Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENYEHATAN AIR - B

“Jenis Dan Fungsi Pompa ”

Dosen Pengampu :
Syarifuddin, SKM, M.Kes
Zulfia Maharani, ST, M.Si

Disusun oleh :
Kelompok 4
(3D4B)
Nisrina Fira Maharani P21335121062
Raihan Taufikurohman P21335121066
Shinta Amalia Namarito P21335121075
Sri Permatasari P21335121077

PRODI SARJANA TERAPAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jenis dan Fungsi
Pompa” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Penyehatan Air - B. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang berbagai jenis pompa dan fungsinya bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Zulfia Maharani, ST, M.Si selaku
dosen mata kuliah penyehatan air yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 18 September 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...................................................................................................................iii
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................iii
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................iii
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................iii
BAB II.......................................................................................................................................1
PEMBAHASAN.......................................................................................................................1
2.1 Pompa Tangan.............................................................................................................1
2.1.1 Cara Kerja Pompa Tangan.........................................................................................1
2.2 Pompa Listrik...............................................................................................................5
2.2.1 Cara Kerja Pompa Listrik..........................................................................................5
2.2 Pompa Hydran..............................................................................................................7
2.3.1 Cara Kerja Pompa Hydrant........................................................................................8
2.3 Pompa Submersible...................................................................................................10
2.4.1 Bagian - Bagian Utama Pompa Submersibel...........................................................10
2.5 Pompa Hydram..........................................................................................................11
2.5.1 Mekanisme Pompa Hydram.....................................................................................13
BAB III....................................................................................................................................15
PENUTUP...............................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan pompa sangat luas hampir disegala bidang,
seperti industri, pertanian, rumah tangga dan sebagainya. Didalam industri pompa merupakan
alat yang sangat penting, misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir)
dalam industri es balok dan sebagainya.
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh suatu sumber tenaga yang
digunakkan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ketempat lain, dimana
cairan tersebut hanya mengalir apabila terdapat perbedaan tekanan. Pompa juga dapat
diartikan sebagai alat untuk memindahkan energi dari suatu pemutar atau penggerak ke
cairan ke bejana yang bertekanan yang lebihtinggi. Selain dapat memindahkan
cairan, pompa juga berfungsi untuk meningkatkan kecepatan, tekanan, dan
ketinggian cairan. Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara
bagian hisap (suction) dan bagian tekan (discharge). Perbedaan tekanan tersebut dihasilkan
dari sebuah mekanisme misalkan putaran roda impeler yang membuat keadaan sisi hisap
nyaris vakum. Perbedaan tekanan inilah yang mengisap cairan sehingga dapat berpindah dari
suatu reservoir ke tempat lain.
Klasifikasi pompa secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu pompa
kerja positif (positive displacement pump) dan pompa keria dinamis (non positive
displacement pump). Salah satu jenis pompa kerja dinamis adalah pompa sentrifugal yang
prinsip kerjanya mengubah energi kinetik (kecepatan) cairan menjadi energi potensial
(dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Pada Instalasi Pengolahan Air
(IPA), sebagian besar pompa yang dipilih ialah pompa bertipe sentrifugal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi dari pompa tangan?
2. Apa pengertian dan fungsi dari pompa listrik?
3. Apa pengertian dan fungsi dari pompa hydran?
4. Apa pengertian dan fungsi dari pompa submersible?
5. Apa pengertian dan fungsi dari pompa hydram?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui fungsi dari pompa tangan
2. Dapat mengetahui fungsi dari pompa listrik
3. Dapat mengetahui fungsi dari pompa hydran
4. Dapat mengetahui fungsi dari pompa submersible
5. Dapat mengetahui fungsi dari pompa hydran

iii
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pompa Tangan

Sumur pompa tangan adalah sarana penyediaan air minum berupa sumur yang dibuat
dengan membor tanah pada kedalaman tertentu sehingga diperoleh air sesuai dengan yang
diinginkan, sedangkan pengambilan air dilakukan dengan menghisap atau menekan air
kepermukaan dengan menggunakan pompa tangan. Biasanya kedalaman dasar sumur
mencapai 12-15 meter.
2.1.1 Cara Kerja Pompa Tangan

engineeringexpert.net
1. Ketika tuas pompa di tarik ke atas, piston bergerak ke bawah ke dasar ruangan pompa.
Air yang ada dalam pompa akan memasuki ruangan di atas piston melalui klep (valve)
pada piston, seperti terlihat pada gambar A.

engineeringexpert.net

1
2. Ketika tuas pompa didorong ke bawah, piston bergerak naik bersamaan dengan
tertutupnya klep piston sehingga air yang ada di atas piston ikut terdorong ke atas dan
keluar melalui corong pompa. Di saat bersamaan piston akan menyedot air dari dalam
sumur dan air memasuki ruangan di bawah piston melalui klep di dasar pompa yang
terbuka di saat piston bergerak ke atas, seperti terlihat pada gambar B.
Syarat Sumur Pompa Tangan Dangkal
 Sumur gali tidak boleh dibangun di lokasi bekas pembuangan sampah.
 Jarak minimum lokasi sumur gali dengan sumber pencemar (cubluk, tangki septic, dll)
adalah 10 m.
 Kemiringan lantai antara 1-3%.
 Lantai dari pasangan bata (1 semen : 3 pasir).
 Kemiringan saluran pembuangan minimal 2%.
 Saluran pembuangan dari pasangan bata (1 semen : 3 pasir) dan kedalaman sumur
maksimal 15 meter.
Bahan yang dibutuhkan
No. Jenis Volume
1 Pipa hisap atau pipa tegak (30 mm) 3 batang
2 Pipa selubung pvc (100 mm) 1 batang
3 Pipa saringan pvc 1 meter
4 Soket pvc (30 mm) 3 buah
5 Bata merah untuk lantai sumur 400 buah
6 Pasir untuk beton lantai 0,2 m3
7 Kerikil untuk beton lantai 0,2 m3
8 Kerikil untuk saringan sekeliling pipa hisap (3-5 mm) 0,02 m3
9 Semen (50 kg) 2 zak
10 Pompa tangan dangkal 1 unit

Cara pembuatan :
1. tentukan titik pengeboran, jarak minimal dengan septic tank, cubluk, lubang galian
untuk sampah yaitu 10 meter
2. pasang mata bor pada salah satu pipa dan pasang klem pemutar pada pipa
3. lubangi titik lokasi dengan linggis sedalam 30-50 cm
4. tancapkan pipa yang sudah dipasangi mata bor pada lubang yang sudah dibuat
5. putar pipa searah jarum jam
6. siram dengan air untuk memperlancar
7. angkat pipa, tancapkan sekuat-kuatnya.
8. Putar dan siram dengan air
9. Lakukan langkah 7 dan 8 secara berulang sampai mencapai lapisan air tanah
10. bila kedalaman sumur mencapai lapisan air tanah teruskan pemboran sampai kurang
lebih 1 batang pipa masuk dibawah lapisan air tanah

2
team2air.blogspot.com
Penyambungan saringan PVC dengan pipa hisap PVC
1. bersihkan dan amplas bagian luar ujung polos saringan sepanjang 3 cm
2. bersihkan dan amplas ujung luar pipa isap PVC; olesi dengan lem pipa secara merata
pada bagian yang telah dibersihkan, tanpa menunggu kering masukkan dop pada
ujung bagian bawah saringan
3. biarkan 5 menit agar sambungan kuat
4. gunakan kunci trimo untuk menahan rangkaian pipa hisap
5. masukkan dop pada ujung polos bagian bawah saringan
6. biarkan 5 menit agar sambungan kuat
7. gunakan kunci trimo untuk menahan rangkaian pipa hisap
Penyambungan pipa hisap :

pengolahanair.wordpress.com
1. bersihkan dan amplas ujung-ujung luar pipa PVC
2. bersihkan dan amplas bagian dalam ujung soket
3. oleskan lem secara merata pada bagian yang telah dibersihkan
4. masukkan ujung-ujung pipa pada soket
5. sisakan pipa sepanjang 70cm diatas pemukaan tanah
6. gunakan kunci trimo untuk menahan rangkaian pipa
Penyambungan bahan pipa hisap dengan badan pompa :

