Disertasi Dian Cita Sari
Disertasi Dian Cita Sari
DISERTASI
Oleh :
DIAN CITA SARI
NIM : 31594206047
i
PERNYATAAN ORISINALITAS DISERTASI
Peneliti/Penulis
Penulis,
sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Bapak Prof. Dr. KH. Akhmad
4. Dosen Promotor, Bapak Prof. Dr. Hairunnas Rajab, M.Ag atas saran,
5. Dosen Co. Promotor, Bapak Dr. Tohirin, M.Pd atas saran, bimbingan
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Pasca Sarjana UIN Sultan Syarif
Kasim Riau beserta staf tata usaha yang tidak dapat disebutkan satu
8. Kepada kedua orang tua Bapak Sudirman dan Ibu Arum Wibawani
9. Kepada kedua adinda tercinta Adi Suardiman dan Amelia Setiani atas
Penulis,
ABSTRAK
ABSTRACT
نبذة مختصرة
الدافع للتعلم هو الخﻼفة الرئيسية في عملية التعليم في العالم ،بما في ذلك إندونيسيا .من
اﻷمور التي يمكن أن تؤدي إلى تحفيز التعلم وجود جو أكاديمي يقوم على تطبيق إجازة
الوضوء أثناء العملية التعليمية ،والمشكﻼت التي تحدث في هذا المجال هي أن تطبيق
الوضوء على الطﻼب ما هو إﻻ روتين عبادة ،لذا فإن هناك حاجة إلى برنامج متواصل
للوضوء مع مزيج من تقنيات المعالجة المائية وتقنيات البناء التحفيزية .تهدف هذه الدراسة
إلى بناء العﻼج المائي للوضوء كأسلوب بناء لتحفيز تعلم الطﻼب .هذا البحث هو بحث
تجريبي مع تصميم اﻻختبار القبلي والبعدي .تم اختيار ما مجموعه 36مبحوثا ً عشوائيا ً
وقسموا إلى قسمين ،هما :مجموعة المعالجة المائية ومجموعة التحكم بدون المعالجة
المائية للوضوء .جمع البيانات باستخدام استبيان مقياس لتحفيز التعلم والمﻼحظة
والمقابﻼت .تم استخدام اختبار tلتحديد تأثير المعالجة المائية في إعادة بناء دافع البﻼجار
للمجموعة العﻼجية مقارنة بمجموعة التحكم .أظهرت النتائج أن العﻼج المائي للوضوء
في المجموعة العﻼجية أدى إلى تحسن كبير في دافعية التعلم أكثر من المجموعة الضابطة
) .(0.05> Pاستنتاجات البحث هي (1 :العﻼج المائي للوضوء كأسلوب تحفيزي تعليمي
في البناء من خﻼل التطبيق العملي للوضوء جسديًا ومعرفيًا وعاطفيًا وسلوكيًا (2 .يستخدم
نموذج المعالجة المائية للوضوء كأسلوب بناء لتحفيز التعلم نموذج نهج محتمل فردي وبيئة
تعليمية.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
membasuh anggota badan tertentu dengan air yang suci dan mensucikan
disertai dengan niat. Wudhu secara bahasa berasal dari sighat: ً ضا َءة
َ َوض َُؤ ُوض ُْو ًءا َو
Ibn Qasim mengatakan bahwa, ”Kata wudhu diambil dari kata waḍāah, yang
artinya baik, bersih, murni atau tidak kecampuran dosa.”2 Berikut beberapa
Dari Umar bin al-Khathab r.a. dari Nabi S.A.W.: Tiada seseorang pun
dari engkau semua yang berwudhu lalu ia memyempurnakan wudhu-
nya, kemudian mengucapkan syahadat, melainkan dibukakanlah
untuknya pintu syurga sejumlah delapan buah. Ia diperbolehkan
masuk dari pintu manpun juga yang dikehendaki olehnya. (Hadis
Riwayat Muslim).
kepada umat Islam. Allah SWT pun telah memberikan tuntunan secara jelas
ayat 6 di atas juga menjelaskan bahwa wudhu berkorelasi dengan seluruh aspek
merupakan nikmat yang teramat besar bagi manusia. Selain itu, dalam dalil-
membaca Al-Qur’an, ketika berdzikir dan berdo’a kepada Allah, ketika akan
memulai majelis illmu (belajar), hendak tidur, sesudah muntah, ketika hendak
makan dalam keadaan junub, ketika hendak mengulang jima’, ketika hendak
tidur dalam keadaan junub, dan lain-lain. Kemudian ayat di atas ditutup dengan
bersyukur.” Hal ini menerangkan bahwa semua perintah Allah itu ada
Secara bahasa wudhu diambil dari kata Al-Wadholah yang maknanya adalah
dosa dalam diri manusia pada anggota tubuh yang empat (yaitu: wajah, kedua
tangan, kepala, dan kedua kaki) dengan cara khusus menurut syari’at.4
Wudhu atau bersuci dari hadast (kotoran batin) wajib dilakukan ketika
pula berwudhu sebelum berdzikir, jelang tidur, dan sebelum mandi wajib.
4 Ibid
4
Dianjurkan untuk tajdid wudhu yaitu pengulangan wudhu atau wudhu kembali
walaupun masih dalam keadaan suci, selain penyegaran menjelang shalat serta
memasak, berkendara, menemui tamu dan bagi pelajar yang sedang proses
pembelajaran.5
lautan hikmah, sebab tidak mungkin suatu ajaran oleh Allah tanpa maksud.
akhirat.6
tersebut berarti dua hal: Pertama, untuk pembersihan diri dan penyempurnaan
nikmat Allah SWT. Kedua, wudhu tersebut yaitu kesucian atau kebersihan dan
5 Moh. Ali Aziz, Sukses Belajar Melalui Terapi Sh.at, (Surabaya: UIN Sunan Ampel Press, 2016), h. 10-11
6 Oan Hasanuddin, Mukjizat Berwudhu Untuk Penyembuhan Dan Pencegahan Penyakit, (Jakarta: Qultum
Media, 2007), h. 5.
7 Ibid, h. 58-59
5
mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Hal ini bisa terjadi karena ketika
air wudhu mengenai tubuh akan menyebabkan normalisasi suhu tubuh
sebagai akibat bertemunya suhu panas dalam tubuh dengan dinginnya
guyuran air wudhu. Saat itu juga darah mengalir ke daerah seputar
wajah, kedua tangan dan telapak kaki dengan sangat lancar. Dalam
bagian tubuh yang terkena basuhan air wudhu juga terdapat 61 dari 65
titik refleksi yang ada dalam tubuh manusia. Titik- titik tersebut
merupakan syaraf-syaraf yang berhubungan dengan organ-organ
tubuh manusia yang menimbulkan penyakit akut seperti ginjal,
jantung, paru-paru, darah tinggi, dan kanker. Ketika melakukan
wudhu, titik tersebut akan terefleksi sehingga selain mengobati, juga
bisa mencegah terjadinya penyakit- penyakit akut tersebut.8
jika melakukan wudhu sembrono. Supaya titik-titik refleksi itu terefleksi, tata
wudhu. Dalam telapak tangan tersebut terdapat banyak titik refleksi. Oleh
Ketika aliran darah ke daerah seputar wajah, tangan, dan kaki mengalir dengan
lancar, hal ini akan memperingan kerja jantung, sehingga akan mengurangi
8 Sholeh Gisymar, Terapi Wudhu: Kiat Sehat, Murah dan Berkah melalui Hidroterapi dan Pijat Refeleksi.
otomatis juga akan mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Hal ini
sirkulasi darah. Bagian tubuh yang terkena air wudhu adalah bagian tubuh yang
terbuka, yang sering dihinggapi bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit,
sehingga bagian itu harus dibersihkan agar terhindar dari berbagai penyakit.
regenerasi kulit dan selaput lendir tersebut, tubuh tidak akan mudah terserang
penyakit karena kulit dan selaput lendir yang menjadi gugus depan
(kekebalan tubuh), karena terdapat lima titik yang biasa dijadikan terapi
preventif yaitu titik adrenal, internal secretion, subcortex, limpa, dan hati.
Kelima titik tersebut secara klinis dapat mencegah berbagai serangan virus,
10Bahar Azwar, Fikih Kesehatan; Dari Ibadah, Pengobatan, sampai Penyakit Flu Burung, (Jakarta: Quantum
Media, 2005), h. 9
11 Ibid
7
berwudhu juga membuat tubuh kita menjadi kebal terhadap serangan berbagai
dengan air wudhu yang mendinginkan ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan
tersebut akan dihantarkan melalui meridian ke sel, jaringan dan sistim organ
yang bersifat terapi. Stimulus ini dalam kajian lebih dalam dibuktikan
belajar mahasiswa. Hidroterapi atau terapi air adalah metode perawatan dan
merupakan salah satu metode yang efektif dalam mengurangi rasa nyeri dan
dapat dilakukan dengan mudah. Istilah hidroterapi baru ada sekitar abad ke 19.
Namun, air telah dimanfaatkan sebagai bagian dari metode penyembuhan sejak
beberapa abad yang silam. Di zaman Yunani air dipercaya memiliki kekuatan
12Ibid
13 Ganjar Rulianto, dkk, Pengaruh Olahraga Renang Gaya Dada Sebagai Hydro Therapy Terhadap
Penurunan Intensitas Kambuh Pada Penyakit Asma, Jurnal SP, Vol. 1, No. 1, Tahun 2016, h. 80
8
jasmani dan rohani. Untuk mengukur hidroterapi wudhu dalam penelitian ini
(d) Pemahaman.
“as adequacy for a task” atau “as possession of requaired knowledge, skills,and
memiliki dua makna yakni: 1.Adanya tujuan pembelajaran yang tepat, termuat
dalam perilaku dan terma penilaian yang mesti diketahui mahasiswa maupun
seperti ini disandingkan atau mesti ditopang oleh manajemen yang baik dan
dalam konteks dimana itu dilakukan. Elaborasi ini secara simultan memerlukan
tiga fokus perhatian seluruh civitas akademika pada setiap perguruan tinggi
15 Ibid
10
pendidikan tinggi dan masyarakat Sebagai mitra kerja perguruan tinggi dan
kegiatan inti dan utama. Dengan motivasi belajar yang baik dapat
dalam tingkah laku sehari-hari. Oleh karena itu motivasi belajar merupakan hal
pokok dalam kehidupan, karena hampir semua perubahan terjadi karena sebuah
motivasi belajar.
segi kehidupan kultural umat manusia tidak lain adalah merupakan salah satu
tersebut. Ciri khas pendidikan Islam secara umum yaitu sifat moral relegiusnya
yang nampak jelas dalam tujuan-tujuan yang ingin dicapai maupun sarana-
16
Abu, Abdil Muhsidin As-Soronji, Kemudahan dalam Sifat Wudhu’ Nabi, (Madinah: Maktabah Ummu
Salma al-Alsariyah, 2009), H.1-35
11
berniat kala belajar.17 Niat dalam konteks ini adalah motivasi seseorang ketika
belajar, sebab niat adalah pokok dari segala amal perbuatan. Tidak bisa
dipungkiri, setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia selalu dimulai dengan
قل ﻻ أقول لكم عندي خزآئن الله وﻻ أعلم الغيب وﻻ أقول لكم إني ملك إن أتبع إﻻ ما يوحى إلي قل هل
يستوي اﻷعمى والبصير أفﻼ تتفكرون
من جاء بالحسنة فله عشر أمثالها ومن جاء بالسيئة فﻼ يجزى إﻻ مثلها وهم ﻻ يظلمون
Artinya: “Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh
kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat
maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan
kejahatannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya /dirugikan.”
buat memulai pelajaran yang baru. Dengan kesadaran bahwa segala pencapaian
belajar yang telah selesai atau yang akan kita mulai lagi tidaklah terlepas
daripada kesulitan, tapi dalam kesulitan itu kemudahan pun akan turut serta.
Selalu ada ilham yang akan diberikan Allah, jika kita senantiasa menyandarkan
bahwa seorang dilihat dari motivasinya dalam surat An-Najm ayat 39:
Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang
telah diusahakannya. (Q.S. An Najm: 39).20
proses belajar yang dilakukan; (2) memberi makna pembelajaran; (3) insaf
18 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta: Pustaka Agung Harapan, 2011) h. 902.
19 Abdulmalik Abdulkarim Amrullah, Tafsir Al-Azhar (Singapore: Kerjaya Printing Industries Pte Ltd, 2003),
h. 8043.
20 Ibid., h. 766.
13
(1) berpikir positif, yakni berpikir bahwa apa yang dikerjakan akan mencapai
yang buruk ke arah yang lebih baik; (3) membangun harga diri, harga diri
Pada dasarnya ada tiga karakteristik pokok motivasi belajar, yaitu: (1)
yang ditunjukkan oleh seseorang dalam belajarnya; (2) kemauan yang kuat:
kepada tugas-tugas belajar; (3) arah atau tujuan: arah yang dituju oleh usaha
dan kemauan keras yang dimiliki oleh seseorang. Dengan melihat ketiga
sebagai keadaan di mana usaha dan kemauan keras seseorang diarahkan kepada
pencapaian hasil atau tujuan tertentu. Hasil-hasil yang dimaksud bisa berupa
baik dorongan dari dalam dirinya (intrinsic motivation) maupun dorongan yang
berasal dari luar dirinya (extrinsic motivation). Faktor dari dalam adalah nilai-
nilai hidup yang dihayati dengan sepenuh hati, misalnya hidup untuk belajar,
belajar adalah dalam rangka ibadah. Faktor dari luar diri misalnya harapan atau
penghargaan.24
kondisi atau energi yang menggerakkan diri individu yang terarah atau tertuju
untuk mencapai tujuan organisasi. Sikap mental pro dan positif terhadap situasi
jam karena akan menempuh ujian dan berharap mendapatkan hasil yang
memuaskan, dan seorang mahasiswa lain yang biasanya kurang rajin belajar,
tiba-tiba rajin belajar karena dosennya menjanjikan hadiah untuk peraih nilai
guru dengan harapan akan mendapatkan ilmu. Motivasi sangat diperlukan bagi
penting dalam pembelajaran, baik dalam proses maupun hasil. Seorang yang
beban berat, (3) sulit untuk dapat “jalan sendiri” ketika diberi tugas, (4)
memiliki ketergantungan kepada orang lain, (5) individu dapat berjalan jika
yaitu: (1) instrinsik; dan 2) ekstrinsik. Indikator motivasi instrinsik adalah: (a)
27 Ibid, h. 183-184
16
belajar lebih baik; (b) tanggung jawab; (c) pencapaian; (d) Prestasi. Sedangkan
“as adequacy for a task” atau “as possession of requaired knowledge, skills,and
memiliki dua makna yakni: 1.Adanya tujuan pembelajaran yang tepat, termuat
dalam perilaku dan terma penilaian yang mesti diketahui mahasiswa maupun
dalam konteks dimana itu dilakukan. Elaborasi ini secara simultan memerlukan
tiga fokus perhatian seluruh civitas akademika pada setiap perguruan tinggi
Pendidikan Tinggi dan Masyarakat Sebagai Mitra Kerja Perguruan Tinggi dan
29 Ibid
18
Perguruan Tinggi. Salah satu cara membangun University Value diawali oleh
Tabel 1.1: Hasil Penyebaran Angket Studi Awal Variabel Motivasi Belajar
motivasi belajar yang rendah baik secara internal maupun ekternal.6 Secara
internal, di antaranya ialah tidak ada semangat belajar, tidak memiliki tujuan
belajar, tidak ada cita-cita yang jelas, minimnya keinginan untuk mencari tahu,
tidak dapat konsentrasi saat belajar, merasa keinginannya tidak terpenuhi yang
30
Abu, Abdil Muhsidin As-Soronji, Loc.Cit. h.1-35
31 Dokumen Akademik Universitas Abdurrab, pada tanggal 19 Februari 2019.
19
ingin tahu yang besar terhadap pelajaran, memilih teman yang pandai,
cita-citanya.
total titik zona wudhu dan titik reseptor akupuntur sama yaitu 493 titik.
adalah sebanding, rinciannya, Wajah 84, Tangan 95, Kepala 64, Telinga 125,
Motivasi belajar dipilih sebagai variabel terikat karena motivasi belajar sangat
dibutuhkan pada suatu lembaga pendidikan, oleh sebab itu dosen sebagai
B. Definisi Variabel
saraf sensorik, lalu merangsang sel-sel otak. Di dalam air, tekanan tubuh
kepekaan saraf. Anggota tubuh di basuh air akan lebih mudah digerakkan
dan dilatih untuk menguatkan otot-otot, sendi-sendi dan saraf. Hal ini
anggota-anggota tubuh tertentu, yang diawali dengan niat dan tertib yang
C. Permasalahan
1 .Identifikasi Masalah
b. Sebagian mahasiswa lulus dalam penilaian hasil belajar, tetapi masih ada
2. Pembatasan Masalah
tahapan terapi air melalui wudhu menuju kebersihan lahir dan batin dalam
melalui media air wudhu ini, dilakukan dengan menggunakan air pada
3. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
terutama dalam suksesi belajar dan berupaya untuk berwudhu dengan baik.
24
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kerangka Teori
1.Hidroterapi
a. Pengertian Hidroterapi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia terapi adalah usaha
menciprat, atau meminumkan air yang telah dibacakan doa untuk pasien.
dan asma-asma Allah merupakan pengobatan yang bersifat ruhani. Hal itu
bisa terjadi pada lisan abrar (orang-orang yang dekat dengan Allah) di
izin Allah. Ketika manusia telah berhasil dalam jenis pengobatan ini, lantas
36 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta: Balai
orang yang sakit, mandi dari air tersebut dan meminum sebagiannya?”.
kelembabannya atau hawa dan nafas yang langsung tertuju untuk ruqyah
pasien. Hal ini dijelaskan di dalam buku The True Power Of Water: untuk
menolong orang sakit terlebih dahulu Emoto memeriksa hado orang itu
38
Ibid., h. 114
39 Ibid
40
Masaru Emoto adalah seorang peneliti asal Jepang. Masaru Emoto lahir di Yokohama pada Juli 1943.
