Putusan 28 K Tun 2012 20230821104107
Putusan 28 K Tun 2012 20230821104107
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
P U T U S A N
si
Nomor 28 K/TUN/2012
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara Tata Usaha Negara dalam Tingkat Kasasi telah mengambil putusan
do
gu
sebagai berikut :
1 SUNESH RATTAN LADHARAM, Warga Negara Inggris, Paspor
In
Nomor 302960533, beralamat di 6-12 Wing Kut Street, 3rd, Floor “A”
A
Shing Lee Commercial Building Central Hongkong, dalam hal ini
ah
lik
1 MOH. IQBAL HADROMI, SH. ;
2 GITA PETRIMALIA, SH. ;
am
ub
3 ATHIFAH ALATAS, SH. ;
Ketiganya Warga Negara Indonesia, Pekerjaan Advokat dan Penasehat
ep
Hukum pada HADROMI & PARTNERS Law Firm, beralamat di
k
Setiabudi Atrium, 2nd Floor, Suite 209 A, Jalan HR Rasuna Said Kav.
ah
R
62, Jakarta 12920, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 29 Agustus
si
2011.
ne
ng
do
Timur, dalam hal ini memberikan kuasa kepada :
gu
lik
ub
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Khusus Nomor : W7.AHU.2.UM.01.02-054-2011 tanggal 03 Oktober
R
2011.
si
Pemohon Kasasi I, II, dahulu Tergugat II Intervensi, Tergugat/Para
ne
ng
Pembanding.
melawan :
do
gu
1 KAMLESH MOTIRAM KALWANI, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan
Swasta, bertempat tinggal di Jl. HOS Cokroaminoto Nomor 37 RT 01/ RW 03
Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat ;
In
A
2 JOHNY MOTIRAM, Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Swasta, bertempat
tinggal di Jl. HOS Cokroaminoto Nomor 37 RT 01/ RW 03 Kelurahan Gondangdia,
ah
lik
Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat;
Dalam hal ini memberikan Kuasa kepada : H. R. BAGIONO, SH. MBA.,
am
ub
dan DARYONO, SH., Keduanya Para Advokat, Kewarganegaraan
Indonesia, berkantor di Artha Graha Building 6 th Floor OBF Center R 36,
ep
Jl. Jenderal Soedirman Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 24
k
Oktober 2011.
ah
si
Mahkamah Agung tersebut.
ne
ng
do
gu
Termohon Kasasi I, II, dahulu sebagai Para Penggugat di muka persidangan Pengadilan
Tata Usaha Negara Jakarta pada pokoknya atas dalil-dalil :
In
A
lik
Nomor : W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 Tentang Hak mewaris atas harta
peninggalan dari Almarhumah SWITA MOTIRAM ;
m
ub
Adapun alasan-alasan yang dijadikan dasar gugatan Tata Usaha Negara ini adalah sebagai
berikut :
ka
1 Bahwa Para Penggugat mengetahui adanya Surat Keterangan Hak Mewaris Nomor :
ep
berdasarkan pemberitahuan dari Kuasa Hukum Para Penggugat (Mr. Matthew Saw)
R
yang ada di Singapura yang diberitahukan M. Iqbal Hadromi, SH. Kuasa Hukum dari
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2 Bahwa gugatan Para Penggugat diajukan pada tanggal 13 Oktober 2010 oleh karena
R
itu gugatan Tata Usaha Negara ini telah memenuhi ketentuan Pasal 55 Undang-
si
Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara dimana gugatan ini
ne
ng
diajukan dalam tenggang waktu 90 hari sejak diketahuinya atau diberitahukannya
surat Keputusan Tata Usaha Negara tersebut kepada Para Penggugat pada tanggal 16
do
September 2010 sehingga gugatan ini cukup beralasan untuk diterima ;
gu
3 Bahwa Surat Keterangan Hak Mewaris Nomor : W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal
19 Juli 2010 adalah merupakan Keputusan Tata Usaha Negara yang dikeluarkan oleh
In
A
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata Usaha
Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat
ah
lik
kongkret, individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 9 Undang-Undang No.
am
ub
51 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;
4 Bahwa Para Penggugat mempunyai seorang ayah yang bernama MOTIRAM
ep
k
KISHINCHAND yang telah meninggal dunia pada tanggal 9 Oktober 2007 dan
ah
seorang ibu yang bernama DEVKI MOTIRAM yang telah meninggal dunia pada
R
si
tanggal 8 November 2008 ;
5 Bahwa perkawinan antara MOTIRAM KISHINCHAND dan DEVKI MOTIRAM
ne
ng
do
gu
ub
10 Desember 1979 sesuai dengan Certificate Of Marriage No. 534375 dan telah
ka
Tahun 1997 ;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
9 Bahwa SWITA MOTIRAM setelah menjadi Warga Negara Indonesia tidak pernah
R
mendaftarkan perkawinan dan perceraian yang dilakukan di Hongkong serta anak
si
yang dilahirkan (SUNESH RATTAN LADHARAM) tersebut pada Kantor
ne
ng
Pencatatan Perkawinan di Indonesia, sehingga ia menjadi warga negara yang
berstatus lajang, hal tersebut sebagaimana diatur dalam Pasal 56 ayat 2 Undang-
do
Undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawianan yang berbunyi : “Dalam waktu 1
gu (satu) tahun setelah suami istri itu kembali di wilayah Indonesia surat bukti
perkawinan mereka harus didaftarkan di Kantor Pencatatan Perkawinan tempat
In
A
tinggal mereka “ ;
10 Bahwa dengan tidak didaftarkannya bukti perkawinan, perceraian yang dilakukan di
ah
lik
luar negeri (Hongkong) serta anak yang dilahirkan (SUNESH RATTAN
LADHARAM) pada Kantor Pencatatan Perkawianan di Indonesia maka perkawinan.