pengolahanair.wordpress.com

3
1. bersihkan dan amplas ujung soket serta bagian ujung hisap pipa PVC
2. oleskan lem PVC secara merata pada badan pipa yang dibersihkan
3. masukkan pipa hisap dengan soket
4. bersihkan dan lapisi ujung berulir dengan solatip
5. bersihkan dan lapisi ujung berulir bagian dalam dari tumpuan pompa
6. masukkan rangkaian pipa hisap PVC dengan tumpuan pompa
7. letakkan paling diatas tumpuan pompa
8. pastikan lubang baut badan pompa tepat pada lubang lubang baut tumpuan pompa
9. pasang mur dan baut pada lubang yang ada
10. pastikan bahwa badan pompa dan tumpuan pompa terpasang dengan baik
Pengisian kerikil pasir dengan adukan semen :

pengolahanair.wordpress.com
1. pilih kerikil dengan diameter rata-rata 5mm
2. masukkan kerikil kedalam rongga antara pipa hisap dan tanah
3. hentikan pengisian kerikil apabila telah mencapai setinggi saringan pipa PVC
4. masukkan pasir diatas kerikil hingga mencapai 1 meter dibawah permukaan tanah
5. masukkan adukan kedap air hingga rata dengan tanah
Pembuatan lantai sumur dan landasan sumur:

pengolahanair.wordpress.com
1. buat cetakan pengecoran untuk lantai dari papan sepanjang (P:172cm, L:172cm.
dengan lebar parit 14cm)
2. buat cetakan pengecoran tumpuan pompa berupa limas
3. pasang cetakan lantai
4. cor dengan campuran beton 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil
5. atur kemiringan lantai
6. biarkan selama tujuh hari dan basahi setiap hari, sehingga pengerigan sempurna.
7. pasang cetakan limas terpancung
8. lepaskan baut pengikat
9. angkat, pindahkan badan pompa dan bambu penopang
10. tutup lubang hisap

4
11. gali tanah sedalam 5cm, panjang 210cm, lebar 210 cm
12. masukkan pasir sedalam 3cm lalu ratakan
13. siram dengan air tanah
2.2 Pompa Listrik
Pompa listrik adalah perangkat yang digunakan untuk menggerakkan cairan, seperti air
atau bahan bakar, dengan menggunakan energi listrik. Pompa listrik dapat digunakan dalam
berbagai aplikasi, seperti pompa air untuk irigasi, pompa bensin di stasiun pengisian bahan
bakar, atau pompa untuk sirkulasi cairan dalam sistem industri. Ada berbagai jenis pompa
listrik, termasuk pompa sentrifugal dan pompa piston, yang masing-masing memiliki
karakteristik dan kegunaan yang berbeda.
Jenis-Jenis Pompa Listrik:
1. Pompa Sentrifugal
Ini adalah jenis pompa yang paling umum. Mereka menghasilkan aliran cairan dengan
memutar cairan melalui impeller yang berputar. Digunakan dalam berbagai aplikasi
seperti pemompaan air bersih, sirkulasi dalam sistem pendingin, dan banyak lagi.
2. Pompa Submersible
Pompa ini dirancang untuk beroperasi di bawah air dan sering digunakan dalam sumur
dalam, sumur pompa air minum, dan sistem pengolahan air limbah.
3. Pompa Piston
Pompa piston menggunakan gerakan naik-turun piston untuk menggerakkan cairan.
Mereka sering digunakan dalam mesin mobil, alat berat, dan aplikasi industri lainnya.

