah keputusan pertama yang dikeluarkan. Sehingga tindakan BHP
(Pemohon Kasasi II / Pembanding / Tergugat) dipandang tidak sesuai dengan Asas
Kepastian Hukum dalam Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik.”
ep
k

Bahwa pertimbangan Judex Factie Tingkat Banding tersebut diatas, khususnya kata-kata
ah

“…. seharusnya tidak begitu mudah membatalkan / merubah keputusan pertama yang
R

si
dikeluarkan.” merupakan pertimbangan hukum yang buram / tidak jelas / tidak berdasar
dan bahkan tidak memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai sebuah “pertimbangan

ne
ng

hukum”.
Bahwa Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

do
gu

Kehakiman menyebutkan sebagai berikut:


“Putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar putusan, juga memuat
In
pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau sumber
A

hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili”


Bahwa apabila diperhatikan dengan seksama, Putusan Judex Factie Tingkat Banding
ah

lik

dalam perkara aquo sama sekali tidak memuat alasan dan dasar putusan yang jelas serta
tidak memuat pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau
m

ub

sumber hukum tak tertulis sebagaimana yang dimaksud oleh sebagaimana yang dimaksud
oleh Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
ka

ep

Kehakiman.
Bahwa selain hal tersebut diatas, Judex Factie Tingkat Banding juga telah memberikan
ah

pertimbangan yang INKONSISTEN, yang dapat terlihat dalam pertimbangannya pada


R

es

halaman 8 – Putusan, dimana Judex Factie Tingkat Banding menyatakan TIDAK


M

SEPENDAPAT dengan pertimbangan hukum Judex Factie Tingkat Pertama yang


ng

on

Hal. 13 dari 21 hal. Put. No. 28 K/TUN/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menyebutkan bahwa BHP (Pemohon Kasasi II / Pembanding / Tergugat) telah bertindak

R
melampaui kewenangannya dan karenanya tindakan demikian telah melanggar Asas

si
Kepastian Hukum dan Asas Tertib Penyelenggaraan Negara sebagai bagian dari Asas-

ne
ng
Asas Umum Pemerintahan yang Baik, sesuai ketentuan Pasal 53 Ayat (2) huruf b
Undang-Undang No. 9 Tahun 2004. Namun pada halaman 9 – Putusan, Judex Factie

do
Tingkat Banding justru memberikan pertimbangan hukum bahwa tindakan BHP
gu
(Pemohon Kasasi II / Pembanding / Tergugat) tidak sesuai dengan Asas Kepastian
Hukum dalam Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik.

In
A
Bahwa dari pertimbangan-pertimbangan hukum Judex Factie Tingkat Banding tersebut
diatas, dapat disimpulkan bahwa Judex Factie Tingkat Banding dalam memberikan
ah

lik
putusan telah melanggar prinsip-prinsip peradilan yang baik, khususnya penerapan asas
Motiverings beginsel (reasons and argumentations of decision), yaitu asas bahwa
am

ub
putusan-putusan hakim harus memuat alasan-alasan hukum yang jelas, dapat dimengerti
dan bersifat konsisten dengan penalaran hukum yang runtut.
Bahwa berdasarkan fakta dan penjelasan diatas, maka adalah beralasan hukum apabila
ep
k

Pemohon Kasasi I / Pembanding / Tergugat II Intervensi sangat keberatan atas Putusan


ah

Judex Factie Tingkat Banding karena telah salah menerapkan hukum yang berlaku
R

si
terhadap perkara aquo oleh karenanya berdasarkan Pasal 30 Undang Nomor 14 tahun
1985 tentang Mahkamah Agung, sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang

ne
ng

Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
tentang Mahkamah Agung, maka sudah sepatutnya Majelis Hakim Agung Perkara aquo

do
gu

untuk membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dimaksud.
Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi II
In
dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :
A

I JUDEX FACTIE PEMERIKSA PERKARA AQUO PADA TINGKAT


BANDING TELAH SALAH MENERAPKAN ATAU MELANGGAR HUKUM
ah

lik

YANG BERLAKU
1 Bahwa pada halaman 9 Putusan PTTUN No. 86/B/2011/PT.TUN.JKT, Judex Factie
m

ub

Tingkat Banding jelas-jelas menyebutkan bahwa yang menjadi permasalahan hukum


dalam perkara aquo adalah dengan terbitnya Obyek Gugatan yang hanya
ka

ep

menyebutkan Sdr. SUNESH RATTAN LADHARAM sebagai satu-satunya ahli waris


dari Almarhumah Nyonya SWITA MOTIRAM alias SIWITA RATTAN
ah

LADHARAM, apakah tindakan Pemohon Kasasi II tersebut dibenarkan?


