Anda di halaman 1dari 10

UNDANG

UNDANG
KDRT
Anggita Aurelia Vindy
UNDANG
UNDANG KDRT

Diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan


Kekerasan Dalam Rumah Tangga
PENGERTIAN
KDRT

Menurut Pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004 tentangpenghapusan kekerasan


dalam Rumah Tangga, KDRT adalah setiap perbuatan terhadap seseorang
terutamaperempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan
ataupenderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/ataupenelantaran
rumah tangga termasuk ancaman untukmelakukan perbuatan, pemaksaan,
atau perampasankemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkuprumah
tangga.
LINGKUP KDRT Salin catatan,
lalu tuliskan
gagasan Anda.

Adapun tentang siapa saja yang termasuk dalam


lingkupKDRT, adalah :
a)Suami, istri, dan anak, termasuk anak angkat dan anak
tiri
b)Orang-orang yangmempunyai hubungan keluarga
dengansuami, isteri yang tinggal menetap dalam rumah
tangga
seperti : mertua, menantu, ipar, dan besan ; dan
c)Orang yang bekerja membantu di rumahtangga
danmenetap tinggal dalam rumah tangga tersebut, seperti
PRT
BENTUK KDRT
Kekerasan Fisik
fisik ringan
1 3 Kekerasan Seksual
fisik berat

2 Kekerasan Psikis 4 Kekerasan Ekonomi


PEMICU KDRT
➢Faktor ekonomi, kemiskinan,
Kekerasan dalam rumah tangga dapat dipicu oleh banyak faktor 1 masalah hubungan social baik
antara lain : keluarga atau komunitas

➢Hilangnya nilai Agama


2
(terutama Islam)

3 ➢Pendidikan yang rendah


ANCAMAN
PIDANA
ANCAMAN PIDANA
● Ancaman pidana terhadap kekerasan fisik dalam lingkuprumah tangga ini adalah pidana penjara
pidanapenjara paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp 15 juta (lihat Pasal 44 ayat [1]
UU KDRT).
● Apabila menimbulkan luka berat diancam pidana paling lama 10 tahun atau denda Rp 30.000.000,-
(lihat Pasal 44 ayat [2] UU KDRT).
● Apabila mengakibatkan matinya korban pidana penjarapaling lama 15 Tahun atau denda Rp
45.000.000,- (lihat Pasal 44 ayat [3] UU KDRT).
● Dan khusus bagi KDRT yang tidak menimbulkanpenyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaanjabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari, ancaman pidananya adalah
pidana penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp5 juta (lihat Pasal 44 ayat [4]
UU KDRT).
●Dan khusus bagi KDRT yang tidak menimbulkanpenyakit atau halangan untuk menjalankan
pekerjaanjabatan atau mata pencaharian atau kegiatan sehari-hari, ancaman pidananya adalah pidana
penjara paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp5 juta (lihat Pasal 44 ayat [4] UU KDRT).

Untuk kekerasan fisik maupun psikis yang tidakmenimbulkan penyakit atau halangan untuk
menjalankanpekerjaan jabatan atau mata pencaharian atau kegiatansehari-hari adalah merupakan delik
aduan (lihat Pasal51 dan 52 UU KDRT) yaitu proses pidana hanya bisadilakukan apabila ada pengaduan
dari orang yang menjadikorban tindak pidana (atau kuasanya). Tindakan 4
KEWAJIBAN
MASYARAKAT
DALAM KDRT
U No.23 tahun 2004 juga mengatur kewajiban masyarakatdalam
PKDRT, dimana bagi setiap orang yang mendengar, melihat, atau
mengetahui terjadinyakekerasan dalam rumah tangga(KDRT) wajib
melakukanupaya :
a) mencegah KDRT ;
b) Memberikan perlindungan kepada korban ;
c).Memberikan pertolongan darurat ; dan
d).Mengajukan proses pengajuan permohonan
penetapanperlindungan
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai