Anda di halaman 1dari 2

PERTOBATAN

Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus
(Kis 2:38)

PENTINGNYA PERTOBATAN
Dalam Zaman Perjanjian Baru, Allah memerintahkan seluruh manusia di setiap tempat untuk bertobat
(Kis. 17:30). Karena itulah, Allah sengaja mengutus Yohanes Pembaptis untuk memberitakan pertobatan (Mat.
3:2), memanggil orang untuk bertobat dan berpaling kepada Dia, mempersiapkan hati manusia untuk menerima
keselamatan-Nya (Luk. 1:77). Tuhan Yesus, melanjutkan pengajaran perintis-Nya, juga memberitakan
pertobatan (Mat. 4:17) dan membawakan keselamatan kepada orang yang bertobat (Luk. 19:9). Pada hari
Pentakosta, ketika Petrus dan sebelas murid berdiri, mereka juga mengajarkan dan menasehati orang untuk
bertobat dan menerima karunia Roh Kudus (Kis. 2:38). Ketika Paulus melihat visi ekonomi Perjanjian Baru
Allah, dia juga menasehati mereka yang ada di Damsyik, Yerusalem, dan seluruh wilayah Yudea, dan orang Kafir,
untuk bertobat dan berpaling kepada Allah (Kis. 26:20). Ini menunjukkan bahwa dalam Perjanjian Baru Allah,
kita harus bertobat kepada Allah dan berpaling kepada Dia sehingga kita dapat percaya dalam injil (Mrk. 1:15),
percaya dalam Tuhan Yesus, menerima Dia sebagai Juruselamat kita (Kis. 20:21), menikmati keselamatan Allah,
dan menerima karunia Roh Kudus.

MAKNA PERTOBATAN
Dalam Matius 3:2, Yohanes Pembaptis memproklamirkan, ”Bertobatlah, sebab Kerajaan Surga sudah
dekat!” Dalam Matius 4:17, Tuhan Yesus mengucapkan perkara yang sama. Seperti yang dipakai dalam ayat-ayat
ini, kata “bertobat” secara literal berarti pikiran yang berbeda sesudah itu, yaitu memiliki perubahan pikiran.
Sebelum kita diselamatkan, kita dituntun oleh pikiran kita. Pikiran, logika, dan filosofi kita mengendalikan
kehidupan kita, karena kita ada di bawah tuntunan pikiran kita yang jatuh. Kita menjauhi Allah, dan kehidupan
kita secara langsung berlawanan dengan kehendak-Nya. Di bawah pengaruh pikiran kita yang jatuh, kita makin
lama makin menjauhi Allah. Kemudian suatu hari, kita mendengarkan pemberitaan injil yang memberi tahu kita
untuk bertobat, memiliki perubahan dan perpalingan dalam pikiran, filosofi, dan logika kita.
Bertobat adalah memiliki perubahan pikiran dengan penyesalan untuk masa yang lampau dan akan
datang. Di aspek negatif, bertobat di hadapan Allah, bukan hanya bertobat dari dosa-dosa dan pelanggaran tetapi
juga bertobat dari dunia dan pengrusakannya yang merampas manusia yang Allah jadikan bagi diri-Nya dan
bertobat dari kehidupan lama kita yang menolak Allah. Di aspek positif, bertobat adalah berpaling kepada Allah
dalam cara dan dalam segala hal, untuk menggenapkan tujuan-Nya dalam manusia ciptaan-Nya.

PELAKSANAAN PERTOBATAN
Lukas 15:8 berkata, ”Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan
satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia
menemukannya?” Pelita melambangkan firman Allah (Mzm. 119:105, 130) yang digunakan Roh itu untuk
menyoroti dan menyingkapkan posisi dan kondisi orang dosa, sehingga dia dapat bertobat. “Menyapu”
menunjukkan mencari dan membersihkan di dalam orang yang dosa. Pencarian Roh di sini ada di dalam orang
dosa. Roh itu menyoroti kita di batin. Roh itu mencari kita melalui menyoroti batiniah kita dengan lembut, dan
teliti. Pertobatan yang dihasilkan dari penyorotan Roh itu adalah perihal di dalam. Roh itu mencari orang dosa
seperti seorang perempuan dengan cermat mencari satu dirham yang hilang sampai ia menemukannya. Ini
berarti bahwa Roh itu datang untuk menemukan kita. Setelah merampungkan penebusan oleh Putra, Roh itu
dapat mencari kita dan menemukan kita melalui menyoroti kita.
Campus Meeting, 7 September 2023
HASIL PERTOBATAN
a. Menerima Pengampunan Dosa-dosa
Injil Tuhan menyebabkan manusia bertobat dan menerima pengampunan dosa-dosa (Luk. 24:47, 3:3; Kis.
2:38). Untuk memberi manusia kasih karunia pengampunan, Allah pertama-tama harus memberi dia hati
pertobatan (5:31). Jika manusia tidak bertobat dari dosanya yang menentang Allah dan meninggalkan Allah dari
dalam hatinya, dia tidak dapat percaya Tuhan Yesus juga tidak bisa mendapatkan karunia pengampunan dari
Allah. Jika manusia mau diampuni, dia harus bertobat. Dia harus bertobat dari perbuatan-perbuatannya yang
mati (Ibr. 6:1), dan berbalik kepada Allah.
b. Menerima Hayat
Dalam injil Tuhan bertujuan agar manusia diampuni dari dosa-dosanya yaitu manusia dapat menerima
hayat-Nya (Kol. 2:13). Karena itu, jika manusia mau menerima hayat Tuhan, dia harus bertobat (Kis. 11:18).
Manusia harus melihat bahwa hayatnya telah rusak dan kehidupannya, yang di luar Allah, adalah jahat.
Menerima Karunia Roh Kudus dan Warisan Ilahi. Roh Kudus, yang diberikan kepada kaum kudus, adalah
pencicipan, meterai dan jaminan warisan ilahi ini (Ef. 1:14), yang kita bagi nikmatkan dan nikmati hari ini
sebagai pencicipan dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah, dan akan dibaginikmatkan dan dinikmati sampai
puncaknya di zaman akan datang dan dalam kekekalan (1 Ptr. 1:4). (Truth Lessons, Level 1, Vol. 3, hal. 51-52)

Pertanyaan Diskusi:
1. Jelaskan menurut Alkitab pentingnya dan makna pertobatan.
2. Silahkan bicarakan dengan singkat tentang pelaksanaan dan pengalaman pertobatanmu.
3. Apakah kalian sudah mengalami hasil pertobatan?

Campus Meeting, 7 September 2023

Anda mungkin juga menyukai