am
ub
Perceraian dan anak tersebut dianggap tidak ada atau tidak sah ;
11 Bahwa dengan tidak didaftarkan bukti perkawinan, perceraian dan anak yang
dilahirkan diluar negeri akan menentukan status tentang kewarganegaraan dari anak
ep
k
tersebut terhadap hukum yang berlaku baik mengenai hukum public maupun hukum
ah
perdata hal tersebut sebagaimana diatur dalam pasal 59 ayat 1 Undang-Undang No. 1
R
si
Tahun 1974 tentang Perkawinan yang berbunyi : “ Kewarganegaraan yang diperoleh
sebagai akibat perkawinan atau putusnya perkawinan menentukan hukum yang
ne
ng
do
gu
juga tidak pernah menceritakan kepada Para Penggugat bahwa ia mempunyai seorang
anak, demikian juga anaknya tersebut (SUNESH RATTAN LADHARAM) tidak
In
pernah memberitahukan kepada Para Penggugat dan tidak mengenalnya karena tidak
A
pernah datang ke Indonesia meskipun Kakek, Nenek dan Ibunya meninggal duniapun
(SUNESH RATTAN LADHARAM) tidak pernah hadir ;
ah
lik
ub
Asing maka terhadapnya tidak bisa diberlakukan hukum yang berlaku di Indonesia
baik hukum Publik ataupun Hukum Perdata ;
ka
ep
es
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
15 Bahwa atas meninggalnya SWITA MOTIRAM maka Para Penggugat mohon kepada
R
Tergugat untuk diterbitkannya SURAT KETERANGAN WARIS atas nama Para
si
Penggugat ;
ne
ng
16 Bahwa atas permohonan tersebut kemudian Tergugat mengeluarkan Surat Keterangan
Waris atas nama Para Penggugat sebagai ahli waris dari almarhumah SWITA
do
MOTIRAM yaitu Surat Keterangan Hak Mewaris Nomor
gu W7.AH.06.10-08/II/2010 tanggal 25 Februari 2010 yang isinya menyatakan bahwa
sebagai Ahli Waris dan berhak atas harta peninggalan almarhumah SWITA
In
A
MOTIRAM adalah KAMLESH MOTIRAM KALWANI DAN JOHNY MOTIRAM ;
17 Bahwa kemudian Tergugat pada tanggal 19 Juli 2010 telah mengeluarkan Surat
ah
lik
Keterangan Hak Mewaris Nomor ; W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010
yang menyatakan (SUNESH RATTAN LADHARAM) sebagai ahli waris dari
am
ub
alamarhumah SWITA MOTIRAM dan membatalkan Surat Keterangan Hak Mewaris
No. W7.AH.06.10-08/II/2010 tanggal 25 Februari 2010 ;
18 Bahwa atas turunnya Surat Keterangan Hak Mewaris Nomor : W7.AH.06.10-36/
ep
k
VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 Tentang Hak mewaris atas harta peninggalan
ah
si
LADHARAM sebagai satu-satunya Ahli Waris dari Almarhumah SWITA
MOTIRAM Para Penggugat merasa sangat dirugikan dimana Para Penggugat tidak
ne
ng
bisa untuk mengambil alih harta-harta atas peninggalan almarhumah Swita Motiram;
19 Bahwa SUNESH RATTAN LADHARAM adalah sebagai Warga Negara asing maka
do
gu
tidak berhak memperoleh Hak milik di Indonesia hal tersebut sebagaimana diatur
dalam Pasal 21 ayat 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang UUPA yang
In
berbunyi : “Hanya warga Negara Indonesia dapat mempunyai hak milik” ;
A
lik
ub
Asing bukan sebagai Warga Negara Indonesia oleh karena itu terhadapnya tidak bisa
diberlakukan atas hukum Waris yang berlaku di Indonesia ;
ka
ep
22 Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, beralasan dan berdasarkan hukum kiranya
apabila Para Penggugat mengajukan gugatan dalam perkara ini terhadap Tergugat,
ah
hal mana diatur dalam Pasal 53 ayat (1) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004
R
es
tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
M
Usaha Negara dan berdasar hukum pula apabila Surat Keterangan Hak Mewaris
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nomor : W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 untuk dinyatakan
R
batal dan tidak syah karena bertentangan dengan Pasal 56 ayat 2 dan Pasal 59 ayat 1
si
Undang-Undang R.I. No. 01 Tahun 1974 tentang perkawinan dan juga melangar
ne
ng
Pasal 21 ayat 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Undang-undang Pokok
Agraria ;
do
23 Bahwa Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Tergugat tersebut juga melanggar
gu Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik (AAUPB), yaitu Azas tentang tidak
adanya Kepastian Hukum, karena telah menimbulkan keresahan dan tidak adanya
In
A
kepastian hukum bagi Para Penggugat oleh karena Para Penggugat sebagai saudara
