Machine Translated by Google
Obat Kardiovaskular Ada (2009) 23:145-151
DOI 10.1007/s10557-008-6155-2
Efek Antioksidan Alami Ekstrak Tomat pada Penderita
Hipertensi yang Diobati Tapi Tidak Terkontrol
Esther Paran & Victor Novack & Yechiel Nir Engelhard &
Inbal Hazan-Halevy
Diterbitkan online: 4 Desember 2008
# Springer Science + Business Media, LLC 2008
Abstrak
Tujuan Untuk mengevaluasi pengaruh penambahan ekstrak tomat
pada pengobatan hipertensi sedang dengan tekanan darah tidak
terkontrol (BP).
Metode Lima puluh empat subjek dengan HT sedang yang diobati
dengan satu atau dua obat antihipertensi direkrut dan 50 mengikuti
dua periode pengobatan double blind cross-over masing-masing 6
minggu, dengan ekstrak tomat standar atau plasebo identik.
Konsentrasi plasma likopen, nitrit dan nitrat diukur dan dikorelasikan
dengan perubahan tekanan darah.
Hasil Ada penurunan yang signifikan dari tekanan darah sistolik
setelah 6 minggu suplementasi ekstrak tomat, dari 145,8 ± 8,7
menjadi 132,2 ± 8,6 mmHg (p <0,001) dan 140,4 ± 13,3 menjadi
128,7 ± 10,4 mmHg (p <0,001) pada kedua kelompok. . Demikian
pula terjadi penurunan tekanan darah diastolik dari 82,1 ± 7,2 menjadi
77,9 ± 6,8 mmHg (p = 0,001) dan dari
E. Paran (*) : Unit Hipertensi YN
Engelhard, Rumah Sakit Universitas Soroka,
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ben Gurion Negev, Beer
Sheba 84101, Israel e-mail: paran@bgu.ac.il
V. Divisi
Kedokteran Novack, Rumah Sakit Universitas
Soroka, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ben Gurion Negev,
Beer Sheba, Israel
I. Laboratorium
Penelitian Hipertensi Hazan-Halevy dan Departemen
Biokimia, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ben
Gurion Negev, Beer Sheba, Israel
Alamat saat ini:
V. Novack Trial
Design & Development,
Harvard Clinical Research Institute (HCRI),
Boston, MA, USA
80,1 ± 7,9 hingga 74,2 ± 8,5 mmHg (p = 0,001). Tidak ada perubahan
signifikan pada tekanan darah sistolik dan diastolik selama periode
plasebo. Kadar likopen serum meningkat dari 0,11 ± 0,09 pada awal,
menjadi 0,30 ± 01,3 mol/L setelah terapi ekstrak tomat (p <0,001).
Ada korelasi yang signifikan antara tekanan darah sistolik dan kadar
likopen (r = -0,49, p <0,001).
Kesimpulan Ekstrak tomat ketika ditambahkan pada pasien yang
diobati dengan penghambatan ACE dosis rendah, penghambat
saluran kalsium atau kombinasinya dengan diuretik dosis rendah,
memiliki efek yang signifikan secara klinis—penurunan tekanan darah
sistolik lebih dari 10 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 5 mmHg.
Tidak ada efek samping pengobatan yang dicatat dan kepatuhan
pengobatan tinggi. Korelasi yang signifikan antara nilai tekanan darah
sistolik dan tingkat likopen menunjukkan kemungkinan hubungan
sebab-akibat.
Kata kunci Pengobatan hipertensi . Antioksidan.
Ekstrak tomat. Likopen
pengantar
Hipertensi adalah penyakit kronis yang paling umum, mempengaruhi
hampir satu miliar orang di seluruh dunia (Organisasi Kesehatan
Dunia. Manajemen terpadu risiko kardiovaskular. Dipresentasikan
pada: pertemuan WHO 2002 Jenewa.) Pada sebagian besar dari
mereka yang didiagnosis sebagai hipertensi, penyakit mereka adalah
grade I– II menurut definisi JNCVII [1].
Namun bahkan jika penyakit ini dianggap ringan sampai sedang pada
sebagian besar pasien, tekanan darah (BP) tidak terkontrol dengan
baik [2] pada rezim obat tunggal. Banyak yang membutuhkan dua
atau lebih obat, selain "modifikasi gaya hidup yang mempromosikan
kesehatan". Kepatuhan pasien dengan rekomendasi tersebut kurang
memuaskan, untuk antrian panjang
Machine Translated by Google
146
alasan kompleks dan semakin menurun dengan penambahan
setiap obat baru [3, 4]. Waktu rata-rata untuk menghentikan obat
adalah 90 hari, kegigihan bervariasi dengan obat individu, dan efek
samping yang merugikan adalah penyebab utama [5]. Ini adalah
kesimpulan yang masuk akal, mengingat hipertensi biasanya tidak
menimbulkan gejala dan sebagian besar obat antihipertensi
terkadang memiliki efek samping yang tidak nyaman.
Aditif makanan diet telah mendapatkan popularitas yang
meningkat selama beberapa tahun terakhir. Berbagai penelitian
telah menunjukkan kemampuan vitamin antioksidan yang berasal
dari alam untuk meningkatkan fungsi pembuluh darah. Suplementasi
diet buah dan sayuran secara teratur telah dikaitkan dengan
peningkatan kadar antioksidan vitamin plasma dan penurunan nilai BP [6].
tersuspensi dalam minyak oleoresin tomat. Baik Lyc-O Mato dan
Tomat (Lycopersicon esculentum), bersama dengan produk