R

es

2 Bahwa Judex Factie Tingkat Banding dalam memberikan pertimbangan atas


M

permasalahan hukum tersebut diatas, nyata-nyata telah mengabaikan / tidak


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mempertimbangkan sama sekali fakta-fakta yuridis yang telah disampaikan Pemohon

R
Kasasi II, khususnya fakta yuridis mengenai kedudukan Sdr. SUNESH RATTAN

si
LADHARAM sebagai keturunan / anak kandung satu-satunya (tunggal) yang sah dari

ne
ng
Almarhumah Nyonya SWITA MOTIRAM alias SIWITA RATTAN LADHARAM,
berdasarkan Akta Kelahiran No. Z027512 2DI tertanggal 21 Agustus 1982 yang

do
diterbitkan oleh Kantor Catatan Kelahiran dan Kematian Hong Kong dan telah
gu dilegalisir oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong (Bukti T-7).
Akta Kelahiran dimaksud merupakan akta otentik yang sah dan tidak dapat dibantah

In
A
kebenarannya;
3 Bahwa dalam menjawab permasalahan hukum dalam perkara aquo, Putusan Judex
ah

lik
Factie Tingkat Banding tidak memuat alasan dan dasar hukum yang jelas dalam
pertimbangan hukum yang dibuatnya. Judex Factie Tingkat Banding juga tidak
am

ub
cermat dalam mempertimbangkan fakta-fakta yuridis untuk dikorelasikan dengan
hukum yang berlaku (hukum positif), sehingga membuktikan bahwa Judex Factie
Tingkat Banding tidak dapat menerapkan hukum secara benar dalam perkara a quo;
ep
k

4 Bahwa pada halaman 8, Putusan PTTUN No. 86/B/2011/PT.TUN.JKT, menyebutkan


ah

:
R

si
”…Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding tidak sependapat dengan
pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tersebut dengan

ne
ng

pertimbangan: sesuai dengan asas hukum administrasi pemerintahan, pejabat


yang membuat keputusan adalah berwenang untuk mencabutnya atau

do
gu

memperbaikinya di kemudian hari apabila dianggap ada kekeliruan atas


keputusan yang diterbitkan semula. Demikan pula dalam sengketa TUN
In
ini….”
A

5 Bahwa berdasarkan pertimbangan hukum Judex Factie Tingkat Banding sebagaimana


kami kutip diatas, dapat disimpulkan tindakan pejabat pemerintah untuk mencabut
ah

lik

sebuah keputusan yang telah dibuatnya atau memperbaiki di kemudian hari apabila
dianggap ada kekeliruan atas keputusan yang diterbitkan semula, adalah telah sesuai
m

ub

dengan asas hukum administrasi pemerintahan;


6 Bahwa Pemohon Kasasi II telah mempertimbangkan fakta-fakta secara cermat dan
ka

ep

memberitahukan kepada Para Termohon Kasasi mengenai adanya kekeliruan atas


Surat Keterangan Hak Mewaris Nomor: W7.AH.06-10-08/II/2010 tanggal 25
ah

Pebruari 2010 dimana mengakibatkan sangat penting bagi Tergugat untuk mencabut
R

es

keputusannya tersebut dan kemudian memperbaikinya melalui Surat Keterangan Hak


M

Mewaris Nomor: W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 (Objek Gugatan);


ng

on

Hal. 15 dari 21 hal. Put. No. 28 K/TUN/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa APABILA Tergugat tidak mencabut atau memperbaiki Surat Keterangan Hak

R
Mewaris Nomor: W7.AH.06-10-08/II/2010 tanggal 25 Pebruari 2010 yang memuat

si
keterangan yang SALAH (Misleading), maka justru Tergugatlah yang telah

ne
ng
melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu hukum mengenai
waris di Indonesia, karena memberikan surat keterangan hak mewaris kepada Para

do
Termohon Kasasi yang pada dasarnya bukan pihak yang berhak sebagai ahli waris
gu atau BUKAN anak kandung dari Almarhumah Nyonya SWITA MOTIRAM alias
SIWITA RATTAN LADHARAM.