kandung dari Almarhumah SWITA MOTIRAM dan juga azas Kecermatan dimana
ah
lik
oleh karena Tergugat kurang cermat apakah SUNESH RATTAN LADHARAM
sebagai Warga Negara Asing bisa diterapkan terhadap Hukum yang berlaku Di
am
ub
Indonesia, sebagaimana hal ini diatur dalam ketentuan Pasal 53 ayat 2 huruf (b)
Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 5
Tahun 1986 tentang PTUN jo. Undang-Undang No. 51 Tahun 2009 tentang
ep
k
Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 5 Tahun 1986 tentang Pengadilan Tata
ah
si
Berdasarkan alasan-alasan hukum tersebut diatas maka dengan segala kerendahan
hati mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta dapat menerima
ne
ng
gugatan Tata Usaha Negara ini, memeriksanya serta selanjutnya mengambil putusan sebagai
berikut :
do
gu
lik
ub
4 Membebankan seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Tergugat ;
Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Tata Usaha Negara
ka
ep
Jakarta telah mengambil putusan, yaitu putusannya tanggal 11 Februari 2011 Nomor : 141/
G/2010/PTUN.JKT, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
ah
es
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2 Menyatakan tidak sah Surat Keputusan Tergugat Nomor :
R
W7.AH.06.10-36/VII/2010, tanggal 19 Juli 2010 tentang Surat
si
Keterangan Hak Mewaris yang diberikan kepada Sunesh Rattan
ne
ng
Ladharam ;
3 Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan
do
Tergugat Nomor : W7.AH.06.10-36/VII/2010, tanggal 19 Juli 2010
gu tentang Surat Keterangan Hak Mewaris yang diberikan kepada Sunesh
Rattan Ladharam;
In
A
4 Menghukum Tergugat dan Tergugat II Intervensi secara tanggung
renteng untuk membayar biaya perkara ini yang diperhitungkan
ah
lik
sebesar Rp. 308.000,- (Tiga ratus delapan ribu rupiah).
Menimbang, bahwa putusan mana dalam tingkat banding atas permohonan Tergugat
am
ub
II Intervensi, Tergugat/Para Pembanding telah dibatalkan oleh Pengadilan Tinggi Tata Usaha
Negara Jakarta dengan putusannya Nomor. 86/B/2011/ PT.TUN.JKT Tanggal 15 Agustus
2011, yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
ep
k
Pembanding ;
R
si
- Membatalkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, tanggal 11 Februari 2011
Nomor : 141/G/2010/PTUN-JKT., yang dimohonkan Banding, dan dengan :
ne
ng
MENGADILI SENDIRI :
1 Mengabulkan gugatan Para Penggugat/Terbanding untuk seluruhnya;
do
gu
lik
tentang Surat Keterangan Hak Mewaris yang diberikan kepada Sunesh Rattan
Ladharam;
m
ub
ep
pemeriksaan banding ditetapkan sebesar Rp.250.000,- (dua ratus lima puluh ribu
rupiah).
ah
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus masing-masing tanggal 29 Agustus 2011 dan 03
R
Oktober 2011 diajukan permohonan kasasi secara lisan masing-masing pada tanggal 03
si
Oktober 2011 sebagaimana ternyata dari Akte Permohonan Kasasi Nomor. 141/G/2010 /
ne
ng
PTUN-JKT yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, permohonan
mana kemudian disusul dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima
do
di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara tersebut masing-masing pada tanggal 12
gu
Oktober 2011 dan 14 Oktober 2011.
Menimbang, bahwa setelah itu oleh Para Penggugat/Para Terbanding pada
In
A
tanggal 13 Oktober 2011 dan 18 Oktober 2011 telah diberitahukan tentang memori kasasi
dari Tergugat II Intervensi, Tergugat/Para Pembanding, kemudian terhadapnya diajukan
ah
lik
jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara
Jakarta pada tanggal 27 Oktober 2011 ;
am
ub
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah
diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan
ep
k
ALASAN KASASI
R
si
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi I dalam
memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :
ne
ng
do
gu
lik
Bahwa pasal ini pada pokoknya menyebutkan bahwa BHP (Pemohon Kasasi II/
Pembanding/Tergugat) mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan Surat
m
ub
ep
Bahwa peraturan ini pada pokoknya menetapkan bahwa BHP (Pemohon Kasasi II /
R
es
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997
R
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang
si
Pendaftaran Tanah.
