BAB II
LANDASAN TEORI
Just in time adalah memproduksi dan mengirim barang yang diperlukan, pada
saat diperlukan dan sejumlah yang diperlukan, untuk menigkatkan efisiansi pekerjaan
dan menghilangkan berbagai pekerjaan muda ditempat kerja. Merupakan salah satu
pilar dari Toyota Production System yang sangat penting melakukan produksi secara
efisien tanpa muda dan hanya membuat barang yang sesuai pesanan customer saja.
JIT pada awalnya merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengontrol
sebagainya. Ketika JIT dikenalkan pada seluruh dunia pada tahun 1970-an, JIT
adalah teknik manufaktur yang berpusat disekitar metode kanban dan sistem produksi
tarik. JIT kemudian berkembang menjadi sebuah filosofi manajemen yang terfokus
mereka menggunakan prinsip-prinsip yang lebih luas dari filosofi JIT untuk seluruh
17
manajemen organisasi. Pengertian JIT secara luas adalah suatu system sederhana
untuk penjadwalan produksi yang menyebabkan tingkat Work in Process (WIP) dan
persedian rendah.
melalui beberapa prinsip JIT. Prinsip-prinsip ini akan menuntun perusahaan dalam
1. Pull system
hanya boleh memproduksi sejumlah yang telah digunakan oleh proses berikut,
proses berikut mengambil dari proses sebelum, dan proses sebelum hanya
Selain itu, dengan melakukan pengambilan oleh proses berikut, berarti barang
tidak stagnant, dan masalah dapat dibuat menjadi jelas dengan mengunakan
kanban.
Untuk dapat memproduksi barang yang diperlukan, pada saat diperlukan, dan
sejumlah yang diperlukan, maka produk tidak diproduksi dalam lot, tetapi
18
Process
Bila barang dibuat dengan cara Continuous Flow Process maka lead time
itu, dalam hal menentukan tatk time pun harus dihitung berdasarkan jumlah
Kanban dalam bahasa jepang berarti kartu. Dalam sistem produksi just in time
kanban berarti kartu yang merupakan sarana untuk meningkatkan kegiatan perbaikan.
Dalam kartu kanban berisi informasi mengenai nomor part, jumlah part, asal dan
pekerjaan.
Ada dua jenis kanban yang biasa digunakan: kanban pengambilan dan kanban
pemesanan produksi. Kanban pengambilan merinci jumlah yang harus diambil oleh
Fungsi kanban dalam pelaksanaan sistem produksi just in time antara lain :
dalam kartu kanban terdapat informasi mengenai jumlah part yang harus
selanjutnya
kanban disebutkan bahwa tidak ada pengiriman ataupun produksi barang bila
Dengan menggunakan sistem produksi just in time, maka barang yang diproduksi
dalam jumlah yang tidak terlalu besar, sehingga bila terjadi kelainan pada mesin yang
digunakan dapat dengan segera diketahui oleh operator, karena dilakukan otomasi
1. Pemindahan suatu kanban boleh dilakukan hanya apabila lot tersebut akan
dibutuhkan dan pada saat dibutuhkan. Proses sesudah harus mengirim kanban
tersebut.
2. Tidak boleh ada penarikan part tanpa disertai dengan kanban. Peraturan ini
sesudah.
3. Banyaknya part yang dikeluarkan atau dikirim ke proses berikut harus tepat
dengan part yang tidak sesuai lot size yang diminta. Apabila jumlah part yang
4. Suatu kanban harus dilampirkan atau disimpan pada produk fisik. Peraturan
dengan yang ditarik oleh proses sesudah. Dengan ini setiap proses tidak boleh
memproduksi dalam kuantitas yang lebih daripada kebutuhan, karena hal ini
6. Proses kanban dalam setiap pusat kerja dilakukan dengan susunan atau urutan
tibanya kanban itu dipusat kerja. Sehingga apabila pusat kerja menemukan
beberapa kanban dalam kotak khusus yang diterima dari proses berbeda,
maka pekerja harus melayani kanban dalam susunan yang berurutan sesuai
dengan urutan kedatangan kanban. Jadi berlaku prinsip tiba pertama akan
jumlah stok blank part, maka jumlah ini harus dijaga sekecil mungkin. Karena
Selain kanban pengambilan dan pemesanan produksi, masih terdapat beberapa jenis
kanban yang lain yang dapat digunakan dalam berproduksi. Berkut ini adalah
1. Kanban Ekpress : Kanban jenis ini dikeluarkan bila terjadi kekurangan part.
3. Kanban Terusan : Kalau dua buah proses atau saling berhubungan dengan
sangat erat, mereka dapat dianggap sebagai satu proses tunggal, tidak perlu
4. Kereta atau truk sebagai suatu kanban: Kanban sering sangat efektif bila
mesin otomatis.
menetukan ukuran-ukuran lot dari kanban yang akan menarik material. Kadang-
juga menarik keluar kartu kanban dari sirkulasi guna mengurangi jadwal produksi.
