Anda di halaman 1dari 16

Jurnal 13

KULIAH MINGGU KETIGA BELAS


135-148
10.12. Kegiatan Pelaksanaan Kontrak

Masa Masa keterlambatan


penawaran pelaksanaan waktu

PAM UM Jaminan
7 hr pelaksanaan

Mobilisasi Jaminan
14 hr 14 hr 30 hr pemeliharaan
Masa
PK pemeliharaan
> 6 bln / > 3 bln
PCM Perlindungan kegagalan
bangunan 10 th
SPPBJ SPMK PHO FHO
10.13. Urutan Kegiatan
 Urut-urutan Pengadaan barang/jasa setelah selesai Masa
sanggah
PAM SPPBJ PK SPMK PCM PHO FHO

1. PAM : Pre Award Meeting (Persiapan Penunjukan


Pengadaan Barang/Jasa-PBJ)
2. SPPBJ : Surat Perintah Penunjukan Barang/Jasa
(Surat Perintah Kerja)
3. PK : Penanda tanganan Kontrak
4. SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja
5. PCM : Pre Construction Meeting
6. PHO : Provisional Hand Over
7. FHO : Final Hand Over
10.14. Persiapan Kontrak: Pre Award Meeting
1. Rapat persiapan penunjukkan (pre award meeting)
rekanan dilakukan sebelum Surat Penunjukan
Pengadaan Barang/Jasa-SPPBJ, dihadiri oleh Pemilik,
panitia pengadaan dan penyedia jasa/pemilik.
2. Membahas:
(1). Konsep dokumen kontrak (surat perjanjian, SSUK,
SSKK
(2). Ketentuan mengenai bentuk, isi, nilai, masa
berlaku, penerbit dan batas waktu penyerahan jaminan
pelaksanaan dan jaminan uang muka,
(3). Rencana penanda tanganan kontrak
(4). Jenis asuransi yang harus disiapkan sebelum
pelaksanaan kontrak
e. Harga satuan timpang
(5). Ketentuan perhitungan eskalasi (bila ada)
(6). Hal-hal yang telah diklarifikasi dan dikonfirmasi
pada waktu evaluasi penawaran
(7). Hal-hal lain yang dianggap perlu
3. Hasil rapat dituangkan dalam berita acara (BA) yang
merupakan bagian dari dokumen kontrak
10.15. Persiapan Kontrak : SPPBJ (IKP pada dokumen
lelang)
1. Pokja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil Pelelang
an (BAHP) kepada PPK dengan tembusan kepada Kepala
ULP sebagai dasar untuk menerbitkan SPPBJ,
2. PPK menerbitkan SPPBJ dengan ketentuan apabila:
(1). Pernyataan peserta pada formulir isian kualifikasi
masih berlaku
(2). tidak ada sanggahan dari peserta
(3). sanggahan terbukti tidak benar, atau
(4). masa sanggah berakhir
3. Rekanan yang ditunjuk wajib menerima keputusan
tersebut dengan ketentuan:
(1). apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan
masa penawarannya masih berlaku dengan alasan yang
dapat diterima secara obyektif oleh Pokja ULP, maka
jaminan penawaran yang bersangkutan dicairkan dan
disetorkan sebagaimana tercantum dalam LDP
(2). apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan
masa penawarannya masih berlaku dengan alasan yang
tidak dapat diterima secara obyektif oleh Pokja ULP
maka jaminan penawaran dicairkan dan disetorkan
sebagaimana tercantum dalam LDP serta dimasukkan
dalam daftar Hitam/black list, atau
(3). Apabila yang bersangkutan (penyedia jasa/rekanan
calon pemenang) tidak bersedia ditunjuk karena masa
penawarannya sudah tidak berlaku, maka tidak
dikenakan sanksi dan jaminan penawaran yang
bersangkutan tidak boleh dicairkan oleh Pokja ULP
(kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan),
4. Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri
maka penunjukan pemenang dapat dilakukan kepada
pemenang cadangan sesuai dengan urutan peringkat,
selama masa surat penawaran dan jaminan penawaran
pemenang cadangan masih berlaku atau sudah
diperpanjang masa berlakunya
5. Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundur
kan diri, maka pelelangan dinyatakan gagal oleh PA/KPA
setelah mendapat laporan dari PPK, setelah Pokja ULP
melaporkan tertulis ke PPK.
6. Surat Penunjukan Pengadaan Barang/Jasa-SPPBJ harus
diterbitkan dengan ketentuan:
(1). Paling lambat 6 (enam) hari kalender setelah
pengumuman penetapan pemenang, apabila tidak ada
sanggahan, atau
(2). Paling lambat 2 (dua) hari kalender setelah semua
sanggahan dijawab,
7. Di dalam SPPBJ disebutkan/ditegaskan/ditulis bahwa
penyedia jasa/rekanan harus menyiapkan jaminan
pelaksanaan sebelum dilakukan penanda-tanganan
kontrak.
10.15. Persiapan Kontrak: Unsur Pendukung PPK
1. Wakil sah di lapangan
