Anda di halaman 1dari 7

KEBAL DARI DOSA.

Banyak orang pada permulaan hidup kekristenannya salah mengerti, dikira sesudah lahir baru kita
merdeka, lepas, bebas dari dosa itu berarti sudah menjadi kebal dari dosa (kena segala macam
percobaan atau godaan, tidak bisa berdosa lagi), belum ! Ini akan terjadi pada waktu seseorang
menjadi sempurna.

Orang yang salah mengerti seperti ini, kalau ia jatuh lagi dalam dosa, ia akan bingung, kecewa
dan bisa putus asa. Ia dapat ditipu setan yang mengatakan: “Tidak mungkin engkau dapat lepas
dari dosa.” Kalau ia percaya pikiran setan ini, ia akan kembali dalam dosanya.
Hidup baru, lepas dari dosa belum berarti kebal dari dosa, tetapi ia sudah bisa hidup suci terus-
menerus.

HIDUP DALAM DOSA PAHIT

Merdeka atau bebas dari dosa bukan berarti kebal. Kalau tidak dipelihara, bisa jatuh dalam dosa
kembali dan itu pahit. Berapa banyak kegelisahan dan kekacauan timbul sebab seseorang jatuh
dalam dosa. Lebih sering jatuh dalam dosa, lebih hebat dosa itu, lebih dahsyat akibatnya:
pengurapan hilang, hati tertuduh, jadi kasus yang lebih rumit, disindir-sindir setan dan lain-
lainnya, semua jadi kusut dan kacau sebab kalah dalam bergumul melawan dosa. Hidup dalam
dosa itu memang pahit sekali.
Ada beberapa dosa yang manis, tetapi itu sementara dan hanya merupakan umpan setan, yang
membuat orang lain mudah jatuh dalam dosa, tetapi itu membuat hidup lebih kosong dan pahit.
Ibrani 11:25 “maka relalah ia teraniaya bersama-sama dengan kaum Allah daripada menyukakan
kesukaan yang berdosa seketika lamanya”
Ingat dan lihatlah contoh-contoh hidup orang-orang berdosa di muka mata kita.

HIDUP DALAM KESUCIAN ITU MANIS


Sebaliknya, orang yang hidup dalam kesucian itu indah. Hatinya bebas merdeka, bisa menyanyi
dengan sukacita dengan musik hati, pengurapan tetap limpah, hubungan dengan Tuhan hidup,
ada sejahtera dalam segala perkara, pelayanan diberkati Tuhan, semua jadi indah.
Apa lagi karena suci, Roh Kudus bisa bekerja dengan bebas, hidup kita menjadi sangat efisien dan
kalau dipimpin oleh Roh 100 %, berarti sukses 100 % !
Ini hidup yang luar biasa. Kita bisa menyanyi “Duduk senang, berjalan senang, dimana- mana
hatiku senang…”.

Kalau suami istri hidup dalam kesucian, rumah tangga jadi manis dan bahagia.
Kalau orang tua, anak, mertua, menantu hidup dalam kesucian, maka akan ada persekutuan
yang manis dalam keluarga.
Kalau jemaat hidup dalam kesucian, maka setiap persekutuan, kebaktian menjadi sangat indah,
hadirat Tuhan nyata, kuasa dan karunia-karuniaNya nyata, ada pembukaan Firman Tuhan, ada
pertumbuhan dan ada kesukaan yang besar. Ini semua akan terjadi kalau kita hidup dalam
kesucian.
Banyak orang Kristen dapat hidup terus didalam kesucian dan menikmati keindahan dan
kesukaannya. Ini hanya terjadi kalau kesucian dipelihara. Ini adalah hasil pemeliharaan kesucian!
CARA DAN RENCANA ALLAH
Mengapa Tuhan tidak membuat kita langsung kebal dari dosa? Tuhan mempunyai cara dan rencanaNya sendiri.