ne
ng
Bahwa Peraturan ini secara jelas menyebutkan bahwa Permohonan Pendaftaran Hak
Atas Tanah Atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun harus diajukan oleh ahli waris
do
atau kuasanya dengan melampirkan :
gu • Sertifikat Hak Atas Tanah Atau Sertifikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun
atas nama pewaris
In
A
• Surat kematian atas nama pemegang hak yang tercantum dalam Sertifikat
• Surat tanda bukti sebagai ahli waris yang dapat berupa wasiat dari pewaris,
ah
lik
putusan pengadilan dan surat keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan bagi
Warga Negara Indonesia Keturunan Timur Asing.
am
ub
Bahwa berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut diatas, tidak dapat dibantah
lagi bahwa Surat Keterangan Hak Mewaris untuk Warga Negara Indonesia Keturunan
ep
Timur Asing hanya dapat diterbitkan oleh BHP, BUKAN Institusi lain manapun
k
termasuk Pengadilan.
ah
si
KEWENANGANNYA
Bahwa Judex Factie Pengadilan Tingkat Pertama dalam pertimbangan hukumnya,
ne
ng
do
gu
Asas Kepastian Hukum dan Asas Tertib Penyelenggaraan Negara sebagai bagian dari
Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, sehingga sesuai ketentuan Pasal 53 Ayat (2)
ah
huruf b Undang-Undang No. 9 Tahun 2004 maka terhadap keputusan BHP (Pemohon
lik
ub
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa pada hal 8 – Putusan, Judex Factie Tingkat Banding memberikan dasar
R
pertimbangan sendiri, yaitu bahwa sesuai dengan Asas Hukum Administrasi
si
Pemerintahan, pejabat yang membuat keputusan adalah berwenang untuk mencabutnya
ne
ng
atau memperbaikinya dikemudian hari apabila dianggap ada kekeliruan atas keputusan
yang diterbitkan semula. Demikian pula dalam sengketa Tata Usaha Negara ini,
do
walaupun BHP (Pemohon Kasasi II/ Pembanding/Tergugat) semula pernah menerbitkan
gu
Surat Keterangan Hak Mewaris tanggal 25 Februari 2010 No. W7.AH.06-10-08/II/2010
yang isinya menyatakan bahwa Kamlesh Motiram Kalwani dan Johny Motiram (Para
In
A
Termohon Kasasi/Terbanding/ Penggugat) sebagai Ahli Waris dan berhak atas harta
peninggalan Almarhumah nyonya Swita Motiram, namun atas dasar adanya kekeliruan,
ah
lik
maka dikemudian hari BHP (Pemohon Kasasi II/ Pembanding/Tergugat) berwenang
untuk memperbaikinya dengan mengeluarkan Surat Keterangan Hak Mewaris No.
am
ub
W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010 (Obyek Sengketa) yang menyatakan
membatalkan Surat Keterangan Hak Mewaris No. W7.AH.06-10-08/II/2010 tanggal 25
Februari 2010 dan menyatakan Sunesh Rattan Ladharam (Pemohon Kasasi I/
ep
k
Pembanding/ Tergugat II Intervensi) sebagai ahli waris dari Almarhumah Nyonya Swita
ah
Motiram.
R
si
Bahwa Pemohon Kasasi I/Pembanding/Tergugat II Intervensi pada dasarnya sependapat
dan mendukung pertimbangan Judex Factie Tingkat Banding tersebut diatas. Namun
ne
ng
do
gu
2010 (Obyek Sengketa), yang menetapkan Sunesh Rattan Ladharam (Pemohon Kasasi I /
Pembanding / Tergugat II Intervensi) sebagai ahli waris tunggal (anak) yang sah dari
ah
lik
ub
ep
es
Bahwa oleh karenanya tindakan BHP (Pemohon Kasasi II / Pembanding / Tergugat) yang
M
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Juli 2010 (Obyek Sengketa) bagi Almarhumah nyonya Swita Motiram yang statusnya
R
adalah Warga Negara Indonesia Keturunan Timur Asing, telah sesuai dengan
si
kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tersebut diatas
ne
ng
(pada Point II). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Obyek Sengketa yang diterbitkan
oleh BHP (Pemohon Kasasi II/Pembanding/Tergugat) merupakan Keputusan Tata Usaha
do
Negara yang tidak bertentangan dengan/telah tunduk pada peraturan perundang-
gu
undangan yang berlaku dan Asas Kepastian Hukum serta Asas Tertib Penyelenggaraan
Negara sebagai bagian dari Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, sesuai ketentuan
In
A
Pasal 53 Ayat (2) huruf b Undang-Undang No. 9 Tahun 2004.
III SUNESH RATTAN LADHARAM ADALAH ANAK KANDUNG TUNGGAL
ah
lik
DARI ALMARHUMAH NYONYA SWITA MOTIRAM DAN OLEH
KARENANYA SEBAGAI AHLI WARIS TUNGGAL YANG SAH DARI
am
ub
ALMARHUMAH NYONYA SWITA MOTIRAM.
