(variabel terikat) dalam satu waktu serta tidak perlu dilakukan pengukuran
4.2.1 Populasi
2011). Populasi pada penelitiannini adalah seluruh siswi kelas XI dan XII di
atas 52 orang siswi kelas XI dan 48 orang siswi kelas XII. Populasi dalam
a. Remaja putri kelas XI dan XII di SMK Borneo Lestari Banjarbaru yang
31
32
4.2.2 Sampel
digunakan dalam penelitian ini adalah siswi SMK Borneo Lestari yang telah
sampling ini harus dapat dipastikan bahwa sampel mampu mewakili dari
2008):
Keterangan :
100
n = 1+100 (0.0025)
33
100
n=
1+0.25
100
n = 1.25
n = 80 orang
berikut:
52 orang
n kelas XI = 100 orang x 80 orang = 41,6 orang = 42 orang
48 orang
n kelas XII = 100 orang x 80 orang = 38,4 orang = 38 orang
80 orang yang terdiri atas 42 orang kelas XI dan 38 orang kelas XII.
A, XI B, XI TLM, XII A, XII B), berat badan, tinggi badan dan status gizi
responden.
Kurniawan (2014) yang diadopsi dari kuesioner oleh cash & Pruzinsky
perilaku citra tubuh (body image) yang dapat digunakan pada remaja diatas
Aspek perilaku citra tubuh yang diukur dengan kuesioner ini terdiri atas 5
Instrumen ini menggunakan skala likert yang terdiri atas dua kategori butir
dan butir unfavorable (tidak mendukung konstruk yang ingin diukur). Ada
a. Xmax = Jumlah item kuesioner x item skala likert paling tinggi (skor)
= 31 x 5
= 155
Xmin = Jumlah item kuesioner x item skala likert paling rendah (skor)
= 31 x 1 = 31
36
X < (µ - 1,0 𝜃)
= <72
Jadi dikatakan citra tubuh negatif apabila skor total kurang dari 72
72 ≥ X < 114
Jadi, dikatakan citra tubuh normal apabila skor total berada pada
(µ + 1,0 𝜃) ≥ X
(93 + 21) ≥ X
X ≥ 114
penelitian ini berupa lembar kuesioner Eating Attitude Test (EAT-40) yang
37
Kurniawan (2014) yang diadopsi dari kuesioner oleh Garner & Garfinkel
(1979). Kuesioner Eating Attitude Test (EAT-40) ini terdiri atas 40 item
menggunakan skala likert yang terdiri atas dua kategori pertanyaan, yaitu
Jumlah
Butir pertanyaan Nomor pertanyaan
pertanyaan
Favorable 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 31
14, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 25,
26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36
Unfavorable 1, 17, 20, 24, 35 5
Total Pertanyaan 36
Dari 36 butir pertanyaan tersebut akan diperoleh skor total. Skor total yang
(skor)
= 36 x 5 = 180
(skor)
= 36 x 1
= 36
Xmax−Xmin 144
c. SD = = = 24
6 6
d. Kriteria rendah
X < (µ - 1,0 𝜃)
X < 84
Jadi dikatakan risiko gangguan makan ringan apabila skor total <84
e. Kriteria sedang
84 ≥ X < 132
f. Kriteria tinggi
(µ + 1,0 𝜃) ≥ X
(108 + 24) ≥ X
X ≥ 132
Jadi, dikatakan risiko gangguan makan berlebih apabila skor total ≥ 132
pertama yaitu (kriteria status gizi) dan kriteria pendukung kedua yaitu
status gizi), dalam penelitian ini diukur dengan cara perhitungan index
ini berdasarkan gabungan dari IMT (Index Massa Tubuh) menurut kriteria
Kriteria Index Masa Tubuh (IMT) tersebut meliputi: underweight/ kurus (IMT
(IMT ≥25.0 atau Z ≥ +2 SD). Apabila status gizi termasuk kedalam kategori
laku 6 bulan terakhir), berikut ini tabel mengenai pertanyaan tingkah laku
Skor
No Pertanyaan
1 2 3 4 5 6
1 Merasa bahwa terdapat keinginan untuk
makan terus menerus dan tidak dapat o o v v v v
berhenti makan?