Ia berhasil menyelesaikan studinya di Universitas Yokohama, Departemen Humanity dan Sains, Jurusan
Hubungan Internasional. Tahun 1986 ia mendirikan IHM Corporation di Tokyo. IHM adalah singkatan
dari Internasional Health Medical (dan sekarang adalah singkatan Internasional Hado Membership. Lihat
Masaru Emoto dalam The Secret Life Of Water h. 71). Pada oktober 1992 ia menerima gelar Doctor of
Alternative Medicine dari International University. Menyusul perkenalannya dengan konsep microcluster
water di Amerika Serikat, serta teknologi Analisis Resonansi, ia kemudian mulai menemukan misteri
tentang air. Masaru emoto telah mengadakan penelitian tentang air yang ada di berbagai belahan dunia.
Penelitian tersebut dilakukan bukan hanya karena ia seorang ilmuwan, melainkan lebih karena ia adalah
seorang pemikir sejati. Pada akhirnya ia mendapat kesimpulan bahwa air mengekspresikan sifat aslinya
dalam bentuk kristal es. Ia terus melanjutkan penelitiannya hingga kemudian menuliskan hasil
penelitiannya tersebut ke dalam beberapa buku yang disambut baik di Jepang, di antaranya buku Messages
From Water yang diterbitkan dalam dua bahasa. Ia menikah dengan Kazuko Emoto, wanita yang selalu
memberinya semangat. Dan telah dikaruniai tiga orang anak. Istrinya memimpin Kyoikusha Publishing,
anak perusahaan IHM Corporation. Masaru Emoto, The True Power of Water, h.191.
26
gelombang tubuh yang terganggu. Air hado yang tercipta akan meresap ke
gelombang dalam tubuh orang tersebut. Dengan meminum air hado ini,
b. Sejarah Hidroterapi
hanya digunakan untuk minum atau mandi, tetapi juga digunakan dalam
istilah hidroterapi.42
efisiensi tubuh.44
43 Dian Cita Sari, Hidroterapi Islamic Review, Pekanbaru: Univrab Press, 2017, h. 31
44 Maimunah Hasan, Al-Qur’an & Ilmu Gizi, Jogja: Madani Pustaka, 2009. h.21
28
Setelah lahir, 80% tubuh seorang bayi adalah air. Setelah tubuh
berkurang dan menetap sampai batas 70%. Jadi selama ini manusia
hidup sebagai air. Dan sebenarnya manusia adalah air.45 Sama halnya
dengan air, orang harus dibiarkan mengalir dengan leluasa. Jika sebuah
mengering, mati. Begitu pula bila aliran darah dibendung pada suatu
butiran- butiran cinta dan rasa terima kasih, sebagai bentuk emosi yang
adalah air, sudah pasti tubuh akan merespon informasi yang dibawa
oleh air yang diminum. Jika tubuh mendapat informasi positif dari air,
negatif dari air, maka tubuh menjadi sakit.47 Kristal-kristal indah dari
air yang mengalir ke dalam tubuh adalah kata-kata yang mengisi tubuh
kehidupan, sekaligus energi untuk kehidupan. Air bukan hanya zat, air
adalah daya hidup alam yang agung. Air mampu membersihkan hidup
baik. Namun jika kata tersebut diubah menjadi “mari lakukan” maka
dalam tubuh.50
informasi yang diterima ke dirinya. Saat air sadar bahwa kata yang
kristal yang indah seperti bunga yang sedang mekar.51 Akan tetapi
jika air diberikan informasi negatif berupa kata hinaan seperti “kamu
sampel air ke dalam botol gelas, lalu air tersebut diberikan informasi
seperti sebuah kata, gambar atau musik selama beberapa waktu. Kedua,
dalam freezer dengan suhu -25℃ (-13℉) dalam waktu tiga jam. Ketiga,
partikel air saling mengait membentuk inti kristal, inti ini tumbuh stabil
pada level partikel sub-atom. Air hado, mampu membawa hado hingga
58 Ibid, h. 29
59
Ibid., h. 11
60 Ibid., h. 12
61 Ibid, h.5
32
bahwa dirinya adalah air. Padahal saat kita membiarkan air mengalir
menyapa pusat diri manusia.63 Air adalah bagian dari irama kehidupan.
Air yang mengalir di dalam diri adalah bagian dari air yang mengalir di
alam dan bagian dari irama kehidupan yang dimainkan di seluruh alam
2. Wudhu
a. Pengertian Wudhu
mengatakan bahwa, ”Kata wudhu diambil dari kata waḍāah, yang artinya
62 Ibid (A)., h. 84
63 Ibid., h. 33
64 Ibid., h. 34
65
A.R. Hari, Terapi Air., Bandung: Nuansa, 2007., h. 63.
66Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, (Yogyakarta: Pustaka
baik, bersih, atau tidak kecampuran dosa.”67 Demikian juga menurut Supiana
dan M. Karman bahwa, ”Kata al-wuḍūu berasal dari bahasa Arab adopsi dari
mendirikan sholat, sedangkan kata kedua berarti air yang digunakan untuk
al-waḍūu sebagai ”perbuatan bersuci untuk melaksanakan shalat atau air yang
berarti “membasuh anggota badan atau bagian tubuh dengan air sebelum
mengerjakan shalat.”
Media,2010), h. 17
71Supiana dan Karman, Op.cit, h. 4
34
melalui suatu rangkaian aktifitas yang dimulai dengan niat, membasuh wajah,
kedua tangan, dan kaki, serta menyapu kepala. Menurut Wahbah Al-Zuhaili,
Sesuai dengan makna harfiyah wudhu yakni bersih, maka salah satu
kesehatan. Agar anggota wudhu menjadi bersih, tentu saja gosokan dan
apabila hanya sekedar mengalirkan dan mengusapkan air akan menjadi bersih
yang optimal. Ketika terjadi gosokan dan sapuan itulah, selain membersihkan
Demikian halnya saat belajar dan merasa stres, sistem syaraf simpatetik
tekanan darah meninggi, darah mengalir keluar dari bagian frontal lobe otak
kamu, kulit, usus dan perut, lalu masuk kedalam otot tangan dan kaki, proses
berpikir yang terjadi dibagian otak kanan dan otak kiri menjadi amat
72Nina M.Armando, et. All, Ensiklopdi Islam, (Jakarta: Ichtiar Van Hoeve, 2005), h. 274
35
kedua bagian otak menjadi terganggu. Proses berpikir pun hanya bisa terjadi
sebuah anti bodi penting untuk melawan infeksi yang lebih rendah. Penemuan
semacam itu dapat menjelaskan siklus performa akademik yang buruk yang
dengan tingkat serotonin yang rendah, yang diduga menjadi faktor yang
orang (termasuk mahasiswa) tidak hanya terdiri dari tubuh fisik, tetapi juga
psikis. Manusia terdiri dari jasmani dan rohani, lahiriyah dan batiniyah. Hal-
hal yang bersifat batiniyah sendiri terdiri dari berbagai komponen, antara lain
yaitu aspek lahiriyah (badan) dan aspek batiniyah (pikiran, ingatan, perasaan
dan kesadaran).75
73 Eva J. Hoffman, Sukses Ujian Tanpa Stres. (Jakarta: Gagas Media, 2009), h.78
74 Eric Jensen, Brain-Based Learning The New Science of Teaching and training. (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar,2008). h. 361
75 H. Hamruni, M.Si, Konsep Edutaiment Pendidikan Islam. (Yogyakarta: Bidang Akademik, 2010). h. 6
36
menemukan bahwa individu yang religius jauh lebih sedikit menderita stres
dalam belajar ketimbang individu yang kurang (tidak) religius. Jika dikaitkan
hidup ini.76 Dan aktivitas religius salah satunya adalah dengan wudhu.
ajaran Islam secara ilmiah. Banyak ajaran Islam yang dahulu hanya diyakini
dan hal ini merupakan salah satu bukti bahwa Islam adalah agama yang tidak
diseluruh tubuh dan dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi pada energi
setelah seseorang bersih dari dosa dan kesalahan yang dapat mempengaruhi
76
Gunawan Triantoro Safari, M.Psi M.Si , Optimistic Quotient. (Yogyakarta: Pyramid, 2007). h. 65
77
Musbikin Imam, Wudlu Sebagai Terapi.(Yogyakarta: Nusa Media,2008), h. 210
37
muslim yang akan menunaikan sholat atau menjadi aktivitas seseorang yang
atau sebagai alat pembersih tubuh saja. Tetapi ada rahasia selain untuk tujuan
tubuh tertentu, yang diawali dengan niat dan tertib dilakukan semata-mata
Oleh karena itu, ulama sepakat bahwa wudhu merupakan syarat sahnya
78Arfah M. HAP, “The Power Of Wudhu: Menyingkap Rahasia Wudhu Rasulullah” dalam
file://localhost/H:/Mase%20Farhan/buku-power-of-wudhu-menyingkap-rahasia.html, diakses 07 Januari 2019
79 Muhyidin Muhammad, Cahaya- Cahaya Air Wudhu. (Jogja: Garailmu, 2009), h. 70
80 Departemen Agama. Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 158
38
atau amal hanya karena Allah SWT. Muhammad Quraish Shihab, dalam
sesuatu, dan tujuan itu disebut niat.”81 Niat juga merupakan prasyarat
diterima atau tidaknya sebuah ibadah. Hal ini berdasarkan hadis Nabi
Menurut hadis di atas, segala perbuatan baik harus disertai dengan niat,
dengan wudhu. Wudhu tidak sah jika dilakukan tanpa niat. Dengan niat
81 Muhammad Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an, (Jakarta: Lentera
Hati, 2007), h. 35
82 Abu Daud Al-Sijistani, Sunan Abu Daud 2, (Beirut: Dārul b Al-Arabi, t.t.), h. 230
83 Oan Hasanuddin, Mukjizat Berwudhu Untuk Penyembuhan Dan Pencegahan Penyakit, (Jakarta: Qultum
Media, 2007), h. 31
39
ialah dari tempat tumbuh rambut kepala hingga ujung dagu dan bagian
3) Membasuh kedua tangan sampai siku. Bagian tangan yang wajib dibasuh
juga termasuk bagian tangan, maka kuku juga termasuk bagian yang wajib
di basuh. Oleh karena itu, tidak boleh ada yang menghalangi sampainya
ada yang mengatakan sebagian saja sudah cukup dan ada yang harus
5) Membasuh kedua telapak kaki sampai mata kaki. Bagian kaki yang wajib
dibasuh adalah telapak kaki, bagian atas kaki sampai mata kaki. Yang
seluruh bagian kaki yang wajib dibasuh. Bahkan jika perlu harus
sesuai dengan urutan yang terdapat dalam QS. Al-Maidah ayat 6 di atas.
Tidah sah apabila seseorang yang melakukan wudhu tidak sesuai dengan
urutan di atas.
َ َﻻ:سلﱠ َم
َوﻻَ ُوض ُْو َء.ُصﻼَةَ ِل َم ْن ﻻَ ُوض ُْو َء لَه َ صلﱠى اللهُ َعلَ ْي ِه َو ُ ِ قَا َل ال ﱠنب.َى اللهُ َع ْنهُ قَال
َ ي ِ َع ْن اَبِى ه َُري َْرةَ َر
َ ض
84 Abu Bakar Al-Baihaqi, Al-Sunan Al-Kubrā Jilid I, (Haidhar Abar: Dāsiratul Maārif, 1314 H), h. 41
40
Dari Abu Hurairah r.a. berkata. “Nabi SAW.. bersabda: Tak ada shalat
bagi orang-orang yang tidak berwudhu, dan tak ada wudhu bagi orang
yang tidak menyebut nama Allah untuk mengerjakannya.”
Dari beberapa dalil di atas dapat dipahami bahwa wudhu merupakan salah
satu syaratsah shalat. Persiapan berjumpa dengan sang khalik.
2. Motivasi Belajar
dari kata motif yang diartikan sebagai daya penggerak di dalam diri seseorang
85 Ali Hadaruqutni, Sunan Dāruquthni Jilid I, (Beirut: Dārul Ma’rifah, 1966), h. 229
86
Iskandar, Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru, (Jakarta: Referen. 2012), h. 180.
87
Ibid, h. 184.
41
Individual Inputs
Ability, knowledge,
dispositions & trait ,
Emotions, moods & effect
Motivated behavior
belief & values Motivated behavior
Focus: direction, what we do
Motivational proceses Focus: direction, what we
Arousal, Attention, do Intensity:
Intensity: effort, howeffort,
hard we tryhow
88
Wibowo, Manajemen Kinerja, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), h. 378
89 https://wikispaces.psu.edu/display/PSYCH484/12.+ Work + and + Organizational+ Commitment By.
Brian Francis Redmond. 2016
42
bahwa motivasi terdiri dari unsur intirinsik dan ekstrinsik. Teori kebutuhan yang
teori tersebut berfokus pada tiga kebutuhan: pencapaian, kekuatan, dan hubungan.
(need for power): Kebutuhan yang membuat individu lain berperilaku sedemikian
rupa sehingga merka tidak akan berperilaku sebaliknya. Ketiga, teori kebutuhan
hubungan (need for affiation): Keinginan untuk menjalin suatu hubungan antar
َ ( فَإِذَا فَ َر ْغتَ فَا ْن٦) ( ِإ ﱠن َم َع ْالعُس ِْر يُس ًْرا٥) فَإِ ﱠن َم َع ْالعُس ِْر يُس ًْرا
ْ َ( َو ِإلَى َر ِبّكَ ف٧) ْصب
(٨) ْارغَب
Ayat di atas memberikan isyarat kepada bahwa, kesulitan dalam hidup ini
tidaklah terus kekal menerpa, dibalik kesulitan Allah menyiapkan kemudahan. Ini
merupakan motivasi, terutama dalam hal memberikan motivasi kepada diri sendiri
(intrinsik) atau juga rekan kerja (ekstrinsik). Dengan demikian dapat dirumuskan
sintesisnya bahwa motivasi adalah dorongan untuk mengejar dan meraih tujuan
yang merupakan sasaran yang ditetapkan dengan standar yang tinggi. Motivasi
90 Stephen P. Robbins dan Timothy A.Judge, Periaku Organisasi Edisi 12, (Jakarta: Salemba Empat, 2009),
h. 230
91 Kementerian Agama RI, Op.Cit, h. 902
43
adalah dorongan dalam diri individu untuk melakukan pekerjaan lebih baik
mencapai tujuan.
directid behavior. It concerns the level of effort one exerts in pursuing a goal... it is
perilaku yang ditujukan pada sasaran. Motivasi berkaitan dengan tingkat usaha
yang dilakukan oleh diri dalam mengejar suatu tujuan. Motivasi berkaitan erat
motivasi adalah usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar supaya
92 Faustino Cardosa Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogayakarta: Andi Offset, 2010), h. 177.
93 George. R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 130.
94 Tubagus Achmad Darodjat, Konsep-Konsep Dasar Manajemen Personalia Masa Kini (Bandung: Refika
membangkitkan kemauan individu dan membentuk sikap aktif dalam bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi. Untuk mengukur motivasi belajar dalam penelitian ini
menggunakan dua dimensi yaitu: (1) instrinsik; dan (2) ekstrinsik. Indikator
motivasi instrinsik adalah, (a) bekerja lebih baik; (b) tanggung jawab; (c)
perbuatan.97
aspek psikologis pasien narkoba. Penelitian ini tidak dimulai dari deduksi
teori, tetapi diawali dari fakta empiris di Syifa’ul Qalbi. Peneliti secara
langsung ke Syifa’ul Qalbi dalam menemukan data yang terjadi secara alami,
melalui ibadah, maka perasaan berdosa dan bersalah secara bertahap akan
detil dan memahami makna yang terdapat pada kondisi psikologis pasien
mental efek narkoba di Pondok Pesantren dan Rehabilitasi al- Zainy Malang.
Masalah. 10. Impact Factor: 1.3205 (UIF). Penelitian ini fokus pada
agama, ada satu tahapan ritual dan mode ibadah. Di dunia Islam, berwudhu
dan sholat adalah tahapan kewajiban fundamental bagi setiap Muslim untuk
melakukan lima kali sehari pada waktu dan kondisi yang ditentukan,
mengikuti urutan yang tepat. Posisi berwudhu dan sholat dalam satu tahapan
ini, memiliki posisi yoga yang serasi, sehingga tujuan utama dari penelitian
ini adalah untuk menganalisis efek terpenting Salah pada efisiensi psiko-
fisiologis dan fisik dari orang-orang yang menawarkan Wudhu secara teratur
menunjukkan dalam tahapan ibadah dua agama besar dunia yaitu Hindu &
Islam sebagai Yoga dan Wudhu, memiliki banyak poin yang dapat
5. Kaleem Abbas Dr.Taj afsar. Konsep Kesucian Ritual (Studi Banding antara
Islam dan Hindu). Kemurnian adalah naluri manusia. Ini adalah poros dari
ajaran semua agama. Tujuan mendasar dari makalah ini adalah untuk
ritual. Ini adalah masalah yang sangat signifikan antara Muslim dan Hindu.
kebersihan yang komprehensif dan itu adalah versi final dan lengkap dari
ajaran semua agama. Dalam situasi ini, ayat-ayat Alquran dan ManuSmriti
kontrol (CG). Dua peserta keluar karena peristiwa (penyakit) yang tidak
per minggu pada 55 menit per sesi) dengan periode tindak lanjut 3 minggu.
fungsi motorik dan Tes Orientasi Air Alyn 2 (WOTA 2) untuk penilaian
akuatik, perubahan GMFM tidak dipertahankan pada saat tindak lanjut. Hasil
motorik kasar pada lahan kering dan keterampilan akuatik dengan intervensi
Internasional Humaniora dan Ilmu Sosial Vol. 1 No. 4; April 2011. Pengaruh
Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi sekolah yang lebih efektif
dan kurang efektif; untuk mencari tahu perbedaan antara sekolah yang lebih
efektif dan kurang efektif dalam kaitannya dengan fasilitas fisik, kinerja
Kepala Sekolah dan Guru dan Siswa kinerja; untuk mengetahui hubungan
untuk mengetahui efektivitas pelatihan teori pilihan Glasser bagi guru dalam
adalah One Group Pre-Post Test Quasi Experimental Design. Analisis data
signifikan pada nilai siswa. Hasil dari pelatihan teori Pilihan Glasser ini
dalam membuat pilihan yang baik dan bertanggung jawab atas perilakunya.