tomat, merupakan sumber makanan penting antioksidan seperti
-tokoferol dan karotenoid: beta karoten, fitoena, dan fitofluena.
Tomat juga merupakan sumber makanan utama likopen, antioksidan
in vitro yang paling kuat di antara karotenoid [7]. Pada subjek
diabetes tipe 2, konsumsi jus tomat menyebabkan peningkatan
likopen plasma yang signifikan serta peningkatan resistensi
lipoprotein densitas rendah (LDL) terhadap oksidasi [8].
Dalam penelitian sebelumnya kami telah menunjukkan sifat penurunan
tekanan darah dari kapsul ekstrak tomat pada hipertensi kelas I yang
tidak pernah diobati [9].
Untuk mengevaluasi lebih lanjut pengaruh ekstrak tomat dalam
hipertensi, kami melakukan penelitian ini yang melibatkan pasien
hipertensi kelas I dan II yang diobati.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek
penambahan ekstrak tomat pada pengobatan farmakologis, pada
hipertensi sedang dengan kadar BP yang tidak terkontrol, dan untuk
mengkorelasikan efek ini dengan kadar oksida nitrat plasma dan
kadar likopen serum.
Metode
Populasi studi
Lima puluh empat subjek dengan hipertensi sedang, berusia 46-66
tahun, tanpa penyakit penyerta atau obat-obatan, direkrut dari klinik
hipertensi Rumah Sakit Universitas Soroka. Mereka dimasukkan
jika mereka diobati dengan salah satu obat antihipertensi berikut:
dosis rendah angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE,
enalapril 10 mg), calcium channel blockers (CCB, amlodipine 5
mg), blocker (atenolol 25 mg) , atau kombinasi obat ini dengan
diuretik dosis rendah (hydrochlorothiazide 12,5 mg); tetapi tekanan
darah mereka tidak dalam kisaran normal pada dua kesempatan
yang berbeda (tekanan darah sistolik (SBP) antara 140–159 mmHg
atau tekanan darah diastolik (DBP) antara 90–99 mmHg, atau
keduanya), diukur dengan subjek dalam posisi duduk . mata
pelajaran dengan
Obat Kardiovaskular Ada (2009) 23:145-151
dislipidemia, dugaan alergi terhadap tomat, karotenoid, atau
-tokoferol dikeluarkan dari penelitian. Perokok, penderita diabetes,
subjek dengan penyakit kardiovaskular, gastrointestinal, hati atau
keganasan, juga dikeluarkan.
Bahan:
Ekstrak tomat berkapsul (Lyc-O-Mato®) dan plasebo yang cocok,
dipasok dari LycoRed—Natural Prod ucts Industries Ltd., Beer-
Sheba, Israel. Setiap 250 mg Lyc-O-Mato®, kapsul terdiri dari 15
mg likopen (6%), -karoten (0,15%), fitoena dan fitofluena (1%) dan
5 mg vitamin E (2%), fosfolipid (15% ) dan fitosterol (0,6%)
plasebo disediakan dalam kapsul gel lunak berwarna merah tua
dengan ukuran dan bau yang sama. Kapsul plasebo diisi dengan
minyak kedelai dan cangkangnya cocok dengan warna merah
alami Lyc-O-Mato 15 mg. Kapsul ditelan oleh pasien tanpa
kemungkinan untuk mengidentifikasi isinya.
Prosedur
Setelah evaluasi garis dasar rutin, peserta penelitian memasuki
dua periode pengobatan double blind cross-over masing-masing 6
minggu, dengan ekstrak tomat standar atau plasebo identik. Peserta
dibutakan dengan periode studi yang berbeda, dan diinstruksikan
untuk mengambil satu kapsul, dengan makanan utama hari itu
untuk meningkatkan penyerapan bahan. Tidak ada suplemen
makanan lain yang diizinkan selama penelitian dan peserta
diinstruksikan untuk menjaga kebiasaan diet dan olahraga mereka
yang biasa. Pada kunjungan awal, pemeriksaan fisik menyeluruh
dilakukan dan riwayat medis dan diet yang komprehensif diambil.
Tekanan darah, denyut nadi, tinggi dan berat badan diukur dan
indeks massa tubuh (BMI) dihitung. Kunjungan tindak lanjut
diadakan setiap 3 minggu di klinik rawat jalan hipertensi dan
termasuk evaluasi klinis singkat, pertanyaan diet rinci, tekanan
darah, pengukuran nadi dan berat badan dan perhitungan BMI.
Tekanan darah diukur setelah 10 menit istirahat dalam posisi duduk
menggunakan sphygmomanometer semi-otomatis elektronik Omron
HEM-705CP (Tokyo, Jepang). Tekanan darah yang tercatat dihitung
sebagai rata-rata dari tiga pengukuran serial jika perbedaan antara
keduanya kurang dari 8 mmHg untuk SBP dan 5 mmHg untuk DBP.
Semua pengukuran dilakukan pada jam yang sama di pagi hari
setelah istirahat 10 menit dan pantang makanan dan kafein selama
minimal 30 menit, oleh perawat penelitian terlatih yang buta
terhadap periode studi dan pengobatan.
Pada setiap kunjungan, peserta diberikan 30 kapsul dan diminta
untuk mengembalikan kapsul yang tidak terpakai pada kunjungan
berikutnya. Kesesuaian diverifikasi dengan menghitung kapsul
yang tersisa dan dengan penguatan pada setiap kunjungan.
Machine Translated by Google

Obat Kardiovaskular Ada (2009) 23:145-151 147

Kadar likopen, nitrit, dan nitrat plasma efek pengobatan, kami menggunakan transformasi Oldham [12, 13].
Singkatnya, kami mengkorelasikan rata-rata BP awal dan BP
Darah diambil untuk pengukuran likopen plasma, nilai setelah 6 minggu terapi ekstrak tomat dengan BP
kadar nitrit dan nitrat pada awal, setelah 6 minggu perbedaan antara dua pengukuran.
pengobatan dan pada akhir penelitian (12 minggu). Itu Kami menilai pengaruh potensial dari masa studi
sampel untuk evaluasi konsentrasi likopen plasma segera (sebelum dan sesudah crossover) pada efek yang diamati pada BP
ditempatkan di atas es dalam gelap dan perubahan dengan menguji istilah interaksi antara pengobatan
tingkat diukur seperti yang dijelaskan sebelumnya [10]. dan periode dalam model regresi linier.
Jumlah nitrit + nitrat (NO2 + NO3 ) , produk akhir stabil Variabel kontinu dinyatakan sebagai mean ± SD, dan
NO, dalam plasma diukur menggunakan Greiss variabel kategori sebagai persentase. Semua nilai p yang dilaporkan
reagen [11]. Karena sangat sedikit atau tidak ada NO2ditemukan di adalah dua sisi dan p <0,05 dianggap signifikan.
plasma, kami tidak mencoba untuk membedakan antara NO2
dan NO3 . Kami melaporkan hasilnya sebagai jumlah NO2 dan _
.
NOMOR 3 Hasil

Etika
Semua subjek termasuk menandatangani persetujuan, yang
disajikan kepada mereka oleh para peneliti berikut
penjelasan tentang jalannya persidangan. Pembelajaran
protokol telah disetujui oleh Etika Helsinki setempat
Komite.
Analisis statistik
Hipotesis bivariat yang melibatkan variabel kontinu adalah
diuji dengan uji t untuk kelompok independen dan uji t berpasangan
diterapkan untuk analisis sampel dependen. Kami menggunakan
pendekatan tindakan berulang untuk analisis lebih dari dua
variabel pada pasien yang sama selama rentang penelitian.
Korelasi antara variabel kontinu dinilai
dengan uji Pearson. Normalitas data penelitian diuji
dengan uji Kolmogorov–Smirnov satu sampel untuk menunjukkan
kesesuaian pengujian parametrik. Untuk tes
apakah distribusi variabel kategori berbeda
di seluruh kelompok studi tes 2 digunakan. Seorang Fisher tepat
tes diterapkan bila sesuai. Untuk menghindari palsu
hubungan antara BP awal yang lebih tinggi dan besarnya
pengurangan BP dengan ekstrak tomat dalam evaluasi
Dari 54 pasien yang direkrut untuk penelitian ini, empat pasien
tidak dimasukkan karena tidak memenuhi kriteria inklusi, setelah
evaluasi dasar. Semua 50 pasien yang terdaftar, menyelesaikan
belajar. Tidak ada efek samping yang dilaporkan selama
seluruh masa studi.
Tabel 1 menggambarkan karakteristik dasar pasien
populasi. Pasien yang lebih tua dari 65 tahun terdiri 44% dari
populasi. Nilai rata-rata SBP dan DBP pada awal adalah
144,0 ± 10,0 dan 82,2 ± 7,8 mmHg masing-masing. Keseluruhan,
23/50 pasien (46,0%) menerima dua antihipertensi
obat-obatan. Pasien laki-laki cenderung tidak diobati dengan
diuretik dan -blocker dibandingkan wanita— 7,7% vs 31,8%
(p = 0,03) dan 19,2% vs 40,9% (p = 0,10), masing-masing.
Tidak ada perbedaan antara Kelompok 1 (tomat
ekstrakÿplasebo) dan Grup 2 (plaseboÿekstrak tomat)
pasien dalam nilai-nilai dasar SBP dan DBP, atau dalam tingkat
penggunaan obat antihipertensi yang berbeda.
Gambar 1a dan b menggambarkan SBP dan DPB pada kedua kelompok
selama rentang studi. Di Grup 1 ada yang signifikan
pengurangan SBP antara pengukuran dasar dan Kunjungan
3 (6 minggu suplementasi ekstrak tomat) dari 145,8 ±
8,7 hingga 132,2 ± 8,6 mmHg (selisih 13,5 dengan 95% CI
9,8 hingga 17,3 mmHg, p <0,001). Demikian pula, ada penurunan
dalam DBP dari 82,1 ± 7,2 hingga 77,9 ± 6,8 mmHg (selisih

