Anda di halaman 1dari 2

PENGHIDUPAN DALAM TUBUH

Dalam pasal 12, Paulus menyinggung tentang tubuh, ji-wa, dan roh. Dalam ayat 1, ia berkata, “Karena itu, Sauda-ra-
saudara, oleh kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persem-bahan
yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: Itulah ibadahmu yang sejati.” Tubuh fisik kita harus dipersembahkan
kepada Tuhan, agar Dia bisa mendapatkan Tubuh. Seseorang mungkin memiliki satu hati untuk kehi-dupan Tubuh, tetapi jika
ia tidak mempersembahkan tu-buhnya, maka secara riil ia bukanlah untuk kehidupan Tubuh. Anda mungkin memperhatikan
sidang-sidang, tetapi apakah yang akan digenapkan jika tubuh Anda tetap berada di rumah? Jika kita tidak dapat
mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan bagi kehidupan gereja, kita tidak dapat memiliki satu kehidupan sidang yang
riil. Jika Anda menga-takan bahwa Anda memperhatikan sidang-sidang gereja, Anda perlu bertanya kepada diri Anda sendiri
apakah Anda telah mempersembahkan tubuh Anda kepada Tuhan untuk si-dang-sidang itu. Di manakah tubuh Anda pada
waktu sidang? Tubuh adalah wadah diri kita, karena roh ada di dalam jiwa dan jiwa ada di dalam tubuh ini. Kita harus
mempersembahkan wadah ini kepada Tuhan demi Tubuh-Nya.
Allah tidak puas dengan orang-orang Kristen yang seorang diri dan terpisah. Ketika kita percaya pada Tuhan dan
mengambil diri-Nya, kita menjadi bagian dari Tubuh-Nya. Allah harus memberikan kita wahyu mengenai Tubuh. Apakah yang
menyusun kita sebagai anggota Tubuh? Jika Allah memberikan kita wahyu akan Tubuh, apakah hasilnya pada kita? Akankah
wahyu itu hanya menjadi sebuah kebenaran baru untuk dibahas? Tidak, wahyu itu akan berarti sebuah revolusi! Apa yang
menyusun kita sebagai anggota-anggota Tubuh bukanlah sesuatu yang kita alami atau sesuatu yang harus kita lakukan, itu
adalah Kristus di dalam kita yang menyusun kita sebagai anggota-anggota Tubuh. Itu bukanlah sesuatu di dalam diri kita yang
membuat kita sebagai anggota Tubuh, itu adalah hayat Tuhan di dalam kita.
Tubuh Kristus adalah Kristus. Paulus tidak mengatakan sesuatu yang salah secara rohani ketika dia berkata, “Karena
sama seperti tubuh itu satu...demikian pula Kristus” (1 Kor. 12:12). Dilihat dari tata bahasanya, kalimat itu salah; dia
seharusnya berkata, “Kristus dan gereja.” Tetapi Kepala adalah Kristus dan Tubuh adalah Kristus. Segala sesuatu yang keluar
dari Kristus menyusun Tubuh, sehingga sesuatu yang tidak berasal dari Kristus harus dibuang, hal itu tidak dapat masuk ke
dalam Tubuh. Ini bukanlah perkara “tambah”; semuanya ini adalah perkara “kurang.” Untuk masuk ke dalam Tubuh, kita tidak
perlu mendapat sesuatu atau melakukan sesuatu. Kita hanya perlu menanggalkan diri kita dan milik kita. Di sinilah salib itu
masuk. Salib adalah cara ilahi di dalam kita untuk membuang sesuatu yang menghalangi kita untuk mendapatkan tempat di
dalam Tubuh. Hal-hal dari diri kita, temperamen, susunan, dan sebagainya harus dibuang semuanya. Allah harus menjamah
hal-hal ini. Beberapa orang memiliki pikiran yang berantusias dan berpikir bahwa mereka dapat mengerti lebih baik dan
melayankan Firman Allah dengan pikiran yang antusias itu. Tidak! Ini harus dibuang. Terkadang kita melayani hanya karena
kita mempunyai pikiran yang berantusias. Begitu banyak dari kita yang perlu pikiran yang diselamatkan, dan perlu ketopong
keselamatan untuk kepala kita. Tulang punggung dari kekuatan alamiah kita harus dihancurkan. Kita harus memiliki
pandangan yang tepat mengenai hal-hal ilahi.
Jika kita datang kepada Allah dan meminta kepada-Nya untuk menunjukkan kita kitab Efesus dan apa tujuan-Nya untuk
zaman ini, Dia tentunya akan menunjukkan kita mengenai Tubuh itu. Salib langsung mengacu kepada Tubuh dan Tubuh
membuang segala sesuatu yang berasal dari Adam. Tidak ada sesuatu yang berasal dari diri kita memiliki bagian di dalam Dia.
Kita tidak dapat menambahkan sesuatu kepada tubuh fisik kita, karena mereka sudah lengkap. Demikian juga dengan Kristus.
Kita harus menyadari bahwa wahyu mengenai Tubuh sangatlah mustika, ini akan menjamah sumber kehidupan Anda.
Ketika hal ini terjadi, maka seluruh pergerakan yang individu itu akan berhenti. Tidak akan ada lagi pergerakan bebas secara
individu di dalam Tubuh. Jika saya menggerakkan jari saya, maka otot lengan saya tidak dapat menolak untuk bergerak. Jika
lengan saya bergerak, maka jari saya mau tidak mau harus bergerak mengikutinya. Segala sesuatu yang bersifat individu harus
pergi. Kita harus bergerak dengan yang lain dan menunggu yang lain. Kita tidak dapat pergi sendiri, kita harus pergi bersama
saudara-saudara yang lain.
Jika kita berharap untuk melihat Tubuh itu, maka perkara kekepalaan yang lain harus ditanggulangi. Kekepalaan yang
lain akan mengganggu kemutlakan dari kekepalaan Kristus. Jika kita benar-benar mengetahui salib, hal itu akan memimpin
kita ke dalam Tubuh. Begitu banyak orang Kristen menyatakan telah mengenal Tuhan, makna yang lebih dalam dari salib, dan
kebenaran dari Tubuh, dan mereka menyatakan untuk menjadi satu di dalam Kristus. Mereka menekankan bahwa manusia
lama harus berlalu, tetapi ada kekurangan yang sangat tragis di dalam pekerjaan mereka dibandingkan dengan perkataan
mereka. Seluruh penanggulangan Allah terhadap diri kita memiliki tujuan untuk mempersiapkan kita bagi Tubuh. Seluruh
pekerjaan-Nya di dalam kita, adalah sebuah proses pembersihan supaya kita dapat menjadi anggota Tubuh yang berfungsi.

Anda mungkin juga menyukai