Anda di halaman 1dari 2

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa pengaruhnya evaluasi dalam metode pembelajaran

seorang guru guna untuk dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Pengumpulan data
menggunakan metode pengumpulan referensi berupa bahan bacaan seperti buku dan artikel jurnal
ilmiah,yang dimana tidak lain menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini akan
menunjukan bahwa sebagai seoang pendidik guru harus mampu (1) menciptakan suasana kelas yang
kondusif, (2) pengaturan guru guna melatih kedisiplinan siswa, (3) memberikan metode pembelajaran
yang mampu meningkatkan minat belajar siswa. Dan ini semua dapat dengan mudah dilakukan seorang
guru apabila ia melaksanakan evaluasi pembelajaaran, dengan evaluasi yang dilakukan ini akan
memudahkan guru sudah sejauh mana hasil dari kinerja guru tersebut. Hasil yang dimaksud adalah baik,
tidak baik, bermanfaat, atau tidak bermanfaat dan lain-lainnya. Pentingnya diketahui hasil dari
pembelajaran karena dapat menjadi pegangan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses
pembelajaran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik(Nasution,2018:46).

Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam penentuan kebijakan pendidikan pada
umumnya, maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat
digunakan oleh para pemegang kebijakan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih
dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum
yang digunakan. Hasilhasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru, kepala sekolah dan para
pelaksana pendidikan lainnya, dalam memahami dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan
pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan
lainnya(Ajrina,2021:42).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk personal branding pustakawan melalui media sosial di
Semarang, Salatiga, dan Yogyakarta, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen spesialisasi (the
law of specialization) adalah komponen yang dapat dijadikan modal utama dalam membentuk personal
branding pustakawan. Komponen ini sangat erat kaitanya dengan komponen perbedaan dimana
komponen perbedaan dianggap penting bagi seorang pustakawan untuk mampu membedakannya
dengan pustakawan lain. Ditemukan bahwa informan ke-1 memiliki spesialisasi sebagai pustakawan
ilmuwan, sedangkan informan ke-2 memiliki spesialisasi dibidang SLiMS, informan ke-3 memiliki
spesialisasi dalam mengolah perpustakaan (konsultan perpustakaan), informan ke4 memiliki spesialisasi
sebagai pegiat perpustakaan sekolah karena konsennya dengan perpustakaan sekolah, sedangkan
informan ke-5 memiliki spesialisasi di bidang kepenulisan (writer librarian), dan informan ke-6 memiliki
spesialisasi di bidang pengembanganTI di perpustakaan. Secara umum tujuan seseorang dalam
melakukan upaya personal branding adalah untuk menampilkan citra dirinya. Akan tetapi secara spesifik
tujuan seseorang melakukan upaya personal branding dari satu orang dengan orang lain akan berbeda.
Dari penelitian yang dilakukan peneliti ditemukan bahwa terdapat berbagai alasan seorang pustakawan
dalam mengunggah kiriman di media sosial diantaranya: untuk berbagi informasi, komunikasi,
dokumentasi, pembentukan citra, eksitensi diri, sarana personal branding, serta penyalur
aspirasi(Nurislaminingsih,2016:14).
DAFTAR PUSTAKA

Yuniar Khusnul Khotimah, R. S., & Mustiningsih. (n.d.). Pentingnya Melakukan Evaluasi dalam Penerapan
Kurikulum di Lingkungan Sekolah. Seminar Nasional, 352-357.

Ismail, F. (2014). Model-Model Evaluasi Kurikulum. Lentera STIKIP-PGRI, Vol.2.

Arofah, E. F. (2021). Evaluasi Kurikulum Pendidikan. 5 no. 2, pp. 2018-229.

Anda mungkin juga menyukai