Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
ACARA VII
PENGENALAN STRUKTUR SEDIMEN

LAPORAN

OLEH :

AMELIA PUTRI
F12121023

PALU
2023
UNIVERSITAS TADULAKO Nama : Amelia putri
FAKULTAS TEKNIK
No. MHS : F12121023
PROGRAM STUDI TEKNIK
GEOLOGI Kelompok : 1A
Praktikum Sedimentologi
Acara : Struktur Sedimen
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Urutan yang menunjukkan berbagai jenis laminasi panjat-riak di pasir halus


yang diendapkan di dataran banjir sungai Colorado di Arizona. AC, sudut
tanjakan pada himpunan A. himpunan manakah A, B atau C yang
menunjukkan sudut tanjakan terbesar?

Lapisan A yaitu Ripple mark yang merupakan struktur primer


perlapisan sedimen yang menunjukkan adanya permukaan seperti ombak
atau gelombang yang disebabkan adanya pengikiran oleh kerja air dan angin.
Pada awalnya lapisan batuan sedimen ini datar dan horizontal karena adanya
pengaruh kerja air dan angin menyebabkan bagian-bagian lemah terbawa air
atau angin sehingga menyisihkan cekungan-cekungan yang membentuk
seperti gelombang. Pada lapisan A terdapat garis putus – putus yang
menandakan bahwa terdapat bekas arus tertinggi di lapisan tersebut.
Lapisan B yaitu struktur sedimen convolute laminasi, dimana convolute
laminasi adalah laminasi struktur yang tampak terlipat dan muncul bukan
karena perlipatan akibat gaya endogen, melainkan akibat adanya arus yang
mengalir disekitarnya, atau akibat proses dewatering atau likuifaksi
(sedimen kehilangan kandungan air secara tiba-tiba akibat gangguan)
Lapisan C yaitu Chaotic merujuk pada pola atau aransemen sedimen
yang terlihat tidak teratur. Hal ini dapat terjadi sebagai hasil dari proses
geologi yang kompleks atau interaksi antara berbagai faktor lingkungan.
Sering kali ditemukan di daerah-daerah di mana ada campuran berbagai
jenis sedimen atau di sepanjang batas-batas yang tidak stabil antara
lingkungan pengendapan yang berbeda. Struktur sedimen chaotic dapat
terdiri dari campuran berbagai ukuran butiran sedimen, termasuk pasir,
lumpur, kerikil, dan batu besar.

1. Struktur perlapisan di antara lapisan pasir dan lumpur. jenis riak apa
yang membentuk koset A, B, dan C?

Lapisan A Flaser bedding yaitu jenis struktur sedimen yang terjadi


ketika lapisan sedimen terdiri dari perubahan yang cepat antara lapisan pasir
dan lapisan lumpur yang tipis secara bergantian. Struktur ini biasanya
terbentuk di lingkungan pengendapan yang dipengaruhi oleh perubahan
yang cepat dalam kondisi hidrodinamik, seperti arus air atau gelombang.
Proses pembentukan flaser bedding terjadi ketika terdapat fluktuasi cepat
antara kondisi pengendapan yang berbeda. Misalnya, dalam lingkungan
pantai, arus pasang-surut atau gelombang yang berubah-ubah dapat
menyebabkan fluktuasi antara pasir yang terendapkan saat arus kuat dan
lumpur yang terendapkan saat arus melemah. Akibat fluktuasi ini, lapisan
pasir dan lumpur bergantian secara tipis dan menciptakan pola sedimen yang
tidak teratur.
Lapisan B Wavy bedding yang merupakan salah satu jenis struktur
sedimen yang terbentuk ketika lapisan sedimen mengalami distorsi atau
membentuk pola gelombang yang melengkung. Struktur ini biasanya terjadi
di lingkungan pengendapan yang dipengaruhi oleh arus air yang kuat,
gelombang, atau pergerakan bawah air. Pembentukan wavy bedding terjadi
ketika sedimen yang lembut atau plastis terendapkan dan kemudian
terganggu oleh pergerakan air atau gelombang. Arus air yang kuat atau
gelombang yang berulang-ulang dapat menyebabkan deformasi dan
pergeseran sedimen dalam lapisan. Pola gelombang terbentuk ketika
sedimen mengalami perubahan bentuk atau pergerakan relatif yang
menghasilkan lengkungan atau kelengkungan pada lapisan sedimen. Wavy
bedding terlihat seperti pola gelombang yang melengkung di dalam lapisan
sedimen. Punggung dan juga lembah yang terbentuk dpat memberikan
penampilan gelombang pada lapisan tersebut. Pola gelombang dapat
bervariasi dalam ukuran dan amplitudo tergantung pada kekuatan dan
karakteristik arus atau gelombang yang terlibat dalam pembentukan struktur
tersebut.
Lapisan C yaitu Lentikular bedding yang merupakan salah satu jenis
struktur sedimen yang terjadi ketika lapisan sedimen membentuk bentuk
lentikular atau lensa. Struktur ini terbentuk ketika sedimen terdeposit dalam
lingkungan dengan perubahan cepat dalam distribusi pasir dan lumpur.
Proses pembentukan lentikular bedding terjadi ketika sedimen terendapkan
dalam lingkungan yang memiliki variasi dalam konsentrasi sedimen.
Misalnya, di lingkungan delta, aliran sungai dapat membawa material
sedimen yang berbeda, seperti pasir dan lumpur. Ketika aliran sungai
bertemu dengan air laut, terjadi perubahan kondisi hidrodinamik yang
menyebabkan sedimentasi berbeda. Pasir cenderung terendapkan di daerah
dengan aliran air yang kuat, sementara lumpur lebih cenderung terendapkan
di daerah dengan aliran air yang lebih lemah. Akibat perubahan ini, lapisan
sedimen terbentuk dalam bentuk lentikular atau lensa, di mana lapisan pasir
dan lumpur berdampingan secara tidak teratur. Lapisan pasir akan
membentuk lensa pasir yang lebih padat dan diapit oleh lapisan lumpur yang
lebih tipis. Struktur ini terlihat seperti lensa yang melingkari atau
mengelilingi lapisan pasir atau batuan yang lebih padat.

