Anda di halaman 1dari 4

Please do not adjust margins

Jurnal Riset
Pendidikan Kimia

ARTICLE DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.xxx.xx

Pengembangan Media Mobile Learning Melalui Pendekatan Etnopedagogi pada


Budaya Yigyakarta dalam Materi Redoks Kelas 10

Diny Karunia Putri, Ucu Cahyana2, dan Yusmaniar3


123
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No 10, Rawamangun 13220, Jakarta, Indonesia

Corresponding author: dinykaruniaputrii@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan hasil rancangan media mobile learning melalui pendekatan
etnopedagogi pada budaya Yogyakarta serta menguji kelayakan media mobile learning yang dikembangkan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dari Borg dan
Gall yang dimodifikasi menjadi 3 tahap utama yaitu (1) Tahap analisis pendahuluan, (2) Tahap perencanaan
pengembangan model, (3) Tahap validasi yang meliputi : uji validasi produk oleh para ahli, uji coba skala kecil,
dan uji coba skala besar. Media mobile learning yang dihasilkan berupa aplikasi untuk smartphone berbasis
android bernama “Redoks Kelas 10.apk”. Pada tahap uji validasi oleh ahli media dihasilkan persentase rata-rata
keseluruhan sebesar 90,185% dengan nilai r = 0,83. Pada tahap uji validasi oleh ahli materi dan bahasa
dihasilkan persentase rata-rata keseluruhan sebesar 91,53% dengan nilai r = 0,89. Hasil uji coba media skala
kecil pada peserta didik sebesar 82,02% dan hasil uji coba media skala besar pada peserta didik sebesar 89,15%.
Hasil uji coba media skala kecil pada guru sebesar 87,20% dan hasil uji coba media skala besar pada peserta
didik sebesar 95,89%. Secara keseluruhan hasil uji coba media menghasilkan penilaian dengan kriteria sangat
baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media mobile learning melalui pendekatan etnopedagogi pada budaya
Yogyakarta dalam materi redoks layak digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar.

Kata kunci
Mobile Learning, Etnopedagogi, Redoks

Abstract
The objective of this research was to create mobile learning media design results using an ethnopedagogical
approach to Yogyakarta culture, as well as to test the feasibility of the developed mobile learning media. The
research method used in this research was Research and Development (R&D) by Borg and Gall, which was
modified into three stages. The main stages are: (1) preliminary analysis, (2) model development planning, and (3)
validation which includes: expert product validation tests, small-scale trials, and large-scale trials. The resulting
mobile learning media was an application for Android-based smartphones called "Redox Class 10.apk". The
overall average percentage at the validation test stage by media experts was 90.185% with a value of r = 0.83. The
overall average percentage in the validation test stage by material and language experts was 91.53% with a value
of r = 0.89. Small-scale media trials on students yielded an 82.02% success rate, while large-scale media trials
yielded an 89.15% success rate. Small-scale media trials on teachers yielded 87.20%, while large-scale media
trials on students yielded 95.89%. Overall, the media trial produced an assessment with very good criteria. so that
to the conclusion that mobile learning media developed using an ethnopedagogical approach to Yogyakarta culture
in redox material was feasible to use to support the teaching and learning process.