Lahir baru belum menghasilkan keadaan ini. Nanti sesudah sempurna, baru hal ini terjadi.
Lihat Yoel 2:7-8. Dalam ayat-ayat ini dinubuatkan tentara rohani yang luar biasa, yang kebal
terhadap segala macam senjata, inilah nubuatan tentang orang-orang sempurna.
Sesudah lahir baru kita menjadi baru dan suci, tetapi ini harus terus dipelihara! Kalau tidak, akan
menjadi lemah, sakit dan mati kembali, rusak kembali.
Kesucian harus dipelihara! Banyak orang malas memelihara, rasa-rasanya ingin seperti alat-alat
modern yang “maintenance free”, tidak perlu pemeliharaan, tidak perlu perawatan. Tetapi tidak
demikian halnya dengan rohani kita !
Kesucian itu dapat diumpamakan seperti kesehatan. Kesehatan harus dipelihara, kalau tidak, bisa
sakit dan kalau terus tidak dipelihara bisa mati! Begitu juga kesucian kita, harus dipeli-hara. Kita
harus mau memelihara kesucian, baru kita bisa menikmati keindahannya yang heran.

Ingat, sorga itu begitu heran dan fantastis, bukan karena uang, bukan karena seni, bukan karena
mewah dan seterusnya, tetapi karena suci. Makhluk-makhluk surgawi begitu kagum dengan
akibat dari kesucian, sehingga siang malam mereka hanya mengatakan kata kunci yang heran ini,
yaitu: Suci !
Wahyu 4:8 “Maka keempat zat yang hidup itu masing-masing ada bersayap enam, penuh dengan
mata sekeliling di luar dan di dalam; maka keempatnya dengan tiada berhenti siang malam
menyebut: ‘Kudus, kudus, kudus Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang sudah sedia ada, dan Yang
ada, dan Yang akan datang kelak.'”
Sama seperti kesehatan harus dipelihara dengan makan minum yang bergizi cukup, tidur cukup,
bergerak cukup, begitu juga kesucian. Kadang-kadang si Ibu berkata kepada anaknya: “Sarapan
dahulu supaya tidak masuk angin”, atau kepada anaknya yang tidak mau tidur tetapi ngobrol terus
dengan temannya: “Tidur dahulu supaya besok jangan sakit”. Mau tidak mau anak-anak
diharuskan meme-lihara kese-hatannya. Bahkan sering kali orang-orang memiliki banyak sekali
pengertian tentang kesehatan, seperti makanan-makanan yang bebas choles-terol, makanan
dengan kadar serat tinggi, pantang makan usus sapi, ginjal, limpa dan sebagainya. Banyak orang
mau memperhatikan sebab mengerti bahwa kesehatan harus dipelihara.
Begitu juga dengan kesucian, kalau dipelihara, pasti bisa hidup dalam kesucian terus-menerus dan
itu manis sekali !

Jadi cara dan rencana Allah dalam menebus dan mengolah orang-orang yang percaya ialah:
A. Mula-mula dilahirkan baru menjadi orang baru yang dapat hidup dalam kesucian.
B. Tumbuh dalam kesucian sehingga makin hari makin serupa dengan Kristus.
C. Beberapa banyak orang beriman yang tumbuh terus dengan baik akhirnya menjadi sempurna,
mustahil tidak dapat berdosa lagi. Ini dapat disamakan dengan kebal dari dosa.
Jadi tingkatan terakhir, yang sempurna baru dapat dikatakan “kebal” dari dosa. Hal ini belum
terjadi pada permulaan, sebab itu kita harus memelihara kesucian sepanjang umur hidup kita
sampai sempurna atau sampai masuk dalam Surga. (Di Surga orang-orang beriman tidak lagi
berbuat dosa, juga dengan mutlak, meskipun mungkin tingkatannya belum sampai sempurna.)

CARA MEMELIHARA KESUCIAN


Bagaimana cara kita memelihara kesucian supaya tetap tinggal suci senantiasa? (Ini untuk orang-
orang yang sudah lahir baru, bukan untuk orang dosa !)