Tabel 1 Karakteristik dasar dari populasi pasien

Semua pasien N=50 Kelompok 1 tomat Kelompok 2 plaseboÿtomat nilai-p

ekstrakÿplasebo N=26 ekstrak N=24

Umur, tahun 61.4±8.9 59,2±9,4 63,7±7,9 0,08

Jenis kelamin laki-laki, (%) 26 (52.0) 13 (50.0) 13 (54.2) 0,77
Tekanan darah sistolik, mmHg 144.0±10.0 142.5±11.0 145,8±8,7 0,25
Tekanan darah diastolik, mmHg 82.2±7.8 82.2±8.5 82.1±7.2 0,95
Penghambat saluran kalsium, (%) 17 (35,4) 8 (32,0) 9 (39,1) 0,61
-Blocker, (%) 14 (29,2) 8 (32,0) 6 (26,1) 0,65
ACE inhibitor, (%) 32 (66,7) 14 (56,0) 18 (78,3) 0,10
Diuretik, (%) 9 (18,8) 5 (20,0) 4 (17,4) 0.82
Machine Translated by Google

148 Obat Kardiovaskular Ada (2009) 23:145-151

sebuah
sampai 15,9 mmHg, p < 0,001). Demikian pula, terjadi penurunan
160 ekstrak tomatÿplasebo
plaseboÿ ekstrak tomat
DBP dari 80,1 ± 7,9 hingga 74,2 ± 8,5 mmHg (selisih 5,8
150 dengan 95%CI dari 3,4 sampai 8,3 mmHg, p = 0,001).

140
Model linier dengan perubahan SBP atau DBP sebagai
mmHg
SBP,
variabel dependen dan kovariat berikut: pengobatan
130
kelompok, masa studi (sebelum atau sesudah pindah silang) dan
120 interaksi istilah pengobatan × periode, menunjukkan bahwa ada
tidak ada interaksi yang signifikan antara dua variabel.
110
garis dasar kunjungi 2 kunjungi 3 kunjungi 4 kunjungi 5 Pada awal, berat badan dan BMI tidak berbeda antara
minggu 0 minggu 3 minggu 6 minggu 9 minggu 12 kelompok: Kelompok 1 (ekstrak tomatÿplasebo) 76,8 ±
14,2 kg, dan Grup 2 (plaseboÿekstrak tomat) 83,6 ±
b
95
ekstrak tomatÿplasebo 22,6 (p = 0,20, p = 0,40 masing-masing). Analisis pengukuran berulang
plaseboÿ ekstrak tomat
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan
90
perubahan berat badan selama penelitian pada kedua kelompok: Kelompok

85
mmHg
DBP,
80
75
70
65
garis dasar kunjungi 2 kunjungi 3 kunjungi 4
minggu 0 minggu 3 minggu 6 minggu 9 minggu 12
Gambar 1 tekanan darah sistolik selama penelitian. b. Darah diastolik
tekanan selama penelitian. Mean (±SD) diberikan untuk masing-masing
pengukuran. Crossover dilakukan setelah kunjungan 3
4.2 dengan 95% CI dari 1,8 sampai 6,5 mmHg, p = 0,001). Pada
saat yang sama tidak ada perubahan signifikan dalam SBP dan DBP
dari pasien dari Grup 2 (6 minggu plasebo)
suplementasi) 142,5 ± 11,0 dan 140,4 ± 13,3 mmHg
(p = 0,15), 82,2 ± 8,5 dan 80,1 ± 7,9 mmHg (p = 0,22)
masing-masing. Setelah crossover, pasien di Grup 1
dialihkan ke 6 minggu pengobatan plasebo, yang
menghasilkan peningkatan SBP rata-rata 6,5 mmHg (95% CI 2,6
menjadi 10,3 mmHg, p = 0,002). Namun, pada akhirnya
pasien periode 6 minggu di Grup 1 masih memiliki nilai yang lebih rendah
SBP dibandingkan dengan nilai dasar mereka 138,7 ± 9,7 mmHg
vs. 145,8 ± 8,7 mmHg (p <0,001). Mengikuti persilangan
terhadap suplementasi ekstrak tomat, terdapat pengaruh yang signifikan
penurunan SBP pada pasien dari Grup 2-140,4 ± 13,3 hingga
128,7 ± 10,4 mmHg (selisih 11,7 dengan 95% CI 7,5
1, berat rata-rata maksimal 76,8, berat minimal 76,2, p =
0,06, Grup 2, berat rata-rata maksimal 83,6, berat minimal
83,2, p = 0,08.
Untuk mengevaluasi lebih lanjut efek ekstrak tomat dibandingkan
untuk plasebo kami menggabungkan periode pengobatan yang cocok untuk
kedua kelompok. Tabel 2 menunjukkan level gabungan
dari likopen; nitrat dan tekanan darah, dinilai setelah
kunjungi 5 6 minggu pengobatan plasebo, dibandingkan dengan hasil
Suplementasi ekstrak tomat 6 minggu untuk keseluruhan
populasi studi.
Rata-rata SBP untuk gabungan dua kelompok pada plasebo adalah
139,4 ± 11,6 vs. 130 ± 9,6 mmHg pada ekstrak tomat (p <
0,001), sedangkan mean DBP turun dari 79,8 ± 7,3 menjadi 76,0 ±
7,8 mmHg (p <0,001), sesuai.
Gambar 2a dan b menyajikan hubungan linier antara
nilai SBP dan DBP dasar dan pengurangan SBP
dan DBP setelah perawatan ekstrak tomat, digabungkan untuk
dua kelompok. Setelah menerapkan transformasi Oldham di sana
tidak ada korelasi yang ditemukan baik antara rata-rata baseline
dan pasca ekstrak tomat pengurangan SBP dan SBP—r = 0,04,
p = 78, atau antara rata-rata baseline dan pasca tomat
ekstrak pengurangan DBP dan DBP—r = 0,003, p = 0,99.
Meskipun darah diambil untuk penentuan
tingkat likopen dari semua peserta pada tiga kali
poin: baseline, kunjungi 3 dan kunjungi 5 (Gbr. 3), untuk teknis
alasannya, hanya pada 22 pasien semua hasil tersedia: 9 in
Grup 1 dan 13 di Grup 2. Dalam gabungan dua grup,
tingkat rata-rata likopen pada awal adalah 0,11 ±