Keywords
Mobile Learning, Ethnopedagogical, Redox

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, xxxx, Vol.x, No.x | 1


DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.xxx.xx

1. Pendahuluan (Times New Roman, Bold, 12) coba lapangan dilakukan uji coba media skala
kecil dan skala besar kepada peserta didik kelas
Pendidikan merupakan faktor utama yang 10 dan guru kimia.
mempengaruhi pembentukan diri dan tingkah laku Teknik pengumpulan data pada penelitian
manusia. Berdasarkan Undang-undang Sisdiknas ini adalah dengan memberikan kuesioner analisis
Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan bertujuan kebutuhan, kuesioner validasi oleh para ahli,
untuk menghasilkan manusia yang cerdas dalam serta kuesioner uji coba produk.
segala aspek yaitu memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
3. Hasil dan Pembahasan
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
a. Hasil Analisis Kebutuhan
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan
negara. Melalui pendidikan, setiap individu
siswa dan guru diperoleh hasil bahwa kesulitan
berhak untuk memperoleh kesempatan belajar
yang dialami selama belajar redoks adalah
sepanjang hayat, baik untuk meningkatkan
sebanyak 61,9% menyatakan konsep yang
pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk dapat
diajarkan sulit dipahami. Sebanyak 9,3% siswa
menyesuaikan diri dengan dunia nyata yang
menyatakan bahwa tidak adanya media
kompleks dan penuh dengan saling
pembelajaran. Media pembelajaran yang
ketergantungan [1]. (Times New Roman, 12)
digunakan hanya sebatas ppt dan papan tulis.
Berdasarkan survei yang dilakukan
Oleh karena itu. alternatif yang dapat digunakan
terhadap 348 manager IT tentang berbagai
untuk mengatasi kesulitan ini yaitu sebnayak
keterampilan yang sangat dibutuhkan, soft skill
57,7% peserta didik ingin memanfaatkan
menempati urutan yang lebih tinggi dibandingkan
smartphone sebagai sumber belajar. Hal ini
dengan hard skill [2].
sejalan dengan sebanyak 82,6% peserta didik
setuju jika pendekatan etnopedagogi budaya
2. Metodologi Penelitian
Yogyakarta diterapkan pada media mobile
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1
learning. Maka peneliti mengembangkan media
Prambanan, SMA Negeri 1 Piyungan, dan SMA
mobile learning melalui pendekatan etnopedagogi
Negeri 1 Dlingo pada bulan Januari 2022 sampai
budaya Yogyakarta dalam materi redoks. Konten
September 2022. Metode penelitian yang
pada media mobile learning ini terdiri dari
digunakan menggunakan metode penelitian
kompetensi, materi, video pembelajaran, video
pengembangan model Borg & Gall [10]. Model
praktikum, kuis, permainan edukasi, dan ruang
pengembangan Borg & Gall terdiri dari 10
diskusi.
tahapan, yaitu:
1. Studi Pendahuluan
b. Pengembangan Media Mobile Learning
2. Perencanaan
Pengembangan media mobile learning ini
3. Pengembangan produk awal
terdiri dari beberapa tahap, yaitu perancangan
4. Uji coba awal
media mobile learning, pembuatan storyboard
5. Revisi produk awal
media mobile learning, pemilihan perangkat
6. Uji coba lapangan
lunak untuk mengembangkan media, dan
7. Revisi produk akhir
pengembangan media mobile learning. Media
8. Uji lapangan
mobile learning dikembangkan berdasarkan hasil
9. Penyempurnaan produk akhir
analisis kebutuhan siswa dan guru dan juga
10. Diseminasi dan implementasi
disesuaikan dengan kurikulum yang dipakai di
Berdasarkan 10 tahap diatas, hanya sekolah. Setelah itu dibuat storyboard untuk
dilakukan 9 tahap, yakni tahap pertama sampai mempermudah dalam mengembangkan media
tahap kesembilan. Tahap studi pendahuluan mobile learning. Untuk mengembangkan media
dilskukan oleh peserta didik dan guru kelas 11. mobile learning ini digunakan software adobe
Tahap validasi dilakukan oleh para ahli yaitu ahli animate untuk membuat mobile learning, Filmora
materi dan bahasa, serta ahli media. Tahap uji untuk mengembangkan media pembelajaran,

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, xxxx, Vol.., No.. | 2


DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.xxx.xx

canva untuk membuat desain, serta google berisi kompetensi, materi, video pembelajaran,
classroom untuk ruang diskusi. Aplikasi mobile video praktikum, kuis, permainan edukasi, dan
learning yang telah dikembangkan ini diberi nama ruang diskusi yang sesuai dengan hasil analisis
“redoks kelas 10”. Aplikasi ini dapat dijalnkan kebutuhan peserta didik dan guru.
pada system operasi android dengan ukuran Berdasarkan hasil validasi dan hasil uji
filenya sebesar 21 MB. coba media ini dapat ditarik kesimpulan bahwa
media mobile learning yang dikembangkan
c. Uji Kelayakan Oleh Ahli Media mengalami kenaikan persentase rata – ratanya
yang memenuhi kriteria “sangat baik” sehingga
layak digunakan sebagai media pembelajaran
yang dapat membantu peserta didik untuk belajar
kimia tanpa terikat oleh waktu dan tempat serta
dapat menambah minat peserta didik untuk
belajar kimia
4. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, konten pada media mobile learning

Ucapan Terima Kasih


The authors thank the Ministry of Science….

Daftar Pustaka (Style: SAGE-Vancouver (Brackets))

[1] Creswell JW. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. Thousand Oaks: CA:
Sage Publications, 1994.
[2] Wu, H. –K., & Shah P. Exploring Visuospatial Thinking in Chemistry Learning. Sci Educ 2004;
88: 465–492.

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, xxxx, Vol.., No.. | 3


DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.xxx.xx

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, xxxx, Vol.., No.. | 4

Anda mungkin juga menyukai