Bahwa Judex Factie Pengadilan Tingkat Banding, di hal. 9 – Putusan, telah memberikan
pertimbangan hukum, bahwa yang menjadi permasalahan hukum atas terbitnya Obyek
ep
k
Sengketa yang hanya menyebutkan Sunesh Rattan Ladharam (Pemohon Kasasi II/
ah
si
nyonya Swita Motiram, apakah tindakan BHP (Pemohon Kasasi II/Pembanding/
Tergugat) tersebut dibenarkan secara hukum?
ne
ng
do
gu
lik
nyata-nyata tidak memberikan dasar hukum yang jelas. Bahwa seharusnya Judex Factie
Tingkat Banding memberikan dasar hukum yang jelas sebagai unsur dalam penerapan
m
ub
hukum yang benar dalam perkara aquo yang mana tentunya harus didasarkan pada
ketentuan hukum waris Indonesia yang dalam hal ini mengacu pada Kitab Undang-
ka
ep
“Anak-anak ataupun sekalian keturunan mereka, biar dilahirkan dari lain-lain perkawinan
R
es
sekalipun, mewaris dari kedua orang tua, kakek, nenek atau semua keluarga sedarah
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mereka selanjutnya dalam garis lurus ke atas, dengan tiada perbedaan antara laki-laki
R
atau perempuan dan tiada perbedaan kelahiran lebih dahulu.”
si
Bahwa ketentuan Pasal 852 KUHPer tersebut diatas pada pokoknya menjelaskan bahwa
ne
ng
anak-anak mewaris dari kedua orang tuanya. Anak-anak merupakan derajat pertama atau
Golongan I dalam strata ahli waris yang berhak mewaris dari kedua orang tuanya.
do
Bahwa berdasarkan bukti-bukti otentik yang telah diajukan ke dalam persidangan pada
gu
peradilan tingkat pertama, Pemohon Kasasi I / Pembanding / Tergugat II Intervensi telah
membuktikan bahwa dirinya adalah benar merupakan anak kandung atau keturunan yang
In
A
sah satu-satunya (tunggal) dari Almarhumah nyonya Swita Motiram. Bahwa selanjutnya
bukti yang telah disampaikan tersebut diatas tidak pernah dibantah sekalipun oleh Para
ah
lik
Termohon Kasasi / Terbanding / Penggugat, sehingga dapat disimpulkan bahwa Para
Termohon Kasasi / Terbanding / Penggugat pun mengakui bahwa benar Sunesh Rattan
am
ub
Ladharam (Pemohon Kasasi I / Pembanding / Tergugat II Intervensi) adalah anak
kandung atau keturunan yang sah satu-satunya (tunggal) dari Almarhumah nyonya Swita
Motiram. Dengan demikian Sunesh Rattan Ladharam (Pemohon Kasasi I / Pembanding /
ep
k
strata ahli waris, yang berhak mewaris dan menjadi satu-satunya ahli waris dari
R
si
Almarhumah nyonya Swita Motiram.
Bahwa sesuai dengan Hukum Waris Indonesia berdasarkan Kitab Undang-undang
ne
ng
Hukum Perdata (KUHPer), Kamlesh Motiram Kalwani dan Johny Motiram (Para
Termohon Kasasi / Terbanding / Penggugat) sebagai saudara kandung dari Almarhumah
do
gu
nyonya Swita Motiram merupakan Golongan II dalam strata ahli waris. Bahwa Golongan
II pada dasarnya TIDAK BERHAK dan/atau TERTUTUP hak mewarisnya oleh
In
Golongan I ahli waris yang masih hidup. Sehingga berdasarkan fakta dan bukti otentik
A
tersebut diatas serta sesuai dengan ketentuan hukum waris Indonesia, Sunesh Rattan
Ladharam (Pemohon Kasasi I / Pembanding / Tergugat II Intervensi) adalah merupakan
ah
lik
ahli waris satu-satunya (tunggal) yang sah dari Almarhumah nyonya Swita Motiram.
Bahwa berdasarkan penerapan hukum tersebut diatas, maka sudah sepantasnya dan
m
ub
ep
II Intervensi) sebagai ahli waris tunggal yang sah dari Almarhumah nyonya Swita
Motiram dalam SKHW No. W7.AH.06.10-36/VII/2010.- tertanggal 19 Juli 2010 (Obyek
ah
es
Kamlesh Motiram Kalwani dan Johny Motiram (Para Termohon Kasasi / Terbanding /
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Penggugat) yaitu Saudara Kandung dari Almarhumah nyonya Swita Motiram sebagai
R
ahli waris, sementara diketahui berdasarkan bukti otentik yang tidak dibantah
si
kebenarannya, ternyata masih terdapat Anak / Keturunan yang masih hidup dari
ne
ng
Almarhumah nyonya Swita Motiram, maka justru BHP (Pemohon Kasasi II /
Pembanding / Tergugat) MELANGGAR ketentuan peraturan perundang-undangan
do
hukum waris Indonesia dan Asas Kepastian Hukum serta Asas Tertib Penyelenggaraan
gu
Negara sebagai bagian dari Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik, sesuai ketentuan
Pasal 53 Ayat (2) huruf b Undang-Undang No. 9 Tahun 2004.