4. Pompa Vakuüm
Pompa ini digunakan untuk menciptakan tekanan rendah atau vakum dalam sistem.
Contohnya adalah pompa vakum yang digunakan dalam proses produksi dan penelitian
laboratorium.
5. Pompa Peristaltik
Pompa ini menggerakkan cairan melalui tabung silikon atau karet dengan meremas dan
melepaskan, cocok untuk aplikasi di mana kontaminasi harus dihindari, seperti dalam
industri medis dan farmasi.
6. Pompa Engkol
Ini adalah jenis pompa positif yang menggunakan mekanisme engkol untuk
menggerakkan cairan. Mereka sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan aliran
berkecepatan konstan, seperti pompa peredam tekanan dalam sistem hidrolik.
2.2.1 Cara Kerja Pompa Listrik
Jet Pump terdiri dari baling-baling penyedot air dan alat penyemprot dengan daya
tekan yang tinggi. Kemudian terdapat pula daya motor listrik dengan tenaga yang besar.
Sistem kerjanya ada di ejector, yang mana mengubah tekanan untuk mengangkat air dari
bawah dan membawanya ke atas.
Biasanya, sistem ejector ini memiliki kemampuan untuk memberikan aliran media
cairan atau gas. Yang kemudian memberi tekanan besar untuk menarik air. Sehingga
harus di imbangi juga dengan pipa air yang kuat dan Valve yang berkualitas. Cara

5
kerja Jet Pump juga didukung dengan motor dua fasa dan kapasitor penggeser yang
bekerja untuk menjalankan pompa. Sayangnya, pompa ini tidak akan bekerja maksimal
jika sumber air kotor, untuk itu biasanya ditambahkan filter pada tusen klep diujung pipa
bagian bawah agar air tidak bercampur limbah atau pasir.
Jika diambil garis merah, pompa jet air ini adalah salah satu alat pendukung yang
bisa dikenakan untuk kebutuhan pengadaan air. Bisa jadi untuk kebutuhan hunian,
komersial, atau bahkan irigasi. Kuncinya adalah mesin ini menyedot air menggunakan
baling baling dengan bantuan daya motor listrik dan dialirkan pada tujuan kebutuhan
tersebut. Proses terjadinya sirkulasi pemompaan air didukung penuh oleh kinerja dari
komponen mesin pompa air itu sendiri. Berikut merupakan bagian-bagian mesin pompa
air listrik yang mendukung cara kerja pompa air itu sendiri beserta fungsinya masing-
masing.
1. Elektromotor
Elektromotor pada mesin pompa air merupakan bagian yang berfungsi sebagai penghasil
putaran. Putaran poros elektromotor akan diteruskan menuju impeler. Dengan begitu,
impeler yang berada di dalam ruang pompa akan berputar dan menghasilkan daya hisap
dan daya dorong.

2. Kapasitor
Pada mesin pompa air listrik terdapat sebuah kapasitor yang berfungsi untuk menyimpan
energi listrik. Energi listrik yang tersimpan pada kapasitor digunakan untuk membantu
putaran awal ketika elektromotor dihidupkan.
3. Impeler
Impeler atau kipas atau baling-baling merupakan bagian pada mesin pompa air yang
bertugas sebagai penghasil tekanan di dalam ruang pompa, sehinga terjadi daya hisap dan
daya dorong.
4. Mekanikal Seal
Mekaniak seal merupakan jenis seal yang memiliki pegas. Mekanikal seal pada mesin
pompa air berfungsi untuk mencegah kebocoran kompresi di dalam ruang pompa dari
gerakan poros impeler.
5. Tabung Penampung
Mesin pompa air memiliki ruang penampung berupa tabung yang selalu terisi penuh oleh
air. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk memberi tekanan air yang lebih besar dalam
mendorong air. Dengan begitu, elektromotor akan lebih mudah menggerakan impeler
ketika mesin pompa air dihidupkan.
6. Otomatis Pompa Air
Mesin pompa air listrik terbagi menjadi dua jenis, yakni type manual dan otomatis. Pada
mesin pompa air listrik otomatis, terdapat komponen saklar yang dapat bekerja secara
otomatis pengaruh dari tekanan air. Saklar otomatis ini berfungsi untuk memutus aliran
listrik ketika saluran keluar air ditutup dan akan menghubungkannya kembali ketika
saluran keluar air dibuka.