I. MAU !

Kalau tidak mau tidak bisa! Kita bukan robot yang dapat distel menjadi “suci” atau “najis”.
Keputusan untuk mau itu sangat penting.
Lukas 12:57 “Apakah sebabnya tiada dapat kamu mengambil keputusan yang sungguh daripada
dirimu sendiri ?” (Yus 24:15). (TL)
Meskipun mau, masih ada cukup banyak kesukaran dan penyangkalan diri dalam pemeliharaan
kesucian ini. Biasanya ini terjadi pada permulaan hidup keKristenan, lebih-lebih kalau tidak
mengerti Firman Tuhan. Tetapi kalau “mau”, pasti dapat, sebab Rohkudus selalu siap menolong!
Harus mau!
Juga kemauan ini harus tetap, jangan sebentar mau, sebentar tidak, harus belajar mempunyai hati
yang tetap teguh.
Yusak 14:9 “Maka pada hari itu juga berjanjilah Musa kepadaku dengan sumpah setia, katanya:
‘Bahwa tak akan jangan tanah yang telah dijejak oleh kakimu itu, menjadi milikmu pusaka dan
milik anakmu pun sampai selama-lamanya, sebab engkau telah tetap dalam menurut Tuhan,
Allahku.

II. MAU BERJALAN DALAM ROH

Jangan berjalan dalam daging, yaitu hidup menurut daging, menurut hawa nafsu, tetapi belajar
dalam setiap hal hidup menurut Roh, yaitu sesuai dengan Firman Tuhan. Ada dua pokok penting
dalam berjalan dalam Roh ini, yaitu
1. Berjalan dengan iman sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan. Perjalanan orang Kristen itu
adalah perjalanan hidup yang suci dan ini adalah perjalanan dengan iman.
2Korintus 5:7 “Karena perjalanan kami dengan iman, bukannya dengan penglihatan.”

Kita tidak mungkin hidup dalam kesucian, hidup seperti Tuhan Yesus dengan kekuatan kita
sendiri. Tidak mungkin! Hidup manusia biasa adalah hidup di dalam dosa, sebab semua manusia
adalah hamba dosa. Tetapi sesudah lahir baru kita bisa hidup baru dalam kesucian seperti Kristus.
Dan ini hanya dapat terjadi dengan iman. Setiap langkah kita di dalam kesucian adalah langkah
iman (Rom 1:17).
Orang yang tidak berjalan dengan iman akan berjalan dengan kekuatan atau pikirannya sendiri
dan orang-orang seperti ini akan gagal.
Tetapi kalau percaya kepada Firman Tuhan dan mau berjalan dengan iman, maka orang-orang
yang lahir baru pasti berhasil. Mengapa? Sebab kita sudah dijadikan baru, yang lama sudah lenyap
(2Kor 5:17) dan kemenangan itu sudah diraih Kristus untuk kita orang-orang baru, cobalah dengan
iman, hasilnya sangat indah. Misalnya dalam perubahan tabiat, dalam percobaan, dalam perkara-
perkara baru, dalam melakukan kehendak Tuhan dan sebagainya. Kalau orang yang percaya itu
bertindak dengan yakin, ia akan heran, bagaimana ia dapat mencapai perkara-perkara yang indah-
indah dalam setiap perkara. Memang beginilah caranya untuk bisa menang, maju, melakukan
kehendak Tuhan dengan iman. Misalnya: bersukacita. Kalau hati kita tidak menyalahkan kita (1Yoh
3:21), mulailah bersukacita (Pil 4:4), dan kita menemukan kesukaan yang indah itu berlaku, nyata,
ada, indah. Begitu dalam setiap segi hidup yang lain, sekalipun dahulu tidak bisa, sekarang dengan
iman, bisa! Jalanlah seperti sudah bisa, tahu-tahu kita dapat melakukannya, sebab “orang baru”
sudah mengalami perubahan dari Tuhan menjadi lain dari dahulu !
2. Mau menyangkal diri
Berjalan dalam Roh adalah jalan salib, jalan sempit. Harus mau menyangkal diri (Luk 9:23), sebab
hidup dalam Roh itu berlawanan dengan hidup menurut daging.
Galatia 5:17 “Karena kehendak tabiat duniawi berlawan dengan Roh, dan kehendak Roh itu
berlawan dengan tabiat duniawi, karena keduanya itu berlawanan, supaya jangan kamu lakukan
barang yang kamu kehendaki.” (TL).
Orang yang tidak mau pikul salib, menyangkal diri setiap kali, setiap hari, tidak bisa memelihara
kesucian dengan baik, maka ia akan berulang-ulang jatuh dalam dosa dan pergumulannya dengan
dosa menjadi sangat berat, selalu kalah! Harus mau pikul salib dalam setiap hal (Rom 8:13-14)

