Anda di halaman 1dari 2

Ketika seseorang menjadi Kristen, Allah memberikan kehidupan baru di dalam orang

tersebut. Inilah yang membedakan Kekristenan dengan semua agama yang lain. Orang-orang Kristen
memiliki kehidupan dari Allah di dalam diri mereka! Itulah sebabnya Yesus berbicara mengenai
kelahiran kembali, dan waktu anda dilahirkan kembali, anda memiliki jenis kehidupan baru, yaitu
kehidupan dari Allah yang diberikan kepada anda.

Dengan demikian, kehidupan Kristen memiliki bagian yang ada di dalam unsur (unsur
batiniah) maupun bagian yang ada diluar (unsur lahiriah). Bagian luar dari kehidupan Kristen ini
dapat dilihat oleh orang lain, namun bagian dalam (batiniah) hanya diketahui oleh Allah dan orang
itu sendiri. Bagian luar dari kehidupan orang Kristen adalah berbuat baik kepada orang lain, jujur,
memperhatikan sesama, dan sebagainya. Bagian dalam dari kehidupan Kristen adalah mengenai
hidup baru dari Allah di dalam kita, yang terus bertumbuh semakin kuat, yaitu mengenai pengenalan
akan Allah dan menikmati hidup-Nya di dalam kita.

Bagian dalam dari kehidupan Kristen ini dapat menjadi masalah besar. Bagian luar
Kekristenan kita dapat terus berjalan, bahkan ketika bagian dalam kehidupan Kristen kita dalam
keadaan lemah dan sakit. Orang lain mungkin melihat bagian luar kehidupan kita dan berkata “betul-
betul orang Kristen yang baik!” atau “Betapa baik teladan yang ia perlihatkan!” Tetapi, sementara
itu, kehidupan batin Kekristenan kita, yaitu bagian yang hanya diketahui oleh Allah dan kita sendiri,
bisa dengan mudah menjadi lemah dan miskin. Orang-orang Kristen bisa saja aktif, berbuat
kebaikan, menyanyikan lagu-lagu pujian, dan berbicara mengenai Alkitab, padahal bagian dalam
kehidupan Kristen mereka yang tersembunyi mungkin sudah hampir mati! Meskipun Allah begitu
baik, entah mengapa orang-orang Kristen masih selalu menemukan bahwa ada sesuatu di dalam diri
mereka yang menghendaki mereka menjauh dari Allah. Mengapa hal ini terjadi? Bagaimana mungkin
kehidupan baru dari Allah, yang terdapat di dalam diri orang Kristen itu menjadi lemah dan tak
berdaya?

Alkitab perjanjian baru mengatakan bahwa Tuhan Yesus kristus hidup di dalam diri orang
Kristen. Paulus berbicara mengenai Kristus yang berada di dalam diri orang-orang percaya (Kolose
1:27). Yesus tinggal di dalam mereka karena Roh Kudus telah diberikan kepada mereka, dan Roh
Kudus berada di dalam mereka untuk terus mengingatkan mereka akan Yesus. Ketika Allah
memberikan hidup-Nya di dalam diri seseorang, hidup itu tidak akan pernah sepenuhnya binasa.
Meskipun demikian, hidup tersebut bisa kehilangan kekuatannya lalu menjadi lemah dan tidak
berdaya. Kehidupan baru itu bisa menjadi seperti bunga yang layu, namun masih hidup. Ia seperti
tanaman yang bisa menjadi sangat kecoklatan dan kering, tapi tidak mati.

Bagaimana hidup dari Allah di dalam diri kitab isa kehilangan kekayaan-Nya? Kekuatan dan
kuasa hidup itu menurun dengan perlahan-lahan. Hidup baru yang kita peroleh dari Allah itu
melemah secara diam-diam dalam cara yang tidak kita sadari. Dalam waktu yang lama, kita sendiri
bahkan tidak mengetahuinya, karena kita masih suka mendengar tentang ajaran Kristen dan
mempercayainya sebagai kebenaran. Kita masih mau untuk mendengar kotbah dan pengajaran
alkitan, tapi kita tidak lagi menikmatinya sebagaimana yang pernah kita rasakan. Meskipun kita
masih menyetujui bahwa Kekristenan itu benar, kita tidak lagi menghendaki kebenaran itu
memperbaiki hidup kita, menjernihkan pikiran kita, atau menguduskan kita.

