Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA


FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LABORATORIUM SEDIMENTOLOGI

TUGAS ACARA PENDAHULUAN

PRAKTIKUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI

DISUSUN OLEH :
REFA RAHMA PUTRI OKTAVIANY
(21/473178/TK/52137)
KELOMPOK 2
ROMBONGAN A1: RABU (09.30 – 11.30 WIB)
DOSEN PENGAMPU :
RAHMADI HIDAYAT, S.T., M.Eng., Ph.D.
Dr. SARJU WINARDI, S.T., M.T.

YOGYAKARTA
2023
Cekungan Jawa Timur Bagian Utara

Pendahuluan
Indonesia merupakan negara penghasil minyak dan gas bumi yang cukup berpotensi bagi
perekonomian dunia. Minyak dan gas bumi tersebut dihasilkan oleh cekungan-cekungan
sedimen yang ada. Salah satu dari banyaknya cekungan yang ada ialah cekungan pada Jawa
Timur bagian utara. Wilayah tersebut mencakup Rembang, Blora, Tuban, Bojonegoro,
Lamongan, dan daerah sekitarnya termasuk Ngawi. Untuk mengetahui potensi minyak dan gas
bumi dari cekungan tersebut, dilakukan penelitian menggunakan metode gaya berat termasuk
anomali medan gravitasi. Metode tersebut nantinya bisa mengidentifikasi struktur bawah
permukaan, batas lapisan sedimen dengan batuan dasar, bahkan pola dari sub-cekungan.

Isi
Seperti yang telah diketahui, fisiografi Jawa Timur bagian utara dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Zona Rembang → Zona ini membentang dari Purwodadi bagian utara hingga Pulau Madura.
Terdapat perbukitan antiklin Barat-Timur hasil dari gejala tektonik tersier
b. Zona Randublatung → Zona yang berupa depresi atau lembah memanjang ini berada di
antara Zona Rembang dan Zona Kendeng. Terdapat beberapa kubah hingga antiklin pendek
pada zona ini akibat adanya gejala tektonik.
c. Zona Kendeng → Zona ini terdiri dari bukit-bukit terjal maupun terlipat sebagai hasil dari
banyaknya struktur geologi yang disebabkan oleh adanya gejala tektonik. Zona Kendeng berada
di sebelah utara gunungapi dengan litologi berupa endapan berumur kenozoikum muda.
Berdasarkan hasil penelitian yang ada, didapatkan hasil dan pembahasan sebagai berikut :
Anomali medan gravitasi dapat digunakan untuk memperkirakan keberadaan cekungan dan
kedalaman basement. Anomali tersebut diakibatkan adanya variasi densitas batuan ke arah
lateral maupun vertikal di bawah titik ukur. Anomali yang tinggi didapatkan di daerah utara
yaitu pada Zona Rembang. Hal tersebut dikarenakan Jawa bagian Utara mempunyai nilai
densitas tinggi. Sedangkan anomali sedang berada di daerah timur hingga barat, yaitu pada
Zona Randublatung. Kemudian anomali rendah sudah pasti didapatkan di daerah selatan yang
biasa disebut sebagai Zona Kendeng. Selanjutnya terdapat juga pola tinggian yang memanjang
dari barat ke timur. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diinterpretasikan bahwa terdapat 5 sub-
cekungan, yaitu :
1. Sub-cekungan Lamongan 4. Sub-cekungan Jombang dan Nganjuk
2. Sub-cekungan Ngawi 5. Sub-cekungan Mojokerto
3. Sub-cekungan Rembang, Blora, Tuban
Kelima dari sub-cekungan tersebut merupakan zona dimana minyak dan gas bumi terbentuk
dan mengalami pematangan. Sedangkan daerah tinggian dengan arah barat-timur ini merupakan
tempat di mana minyak dan gas bumi terperangkap pada batuan reservoar setelah mengalami
pematangan yang kemudian akan bermigrasi.
Selanjutnya jika dikaitkan dengan adanya struktur geologi di bawah permukaan, ternyata
ditemukan 10 sesar dengan arah relatif barat-timur. Adanya sesar atau patahan ini ialah salah
satu komponen dari sistem pembentukan minyak dan gas bumi. Hal itu dikarenakan adanya
sesar atau patahan dapat digunakan sebagai jalur migrasi bagi minyak dan gas bumi dari source
rock ke reservoar. Kemudian bila ditinjau dari 2 penampang lintasan daerah penelitian,
didapatkan data stratigrafi sebagai berikut : Endapan alluvium, Formasi Ledok (napal pasiran
dan batugamping), Formasi Wonocolo (napal, lempung), Formasi Ngrayong (batupasir, serpih),
Formasi Tuban (batulempung sisisan gamping), Formasi Kujung (serpih dan batugamping),
Formasi Ngimbang (serpih, batupasir), dan batuan dasar (beku dan metasedimen).
Pada lintasan pertama, terdapat patahan yang merupakan sesar turun. Kemudian pada
sumur Kujung 1 diperkirakan kedalaman reservoir sekitar 1600 meter. Reservoir yang
ditemukan berupa batugamping pada Formasi Kujung. Lintasan ini melintasi sub-cekungan 1,
tinggian Rembang, sub-cekungan 4, dan tinggian Ngimbang. Lintasan kedua menunjukkan
hasil yang hampir sama setelah melakukan pengeboran pada Sumur Dermawu 1. Hasilnya
menunjukkan adanya sesar turun dan reservoir yang ditemukan berupa batugamping pada
Formasi Kujung dengan kedalaman diperkirakan sekitar 1800 meter. Lintasan ini juga melintasi
sub-cekungan 1, tinggian Rembang, sub-cekungan 4, dan tinggian Ngimbang.

Kesimpulan
- Anomali medan gravitasi paling tinggi terdapat pada bagian Utara yaitu Zona Rembang,
sedangkan yang paling rendah yaitu Zona Kendeng.
- Terdapat 5 sub-cekungan yang ditemukan, antara lain sub-cekungan 1 (Lamongan), 2 (Ngawi),
3 (Rembang, Blora, Tuban), 4 (Jombang dan Nganjuk), dan 5 (Mojokerto).
- Ditemukan 10 sesar arah barat-timur sebagai jalur migrasi minyak dan gas bumi dari source
rock ke reservoar.
- Pada kedua lintasan yang melintasi sub-cekungan 1, tinggian Rembang, sub-cekungan 4, dan
tinggian Ngimbang ditemukan reservoir berupa batugamping pada Formasi Kujung dengan
kedalaman berturut-turut yaitu 1600 meter dan 1800 meter.

Daftar Pustaka
Azhary, M., Zaenudin, A., Karyanto., Setiadi, I., (2017). Studi Sub-Cekungan Jawa Timur
Bagian Utara untuk Mengetahui Pola Sub-Cekungan Berpotensi Minyak dan Gas Bumi
Menggunakan Data Gayaberat. Jurnal Geofisika Eksplorasi Vol. 3 / No.3.

Anda mungkin juga menyukai