In
A
7 Bahwa kemudian pada halaman 9, Putusan PTTUN No. 86/B/2011/ PT.TUN.JKT,
menyebutkan :
ah

lik
“Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta berpendapat
alasan-alasan pertimbangan Tergugat/Pembanding adalah merupakan alasan
am

ub
keperdataan yang seharusnya tidak begitu mudah membatalkan/merubah
keputusan pertama…”
8 Bahwa apa yang didalilkan oleh Judex Factie Tingkat Banding tersebut,
ep
k

mengaburkan apa yang telah Judex Factie Tingkat Banding dalilkan sebelumnya pada
ah

halaman 8, Putusan PTTUN No. 86/B/2011/PT.TUN.JKT dan bertentangan dengan


R

si
asas kepastian hukum;
9 Bahwa pertimbangan Judex Factie Tingkat Banding yang menyebutkan kata-kata

ne
ng

“..alasan keperdataan yang seharusnya tidak begitu mudah membatalkan/merubah


keputusan pertama”, menunjukkan Judex Factie Tingkat Banding tidak jelas dalam

do
gu

membuat Putusan dalam perkara aquo karena tidak menyebutkan pertimbangan-


pertimbangan hukum yang jelas sehingga mengaburkan isi Putusan;
In
10 Bahwa pada halaman 9, Putusan PTTUN No. 86/B/2011/PT.TUN.JKT, Judex Factie
A

Tingkat Banding juga menyebutkan bahwa tindakan Tergugat dalam menerbitkan


Objek Gugatan tidak sesuai dengan asas kepastian hukum. Namun faktanya tindakan
ah

lik

Tergugat dalam menerbitkan Objek Gugatan justru sudah memenuhi ketentuan


hukum waris di Indonesia yang mengacu pada Kitab Undang-Udang Hukum Perdata
m

ub

sebagaimana diuraikan diatas, sehingga dapat disimpulkan bahwa Terugat justru telah
tunduk pada asas kepastian hukum. Oleh karenanya Judex Factie Tingkat Banding
ka

ep

dalam hal ini terbukti telah salah menerapkan asas kepastian hukum terhadap perkara
a quo;
ah

11 Bahwa pertimbangan-pertimbangan Judex Factie Tingkat Banding sebagaimana


R

es

diuraikan diatas, membuktikan Judex Factie Tingkat Banding telah salah menerapkan
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukum oleh karena Putusan yang dibuatnya dengan Nomor Putusan 86/B/2011/

R
PT.TUN.JKT menimbulkan kerancuan;

si
12 Bahwa Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan

ne
ng
Kehakiman menyebutkan sebagai berikut :
“Putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar putusan, juga

do
memuat pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan
gu atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili”
13 Bahwa Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam perkara aquo jelas tidak memuat

In
A
alasan dan dasar putusan yang jelas sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 50 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Namun
ah

lik
sebaliknya, Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam perkara a quo memuat
alasan dan dasar putusan yang membuat kerancuan mengenai benar atau tidaknya
am

ub
tindakan Pemohon Kasasi II dalam menerbitkan Surat Keterangan Hak Mewaris
Nomor: W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010;
14 Bahwa apabila diteliti secara seksama, Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam
ep
k

perkara a quo juga tidak memuat pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan
ah

yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis sebagaimana yang dimaksud oleh
R

si
Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman;

ne
ng

15 Bahwa dalam pertimbangan hukumnya, Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam
perkara a quo sama sekali tidak menjelaskan atau menyebutkan pasal tertentu dari

do
gu

peraturan perundang-undangan yang bersangkutan;


16 Bahwa pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang terdapat di dalam
In
Putusan Judex Factie Tingkat Banding bukanlah sesuatu yang menjadi dasar untuk
A

mengadili perkara a quo, melainkan hanya berupa kutipan dari Putusan Judex Factie
tingkat Pertama yang mana hal tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai
ah

lik

pertimbangan hukum Judex Factie Tingkat Banding;


17 Bahwa Judex Factie Tingkat Banding telah menyalahi salah satu asas dalam hukum
m

ub

acara perdata, yaitu asas putusan harus disertai alasan-alasan, yang berbunyi sebagai
berikut :
ka

ep

“Semua putusan pengadilan harus memuat alasan-alasan yang menjadi dasar


untuk mengadili. Karena dengan adanya alasan-alasan maka putusan
ah

mempunyai wibawa, dapat dipertanggung jawabkan dan bernilai objektif.”


