Anda di halaman 1dari 25

BUKU PEDOMAN PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS

DAN KESELAMATAN KLINIK

KLINIK PRATAMA RAWAT INAP WAHYU HUSADA


KEDIRI
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

BUKU PEDOMAN PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS


DAN KESELAMATAN KLINIK

Buku pedoman ini telah disetujui oleh Direktur Klinik Pratama Rawat Inap
Wahyu Husada pada:
Hari : Senin
Tanggal : 02 Januari 2023
Tempat : Klinik Pratama Rawat Inap Wahyu Husada

DIREKTUR

KLINIK PRATAMA RAWAT INAP

WAHYU HUSADA

dr. Permata Ayu Kamila

2
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan,
kemudahan, dan melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya. Dan tidak lupa shalawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda agung Nabi Muhammad SAW.
Dengan niat tulus dan segala kerendahan hati pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikan buku pedoman dengan judul “Buku Pedoman Program Manajemen
Fasilitas Dan Keselamatan Klinik”.
Pedoman Program Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan Klinik ini
disusun dalam rangka memberikan acuan bagi semua jajaran di Klinik Pratama
Rawat Inap Wahyu Husada dalam pemberian Program Manajemen Fasilitas Dan
Keselamatan Klinik. Melalui pedoman ini diharapkan semua tenaga profesional
pemberi asuhan serta tenaga terkait lainnya dapat memahami berbagai hal yang
berkaitan dengan pelayanan di Klinik Pratama Rawat Inap Wahyu Husada.
Ucapan terima kasih dan penghargaan selayaknya disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan dan penerbitan pedoman ini.
Semoga keinginan untuk dapat lebih meningkatkan mutu dan keselamatanpasien
dapat tercapai, seiring dengan pemberdayaan para pelaksananya.
Pedoman ini tentu saja masih belum dapat memuat semua Program
Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan Klinik yang dibutuhkan karena
keterbatasan ilmu dan referensi yang ada pada kami. Oleh karena itu permohonan
maaf perlu kami haturkan apabila dalam penyusunan pedoman ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Meskipun demikian semoga
dengan penyusunan Program Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan Klinik ini
masih dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait.

Kediri, 02 Januari 2023


DIREKTUR

KLINIK PRATAMA RAWAT INAP


WAHYU HUSADA

dr. Permata Ayu Kamila

3
A. PENDAHULUAN
Manajemen sarana (bangunan), prasarana, peralatan klinik, dan
keselamatan dana keamanan lingkungan klinik pratama rawat inap wahyu
husada dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan dan perundang-undangan.
Sarana (bangunan), prasarana, peralatan klinik, dan keselamatan lingkungan
dikelola dalam manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan dikaji dengan memperhatikan
manajemen risiko.
Dalam upaya menyediakan pelayanan yang bermutu maka klinik
merumuskan salah satu misinya yaitu mewujudkan pelayanan yang
berkualitas dan menjamin keselamatan pasien dan menjadi fasilitas pelayanan
kesehatan dasar yang berkualitas dan beretika.
MFK di Klinik melaksanakan program manajemen fasilitas dan
keselamatan yang merupakan bagian dari komponen keselamatan dan
keamanaan lingkungan fisik yang berupaya untuk mengelola semua resiko-
resiko yang yang mungkin terjadi di dalam pelayanannya dan
mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staff dan pengunjung.
B. LATAR BELAKANG
Selama ini Klinik telah melaksanakan program Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan, terutama pemeliharaan gedung, pemeliharaan peralatan,
penanggulangan kebakaran, penanganan bahan dan limbah B3 dan lain-lain
namun belum optimal dan pada umumnya tidak diawali dengan identifikasi
risikonya.
Pelaksanaan pemeliharaan fasilitas/peralatan sudah dilaksanakan,
belum didasarkan kepada pelaksanaan dan analisis resiko. Pemeriksaan
fasilitas, uji fungsi dan identifikasi resiko belum dilaksanakan secara optimal.
Sehubungan hal-hal seperti di atas dirasakan perlu untuk menyusun program
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan dengan melaksanakan program MFK
yang lebih komprehensif, mengutamakan identifikasi resiko untuk
keselamatan dan safety dari fasilitas yang dimiliki klinik sesuai standar-
standar yang ditetapkan akreditasi
Klinik perlu menyusun program manajemen fasilitas dan keselamatan
(MFK) untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan
masyarakat.Program untuk keselamatan dirancang untuk mencegah terjadinya
cedera bagi pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat akibat Keselamatan