1. Permintaan harian
4. Koefisien keamanan
25
Keempat ٛ tanda inilah nantinya yang akan digunakan untuk menghitung berapa
Permintaan harian merupakan tingkat produksi harian dalam unit untuk suatu
part. Biasanya permintaan ini diturunkan dari permintaan produksi bulanan yang
Ukoran lot adalah kuantitas part yang ditentukan untuk kanban tarik pada saat
pengambilan material atau part untuk kanban produksi pada saat pembuatan part itu.
Ukuran ini ditentukan berdasarkan kapasitas ٛ tandardٛ (alat angkut) atau kapasitas
dilakukan pemesanan dalam suatu periode yang ditentukan. Sebagai contoh periode
pemesanan atau X adalah 2, yang berarti dalam 2 hari dilakukan sekali pemesanan.
part yang dilakukan selama satu periode pemesanan. Misalnya, frekwensi pengiriman
atau Y adalah 4. Ini berarti dalam satu periode pemesanan dilakukan 4 kali
part yang dipesan. Misalnya interval pengiriman 2, maka pengiriman part akan
dilakukan pada fekwensi ketiga dari frekwensi pengiriman. Contoh dari cycle issue
ini adalah sebagai berikut: misalnya penyedia part X memiliki CI yaitu 1-2-1 dengan
waktu pengiriman 08.00 ; dan 15.00. ini berarti pemesanan dilakukan satu hari
dengan frekwensi kedatangan sebanyak 2 kali pada jam diatas dan bila pesanan
dilakukan pada hari ini maka part X akan ٛ tanda besok pada jam 08.00 karena
interval pengiriman 1.
27
Contoh Cycle X – Y – Z
28
berguna untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga yang mungkin terjadi. Koefisien
pengamanan.
X(Z+1)
RUMUS KOEFISIEN KANBAN (α) =
Y
4. Safety stock
6. Jam delivery
Standardisasi kerja peraturan pada saat membuat barang ditempat kerja, yaitu
cara melakukan produksi yang paling efektif dengan urutan tanpa muda,
manusia, barang dan peralatan secara paling efektif dengan berdasarkan pada kondisi
saat ini. Selain itu juga merupakan suatu cara untuk menekan perbuatan yang
berlebihan dan untuk melakukan produksi just in time. Standardisasi kerja juga
untuk mengukur peningkatan kualitas, cost reduction dan safety, maka standardisasi
kerja mempunyai tiga ٛ tanda penting, dimana semuanya tidak akan berjalan jika satu
1. Takt time
Merupakan waktu yang menentukan (1unit atau 1 part harus dibuat dalam
- Takt time actual : Takt time dihitung dengan produksi waktu kerja murni,
tetapi jika tidak dapat dihindarkan seperti untuk pengangkutan, maka ada
juga takt time yang di set dengan waktu yang tidak fixed.
31
urutan kerja yang telah ditentukan untuk proses yang ditangani oleh 1
orang operator.
2. Urutan kerja
dimiliki didalam proses agar pekerjaan dapat dilakukan dengan urutan dan
yang berisi kemampuan proses dan produksi pada saat memproses part pada
tiap-tiap proses.
Table ini berisi tentang waktu pengiriman otomatis oleh mesin atau peralatan,
Tabel standardisasi kapasitas produksi menjadi dasar pada saat membuat table
Produksi :
2. Type, Jumlah
Isilah dengan type produk, serta dan jumlah part yang akan digunakan dalam
assembling
Isilah dengan nomor kode divisi dan nama orang yang mengerjakan.
4. Tanggal Pembuatan
5. Urutan Proses
6. Nama proses
- Jika melakukan proses dengan beberapa mesin dengan prose yang sama,
7. No mesin
34
Jika ada beberapa mesin / alat pada proses yang sama, maka gantilah barisnya,
8. Waktu pokok
Isilah dengan 3 elemen yaitu waktu untuk pekerjaan manual, waktu feeder
Ukurlah waktu untuk pekerjaan manual yang dilakukan oleh operator pada
berjalan.
Isilah dengan waktu sejak dari start mesin / alat, setelah memproses work,
mesin (proses) (waktu selesai = waktu untuk pekerjaan manual+ waktu untuk
mesin otomatis).
urutan kerja tersebut dilakukan.Dengan melihat table ini, urutan kerja dan
4. Tatk time
Diisi dengan mengkalkulasi tatk time. Pada skala waktu yang ditampilkan di
dalam kolom waktu kerja tariklah garis vertical merah untuk menunjukkan
5. Nama pekerjaan
hal…”.
Apabila ada mesin atau alat yang ikut terlibat, maka nomor mesinnya harus
dicantumkan.
6. Waktu
Waktu untuk jalan diukur dengan benar, lalu dicantumkan dengan waktu yang
paling minimum. Kalau sudah ditetapkan area proses untuk tiap satu orang
manual (dengan garis tebal lurus), waktu kerja auto/mesin (dengan garis
8. Urutan pekerjaan
Diisi dengan mencantumkan nomor urutan pekerjaan dilakukan. Ini harus diisi
setelah menetapkan area proses dan urutan pekerjaan tiap satu orang.
Tabel standardisasi kerja adalah intruksi kerja yang mengambarkan dengan jelas
masing proses tersebut di dalam suatu tempat kerja (gerakan orang dengan satu lay
out dalam satu cycle), Tabel standardisasi kerja ini dipakai juga sebagai
alat/instrument untuk pengawasan kerja langsung terlihat oleh mata. Selain itu juga
memiliki fungsi untuk menangkap point-point masalah yang tertangkap secara visual
di tiap line, juga bisa difungsikan sebagai alat untuk instruksi kepada bawahan.
d. Step Sheet
SOP adalah sebuah sheet (lembar intruksi) yang menjelaskan uraian pekerjaan,
urutan perakitan, waktu yang dipakai untuk merakit, waktu untuk jalan di dalam tiap-
tiap proses kerja, dan step sheet ini merupakan tool/instrument untuk mengontrol
38
proses kerja kombinasinya ketika terjadi perubahan jumlah produksi, perubahan takt
e. Yamazumi Chart
pekerjaan di tiap-tiap model yang ditampilkan pada SOP dan yamazumi ini dipakai
Elemen work sheet adalah salah satu lembar instruksi pengawasan proses yang
dan lain-lain, di dalam setiap unit pembuatan element sheet tersebut dengan jelas
mencantumkan step gerakan pekerjaan tiap part, waktu pekerjaan, tool yang
Ketika ada perubahan takt time produksi, bisa melakukan pengontrolan dan juga
2.4 Heijunka
seperti jumlah, jenis, dll, dan merupakan prasyarat dari produksi just in time.
39
Produksi heijunka merupakan cara yang efektif untuk menghilangkan muda, mura,
muri yang banyak timbul dalam sistem proses produksi terutama pada proses
timbulnya berbagai macam muda dapat dikurangi. Tetapi sebaliknya semakin banyak
hubungan antara proses sesudah dan proses sebelum dalam suatu proses pemenuhan
untuk memenuhi masalah, sekaligus mengetahui kondisi saat ini di tempat kerjanya
sendiri. Dan dengan bagan ini dapat menginformasikan lead time dan titik-titik
stagnasi.
1. Bagan aliran tidak hanya bersi tentang proses yang menjadi objek saja,
tetapi juga urutan proses dan hubungannya dengan proses sebelum dan
proses berikut.
40
2. Jika terdapat beberapa line, bila sistem produksinya sama maka dapat
dijelaskan dengan line yang mewakili saja, sedangkan line yang lainnya
boleh disingkat.
4. Jika terdapat kondisi khusus mengenai system atau bagan, maka dapat
genchi genbutshu (langsung ditempat kejadian pada barang tersebut) agar dapat
- Bagaimana mengenai jenis, bentuk, jumlah isi, lead time, dan supply lot ?
3. Untuk itu, perlu mendengarkan hal-hal yang sulit dilakukan, hal-hal yang
menbuat sulit.
performance yang ideal deangan tatk time satu pe satu, lalu dilakukan level up untuk
Tahap 3 : Mengetahui point masalah dan gapnya pada kondisi saat ini.
di awal.
keinginan sebagai pengawasan line mengenai akan dapat diapakan ditempat kerjanya.
42
Jidouka adalah alat yang dapat mencegah berulangnya keabnormalan dan tidak
kepada manusia.
Jadi dasar pemikirannya adalah tidak perlu mengawasi peralatan karena jika
Jidouka adalah salah satu pilar dasar pemikiran yang penting untuk mendukung
1. Andon
Jika timbul suatu keabnormalan yang berhubungan dengan kualitas dll pada
fixed position stop switch. Pengawas akan segera datang ke proses yang
44
2. Pokayoke
Dari segi peralatan dapat digunakan pokayoke. Pokayoke adalah alat untuk
daripada muda(pemborosan) yang ada pada setiap lini. Kaizen sendiri berasal
dari bahasa jepang yang mempunyai arti perbaikan secara terus menerus. Tujuan
daripada kaizen sendiri yaitu untuk peningkatan produk yang lebih baik,
Titik awal kaizen adalah menemukan apa yang harus di kaizen. Ada yang
merupakan point yang masalah di tempat kerja, atau ada juga yang point
45
kaizen sudah jelas, tetapi sebagai pengawas, yang penting adalah menemukan
(pahami kondisi yang ada pada saat ini, jangan ada hal-hal yang terlewat)
dengan memahami kondisi saat ini dengan tepat, kaizen pun dapat dilakukan
3. Memperoleh ide
Memikirkan cara atau konsep baru untuk kondisi saat ini. Yang harus
diperhatikan pada tahap ini adalah dengan keluarnya konsep, bukan berarti
langsung membuat usulan kaizen. Pada tahap mengeluarkan konsep atau ide,
Mulai dari tahap ini dibuatkan usulan kaizen yang kongkrit dari konsep yang
telah dipikirkan tanpa ada satupun pembatasan. Ide yang original pun untuk
orang-orang dan divisi terkait seperti atasan, bawahan, proses sebelum dan
proses berikut. Melaksanakan usulan kaizen tanpa informasi yang cukup tidak
akan menghasilkan kaizen yang baik, dan akan mengakibatkan banyak muda
alasan kaizen, tujuannya dan lain sebagainya, sehingga mereka merasa cukup
puas.
Jika telah melaksanakan cara yang baru, maka kondisi pelaksanaannya harus
fenomena dan efek yang tidak meningkatkan nilai tambah. Dengan kata lain,
jika gerakan kerja kita perhatikan secara mendetail, maka setidaknya dapat
1. MUDA
tambah.
Jenis-jenis MUDA
Muda karena membuat part cacat atau part yang perlu di-repair,
Yang satunya lagi adalah membuat dengan waktu yang lebih cepat
untuk diamati.
3. Muda Proses
Muda seperti melakukan proses yang tidak diperlukan dan yang tidak
(over quality).
Muda yang timbul karena terlalu banyaknya jumlah part yang masuk
6. Muda Gerakan
Gerakan mesin atau alat, serta gerakan orang yang tidak menghasilkan
7. Muda Menunggu
50
Pada saat mesin atau alat memproses secara otomatis, operator berdiri di
Penyebab utama yang meningkatkan cost dan membuat kualitas tidak seragam
bukan hanya muda, tetapi juga MURA dan MURI.Mura adalah ketidak teraturan
karena production planning untuk kendaraan atau part tidak tetap, kadang banyak
terhadap suatu standard tertentu.Muri adalah memberi beban berlebihan pada pikiran
dan tubuh, dalam segi manusia ditempat kerja. Dalam hubungannya dengan mesin
dan peralatan, muri adalah member beban melebihi kemampuan yang dapat
Toyota Production System dapat dilaksanakan, dan salah satu dasar pemikiran yang
penting adalah adanya klasifikasi antara pekerjaan manusia dengan pekerjaan mesin.
Yang dimaksud dengan pekerjaan manusia adalah pekerjaan yang dilakukan oleh
operator itu sendiri, seperti mengeset material di mesin, mengambil part, dll.
51
Pekerjaan mesin merupakan pekerjaan yang diperlukan oleh mesin atau peralatan,
output actual terhadap nilai standard atau nilai yang telah lalu. Sedangkan
Koritsu adalah efisiensi. Rasio energi yang masuk dan energi keluar secara
aktual
produktivitas proses satu per satu, line atau tiap mesin, peralatan, dll
mesin saja, dan tidak berhubungan dengan line atau proses sebelum dan
sesudah.
secara simple saja, tetapi juga meningkatkan efisiensi pada proses, line, part
52
(terhubung ke sales).
dimiliki oleh sebuah mesin / peralatan. Ini sangat tergantung pada cara
prasyarat utama.
menambah jumlah produksi dengan man power yang ada, serta tidak
dipikirkan bagaimana produksi akan dilakukan dengan man power yang ada
pada saat ini, lalu jika jumlah produksi menurun, harus dipikirkan