a. wakil sah pengguna jasa/pemilik
b. wakil sah penyedia jasa/rekanan
2. Tim yang dibentuk oleh PPK melalui Surat Keputusan
PPK-SK PPK)
(1). Direksi lapangan
(2). Direksi Teknis
3. Tim yang dibentuk oleh KPA melalui Surat Keputusan
Kuasa Pengguna/Pemegang Anggaran-SK KPA,
(1). Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak, terdiri dari
unsur-unsur:
PA/KPA, Perencanaan Teknis, Pelaksana Lapangan,
Pengawas lapangan, Administrasi Kontrak, Keuangan,
Pengujian dan terkait lainnya,
(2). PPHK (Panitia Penilai Harga Pekerjaan) dibentuk
oleh KPA, terdiri dari unsur,
PA/KPA, PPK. Direksi Teknis dan Uji coba (bila diperlu
kan)
10.16. Persiapan Kontrak: Surat Jaminan Pelaksanaan (IKP
pada Dokumen Lelang)
1. Surat Jaminan Pelaksanaan memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
(1). Paket pekerjaan sampai dengan Rp 2.500.000.000,00
(dua milyar limaratus juta rupiah) dapat diterbitkan
oleh Bank Umum, Perusahaan Asuransi, Perusahaan
Penjaminan, konsorsium perusahaan ansuransi umum/
lembaga penjaminan/perusahaan penjaminan yang
mempunyai program asuransi kerugian (suretyship),
bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat (uncondi-
tional) dimana konsursium tersebut telah ditetapkan
/mendapat rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) dan diserahkan oleh Penyedia Jasa/rekanan
kepada Pe jabat Pembuat Komitmen-PPK, memuat
rencana, alamat dan tanda tangan pihak penjamin,
2. Kegagalan penyedia jasa/rekanan yang ditunjuk untuk
menyerahkan surat Jaminan Pelaksanaan dianggap
menolak untuk menanda-tangani kontrak atau tidak
menerima keputusan penunjukan sebagai penyedia
barang/jasa/rekana, maka akan dikenakan sanksi.
3. Ketentuan lebih lanjut pencairan surat Jaminan
Pelaksanaan diatur dalam syarat-syarat umum kontrak.
10.17. Pelaksanaan Kontrak: Penanda-tanganan kontrak
(IKP pada dokumen Lelang)
1. Penanda-tanganan kontrak pengadaan barang-jasa dila
kukan setelah DIPA/DPA ditetapkan,
2. Sebelum penanda-tanganan kontrak PPK wajib memas-
tikan Isian Kualifikasi (IPK) masih berlaku/valid.
Apabila terdapat data Isian Kualifikasi tidak valid, maka
kontrak tidak ditanda-tangani
2. Penanda-tanganan kontrak dilakukan setelah penyedia
jasa/rekanan menyerahkan surat Jaminan Pelaksanaan,
dengan 2 (dua) ketentuan berdasarkan surat penawaran
yaitu (1). berada 80-100% dan (2). sampai batas 80%
sebagaimana diuraikan dibawa:
(1). nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran
terkoreksi antara 80% (delapan puluh per seratus)
sampai 100% (seratus per seratus) nilai total Harga Per
kiraan Sendiri-HPS (owner estimate-OE) adalah sebesar
5% (lima perseratus) dari nilai kontrak,
(2). nilai jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran
terkoreksi dibawah 80% (delapan puluh per seratus)
nilai tital Harga Perkiraan Sendiri-HPS (owner esti
mate-OE) adalah sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai
total Harga Perkiraan Sendiri-HPS (owner estimate-OE).
10.18. Urutan hirarki bagian-bagian Dokumen Kontrak
Menetapkan urutan hirarki bagian-bagian Dokumen
Kontrak dalam Surat Perjanjian, dengan maksud apabila
terjadi pertentangan ketentuan antara bagian satu
dengan bagian yang lain, maka berlaku urtan sbb:
(1). Adendum Surat Perjanjian (apabila ada)
(2). Pokok perjanjian,
(3). Surat penawaran plus daftar kuantitas dan harga
(4). Syarat-syarat khusus kontrak
(5). Syarat-syarat umum kontrak
(6). Spesifikasi Khusus
(7). Spesifikasi Umum
(8). gambar-gambar, dan
(9). dokumen lainnya, jaminan-2, SPPBJ, BAHP, BAPP
TUGAS MANDIRI 3
1. Buat contoh kontrak Unit Price antara pihak 1 dengan
pihak 2 yang memuat (maksimal 20-25 hal. termasuk
lampiran) minimal terdiri dari 15 Pasal
2. Lampiran kontrak tersendiri meliputi
1). Uraian kegiatan pekerjaan
2). Volume kegiatan pekerjaan
3). Harga satuan kegiatan pekerjaan
4). Rencana Kurva S dan / Net work planning
5). Gambar-gambar kegiatan pekerjaan
6). Harga dan harga total pekerjaan
Jurnal 14
UJIAN AKHIR SEMESTER
(UAS)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai