Anda di halaman 1dari 5

KIE DAN KONSELING KB

No. Dokumen :
No. Revisi : 01
SOP Tanggal Terbit : 03 April 2022
Halaman : 1/3
UOBF
dr. SITI MASRUAH
PUSKESMAS
NIP. 19750625 200604 2 022
WIRE

1. Pengertian Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung / tidak


langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan untuk
mendapatkan efek.
Informasi adalah keterangan, gagasan maupun kenyataan yang
perlu diketahui masyarakat (pesan yang disampaikan).
Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif.
Pendidikan kesehatan merupakan kompetensi yang dituntut dari
tenaga kesehatan karena merupakan salah satu peranan yang arus
dilaksanakan setiap memberikan pelayanan kesehatan.
Konseling adalah proses pertukaran infromasi dan interaksi positif
antara klien-petugas untuk membantu klien mengenali
kebutuhannya, memilih solusi terbaik dan membuat keputusan yang
paling sesuai dengan kondisi yang sedang dihadapi.
Jenis-jenis kegiatan dalam KIE:
1. KIE Individu : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara
petugas KIE dengan Individu sasaran program KB.
2. KIE Kelompok : Suatu proses KIE timbul secara langsung antara
petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang)
KIE Massa : Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung kepada
masyarakat dalam jumlah besar
2. Tujuan Tujuan dilaksanakannya Program KIE, yaitu :
1. Menigkatkan pengetahuan, sikap dan praktek KB sehingga
tercapai penambahan peserta baru.
2. Membina kelestarian peserta KB.
3. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio-kultular yang dapat
menjamin berlangsungnya proses penerimaan.
4. Mendorong terjadinya proses perubahan perilaku ke arah yang
positif, peningktan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat
(klien) secara wajar sehingga masyarakat melaksanakannya
secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan bertanggung
jawab.
Tujuan Konseling KB :
1. Menyampaikan informasi dari pilihan pola reproduksi.
2. Memilih metode KB yang dilayani.
3. Menggunakan metode KB yang dipilih secara aman dan efektif.
4. Memulai dan melanjutkan KB.
Mempelajari tujuan, ketidakjelasan infromasi tentang metode KB
yang tersedia.
3. Kebijakan SK Kepala UOBF PUSKESMAS WIRE Nomor 440/
/KTPS/414.103.021/ 2018 tentang Pelayanan Poli KB
4. Referensi Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi tahun 2011
5. Prosedur/ 1. GATHER
Langkah- G (Greet) : Berikan Salam, kenalkan diri dan buka komunikasi.
A (Ask) : Tanya keluhan/ kebutuhan pasien dan menilai apakah
langkah
keluhan/kebutuhan sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
T (Tell) : Beritahu persoalan pokok yang dihadapi pasien dari
hasil tukar informasi dan carikan upaya penyelesaiannya.
H (Help) : Bantu klien memahami & menyelesaikan masalahnya.
E (Explain) : Jelaskan cara terpilih telah dianjurkan dan hasil
yang diharapkan mungkin dapat segera terlihat/ diobservasi.
R (Refer/ Return Visit) : Rujuk bila fasilitas ini tidak dapat
memberikan pelayanan yang sesuai (Buat jadwal kunjungan
ulang).

2. Langkah Konseling KB SATU TUJU


Langkah SATU TUJU ini tidak perlu dilakukan berurutan karena
menyesuaikan dengan kebutuhan klien.
SA : Sapa dan Salam
a. Sapa klien secara terbuka dan sopan
b. Beri perhatian sepenuhnya, jaga privasi pasien
c. Bangun percaya diri pasien
d. Tanyakan apa yang perlu dibantu dan jelaskan pelayanan
apa yang dapat diperolehnya.
T : Tanya
a. Tanyakan informasi tentang dirinya
b. Bantu klien pengalaman tentang KB dan kesehatan
reproduksi
c. Tanya kontrasepsi yang ingin ingin digunaka.
U : Uraikan
a. Uraikan pada klien mengenai pilihannya
b. Bantu klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingin
serta jelaskan jenis yang lainnya.
TU : Bantu
a. Bantu klien berfikir apa yang sesuai dengan keadaan dan
kebutuhannya
b. Tanyakan apakah pasangan mendukung pilihannya
J : Jelaskan
a. Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan
kontrasepsi pilihannya setelah klien memilih jenis
kontrasepsinya.
b. Jelaskan bagaimana penggunaannya
c. Jelaskan manfaat ganda dari kontrasepsi
U : Kunjungan Ulang
a. Perlu dilakukan kunjungan ulang untuk dilakukan
pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan

3. Informed Consent
Informed Consent atau persetujuan tindakan medik berisi
tentang kebutuhan reproduksi klien, dan prosedur klinik yang
akan dilakukan, ada penjelasan tentang resiko dalam melakukan
prosedur klinik tersebut, standar prosedur yang akan dilakukan
dan upaya untuk menghindarkan resiko, klien menyatakan
mengerti tentang semua informasi tersebut diatas dan secara
sadar memberikan persetujuannya.

2/2
6. Diagram
KIE/KIP oleh Memilih ber KB
Alir Providen tenaga medis atau memilih
(bidan) tidak ber KB

Informed Consent
Tertulis
(Implant,IUD)
Tidak Tertulis
(Suntik,PIL,Kondom)

Tindakan
Pelayanan
Kontrasepsi

Selesa
i

7. Unit terkait 1. Unit Poli KB


2. Unit Poli KIA
8. Rekaman
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis
diberlakukan
Perubahan 1 UPTD UOBF 3-4-2022
2 Noerolandra Dwi dr. SITI MASRUAH 3-4-2022
S.SKM.M.Kes
3 Revisi 000 Revisi 001 3-4-2022

2/2
Nomor :
Revisi Ke : 01
Berlaku Tgl : 03 April 2022

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


TENTANG
KIE DAN KONSELING KB

Ditetapkan
Kepala UOBF Puskesmas Wire

dr. SITI MASRUAH


NIP.19750625 200604 2 022

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN


DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
UOBF PUSKESMAS WIRE
Jl. Pahlawan No.09, Semanding Telp (0356) 321989
Email: puskesmaswire@gmail.com
TUBAN 62381

2/2
2/2

Anda mungkin juga menyukai