Kehidupan rohani kita bisa saja digambarkan sebagai “kantuk rohani”. Anda tahu bahwa ada
sesuatu yang salah, tetapi anda tidak sepenuhnya sadar. Waktu anda berdoa, apakah anda hanya
mengakui dosa secara umum saja? Apakah anda merasa berbicara kepada Allah dari kejauhan?
Apakah khotbah tidak lagi mempengaruhi cara hidup anda? Apakah anda hanya tertarik kepada
janji-janji dalam Alkitab daripada kepada perintah-perintah dan peringatan-peringatanNya?
Langkah-langkah Pemulihan Rohani

Sekarang, kita akan membicarakan tentang lima langkah yang bisa dilakukan oleh orang
percaya agar kembali memiliki kerohanian yang sehat. Langkah pertama, menemukan apa yang
sebenarnya salah. Kehidupan rohani seseorang, tersembunyi di dalam diri orang tersebut sehingga
hanya dirinya sendiri yang bisa menyelidiki apa yang salah. Teman-temannya yang Kristen, guru
sekolah minggu belum tentu mengetahui apa yang ada di dalam hati orang tersebut. Orang-orang di
gereja belum tentu tahu. Tetapi, setiap orang percaya bisa mengetahui apa yang salah di dalam diri
mereka. Mungkin mereka mulai berhenti melakukan apa yang mereka tahu itu baik dan mulai
melakukan apa yang mereka tahu itu salah dan tidak menyenangkan Allah. Mungkin mereka telah
mengabaikan apa yang dikatakan Alkitab, atau mereka berhenti berdoa dengan sungguh-sungguh,
mereka berdoa dengan mulut saja tetapi tidak dengan hati mereka. Mungkin Tuhan Yesus tidak lagi
penting untuk mereka, mereka telah lupa bahwa mereka bergantung kepada-Nya dalam segala hal.

Langka kedua, mengakui dosa secara langsung kepada Allah. Pada saat orang percaya
menyadari apa yang salah diantara mereka dan Allah, mereka harus mengakuinya pada Allah! Tentu
saja Allah sudah tahu, tapi Ia ingin mendengar anak-anakNya menyampaikan kepadaNya segala
kesalahan yang mereka temukan dalam kehidupan rohani mereka secara jujur dan menyeluruh.
Allah telah berfirman, bacalah 1 Yohanes 1:9

Langkah ketiga, sekali penyebab kelemahan rohani telah diakui, penyebab tersebut harus
dienyahkan. Meninggalkan kesalahan itu hanya untuk sejenak saja tidaklah cukup. Kalau kita tidak
menggali masalah sampai ke akarnya, maka biji ilalang yang tertinggal akan tumbuh lagi dan
menyebar. Dengan cara yang sama, orang percaya harus menggali hal yang salah di dalam
kehidupan rohaninya serta membuangnya keluar, atau hal-hal itu akan tumbuh kembali.

Langkah keempat, memperkuat kehidupan batin dengan cara lebih banyak memikirkan
tentang Yesus Kristus. Kelemahan rohani terjadi ketika pikiran kita penuh dengan hal-hal tidak
rohani. Ketika pikiran kita dipenuhi dengan kasih dan kebaikan Yesus, kehidupan dari Allah di dalam
diri kita semakin dikuatkan dan disegarkan. Kekhawatiran kita, kegembiraan kita, pekerjaan kita
dapat membuat kita jauh dari Allah. Jika kita hidup semata-mata untuk kehidupan dan kesejahteraan
di dunia ini, kasih kita kepada Kristus akan redup. Ketika kita sangat mengasihi dunia, maka kita tidak
dapat hidup dekat dengan Allah. Akan tetapi, jika pikiran kita dipenuhi dengan pikiran tentang Yesus,
kehidupan dunia ini menjadi kehilangan kuasanya atas kita. Dosa tidak lagi menarik bagi kita.

Langkah kelima, membiarkan Roh Kudus memenuhi hidup kita. Jika Roh Kudus bekerja di
dalam kita, kehidupan batin kita akan menjadi aktif. Roh Kudus akan memberikan kekudusan,
kekuatan untuk menghadapi saat-saat yang sulit, dan kasih yang lebih besar kepada Tuhan dan
terhadap sesama.

Anda mungkin juga menyukai