4
dan Kesehatan Kerja (K3 /pmk 52 th 2018), seperti tertusuk jarum, tertimpa
bangunan, kebakaran, gedung roboh, dan tersengat listrik.
Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program
keselamatan dan kesehatan kerja. Area-area yang berisiko keamanan dan
kekerasan fisik perlu diidentifikasi dan dibuatkan peta, dipantau untuk
meminimalkan terjadinya insiden dan kekerasan fisik baik bagi pasien,
petugas, maupun pengunjung yang lain. Program untuk keamanan dengan
menyediakan lingkungan fisik yang aman bagi pasien, petugas, dan
pengunjung klinik perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya kejadian
kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak aman
seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas. Agar dapat
berjalan dengan baik, maka program tersebut juga didukung dengan
penyediaan anggaran, penyediaan fasilitas untuk mendukung keamanan dan
fasilitas seperti penyediaan Closed Circuit Television (CCTV), alarm, APAR,
jalur evakuasi, titik kumpul, rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda-
tanda pintu darurat.
Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan limbah B3 perlu diidentifikasi
dan dikendalikan secara aman. WHO telah mengidentifikasi bahan berbahaya
dan beracun serta limbahnya dengan katagori sebagai berikut: infeksius;
patologis dan anatomi; farmasi; bahan kimia; logam berat; kontainer
bertekanan; benda tajam; genotoksik/sitotoksik; radioaktif. Klinik perlu
menginventarisasi B3 meliputi lokasi, jenis, dan jumlah serta limbahnya
disimpan. Daftar inventarisasi ini selalu mutahir (di-update) sesuai dengan
perubahan yang terjadi di tempat penyimpanan. Penyediaan TPS limbah B3
dan IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Potensi terjadinya bencana di daerah berbeda antara daerah yang satu
dan yang lain (Identifikasi bencana). Klinik sebagai Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) ikut bertanggung jawab untuk berperan aktif dalam
upaya mitigasi dan penanggulangan bila terjadi bencana baik internal maupun
eksternal. Strategi dan rencana untuk menghadapi bencana perlu disusun
sesuai dengan potensi bencana yang mungkin terjadi berdasarkan hasil
penilaian kerentanan bahaya (Hazard Vulnerability Assesment).
Program persiapan bencana disimulasikan (disaster drill) setiap tahun
secara internal atau melibatkan komunitas secara luas, terutama ditujukan
untuk menilai kesiapan sistem program manajemen bencana /disaster.
(strategi komunikasi jika terjadi bencana, manajemen sumber daya,
penyediaan pelayanan dan alternatifnya, identifikasi peran dan tanggung

5
jawab tiap karyawan, dan manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat
bencana).
Setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan/lokakarya dan simulasi
dalam pelaksanaan program tanggap darurat agar siap jika sewaktu-waktu
terjadi bencana yang diselenggarakan minimal setahun sekali. Debriefing
adalah sebuah review yang dilakukan setelah simulasi bersama peserta
simulasi dan observer yang bertujuan untuk menindaklanjuti hasil dari
simulasi. Hasil dari kegiatan debriefing didokumentasikan.
Setiap Fasilitas Kesehatan termasuk Klinik mempunyai risiko
terhadap terjadinya kebakaran. Program pencegahan dan penanggulangan
kebakaran perlu disusun sebagai wujud kesiagaan Klinik terhadap terjadinya
kebakaran. Jika terjadi kebakaran, pasien, petugas, dan pengunjung harus
dievakuasi dan dijaga keselamatannya. Yang dimaksud dengan sistem
proteksi adalah penyediaan proteksi kebakaran baik aktif mau pasif. Proteksi
kebakaran aktif, contohnya APAR, sprinkler, detektor panas, dan detektor
asap, sedangkan proteksi kebakaran secara pasif, contohnya: jalur evakuasi,
pintu darurat, tangga darurat, tempat titik kumpul
Merokok berdampak negatif terhadap kesehatan, dan dapat menjadi
sumber terjadinya kebakaran. Klinik harus menetapkan larangan merokok di
lingkungan Klinik baik bagi petugas, pasien, dan pengunjung. Larangan
merokok wajib dipatuhi oleh petugas, pasien dan pengunjung, dan dilakukan
perbaikan terhadap pelaksanaannya.
Agar tidak terjadi keterlambatan atau gangguan dalam pelayanan
pasien, alat kesehatan harus tersedia, berfungsi dengan baik, dan siap
digunakan setiap saat diperlukan Program yang dimaksud meliputi kegiatan
pemeriksaan dan kalibrasi secara berkala, sesuai dengan panduan produk tiap
alat kesehatan. Dalam melakukan pemeriksaan alat kesehatan, petugas
memeriksa antara lain: kondisi, ada tidaknya kerusakan, kebersihan, status
kalibrasi, dan fungsi alat. Alat kesehatan dapat dilakukan recall oleh
pemerintah dan/atau produsen dan/atau distributor akibat adanya risiko
keselamatan. Jika ada alat kesehatan yang dilakukan recall, harus
dilaksanakan penarikan agar tidak digunakan dan dipandu oleh prosedur yang
baku.
Prasarana atau sistem utilisasi meliputi air, listrik, gas medis dan
system penunjang lainnya seperti genset, panel listrik, perpipaan air dan
lainnya. Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pasien, dibutuhkan
ketersediaan listrik, air dan gas medis, serta prasarana lain, seperti Genset,

6
panel listrik, perpipaan air, ventilasi, sistem jaringan dan teknologi informasi,
sistem deteksi dini kebakaran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing
Klinik. Program pengelolaan system utilitas perlu disusun untuk menjamin
ketersediaan dan keamanan dalam menunjang kegiatan pelayanan Klinik.
Sumber air adalah sumber air bersih dan air minum. Sumber air dan listrik
cadangan perlu disediakan untuk pengganti jika terjadi kegagalan air dan/atau
listrik. Prasarana air, listrik, dan prasarana penting lainnya, seperti genset,
perpipaan air, panel listrik, perlu diperiksa dan dipelihara untuk menjaga
ketersediaannya untuk mendukung kegiatan pelayanan pasien. Untuk
prasarana air perlu dilakukan pemeriksaan air bersih, termasuk pemeriksaan
uji kualitas air secara periodik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Dalam rangka meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan
keterampilan dalam pelaksanaan manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK)
perlu dilakukan pendidikan petugas agar dapat menjalankan peran mereka
dalam menyediakan lingkungan yang aman bagi pasien, petugas, dan
masyarakat. Pendidikan petugas dapat berupa edukasi, pelatihan, dan in house
training/workshop/lokakarya. Pendidikan petugas sebagaimana dimaksud
tertuang dalam rencana program pendidikan manajemen fasilitas dan
keselamatan.
C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman bagi pasien dan
karyawan dalam lingkungan Klinik.
2. Tujuan Khusus
a. Menyediakan fasilitas yang aman, efektis dan efesien
b. Mengendalikan secara aman bahan dan limbah berbahaya yang ramah
lingkungan.
c. Menanggapai bila terjadi kedaruratan komunitas, wabah dan bencana
d. Menjamin seluruh penghuni di klinik aman dari kebakaran, asap, atau
kedaruratan lainnya.
e. Menjamin ketersediaan dan berfungsi/layak pakainya peralatan medis.
f. Melindungi penghuni klinik dari kejadian terganggunya, terkontaminasi
atau kegagalan system pengadaan air minum dan listrik.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

