Anda di halaman 1dari 6

Tema : Semua karena Kasih Karunia.

Ayat Nats : 1 Korintus 15:10.

Kita bisa bernapas pada saat hari ini, dalam keadaan sehat, kuat, kita dapat berkumpul ditempat
ini untuk mendengarkan Firman Tuhan, diberi kesempatan untuk melayani Tuhan, bisa
melakukan apa yang kita bisa untuk Tuhan, itu semua karena Kasih Karunia Allah bukan karena
kuat gagah manusia, bukan juga karena kebetulan / keberuntungan.

Kita akan belajar terlebih dahulu, apa itu Kasih Karunia ?

Kasih karunia merupakan kata yang ada didalam Alkitab.

Kasih Karunia berasal dari kata yunani yakni Kharis / Kharisma.

Kasih karunia adalah kuasa Allah yang senantiasa menyertai orang percaya melalui kehadiran
Roh Kudus, dalam melayani, menjalankan kehendak Allah, kemurahan-Nya yang memberi
kesempatan kepada orang berdosa datang bertobat, percaya dan diselamatkan.

Sederhananya kasih karunia adalah pemberian secara cuma-cuma dari Allah untuk manusia.

Apakah Kasih karunia sama artinya dengan anugerah (Grace)?

Anugerah berasal dari kata ibrani yakni Ratson, yang artinya kesukaan, kesenangan, kenikmatan,
karunia, penghargaan, penerimaan, kehendak.

Jadi Anugerah dengan Kasih Karunia adalah sama makna yakni suatu pemberian cuma-cuma
dari Allah, bukan hanya karya penyelamatanNya melainkan apa yang kita rasakan dan alami itu
semua karena Kasih Karunia / Anugerah Allah bagi kita.

Kemudian apakah Anugerah dan Belas Kasihan itu sama ?

belas kasihan adalah ketika Allah tidak menghukum kita atas dosa yang telah kita perbuat.

Tapi Anugerah merupakan berkat Allah yang kita terima, meski sebenarnya kita tidak pantas
menerimanya.

Sekarang, Kita lihat salah satu contoh Tokoh Alkitab yakni :

* Rasul Paulus.

Pengakuan dari Paulus bahwa semua yang ada padanya berkat Kasih Karunia Allah yang
dianugerahkan kepadanya.

Ada 2 perkataan dari Paulus:

A. Tetapi karena Kasih Karunia Allah Paulus dapat menjadi Rasul.


Didepan ada kata "tetapi" artinya didepan ada kalimat sambung sebagai penghubung pada
kalimat ini.

Atau sederhananya disebut kata Kojungsi.

Jadi pada kata sebelumnya, Paulus ingin mengungkap kepada jemaat di Korintus bahwa,
walaupun aku berdiri sekarang dihadapan kamu sebagai rasul yang memiliki beban / tugas yang
dipercayakan kepadanya untuk mengajar kamu, untuk menasihatkan kamu, untuk membuat
kamu menjadi percaya kepada Kristus supaya kamu diselamatkan.

Tapi sebenarnya saya tidak layak disebut rasul, Latar belakang saya Suram.

Saya Rasul yang paling hina dari rasul-rasul yang lainnya, Karena saya dulu adalah

penganiaya jemaat Allah. ( 1 Korintus 15:9).

Dimana Paulus atau Saulus menganiaya jemaat ?

Di Yerusalem. (Kisah Para Rasul 8:3).

B. Tetapi Karena Kasih Karunia yang dianugerahkan kepadanya tidak sia-sia, Artinya
pemberiaan Allah secara cuma-cuma kepada orang yang tidak layak seperti aku untuk
menerima pemberiaan dari Allah tidak sia-sia.

Apa alasannya tidak sia-sia seharusnya kalau pakai logika itu sia-sia sebab manusia tidak
pantas, tidak tau terimakasih, tidak tau balas budi dan tidak tau diuntung ?

- Sebab Kasih Karunia yang Tuhan berikan kepada Paulus baik keselamatan, pengampunanNya,
kehidupan, Karunia Roh, Paulus kerjakan.