6
2.2 Pompa Hydran

Fire Hydrant Pump System

Hydrant pump adalah pompa dalam sistem hydrant yang befungsi untuk memompa air
dari tandon air menuju jaringan hydrant. Selain itu, hydrant pump juga dapat mengontrol
tekanan air yang dialirkan ke jaringan hydrant. Namun fungsi-fungsi tersebut merupakan
tugas dari masing-masing jenis pompa.
Jenis-jenis Hydrant Pump:
Dalam sistem fire hydrant, ada tiga jenis pompa hydrant. Di antaranya adalah Jockey pump,
Electric pump, dan Diesel Pump. Ketiganya bekerja secara berkaitan satu sama lain dalam
sistem proteksi kebakaran ini. Namun, ketiganya memiliki tugas yang berbeda-beda.
1. Jockey Pump

Jockey pump adalah pompa dalam sistem fire hydrant. Tugasnya adalah sebagai penstabil
tekanan air yang masuk ke jaringan hydrant dari penampungan air (tandon air). Pompa ini
dapat bekerja secara otomatis maupun manual. Umumnya jockey pump akan mulai bekerja
ketika tekanan air berada di posisi 6-8 bar.
2. Electric Pump

Jika Jockey pump bertugas sebagai penstabil tekanan air, maka beda lagi dengan electric
pump. Pompa electric ini adalah pompa yang berfungsi memasok media air dari reservoir
menuju jaringan hydrant. Electric pump bekerja menggunakan energi listrik dari PLN sebagai
sumber dayanya. Pompa ini dapat bekerja empat kali lipat dari jockey pump.

7
3. Diesel Pump

Saat terjadi kebakaran, biasanya akan terjadi padamnya aliran listrik. Maka pada saat itu,
tentunya hydrant electric pump yang mengandalkan energi PLN tidak dapat bekerja. Maka
dari itulah adanya Diesel pump. Pompa ini berfungsi untuk menggantikan kerja electric pump.
Meskipun begitu, bila aliran listrik PLN kembali hidup, maka tuga diesel akan berubah
menjadi penstabil tekanan air.
2.3.1 Cara Kerja Pompa Hydrant
Kumpulan pompa hydrant yang tersambung dengan hydrant pillar dalam sebuah
gedung atau ruangan disebut dengan sistem hydrant. Setiap gedung punya sistem
hydrant yang berbeda-beda, tergantung dari luas, banyaknya persediaan air, barang-
barang yang ada di dalam gedung tersebut, serta kondisi geografis di sekitar gedung.
Tiap hydrant sistem punya cara kerja yang kurang lebih sama. Pertama, hydrant pillar
selalu dalam kondisi penuh dan memiliki tekanan air di dalamnya. Sehingga tiap kali
dibutuhkan, air bisa keluar dengan cepat. Hydrant pump dalam sistem fire hydrant
gedung selalu terhubung dengan sumber air dan mengalirkannya ke seluruh pillar
hydrant. Di dalam sistem tersebut juga ada elemen lain seperti sensor api dan asap,
thermal temperature, dan lain-lain. Ketika terdeteksi asap dan api, maka air di dalam
pilar langsung keluar melalui selang atau sprinkler. Kemudian hydrant pump akan
menyala secara otomatis untuk mengisi kembali air ke pilar-pilar tadi.
Cara kerja pompa hydrant pada pemadam kebakaran juga sama. Bedanya
pompa hanya akan menyala ketika diaktifkan secara manual dan air akan keluar lewat
selang yang dipegang oleh pemadam kebakaran. Berikut ini adalah beberapa jenis
pompa hydrant yang paling umum digunakan berdasarkan ulasan dari National Fire
Protection Association.
1. Multistage Multiport Pump
Yang pertama dan paling banyak digunakan adalah hydrant pump jenis multistage
multiport pump. Dari namanya saja Anda pasti sudah bisa menebak bahwa pompa
jenis ini dilengkapi dengan banyak jalur keluar masuk air. Sehingga pilar hydrant
yang bisa disambungkan pun lebih banyak dibandingkan pompa yang biasa dipakai.
Kebanyakan multistage multiport pump ini digunakan untuk gedung pencakar langit
yang tingginya lebih dari 30 lantai. Dengan multistage multiport pump, air bisa
ditekan ke pilar di semua lantai dengan cepat melalui banyak jalur.