III. MAU MEMELIHARA HATI /PIKIRAN

Sejak lahir baru pikiran atau hati kita harus dipelihara dalam kesucian. Jangan membiarkan
sedikitpun dosa masuk! (Ams 4:23) Apakah kita dapat memelihara hati atau pikiran kita dalam
kesucian? Dapat! Mengapa bisa?
Kita lain dengan orang dunia.
Orang dunia sering kali dikuasai oleh pikiran-pikiran dosa (obsesi), misalnya pikiran benci, cabul,
iri, ingin puji, uang dan sebagainya. Sering kali orang-orang berdosa tidak lagi dapat menguasai
pikirannya. Kalau sudah kena ikatan kebencian, selalu kebencian itu datang berulang-ulang dan
menyiksa. Bahkan tidur pun lenyap karena kedatangan pikiran benci berulang-ulang.

Juga ingin akan uang, ingin puji, percabulan, kepujian manusia, ketakutan, dan lain-lain.
Sering kali hal-hal ini menguasai pikiran manusia dan ini sering kali menyiksanya serta
memaksanya untuk berbuat macam-macam dosa. Mereka tidak bisa lepas sebab mereka tidak
mempunyai kekuatan lebih daripada dirinya sendiri.

Orang Kristen lain ! Tuhan Yesus sudah mati dan menang untuk kita. Dengan iman kita
mengambil oper segala kemenangan itu.

Rom 6:11 “Demikian juga kamu wajib menghisabkan dirimu mati lepas daripada dosa, tetapi hidup
bagi Allah didalam Kristus Yesus.” (TL)

Hisabkan dirimu berarti memperhitungkan, menganggap diri sebagai sudah menang, dengan iman
lalu berjalan seperti sudah menang dan heran, kita sungguh-sungguh berhasil.
Ini bukan emosi atau sugesti. Ini disebabkan karena dengan iman kita menghisap kemenangan
Kristus bagi kita.
Sebab itu orang-orang beriman berkuasa atas pikirannya dan semua pikirannya ditundukkan pada
Kristus yaitu disesuaikan dengan Firman Tuhan sehingga tetap tinggal dalam kesucian.
2Korintus 10:5 “menjatuhkan segala bicara orang, dan segala perkara yang melawan marifat Allah,
dan kami menawan tiap-tiap pikiran bertaat kepada Kristus.” (TL).

Setiap kali ada pikiran jahat masuk, kita tolak, kita usir dan dengan iman kita sanggup dan selalu
menang. Cobalah! Ingat, perlu kemauan dan mau menyangkal diri, lalu bertindak dengan
iman ! Pasti berhasil, Firman Tuhan itulah kebenaran !
Jangan beri tempat pada iblis, sedikitpun jangan (Ef 4:27). Pikiran dosa itu sudah dosa
Amsal 23:7a (KJ) “Karena sebagaimana seorang berpikir didalam hatinya, begitulah dia”
a. Dosa dalam pikiran itu membuat sejahtera kita hilang, sebab Roh Kudus didukakan dan dilawan
(Ef 4:30, Kis 7:51)
b. Kalau pikiran dosa dibiarkan, maka dosa itu akan berkembang dan tumbuh terus, apa lagi
karena manusia itu sangat kreatif, baik dalam dosa atau dalam kesucian.
c. Kalau ini dibiarkan, akan lahir dosa dan keadaan kita jadi semakin ruwet, gelisah, kacau, tidak
efektif, pengurapan hilang. Jangan lupa, pengalaman hidup dalam dosa itu pahit sekali, dan
d. Akhirnya akan binasa (Rom 6:23) ! Memelihara hati / pikiran itu mutlak untuk memelihara
kesucian dan dengan iman kita pasti sanggup.

IV. BERTEKUN (Kisah 2:42)

1. BERTEKUN DALAM FIRMAN TUHAN (Mat 4:4)


Seperti tubuh yang dipelihara itu selalu diberi makan dengan teratur, begitu juga rohani kita perlu
dipelihara dengan roti dari Surga dengan teratur setiap hari. Baik dalam kebaktian, (Setialah
beribadat, jangan mudah membolos Ibr 10:25) juga di rumah. Setiap hari kita harus memiliki masa
teduh yang teratur. Bahkan dalam setiap pertemuan dengan orang-orang beriman perlu selalu
sharing tentang Firman Tuhan dan kesaksian-kesaksian.