7
Kegiatan besar Manajemen Fasilitas dan Keselamatan yang melaksanakan
program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan dibuat dengan rincian
kegiatan sebagai berikut :
1. Keselamatan dan Keamanan
a. Melakukan asesmen risiko secara komprehensif & proaktif untuk
mengidentifikasi bangunan, ruangan / area, peralatan, perabotan &
fasilitas lainnya yang berpotensi menimbulkan cedera.
b. Melakukan pemeriksaan fasilitas secara berkala & terdokumentasi.
c. Menyediakan anggaran untuk melakukan perbaikan
d. Melakukan asessmen risiko pra kontruksi (pra construction risk
assessment/PCRA) setiap ada kontruksi, renovasi atau penghancuran
bangunan / demolisasi.
e. Merencanakan dan menyediakan fasilitas pendukung yang aman, untuk
mencegah terjadi kecelakaan dan cedera, mengurangi bahaya dan risiko
serta mempertahankan kondisi aman bagi pasien, keluarga, staf,
pengunjung.
f. Penggunaan kartu identitas seluruh staf Klinik dan semua individu yang
bekerja di Klinik, pada pasien Rawat Inap, penunggu pasien, pengunjung
(termasuk tamu) yang memasuki area terbatas (restricted area) sehingga
menciptakan lingkungan yang aman
g. Melindungi dari kejahatan perorangan, kehilangan, kerusakan atau
pengerusakan barang milik pribadi
h. Menyediakan fasilitas yang aman sesuai dengan PerUU misalnya: Setiap
tangga ada pegangannya, lantai tidak licin, ruang perawatan pasien jiwa :
pintu kamar menghadap keluar, shower di kamar mandi tidak boleh
menggunakan selang, dll
i. Melakukan monitoring pada daerah yang berisiko keselamatan dan
keamanan seperti ruang bayi, OK, ruang anak, lanjut usia, pasien rentan
yang tidak dapat melindungi diri sendiri atau memberi tanda minta
bantuan bila terjadi bahaya.
2. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Serta Limbah B3
a. Identifikasi dan inventarisasi bahan dan limbah B3
b. Memastikan adanya penyimpanan, pewadahan, dan perawatan bahan
sesuai dengan karekteristik, sifat, dan jumlah.
c. Tersedianya lembar data keselamatan sesuai dengan karakteristik dan sifat
bahan dan limbah B3.
d. Tersedianya sistem kedaruratan tumpahan/bocor bahan dan limbah B3.

8
e. Tersedianya sarana keselamatan bahan dan limbah B3 seperti spill kit,
rambu dan simbol B3, dan lain lain.
f. Memastikan ketersediaan dan penggunaan alat pelindung diri (APD)
sesuai karekteristik dan sifat bahan dan limbah B3.
g. Tersedianya standar prosedur operasional yang menjamin keamanan kerja
pada proses kegiatan pengelolaan bahan dan limbah B3 (pengurangan dan
pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, penguburan dan/atau
penimbunan bahan dan limbah B3).
h. Jika dilakukan oleh pihak ketiga wajib membuat kesepakatan jaminan
keamanan kerja untuk pengelola dan Fasyankes akibat kegagalan kegiatan
pengelolaan bahan dan limbah B3 yang dilakukan.
3. Penanggulangan Bencana
a. Identifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin
terjadi (HVA),
b. Menentukan peran Klinik jika terjadi bencana dengan tetap
memperhatikan keberlangsungan layanan dan tindak lanjut terhadap
bencana,
c. Melakukan simulasi dan evaluasi tahunan terhadap program kesiapan
menghadapi bencana yang telah disusun, dan dilanjutkan dengan
debriefing setiap selesai simulasi.
d. Melakukan perbaikan terhadap program kesiapan menghadapi bencana
sesuai hasil simulasi dan evaluasi tahunan.
e. Identifikasi peran dan tanggung jawab tiap karyawan, dan manajemen
konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana
4. Sistem Proteksi Kebakaran
a. Sarana penanganan kebakaran
b. Memeriksa kelayakan sarana jalur dan tanda petunjuk arah evakuasi
c. Uji coba terhadap sistim proteksi dan sarana penanggulangan kebakaran
d. Memasang label tanda bahaya dilokasi risiko kebakaran
e. Pemeriksaan, Pengujian dan pemeliharaan dilakukan periodik minimal
sekali dalam setahun
f. Evaluasi dan dokumentasikan, up date jika perlu
5. Peralatan Medis
a. Inventarisasi kesehatan sesuai ASPAK
b. Melakukan inspeksi dan pengujian terhadap alat kesehatan secara
periodik.

9
c. Melaksanakan pemeliharaan dan kalibrasi terhadap alat kesehatan secara
periodik.
d. Efisiensi biaya operasional dan investasi.
6. Sistem Utilitas
a. Melaksanakan identifikasi terhadap resiko kegagalan listrik dan air.
b. Melaksanakan uji fungsi dari sumber alternatif dan sistem utility lainnya.
c. Melaksanakan pemeriksaan dan perbaikan peralatan sistem pendukung
lainnya.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN INDIKATOR
KEBERHASILAN PROGRAM
NO PROGRAM CARA INDIKATOR
MELAKSANAKAN
1 KESELAMATAN
DAN KEAMANAN
a. Melaksanakan Monitoring Gedung, fasilitas
identifikasi daerah dan area beresiko
yang beresiko dari teridentifikasi
aspek gedung dan resikonya
fasilitas