Peningkatan Konsep Diri pada Penyandang Cacat Fisik Usia Dewasa Awal.
dewasa awal. Subyek penelitian adalah individu penyandang cacat fisik usia
dewasa awal, yang memiliki konsep diri negatif yang terdaftar sebagai
yang digunakan adalah uji wilcoxon sign rank test dan analisa deskriptif
data TSCS dari dua subyek penelitian dari kelompok perlakuan yang
98
Widodo, Metodologi penelitian popular dan praktis (Jakarta: Rajawali Press, 2018), h. 33
52
2. Variabel Terikat : Motivasi belajar yaitu suatu dorongan baik dari dalam
yang dikaji tentang konsep variabel yang hendak diukur; (2) berdasarkan
memuat dimensi, indikator, nomor butir untuk setiap dimensi dan indikator;
gradasi dari sangat positif sampai sangat negative. Skala likert menanyakan
pemberian skor dari 1 sampai 5, yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-
Penentuan skor setiap jenjang pada skala likert harus disesuaikan dengan
jenis narasi pernyataan, bersifat negative (unfavourable) atau (favourable).
Untuk pernyataan bersifat negatif angka atau skor dibalik.102 Definisi
operasional dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel 2.6103.
Tabel 2.6 Definisi Operasional (lanjutan)
Variabel Independen
HIDROTERAPI Membasuh anggota 1.Tidak Lembar Ordinal
WUDHU tubuh tertentu dengan air melakukan Cheklist
Sesuai tuntunan Nabi SAW. Hidroterapi Observasi
Untuk mengurangi ansietas wudhu
siswa madrasah berturut- 2. melakukan
turut Hidroterapi
wudu
Variabel Dependen
100 Djaali dan Puji Mulyono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan (Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta,
2014), h. 80.
101 Marianne. et.all, Research Methods in Education Leadership and Management (London: Sage
kemauan individu dan membentuk sikap aktif dalam bekerja untuk mencapai
tujuan organisasi. Motivasi dalam penelitian ini adalah suatu penelitian yang
motivasi instrinsik adalah, (a) Belajar lebih baik; (b) Tanggung jawab; (c)
Gambar 2.12 Model Hidroterapi Wudhu Sebagai Teknik Kontruksi Motivasi Belajar
E. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
konstruksi motivasi belajar. Tahapan eksperimen ini terdiri atas tiga bagian.
secara langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dan menguji
105 Masganti Sitorus, Metodologi Penelitian Pendidikan Islam (Medan : IAIN Press, cet.1, 2011), h. 111.
58
post test with control group design, yaitu membagi responden penelitian
tentang tata cara berwudhu dan manfaat wudhu terhadap motivasi belajar,
teknik konstruksi motivasi belajar. Proses eksperimen ini terdiri atas tiga tahap
dengan subjek yang beragam. Pada studi pendahuluan, subjek adalah mahasiswa
pada saat: solat berjamaah, kajian dhuha, dan sebelum kelas pembelajaran dimulai.
1. Populasi
Dalam metode penelitian, Populasi adalah keseluruhan gejala atau satuan yang
ingin diteliti/ subjek penelitian.106 Wilayah generalisasi ini terdiri dari objek dan
subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu.107 Hal ini ditetapkan
2. Sampel
106 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta : Rineka Cipta, cet. 13, 2006),
h. 130.
107
Ibid
108Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analisis (Analisis
Jalur), (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 37.
60
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.109 Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti.
Oleh karena itu, sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi
dan bukan populasi itu sendiri.110 Sampel penelitian merupakan suatu faktor
strata. Teknik pupulasi dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling
apabila sebagai suatu keseluruhan yang homogen, dan antara sub populasi tidak
tumpang tindih, kemudian memilih sebuah sampel secara random dari setiap
wakil populasi yang diteliti.”113 Sampel merupakan sebagian dari populasi yang
sampel yang diambil. Dengan demikian” sampel adalah bagian dari jumlah dan
109 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D (Bandung:
Alfabeta, 2015), h. 81.
110 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan Aplikasi (Jakarta:
2010), h. 169.
112 Nazir, Metode Penelitian, Cet. ke-6 (Bogor: Gh.ia Indonesia, 2015), h. 291.
113 Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 131
114 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung :
yang diteliti secara alami berkelompok atau cluster. Pengambilan sampel ini dibuat
eksperimen
F. Instrumen penelitian
1.Observasi
2.Angket
Tes yaitu serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
eksperimen.
Hal ini disebabkan antara lain; luasnya bahan pelajaran di uji dalam
5.Interview/ Wawancara
115
Suharsimi Arikunto, Dasar‐Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h.32
63
wawancara.116
pengontrolnya adalah:
1.Validitas Internal
penelitian.
116 Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2006), h. 227
64
Validitas Eksternal
sehari-hari.
2. Realibitas
kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama. Relatif
yang digunakan secara terpadu dan saling mendukung. Data yang berupa
1. Instrumen
1) Uji validitas
Validitas suatu tes sebagai alat ukur jika tes benar-benar dapat mengukur
membandingkan skor siswa yang didapat dalam tes dengan skor yang dianggap
sebagai nilai baku. Validitas suatu tes erat kaitannya dengan tujuan
118 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran : Prinsip, Teknik, Prosedur. (Bandung : Remaja Rosdakarya, cet.
6, 2014), h. 247.
66
Untuk menguji tingkat validitas tes ini, peneliti melakukan uji coba
instrumen tes yang sama terhadap mahasiswa yang berbeda, kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Berdasarkan skor hasil uji coba tersebut, maka tingkat
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai ( r ) sebesar 0,77. Nilai tersebut
menunjukan bahwa korelasi antara dua kelompok skor tersebut cukup baik, yaitu
berada pada klasifikasi tinggi, sehingga tes memiliki tingkat validitas yang tinggi.
Fungsi tingkat kesukaran butir soal biasanya dikaitkan dengan tujuan tes.
Misalnya untuk keperluan ujian semester digunakan butir soal yang memiliki
tingkat kesukaran sedang, untuk keperluan seleksi digunakan butir soal yang
konstruksi tes, tingkat kesukaran butir soal sangat penting, karena tingkat kesukaran
dan penyebaran skor tes atau jumlah soal dan korelasi antar-soal), (2) berhubungan
dengan reliabilitas (akan dibahas pada bahasan berikut). Semakin tinggi korelasi
antar-soal, semakin tinggi reliabilitas. Tingkat kesukaran butir soal juga dapat
digunakan untuk memprediksi alat ukur itu sendiri (soal) dan kemampuan peserta
didik dalam memahami materi yang diajarkan guru. Misalnya satu butir soal
termasuk kategori mudah, maka prediksi terhadap informasi ini adalah sebagian
besar peserta didik menjawab benar butir soal itu, artinya bahwa sebagian besar
67
peserta didik telah memahami materi yang ditanyakan, dengan kata lain peserta
2) Daya Pembeda
Untuk menentukan daya beda (D) terlebih dahulu skor dari siswa diurutkan
dari skor tertinggi sampai skor terendah. Setelah itu diambil 50 % skor teratas
sebagai kelompok atas dan 50 % skor terbawah sebagai kelompok bawah. Untuk
Ba Bb
D=
Ja Jb
Keterangan:
a. Kevalidan
Indikator untuk keefektifan ini adalah: (1) aktivitas belajar, (2) hasil belajar.
Kriteria keefektifan sebagai berikut: (1) adanya peningkatan aktivitas belajar, (2)
dengan menganalisis peningkatan skor rata-rata pre-test dan post-test yang dihitung
S post S pre
g
100% S pre
(Hake, 1999)
Keterangan:
Spost = Skor post test
S pre = Skor pre test
Besarnya faktor g dikategorikan sebagai berikut.
MD
t
d2
N N - 1
Apabila nilai thitung > ttabel dengan dk = n-1, yang berarti bahwa ada peningkatan
Indikator Keberhasilan
mahasiswa.
3) Perangkat dikatakan berhasil jika 80% atau lebih dosen merespon positif
digunakan rumus Uji t. Uji t dipengaruhi oleh hasil uji kesamaan dua varians.
t x x
1 2
=
1 1
s
n n 1 2
Keterangan:
x 1
x 2
peluang (1 - α), taraf signifikansi (α) = 5%. Jika berdasarkan Sig. atau
signifikansi Ha diterima.
BAB IV
Abdurrab.
c. Tujuan Pendidikan:
2. Program Pokok
2. Mampu dan terbiasa membaca al Qur'an dengan tartil sesuai kaidah ilmu
5. Data Kelembagaan
1. Yayasan Fajar
a. Perjalanan Sejarah
info@Universitas Abdurrab.ac.id
wudhu diperoleh skor tertinggi 95, skor terendah 58, nilai rata-rata 79,86, nilai
modus 81,50, median 73,86, varians 75,31 dan standar deviasi 8,68. Berdasarkan
nilai rata-rata diketahui 11 orang atau 30,56% berada pada skor rata-rata motivasi
belajar dan sebanyak 15 orang atau 41,67% berada di atas skor rata-rata motivasi
belajar dan sebanyak 10 orang atau 27,78% berada di bawah rata-rata skor motivasi
belajar. Unutk lebih jelasnya data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Berdasarkan tabel di atas tentang distribusi frekuensi skor hasil hasil rekonstruksi
Frekuensi
14
12
10
0
Skor
57,5 63,5 69,5 75,5 81,5 87,5 93,5 99,5
Dari data penelitian yang diperoleh diketahui bahwa skor tes motivasi belajar siswa
yang memiliki motivasi tinggi, skor tertinggi 95, skor terendah 63, nilai rata-rata
adalah 79,99, nilai modus 80,50, median 75,00, varians 58,33, dan standar deviasi
7,64. Berdasarkan nilai rata-rata diketahui 9 orang atau 24, 32% berada pada skor
rata-rata motivasi belajar, sebanyak 14 orang atau 37,84% berada di atas skor rata-
rata motivasi belajar dan sebanyak 14 orang atau 37,84% berada di bawah rata-rata
skor motivasi belajar. Untuk lebih jelasnya data tersebut dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
78
Frekuensi
14
12
10
0
Skor
62,5 67,5 72,5 77,5 82,5 87,5 92,5 97,5
Dari data penelitian yang diperoleh diketahui bahwa skor tes mahasiswa yang
memiliki motivasi rendah, skor tertinggi 89, skor terendah 58, nilai rata-rata adalah
75,84, nilai modus 77,50, median 70,31, varians 71,13, dan standar deviasi 8,43.
Berdasarkan nilai rata-rata diketahui 8 orang atau 22, 86% berada pada skor rata-
rata motivasi belajar, sebanyak 14 orang atau 40,00% berada di atas skor rata-rata
motivasi belajar dan sebanyak 13 orang atau 37,14% berada di bawah rata-rata skor
motivasi belajar. Untuk lebih jelasnya data tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Frekuensi
14
12
10
Skor
57,5 62,5 67,5 72,5 77,5 82,5 87,5
92,5
Hidroterapi Wudhu
Dari data penelitian yang diperoleh diketahui bahwa skor tes belajar
mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi yang menggunakan hidroterapi
wudhu skor tertinggi 95, skor terendah 68, nilai rata-rata adalah 84,40, nilai
modus 88,50, median 80,17, varians 51,42, dan standar deviasi 7,17.
Berdasarkan nilai rata-rata diketahui 6 orang atau 30,00% berada pada skor
rata-rata tes belajar, sebanyak 6 orang atau 30,00% berada di atas skor rata-
rata tes belajar dan sebanyak 8 orang atau 40,00% berada di bawah rata-rata
skor belajar. Untuk lebih jelasnya data tersebut dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut :
81
Frekuensi
14
12
10
0
Skor
72,5 78,5 83,5 88,5 93,5 98,5
C. Hipotesis
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu rnenghitung total skor dan
rata-rata skor tiap kelompok menggunakan menurut tabel yang selanjutnya dapat
digunakan sebagai dasar keputusan statistik untuk pengujian hipotesis, seperti tabel:
Konstruksi Motivasi
Motivasi Belajar TOTAL
Hidroterapi Tanpa-Hidro
Wudhu Terapi Wudhu
N 20 16 36
∑X 1687 1284 2972
∑X2 143408 97786 241194
Tinggi -
X 84,36 75,55 79,95
S2 57,46 46,40 51,93
N 20 16 36
∑X 1206 1451 2657
∑X2 92055 112350 204405
Rendah -
X 75,35 76,38 75,86
menunjukkan harga fh sebesar 5,11 lebih besar dan harga ft sebesar 3,98 pada taraf
Pengujian hipotesis statistik untuk motivasi tinggi dan motivasi rendah adalah
sebagai berikut: Pernyataan hipotesis statistik yang diuji adalah,
Ho : µB1 ≤ µB2
Ha : µB1 > µB2
Pernyataan hipotesisnya adalah :
Ho = Tidak terdapat perbedaan hasil Hidroterapi wudhu Mahasiswa yang memilki
motivasi Tinggi & Mahasiswa yang memiliki motivasi Rendah
Ha = Terdapat perbedaan hasil Hidroterapi wudhu Mahasiswa yang memilki
motivasi Tinggi & Mahasiswa yang memiliki motivasi Rendah
84
yang memiliki motivasi rendah memperoleh nilai rata-rata 75,84. Hasil analisis
5,20 lebih besar dan harga ft sebesar 3,98 pada taraf signifikan α = 0,05 sehingga
kritik ft = 3,98 dengan dk (1,68) pada taraf α = 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa
fh = 5,63 > ft = 3,98 sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat
motivasi belajar mahasiswa, maka perlu dilakukan uji lanjutan (post hoc test), untuk
mengetahui rata-rata motivasi sampel mana yang berbeda. Untuk melihat bentuk
Kriteria penerimaan jika Fhitung > Ftabel maka teruji secara signifikan.
Berdasarkan hasil uji scheffe pada tabel di atas dapt dilihat bahwa terdapat 6 (enam)
a. Dan hasil perhitungan dengan menggunakan uji scheffe pada tabel di atas
menolak hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan
kebenarannya.
menolak hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) diterima. Dengan
c. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji scheffe pada tabel di atas
menolak hipotesis altenatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) diterima. Dengan
d. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji scheffe pada tabel di atas
menolak hipotesa nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan
e. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji scheffe pada tabel di atas
menolak alternatif (Ha) dan hipotesis nol (Ho) diterima. Dengan demikian
f. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji scheffe pada tabel di atas
menolak nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Untuk melihat dengan
87
Hidroterapi Wudhu
84,36 Hidroterapi
75,55 Tanpa
Hidroterapi
80
70
60
50
40
30
20
10
Motivasi Rendah Motivasi Tinggi
76,97.
berasal dari diri mahasiswa sendiri seperti kecerdasan dan dapat juga
berasal dan luar diri mahasiswa seperti efek terapi wudhu yang
ini terbentuk dari tiga macam yaitu faktor internal, faktor eksternal dan
faktor pendekatan belajar. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari
adalah faktor yang berasal dari luar diri mahasiswa seperti lingkungan
dengan segala cara dan strategi yang digunakan dosen dan mahasiswa
tertentu yang dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri sendiri individu
122 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta : Rineka Cipta, cet. 3, 2011), h. 175-176.
123
Ibid
90
wudhu yang telah dirancang oleh dosen yang mengajarnya. OIeh karena itu,
Materi yang sifatnya hafalan mungkin sudah cukup efektif jika hanya
hidroterapi wudhu yang paling tepat dan sesuai dengan tujuan, karakteristik
dan materi hiroterapi wudhu, salah satu dasar pemikiran lain yang
125 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan : Dengan Pendekatan Baru (Bandung : Remaja Rosdakarya, cet.
sebuah kristal air. Ini bisa terjadi karena sebenarnya kata-kata yang
spesifik.131
yang dikeluarkan oleh setiap kata-kata dengan apa pun dan segala
bisa berbicara dengan segala yang ada disemesta. Manusia juga dapat
atas banyak organ, yang terbentuk dari berbagai sel. Sel-sel ini
kepada air, kata itu dipantulkan kembali oleh air dalam bentuk kristal-
yang indah. Hal ini dikarenakan kata-kata itu adalah sebentuk doa.