In
A
IV PUTUSAN JUDEX FACTIE TINGKAT BANDING TIDAK JELAS
Bahwa Judex Factie Tingkat Banding memberikan pertimbangan hukum yang pada
ah
lik
pokoknya menyebutkan bahwa “alasan-alasan BHP (Pemohon Kasasi II / Pembanding /
Tergugat) adalah merupakan alasan keperdataan yang seharusnya tidak begitu mudah
am
ub
membatalkan / merubah keputusan pertama yang dikeluarkan. Sehingga tindakan BHP
(Pemohon Kasasi II / Pembanding / Tergugat) dipandang tidak sesuai dengan Asas
Kepastian Hukum dalam Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik.”
ep
k
Bahwa pertimbangan Judex Factie Tingkat Banding tersebut diatas, khususnya kata-kata
ah
“…. seharusnya tidak begitu mudah membatalkan / merubah keputusan pertama yang
R
si
dikeluarkan.” merupakan pertimbangan hukum yang buram / tidak jelas / tidak berdasar
dan bahkan tidak memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai sebuah “pertimbangan
ne
ng
hukum”.
Bahwa Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
do
gu
lik
dalam perkara aquo sama sekali tidak memuat alasan dan dasar putusan yang jelas serta
tidak memuat pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau
m
ub
sumber hukum tak tertulis sebagaimana yang dimaksud oleh sebagaimana yang dimaksud
oleh Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
ka
ep
Kehakiman.
Bahwa selain hal tersebut diatas, Judex Factie Tingkat Banding juga telah memberikan
ah
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menyebutkan bahwa BHP (Pemohon Kasasi II / Pembanding / Tergugat) telah bertindak
R
melampaui kewenangannya dan karenanya tindakan demikian telah melanggar Asas
si
Kepastian Hukum dan Asas Tertib Penyelenggaraan Negara sebagai bagian dari Asas-
ne
ng
Asas Umum Pemerintahan yang Baik, sesuai ketentuan Pasal 53 Ayat (2) huruf b
Undang-Undang No. 9 Tahun 2004. Namun pada halaman 9 – Putusan, Judex Factie
do
Tingkat Banding justru memberikan pertimbangan hukum bahwa tindakan BHP
gu
(Pemohon Kasasi II / Pembanding / Tergugat) tidak sesuai dengan Asas Kepastian
Hukum dalam Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik.
In
A
Bahwa dari pertimbangan-pertimbangan hukum Judex Factie Tingkat Banding tersebut
diatas, dapat disimpulkan bahwa Judex Factie Tingkat Banding dalam memberikan
ah
lik
putusan telah melanggar prinsip-prinsip peradilan yang baik, khususnya penerapan asas
Motiverings beginsel (reasons and argumentations of decision), yaitu asas bahwa
am
ub
putusan-putusan hakim harus memuat alasan-alasan hukum yang jelas, dapat dimengerti
dan bersifat konsisten dengan penalaran hukum yang runtut.
Bahwa berdasarkan fakta dan penjelasan diatas, maka adalah beralasan hukum apabila
ep
k
Judex Factie Tingkat Banding karena telah salah menerapkan hukum yang berlaku
R
si
terhadap perkara aquo oleh karenanya berdasarkan Pasal 30 Undang Nomor 14 tahun
1985 tentang Mahkamah Agung, sebagaimana telah di ubah dengan Undang-Undang
ne
ng
Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985
tentang Mahkamah Agung, maka sudah sepatutnya Majelis Hakim Agung Perkara aquo
do
gu
untuk membatalkan Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta dimaksud.
Menimbang, bahwa keberatan-keberatan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi II
In
dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :
A
lik
YANG BERLAKU
1 Bahwa pada halaman 9 Putusan PTTUN No. 86/B/2011/PT.TUN.JKT, Judex Factie
m
ub
ep
es
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mempertimbangkan sama sekali fakta-fakta yuridis yang telah disampaikan Pemohon
R
Kasasi II, khususnya fakta yuridis mengenai kedudukan Sdr. SUNESH RATTAN
si
LADHARAM sebagai keturunan / anak kandung satu-satunya (tunggal) yang sah dari
ne
ng
Almarhumah Nyonya SWITA MOTIRAM alias SIWITA RATTAN LADHARAM,
berdasarkan Akta Kelahiran No. Z027512 2DI tertanggal 21 Agustus 1982 yang
do
diterbitkan oleh Kantor Catatan Kelahiran dan Kematian Hong Kong dan telah
gu dilegalisir oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong (Bukti T-7).
Akta Kelahiran dimaksud merupakan akta otentik yang sah dan tidak dapat dibantah
In
A
kebenarannya;
3 Bahwa dalam menjawab permasalahan hukum dalam perkara aquo, Putusan Judex
ah
lik
Factie Tingkat Banding tidak memuat alasan dan dasar hukum yang jelas dalam
pertimbangan hukum yang dibuatnya. Judex Factie Tingkat Banding juga tidak
am
ub
cermat dalam mempertimbangkan fakta-fakta yuridis untuk dikorelasikan dengan
hukum yang berlaku (hukum positif), sehingga membuktikan bahwa Judex Factie
Tingkat Banding tidak dapat menerapkan hukum secara benar dalam perkara a quo;
ep
k
:
R
si
”…Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding tidak sependapat dengan
pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Pertama tersebut dengan
ne
ng
do
gu
lik
sebuah keputusan yang telah dibuatnya atau memperbaiki di kemudian hari apabila
dianggap ada kekeliruan atas keputusan yang diterbitkan semula, adalah telah sesuai
m
ub
ep
Pebruari 2010 dimana mengakibatkan sangat penting bagi Tergugat untuk mencabut
R
es
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa APABILA Tergugat tidak mencabut atau memperbaiki Surat Keterangan Hak
R
Mewaris Nomor: W7.AH.06-10-08/II/2010 tanggal 25 Pebruari 2010 yang memuat
si
keterangan yang SALAH (Misleading), maka justru Tergugatlah yang telah
ne
ng
melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu hukum mengenai
waris di Indonesia, karena memberikan surat keterangan hak mewaris kepada Para
do
Termohon Kasasi yang pada dasarnya bukan pihak yang berhak sebagai ahli waris
gu atau BUKAN anak kandung dari Almarhumah Nyonya SWITA MOTIRAM alias
SIWITA RATTAN LADHARAM.
In
A
7 Bahwa kemudian pada halaman 9, Putusan PTTUN No. 86/B/2011/ PT.TUN.JKT,
menyebutkan :
ah
lik
“Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta berpendapat
alasan-alasan pertimbangan Tergugat/Pembanding adalah merupakan alasan
am
ub
keperdataan yang seharusnya tidak begitu mudah membatalkan/merubah
keputusan pertama…”
8 Bahwa apa yang didalilkan oleh Judex Factie Tingkat Banding tersebut,
ep
k
mengaburkan apa yang telah Judex Factie Tingkat Banding dalilkan sebelumnya pada
ah
si
asas kepastian hukum;
9 Bahwa pertimbangan Judex Factie Tingkat Banding yang menyebutkan kata-kata
ne
ng
do
gu
lik
ub
sebagaimana diuraikan diatas, sehingga dapat disimpulkan bahwa Terugat justru telah
tunduk pada asas kepastian hukum. Oleh karenanya Judex Factie Tingkat Banding
ka
ep
dalam hal ini terbukti telah salah menerapkan asas kepastian hukum terhadap perkara
a quo;
ah
es
diuraikan diatas, membuktikan Judex Factie Tingkat Banding telah salah menerapkan
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hukum oleh karena Putusan yang dibuatnya dengan Nomor Putusan 86/B/2011/
R
PT.TUN.JKT menimbulkan kerancuan;
si
12 Bahwa Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
ne
ng
Kehakiman menyebutkan sebagai berikut :
“Putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan dasar putusan, juga
do
memuat pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan
gu atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili”
13 Bahwa Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam perkara aquo jelas tidak memuat
In
A
alasan dan dasar putusan yang jelas sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 50 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman. Namun
ah
lik
sebaliknya, Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam perkara a quo memuat
alasan dan dasar putusan yang membuat kerancuan mengenai benar atau tidaknya
am
ub
tindakan Pemohon Kasasi II dalam menerbitkan Surat Keterangan Hak Mewaris
Nomor: W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010;
14 Bahwa apabila diteliti secara seksama, Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam
ep
k
perkara a quo juga tidak memuat pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan
ah
yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis sebagaimana yang dimaksud oleh
R
si
Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman;
ne
ng
15 Bahwa dalam pertimbangan hukumnya, Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam
perkara a quo sama sekali tidak menjelaskan atau menyebutkan pasal tertentu dari
do
gu
mengadili perkara a quo, melainkan hanya berupa kutipan dari Putusan Judex Factie
tingkat Pertama yang mana hal tersebut tidak dapat diperhitungkan sebagai
ah
lik
ub
acara perdata, yaitu asas putusan harus disertai alasan-alasan, yang berbunyi sebagai
berikut :
ka
ep
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
18 Bahwa menurut yurisprudensi Mahkamah Agung, suatu Putusan yang tidak lengkap
R
atau kurang cukup dipertimbangkan, mempunyai alasan untuk dibatalkan di Tingkat
si
Kasasi;
ne
ng
19 Bahwa yurisprudensi yang dimaksud adalah Putusan Mahkamah Agung No. 638 K/
Sip/1969 dimana dalam salah satu butir pertimbangannya, Mahkamah Agung
do
menganggap perlu untuk meninjau keputusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan
gu Tinggi yang kurang cukup dipertimbangkan (onvoldoende gemotiveerd);
20 Bahwa seharusnya Judex Factie Tingkat Banding menyebutkan alasan-alasan hukum
In
A
serta dasar-dasar hukum mengenai ketentuan hukum waris Indonesia yang mengacu
pada KUHPer;
ah
lik
21 Bahwa oleh karena itu jelas Judex Factie Tingkat Banding terbukti telah salah
menerapkan dan melanggar hukum yang berlaku karena dalam membuat Putusan No.
am
ub
86/B/2011/PT.TUN.JKT, Judex Factie Tingkat Banding tidak memuat pasal tertentu
dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau sumber hukum tak
tertulis sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor
ep
k
48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman jo. Putusan Mahkamah Agung No.