Ada banyak orang yang memperhatikan makanan jasmaninya dengan baik-baik supaya tetap
sehat. Juga orang Kristen yang memperhatikan makanan bagi jiwanya akan tetap sehat rohaninya
(suci) dan tidak akan mudah jatuh dalam dosa. Lebih banyak kita mengerti Firman Tuhan, lebih
mudah menjaga kesucian ini dan hasilnya indah sekali.
2. BERTEKUN DALAM DOA (1Tes 5:17)
Belajar banyak berdoa, baik “berdoa di dalam bilik” (Mat 6:6), pada jam-jam tertentu di rumah dan
di gereja, juga berdoa senantiasa.
Tekun dalam doa itu memelihara persekutuan kita dengan Tuhan se-hingga hidup ini tetap segar
dan manis (itu limpah dengan sukacita, Maz 16:11, Pil 4:4), dan kuasa Allah terus bertambah-
tambah didalam kita (Luk 24:49). Kalau ada dosa-dosa (lebih-lebih yang tersembunyi dalam
rencana-rencana dan yang terlupa), akan banyak diterangi didalam doa (dan Firman Tuhan) (1Tim
4:5) sehingga orang yang mau dapat membereskan dan membuangnya sama sekali (dengan
iman).
3. BERTEKUN DALAM PELAYANAN
Firman Tuhan itu seperti roti (nasi). Doa itu seperti bernafas atau tidur. Pelayanan itu seperti
bergerak. Semua ini diperlukan untuk bisa tetap hidup sehat.
Justru dengan bersaksi dan melayani saudara-saudara kita (dengan sungguh-sungguh dan tulus),
kesucian kita akan tetap terpelihara. Sebab sedikit dosa atau keinginan-keinginan dosa sudah
membuat banyak problem dalam pelayanan, sehingga kering, kosong, membosankan, hilang
semangat dan gagal, tidak ada buahnya.
4. BERTEKUN DALAM PERSEKUTUAN
Bersekutu dengan saudara-saudara seiman dalam kasih dan kesucian Allah itu besar pengaruhnya
di dalam pemeliharaan kesucian. Hanya bertemu saja di dalam hadirat Tuhan (dalam kebaktian
atau di tempat-tempat lain) sudah menyegarkan dan menguatkan kita sehingga keinginan-
keinginan dosa itu makin lemah (sirep, sirna) dan lebih mudah dibuang (Rom 1:12).

KESIMPULAN:
KEBAL DARI DOSA
Pada suatu tingkatan tertentu, kita dapat sampai pada keadaan ini. Alkitab tidak mengatakan
tentang kekebalan dari dosa, tetapi suatu “keadaan mutlak tidak bisa berdosa lagi”, seperti Allah,
yaitu:
1. Pada waktu orang-orang beriman yang percaya masuk Surga. Di sini memang tidak ada iblis
dan setan-setan, tidak ada godaan dari luar, juga dari dalam tidak ada tubuh dosa (yang penuh
dengan nafsu-nafsu dosa), dan orang-orang beriman disini juga tidak bisa berdosa lagi sebab
sudah teruji di dunia dan lulus (dan mendapatkan tingkatan / pahalanya masing-masing)
Tubuh kemuliaan. Sudah teruji, mutlak tidak bisa berdosa lagi.
(Bagaimana bayi-bayi yang mati dan masuk surga? Mereka belum teruji, apakah mereka juga
tidak bisa berbuat dosa lagi di Surga? Ya! Keadaan mereka seperti malaekat-malaekat yang setia
dan tidak berdosa. Meskipun malaekat-malaekat tidak pernah diolah dan diuji dalam “sekolah
dunia” seperti manusia, tetapi malaekat- malaekat ini tetap setia. Allah dapat melihat lebih dahulu
(Rom 8:29) bahwa orang-orang (bayi-bayi) ini,yang lahir dalam keluarga orang percaya, juga
punya keadaan seperti malaekat-malaekat yang setia ini. Sebab itu mereka dilahirkan lewat orang
tua yang percaya sehingga waktu mati mereka juga selamat (1Kor 7:14)).
2. Orang beriman (sudah lahir baru) selama hidup di dalam Roh itu seolah-olah kebal dari dosa,
artinya tidak berdosa lagi, tetapi kalau ia keluar dari pimpinan Roh, jalan sendiri, ia bisa jatuh
kembali di dalam dosa.
3. Orang sempurna. Orang beriman yang “sempat” tumbuh didalam Kristus sampai sempurna
(sesudah melewati “Tirai” yaitu baptisan api), akan berubah menjadi sempurna seperti Kristus.
Tubuhnya berubah menjadi tubuh kemuliaan seperti tubuh kebangkitan Kristus lalu langsung naik
ke tahta Allah. Ini dialami oleh Henoch, Elia, Musa (mati dahulu lalu dibangkitkan Tuhan dalam
tubuh kemuliaan) dan masih ada banyak orang lagi yang “sempat” mencapai tingkatan ini,
istimewa pada saat terakhir diakhir zaman, didalam hujan akhir. Mereka langsung naik ketahta
Allah, tetapi juga kembali melayani gereja akhir zaman didunia seperti Kristus (selama 40 hari
sesudah kebangkitan Kis 1:3). Keadaannya sebagai berikut:
Kelompok yang terakhir ini (orang-orang sempurna) dinubuatkan dalam banyak ayat-ayat Alkitab.
Misalnya dalam (1Tes 5:23, 1Kor 1:8, Ef 5:27, Mat 5:48, Yoh 10:35), dan sebagainya.