b. Melaksanakan Monitoring pelaksanaan Semua staf,


pemberian identitas pasien, penunggu
kepada staf dan pasien
pengunjung menggunakan
identitas

c. Melakukan Menyiapkan rambu- Rambu-rambu


pencegahan kejadian rambu peringatan dan peringatan dan
cedera pada pasien, peta di daerah beresiko, peta, tanda-tanda
keluarga, staf, dan tanda-tanda khusus B3 khusus B3 telah
pengunjung. terpasang di area
beresiko

d. Melaksanakan Monitoring tata udara Meminimalisir


pengendalian dan kebisingan. dan tata udara di
lingkungan selama area sekitar lokasi
masa pembangunan yang terdekat dari

10
dan renovasi renovasi

e. Melaksanakan Menurunkan
pemeriksaan seluruh Pemeriksaan seluruh angka kehilangan
gedung gedung di dalam ruang
pelayanan

f. Melaksanakan Menurunkan
proteksi kehilangan Monitoring kehilangan angka kehilangan
dan kerusakan dari Pemeriksaan seluruh di dalam ruang
fasilitas gedung pelayanan

g. Memastikan bahwa Tidak


klinik sebagai Mengadakan pelatihan, ditemukannya
kawasan tanpa simulasi, peragaan 4 punting rokok dan
rokok aspek tersebut. orang yang
merokok di dalam
area klinik

h. Memastikan bahwa Semua staf


badan independen penyewa atau
dalam fasilitas badan independen
pelayanan mematuhi telah mengikuti
program pelatihan tersebut
kesetamatan dan
keamanan, bahan
berbahaya, kesiapan
mengahdapi
bencana,
pengamanan
kebakaran
Pelayanan Kesehatan Pemeriksaan berkala Vaksinasi covid
i. Mememriksa
kesehatan karyawan
baru
j.Melakukan
imunisasi dan

11
vaksinasi
k. Menangani
kesehatan akibat
kerja
1. Kecelakaan akibat Pemantauan Nihil kejadian
benda tajam kecelakaan kerja
2. Kecelakaan akbat Pencatatan
B3
3. Kecelakaan akibat Pelaporan kecelakaan
lainnya kerja
l. Menyiapakan APD Pemantauan penggunaan Kepatuhan
dan prosedur APD pengunaan APD
perlindungan yang 100%
benar dalam
penggunaan dan
terpelihara
Pengendalian mutu
sanitasi

1. Penjamah Pemeriksaan kesehatan


makanan berkala

Pemeriksaan sampel
2. Makanan makanan

Memeriksa kelayaakan
3. Peralatan masak dan kebersihan alat
dan peralatan saji masak dan alat saji

Pengawasan rutin
4. Pengendalian
serangga dan tikus
Pengawasan harian
5. Sanitasi pelaksanaan kegiatan
lingkungan dapur sanitasi harian

12
2 BAHAN BARANG
BERBAHAYA (B3)
a. Melaksanakan Monitoring B3 Jenis, dampak dan
identifikasi Bahan lokasi
Dan Limbah teridentifikasi
Berbahaya B3

b. Melaksanakan Pemeriksaan limbah cair Limbah cair


pengendalian Bahan BOD: 75ppm
Dan Limbah COD : 100ppm
Berbahaya B3 TSS: 100ppm
pH : 6,0-9,0
suhu : 30°C
TDS : 1000ppm
DHL :1.5625
µmhos/cm

c. Melaksanakan Pemantauan B3 Pelaporan :


pelaporan dan 1. Perencanaan
investigasi dari 2. Pengadaan
tumpahan, paparan 3. Penyimpanan
dan insiden lainnya 4. Distribusi
5. Pemakaian/
penggunaan
6. Kecelakaan
kerja akibat
B3
3. MANAJEMEN
EMERGENCY
a. Melaksanakan Identifikasi bencana Jenis bencana
identifikasi bencana internal dan eksternal internal dan
internal dan eksternal eksternal
teridentifikasi