Tabel 2 Pengaruh suplementasi ekstrak tomat vs. plasebo pada kadar nitrat dan likopen serum, dan tekanan darah

Jumlah pasien plasebo Ekstrak tomat 95% CI perbedaan nilai-p

Tekanan darah sistolik, mmHg 50 139,6 ± 11,6 130.4±9.6 12.1; 6.3 5.7; <0.001
Tekanan darah diastolik, mmHg 50 79,8 ± 7,3 76.0±7.8 1,9 0,01; 0,13 <0.001
Likopen, mol/L 22 0,23±0,14 0,30±0,13 0,35; 2.84 0,02
Nitrat, mol/L 43 10,4 ± 3,5 12.0±4.4 0,01

Hasil gabungan untuk semua pasien, menurut dua periode perawatan

Machine Translated by Google

Obat Kardiovaskular Ada (2009) 23:145-151 149

sebuah
Diskusi
40

30 Dalam studi cross-over terkontrol plasebo acak ini kami menilai

20 efek suplementasi ekstrak tomat pada populasi pasien hipertensi
ekstrak,
mmHg

yang mapan dengan hipertensi ringan hingga sedang yang tidak

10
terkontrol yang diobati dengan satu atau dua obat antihipertensi.
0 Temuan inti dari penelitian ini adalah: (1) penurunan yang
Pengurangan
dengan
tomat
SBP

-10 signifikan baik pada tekanan darah sistolik dan diastolik dengan
terapi ekstrak tomat dan; (2) peningkatan kadar likopen serum
-20
110 120 130 140 150 160 yang signifikan setelah terapi ekstrak tomat (3) peningkatan
Rerata SBP dasar dan SBP setelah terapi dengan ekstrak
kadar nitrat serum yang signifikan setelah terapi ekstrak tomat.
tomat, mmHg
b Penelitian saat ini dirancang sebagai fase kedua dari
25 penelitian kami sebelumnya, di mana kami telah menunjukkan
20 bahwa suplementasi oral jangka pendek setiap hari dari ekstrak
mmHg 15 tomat kaya karotenoid dalam dosis yang setara dengan konsumsi
10
empat tomat sedang, secara signifikan menurunkan SBP dan
DBP dan penurunan kadar produk peroksidasi lipid di tempat
5
yang tidak merokok, pasien yang baru didiagnosis dengan
0
Pengurangan
dengan
ekstrak
tomat,
DBP hipertensi grade-1, tidak menerima terapi farmasi antihipertensi
-5 atau penurun lipid dan tanpa faktor risiko kardiovaskular yang signifikan [9].
-10 Dalam penelitian ini, tidak ada perbedaan yang signifikan
60 70 80 90 100 dalam karakteristik dasar antara kedua kelompok yang diamati
Rerata DBP dan DBP awal setelah terapi dengan ekstrak dan pasien disarankan dan berulang kali diingatkan untuk
tomat, mmHg
mempertahankan pola makan dan gaya hidup mereka saat ini. Milik mereka
Gambar. 2 a Penurunan tekanan darah sistolik dengan ekstrak tomat
dengan rata-rata baseline dan setelah ekstrak tomat tekanan darah
sistolik (transformasi Oldham). Garis mewakili fungsi regresi linier. b ekstrak tomatÿplasebo
18
Penurunan tekanan darah diastolik dengan ekstrak tomat dengan mean plaseboÿekstrak tomat
baseline dan setelah ekstrak tomat tekanan darah diastolik 16

