- Bekerja full-time - Bekerja part-time - Menjadi kepala keluarga - Kuliah S2 - Mengelola bisnis - Membuat konten media sosial - Rutin membawakan webinar
Apa rahasianya? Simak 5 strategi berikut:
Ryan O. @ryan.oktapratama
1. Menulis 30 To-Do List
Setiap hari saya menulis 30 to-do list, tidak
hanya tentang pekerjaan, tapi juga istirahat.
Ini mencegah toxic productivity, yaitu merasa
diri tidak produktif padahal sudah banyak yang dilakukan.
Melihat to-do banyak yang dichecked-off
akan mengingatkan diri sendiri, “You are doing great!” Ryan O. @ryan.oktapratama
2. Airplane Mode Saat 4 Deep Work
Saya mengaktifkan airplane mode saat
melakukan deep work: (1) menulis skrip video, (2) membuat aplikasi no-coding, (3) mengerjakan tesis S2, & (4) membuat konten.
Setiap hari ada ratusan pesan yang masuk
inbox Instagram, WhatsApp maupun email.
Notifikasi pop-up sering membuat saya
terdistraksi, “Tadi saya sampai mana ya?” Ryan O. @ryan.oktapratama
3. Delegasi Agar Fokus Pada 1 Hal
Saya senang edit video, tapi harus delegasi
agar bisa fokus pada kualitas skrip.
Saya senang balas pesan buyer, tapi harus
delegasi agar bisa fokus pada strategi pengembangan ke depan.
Di awal memang perlu lakukan semua sendiri
agar paham fondasinya, tapi saat sudah growing, perlu realistis. Ryan O. @ryan.oktapratama
4. Otomatisasi Menggunakan Teknologi
Coba kalian kirim komentar “Mau” di
postingan ini, akan ada pesan otomatis langsung terkirim ke DM kalian (hanya di IG).
Membalas 500 pesan dipermudah hanya
dengan 1x setup. Appnya: manychat.com Ryan O. @ryan.oktapratama
5. Ora Et Labora
Berdoalah sambil bekerja. Mengapa? Banyak
kesulitan muncul oleh karena keberdosaan manusia.
Mengambil 1-2 keputusan dengan benar
cenderung mudah. Tapi kalau 50 decisions? 1-2 pun juga kadang sulit, apalagi sebanyak itu. Perlu bergantung dengan Tuhan, bukan dengan kekuatan sendiri.
Di titik kita ingin hidup secara maksimal, akan
ada banyak decisions menanti. Bersiaplah. Ryan O. @ryan.oktapratama
Setiap manusia diberikan 86,400 detik dalam
sehari. Apakah kita orang bijak? Dapat dilihat dari bagaimana kita menggunakan setiap detik tersebut,
bukan dari banyaknya uang yang dihasilkan,
tingginya jabatan yang dicapai, atau banyaknya gelar yang diraih.