Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN VISUS (BINTIK BUTA)

1. Tujuan

Memeriksa visus mata

2. Landasan teori

3. Pelaksanaan Praktikum

3.1 Alat dan Bahan

Alat

 Optotype Snellen
 Pulpen
 Buku atau kertas catatan

Bahan

 Memakai 3 propandus/ Seorang Op

3.2 Cara Kerja

1. Alat optotype Snellen diletakkan pada jarak 6 meter (d=6 m) dari tempat duduk OP.
2. dengan menggunakan dua mata, baca huruf satu demi satu dalam tiap deret hingga
3. diketahui nilai D. Tentukan nilai visusnya dan catat hasil pengamatan.
4. Alat optotype Snellen diletakkan pada jarak 6 meter (d=6 m) dari tempat duduk OP.
5. dengan menggunakan satu mata tertutup (mata dtutup dengan telapak tangan tapi tidak
6. boleh ditekan). Baca huruf satu demi satu dalam tiap deret hingga diketahui nilai D.
7. Tentukan nilai visusnya dan catat hasil pengamatan.
8. Lakukan modifikasi dengan meletakkan alat optotype Snellen pada jarak 5 meter (d=5 m)
9. dari tempat duduk OP. dengan menggunakan dua mata, baca huruf satu demi satu dalam
10. tiap deret hingga diketahui nilai D. Tentukan nilai visusnya dan catat hasil pengamatan.
11. Alat optotype Snellen diletakkan pada jarak 5 meter (d=5 m) dari tempat duduk OP.
12. dengan menggunakan satu mata tertutup (mata dtutup dengan telapak tangan tapi tidak
13. boleh ditekan). Baca huruf satu demi satu dalam tiap deret hingga diketahui nilai D.
14. Tentukan nilai visusnya dan catat hasil pengamatan.

3.3 Hasil Pengamatan

No. Propandus/Op Jarak 6m Jarak 6m Jarak 5m Jarak 5m


(mata (mata (mata (mata Keterangan
terbuka) tertutup) terbuka) tertutup)
1. Dilla agustin 120 120,20 80 160,80
2. Shinta dewi Normal 20,15 15 Normal
3. Nabilatul a.n Normal 15,20 15 Normal
4. Pembahasan

Pada praktikum ini melakukan tes visus (ketajaman penglihatan) yang berarti ukuran,berapa jauh,dan
detail suatu benda dapat tertangkap oleh mata. Pemeriksaan visus ini dapat dilakukan dengan
menggunakan optotype snellen yaitu sebuah ukuran kuantitatif .suatu kemampuan untuk
mengidentifikasi simbol simbol yang berwarna hitam dengan latar belakang putih dengan jarak jarak
yang telah distandarisasi serta ukuran yang bervariasi ini adalah pengukuran fungsi visual yang tersering
digunakan dalam klinik. Optotype snellen ini terdiri atas deretan huruf dengan ukuran yang berbeda dan
bertingkat serta disusun dalam baris mendatar.huruf yang teratas adalah yang paling besar dan makin
kebawah semakin kecil.

Pemeriksaan visus ini mula mula probandus/OP diperkenankan untuk duduk dengan jarak 5m (mata
terbuka dan tertutup) dan 6m (mata terbuka dan tertutup) dari optotype snellen. kemudian probandus
menutup salah satu matanya yang tidak diperiksa. karna pemeriksaan ini dilakukan satu persatu mata
secara bergantian. pemeriksa menunjuk deretan huruf huruf pada optotype snellen dari atas sampai
kebawah sampai probandus tidak dapat melihat lagi huruf tersebut. Probandus/OP harus membaca
pada jarak 5m dan 6m dengan mata terbuka dan tertutup, karena pada jarak ini mata akan melihat
benda dalam keadaan beristirahat dan tanpa akomodasi dan ada jarak 6m inilah mata normal mampu
menangkap bayangan benda agar jatuh tepat pada retina mata.

Pada praktikum ini probandus 2,3 visusnya dinyatakan normal.pada probandus 1 visusnya dinyatakan
miopi dan pada probandus 2 dan 3 pada mata sebelah kanan dan kirinya normal. Pada jarak huruf (D)
20-15 probandus dinyatakan normal,tetapi pada jarak huruf (D) dari 25-200 dinyatakan miopi. Cara
mengatasi miopi seseorang dapat menggunakan kaca mata lensa cekung (kaca mata minus) yang akan
membantu mendapatkan bayangan jatuh tepat pada retina.

5. kesimpulan

Maka, berdasarkan pemerisaan hasil visus menggunakan optype snellen ini probandus/OP 2 dan 3
dinyatakan normal, Sedangkan Probandus 1 dinyatakan miopi.

Anda mungkin juga menyukai