Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan hasil analisis kandungan limbah pada produk kecap ABC 135 mL dapat

diketahui bahwa nilai pH yang diperoleh adalah 4,4. Nilai pH tersebut belum tergolong baik
karena masih berada di bawah batas mutu yang telah ditentukan. Menurut Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang baku mutu air limbah, menyatakan
bahwa beban pencemaran maksimum pada air limbah industri kecap untuk parameter pH
adalah 6,0 – 9,0. Rendahnya nilai pH yang terkandung pada limbah produk kecap dapat
menyebabkan limbah cair tersebut mengeluarkan bau busuk karena pada kondisi asam akan
terlepas zat-zat yang mudah untuk menguap. Pengaruh lainnya yang terjadi apabila pH terlalu
rendah adalah terjadi penurunan oksigen terlarut (Sayow et al., 2020). Oleh karena itu,
sebelum dilakukan pengolahan limbah maka diperlukan pemeriksaan pH serta penambahan
larutan penyangga agar dicapai pH yang optimal.

Berdasarkan hasil analisis kandungan limbah pada produk kecap ABC 135 mL dapat
diketahui bahwa nilai TDS (Total Dissolved Solids) yang diperoleh adalah 104,5 × 10 ppm.
Nilai TDS yang diperoleh menunjukkan bahwa telah memenuhi standar yang telah
ditentukan. Menurut Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2016
tentang Baku Mutu Air Limbah, menyatakan bahwa kadar maksimum pada air limbah
industri kecap untuk parameter TDS adalah 2000 mg/l. Akan tetapi, nilai TDS tersebut masih
tergolong rendah yang dapat menyebabkan kandungan mineral pada air yang dibutuhkan oleh
plankton berkurang.

Berdasarkan hasil analisis kandungan limbah pada produk kecap ABC 135 mL dapat
diketahui bahwa nilai DO (Dissolved Oxygen) yang diperoleh adalah 8,7 mg/l.

Berdasarkan hasil analisis kandungan limbah pada produk kecap ABC 135 mL dapat
diketahui bahwa nilai BOD (Biological Oxygent Demand) yang diperoleh adalah pada
hari ke-0 adalah 0 mg/L dan mengalami kenaikan pada hari ke-5 menjadi 274 mg/l. Nilai
BOD tersebut belum tergolong baik karena pengukuran setelah dilakukannya pengolahan
limbah masih di atas baku mutu yang telah ditentukan. Menurut Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa
Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang baku mutu air limbah, menyatakan bahwa kadar
maksimum pada air limbah industri kecap untuk parameter BOD adalah 100 mg/l. Nilai BOD
yang terlalu tinggi menunjukkan besarnya kadar oksigen yang dibutuhkan mikroorganisme
untuk menguraikan zat-zat organik dalam air limbah kecap, hal ini berarti bahwa di dalam air
limbah tersebut juga mengandung polutan-polutan organik yang tinggi sehingga BOD dapat
dijadikan parameter yang menunjukkan jumlah zat atau polutan organik yang terkandung di
dalam limbah. Nilai BOD yang semakin tinggi menyebabkan kandung polutan yang terdapat
di dalam limbah semakin tinggi. Biological Oxygent Demand (BOD) adalah suatu
indikator kebutuhan oksigen untuk oksidasi biologis zat organik, nilai BOD yang semakin
tingi maka jumlah mikroba fakulatif aerob yang terkandung di dalam limbah semakin rendah.

Anda mungkin juga menyukai