Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PRAKTIKUM VI

PEMERIKSAAN KETAJAMAN PENGELIHATAN

Nama : Via Fauziati

NPM : 220110160096

I. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti Praktikum ini mahasiswa akan dapat :
1. Mengidentifikasi ketajaman pengelihatan subjek (visus).

II. Alat yang diperlukan


Snellens Chart

III. Tata Kerja Praktikum


1. Ketajaman pengelihatan ini diperiksa untuk masing-masing mata
tersendiri. Salah satu mata ditutup dengan pelat yang dipasang
pada sebuah gagang (montuut, frame) kaca mata. Kemudian
duduklah pada suatu jarak tertentu (d) dari papan snellen.
2. Periksalah huruf-huruf manakah yang terkecil yang masih dapat
dilihat.
3. Hitunglah ketajaman pengelihatan (visus) dari mata itu. Ketajaman
mata ini dinyatakan dengan Rumus Snellen :

V = d/D

Pada rumus mana :


V = Visus = ketajaman mata
d = Jarak (m) dimana mata yang diperiksa
D = Jarak (m) dimana mata masih bisa mengenali huruf-huruf itu
(dicatat pada setiap jenis huruf).

Biasanya dipilih jarak d = 6m. Sebab jarak 6 m untuk mata sama dengan
jarak tak terhingga dan biasanya pada pemeriksaan refraksi padamana
akomodasi harus ditiadakan.
Nilai d/D hendaknya tidak disederhanakan, sehingga kelak dari hasilnya
kita baca bagaimana pemeriksaan itu dilaksanakan.
IV. Hasil Praktikum

Tanggal Praktikum : 17 Mei 2017

Partner : Ricky Simbolon

1. Sudut pengelihatan minimal adalah Visus (Visual Acuity)


2. Huruf Snellen dibuat berdasarkan
3. Untuk mata, jarak 6 m disamakan dengan tak terhingga oleh karena
jarak 6 m adalah jarak terdekat untuk suatu objek masih dapat
dilihat jelas oleh mata normal tanpa akomodasi.
4. Hasil visus orang percobaan pada jarak 6 meter

Orang Umur V.O.D V.O.S Kesimpulan


Percobaan
Ricky 20 Tahun 6/15 6/10 Kedua mata
Simbolon Miopi

5. Bila dari percobaan didapatkan visus 6/6, orang percobaan tersebut


adalah memiliki mata normal.
V. Pembahasan

Pada tahun 1862, Dokter Spesialis mata di Belanda, Dr. Herman Snellen,
merancang grafik mata atau yang biasa disebut “Snellen Chart”. Dia mengatakan
bahwa ada hubungan antara ukuran huruf tertentu dilihat pada jarak tertentu
(Watt, W. S. How Visual Aculty Is Measured. 2003). Pemeriksaan tajam
pengelihatan merupaakan suatu prosedur sederhana berdasarkan prinsip optik. Tes
ketajaman pengelihatan digunakan untuk menentukan huruf terkecil yang dapat
dibaca pada snellen chart dengan jarak 6 m.

Ketajaman pengelihatan, diuji secara terpisah untuk masing-masing mata. Satu


mata ditutup dengan selembar kertas atau tlapak tangan yang ditempatkan di atas
mata. Jari-jari tidak boleh digunakan untuk menutup mata (karena klien akan
dapat melihat diantara jari-jari tersebut). Klien diminta untuk membaca huruf
dengan masing-masing mata secara terpisah dan tajam pengelihatan dicatat
sebagai pecahan, pembilang menjadi jarak klien dengan snellen chart, dan
penyebut menjadi huruf terkecil yang dapat dibaca oleh orang normal. Ketika
klien mampu membaca hingga 6 m, tajam pengelihatan dicatat sebagai 6/6
(normal).

Kelainan/gangguan pada mata :


1. Rabun Jauh (Miopi)
Miopi adalah kelainan mata sehingga tidak melihat benda-benda
yang jaraknya jauh. Hal ini disebabkan karena lensa mata terlalu
menebal, sehingga bayangan jatuh di depan retina. Miopi dapat
dibantu dengan kacamata berlensa cekung.
2. Rabun Dekat (Hipermetropi)
Hipermetropi adalah kelainan mata sehingga penderita tidak dapat
melihat dengan jelas benda-benda yang jaraknya dekat. Itu
disebabkan karena lensa mata terlalu memipih sehingga bayangan
benda jatuh di belakang retina. Rabun dekat dapat dibantu dengan
menggunakan kacamata berlensa cembung.

Anda mungkin juga menyukai