Anda di halaman 1dari 13

JANGAN

MENYIA-NYIAKAN
HIDUP YANG TUHAN
BERI
Efesus 5:8-14

Pdm. Ardhilla Wahyu Laksono


MENGAPA ORANG PERCAYA
TIDAK BOLEH MENYIA-NYIAKAN
HIDUP?

Dalam surat Efesus alasan mendasar


mengapa kita tidak boleh menyia-
nyiakan hidup adalah karena kita telah
diselamatkan oleh kasih karunia Allah
(Efesus 2:8-9)
“Sebab karena kasih karunia
kamu diselamatkan oleh iman;
itu bukan hasil usahamu, tetapi
pemberian Allah, itu bukan
hasil pekerjaanmu: jangan ada
orang yang memegahkan diri”
Efesus 2:8-9
Oleh kasih karunia itu kita telah
dibebaskan dari hukuman kekal yang
mengerikan.

Oleh kasih karunia itu kita telah


dibebaskan dari perbudakan dosa,
sehingga kita bisa mengalahkannya

Oleh kasih karunia itu kita telah


diubahkan menjadi manusia baru,
sebuah kehidupan dengan potensi Ilahi
Secara spesifik, Efesus 5:8-14
menuliskan bahwa hidup yang
telah diselamatkan itu sangat
berharga dan tidak boleh
disia-siakan.

Mengapa??
Kita dipanggil untuk menjadi terang di dalam
Tuhan (ay. 8-9)

KEGELAPAN

KESELAMATAN

MENJADI TERANG
ay. 9
Hidup itu harus menjadi terang.
Artinya : Melalui perilaku kita, orang melihat
Tuhan yang hidup di dalam kita. Perilaku kita
membawa manfaat ke arah itu.

Hidup yang berbuahkan terang


adalah hidup yang tidak asal dijalani,
tetapi dengan sengaja direncanakan
agar hidup itu memancarkan terang
Tuhan
Kita dipanggil untuk hidup berkenan kepada
Tuhan (ay. 10)

Hidup yang berkenan atau yang


menyenangkan Tuhan adalah hidup
yang selalu diuji.
Apapun yang akan diputuskan, orang percaya
akan mempertimbangkan secara detail apakah
ini akan menyenangkan hati Tuhan atau tidak.
Kita dipanggil untuk menelanjangi
perbuatan-perbuatan kegelapan
(ay.11-13)

Hidup yang telah diselamatkan tidak boleh


dijalani hanya dengan pemikiran : “Pokoknya
saya sudah menyenangkan hati Tuhan, itu
sudah cukup. Soal orang lain mau jadi apa, itu
bukan urusan saya.”
Ada yang menganggap dosa
sebagai budaya yang tidak apa-apa
untuk dilakukan.

Berapa banyak mereka yang


sedang menempuh pendidikan
mengganggap “Nyontek” itu
bukan lagi dosa???
Kita dipanggil untuk melakukannya
(ay. 14)
Ayat ini merupakan kutipan dari Yesaya 60:1,
Bangsa Israel tertidur secara rohani. Mereka
adalah umat Allah tetapi tidak melakukan
perannya sebagai umat Allah.

Hidup tidak boleh dijalani dengan asal-


asalan, tetapi dengan sengaja direncanakan
untuk memuliakan Allah.
PENUTUP
Apakah sebagai orang percaya kita termasuk
orang yang sadar akan tanggungjawab
untuk tidak menyia-nyiakan hidup?

Apakah kita perlu bangun dan mengambil


tanggungjawab sebagaimana Tuhan
menghendakinya?
“Apa pun juga yang kamu
perbuat, perbuatlah dengan
segenap hatimu seperti
untuk Tuhan dan bukan
untuk manusia”
Kolose 3:23

Anda mungkin juga menyukai