2. Diskusikan secara singkat kondisi yang menghasilkan urutan sedimen yang


ditunjukkan pada gambar

Gambar A adalah struktur bergradasi terbalik (Inverted Graded-


Bedding). Normalnya, struktur graded-bedding memperlihatkan perubahan
gradual butiran yang semakin ke atas semakin halus. Akan tetapi pada
gambar A terlihat terbalik yakni dari halus semakin keatas semakin kasar,
hal ini terjadi karena suatu pengaruh tertentu, perubahan gradual butiran
yang terbalik (makin ke bawah semakin halus) dapat terbentuk pada suatu
batuan sedimen dan menyebabkan suatu kenampakan struktur bergradasi
terbalik (Inverted Graded-Bedding).

Gambar B Struktur Perlapisan Bergradasi (Graded-Bedding), memiliki


ciri-ciri ukuran butir penyusun batuan sedimen yang berubah secara gradual,
yaitu makin ke atas ukuran butir yang semakin halus, dimana pada proses
pembentukkannya butiran yang lebih besar terendapkan terlebih dahulu
sedangkan yang lebih halus terendapkan di atasnya.

3. Sebutkan struktur yang ditunjukkan pada gambar. Perhatikan bahwa


beberapa sampel mungkin berisi beberapa struktur yang berbeda!
N GAMBAR STRUKTUR PENJELASAN
O SEDIMEN

a. Bedding atau biasa dikenal


sebagai Struktur Berlapis.
Struktur ini merupakan ciri
khas dari batuan sedimen yang
memperlihatkan susunan lapisa
n - lapisan (beds) pada batuan
sedimen dengan ketebalan
setiap lapisan ≥ 1 cm. Struktur
sedimen bedding atau struktur
berlapis terbentuk melalui
serangkaian proses geologis
yang melibatkan pengendapan
dan akumulasi sedimen di
permukaan bumi.

b. Cross_bedding atau
perlapisan Silang-Siur (Cross-
Bedding), batuan sedimen
berstruktur ini memperlihatkan
struktur perlapisan yang saling
potong memotong. Terbentuk
karena pengaruh perubahan
energi ataupun arah arus pada
saat sedimentasi berlangsung. .
Dalam interpretasi lingkungan
pengendapan, cross-bedding
sering dianggap sebagai
indikator aliran sungai, angin,
atau arus laut yang kuat.

c. Laminasi / lamination
merupakan Struktur Perlapisan
( Bedding ) dengan ketebalan
masing-masing lapisan (bed
thickness) yang kurang dari 1
cm. Struktur sedimen laminasi
terbentuk melalui proses
pengendapan sedimen di
lingkungan deposisi tertentu.
Laminasi mengacu pada
pengaturan lapisan tipis dalam
sedimen yang memiliki
karakteristik yang berbeda,
seperti ukuran butir, komposisi
mineral, warna, atau tekstur.
Faktor-faktor seperti energi
arus, ukuran butir sedimen,
suhu, tekanan, dan interaksi
biologis dapat mempengaruhi
pembentukan struktur sedimen
laminasi yang beragam.