ah
638 K/Sip/1969;
R
si
II JUDEX FACTIE PEMERIKSA PERKARA AQUO PADA TINGKAT
BANDING TELAH LALAI MEMENUHI SYARAT-SYARAT YANG
ne
ng
do
gu
BERSANGKUTAN
1 Bahwa Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam perkara aquo tidak memuat
In
alasan dan dasar putusan yang jelas dalam pertimbangan hukum yang dibuatnya
A
sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 50 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman;
ah
lik
2 Bahwa Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam perkara aquo hanya memuat
alasan dan dasar putusan yang menimbulkan beragam penafsiran mengenai benar
m
ub
atau tidaknya tindakan Pemohon Kasasi II dalam menerbitkan Surat Keterangan Hak
Mewaris Nomor: W7.AH.06.10-36/VII/2010 tanggal 19 Juli 2010;
ka
ep
3 Bahwa dalam pertimbangan hukumnya, Putusan Judex Factie Tingkat Banding dalam
perkara aquo sama sekali tidak menjelaskan atau menyebutkan pasal tertentu dari
ah
es
Putusan Judex Factie Tingkat Banding bukanlah sesuatu yang menjadi dasar untuk
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
mengambil keputusan terhadap perkara aquo, melainkan hanya berupa kutipan dari
R
Putusan Judex Factie tingkat Pertama yang mana hal tersebut tidak dapat
si
diperhitungkan sebagai pertimbangan hukum Judex Factie Tingkat Banding;
ne
ng
5 Bahwa Judex Factie Tingkat Banding telah menyalahi salah satu asas dalam hukum
acara perdata, yaitu asas putusan harus disertai alasan-alasan;
do
6 Bahwa menurut Putusan Mahkamah Agung No. 638 K/Sip/1969 (telah inkracht)
gu “Mahkamah Agung menganggap perlu untuk meninjau keputusan Pengadilan Negeri
dan Pengadilan Tinggi yang kurang cukup dipertimbangkan (onvoldoende
In
A
gemotiveerd)”;
7 Bahwa berdasarkan dalil-dalil Pemohon Kasasi II tersebut diatas maka jelas Judex
ah
lik
Factie Tingkat Banding terbukti telah lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan
oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya
am
ub
putusan No. 86/B/2011/PT.TUN.JKT, Judex Factie Tingkat Banding tidak memuat
pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau sumber
hukum tak tertulis sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 50 ayat (1) Undang-
ep
k
si
Terbukti sudah secara jelas bahwa Judex Factie pemeriksa perkara aquo pada Tingkat
Banding telah salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku dan telah lalai
ne
ng
do
gu
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa atas alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat
In
sebagai berikut :
A
lik
ub
ep
melanggar Asas Kepastian Hukum, dan Asas Tertib Penyelenggaraan Negara sebagai
R
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa penerbitan Objek Sengketa tidak sesuai dengan peraturan, dan melanggar
R
Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik (Asas Kepastian Hukum), Tergugat
si
menggunakan alasan-alasan keperdataan dan membatalkan Surat Keputusan
ne
ng
terdahulu yang menetapkan ahli waris dua orang, sedangkan dalam Surat Keputusan
Objek Sengketa hanya seorang, dan lagi pula keberatan-keberatan tersebut mengenai
do
penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal
gu mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan dalam Tingkat Kasasi, karena
pemeriksaan dalam Tingkat Kasasi hanya berkenaan dengan tidak dilaksanakan atau
In
A
ada kesalahan dalam pelaksanaan hukum, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal
30 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan
ah
lik
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2009 ;
am
ub
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata bahwa
putusan Judex Factie dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau Undang-
undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi I : SUNESH
ep
k
si
Menimbang, bahwa oleh karena Para Pemohon Kasasi sebagai pihak yang kalah,
maka harus membayar biaya perkara dalam Tingkat Kasasi ini.
ne
ng
do
gu
Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor. 3
Tahun 2009 dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 sebagaimana telah diubah dengan
In
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 51
A
lik
ub
JAKARTA tersebut;
ka
peradilan Tingkat Kasasi ini yang ditetapkan sebesar Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu
ah
rupiah) .
R
hari : Rabu: tanggal 09 Mei 2012 oleh Dr. H. Imam Soebechi, SH. MH, Hakim Agung
M
ng
on
gu
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Prof. Dr. H.
R
Ahmad Sukardja, SH., MA dan Dr. H. M. Hary Djatmiko, SH, MS. Hakim-Hakim Agung
si
sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh
ne
ng
Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu Lucas Prakoso, SH.,
M.Hum. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak .
do
gu
Hakim-Hakim Anggota : K e t u a :
In
A
Ttd. Ttd.
Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, SH., MA. Dr. H. Imam Soebechi, SH, MH.
Ttd.
ah
lik
Dr. H. M. Hary Djatmiko, SH, MS.
Panitera Pengganti :
am
ub
Ttd.
ep Lucas Prakoso, SH.MHum.
Biaya-biaya :
k
si
Jumlah …....................…Rp. 500.000,-
ne
ng
Untuk Salinan
do
gu
Mahkamah Agung RI
a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara
In
A
ah
lik
A S H A D I, SH
Nip. 220000754
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21