Paulus bukan hanya menikmati Anugerah tersebut tanpa berbuat apa-apa, atau berbuat dosa
lagi tapi Paulus bekerja keras melebihi para Rasul-rasul yang lain untuk mengerjakan Kasih
Karunia Allah.

- Paulus dapat bekerja keras melebihi Rasul-rasul yang lain / kawan sepekerjanya, itu bukan
karena kuat gagahnya melainkan juga karena Kasih Karunia Alalh yang menyertainya.

Sebab di Korintus 15:11, Kita tahu bahwa untuk mengajar dan membuat orang menjadi percaya
Kristus itu bukanlah hal yang mudah, apalagi kita tahu kehidupan Paulus dahulu bukan hanya
Kristen melainkan penganiaya jemaat, ia bukan penganiaya jemaat tapi Paulus juga anggota
sanhedrin yang membenci Kristen, dan Paulus juga merupakan provokator dari terbunuhnya
seorang tokoh Kristen yang terkenal pada Kristen perdana / mula-mula yakni Stefanus.

- Karena Injil Paulus teguh berdiri bukan hanya Jemaat Korintus. (1 Korintus 15:1-2A).

Paulus teguh berpegang kepada injil sebab oleh Injil banyak orang diselamatkan.
Terbukti bahwa Paulus rela mati, menderita demi memberitakan Injil.

Sebab Karena perjumpaannya dengan Kristus dia bertobat dan terpanggil menjadi seorang
Rasul.

Maka Karena itu dia bisa mengajarkan bahwa Jemaat Korintus harus teguh berdiri didalam Injil
yang telah Paulus ajaran dan percaya kepada Injil.

Sebab Injil itu keselematan dan tidak sia-sia kamu mempercayai injil sebab Kristus bukan hanya
mati untuk dosa kita dan dikubur, tapi Ia juga bangkit diantara orang mati. (1 Korintus 15:3-4,14,
17).

Dan kebangkitkan Kristus terbukti karena ada banyak saksi yang mengetahui tentang
kebangkitanNya bahwa Ia menampakan diri kepada para rasul-rasul termasuk Rasul Petrus
Murid Yesus yang masih hidup di zaman Paulus dan yang terakhir kepada Paulus sendiri. ( 1
Korintus 15:5-8).

Jadi Pengajaran Injil yang diberitakan oleh Paulus yang paling utama adalah Kebangkitan.

Kita Lihat Judul Perikop pada pasal 15 yaitu Kebangkitan Kristus (dari ayat 1-11), Kebangkitan
kita (dari ayat 12-34), dan Kebangkitan tubuh (dari ayat 35-58).

Kita lihat hubungan antara 3 bagian pengajaran Paulus tentang Kebangkitan dengan Kasih
Karunia, bahwa kata Paulus ada 3 kebangkitan yaitu :

1.) Kebangkitan Kristus.

Kebangkitkan Kristus itu Konkret, Nyata, Fakta.

Terbukti saksi-saksi yang sudah kita baca, termasuk Pasulus.

Oleh karena kebangkitan Kristus kita mendapatkan Kasih Karunia Allah, kita diselamatkan.

Kebangkitan Kristus adalah bahwa Dia telah bangkit diantara orang mati.

Pointnya Kita harus percaya bahwa Kristus telah bangkit diantara orang mati.

2.) Kebangkitan Kita.

Apakah cukup Kristus bangkit dan kita menerima Kasih KaruniaNya ?

Tidak cukup.

Alasannya ?

Sebab dahulu kita masih dalam persekutuan dengan adam (dosa) yang seharusnya binasa tapi
sekarang kita menjadi hidup dalam persekutuan dengan Kristus. (1 Korintus 15:22).

Kebangkitan kita yang dimaksud adalah Kebangkitan orang mati. (1 Korintus 15-12-13).

Sebab dahulu kita seharusnya mati karena dosa, tapi karena Kristus bangkit maka kita pun juga
bangkit.

Itu juga disebut Kasih Karunia Allah, karena seharusnya kita sudah mati karena Karena Kristus
bangkit, kita pun turut dibangkitkan secara rohani bukan secara jasmani.

Karena kebangkitan yang ketiga baru ada yang namanya kebangkitan jasmaniah / tubuh.

