Anda di halaman 1dari 3

BIOGRAFI & PEMIKIRAN IMAM AL-GHAZALI

Akhlak & Tasawuf 18, September 2023

Biografi
Salah satu pemikir besar dalam dunia Islam adalah Al-Ghazali atau yang dikenal dengan Imam
Ghazali. Imam Ghazali adalah seorang akademisi serta ahli tasawuf yang telah melahirkan karya-karya
fenomenal. Salah satu karya terkenal dari Imam Ghazali berjudul Ihya Ulumuddin.
Semasa muda, Al-Ghazali merupakan seorang pemuda yang haus akan ilmu pengetahuan. Ia
pandai dalam ilmu tafsir Al Quran, hadis, ilmu kalam, dan filsafat. Beberapa sejarawan Muslim
menganggapnya sebagai seorang Mujaddid, yakni seorang pembaru iman yang muncul sekali setiap abad
untuk memulihkan iman umat Islam. Selain itu, Imam Al-Ghazali adalah sosok yang terkenal sebagai
Bapak Tasawuf Modern.

Al-Ghazali lahir di Thus, Iran, pada 450 H atau 1058 dengan nama asli Abu Hamid Muhammad
bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thus. Sejak kecil, ia sudah menjadi anak yatim karena
ditinggal ayahnya. Namun, sebelum meninggal, ayahnya menitipkannya ke salah satu sahabatnya untuk
mengurus pendidikannya. Al-Ghazali pun cukup beruntung karena berada di wilayah yang ditinggali para
penyair, penulis, dan ahli agama Islam.
Al-Ghazali lahir di Thus, Iran, pada 450 H atau 1058 dengan nama asli Abu Hamid Muhammad bin
Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Ath-Thus. Sejak kecil, ia sudah menjadi anak yatim karena
ditinggal ayahnya. Namun, sebelum meninggal, ayahnya menitipkannya ke salah satu sahabatnya untuk
mengurus pendidikannya. Al-Ghazali pun cukup beruntung karena berada di wilayah yang ditinggali para
penyair, penulis, dan ahli agama Islam.
Al-Ghazali mendapatkan pendidikan dasar di tanah kelahirannya, di Kota Thus. Ia belajar ilmu
agama bersama seorang guru bernama Ahmad bin Muhammad Razkafi. Al-Ghazali kecil telah pandai
berbahasa Arab dan Parsi. Ia kemudian belajar mengenai ilmu ushuluddin, ilmu mantiq, ushul fikih,
filsafat, dan mahzab-mahzab besar Islam. Selepas itu, ia melanjutkan pendidikan di bidang ilmu fikih di
Jarajan. Guru Imam Al-Ghazali saat itu adalah Imam Harmaim di Naisabur.
Al-Ghazali juga mengembara ke berbagai wilayah untuk menuntut ilmu, seperti ke Mekkah, Madinah,
Mesir, dan Yerusalem. Berkat kegigihannya dalam belajar, pada 484 H atau 1092, Al-Ghazali diangkat
menjadi rektor Madrasah Nizhamiyah di Bagdad.

1
Tasawuf Imam Al-Ghazali
Sebagai ahli dalam bidang tasawuf, yang kemudian dijuluki sebagai Bapak Tasawuf Modern, Imam
Al-Ghazali memiliki beberapa inti ajaran, sebagai berikut :

At-Thariq
Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa seorang muslim yang ingin mendapatkan jalan Tasawuf harus
melalui lima jenjang, yakni taubat, sabar, kefakiran, zuhud, dan tawakal.

Makrifat
Setelah lima tingkatan At-Thariq, Imam Al-Ghazali menganjurkan untuk memahami makrifat atau
memahami pengetahuan terkait ketuhanan tanpa keraguan sedikit pun. Imam Al-Ghazali menekankan
setiap umat Islam mengetahui pengetahuan tentang Allah SWT tanpa meragukannya. Ia juga berpendapat
bahwa untuk mencapai pemahaman terkait Allah SWT, setiap umat Islam harusnya memiliki hati yang
bersih atau suci.

Tingkatan manusia
Dalam ajaran tasawuf Imam Al-Ghazali, terdapat tiga tingkatan dalam manusia, yakni orang awam
(memiliki pemikiran sederhana), kaum pilihan atau golongan Khawas (berpikir tajam dan mendalam),
dan kaum ahli debat (mampu mempersuasi orang dan mematahkan argumen).

Kebahagiaan
Menurut Imam Al-Ghazali, kebahagiaan menjadi tujuan akhir dalam perkenalannya dengan Allah SWT.
Dalam konsep tasawuf Imam Al-Ghazali, kebahagiaan itu didapatkan melalui ilmu dan amal. Dengan
memahami suatu konsep dan mempraktikkannya, maka manusia akan menemukan kebahagiaan.

2
Akhir hayat Imam Al-Ghazali
Al-Ghazali merupakan seorang yang sangat mencintai ilmu pengetahuan sehingga ia rela
meninggalkan kehidupan duniawinya. Selama hidupnya, ia suka mengembara untuk mencari ilmu. Pada
masa senjanya, Imam Al-Ghazali pulang ke Thus dan mendirikan sekolah di samping rumahnya. Ia juga
membangun asrama untuk murid-muridnya yang belajar di sekolahnya. Al-Ghazali menikmati hari tuanya
dengan membaca Al Quran, berkumpul dengan ahli ibadah, dan mengajar para penuntut ilmu. Imam Al-
Ghazali meninggal dunia pada tahun 1111 ketika berusia 58 tahun.

Karya Imam Al-Ghazali


Imam Al-Ghazali yang menjadi ilmuwan dan ahli tasawuf memiliki beberapa karya dalam bentuk
kitab. Berikut adalah beberapa karya Imam Al-Ghazali :

1. Ihya Ulumuddin
2. Al-Munqidh min al-Dalal
3. Minhaj al-'Abidin
4. Al-Munqidh min al-Dalal
5. Al-Maqsad al-Asna fi Sharah Asma' Allahu al-Husna
6. Faysal al-Tafriqa bayn al-Islam Wal-Zandaqa
7. Maqasid al Falasifa
8. Tahafut al-Falasifa
9. Al-Qistas al-Mustaqim

Referensi: Jauhari, Wildan. (2018). Hujjatul Islam al-Imam al-Ghazali. Jakarta: Penerbit Rumah Fiqih.

Anda mungkin juga menyukai