Burrow adalah struktur


sedimen dengan kenampakan
pada lapisan batuan sedimen
berupa lubang atau galian hasil
dari suatu aktivitas organisme.
Struktur sedimen burrow
terbentuk melalui aktivitas
organisme yang hidup di dalam
sedimen, seperti cacing tanah,
krustasea, moluska, atau
organisme lainnya yang mampu
menggali atau membentuk
lubang di dalam sedimen.

d. Rain print atau rain marks


merupakan suatu kenampakan /
struktur pada batuan sedimen
akibat dari tetesan air hujan.
Struktur ini memberikan bukti
arah hujan, intensitas, dan pola
iklim masa lampau serta dapat
membantu geolog dalam
memahami proses edimentasi
dan lingkungan pengendapan
yang terjadi di masa lalu.
e. Burrow adalah struktur
sedimen dengan kenampakan
pada lapisan batuan sedimen
berupa lubang atau galian hasil
dari suatu aktivitas organisme.
Struktur sedimen burrow
terbentuk melalui aktivitas
organisme yang hidup di dalam
sedimen, seperti cacing tanah,
krustasea, moluska, atau
organisme lainnya yang mampu
menggali atau membentuk
lubang di dalam sedimen

f. Perlapisan masif adalah


perlapisan yang tidak
menunjukan adanya struktur
dalam tubuh perlapisannya.
Perlapisan yang tampak masif
sering kali menunjukan adanya
struktur dalam, meskipun
kurang jelas. Perlapisan masif
ini terbentuk akibat adanya
pengendapan yang cepat,
gelontoran endapan dengan
densitas tinggi, atau hasil dari
endapan aliran gravitasi.

g. Channel merupakan jenis


struktur erosi yang banyak
dijumpai pada batuan sedimen.
Struktur ini tampak sebagai
permukaan erosi pada tubuh
atau dasar perlapisan, dan
dikenali dengan mudah karena
memotong bidang perlapisan
atau laminasi sedimen di
bawahnya. Channel mempunyai
sortasi butiran yang terbentuk
oleh proses sedimentasi yang
berjalan lama pada saluran
tersebut. Channel biasanya
terisi

oleh sedimen yang berukuran


lebih kasar dibandingkan
batuan sedimen di sekitarnya

h. Deformsi cross-bedding,
terjadi akibat pencairan pasir
atau gelombang pasir
bersamaan dengan tegangan
geser yang terjadi pada dasar
lapisan oleh air yang mengalir.

i. Flute Cast merupakan suatu


struktur batuan sedimen yang
berupa gerusan di permukaan
lapisan batuan karena pengaruh
suatu arus. Struktur sedimen
flute cast adalah pola linear atau
groove yang terbentuk di dasar
perairan, terutama di
lingkungan laut. Struktur ini
sering ditemukan di dasar laut
yang terkena arus yang kuat
atau pergerakan turbulen.
Struktur ini sering ditemukan di
daerah-daerah dengan arus yang
kuat, seperti muara sungai,
daerah pasang-surut, dan
perairan pantai yang terkena
gelombang.

4. Jelaskan riak yang ditunjukkan pada gambar. Sertakan dalam uraian Anda
karakter garis puncak, indeks riak, indeks simetri riak, dan struktur
internal. Apa yang ditunjukkan ini tentang kondisi yang berlaku selama
pembentukan riak-riak? Apa yang tidak biasa tentang riak pada gambar?
NO GAMBAR STRUKTUR PENJELASAN
SEDIMEN

a. Gambar a menunjukkan,
riak flasher, yang mana flasher
ini adalah jenis ripple bedding
yang mana garis - garis tipis
lumpur terjadi antara setcross-
dilaminasi pasir atau berlumpur

sedimen. Seperti gambar diatas


lumpur terkonsentrasi terutama
di ripple tetapi mungkin juga
Sebagian menutupi puncak.
Flasher menunjukan deposisi
dibawah kondisi hdrolik. Penciri
utama dari flasher ini adalah
terdapat lumpu tipis yang
terisolasi diantara cross laminasi
pasir.

b. Gambar b menunjukkan
Riak wavy, dimana terdapat
pasir dan lumpur yang
berjumlah sama besar dalam
suatu lapisan, dimana, pasir
dan lumpur terendapkan, pasir
tertransportasikan dan lumpur
terendapkan dari supensi, hal
tersebut mengawali persalingan
antara pasir dan lumpur.

c. Gambar c Lapisan ini


disebut riak terpisah atau
kelaparan yang merupakan
anggota akhir dalam urutan yang
mencangkup lapisan bergelomba
ng atau flasher yang dibentuk
oleh lumpur dan pasir yang
saling bersilangan yang terjadi
dalam proporsi yang bervariasi,
strukutr ini disebut riak
lentikuler.
Catatan Asisten Paraf Asisten

Tanggal

Anda mungkin juga menyukai