2 Pernah dengan sengaja membuat diri
sendiri muntah untuk mengendalikan o v v v v v
berat badan/ bentuk tubuh?
3 Pernah mengonsumsi obat pencahar, pil
diet atau diuretik untuk mengendalikan o v v v v V
berat badan/ bentuk tubuh?
4 Melakukan olahraga selama 60 menit
atau lebih untuk mengurangi atau o o o o o v
mengontrol berat badan/ bentuk tubuh?
5 Turun berat badan hingga 10kg dalam
Ya (v) Tidak (o)
kurun waktu 6 bulan terakhir?
6 Pernah melakukan pengobatan/
perawatan karena mengalami gangguan Ya (v) Tidak (o)
makan?
Berdasarkan tabel diatas, apabila salah satu tingkah laku terpenuhi atau
gangguan makan.
41
Kriteria
Kategori Kriteria
pendukung
gangguan Kriteria utama pendukung
(tingkah laku 6
makan (status gizi)
bulan terakhir)
Risiko Skor total <84 Underweight Tidak Berisiko
Gangguan Normal Berisiko
Makan Ringan Overweight/
obesitas
Risiko Skor total 84 - Underweight Berisiko
Gangguan <132 Normal Tidak Berisiko
Makan Sedang Overweight/
Obesitas
Risiko Skor total ≥132 Underweight Berisiko
Gangguan
Makan
Berlebih
Uji validitas dan uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
sebesar 30 orang siswi dari kelas XI dan kelas XII yang diambil secara
random/ acak sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah
validitas isi (content validity) dan uji validitas konstrak (construct validity)
internal.
dengan cara pengujian terhadap kelayakan atau relevansi mengenai isi tes
melalui analisis rasional kepada orang yang ahli dalam bidangnya atau
(MBSRQ-AS) dan Eating Attitude Test (EAT) yang telah di modifikasi oleh
42
peneliti untuk menjadi instrumen dalam penelitian ini telah dilakukan uji
suatu teori yang ingin diukurnya (Azwar 2015). Uji validitas konstrak pada
hitung dengan nilai r tabel. Semua item pertanyaan dikatakan valid apabila
nilai r hitung >r tabel dan item pertanyaan dikatakan tidak valid apabila nilai
r hitung <r tabel (Sunyoto 2014). Adapun nilai uji validitas untuk kuesioner
Cronbach alpha minimal sebesar 0,60 (Sunyoto 2014). Hasil uji reliabilitas
hasil uji reliabilitas kuesioner EAT didapatkan nilai Cronbach alpha sebesar
43
dikatakan reliabel.
disorder).
Tabel 4.9 Definisi operasional hubungan citra tubuh (body image) dan
gangguan makan (eating disorder) pada remaja putri
Skala
Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur
data
Variabel bebas
Citra Sikap, persepsi dan Kuesioner - Citra tubuh Ordinal
tubuh perasaan mengenai Multidimensi negatif ( skor
Citra fungsi penampilan, onal Body- total < 72)
tubuh ukuran, bentuk dan Self - Citra tubuh
(Body potensi tubuh saat Relations negatif ( skor
image) ini dan masa lalu Questionnair total < 72)
yang saling e - Citra tubuh
berkesinambungan. Appearance normal (72 -
Scale <114)
(MBSRQ-AS) - Citra tubuh
yang telah positif (≥ 114)
dimodifikasi
44
Tabel 4.9 Definisi operasional hubungan citra tubuh (body image) dan
gangguan makan (eating disorder) pada remaja putri (lanjutan)
Skala
Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur
data
Variabel terikat
Ganggua Suatu sindrom Kuesioner - Risiko Ordinal
n makan psikiatri ditandai Eating Gangguan
(Eating dengan adanya pola Attitude Test makan ringan
disorder) makan menyimpang (EAT-40) (skor EAT
terkait dengan yang telah <84)
karakteristik dimodifikasi - Risiko
psikologik Gangguan
berhubungan makan
dengan makan, sedang (skor)
gambaran tubuh dan EAT 84 -
berat badan <132)
- Risiko
Gangguan
makan
berlebih (skor
EAT >132,
disertai
kriteria
pendukung
status gizi
underweight
dan tingkah
laku 6 bulan
terakhir
berisiko)
Demografi