Ketika sesuatu selaras dengan prinsip alam dan sesuatu itu berinteraksi
doa berwudhu, yang didalam teori Masaru Emoto hal itu disebut
sebagai pemberiaan hado. Selanjutnya air yang telah dibacakan doa niat
untuk memberi stimulus titik saraf pada anggota wudhu yang berguna
yang cocok untuk membawa informasi. Oleh karena itu air dapat
Maka dimungkinkan bahwa air hado (air yang telah dibacakan doa)
informasi pada tubuh seseorang yang telah diberikan oleh ayah, ibu,
atau nenek moyang. Informasi itu tertulis pada gen. Informasi tersebut
muncul secara fisik. Informasi dari nenek moyang ini tersimpan pada
informasi tersebut satu per satu. Emoto bahkan menulis bahwa untuk
pasien tersebut, Emoto harus memeriksa satu per satu lapisan kulit
yang lebih lanjut, Emoto menemukan jenis emosi lain yang ikut memberi
tujuh belas jenis emosi yang hasilnya cukup serius. Singkat cerita setelah
menyiapkan air hado dan memberikannya kepada orang tua anak tadi. Dan
pada waktu yang sama, Emoto merekomendasikan orang tua anak tersebut
orang tuanya. Anak tersebut juga disarankan oleh Emoto untuk meminum
air hado yang telah dibuatnya. Setelah meminum air hado, anak itu
meminum air hado, ini tanda hado sedang bekerja mengembalikan tubuh
atas anak ini, diperoleh hasil bahwa penyakit yang dideritanya akibat
ketakutan dan kesedihan yang luar biasa. Kemudian Emoto membuat air
hado untuk mengatasi kedua jenis emosi tersebut, dan memintanya untuk
meminum air hado itu sebanyak lima kali sehari. Karena anak perempuan
ini tidak mampu meminum dengan gelas, maka orang tuanya memberikan
air hado tersebut dengan memasukkan satu mililiter air hado di bawah
meminta pasien tersebut untuk mengencerkan air hado itu terlebih dahulu
lalu meminumnya lima kali sehari sehingga jumlah total air hado yang
141 Ibid., h. 93
142 Ibid., h. 94
143 Ibid
99
timah hitam yang kuat terdeteksi dalam tubuh anak tersebut. Selanjutnya,
hitam yang terkandung dalam tubuh sang anak, dengan cara membuat air
selama dua bulan. Setelah meminum air hado tersebut, anak perempuan
tadi tidak bisa tidur selama empat sampai lima malam, hal ini dikarenakan
reaksi atas penurunan jumlah racun timah hitam. Dan dalam beberapa
membaik.144
atau manfaat yang dapat diberikan oleh air telah dijelaskan pula dalam Al-
yang berbunyi wa ja’alnā min al-mā’i kulli syai’in ḥayyin, kami jadikan dari
air segala sesuatu yang hidup. Ada yang memahaminya dengan arti bahwa
sulbi (sperma). Dengan pemahaman bahwa kami jadikan dari cairan yang
terpancar dari sulbi (sperma) segala yang hidup ialah dari jenis binatang.146
Di dalam buku tersebut dijelaskan pula bahwa ayat tersebut telah dibuktikan
sel yang merupakan satuan bangunan pada setiap makhluk hidup, baik
adalah unsur yang sangat penting pada setiap interaksi dan perubahan yang
terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Air dapat berfungsi sebagai media,
faktor pembantu, bagian dari proses interaksi, serta hasil dari proses interaksi
itu sendiri. Dan ilmu fisiologi menyatakan bahwa air sangat dibutuhkan agar
menyebabkan gangguan.147
mempunyai peran yang sangat besar dan sangat penting bagi kehidupan
adalah air. Setelah lahir, 80% tubuh seorang bayi adalah air. Setelah tubuh
berkurang dan menetap sampai batas 70%. Air atau zat cair, tidak bisa
dipisahkan dari jati diri dan kehidupan manusia. Janin manusia bermula dari
air (sperma), dan akan berakhir (hancur) menjadi zat (air). Jadi selama ini
seseorang meminum air hado maka energi yang terkandung dalam air hado
tersebut akan disebarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Air hado
hado ini orang yang sakit akan mampu memperbaiki gelombang yang
tempat tersebut, sehingga ia mampu menarik energi. Selama proses ini, kita
dapat menerima, menghasilkan, serta dapat bekerja dengan energi yang ada
terapi, hendaknya: kata “Allāh”, hal ini mengacu pada penjelasan Ibn
Fereydoon Batmanghelidj seorang dokter asal Iran yang mengobati ragam penyakit
pasiennya melalui terapi air, berpendapat bahwa beberapa kondisi dari penyakit
sistem syaraf seperti: Parkinson, Alzheimer, Penyakit Lou Gehrig, Sklerosis
mutipel, Hemiplegia, Quadripledia, Afasia, Autisme, Gangguan Kekurangan
Perhatian dan Epilepsi, di antaranya disebabkan oleh dehidrasi akut yang terjadi
pada tubuh.156 Ia menambahkan bahwa kondisi-kondisi yang dimaksud di atas
bukanlah kondisi yang disebabkan oleh terjadinya cedera atau kecelakaan. Namun
yang dimaksud F.Batmanghelidj ialah kondisi yang disebabkan oleh terjadinya
degeneratif secara bertahap. Gangguan otak yang terjadi secara degeneratif
bertahap ini dapat dicegah dengan cara menjaga kondisi otak tetap pada posisi tidak
terdehidrasi. Tindakan ini berfungsi untuk meningkatkan efisiensi otak memproses
informasi. Otak mengandung 85% air, sementara sel-sel jaringan lunak lainnya
mengandung 75% air. Otak sangat peka terhadap kekurangan air. Bahkan otak
tidak dapat menoleransi kekurangan air meski 1% saja. Jika otak mengalami
dehidrasi sampai pada 84% pada waktu yang lama, maka otak tidak akan berfungsi
dengan normal.157 Hal ini bisa terjadi karena sel syaraf tidak melahirkan sel-sel
baru seperti sel lainnya, Batmanghelidj juga mengatakan bahwa sel- sel syaraf di
otak adalah unit-unit yang hidup satu kali seumur hidup. Menurutnya dehidrasi
yang mempengaruhi satu sel otak dapat menimbulkan terjadinya kerusakan otak
yang pada akhirnya meninggalkan bekas yang menetap.158 Dehidrasi menyebabkan
malfungsi otak karena bahan-bahan mentah yang dibutuhkan otak menjadi tidak
tersedia.159
155
Lima makna ini dijelaskan di dalam buku yang ditulis oleh Ibn ‘Athā’ Allah yang berjudul Allah
al-Qashd al-Mujarrad, yaitu: Pertama, Dzikir Allah serta tauhid dan pengagungan-Nya akan diri-Nya
sendiri lebih besar dan lebih agung daripada dzikir dan tauhid makhluk-Nya yang lemah dan fakir, sebab
Dia Maha Kaya dan Maha Terpuji. Kedua, dzikir dengan nama ini lebih agung daripada dzikir dengan
nama-Nya yang lain. Ketiga, dzikir Allah terhadap hamba-Nya di alam azali lebih agung dan lebih besar
daripada dzikir hamba saat ini, di samping lebih dahulu, h. ini disebutkan dalam Al- Qur’an (Q.S.Al-
Ankabut (29): 45). Keempat, dzikir dalam sh.at menyaksikan Dzat yang diingat dalam sh.at lebih agung,
lebih sempurna, dan lebih besar daripada sh.at itu sendiri. Kelima, dzikir Allah terhadap hamba-Nya
dengan karunia dan nikmat-Nya yang besar serta ajakan-Nya kepada mereka untuk menanti-Nya lebih
besar daripada dzikir mereka kepada-Nya dengan mengingat karunia-Nya. Itu karena mereka tidak
mampu mensyukuri nikmat-Nya secara sepadan. Nabi S.A.W. pun berkata: “aku tidak mampu
memberikan pujian sempurna kepada-Mu. Engkau Sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri”. Muh.
In’amuzzahidin, Disertasi Mukasyafah Dalam TaSAW.uf: Studi Pemikiran Ibn ‘Athā’ Allah Al-Sakandarī,
Jakarta: UIN Hidayatullah, 2010., h. 164.
156
F. Batmanghelidj, Air untuk Kesehatan, Penyembuhan dan Kehidupan, (judul asli: Water For
Health), terj. Susi Purwoko, Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2007., h.171.
157 Ibid
158 Ibid
159 Ibid., h. 172.
104
penyebab utama dari sebagian besar penyakit pada sistem syaraf pusat. Ketika
mikroskopis ini berubah menjadi plak yang merupakan ciri utama dari sebagian
dengan sel-sel syaraf, khususnya pada gangguan sistem syaraf otak. Kaitannya
dalam hal ini ialah sistem syaraf otak yang menyebabkan faktor terjadinya
a. Manfaat
Air adalah gizi utama bagi semua fungsi otak dan transmisi informasi.
Selain oksigen, air merupakan bahan lain yang paling esensial untuk kerja
otak yang efisiensi.161 Air digunakan sebagai bahan pembangun pada setiap sel
tubuh. Fungsi air di dalam tubuh, ialah sebagai pelarut, bahan pelumas,
bentuk dan susunan tubuh. Air tersebut disalurkan dalam sel (cairan intra
seluler) serta disalurkan pula kedalam cairan ekstra seluler yang terletak di
saluran air disemua sel, termasuk sel syaraf yang panjang, ialah terdiri atas
air dalam tubuh. Selanjutnya pompa kation memberi energi pada setiap sel,
dengan membuat daya yang lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk
lain waktu. Ekstra energi ini hanya dibuat jika pasokan air dan tekanannya
memadai. Semua fungsi otak sangat bergantung pada energi ini. Air merupakan
terapi air ditujukan untuk menjaga kondisi otak tetap pada kondisi tidak
terdehidrasi. Adapun tujuan utama dari pemberian terapi air ialah untuk
air milik Masaru Emoto yang menyebutkan bahwa air dapat memahami
informasi yang diberikan. Air juga dapat membawa informasi yang berguna
yang baik, maka air akan mengubah informasi tersebut kedalam bentuk
gelombang (energi). Ketika air hado tersebut diminum, maka air akan
mengirimkan informasi ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Pada terapi ini,
berwudhu. Maksud dari pembacaan doa ini ialah untuk mengirimkan energi
(hado) kepada air yang digunakan berwudhu oleh seluruh subjek penelitian.
dalam eksperimen ini ialah doa yang diambil dari tuntunan berwudhu
Manfaat utama dari pemberian terapi ini yaitu ditujukan sebagai terapi
air dipergunakan pertama kali pada zaman Mesir kuno. Selain itu,
107
terapi (roman baths). Pada abad 19 mulai dikenal kegunaan daya apung
air (buoyancy) yang bermanfaat untuk terapi latihan dalam air. Bangsa
sifat-sifat fisiologis air, baik air panas maupun dingin, dapat digunakan
164 Ibid, h. 40
165 Ibid, h.41
108
semuanya dirancang untuk membantu orang yang sulit atau nyeri waktu
bergerak.
produksi endorfin, yang merupakan zat kimia saraf yang memiliki sifat
166 Ibid
110
yang buruk, nyeri otot, kram, kaku, hidroterapi bisa digunakan untuk
Banyak sekali sifat air yang menguntungkan. Beberapa sifat air yang
pada tubuh dan efek latihan dapat dipercepat); energi panas (air berubah
wujud pada suhu yang panas atau dingin hingga air dapat digunakan
pada saat tubuh berada dalam air. Saat tubuh secara bertahap masuk dalam air,
2) Tekanan hidrostatik. Gaya tekan air pada permukaan tubuh saat istirahat.
Tekanan hidrostatik terbesar adalah berada pada dasar kolam. Maka, ketika
anggota gerak bawah berada dalam air maka gaya kompresi diberikan pada
167 Ibid
168 Dian Cita Sari, Op. Cit., h.42
111
torniquet atau bandage ke kaki bila berada di darat. Kasus: edema, cloting
dan konveksi. Efek panas/dingin pada hidroterapi lebih besar dari efek terapi
panas/dingin lokal karena didapati efek yang lebih sistemik. Ekstremitas yang
edema memiliki kandungan air lebih banyak dan cairan ini lebih ringan
daripada jaringan otot, sehingga bagian tubuh yang edema ini memiliki
4) Densitas Relatif. Yaitu relasi dari suatu massa obyek dengan massa dari air
pada suhu dan tekanan tertentu. Jika suatu obyek lebih padat dari air, maka
akan tenggelam. Walaupun tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, tubuh
manusia densitas sedikit lebih rendah dibanding air. Otot yang paralisis karena
Di darat tahanan hanya didapatkan pada satu arah, yang dapat mempengaruhi
perkembangan otot di satu bagian tertentu sedangkan otot bagian lain kurang
paling mendasar dan paling tua, tetapi dapat pula di dalamnya terdapat
112
2) Jumlah terapis. Pada prinsipnya satu orang klien bisa ditreatment lebih dari
satu terapis. Misalnya satu terapis sebagai pengamatan dan terapis lain
dapat mengisi peran yang berbeda. Tetapi dalam prakteknya jumlah terapi
ketentuan baku dalam hal ini dan seorang terapis kadang melakukan
terapinya lebih singkat atau kadang juga lebih lama dari waktu tersebut.
kelompok.
4) Durasi terapi. Sebuah terapi yang terlaksana mulai satu sesi hingga belasan
169 Ardi Ardani, Hidroterapi, (Malang: UIN Malang Press, 2009), h. 286
113
b. Tahapan Hidroterapi
1) Wawancara awal
aturan yang perlu diketahui oleh klien. Apa yang dilakukan terapi dan apa
yang diharapkan dari klien perlu diungkap. Dalam tahap ini, dibina rapport
Kerjasama yang baik antara klien dan terapis perlu dibina. Kontrak
2) Proses terapi
yang baik perlu dilakukan beberapa hal yaitu mengkaji pengalaman klien,
menggali pengalaman masa lalu kalau itu relevan dengan keluhan klien.
Hal yang tidak kalah penting adalah mengkaji hubungan antara terapis dan
klien saat ini dan di sini. Juga dilakukan pengenalan, penjelasan dan
170
Tri Rahayu, Psikoterapi Perspektif Islam & Psikologi Kontemporer, (Malang:UIN Malang Press, 2009),
h. 206.
171
Ibid.. h. 207
114
3) Pengertian ke tindakan
Tahap ini dilaksanakan pada saat menjelang terapi berakhir. Di sini terapis
mengkaji bersama klien tentang apa yang telah dipelajari klien selama
terapi. Kemudian apa yang telah diketahui klien akan diterapkan dalam
Hal ini sangat penting dilakukan supaya tujuan terapi yang telah disepakati
mempraktek semula apa yang telah dipelajari selama sesi terapi berjalan,
ini karena untuk mengingatkan kembali apa yang telah dipelajari sebelum
4) Mengakhiri terapi
Terapi dapat berakhir kalau tujuan telah disepakati. Tetapi terapi dapat
pula berakhir kalau klien tidak melanjutkan terapi. Demikian pula terapis
pengakhiran terapi, klien perlu diberitahu. Hal ini penting karena klien
172
Tri Rahayu, terapi Perspektif Islam & Psikologi Kontemporer, (Malang:UIN Malang Press, 2009), h.
207.
115
pernyataan di atas, dapat dipahami bahwa terapi dapat berakhir jika tujuan
telah disepakati. Selain itu, terapi ini juga dapat berakhir jika klien sendiri
yang tidak melanjutkan proses terapi tersebut. Jika klien tidak dapat terapi
yang cocok, maka klien tersebut boleh merujuk ke ahli lain yang mungkin
kulit yang terbuka bisa dihinggapi lebih dari 5 juta bakteri yang beragam.
satu pakar kesehatan yang melakukan kajian ilmiah tentang wudhu adalah
173Ibid, h. 208
116
Biological Active Spots (BASes) atau titik-titik aktif biologis. Menurut riset
dan kanker. Ketika melakukan wudhu, titik ini akan reflektif sehingga bisa
memberi efek positif pada usus, ginjal, sistem saraf maupun reproduksi.
Membasuh kaki kiri berefek positif pada kelenjar pituiri dan otak yang
174 Oan Hasanuddin, Mukjizat berwudhu. Jakarta: Qultum Media, 2007, h.60-61
175 Ibid
117
terjadi pada energi setelah seseorang bersih dari dosa dan kesalahan yang
membasuh wajah, kedua tangan, dan kaki, serta menyapu kepala. Agar
anggota wudhu menjadi bersih, tentu saja gosokan dan sapuan harus
tangan, dan kaki. Ketujuh bagian tersebut adalah titik energi tubuh
manusia. Para ahli saraf (Neurolog) telah membuktikan bahwa air wudhu
dapat mendinginkan dan melonggarkan otot dan saraf tubuh. Ujung saraf
oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Leopold Werner Von
dengan wudhu dan titik-titik saraf, maka kondisi tubuh senantiasa sehat.177
177
Leopold Werner Von Ehrenfels. Solving the Mystery of a Strange and
Dangerous Life. New York: Random House. 2005. h. 121-122
119
yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu
178 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran (Bogor : Ghia Indonesia, cet. 1, 2010),
h. 55.
120
Dalam strategi ini, pembuka dan penutup adalah hal yang penting.
Dalam strategi ini, pembuka dan penutup adalah hal yang penting.
kepala, mata, telinga, hidung, mulut, tangan, dan kaki. Ketujuh bagian
tersebut adalah titik energi tubuh manusia. Para ahli saraf (Neurolog) telah
membuktikan bahwa air wudhu dapat melonggarkan otot dan saraf tubuh.
dengan wudhu dan titik-titik saraf, maka kondisi tubuh senantiasa sehat.
meredian ke sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang bersifat terapi. Hal
ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon
Wajah 84 titik, Tangan 95 titik, Kepala 64 titik, Telinga 125 titik, Kaki
Gambar 4.8. Titik Anggota wudhu dan kandungan Air dalam Tubuh179
179Arfah M. HAP, “The Power Of Wudhu: Menyingkap Rahasia Wudhu Rasulullah” dalam
masalah dan ketegangan saraf. Ada qoul yang mengatakan bahwa jika
mampu meredamnya. Sebab air wudhu yang suci akan meresap masuk
kedalam akal dan hati, sehingga dapat menata emosi dengan baik.
termasuk kotoran. Karena itu wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.
kepanasan demam itu adalah panas dari uap neraka jahanam, maka
dengan hadis Rasulullah: “demam adalah panas dari uap neraka jahanam,
mengatasi suhu tubuh yang tinggi tanpa harus merendam di air atau
mereka yang sering melakukan wudhu secara ikhlas, terbiasa, tepat, dan
3) Berkumur 3x
7) Usap kepala dengan kedua telapak tangan dari ujung muka hingga ujung
8) Membasuh kaki dimulai dari kedua mata kaki sampai ke ujung jari.