Nitrat,
mol/
L 14

12

10

8
0,09 mol/L, setelah 6 minggu pengobatan plasebo—0,23± 0,14
6
mol/L dan setelah 6 minggu pemberian ekstrak tomat kenyal— garis dasar kunjungi 3 kunjungi 5

0,30±01,3 mol/L (pengukuran berulang, p<0,001) (Tabel 2). minggu 0 minggu 6 minggu 12
Sebagai catatan, kadar likopen setelah 6 minggu pengobatan
Tingkat likopen
plasebo secara signifikan lebih tinggi dari baseline baik di Grup
1 (0,23±0,11 vs 0,10±0,06; p<0,001), serta di Grup 2 (0,22±0,17
vs 0,11± 0,11; p= 0,002) dan meningkat signifikan pada ekstrak
tomat.
Tingkat rata-rata nitrat pada awal dan setelah 6 minggu plasebo
adalah 10,7±3,7 dan 10,4±3,5; setelah 6 minggu suplementasi
ekstrak tomat, kadarnya meningkat secara signifikan menjadi
12,0±4,4 mol/L (pengukuran berulang, p<0,001).

Analisis hubungan antara kadar likopen pada tiga titik waktu

(perlakuan baseline, plasebo dan ekstrak tomat) dan kadar SBP
dan DBP menunjukkan, terdapat hubungan negatif yang
signifikan antara SBP dan kadar likopen (r=ÿ0.49, p<0.001),
sementara hubungan seperti itu tidak ditemukan antara DBP
dan kadar likopen (r=ÿ0.06, p=0.65).
Gambar 3 Kadar likopen dan nitrat pada awal, setelah periode
pengobatan 6 minggu pertama dan setelah crossover dan periode 6
minggu kedua. Mean (±SD) diberikan untuk setiap pengukuran.
Crossover dilakukan setelah kunjungan 3. Kadar likopen tersedia pada
22 orang: sembilan di Grup 1 (ekstrak tomatÿplasebo) dan 13 di Grup 2
(plaseboÿekstrak tomat). Tingkat nitrat tersedia di 43 orang: 20 di Grup
1 dan 23 di Grup 2
Machine Translated by Google
150
berat badan tetap tidak berubah selama penelitian, sehingga hasil kami
tidak mungkin dikaitkan dengan penurunan berat badan, dan perubahan
pola makan utama, atau peningkatan aktivitas fisik.
Untuk mengevaluasi efek penambahan ekstrak tomat pada rezim
pengobatan, kami mengukur kadar likopen plasma, salah satu konstituen
utama kapsul ekstrak tomat. Peningkatan signifikan kadar likopen
serum setelah terapi ekstrak tomat terdeteksi. Peningkatan likopen
yang jauh lebih kecil tetapi masih signifikan juga diamati pada
pengobatan plasebo. Kami tidak memiliki penjelasan yang meyakinkan
untuk temuan ini. Mengamati dengan cermat perubahan tekanan darah
selama periode plasebo pada pasien Grup 2 (plaseboÿekstrak tomat)
tidak ada efek signifikan yang diamati, sementara selama pemberian
ekstrak tomat, korelasi yang baik antara kadar likopen serum dan
penurunan tekanan darah tercatat. Di Grup 1 (ekstrak tomatÿplasebo)
peningkatan kadar likopen plasma yang signifikan berkorelasi baik
dengan penurunan tekanan darah.
Namun ketika pasien ini dialihkan ke plasebo, tekanan darah meningkat
dan likopen plasma turun secara signifikan tetapi tidak pernah mencapai
nilai awal pra-perawatan. Meskipun waktu paruh likopen serum adalah
sekitar 14 hari, metabolit aktifnya dan berbagai tingkat jaringannya
mungkin penting [10, 14-16].
Tomat merupakan sumber beberapa nutrisi antioksidan [17] seperti
likopen, beta-karoten, folat, kalium, vitamin C, flavonoid, dan vitamin E.
Banyak dari nutrisi ini dapat berfungsi secara individual, atau bersama-
sama, untuk melindungi lipoprotein dan sel vaskular dari oksidasi, teori
yang paling banyak diterima untuk asal-usul aterosklerosis. Beberapa
zat ini telah terbukti menunjukkan fungsi pelindung jantung lainnya,
seperti pengurangan homosistein, agregasi trombosit, dan tingkat
tekanan darah. Temuan ini telah didukung oleh in vitro, in vivo, dan
banyak studi epidemiologi yang mengaitkan pengurangan risiko
diovaskular mobil dengan konsumsi makanan kaya antioksidan secara
umum [6, 18] dan beta-karoten sebagai likopen pada khususnya [19,
20]. Alasan fisiologis jelas dari banyak studi ilmu dasar, menunjukkan
bahwa antioksidan ini bertindak dengan mengais radikal bebas sebagai
spesies oksidatif reaktif [21-23].
Percobaan intervensi diet pada dampak peningkatan konsumsi