Usia responden atau Kuesioner Dalam tahun Interval
subjek dalam demografi
Umur
penelitian ini dalam
rentang 14-19 tahun
Pengkategorian Kuesioner XI (XI A, XI B, Nominal
kelompok responden demografi XI TLM) dan
(subjek dalam XII (XII A, XII
Kelas
penelitian) B)
berdasarkan tempat
ruang belajar
Parameter Kuesioner Dalam satuan Interval
antropometri untuk demografi berat (kg)
Berat
mengetahui ukuran
Badan
tubuh dalam satuan
berat
Parameter Kuesioner Dalam satuan Interval
Tinggi antropometri untuk demografi (cm)
Badan mengatahui hasil
pengukuran
45
Tabel 4.9 Definisi operasional hubungan citra tubuh (body image) dan
gangguan makan (eating disorder) pada remaja putri (Lanjutan)
Skala
Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur
data
Tinggi maksimum panjang Kuesioner Dalam satuan Interval
Badan tulang-tulang tubuh demografi (cm)
yang membentuk
poros tubuh
Lestari Banjarbaru.
data jumlah siswa di SMK Borneo Lestari dari bagian tata usaha sekolah.
46
Banjarbaru dengan membawa proposal penelitian dan surat hasil uji layak
peneliti mencari sampel penelitian yang dipilih sesuai dengan kriteria inklusi
Pada saat penelitian, peneliti dibantu oleh 2 orang asisten peneliti yang
interaksi antar responden penelitian baik dalam kelas yang sama maupun
penelitian, yaitu citra tubuh (body image) dan gangguan makan (eating
melakukan pengukuran tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) di depan
ruangan kelas dengan asisten peneliti. Asisten peneliti menulis data hasil
pengukuran berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) di lembar kuesioner
Setelah pengisian kuesioner, data berat badan (BB) dan tinggi badan (TB)
menjadi satu dan mengecek kelengkapan jawaban yang telah dijawab oleh
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua,
a. Data Primer
Data primer pada penelitian ini adalah data yang didapatkan secara
b. Data Sekunder
data jumlah siswi kelas XI dan XII di SMK Borneo Lestari Banjarbaru
Ada beberapa tahapan dalam pengolahan data dalam penelitian ini, yaitu
sebagai berikut:
a. Editing
lengkap, maka ada dua opsi yang dapat dilakukan. Opsi pertama
kurang apabila memungkinkan atau opsi kedua berupa data yang tidak
b. Coding
XII B) = 2
Pada data demografi meliputi umur, berat badan dan tinggi badan
c. Entry Data
analisis data.
d. Cleaning
kesalahan atau tidak saat melakukan pengkodean atau ada data yang
tidak lengkap. Cleaning data dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu
e. Tabulasi
data kedalam bentuk tabel atau grafik. Analisis univariat (analisis deskriptif)
umur, kelas, berat badan dan tinggi badan), gambaran citra tubuh (body
image) dan gambaran gangguan makan (eating disorder) pada remaja putri
yang satu dengan variabel lainnya. Pada penelitian ini peneliti ingin
makan (eating disorder) pada remaja putri. Analisa data yang digunakan
pada penelitian ini yaitu uji korelasi spearman. Uji korelasi spearman
Pada uji korelasi spearman, nilai korelasi (r) berada di antara rentang 1
antara dua variabel semakin kuat dan sebaliknya apabila nilai mendekati
Pada penelitian ini, uji korelasi spearman menunjukan bahwa nilai korelasi
(r) yaitu 0,041. Hal ini mengindikasikan bahwa hubungan antara dua
variabel sangat rendah (sangat lemah) dan nilai positif menunjukan bahwa
2008):
lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan. Hal ini
54
peneliti.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
Semua data dan informasi yang telah didapatkan dan dikumpulkan oleh
d. Ethical Clearance
FK UNLAM/EC/I/2019.