180 Ariany Syurfah, Multiple Intelligences for Islamic Teaching. (Symil Publising: Bandung, 2007), h. 110
124
dan mengusap anggota tubuh baik bagian kanan maupun anggota tubuh
merupakan rahasia besar dibalik perintah Allah SWT adalah manfaat pada
berbagai penyakit yang sering diderita oleh manusia. Oleh karena itu,
ketika empat titik-titik ini medapatkan sentuhan maka tidak hanya bisa
merupakan bagian tubuh yang sangat sensitif terhadap benda luar. Wajah
antaranya dahi, mata, hidung, dagu, dan pipi. Secara lengkap bagian wajah
debu, mudah terserang penyakit, terkena sinar matahari, dan polusi. Salah
Wajah merupakan bagian panca indra yang sangat penting dan juga paling
menghirup udara, mulut selalu bertutur kata, bibir, pipi, dan janggut selalu
ْ َت أ
ِ َظف
ار ِه ِ ْس ِد ِه َحتﱠ ت َْخ ُر ُج ِم ْن تَح
َ طا يَاهُ ِم ْن َج َ ْضأ َ فَأ َ ح
ْ سنَ اْ ُلوض ُْو َء خ ََر َج
َ ت َخ ّ َم ْن ت ََو
yang digunakan untuk wudhu. Air wudhu yang dibasuhkan ke wajah dapat
menyegarkan kulit wajah dan lebih jauh hal ini akan berpengaruh pula pada
mata sehingga menjadi lebih fresh dan tidak merasa melelahkan. Kedua,
atau pijatan di ser wajah yang efeknya ternyata sangat bermanfaat bagi
ini bahwa Junaid Al-Baghdad pernah satu hari mengalami sakit mata dan
hal ini merupakan rahasia besar dibalik perintah Allah SWT adalah manfaat
penyakit yang sering diderita oleh manusia. Oleh karena itu, ketika empat
benda luar. Wajah memiliki bagian yang harus dibasuh ketika wudhu, di
antaranya dahi, mata, hidung, dagu, dan pipi. Secara lengkap bagian wajah
sampai kiri.
selalu berhubungan dengan dunia luar. Sehingga wajah sering terkena debu,
mudah terserang penyakit, terkena sinar matahari, dan polusi. Salah satu
a) Pintu pengeluaran dosa. Wajah adalah bagian pertama yang dibasuh saat
dan juga paling banyak beraktifitas. Mata setiap hari memandang, hidung
setiap detik menghirup udara, mulut selalu bertutur kata, bibir, dan pipi,
dengan itu, saat seseorang tidak mampu menahan kemaksiatan wajah, dia
wudhu, insya Allah juga akan mencegah munculnya jerawat pada diri
dihindari, terutama bagi mereka yang berjenis kulit wajah kering dan
dengan membasuh air ke wajah setiap wudhu akan membuat kulit muka
tidak terlalu kering dan bersih dari kotoran. Kini semakin banyak
perempuan juga lelaki usia dewasa (20 tahun ke atas) yang jerawatan.
minyak yang keluar bercampur kotoran dikulit serta sel kulit mati. Akibat
dari hal ini, tumpukan sel kulit mati lebih lama berada di kulit dan
dan hormon, langkah yang paling tepat adalah berobat ke dokter ahli
wudhu bagi kesehatan mata. Pertama, air yang digunakan untuk wudhu.
dan lebih jauh berpengaruh pada mata sehingga menjadi lebih fresh dan
tak ubahnya dengan gerakan akupresur; yaitu telapak tangan atau jari-jari
pendekatan psikologi. Seperti telah uraian awal tulisan ini bahwa Junaid
Al-Baghdad pernah satu hari mengalami sakit mata dan sembuh berkat
129
siku saat berwudhu sangat berguna bagi kesehatan diri dan mampu
181 Arfah M. HAP, “The Power Of Wudhu: Menyingkap Rahasia Wudhu Rasulullah” dalam file: buku-power-
rekruitmen untuk mencuci tangan lima kali dalam sehari.182 Fakta yang
bahwa mikroba yang paling berbahaya dan bakteri penyakit serta telur
disentri, radang lever, dan lainnya. Karena itu, sungguh besar hikmah
ini bukan saja syarat wudhu seseorang menjadi sah, tetapi juga terdapat
kedua telapak tangan, seperti ketika bersalaman dengan orang lain atau
182 Ibid
131
tangan adalah penyakit disentri, radang lever, dan lainnya. Karena itu,
kesehatan.
yang ada pada tangan. Yang demikian ini tentu sangat besar sekali
yang sering dialami oleh seseorang, seperti; penyakit kulit hingga diare
(mencret) berawal dari kotoran yang ada pada tangan. Misalnya diare,
salah satu cara praktis untuk menghindarkan diri dari penyakit diare
itu membasuh tangan hingga tiga kali ketika wudhu merupakan salah
yang ada di sekitar kepala. Menyapu sebagian kepala baik sedikit atau
depan dan memasukkan jari telunjuk ke dalam kedua telinga, sedangkan ibu
jari menggosok telinga luar. Kedua, Apabila mengenakan serban, maka cukup
Hipertensi juga dikenal dengan istilah penyakit darah tinggi yang merupakan
penyakit tren abad modern. R. P. Sidabutar, dari sub bagian ginjal dan
183 Arfah M. HAP, “The Power Of Wudhu: Menyingkap Rahasia Wudhu Rasulullah” dalam
Hikmah Membasuh kaki. Bagian kaki yang harus dibasuh dimulai dari
simultan pada bagian otak lain dan menimbulkan perasaan gembira dan rileks.
Proses pemijatan perlahan saat berwudhu ini menyebabkan peredaran darah pada
ujung kedua telapak tangan serta ujung kedua telapak kaki dan betis lebih lemah
dibanding peredaran darah pada anggota tubuh yang lain. Hal ini dikarenakan ujung
kedua telapak tangan dan lengan serta ujung kedua telapak kaki betis adalah
anggota tubuh yang paling jauh dari pusat peredaran darah, yaitu jantung. Oleh
karena itu, membasuh semua ujung-ujung anggota tubuh ini pada setiap fase
184 Arfah M. HAP, “The Power Of Wudhu: Menyingkap Rahasia Wudhu Rasulullah” dalam
kaki sewaktu berwudhu secara tidak langsung telah memijat syaraf yang
menghubungkan tubuh. Jika dilihat secara seksama gerakan wudhu adalah gerakan
membasuh anggota tubuh, bagian kanan maupun anggota tubuh bagian kiri. Wudhu
menenangkan.
Sistem kerja otak kanan dan kiri memiliki hubungannnya hidroterapi wudhu.
a) Educational kinesiologi
Kata education berasal dari kata Latin educare, yaitu bermakna: menarik
paling praktis untuk melawan stres dari dislokasi otot, menurut ilmu
h. 114
136
gerakan membasuh dan mengusap anggota tubuh, mulai dari anggota tubuh
bagian kanan hingga anggota tubuh bagian kiri. Belahan otak kanan
mengontrol sisi kiri tubuh dan daya tanggap mata dan telinga kiri.
tubuh, dari mata hingga telinga kanan. Rangkaian urat saraf dari otak hingga
dari belahan otak yang mengontrol ke sisi sebelah (bertolak belakang). Jika
suatu sisi otak aktif, belahan otak di sisi lain melaksanakan salah satu dari
menghambat integrasinya.188
sensor pada otak, dan secara simultan mengubah sel-sel otak. Perubahan ini
188 Paul E. Dennison, Ph. D. Gail E. Dennison, Edu-K for Kids.(Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia,
2003), h. 66
137
secara fisik, itu semua dimulai sejak berwudhu. Wudhu menyentuh otak,
menenangkan.190
otak itu menghasilkan dua macam pikiran. Satu pikiran rasional, satunya
berbahasa. Sementara yang kedua (otak kanan), bekerja secara paralel, tidak
(intuitif-metafisik).191
Misalnya, ketika menulis dengan tangan kanan berarti yang aktif adalah
189 Abdul Ghofar, Gaya Belajar yang Tepat untuk Merangsang Otak Kanan. (Jogjakarta : Diglossia
Printika,2009), h. 10
190 Abu Sangkan, “Tren Terapi Sholat Untuk Kesehatan”, dalam Nurani, juli 2009, h. 6
191 Ibid
138
atau membuat daftar, yang aktif adalah otak kiri. Sementara ketika sedang
mudah belajar atau menyerap informasi jika informasi itu disajikan dengan
urutan logis dan linear. Sedangkan orang yang didominasi otak kanan akan
cara belajar yang melibatkan visualisasi, imajinasi, musik, seni dan intuisi.
Semua organ gerak dan bagian tubuh sebelah kiri dikontrol oleh otak
sebelah kanan. Sebaliknya, organ gerak kanan dan bagian tubuh sebelah
kanan termasuk tangan, diatur dan diawasi oleh otak sebelah kiri. Kontrol
yang terjadi melalui serabut-serabut saraf yang berjalan hilir mudik pada
terjadi setelah penyilangan serabut saraf ini. Fakta-fakta di atas itu tidak saja
penting dari segi organisasi otak, tetapi juga sangat penting dalam
dan kaki dalam bergerak, akan dapat mengoptimalkan kedua belahan otak.
vitalitas dan kesegaran. Lebih dari itu bahkan proses pemijatan membantu
peredaran darah.
Para ahli saraf menemukan empat level gelombang otak. Melalui serangkaian
eksperimen dan alat ukur yang bernama EEG (Electro Encephalo Gram), mereka
menemukan empat level getaran otak. Berikut empat gelombang kesadaran itu:
1) Beta (14 – 100 Hz). Dalam frekuensi ini otak tengah berada pada kondisi aktif
terjaga, sadar penuh dan didominasi oleh logika. Otak berada pada frekuensi ini
dan lainnya. Dalam frekuensi ini kerja otak cenderung memantik munculnya
2) Alpha (8 – 13.9 Hz). Ketika otak berada dalam getaran frekuensi ini, diri akan
berada pada posisi khusyu’, relaks, meditatif, nyaman dan ikhlas. Dalam ini
kerja otak mampu menyebabkan diri merasa nyaman, tenang, dan bahagia. Otak
memikirkan jalan keluar suatu masalah. Saat yang paling tepat untuk belajar,
karena neuron berada dalam suatu harmoni, melakukan tembakan impuls listrik
bersamaan dan beristirahat juga bersamaan. Hal ini menunjukan terjadi efisiensi
dan “mampu mendengar” nurani bawah sadar. Inilah kondisi yang diraih
141
4) Delta (0,1 – 3,9 Hz). Frekuensi terendah ini terdeteksi ketika orang tengah tertidur
pulas tanpa mimpi. Bila seseorang tidur dalam keadaan delta yang stabil, kualitas
tidurnya sangat tinggi. Meski tidurnya sebentar,ia bangun dengan tubuh tetap segar.
dalam pikiran akan berlangsung dengan optimal jika otak tengah berada pada
kondisi Alpha (atau juga kondisi Theta). Dalam frekuensi inilah, injeksi energi
penuh dengan hikmah dan fakta ilmiah. Allah memerintahkan berwudhu, bahkan
dianjurkan untuk setiap saat dalam kondisi berwudhu. Semua perintah Allah ini
tidak ada yang sia-sia. Semua penuh rahasia manfaat, baik di dunia maupun di
antaranya memberikan efek rileksasi, perilaku hidup bersih, penjagaan lahir dan
batin dari perbuatan tercela, senantiasa dalam kondisi suci untuk menjalankan
perintah Allah, serta menjadikan diri lebih positif. Selain memberikan perintah
142
melakukan sebelum shalat, secara tersirat juga mengajarkan untuk selalu hidup
bersih dan suci, karena pada hakikatnya manusia itu tidak luput dari kotoran,
kesalahan dan dosa. Dengan berwudhu, selain bisa membersihkan diri dari
kotoran, bakteri, dan kuman yang menyebabkan berbagai penyakit, juga bisa
tersebut berarti dua hal: Pertama, untuk pembersihan diri dan penyempurnaan
nikmat Allah SWT yang diberikan kepada manusia. Kedua, wudhu tersebut
penyempurnaan atas nikmat Allah yang diberikan kepada manusia, baik di dunia
maupun di akhirat.
Kesehatan sedunia atau (Word Health Organization) adalah “suatu keadaan yang
sempurna dari badan, jiwa (mental), dan sosial.”196 Sedangkan dalam UU No.
berarti: “keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap kita hidup produktif secara sosial dan ekonomis”.197 Dari pengertian di
195 Oan Hasanuddin, Mukjizat Berwudhu. (Jakarta: Qultum Media, 2007), h. 58-59
196 M. Thohir, Kesehatan dalam Pandangan Islam, (Surabaya: PT Bina Ilmu, t.t.), h. 4
197 Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan, h. 2
143
seseorang dapat hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomi. Kemudian
ayat di atas ditutup dengan kalimat “Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi
supaya kamu bersyukur.” Hal ini menerangkan kepada bahwa semua perintah
Allah itu ada tujuannya, yang tidak lain hanyalah untuk kemaslahatan umat
Allah itu manusia akan bersyukur dan kemudian mengerjakan perintah Allah
persepsi atau pandangan dari para ulama’ tentang wudhu. Sebagai misal,
sebagian ulama’ mengatakan bahwa kaki itu wajib dibasuh, sedangkan ulama’
yang lain mengatakan kaki itu wajib diusap. Contoh lagi, sebagian ulama’
Perbedaan persepsi itu tidak akan ada habisnya jika dibicarakan karena
pandangannya itu. Jika perbedaan pendapat itu sampai kepada orang awam,
benar. Padahal kebanyakan dari mereka hanya mengikuti ajaran dari buku yang
144
mereka baca, guru, atau orang tua mereka tanpa mengetahui alasan atau hikmah
Berawal dari fenomena di atas, maka penulis ingin mengkaji dimensi lain
dari masalah wudhu tersebut agar tidak hanya terpaku pada masalah-masalah
wudhu yang menjadi perdebatan para ulama’. Penulis akan melihat wudhu dari
fokus terhadap manfaat wudhu dari segi kesehatan fisik (jasmani) karena
kesehatan fisik (jasmani) merupakan kesehatan yang paling mudah diamati oleh
seseorang. Kesehatan jasmani juga merupakan salah satu aset yang paling
banyak sekali manfaatnya, baik sebagai media bagi obat-obatan maupun air itu
bereaksi sehingga bisa bekerja lebih cepat dan gesit mengalirkan darah ke
seluruh tubuh. Hal ini bisa terjadi karena ketika air wudhu mengenai tubuh akan
dalam tubuh dengan dinginnya guyuran air wudhu. Saat itu juga darah mengalir
145
ke daerah seputar wajah, kedua tangan dan telapak kaki dengan sangat
lancar”.198
darah ke daerah seputar wajah, tangan, dan kaki mengalir dengan lancar, hal ini
penyakit jantung. Lancarnya peredaran darah ini, secara otomatis juga akan
mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Hal ini dikarenakan sebagian besar
Bagian tubuh yang terkena air wudhu adalah bagian tubuh yang terbuka,
yang sering dihinggapi bakteri dan virus yang menyebabkan penyakit, sehingga
bagian itu harus dibersihkan agar terhindar dari berbagai penyakit. Bahar Azwar,
spesialis bedah umum dan supersialis bedah onklogi dari Rumah Sakit Cipto
regenerasi kulit dan selaput lendir.”200 Dengan mudahnya regenerasi kulit dan
selaput lendir tersebut, tubuh tidak akan mudah terserang penyakit karena kulit
dan selaput lendir yang menjadi gugus depan perlindungan tubuh dapat
198 Sholeh Gisymar, Terapi Wudhu: Kiat Sehat, Murah dan Berkah melalui Hidroterapi dan Pijat Refeleksi.
(Surakarta: NUUN, 2008), h. 53
199 Muhammad Muhyidin, Misteri Energi Wudhu: Keajaiban Fadhilah Energi Wudhu terhadap Kekuatan
Fisik, Emosi dan Hati Manusia. (Jogjakarta: DIVA Press, 2007), h. 107
200 Bahar Azwar, Fikih Kesehatan; Dari Ibadah, Pengobatan, sampai Penyakit Flu Burung, (Jakarta:
menggerogoti tubuh.
saja berkumur ketika wudhu akan membuat mulut terasa basah. Karena menurut
suatu penelitian yang dilakukan para dokter gigi dari Academy of General
gusi”. Menurut mereka, “kurangnya air liur akibat mulut kering mengakibatkan
Selain itu, istinsyaq dan istintsar juga dapat menjaga kesehatan. Hal ini
Mesir bekerja sama dengan kelompok peneliti kesehatan dan obat-obatan pada
Hidung bagian dalam yang tidak dibasuh air, pada umumnya berwarna
pucat, berminyak serta penuh dengan debu dan kotoran. Sedangkan pintu hidung
yang tampak bagian luar berwarna cerah dan terdapat bulu hidung padanya. Bulu
hidung umumnya rentan dihinggapi oleh debu dan kotoran. Kaum muslimin
terbebas dari debu dan kotoran serta indah dipandang. Bahkan bulu hidungpun
201 Imam, Musbikin, Wudhu sebagai Terapi; Upaya Memelihara Kesehaatn Jasmani dengan Perawatan
bersih dan terbebas dari kotoran yang melekat padanya.202 Dengan demikian,
dalam penelitian ini disimpulkan bahwa selain membersihkan debu, bakteri dan
virus yang bersarang di hidung, wudhu juga dapat mencegah berbagai penyakit
“Dalam bagian tubuh yang terkena basuhan air wudhu juga terdapat 61
dari 65 titik refleksi yang ada dalam tubuh manusia. Titik- titik tersebut
merupakan syaraf-syaraf yang berhubungan dengan organ-organ tubuh
manusia yang seringkali menimbulkan penyakit akut seperti ginjal,
jantung, paru-paru, darah tinggi, dan kanker. Ketika melakukan wudhu,
titik tersebut akan terefleksi sehingga selain bisa mengobati, juga bisa
mencegah terjadinya penyakit akut tersebut”.203
Terefleksinya titik-titik refleksi ini tidak terjadi begitu saja, apalagi jika
harus dilaksanakan tata cara wudhu dengan benar, termasuk kesunahan dalam
Dalam telapak tangan tersebut terdapat banyak titik refleksi. Oleh karena itu,
kanan dengan tangan kiri dan menyela-nyela jari. Membasuh telapak tangan,
selain membersihkan debu, kotoran dan virus yang berada di tangan, juga dapat
dijadikan terapi preventif yaitu titik adrenal, internal secretion, subcortex, limpa,
dan hati. Kelima titik tersebut secara klinis dapat mencegah berbagai serangan
positif yang dapat menghasilkan hasil positif pula bagi tubuh. Bagian–bagian
tubuh yang terkena air wudhu adalah bagian tubuh yang terbuka. Bagian inilah
kuman ini akan menambah kuman yang memang sudah di kulit. Menurut ilmu
bakteri (Microbacteriology), 1cm persegi dari kulit yang terbuka bisa dihinggapi
lebih dari 5 juta bakteri yang beragam. Manfaat wudhu bagi kesehatan sudah
pada area yang disebut Biological Active Spots (BASs) atau titik-titik aktif
bagian yang terkena basuhan air wudhu. Titik-titik tersebut merupakan saraf-
menimbulkan penyakit akut seperti ginjal, jantung, paru-paru, darah tinggi, dan
kanker. Ketika melakukan wudhu, titik tersebut akan terekflesi, sehingga selain
Dari sini diketahui tentang manfaat wudhu bagi kesehatan. Hal ini seperti
pemain sirkus berjalan di atas bara api dan paku, karena kemampuan ini dimulai
dari belajar dan beradaptasi. Dengan belajar dan beradaptasi dengan lingkungan,
seorang pemain sirkus bisa berjalan di atas bara api dan paku dengan sangat
wudhu, maka tak lain caranya adalah belajar dan beradaptasi. Berikut Fakta
ilmiah Wudhu:
tangan anda kebagian tubuh serta bagian kepala dan wajah, hal itupun
yang berasal dari Cina dengan menggunakan jari tangan untuk menekan
150
titik-titk tertentu secara lembut pada anggota tubuh serta pada bagian kepala
dan wajah. Cara ini dinyakini mampu menstimulasi atau merangsang organ
yang ada pada otot akan mengendur dan aliran darahpun menjadi lebih
lancar sehingga tubuh terasa lebih segar dan bugar. Pemijatan ataupun
usapan anda ketika membasuh muka saat berwudhu pun juga bisa
menyentuh pelipis anda, maka hal itu dapat mengurangi rasa sakit kepala.
memberi rasa lega. “Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari
anda mulai mengambil air wudhu menyatukan kedua jari ataupun ketika
membasuh tangan. Dengan tekanan pada ujung jari anda dapat menemukan
151
kembali ketenangan pikiran. Karena itu bila pikiran anda sudah mulai
tegang, maka pertemukan ujung-ujung jari tangan satu dengan yang lain,
Sebagai contoh ketika membasuh kedua telapak kaki dengan memijat secara
baik, hal itu dapat mendatangkan perasaan tenang dan nyaman, karena
hanya membasuh kedua telapak kakinya dengan air dan memijatnya dengan
baik. Ini merupakan salah satu rahasia timbulnya perasaan nyaman yang
kedua telapak tangan serta ujung kedua telapak kaki dan betis lebih lemah
dibanding peredaran darah pada anggota tubuh yang lain, karena ujung
kedua telapak tangan dan lengan serta ujung kedua telapak kaki betis adalah
anggota tubuh yang paling jauh dari pusat peredaran darah, yaitu jantung.