sayuran dan buah-buahan pada tekanan darah telah menunjukkan
hasil yang positif [6, 24]. Namun, data dari uji klinis acak prospektif
yang besar telah gagal untuk menunjukkan efek antioksidan
kardiovaskular atau antihipertensi yang menguntungkan [25, 26]. Ada
banyak alasan potensial untuk kegagalan ini, beberapa berhubungan
dengan antioksidan yang digunakan: satu atau dua vitamin sintetis
dengan dosis tetap; lain untuk pasien yang termasuk dalam uji coba:
sebagian besar pasien lanjut usia setelah kejadian CV besar
diperlakukan sebagai pencegahan sekunder. Selain itu, sebagian besar
uji coba tidak dirancang untuk mendeteksi perubahan tekanan darah.
Obat Kardiovaskular Ada (2009) 23:145-151
Manfaat dari penelitian kami adalah dalam penggunaan konsentrasi
antioksidan yang efektif dalam formulasi alaminya, ekstrak tomat
dengan semua nutrisi tomat termasuk, diekstraksi dalam minyak tomat
alami. Zat ini telah
sudah terbukti mengurangi BP pada hipertensi naif [9].
Tak satu pun dari 50 pasien yang termasuk memiliki efek samping dan
kepatuhan terhadap pengobatan tinggi.
Penelitian kami memiliki beberapa keterbatasan. Karena ukuran
sampel yang kecil, kami tidak dapat menilai ketergantungan dosis
antara peningkatan kadar likopen serum dan penurunan SBP atau
DBP. Namun, mengingat hubungan linier terbalik yang kuat antara
kadar likopen yang diperoleh di berbagai titik penelitian dan SBP, orang
dapat berargumen bahwa penurunan SBP yang diamati adalah hasil
dari suplementasi likopen sebagai bahan aktif ekstrak tomat. Secara
paralel, kadar NO meningkat secara signifikan, menunjukkan mekanisme
penurunan tekanan darah, namun tidak berkorelasi dengan peningkatan
likopen. Bahan-bahan lain yang termasuk dalam ekstrak tomat seperti
phytoene, dan phytofluene mungkin memiliki efek penting pada BP,
tetapi penelitian kami tidak dirancang untuk mengevaluasi efek
semacam ini.
Selama suplementasi plasebo, kadar likopen serum relatif tinggi. Ini
mungkin karena variabilitas antarpribadi, waktu paruh yang panjang
dan kemungkinan bahwa meskipun kami berusaha untuk meminimalkan
perubahan pola makan yang biasa, beberapa pasien secara tidak sadar
meningkatkan asupan tomat mereka. Namun, penurunan SBP dan
DBP hanya tercatat selama suplementasi ekstrak tomat. Jadi
kemungkinan besar peningkatan ringan dari asupan tomat diet tidak
cukup untuk efek penurunan tekanan darah.
Penelitian ini mencakup periode pengobatan yang relatif singkat: 6
minggu pengobatan aktif di setiap kelompok. Ini memberi kami hasil
yang cukup untuk membuktikan efek penurunan tekanan darah dari
ekstrak tomat tetapi tidak cukup waktu untuk memperdebatkan
kemungkinan penggunaannya sebagai agen antihipertensi. Ada
kebutuhan untuk studi jangka panjang dengan jumlah pasien yang lebih
besar untuk mempertimbangkan masa depan ekstrak tomat sebagai
tambahan yang efektif untuk pengobatan antihipertensi.
Hasil positif dari penelitian, kurangnya efek samping dan keinginan
pasien untuk menggunakan produk makanan daripada penambahan
obat lain membuat masa depan ekstrak tomat menjanjikan.
Referensi
1. Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, Izzo
JL Jr, dkk. Laporan Ketujuh Komite Nasional Gabungan untuk
Pencegahan, Deteksi, Evaluasi, dan Pengobatan Tekanan Darah
Tinggi: laporan JNC 7. JAMA 2003;289: 2560–72.
2. Van Wijk BL, Klungel OH, Heerdink ER, de Boer A. Ketidakpatuhan
awal dengan monoterapi antihipertensi diikuti oleh
Machine Translated by Google
Obat Kardiovaskular Ada (2009) 23:145-151
penghentian total terapi antihipertensi. Pharmacoe pidemiol Drug Saf
2006;15:587–93.
3. Garfield FB, Caro JJ. kepatuhan dan hipertensi. Curr Hyper
puluhan Rep 1999;1:502–6.
4. Hassan NB, Hasanah CI, Foong K, Naing L, Awang R, Ismail SB, dkk.
Identifikasi faktor psikososial ketidakpatuhan pada pasien hipertensi. J Hum
Hypertens 2006;20:23–9.
5. Benson S, Vance-Bryan K, Raddatz J. Waktu untuk pasien penghentian obat