13
b. Melaksanakan uji Pelatihan bencana erupsi Staf klinik siaga
coba/pelatihan dan penanggulangan sesuai kondisi
penanggulangan kebakaran tanggap darurat
bencana/disaster
4. PENGAMANAN
KEBAKARAN
a. Melaksanakan Identifikasi pengurangan Pengaman
identifikasi resiko kebakaran
pengurangan resiko teridentifikasi
kebakaran resikonya

b. Melaksanakan Kebakaran Data bahan-bahan


pencegahan a. Identikfikasi bahan yang mudah
kebakaran terhadap yang muidah terbakar terbakar
bahan mudah b. Membuat SOP Ada SOP
terbakar penyimpanan bahan
mudah terbakar

Pelatihan, stimulasi, Semua staf Klinik


c. Melaksanakan peragaan telah mengikuti
pelatihan penanggulangan pelatihan tersebut.
penanggulangan kebakaran
kebakaran
Pemeriksaan dan a. Pemeriksaan
d. Melaksanakan pemeliharaan perlatan dan
pemeriksaan, uji kebakaran pemeliharaan
fungsi peralatan terlaksana
kebakaran dan sesuai jadwal
pemeliharaan b. Funsi alat
peralatan deteksi dini
kebakaran,
APAR
berrjalan baik
di semua
gedung

14
5 PERLATAN MEDIS
a. Melaksanakan Identifikasi resiko Peralatan medis
identifikasi resiko peralatan medis teridentifikasi
dari peralatan medis. resikonya

b. Melaksanankan Melakaukan Uji Fungsi, Indikator


pemeriksaan dan uji Uji Kinerja alat dan kelayakan
fungsi peralatan sertifikasi kalibrasi sesuai
medis alat masing-
masing

c. Melaksanakan Melakukan pemeliharaan Pemeliharaan


pemeliharaan dan dan perbaikan terlaksana sesuai
perbaikan peralatan jadwal
medis.

d. Pelatihan cara Teori dan praktek (uji Seluruh staf


penggunaan peralatan fungsi alat medis) pengguna alat
medis medis tahu cara
menggunakan
perlatan medis
6 SISTEM UTILITAS
a. Melaksanakan Monitoring Sumber listrik
identifikasi terhadap dan air bersih
resiko kegagalan teridentifikasi
listrik dan air. resikonya.

b. Melaksanakan uji Memeriksa sumber Data kelaikan dan


fungsi dari sumber alternatif dan sisitem sistem utiliti
alternatif dan sistem utiliti lainnya. lainnya
utiliti lainnya

c. Melaksanakan Membuat SOP uji fungsi a. Fisika


pemeriksaan dan pemantauan air bersih 1. Bau : Tidak
perbaikan peralatan

15
sistem pendukung berbau
lainnya. 2. Jumlah zat
padat terlarut
(TDS): 0-
1000mg/L

3. Kekeruhan :
5 NTU

4. Rasa : Tdk
Terasa

5. Suhu : 25.5
C

6. Warna : 15
TCU

b. Kimia
1. Arsen : 0.01
mg/L
2. Flurida : 1.5
mg/L
3. Kromium:
0,05 mg/L
4. Kadmium
mg/L
5. Nitrit : 1
mg/L
6. Nitrat : 50
mg/L
7. Sianida :
0.07 mg/L
8.Selenium :
0.01 mg/L
9. Alumunium :
0,2 mg/L

16
10. Besi : 0,3
mg/L
11. Keseadahan
: 500 mg/L
12. Klorida :
250 mg/L
13. Mangan :
0,1 mg/L
14. PH : 6.5-8.5
mg/L
15. Seng : 3
mg/
16. Sulfat : 250
mg/l
17. Sulfida :
0.05 mg/l
18. Tembaga : 2
mg/l
19. Sisa Klor :
5 mg/l
20. Amonia :
1.5 mg/l
21. Zat Organik
(KMn04) : 10
mg/l

c. Mikrobiologi
1. Ground Tank:
E coli : 0
Coli Form: 0
2. Dapur Gizi
E Coli: 0
Coli Form :0
7 PELATIHAN
Melakukan pendidikan Sosialisasi Seluruh staf dan
dan pelatihan seluruh pengguna
program MFK ke pelayanan telah

17
seluruh staf dan mengikuti
pengguna pelayanan pelatihan
klinik lainnya sesuai
kebutuhan

F. SASARAN
Sasaran umum program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan adalah semua
area pelayanan pasien, area wilayah kerja staf dan lingkungan Klinik Sasaran
Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan adalah :
1. Meningkatkan keterlibatan para Karyawan, Pasien dan Pengunjung Klinik
terhadap program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
2. Meningkatkan kepedulian terhadap tanggap darurat Bencana, dan Darurat
penanganan Medis
3. Menurunkan angka kejadian resiko kebakaran menjadi nihil kejadian
4. Menurunkan angka kejadian kecelakaan kerja < 10%

G. JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM KERJA MFK


Cara Rencana Kegiatan Tahunan
Ket
Melak Bulan Kegiatan
No Program
sana
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
kan
1 KESELAMA
TAN DAN
KEAMANAN
a.Melaksana
kan
identifikasi
aspek
gedung dan
fasilitas
b.Melaksana
kan
pemberian
identitas
kepada staf,
pengunjung
c.Melakukan

18
pencegahan
kejadian
cedera pada
pasien,
keluarga, staf
dan
pengunjung
d.Melaksana
kan
pengendalian
lingkungan
selama masa
pembangun
an dan
renovasi
e.Melaksana
kan
pemeriksaan
seluruh
gedung
f. Melaksana
kan proteksi
kehilangan
dan
kerusakan
dari fasilitas
g.Memastikan
bahwa klinik
sebagai
kawasan
tanpa rokok
h.Memastikan
bahwa
pasien,
masyarakat/
independen
dalam

19
fasilitas
pelayanan
memetahui
program
keselatan
dan
keamanaan,
menhadapi
bencana,
pengamanan
kebakaran
i. Menangani
kesehatan
lingkungan
tempat kerja
terhadap
pencahayaan
j. kebisingan,
kualitas
udara, dan
sarana fisik
penunjang
kerja
k.Menyiapkan
APD dan
prosedur
perlindungan
yang benar
dalam
penggunaan
dan
terpelihara
2 BAHAN
BERACUN
DAN
BERBAHA

20
YA (B3)
a. Melaksana
kan
identifikasi
bahan dan
limbah
berbahaya
B3
b. Melaksana
kan
pengendali
an bahan
dan limbah
berbahaya
B3
a. Melaksana
kan
pelaporann
dan
investigasi
dari
tumpahan,
paparan
dan insiden
lainnya.

3 MANAJE
MEN
EMERGENSI
a. Melaksana
kan
identifikasi
bencana
internal dan
eksternal
b. Melaksana

21
kan uji
coba/
pelatihan
penanggula
ngan
bencana/
disaster
4 PENGAMAN
AN
KEBAKAR
AN
a. Melaksana
kan
identifikasi
pengurang
an resiko
kebakaran
b. Melaksana
kan
pencegahan
kebakaran
terhadap
bahan
mudah
terbakar
c. Melaksana
kan
pelatihan
penanggula
ngan
kebakaran
d. Melaksana
kan
pemeriksa
an, uji
fungsi
peralatan

22
kebakaran
dan
pemelihara
an
peralatan
5 PERALATA
AN MEDIS
a.Melaksana
kan
identifikasi
resiko dari
peralatan
medis
b.Melaksana
kan
pemeriksaan
dan uji
fungsi
peralatan
medis
c.Melaksana
kan
pemeliharaan
dan
perbaikan
peralatan
medis
d.Pelatihan
cara
penggunaan
peralatan
medis
6 SISTEM
UTILITAS
a. Melaksana
kan
identifikasi

23
terhadap
resiko
kegagalan
listrik dan
air
b. Melaksana
kan uji
fungsi dari
sumber
alternatif
dan sitem
utility
lainnya
c. Melaksana
kan
pemeriksa
an dan
perbaikan
peralatan
7 PELATIHAN
Melakukan
pendidikan dan
pelatihan
seluruh
program MFK
ke seluruh staf
dan pengguna
pelayanan
klinik lainnya
sesuai
kebutuhan.

24
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
a. Melakukan pencatatan dan pelaporan dari seluruh hasil evaluasi dan tindak
lanjut program kegiatan MFK.
b. Melakukan evaluasi seluruh kegiatan program MFK bersama Direksi minimal
satu tahun 1 kali.

Ditetapkan di : Kediri
Tanggal : 02 Januari 2023
DIREKTUR

KLINIK PRATAMA RAWAT INAP


WAHYU HUSADA

dr. Permata Ayu Kamila

25

Anda mungkin juga menyukai