Oleh karena itu, membasuh semua ujung ujung anggota tubuh yang
disebutkan tadi pada setiap kali wudhu dan memijatnya dengan baik akan
152
menyadari bahwa ada kekuatan maha dahsyat alam semesta, yaitu Tuhan.
sehingga persoalan dapat teratasi. Begitu pula anak, jika anak mampu
tantangan hidupnya.207
Selama ini belum ditemukan cara paling jitu untuk menghindari penyakit
itu. Yang sering kali dianjurkan dokter kulit baru sebatas pencegahannya,
yaitu dengan membersihkan kulit secara rutin. Dan dengan wudhu anjuran
dokter tersebut dapat terlaksana karena setiap hari paling tidak umat Islam
melakukan wudhu lima kali dalam sehari. Berkaitan dengan kanker kulit,
munculnya keriput.
gugus depan pertahanan tubuh. Proses ini penting karena salah satu tugas
utama lendir adalah membawa zat-zat asing yang masuk kepada sel
jika fungsi terganggu tubuh akan mendapat ancaman yang besar karena
seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), TBC dan kanker. Dengan
secara langsung membuat darah bereaksi sehinga bekerja bisa lebih cepat
dan gesit mengalirkan darah keseluruh tubuh. Hal ini bisa terjadi karena
guyuran air wudhu. Saat itu juga darah mengalir kedaerah seputar wajah,
yang baru dipelajari. Pada tahap ini pendidik memberikan umpan balik
208
Abu, Abdil Muhsidin As-Saronji, Kemudahan dalam Sifat Wudhu Nabi (Madinah: Maktabah
Ummu Salma Al-Asariyah, 2009), h. 36
156
sakit, tidak berbahaya, dan tidak memiliki efek samping yang perlu di
Semua jenis air bisa digunakan sebagai terapi, baik itu air ledeng, air
kolam, air sumur, maupun air alam, yang terpenting adalah air tersebut
Hasil analisa data penelitian melalui uji anava dua jalur diputuskan
satu karakteristik mahasiswa yang hanya dikaji oleh para ahli dan
dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan
dengan tujuan. Selain itu ada juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat
Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang
baik. Dengan kata lain, adanya usaha yang tekun dan terutama didasari
209 Sardiman A.M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : RajaGrafindo Persada, cet. 19, 2011.
158
motivasi yang baik menunjukkan hasil belajar yang baik pula. Intensitas
mudah melepaskan hal yang diyakininya itu, dan senang mencari dan
memecahkan masalah.210
1) Motivasi Intrinsik. Yaitu motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan
disebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya yang timbul dalam diri
usaha kelompok, keinginan diterima oleh orang lain. Jadi motivasi ini
timbul tanpa pengaruh dari luar. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang
yang disampaikan212
210
Hasil observasi setelah pelaksanaan hidroterapi wudhu oleh peneliti
211 Oemar Hamalik, Op. Cit., h. 162.
212 Ibid. h. 163.
160
peranan strategis dalam aktivitas belajar di kelas. Agar peran motivasi lebih
ekstrinsik dalam belajar, motivasi berupa pujian lebih baik dari pada
213
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta. 2006), h.97.
214
Syaiful Bahri Djamarah, Op. Cit., h. 152.
161
dorongan yang berasal dari dalam dan luar diri mahasiswa yang sedang
belajar untuk melakukan perubahan pada tingkah laku pada umumnya dan
semangat atau keinginan untuk belajar lebih semangat lagi. Indikator atau
petunjuk yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi motivasi belajar adalah:
terjadi perubahan dalam sistem pencernaan maka timbul motif lapar. Tapi
terlibat dalam suatu diskusi. Karena merasa tertarik pada masalah yang
kehidupan. 217
217
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar….h. 159
218 Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi, Cet. Ke-4 (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2016), h. 110.
163
motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab memberikan motivasi
tetapi justru tidak menguntungkan belajar siswa. Ada beberapa bentuk dan cara
2) Memberi hadiah. Cara ini dapat juga dilakukan oleh dosen dalam batas-
batas tertentu, misalnya pemberian hadiah pada akhir tahun kepada para
terdapat dalam diri mahasiswa (faktor intern) dan faktor yang terdiri dari luar
mahasiswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri, bersifat
biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri antara lain: faktor
1) Faktor Intern. Adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu
219
Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan,(Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya, 2002 ). h. 164
165
dikemukakan oleh Ngalim Purwanto bahwa “bakat dalam hal ini lebih
hasil akan prestasi yang baik. Apalagi seorang guru atau orang tua
dan sebagainya. Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan
lingkungan masyarakat.
pendidikan pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk
Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara
167
aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari
luar yang menambah motivasi untuk belajar. Dalam hal ini Keluarga
formal memerlukan kerjasama yang baik antara orang tua dan guru
perhatian yang serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang
siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk
belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian
bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang
tepat dalam mengajar. Oleh sebab itu, pendidik harus dituntut untuk
yang sebaya merupakan anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan
220 Ridwan , “Prestasi Belajar” dalam http:\Au Mase Farhan/ « Dunia Ilmu.htm, diakses 8 April 2019
169
2) Sikap dosen terhadap kelas, dosen yang bijak dan selalu merangsang
Belajar suatu tugas yang sangat erat dengan pelajar namun belum
tentu hasil yang diperoleh pelajar setingkat dengan hasil yang sama. Hal ini
dari luar diri si pelajar (yaitu : faktor-faktor non sosial, Faktor-faktor sosial),
221
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h.121
170
2) Faktor-faktor psikologis
1) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
2) Faktor lingkungan
1) Faktor anak/ individu belajar, yang termasuk dalam faktor ini adalah,
222 Sardiman.A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (PT. Raja Grafindo, jakarta 2010), h.221
223 Ibid
171
pendidikan
panjang. Setiap kali ia selalu memaksa diri untuk dapat mengerti hal yang
2) Motivasi jangka pendek. Motivasi jenis ini merupakan minat saat itu, yang
224 Ad. Rooijakkers, Mengajar dengan Sukses, (Jakarta: PT Gramedia , 2006 ), h.1
172
jangka panjang ataupun motivasi jangka pendek. Tetapi regresi juga dapat
perilaku. Subjek terteliti dalam motivasi ada yang berupa hewan dan ada yang
Para ahli berpendapat bahwa motivasi perilaku manusia berasal dari kekuatan
Perilaku yang penting bagi manusia adalah belajar dan bekerja. Belajar
yang bermanfaat bagi diri pelaku dan orang lain. Motivasi belajar dan motivasi
(1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir;
225 Ibid
173
dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua, maka ia berusaha
belajar di rumah, membantu pekerjaan orang tua, dan bermain dengan teman
pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik.
226Ibid, h.162
174
semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hala ini,
ragam; ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada
(4) Memberi peluang dosen untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Tugas
membasuh anggota badan tertentu dengan air yang suci dan mensucikan
disertai dengan niat. Media yang digunakan untuk berwudhu adalah air.
227
Ad. Rooijakkers, Op.Cit, h. 162.
175
sebagai media bagi obat-obatan maupun air itu sendiri dijadikan sebagai
misalnya stroke, sakit persendian, tumor kelopak mata, batu ginjal, kanker,
radang mulut dan gigi, perut mulas dan lain-lain. Dari sini, dapat diketahui
Selain itu, dalam tradisi Islam, air yang didoakan juga bisa
menyuruh orang yang sedang sakit demam untuk mengobatinya dengan air.
menggunakan air sebagai media pengobatan, yang disebut dengan terapi air
air yang ditaburi bunga. Tujuannya agar tubuh bersih, sehat dan selalu segar.
menggunakan air. Adapun model atau bentuk terapi dengan air beragam
memindahkan seseorang yang terkena penyakit dari air hangat ke air dingin.
Lalu setelah itu si pasien diminta untuk jalan agar berkeringat lagi, dan
kembali mandi dengan air dingin.229 Terapi air model ini sengaja
aliran darah.
kendala yang disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan pecahan-pecahan kulit
efisien.
muslim berkebangsaan Arab yang telah menyusun satu buku yang khusus
228 Ahmad Fathoni El-Kaysi, Berobat dengan Wudlu; Mencegah dan Mengobati Berbagai Penyakit dengan
bahwa: Lebih dari seratus metode pengobatan dengan media air dapat
penyakit dapat diobati dengan air melalui beberapa metode, antara lain
diobati dengan air antara lain penyakit kulit, rematik, kepala, telinga,
pengobatan dengan air. Semua itu diawali saat dia menderita TBC di usia
suhu air sama dengan suhu kulit. Sedangkan bila suhu air lebih tinggi atau
1) Berendam di dalam air hangat atau mandi pancuran air hangat, berkhasiat
dan merangsang tubuh atau bagian tubuh, khususnya jika diikuti dengan
kapiler.
3) Menyeka dengan air dingin dan air hangat secara bergantian, akan
4) Berendam dalam air atau mandi di pancuran air hangat akan berkhasiat
5) Mandi air hangat akan melemaskan jaringan dan berefek pada kapiler-
kapiler kulit. Hal ini terjadi karena banyak darah dari jaringan yang akan
ditarik menuju kulit. Selain itu, dapat pula menghilangkan rasa nyeri.
6) Mandi serta menyeka dengan air dingin dan air hangat akan menjinakkan
manfaat terapi air ini hingga peneliti, sekaligus dokter spesialis penyakit
Dalam Islam, hidroterapi ini dilakukan paling tidak lima kali sehari,
merupakan bagian yang kaya dengan titik syaraf, yaitu wajah, telapak
tangan, kepala, kaki, dan telinga. Di sinilah letak relevansi dari sunnah
tiga kali agar efek pemijatan tersebut bisa bekerja secara efektif.
Penggunaan air dingin dalam waktu singkat (kurang dari 1 menit) akan
oksigen segar.236
wudhu, secara langsung juga akan membuat darah bereaksi sehingga bisa
bekerja lebih cepat dan gesit mengalirkan darah ke seluruh tubuh.”237 Hal
ini bisa terjadi karena ketika air wudhu mengenai tubuh terjadi
besar.239
Kulit mempunyai peranan yang besar, yaitu ser 15% dari kadar
tubuh secara keseluruhan. Luas kulit manusia adalah 1,50-1,75 m². Rata-
rata tebal kulit 1-2 mm. Paling tebal 6 mm ada di telapak tangan dan kaki.
Sedangkan paling tipis 0,5 di penis.242 Ketebalan kulit yang beragam ini
dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi, juga mengatur suhu tubuh,
241 Hilmi Al-Khuli, Menyingkap Rahasia Gerakan-Gerakan Sholat; Keajaiban Gerakan-Gerakan Sholat
terhadap Kesehatan Psikologis dan Fisik Manusia, (Yogyakarta: DIVA Press, 2008), h. 81-82
242 Marwali Harahap, (ed), Penyakit Kulit, (Jakarta: PT Gramedia, 1990), h. 1
182
ekskresi, dan media komunikasi antar sel syaraf untuk merangsang nyeri,
keringat yang berasal dari ribuan kelenjar keringat yang ada. Keringat
garam dan zat-zat minyak, lalu menumpuk pada kulit. Bila kulit terdapat
karena air merupakan zat netral yang tidak berbahaya bagi kesehatan
bahwa sistem peredaran darah di kulit memiliki dua tugas penting, yakni
243Jabron A.Yahya Nevelmaand, Dahsyatnya Khasiat Wudhu, Sh.at & Puasa; Inspirasi Kesehatan Jasmani
& Rohani Anda, (Blora: Syura Media Utama, 2010), h. 12-13
244 Al-Khuli, Menyingkap Rahasia Gerakan..., h. 82
183
tubuh dan menguap di alam bebas.245 Dengan kata lain, sistem ini juga
permukaan kulit. Begitu darah kotor itu keluar, air wudhu akan langsung
membersihkannya. Efek dari proses ini adalah kulit di ser wajah dan
darah kotor lewat permukaan kulit tersebut juga akan membantu fungsi
racun lewat kencing. Ketika tugas ini telah dibantu oleh pembuluh darah,
maka tugas ginjal akan berkurang. Hal ini akan meminimalisir resiko
dalam tubuh dengan suhu dingin air. Tubuh menjadi sejuk dan membuat
245 Muhammad As-Sayyid Yusuf dan Ahmad Durrah, Pustaka Pengetahuan Al-Qur’an Jilid 6, terj. Abu
yang disebut dengan epidermis atau kulit ari (lapisan kulit yang paling
luar). Lapisan ini mudah sekali mengalami luka dan menyisakan sel-sel
kulit mati. Itulah yang menyebabkan kulit tampak kusam. Selain itu, sel-
sel kulit mati ini akan mengelupas dan menyumbat pori-pori yang juga
Hal ini akan mencegah terkena penyakit kulit. Senada dengan hal ini
saja yang terbuka, maka kulit dapat dihinggapi lebih dari 5 juta bakteri.
lendir.”252
Mochtar salem dalam bukunya “Prayers a Sport for Body and soul”
Wudhu dapat mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak
kanker ini adalah membersihkannya secara rutin dan setiap saat, yakni
pemicu kanker kulit yang lain adalah karena kulit banyak menyerap zat
kulit selalu basah dengan air, apalagi pada daerah-daerah yang sering
kulit pada lapisan permukaan dan lapisan dalam untuk melindungi kulit
dari pengaruh buruk yang timbul dari sinar matahari. Penelitian ilmiah
Kesehatan Ibadah Sh.at, terj. Nasrullah Djasam, (Jakarta: Mirqat Publishing, 2008), h. 32
255 Al-Hafidz, Op.Cit, h. 85
186
negara Islam. Hal ini dikarenakan umat Islam terbiasa merawat kulit
Hasil analisa data penelitian melalui uji anava dua jalur diputuskan
untuk menolak Ho dan menerima Ha. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
memiliki motivasi tinggi sebesar 84,40 dan motivasi rendah sebesar 75,31.
belajar mahasiswa.
Motivasi dalam hal ini merupakan interaksi motif yang diartikan sebagai
dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek
257
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011) Cet. Ke 7, h.1
188
suatu tujuan.259
proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan
258 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2001), h.71
259 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. Ke 3, h.101
260 Sardiman A.M, Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta : C.V. Rajawali, 1990), h.
87
189
َ صدَقَ ُك ُم ٱللﱠهُ َو ۡعدَ ٓۥهُ ِإ ۡذ تَ ُحسﱡونَ ُهم بِإِ ۡذ ِن ِۖۦه َحتﱠ ٰ ٓى إِذَا فَش ِۡلت ُ ۡم َوتَ ٰنَزَ ۡعت ُ ۡم فِي ۡٱﻷَمۡ ِر َو َع
ٓ ص ۡيتُم ِ ّم ۢن بَعۡ ِد َما َ َولَقَ ۡد
َ ﱡونَ ِمن ُكم ﱠمن ي ُِريدُ ٱلد ۡﱡن َيا َو ِمن ُكم ﱠمن ي ُِريدُ ۡٱﻷ ٓ ِخ َر ۚةَ ث ُ ﱠم
ص َرفَ ُك ۡم َع ۡن ُه ۡم ِل َي ۡبتَ ِل َي ُك ۡ ۖم َولَقَ ۡد َعفَا ۚ أَ َر ٰى ُكم ﱠما ت ُ ِحب
Islam ketika di dalam peperangan uhud, yang mana di antara mereka ada
yang tulus karena Allah, namun ada pula yang motivasinya untuk
tugas dengan sengaja, karena melihat harta, itulah orang yang bejuang
orang yang setia, tetap berdiri pada posnya, karena taat pada perintah
262 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Op. Cit., h. 87.
191
َوه َُو َعلَى,َسلﱠ َم قَال َ صلﱠى اللهُ َعلَ ْي ِه َو َ س ْو ُل الل ِه ُ أن َر ﱠ:ي الله ُ َع ْن ُه َما َ ض ِ ع َم َر َرُ َع ْن َع ْب ِد الل ِه ب ِْن
ُ,ِي ْال ُم ْن ِفقَة ْ ْ ْ َ
َ فَاليَد ُ العُليَا ه,سفلى ْ ْ ْ ْ ْ َ َ ْ
ف َوال َم ْسألة )اَليَدُ العُليَا َخي ٌْر ِمنَ اليَ ِد ال ﱡ ﱡ ْ َ
َ صدَقَة َوالـتﱠ َعف َوذَ ك ََر ال ﱠ,ْال ِم ْنبَ ِر
﴾ ﴿ رواه البخاري فى كتاب الزكاة.(ُِي السﱠائِلَة َ س ْفلَى ه َوال ﱡ
dorongan ini dalam diri akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa
didorong atau dirangsang dari luar maupun dari dalam dirinya. Untuk
265 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), h. 106
193
dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek
oleh Djaali, motivasi diartikan sebagai keadaan yang terdapat dalam diri
digabungkan kedua kata, maka motivasi belajar adalah daya upaya dalam
mencari cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memelihara
dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
270
Sardiman, A.M., Op cit, h.20
271
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta.
2006), h. 205.
272 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara. 2013), h. 158
195
antara lain: (a) menentukan hal-hal penguat belajar, (b) memperjelas tujuan
dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.
belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau
dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa
dalam diri orang itu sendiri yang diakibatkan oleh faktor intrinsik maupun
oleh faktor di luar individu orang tersebut yang disebut faktor ekstrinsik.
sumber seperti pengaruh pendidik, kolega, atau faktor lain lebih kompleks.