antihipertensi di kelas yang berbeda. Am J Health Syst Pharm 2000;57:51–4.
6. John JH, Ziebland S, Yudkin P, Roe LS, Neil HA. Efek konsumsi buah dan
sayuran pada konsentrasi antioksidan plasma dan tekanan darah: uji coba
terkontrol secara acak. Lancet 2002;359:1969–74.
7. Gerster H. Potensi peran likopen bagi kesehatan manusia. J Am Coll Nutr
1997; 16:109–26.
8. Upritchard JE, Sutherland WH, Mann JI. Pengaruh suplementasi dengan jus
tomat, vitamin E, dan vitamin C pada oksidasi LDL dan produk aktivitas
inflamasi pada diabetes tipe 2. Perawatan Diabetes 2000;23:733–8.
9. Engelhard YN, Gazer B, Paran E. Antioksidan alami dari ekstrak tomat
mengurangi tekanan darah pada pasien dengan hipertensi grade-1: studi
percontohan double-blind, terkontrol plasebo. Am Heart J 2006;151:100.
10. Walfisch Y, Walfisch S, Agbaria R, Levy J, Sharoni Y. Lycopene dalam serum,
kulit dan jaringan adiposa setelah suplementasi tomat-oleoresin pada pasien
yang menjalani hemoroidektomi atau fistulotomi peri-anal. Br J Nutr
2003;90:759–66.
11. Miranda KM, Espey MG, Wink DA. Metode spektrofotometri spektrofotometri
yang cepat dan sederhana untuk mendeteksi nitrat dan nitrit secara simultan.
Nitric Oxide 2001; 5:62–71.
12. Gill JS, Zezulka AV, Beevers DG, Davies P. Hubungan antara tekanan darah
awal dan penurunannya dengan pengobatan. Lancet 1985;1:567–9.
13. Oldham P. Interpretasi data numerik. Pengukuran dalam kedokteran. London:
Pers Universitas Inggris London; 1968. hal. 148–52.
14. Clinton SK. Lycopene: kimia, biologi, dan implikasinya bagi kesehatan dan
penyakit manusia. Nutr Wahyu 1998;56:35–51.
15. Stahl W, Schwarz W, Sundquist AR, Sies H. Cis-trans isomer likopen dan beta-
karoten dalam serum dan jaringan manusia. Arch Biochem Biophys
1992;294:173–7.
151
16. Rock CL, Swendseid ME, Jacob RA, McKee RW. Kadar karotenoid plasma
pada subjek manusia yang diberi diet rendah karotenoid. J Nutr 1992;122:96–
100.
17. Willcox JK, Catignani GL, Lazarus S. Tomat dan kesehatan jantung. Crit Rev
Food Sci Nutr 2003;43:1–18.
18. Morris CD, Carson S. Suplementasi vitamin rutin untuk mencegah penyakit
kardiovaskular: ringkasan bukti untuk Satuan Tugas Layanan Pencegahan
AS. Ann Intern Med 2003;139:56–70.
19. Rissanen TH, Voutilainen S, Nyyssonen K, Salonen R, Kaplan GA, Salonen
JT. Konsentrasi likopen serum dan aterosklerosis karotid: Studi Faktor Risiko
Penyakit Jantung Iskemik Kuopio. Am J Clin Nutr 2003;77:133–8.
20. Gianetti J, Pedrinelli R, Petrucci R, Lazzerini G, De Caterina M, Bellomo G,
dkk. Hubungan terbalik antara intima karotis - ketebalan media dan
antioksidan likopen pada aterosklerosis.
Am Heart J 2002;143:467–74.
21. Pemetik TG. Apa yang harus kami sarankan kepada pasien kami tentang
penggunaan antioksidan? J Clin Hypertens 2003;5:231–3.
22. Griendling KK, Sorescu D, Lassegue B, Ushio-Fukai M.
Modulasi aktivitas protein kinase dan ekspresi gen oleh spesies oksigen
reaktif dan perannya dalam fisiologi dan patofisiologi vaskular. Arterioskler
Tromb Vasc Biol 2000;20:2175– 83.
23. Heitzer T, Schlinzig T, Krohn K, Meinertz T, Munzel T.
Disfungsi endotel, stres oksidatif, dan risiko kejadian kardiovaskular pada
pasien dengan penyakit arteri koroner. Sirkulasi 2001;104:2673–8.
24. Conlin PR, Chow D, Miller ER 3rd, Svetkey LP, Lin PH, Harsha DW, dkk.
Pengaruh pola diet pada kontrol tekanan darah pada pasien hipertensi: hasil
dari Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH) trial. Am J Hypertens
2000; 13:949–
55.
25. HARAPAN-TERLALU hasil: suplemen vitamin E tidak melindungi terhadap
kanker atau penyakit kardiovaskular. Nat Clin Praktek Cardiovasc Med.
2005;2:233.
26. Czernichow S, Bertrais S, Blacher J, Galan P, Briancon S, Favier A, dkk.
Pengaruh suplementasi dengan antioksidan pada risiko jangka panjang
hipertensi dalam studi SU.VI.MAX: hubungan dengan kadar antioksidan
plasma. J Hipertensi 2005;23:2013–8.