R

es
M

ng

on

Hal. 17 dari 21 hal. Put. No. 28 K/TUN/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
18 Bahwa menurut yurisprudensi Mahkamah Agung, suatu Putusan yang tidak lengkap

R
atau kurang cukup dipertimbangkan, mempunyai alasan untuk dibatalkan di Tingkat

si
Kasasi;

ne
ng
19 Bahwa yurisprudensi yang dimaksud adalah Putusan Mahkamah Agung No. 638 K/
Sip/1969 dimana dalam salah satu butir pertimbangannya, Mahkamah Agung

do
menganggap perlu untuk meninjau keputusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan
gu Tinggi yang kurang cukup dipertimbangkan (onvoldoende gemotiveerd);
20 Bahwa seharusnya Judex Factie Tingkat Banding menyebutkan alasan-alasan hukum

In
A
serta dasar-dasar hukum mengenai ketentuan hukum waris Indonesia yang mengacu
pada KUHPer;
ah

lik
21 Bahwa oleh karena itu jelas Judex Factie Tingkat Banding terbukti telah salah
menerapkan dan melanggar hukum yang berlaku karena dalam membuat Putusan No.
am

ub
86/B/2011/PT.TUN.JKT, Judex Factie Tingkat Banding tidak memuat pasal tertentu
dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau sumber hukum tak
tertulis sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor
ep
k

48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman jo. Putusan Mahkamah Agung No.
ah

638 K/Sip/1969;
R

si
II JUDEX FACTIE PEMERIKSA PERKARA AQUO PADA TINGKAT
BANDING TELAH LALAI MEMENUHI SYARAT-SYARAT YANG

ne
ng

DIWAJIBKAN OLEH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG


MENGANCAM KELALAIAN ITU DENGAN BATALNYA PUTUSAN YANG

do
gu

BERSANGKUTAN
1 Bahwa Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam perkara aquo tidak memuat
In
alasan dan dasar putusan yang jelas dalam pertimbangan hukum yang dibuatnya
A

sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;
ah

lik

2 Bahwa Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam perkara aquo hanya memuat
alasan dan dasar putusan yang menimbulkan beragam penafsiran mengenai benar
m

ub

atau tidaknya tindakan Pemohon Kasasi II dalam menerbitkan Surat Keterangan Hak
Mewaris Nomor: W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010;
ka

ep

3 Bahwa dalam pertimbangan hukumnya, Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam
perkara aquo sama sekali tidak menjelaskan atau menyebutkan pasal tertentu dari
ah

peraturan perundang-undangan yang bersangkutan;


R

es

4 Bahwa pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang terdapat di dalam


M

Putusan Judex Factie Tingkat Banding bukanlah sesuatu yang menjadi dasar untuk
ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
mengambil keputusan terhadap perkara aquo, melainkan hanya berupa kutipan dari

R
Putusan Judex Factie tingkat Pertama yang mana hal tersebut tidak dapat

si
diperhitungkan sebagai pertimbangan hukum Judex Factie Tingkat Banding;

ne
ng
5 Bahwa Judex Factie Tingkat Banding telah menyalahi salah satu asas dalam hukum
acara perdata, yaitu asas putusan harus disertai alasan-alasan;

do
6 Bahwa menurut Putusan Mahkamah Agung No. 638 K/Sip/1969 (telah inkracht)
gu “Mahkamah Agung menganggap perlu untuk meninjau keputusan Pengadilan Negeri
dan Pengadilan Tinggi yang kurang cukup dipertimbangkan (onvoldoende

In
A
gemotiveerd)”;
7 Bahwa berdasarkan dalil-dalil Pemohon Kasasi II tersebut diatas maka jelas Judex
ah

lik
Factie Tingkat Banding terbukti telah lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan
oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya
am

ub
putusan No. 86/B/2011/PT.TUN.JKT, Judex Factie Tingkat Banding tidak memuat
pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau sumber
hukum tak tertulis sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 50 ayat (1) Undang-
ep
k

Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman jo. Putusan


ah

Mahkamah Agung No. 638 K/Sip/1969;


R

si
Terbukti sudah secara jelas bahwa Judex Factie pemeriksa perkara aquo pada Tingkat
Banding telah salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku dan telah lalai

ne
ng

memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang


mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan;

do
gu

PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat
In
sebagai berikut :
A

Mengenai alasan Pemohon Kasasi I dan Pemohon Kasasi II :


Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, karena Judex Factie tidak salah
ah

lik

dalam menerapkan hukum, dengan pertimbangan :


- Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa untuk menilai dan menguji
m

ub

hak keperdataan berdasarkan Pasal 14 ayat (1) Instructie Voor De Gouvernements


Landmeters STBL 1016 No. 517 merupakan kewenangan Balai Harta Peninggalan
ka

ep

yang merupakan Yurisdiksi Peradilan Umum. Di samping itu, Tergugat telah


bertindak melampaui kewenangannya, karenanya tindakan Tergugat yang demikian,
ah

melanggar Asas Kepastian Hukum, dan Asas Tertib Penyelenggaraan Negara sebagai
R

es

bagian dari Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik.


M

ng

on

Hal. 19 dari 21 hal. Put. No. 28 K/TUN/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa penerbitan Objek Sengketa tidak sesuai dengan peraturan, dan melanggar

R
Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (Asas Kepastian Hukum), Tergugat

si
menggunakan alasan-alasan keperdataan dan membatalkan Surat Keputusan

ne
ng
terdahulu yang menetapkan ahli waris dua orang, sedangkan dalam Surat Keputusan
Objek Sengketa hanya seorang, dan lagi pula keberatan-keberatan tersebut mengenai

do
penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal
gu mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan dalam Tingkat Kasasi, karena
pemeriksaan dalam Tingkat Kasasi hanya berkenaan dengan tidak dilaksanakan atau

In
A
ada kesalahan dalam pelaksanaan hukum, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal
30 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan
ah

lik
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2009 ;
am

ub
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata bahwa
putusan Judex Factie dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau Undang-
undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi I : SUNESH
ep
k

RATTAN LADHARAM dan Pemohon Kasasi II : KETUA BALAI HARTA


ah

PENINGGALAN JAKARTA harus ditolak .


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena Para Pemohon Kasasi sebagai pihak yang kalah,
maka harus membayar biaya perkara dalam Tingkat Kasasi ini.

ne
ng

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009,


Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-

do
gu

Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor. 3
Tahun 2009 dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan
In
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 51
A

Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan .


MENGADILI :
ah

lik

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I : SUNESH RATTAN


LADHARAM dan Pemohon Kasasi II : KETUA BALAI HARTA PENINGGALAN
m

ub

JAKARTA tersebut;
ka

Menghukum Para Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam


ep

peradilan Tingkat Kasasi ini yang ditetapkan sebesar Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu
ah

rupiah) .
R

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada


es

hari : Rabu: tanggal 09 Mei 2012 oleh Dr. H. Imam Soebechi, SH. MH, Hakim Agung
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. H.

R
Ahmad Sukardja, SH., MA dan Dr. H. M. Hary Djatmiko, SH, MS. Hakim-Hakim Agung

si
sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh

ne
ng
Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu Lucas Prakoso, SH.,
M.Hum. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak .

do
gu
Hakim-Hakim Anggota : K e t u a :

In
A
Ttd. Ttd.
Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, SH., MA. Dr. H. Imam Soebechi, SH, MH.
Ttd.
ah

lik
Dr. H. M. Hary Djatmiko, SH, MS.

Panitera Pengganti :
am

ub
Ttd.
ep Lucas Prakoso, SH.MHum.

Biaya-biaya :
k

1 Meterai ……………..… Rp. 6.000,-


ah

2 Redaksi ………...........… Rp. 5.000,-


R
3 Administrasi Kasasi......... Rp. 489.000,-

si
Jumlah …....................…Rp. 500.000,-

ne
ng

Untuk Salinan

do
gu

Mahkamah Agung RI
a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara
In
A
ah

lik

A S H A D I, SH
Nip. 220000754
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal. 21 dari 21 hal. Put. No. 28 K/TUN/2012


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Anda mungkin juga menyukai