Tetapi faktor intrinsik maupun faktor ekstrinsik dapat timbul karena adanya
rangsangan. Hal ini dipertegas oleh George, definisi motivasi adalah sebagai
273 George R. Terry leslie W. R, Dasar – Dasar Manajemen, Jakarta: PT Bumi Aksara h.168
196
yang penting bagi diri pribadi, bukan hanya berdasarkan penghargaan yang
diterima.
dekat. Seseorang yang memiliki motivasi afiliasi akan bekerja dengan baik
ketika ia dipuji, karena sikapnya dan kerjasama yang baik. Sehingga orang
mereka akan menerima kepuasan diri dari persahabatan dan dari kebebasan
orang lain dan mengarahkan orang lain berperilaku dengan cara-cara yang
memuaskan.
untuk mencapai tujuan itu. Dalam arti afektif, motivasi bermakna sikap dan
nilai dasar yang dianut untuk bertindak atau tidak bertindak. Istilah motivasi
paling tidak memuat tiga unsur esensial. Pertama, faktor pendorong atau
pembangkit motif, baik internal maupun eksternal. Kedua, tujuan yang ingin
dicapai. Ketiga, strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk
dari dalam maupun diluar pekerja, dimulai dari usaha yang berkaitan dengan
275
Sudarwan Danim, Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok (Jakarta: Rineka Cipta, 2012), h. 2.
276
Jason A. Colquitt, Jeffery A. LePine, and Michael J. Wesson, Organizational Behavior (New York:
McGraw-Hill, 2011), h. 179.
198
dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses
belajar mengajar.
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut
mengajar anak didik akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.
dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber dari dalam diri seseorang yang
dalam diri akan timbul inisiatif. Dalam arti kognitif, motivasi diasumsikan
perilaku untuk mencapai tujuan itu. Dalam arti afektif, motivasi bermakna sikap
dan nilai dasar yang dianut untuk bertindak atau tidak bertindak.
motivasi belajar adalah faktor yang membuat perbedaan antara sukses dan
pendorong dalam diri seseorang untuk mau berperilaku dan belajar dengan giat
dan baik sesuai dengan tugas dan kewajiban yang telah diberikan kepadanya.278
faktor pemuas (motivation factor) yang disebut juga dengan satisfier atau
disatisfier atau extrinsic motivation. Teori Herzberg ini melihat ada dua
daya dorong yang timbul dari dalam diri masing-masing orang, dan faktor
ekstrinsik yaitu daya dorong yang datang dari luar diri seseorang.279
278 Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013),
h. 278.
279 Wirawan, Op. Cit., h. 680-681.
280 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada kelompok kontrol tidak ada peningkatan yang signifikan antara skor
hidroterapi wudhu.
2. Bagi Dosen
b. Dosen memberi layanan tindak lanjut berupa hidroterapi wudhu individual untuk
yang menandakan penurunan motivasi belajar mahasiswa berbasis kelas, dan segera
hidroterapi wudhu dengan kajian Islam sebagai ciri khas pendidikan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Bin Hanbal, Musnad Imam Ahmad Jilid I, Kairo: Muassasah Qardafa, t.t.
-------- Musnad Imam Ahmad Jilid 44, t.t.p.: Muassasah Al-Risalah, 1999
Armando, Nina M., et. All. (ed.), Ensiklopdi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2005
Azwar, Bahar, Fikih Kesehatan; Dari Ibadah, Pengobatan, sampai Penyakit Flu Burung,
Jakarta: Quantum Media, 2005
-------- Ketika Dokter Memaknai Shalat; Manfaat Mendirikannya Dipandang dari Sudut Ilmu
Kesehatan, t.t.p.: PT Kawan Pustaka, 2004
Bantanie, Muhammad Syafi`ie el. Dahsyatnya Terapi Wudhu. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia, 2010.
Baduewilan, Ahmad Bin Salim, Misteri Pengobatan dalam Shalat; Mengungkap Rahasia
Pengobatan dan Kesehatan Ibadah Shalat, terj. Nasrullah Djasam, Jakarta: Mirqat
Publishing, 2008
Bakar Al-Baihaqi, Abu, Al-Sunan Al-Kubrā Jilid I, Haidhar Abar: Dāsiratul Maārif, 1314 H
Bisri, Cik Hasan, Model Penelitian Fiqh: Paradigma Penelitian Fiqh dan Figh Penelitian Jilid
I, Bogor: Kencana, 2003
Chaitow, Leon, Hydrotherapy, Water Therapy, for Health dan Beautiful (Terapi Air Untuk
Kesehatan dan Kecantikan), terj. Sudarmaji, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2002
Dahlan, M. Sopiyudin. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika,
2011.
Daud Al-Sijistani, Abu, Sunan Abu Daud Jilid I, Beirut: Dārul Kitab Al-Arabi, t.t
Dennison, Paul E, Gail E. Dennison, Edu-K for Kids, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2013.
Donkin, Scoot W. dan Meyer, Gerard, Total Body Management, Jakarta : PT Bhuana Ilmu
Populer, 2012.
Emoto, Masaru, The Miracle of Water (Mu’jizat Air), terj. Susi Purwoko, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2009
Emoto, Masaru, The Hidden Messages in Water, terj. Susi Purwoko, Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 2009
Emoto, Masaru, Secret Life of Water terj. Susi Purwoko, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2009
Emoto, Masaru, The True Power of Water, terj. Susi Purwoko, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2009
Fahmi, Muhammad Abdul Baqy, Al-Yad fi Dhauil Qur’an was Sunnah, wa Dhamir Al- Insany,
‘Ajaib wa Gharaib (Keajaiban Tangan), terj. Andi Subarkah, Bandung: Pustaka
Hidayah, 2009
Fathoni El-Kaysi, Ahmad Berobat dengan Wudlu; Mencegah dan Mengobati Berbagai
Penyakit dengan Wudlu, Yogyakarta: Cakrawala, 2010
Giardino, Nicholas D. et al. Anxiety, Respiration and Cerebral Blood Flow: Implications
Functional Brain Imaging. Comprehensive Psychiatry, 48 (103-112), 2007.
Gisymar, Sholeh,Terapi Wudhu: Kiat Sehat, Murah dan Berkah Melalui Hidroterapi dan Pijat
Refeleksi. Surakarta: NUUN, 2008
Hamruni, H., Konsep Edutaiment dalam Pendidikan Islam, Yogyakarta: Bidang Akademik,
2008.
HAP, Arfah M, “The Power Of Wudhu: Menyingkap Rahasia Wudhu Rasulullah” dalam
file://localhost/H:/Mase%20Farhan/buku-power-of-wudhu-menyingkap-
rahasia.html,diakses 07 Januari 2019.
Homma, Ikuo dan Yuri Masako. Breathing Rhythms and Emotions. Exp Physical, 93 (1011-
1021), 2008.
Isran, A. M., Pedoman Sehat tanpa Obat dengan Shalat dan Pijat, Bandung: t.p., 2002
Kelola, Akbar, Nikmatnya Shalat Bersama Rasulullah, Yogyakarta: Elangit7, 2008
Maftuhin, Anis, Rahasia-Rahasia Besar di Balik Perintah Wudhu; Hikmah, Manfaat, dan
Faedah, Jakarta: Rabitha Press, 2006
Malik Ibn Anas Abu Abdillah, Muwatta’Al-Imam Malik Jilid I, Darul Qalam, 1991
Meltzer, Lynn. Promoting Executive Functioning in The Classroom. New York: The Guildford
Press, 2010.
Melk, Magdalena. Nursing Students’ Learning Experiences in Clinical Setting: Stress, Anxiety
and Coping. Tesis Master Pendidikan. Canada: Universitas Concordia, 2011.
Moleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Rosdakarya, 2007
Muhammad Ibn Isa Abu At-Tirmdzi al-Silmi, Al-Jami’ al- Shahih Sunan Al-Tirmidzi Jilid I,
Beirut: Dār Ihyā’ al-Tirots Al-‘Arabi, t.t.
Muhyidin, Muhammad, Misteri Energi Wudhu: Keajaiban Fadhilah Energi Wudhu terhadap
Kekuatan Fisik, Emosi dan Hati Manusia. Jogjakarta: DIVA Press, 2007
Musbikin, Imam, Wudhu sebagai Terapi; Upaya Memelihara Kesehaatn Jasmani dengan
Perawatan Rohani, Yogyakarta: Nusa Media, 2008
Muslim Ibnu Al-Hajjaj Al-Qusyairi Linisaburi, Al-Imam Abi Husain, Shahih Muslim, Kairo:
Dār Al-Hadits, 2006
Muslimah. Terapi Mandi Terhadap Pecandu Narkotika Di Pondok Pesantren Al- Qodir
Cangkringan Sleman Yogyakarta. Skripsi S1 Bimbingan dan Konseling Islam.
Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2014.
Nevelmaand, Jabron A Yahya, Dahsyatnya Khasiat Wudhu, Shalat & Puasa; Inspirasi
Kesehatan Jasmani & Rohani Anda, Blora: Syura Media Utama, 2010
Pranata, Andi Eka dan Mahmud Ady Yuwanto. Pengaruh Hidroterapi (Rendam Kaki Air
Hangat) Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada Lansia Di Desa Sumbersari
Kecamatan Maesan Kabupaten Bondowoso. Penelitian. Jember: Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan dr. Soebandi, 2014.
Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam; Hukum Fiqh Lengkap, Bandung: Sinar Algesindo, 2007
Seaward, Brian Luke. Managing Stress: Principles and Strategies for Health and Well-Being,
7rd Ed. Jones & Bartlett Learning, 2012.
Sevilla, Conselo G., dkk, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: UI Pers, 2013
Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem, Ed. 6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 2012.
Shihab, Muhammad Quraish, Tafsir al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian Al-Qur’an,
Jakarta: Lentera Hati, 2007
-------- Wawasan Al-Qur’an Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung: PT
Mizan Pustaka, 2007
Sholeh, Moh., Pelatihan Shalat Tahajud, Solusi Praktis Menyembuhkan Berbagai Penyakit,
Jakarta: Hikmah, 2008
Sholeh, Moh. dan Imam Musbikin, Agama sebagai Terapi; Telaah menuju Ilmu Kedokteran
Holistik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian; Suatu Pemikiran dan Penerapan, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1999
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2008
Supiana dan M. Karman, Materi Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2004
Stipanuk, Martha H. dan Marie A. Caudill. Biochemical, Physiological, and Molecular Aspect
Human Nutrition. Canada: Elseiver, 2013.
Tairas, J.H. Tarumertor, Refleksiologi, Penyembuhan Penyakit Dengan Pijat Pembuluh Darah
dan Pusat Syaraf, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000
Tohirin, 2012, Metode Penelitian Kualitatif dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling Jakarta:
Rajawali Pers.
Wijayakusuma, M. Hembing, 10 Menit Menuju Sehat dengan Terapi Refleksi Telapak Tangan,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka, 2012
Yafie, Alie, dkk., Ensiklopedi Al-Qur’an Jilid I: Bersama Allah, Jakarta; PT Kharisma Ilmu,
t.t.
Yusuf, Muhammad As-Sayyid dan Ahmad Durrah, Pustaka Pengetahuan Al-Qur’an Jilid 6,
terj. Abu Bakar Ahmad, t.t.p.: PT Rehal Publika, t.t.
LEMBAR INSTRUMEN RISET
HIDROTERAPI WUDHU SEBAGAI TEKNIK
REKONSTRUKSI MOTIVASI BELAJAR
Disusun
DIAN CITA SARI
31594206047
PROGRAM STUDI DOKTORAL PENDIDIKAN ISLAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF QASIM RIAU
(Informed Consent)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Alamat :
Pekanbaru , 2019
Pelaksana Penelitian Responden
1. Pedoman Interview
a. Mahasiswa terhadap Pimpinan PT
1. Penerapan Wudhu dilingkungan kampus
2. Pengadaan fasilitas hidroterapi wudhu
3. Pemantapan dan pelatihan terhadap personil dan peserta didik
4. Kompensasi terhadap personil dan motivasi peserta didik
5. Pengintegrasian wudhu dalam PBM peserta didik
6. Pemeliharaan fasilitas wudhu
b. Mahasiswa terhadap Dosen
1. Pemeliharaan Nilai Wudhu terhadap peserta didik
2. Urgensi berwudhu dalam PBM bagi peserta didik
3. Pemeliharaan Hidroterapi wudhu peserta didik
2. Pedoman Dokumen
Denah Universitas, Struktur organisasi, Tugas struktur dan staf, Jumlah mahasiswa
Sarana dan prasarana, Profil.dan Program kelas
3. Rincian Pertanyaan
A. Pertanyaan Pokok Wawancara Mahasiswa
1. Mengapa pentingnya hidroterapi wudhu dalam meningkatkan motivasi
Belajar?
2. Bagaimana tahapan belajar anda terkait pelaksanaan Hidroterapi Wudhu
sebagai teknik rekonstruksi motivasi belajar? siapa yang terlibat dalam suksesi
penatalaksanaan ini?
3. Bagaimana hubungan hidroterapi wudhu dalam konstrusi motivasi
belajar di kelas?
4. Bagaimana aktivasi efektivitas hidroterapi wudhu dalam psikologis motivasi
anda?
5. Apakah evaluasi strategi hidroterapi wudhu dalam konstrusi motivasi
belajar di kelas diperlukan jika faktor eksternal dan internal tidak berubah
secara signifikan?
6. Apa faktor pendukung dan penghambat serta strategi hidroterapi wudhu
dalam rekonstrusi motivasi belajar di kelas?
7. Bagimanakah dampak implementasi hidroterapi wudhu dalam rekonstrusi
motivasi belajar di kelas?
INSTRUMEN ANGKET DOSEN
Nama Dosen :
Jabatan/Golongan :
Masa kerja :
Tempat :
Hari/tanggal :
Waktu :
NO PERNYATAAN 1 2 3 4
1 Pembelajaran dengan menggunakan metode Hidroterapi Wudhu
Petunjuk
Berikan penilaian dengan tanda silang (X) pada kolom nilai, sesuai ketentuan berikut:
1 = Selalu
2 = Sering
3 = Jarang
4 = Pernah
5 = Tidak Pernah
No NILAI
SLL SR JR P TP
A HARAPAN 1 2 3 4 5
1 Prestasi saya dihargai
2 Saya belajar dengan kondisi yang baik dan menyenangkan
3 Kondisi lingkungan belajar saya kondusif
4 Saya merasa warga belajar menghargai prose belajar saya
5 Dosen dan teman sekelas peduli dengan keadaan saya
6 Dosen proporsional dalam memberi tugas
7 Dosen melibatkan mahasiswa dalam pengambilan keputusan
B KEBUTUHAN
8 Belajar ini penting bagi saya
9 Penghargaan mendorong semangat untuk berprestasi
10 Bebas dalam berkreasi dan berinovasi
C TANGGUNG JAWAB
11 saya mampu memikul kewajibanya sebagai seorang mahasiswa
12 saya mampu memikul kewajiban dalam melakukan hidroterapi
13 saya menumbuhkan rasa tanggung jawab yang tinggi kepada diri
saya sendiri dalam melaksanakan tugas
14 saya mengembangkan rasa kebersamaan dan berbagai tanggung
jawab kepada rekan kerja
15 Tidak menunda-nunda pekerjaan
16 Capaian target harus terwujud
17 Tekun dalam bekerja
18 Semangat dalam bekerja
19 Rela berkorban demi tercapainya target organisasi
D KEPUASAN
20 Belajar disini menyenangkan bagi saya
21 Ruang Belajar ini merupakan rumah kedua bagi saya
22 Hidroterapi wudu merekonstruksi motivasi saya untuk berkarya
23 Tidak ada tekanan dari rekan kerja dalam melaksanakan tugas
E IMBALAN
24 Saya merasa puas dengan perhatian dosen terhadap belajar saya
25 Saya berusaha berprestasi agar meraih masa depan yang cerah
F PENGHARGAAN DARI TEMAN & DOSEN
26 Sesama anggota ini saling peduli dan bekerjasama dengan baik
27 Pendapat disampaikan dengan bahasa yang sopan dan halus
28 Tutur sapa yang sopan dengan rekan kerja dan atasan
29 Saling memberi informasi, baik informasi kemajuan maupun
permasalahan yang ada kepada rekan kerja maupun pimpinan
30 Penghargaan penting bagi saya walaupun hanya ucapan terima
kasih
Universitas Abdurrab
Kampus: Jl. Riau Ujung No. 73 Pekanbaru 28292 Riau-Indonesia
Telp. (0761) 38762 (Hunting) 839036 Fax (0761) 7054605-859839
Website : www.unirab.ac.id Email:info@unirab.ac.id
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------
TEST PENELITIAN HIDROTERAPI WUDHU SEBAGAI TEKNIK MOTIVASI
BELAJAR
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------
1.Berdasarkan manfaat penggunaannya, Hidroterapi terbagi menjadi:
a. Hidrostatis, Hidrodinamic, dan Hidrothermal
b. Hidrostatis, Hidrocinetic, dan Hidrothermal
c. Hidrochemis, Hidrothermal, dan Hidrocinetic
d. Hidrochemis, Hidrodinamic, Hidrothermal
e. Hidrochemis, Hidrocinetic, dan Hidrothermal
2. Dibawah ini adalah prinsip dasar Hidroterapi yang dimanfaatkan pada intervensi, kecuali:
a. Hukum Boyle d. Hukum Pascal
b. Hukum Snellius e. A dan C
c. Hukum Archimedes
A. Identitas Validator I
1 Nama Lengkap Ayu Permata, SST.FT, M.Fis
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Ketua Prodi Fisioterapi Univrab
4 NIK 114011108004
5 NIDN 1003038803
6 TTL Bangkinang, 03 Maret 1988
7 E-mail ayu.permata@univrab.ac.id
8 Alamat Kantor Jl. Riau Ujung No.73 Pekanbaru 28292
9 Nomor Telepon/Faks (0761) 38762, 839036
10 Lulusan yang Dihasilkan D-III = 62 orang; S-2 = - orang; S-3 = - orang
11 Mata Kuliah yang Diampu 1. Fisioterapi Neuromuskuler dan Perilaku
2. Neurologi
3. Massage
4. Hidroterapi
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Fakultas/ Nama Institusi Tahun
1 S1 Fisioterapi Poltekkes Dr Rusdi Medan 2012
2. S2 Fisioterapi Universitas Udayana Bali 2014
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar. Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi pengisian lembar validasi ini.