Di dalam (Yoel 2:7-8) nampak mereka kebal didalam peperangan. Ini adalah nubuatan tentang
pelayanan orang sempurna pada Gereja akhir zaman seperti pelayanan Tuhan Yesus selama 40
hari sesudah kebangkitan (hanya untuk orang-orang tertentu saja. (Kis 1:3, 10:40-41)). Ini suatu
pelayanan yang luar biasa, langsung dari tahta Allah, seperti “malaekat-malaekat” yang naik ke
tahta Allah dan turun kembali ke bumi ke atas Gereja yaitu tubuh dari Anak Manusia ! (Yoh 1:51).

Pasukannya tidak pernah bubar sebab mereka betul-betul kebal dari semua senjata musuh.
Mereka menang 100 % dalam setiap peperangan. Mereka dapat menghadapi pedang yang
terhunus tanpa dilukai, kena panah dan tombak, kena batu dan pukulan, tetap tidak terpengaruh
sedikitpun. Sebab seperti Kristus sesudah kebangkitan, mereka bisa berjalan tembus tembok
meskipun punya daging dan tulang Luk 24:39, Yoh 20:26.

Yoel 2:7 Mereka akan berlari-lari seperti orang perkasa. Mereka akan memanjat tembok seperti
orang-orang perang dan mereka akan berbaris masing-masing di jalannya, maka ikatan perang
mereka tidak pecah (KJ).
Yoel 2:8 Juga mereka tidak akan saling berdesakan; mereka akan berjalan masing-masing pada
jalurnya dan kalau mereka jatuh ke atas pedang, mereka tidak terluka (KJ).
Inilah keadaan orang-orang yang sempurna ini, yang mutlak tidak lagi berdosa. Istimewa di dalam
pelayanannya di bumi, mereka tidak lagi bisa jatuh waktu digoda, dirayu, diancam bahkan
diapakan saja, sebab keadaannya sudah sempurna seperti Kristus. Beberapa banyak diantara kita
yang sungguh taat, selalu dipimpin Roh akan sempat diolah sampai sempurna.
Sangat indah. Sebab dosa itu sumber segala kepahitan, kepedihan, celaka, penderitaan dan
sengsara; Kalau kita bisa tetap tinggal hiddup dalam kesucian itu sangat indah. Apa lagi kalau kita
sudah masuk dalam kesucian yang mutlak, itu amat indah, betul-betul itulah Surga

Mazmur 50:2. Maka dari dalam Sion (Bukit Kesucian), yaitu kesempurnaan keelokan, bersinarlah
Allah dengan kemuliaanNya.

Suci itulah puncak keindahan dan suci itulah Surga.

Anda mungkin juga menyukai