Paulus mengingatkan walaupun kita dibangkitkan tapi itu hanyalah sementara / tidak kekal,
sebab kebangkitan kita masih bisa berbuat dosa lagi.

Kita diproses untuk menuju kesempurnaan sama seperti Kristus bagi orang yang mau
mengerjakan keselamatan / Kasih Karunia.

Jika tidak dikerjakan keselamatan bisa hilang, kita boleh percaya ada kebangkitan Kristus dan
kebangkitan kita tapi supaya kebangkitan tersebut tidak sia-sia maka harus kita kerjakan
supaya kita tidak selalu hidup didalam dosa.

Sebab seperti tadi bahwa dosa mengakibatkan kematian.

Jika kita mau mengalami kebangkitan tubuh maka di 1 korintus 15:33-34; Jangan sesat, Jangan
bergaul dengan kelompok orang berdosa dan jangan berbuat dosa lagi, dan kota harus
mengenal siapakah Yesus, salah satunya lewat Kebangkitan.

Rasul Paulus pernah berkata di Filifi 3:10-11; Apa yang Paukus rindukan mengenal siapakah
Yesus, kuasa kebangkatanNya, dan PenderitaanNya.

Supaya Paulus menjadi serupa dan beroleh kebangkitan diantara orang mati sama seperti
Yesus.

Paulus sadar bahwa itu adalah proses yang harus ia lalu supaya Ia mengalami Kebangkitan.

3.) Kebangkitan Tubuh.

Apakah cukup mengalami kebangkitan diri kita yang sementara oleh Kmkarena Kebangkitan
Kristus ?

Seperti tadi saya bilang tidak cukup, karena kebangkitan diri kita itu sementara dan harus
melalui proses.

Didalam menjalankan proses ada kegagalan maka dari itu banyak orang yang menyerah karena
gagal dalam diproses, tapi walaupun ada juga yang tidak menyerah sampai akhir.

Yang tidak menyerah sampai akhir, merekalah yang mengalami yang namanya Kebangkitan
Tubuh.

Kebangkitan tubuh bisa terjadi saat mereka yang mengalami kematian secara rohani. (1
Korintus 15:35-36).

Kebangkitan tunuh juga merupakan hasil daei Kasih Karunia Alalh untuk manusia yang berasil
mencapai garis akhir pertandingan iman atau yang mengerjakan Kasih Karunia Allah dmapai
akhir hidupnya.

Apakah Kebangkitan tubuh ?

Paulus menggambarkan ada 2 tubuh yang dipunyai manusia, yaitu Tubuh duniawi (Yang dapat
binasa), Dan tubuh Surgawi (Yang kekal). (1 Korintus 15:40).

Sekarang yang kita punyai adalah Tubuh duniawi (Yang sementara) tapi nanti kalau kita berhasil
dlaam pertandingan iman kita maka kita akan mengalami kebangkitan tubuh dan kita
mendapatkan tubuh Surgawi (Yang tidak akan bisa binasa). (1 Korintis 15:50-52).

Seperti Kata Paulus : Nanti pada waktunya kita orang orang yang percaya dan yang
mengerjakan Kasih KaruniaNya akan diubahkan dalam sekejap mata.

Dalam sekejap mata artinya tidak ada seorang pun yang mengetahuinya hanya Tuhan yang
mengetahui tapi kita dapat merasakan jika kita diubahkan dalam kebangkitab tubuh yang kekal
/ tubuh yang sempurna sama seperti Kristus.

Maka Jika kita mau mengalami Kebangkitan tubuh apa yang harus kita lakukan setelah lolos
dari proses untuk tidak hidup dalam dosa lagi. (1 Korintus 15:58).

Paulus menasihatkan : Supaya kita memiliki iman yang kuat didalam Kristus, dan giat dalam
melayani Tuhan.

Sebab didalam Kristus, Jeri payah kita dalam Persekutuan dengan Kristus tidaklah sia-sia.

Keselamatan atau Kasih Karunia Allah tetap menyertai kita hingga sampai pada kesudahanNya
(Kita mengalami kebangkitan tubuh).

Anda mungkin juga menyukai