Validator
A. Petunjuk
1. Mohon kepada Bapak/Ibu berkenan memberikan penilaian validasi Metode
Hidroterapi Wudhu dalam teknik rekonstruksi motivasi belajar untuk merevisi apa
yang peneliti susun.
2. Metode sebagai acuan stadar operasional prosedur. Pada penelitian ini memuat:
a) Identitas Hidroterapi Wudhu sebagai teknik rekonstruksi motivasi belajar
b) Lingkup Hidroterapi Wudhu sebagai teknik rekonstruksi motivasi belajar
c) Tingkat pencapaian Hidroterapi Wudhu-teknik rekonstruksi motivasi belajar
d) Indikator pencapaian Hidroterapi Wudhu-teknik rekonstruksi motivasi belajar
e) Kegiatan: Alokasi waktu, Sumber belajar, Media pembelajaran & Penilaian
3. Dimohon Bapak/Ibu memberi penilaian pada butir-butir Hidroterapi Wudhu sebagai
teknik rekonstruksi motivasi belajar dengan cara melingkari angka pada kolom nilai
4. Untuk saran-saran yang Bapak/Ibu berikan, mohon ditulis pada naskah yang perlu
direvisi atau dituliskan pada lembar saran yang telah disediakan.
B. Penilaian ditinjau dari beberapa Aspek
NO Aspek yang dinilai Nilai
1 Identitas: Hidroterapi Wudhu sebagai teknik rekonstruksi 1 2 3 4
motivasi belajar
2 Lingkup Lingkup ini merupakan kemampuan kognitif 1 2 3 4
mahasiswa memahami Hidroterapi wudu sebagai teknik
rekonstruksi motivasi belajar
3 Tingkat pencapaian: Kompetensi dasar yang diserap 1 2 3 4
mahasiswa dalam Hidroterapi Wudhu-teknik rekonstruksi
motivasi.
4 Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja 1 2 3 4
operasional yang dapat diamati dan diukur.
5 Kegiatan Pembelajaran: Melalui kegiatan percobaan dan 1 2 3 4
pengamatan, Mahasiswa dapat mengenal tentang konsep
Hidroterapi Wudhu-teknik rekonstruksi motivasi belajar
JUMLAH
C. Indikator Skor
Skor Perolehan Kriteria
5 ≤ n < 10 Tidak baik
10 ≤ n < 15 Cukup baik
15 ≤ n < 20 Baik
n = 20 Sangat Baik
D. Komentar dan Saran Perbaikan
A. Petunjuk
1. Mohon bapak/ibu berkenan memberikan penilaian terhadap Instrumen yang telah saya
susun. Penilaian instrumen meliputi: 1) kelengkapan, 2) perencanaan tujuan penelitian,
3) perencanaan pengelolaan riset, 4) perencanaan penggunaan sumber penelitian, 5)
perencanaan penggunaan standar proses, 6) perencanaan skenario, 7) perencanaan
penilaian, dan 8) penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar.
2. Dimohon Bapak/Ibu memberi penilaian pada butir-butir Hidroterapi Wudhu sebagai
teknik rekonstruksi motivasi belajar dengan cara melingkari angka pada kolom nilai
3. Untuk saran-saran yang Bapak/Ibu berikan, mohon ditulis pada naskah yang perlu
direvisi atau dituliskan pada lembar saran yang telah disediakan.
B. Penilaian ditinjau dari beberapa Aspek
NO Aspek yang dinilai Nilai
1 Kelengkapan komponen Penelitian 1 2 3 4
2 Perencanaan rumusan tujuan penelitian 1 2 3 4
3 Perencanaan pengelolaan penelitian 1 2 3 4
4 Perencanaan penggunaan sumber penelitian 1 2 3 4
5 Perencanaan penggunaan standar proses 1 2 3 4
6 Perencanaan skenario
1. Perencanaan kegiatan pendahuluan 1 2 3 4
2. Perencanaan kegiatan inti 1 2 3 4
3. Perencanaan kegiatan penutup 1 2 3 4
7 Perencanaan penilaian 1 2 3 4
8 Bahasa yang digunakan dalam instrumen 1 2 3 4
JUMLAH
C. Indikator Skor
Skor Perolehan Kriteria
10 ≤ n < 20 Tidak baik
20 ≤ n < 30 Cukup baik
30 ≤ n < 40 Baik
n = 40 Sangat Baik
A. Petunjuk
1. Mohon bapak/ibu berkenan memberikan penilaian terhadap Lembar Penilaian
2. Hasil motivasi belajar mahasiswa melalui rekonstruksi Hidroterapi Wudhu yaang
meliputi kemampuan memahami; a) kisi-kisi tes, b) identitas, c) butir soal, d) lembar
jawaban, dan e) pedoman penilaian.
3. Dimohon Bapak/Ibu memberi penilaian pada butir-butir Lembar Penilaian
4. Dengan cara melingkari angka pada kolom nilai (1, 2, 3, 4) sesuai dengan kriteria
5. Untuk saran-saran yang Bapak/Ibu berikan, dimohon langsung ditulis pada naskah
yang perlu direvisi atau dituliskan pada lembar saran yang telah disediakan.
B. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek
NO Aspek yang dinilai Nilai
1 Kelengkapan 1 2 3 4
2 Kisi-kisi soal 1 2 3 4
3 Butir soal 1 2 3 4
4 Lembar jawaban 1 2 3 4
5 Soal hasil belajar 1 2 3 4
6 Pedoman penilaian 1 2 3 4
JUMLAH
C. Indikator Skor
Skor Perolehan Kriteria
6 ≤ n < 12 Tidak baik
12 ≤ n < 18 Cukup baik
18 ≤ n < 24 Baik
n = 24 Sangat Baik
A. Identitas Validator II
1 Nama Lengkap Rini Hartati, S.Psi, M.Psi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Wakil Dekan Psikologi Univrab
4 NIK 73.201.0113076
5 NIDN 1011128301
6 TTL Bukit Tinggi, 11 November 1983
7 E-mail rini.hartati@univrab.ac.id
8 Alamat Kantor Jl. Riau Ujung No.73 Pekanbaru 28292
9 Nomor Telepon/Faks (0761) 38762, 839036
10 Lulusan yang Dihasilkan D-III = - orang; S-1= 22 orang; S-2= - orang
11 Mata Kuliah yang Diampu 1. Psikologi Konseling
2. Tes Kepribadian
3. Seminar Psikologi Klinis
4. Kode Etik Psikologi
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Fakultas/ Nama Institusi Tahun
1 S1 Psikologi UPI YPTK Padang 2006
2. S2 Psikologi Klinis Universitas Islam Bandung 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar. Demikian
biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi pengisian lembar validasi ini.
A. Petunjuk
1. Mohon kepada Bapak/Ibu berkenan memberikan penilaian validasi Metode
Hidroterapi Wudhu dalam teknik rekonstruksi motivasi belajar untuk merevisi apa
yang peneliti susun.
2. Metode sebagai acuan stadar operasional prosedur. Pada penelitian ini memuat:
a. Identitas Hidroterapi Wudhu sebagai teknik rekonstruksi motivasi belajar
b. Lingkup Hidroterapi Wudhu sebagai teknik rekonstruksi motivasi belajar
c. Tingkat pencapaian Hidroterapi Wudhu-teknik rekonstruksi motivasi belajar
d. Indikator pencapaian Hidroterapi Wudhu-teknik rekonstruksi motivasi belajar
e. Kegiatan: Alokasi waktu, Sumber belajar, Media pembelajaran & Penilaian
3. Dimohon Bapak/Ibu memberi penilaian pada butir-butir Hidroterapi Wudhu sebagai
teknik rekonstruksi motivasi belajar dengan cara melingkari angka pada kolom nilai
4. Untuk saran-saran yang Bapak/Ibu berikan, mohon ditulis pada naskah yang perlu
direvisi atau dituliskan pada lembar saran yang telah disediakan.
B. Penilaian ditinjau dari beberapa Aspek
NO Aspek yang dinilai Nilai
1 Identitas: Hidroterapi Wudhu sebagai teknik rekonstruksi 1 2 3 4
motivasi belajar
2 Lingkup Lingkup ini merupakan kemampuan kognitif 1 2 3 4
mahasiswa memahami Hidroterapi wudu sebagai teknik
rekonstruksi motivasi belajar
3 Tingkat pencapaian: Kompetensi dasar yang diserap 1 2 3 4
mahasiswa dalam Hidroterapi Wudhu-teknik rekonstruksi
motivasi.
4 Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja 1 2 3 4
operasional yang dapat diamati dan diukur.
5 Kegiatan Pembelajaran: Melalui kegiatan percobaan dan 1 2 3 4
pengamatan, Mahasiswa dapat mengenal tentang konsep
Hidroterapi Wudhu-teknik rekonstruksi motivasi belajar
JUMLAH
C. Indikator Skor
Skor Perolehan Kriteria
5 ≤ n < 10 Tidak baik
10 ≤ n < 15 Cukup baik
15 ≤ n < 20 Baik
n = 20 Sangat Baik
A. Petunjuk
1. Mohon bapak/ibu berkenan memberikan penilaian terhadap Instrumen yang telah saya
susun. Penilaian instrumen meliputi: 1) kelengkapan, 2) perencanaan tujuan penelitian,
3) perencanaan pengelolaan riset, 4) perencanaan penggunaan sumber penelitian, 5)
perencanaan penggunaan standar proses, 6) perencanaan skenario, 7) perencanaan
penilaian, dan 8) penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar.
2. Dimohon Bapak/Ibu memberi penilaian pada butir-butir Hidroterapi Wudhu sebagai
teknik rekonstruksi motivasi belajar dengan cara melingkari angka pada kolom nilai
3. Untuk saran-saran yang Bapak/Ibu berikan, mohon ditulis pada naskah yang perlu
direvisi atau dituliskan pada lembar saran yang telah disediakan.
B. Penilaian ditinjau dari beberapa Aspek
NO Aspek yang dinilai Nilai
1 Kelengkapan komponen Penelitian 1 2 3 4
2 Perencanaan rumusan tujuan penelitian 1 2 3 4
3 Perencanaan pengelolaan penelitian 1 2 3 4
4 Perencanaan penggunaan sumber penelitian 1 2 3 4
5 Perencanaan penggunaan standar proses 1 2 3 4
6 Perencanaan skenario
1. Perencanaan kegiatan pendahuluan 1 2 3 4
2. Perencanaan kegiatan inti 1 2 3 4
3. Perencanaan kegiatan penutup 1 2 3 4
7 Perencanaan penilaian 1 2 3 4
8 Bahasa yang digunakan dalam instrumen 1 2 3 4
JUMLAH
C. Indikator Skor
Skor Perolehan Kriteria
10 ≤ n < 20 Tidak baik
20 ≤ n < 30 Cukup baik
30 ≤ n < 40 Baik
n = 40 Sangat Baik
D. Komentar dan Saran Perbaikan
A. Petunjuk
1. Mohon bapak/ibu berkenan memberikan penilaian terhadap Lembar Penilaian
2. Hasil motivasi belajar mahasiswa melalui rekonstruksi Hidroterapi Wudhu yang
meliputi kemampuan memahami; a) kisi-kisi tes, b) identitas, c) butir soal, d) lembar
jawaban, dan e) pedoman penilaian.
3. Dimohon Bapak/Ibu memberi penilaian pada butir-butir Lembar Penilaian
4. Dengan cara melingkari angka pada kolom nilai (1, 2, 3, 4) sesuai dengan kriteria
5. Untuk saran-saran yang Bapak/Ibu berikan, dimohon langsung ditulis pada naskah yang
perlu direvisi atau dituliskan pada lembar saran yang telah disediakan.
B. Penilaian ditinjau dari beberapa aspek
NO Aspek yang dinilai Nilai
1 Kelengkapan 1 2 3 4
2 Kisi-kisi soal 1 2 3 4
3 Butir soal 1 2 3 4
4 Lembar jawaban 1 2 3 4
5 Soal hasil belajar 1 2 3 4
6 Pedoman penilaian 1 2 3 4
JUMLAH
C. Indikator Skor
Skor Perolehan Kriteria
6 ≤ n < 12 Tidak baik
12 ≤ n < 18 Cukup baik
18 ≤ n < 24 Baik
n = 24 Sangat Baik
Penelitian eksperimen wudhu ini selain didukung oleh pihak Lembaga Pendidikan
terkait. Pelaksanaan wudhu dalam suksesi pembelajaran memerlukan dukungan sarana-
Prasarana penunjang penelitian. Dalam hal ini peneliti akan dibantu oleh dua institusi,
Universitas Abdurrab, tempat peneliti bertugas sebagai dosen dan UIN, tempat peneliti
Mengembangkan hasil belajar sebagai mahasiswa doktoral. Adapun Rincian Sarana prasana
yang disediakan:
Istri/Suami :-
Anak :-
Karya Ilmiah :
1. Dian Cita Sari. Implikasi Hydoterapy Wudhu terhadap Suksesi Pendidikan Vokasi.
2. Dian Cita Sari, Pengaruh Fisioterapi wudhu pada siswa Tuna Daksa di SLB Negeri Pembina
Pekanbaru.
3. Dian Cita Sari. Illam Sarima Lubis. Buku. Digital Muslim Literacy (Budaya Ilmiah Pembelajar
Muslim Era Digital) ISBN:978-602-61188-5-1. Penerbit Universitas Abdurrab. 2017
4. Dian Cita Sari dkk. Buku. Hydroterapi Islamic Review. ISBN: 9786026118844. Penerbit
UNIVRAB. 2018
5. Dian Cita Sari. Buku. Integrasi Ilmu Universitas Islam. Penerbit Universitas Abdurrab. 2018
6. Dian Cita Sari, Buku. Urgensi Nilai Tradisi Melayu, Penerbit Universitas Abdurrab. 2018
7. Peranan Fisioterapi Wudhu sebagai layanan kesehatan mental berbasis Sekolah Luar Biasa di
Pekanbaru, Prosiding Seminar Nasional UPP ISBN: 9786027493216 dan Certificate Best Presenter
8. Wudhu sebagai Islamic Hydroterapi, Prosiding Seminar Nasional SHPPA. ISBN: 9786026118813
9. The Malay Value in organizational behaviour and implication for Islamic Education Management,
Proceeding International Seminar: The Dynamics of Malay Islamic World In Responding to
Contemporary Global Issues, ISBN:978602717034.
10. Model of Multicultural Curiculum at Al Ihsan Boarding School, International Seminar Islam and
Trans-Cultural In Education. piagam pemakalah terbaik.
11. Pendidikan Indonesia berkeadilan Tanpa Diskriminasi & Gagasan Paradigma Baru, Seminar
Nasional UTCC.
12. Implikasi Perencanaan Strategis Pendidikan Islam berbasis Hafiz pada Budaya Organisasi Perguruan
Tinggi Seminar Nasional UIN Suska Riau.
13. Wudhu, Core Identifikasi Peran Pentahelix Stakeholders Suksesi Revolusi Mental, Prosiding
Seminar Nasional Ikatan Dosen Replubik Indosnesia. ISSN: 2598-7577.
14. Analisis Nilai Pada Naskah Melayu (Hikayat Puteri Jauhari Manikam, Syair Puteri Akal,
dan Syair Ratu Juita).
15. Literacy Ablution For Learning Mathematic Revolution Proceeding International
Conference on Education Science. ISBN 978-979-79277-4-5.
16. Ablution philosophy as identification of pentahelix stakeholders success education,
Proceeding Abstract : The 17th Annual Confrence on Islamic Studies. Chair of Panelis in
AICIS 2017
17. The Effect Of Physioteraphy Wudhu on Motivation Students (Poster seminar
Internasional IC-HSSM, 2017)
18. Surau, Bentuk Awal Lembaga Pendidikan Al Quran Di Masyarakat Melayu. Forum
Dialog Lintas budaya. 2017
19. Implikasi konsep manajemen komunikasi Islam dalam Budaya Organisasi
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/cmv/issue/view/48 Jurnal Communiverse. Vol.1
No.1 2016. ISSN: 2477-4951. Januari 2016
20. Peranan Hydroteraphy Wudhu Pada Anak Cerebral Palsy Jurnal Ilmiah Fisioterapi
Univrab. ISSN:2614-1490. Februari 2018, h.26-32
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/jif/article/view/324
21. Academic Culture in Al Azhar, Egypt.Jurnal Visioner. ISSN:2460-1497
22. Kekerasan Anak: Perspektif HAM Jurnal Psikologi. ISSN: 2614-5227
23. Pengaruh Pemberian PLB-SMWT Infrared Guna Meningkatkan Kualitas Hidup pada
kondisi PPOK Jurnal Ilmiah Fisioterapi. Vol.1 No.1.2018. ISSN: 2620-6773 Februari
2018, h.26-32 http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/jif/article/view/324
24. Pengetahuan Hydroterapi Wudhu Pada Perkembangan Anak di Puskesmas Kabun. Jurnal
JPMA Vol.2 no.1. 2018. ISSN: 2614-7106. F, h. 58-65.
jurnal.univrab.ac.id/index.php/jpm/article/view/455
25. Wudhu as a Succession Mental Revolution for future generation. DOI:
http://dx.doi.org/10.26858/est.v4i1.377 EST Journal. Vol 4.N0.2 2018
26. Development of Islamic Medicine Integration in Revolution 4.0
http://jurnal.kedokteran.ac.id/index.php/cmj/article/view/525 Junal Kedokteran CMJ
Vol. 4 No.1 ISSN: 2513 -7522, Jan 19. halaman 1-10
27. Perencanaan Strategis Pendidikan Islam pendekatan budaya organisasi. Jurnal Idarah
Lhoksemawe Aceh. Vol.1 No.1 Januari 2019,
ejurnal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/idarah/article/view/263
28. Edukasi Hydroterapi Wudhu Siswa Vokasi. Jurnal Dedication Vol.2 No.1
2018.jurnal.ikipjember.ac.id/index.php/dedication/article/view/46
29. Islamic Empowerment Healthy Program. JPMA Vol.2 no.1. 2019.ISSN: 2614-7106
jurnal.univrab.ac.id/index.php/jpm/article/view/711
30. Edukasi Kasus LBP Myogenik Siswa Dengan Modalitas Infrared dan Wiliam Exercises.
Jurnal JPMA Vol.2 no.1. 2019. ISSN: 2614-7106. Februari 2019,
jurnal.univrab.ac.id/index.php/jpm/article/view/725