8
2. End Suction Pump
Jenis pompa hydrant single stage yang hanya punya satu jalur masuk dan satu jalur
keluar. Ukuran end suction pump pun jauh lebih kecil, sebab pompa ini hanya bisa
mengalirkan sekitar lima ribu liter per menit dengan kecepatan 1,500 gpm. End
suction pump lebih banyak digunakan di ruangan sederhana seperti aula, balai desa,
dan bangunan yang hanya terdiri dari satu lantai. Sebab pemasangannya lebih mudah
dan tidak membutuhkan banyak perawatan teknis.

3. In-Line Pump
Jenis pompa hydrant yang berikutnya adalah in-line pump alias pompa yang
diposisikan dalam satu jalur. Jenis pompa hydrant ini punya ukuran kurang lebih
sebesar end suction pump. Hanya saja, in-line pump dipasang secara vertikal,
sehingga ruang yang dibutuhkan jadi lebih kecil. Kekuatan tekanan air in-line pump
juga tidak jauh berbeda dengan end suction pump, yaitu 1,500 gmp dengan kira-kira
volume air yang bisa dialirkan adalah lima ribu liter per menit. Tapi, total harga dan
biaya pemasangan mesin pompa air ini jauh lebih murah, bahkan termasuk salah satu
yang paling murah. Sedangkan kekurangannya adalah harga service yang lebih mahal
ketika in-line pump rusak atau mau dipindahkan.

4. Multistage Pump
Multistage pump merupakan jenis pompa dengan dua impellers atau lebih.
Bahkan ada pompa dengan lebih dari 80 impellers untuk kebutuhan industri
perminyakan dan biochemical. Artinya, pompa jenis ini bisa menghasilkan tekanan
dua kali lebih kuat dibanding pompa biasa. Tekanan air yang semakin kuat tidak
selamanya berarti kualitas pompa lebih bagus. Oleh karena itu, tetap ada sistem
hidrant tertentu yang hanya bisa menggunakan single stage pump sebagai rangkaian
pompanya. Sedangkan pada multistage pump, biasanya pompa ini digunakan untuk
sistem pemadam kebakaran di gedung-gedung tinggi. Sebab pompa single stage tidak
bisa menghasilkan tekanan yang cukup untuk mengalirkan air ke lantai tertinggi
gedung tersebut.

5. Horizontal Splitcase Pump


Satu lagi electric pump yang juga bisa digunakan menjadi diesel pump adalah
Horizontal Split-case pump. Jenis pompa hydrant yang satu ini memiliki dua jalur
keluar. Sehingga bisa digunakan oleh dua selang agar bisa memadamkan sumber api
yang lebih luas. Diesel pump jenis ini lebih sering ditempatkan di luar gedung. Sebab
ukurannya sangat besar dan membutuhkan akses langsung ke sumber air.

6. Centrifugal Pump
Jenis diesel pump yang berikutnya ini punya cara kerja yang paling sederhana
dibandingkan electric pump lainnya. Sebab, centrifugal pump adalah elemen utama
dalam setiap sistem hydrant yang berfungsi untuk mengalirkan air ke tiap pilar sistem.
Centrifugal pump bisa mengalirkan air dalam volume yang besar dengan cepat.

9
Sehingga dalam sistem hydrant gedung atau bangunan yang tidak menggunakan
multistage pump, electric pump ini ditempatkan paling awal dekat dengan sumber air.
7. Positive Displacement Pump
Dan jenis pompa hydrant yang terakhir adalah positive displacement pump. Jika
Anda pernah melihat alat pompa air jaman dulu yang terbuat dari besi, itulah yang
disebut dengan positive displacement pumps. Bedanya, kini alat tersebut sudah
digunakan dengan tenaga listrik agar bisa memompa air secara otomatis. Dari segi
kegunaannya, positive displacement pumps hanya bisa mengalirkan air dalam volume
yang terbatas. Sehingga, alat ini sering kali digunakan di bangunan kecil dengan
resiko kebakaran rendah tapi tetap harus memiliki sistem fire hydrant sebagai bentuk
berjaga-jaga.

2.3 Pompa Submersible


Pompa submersible termasuk pompa sentrifugal jenis pompa sumur dalam dengan letak
permukaan air diluar kekuatan hisap pompa biasa. Pompa dengan sumbu vertikal dan motor
penggeraknya merupakan satu unit yang dipasang terbenam dibawah permukaan air dan
posisi pompa digantung pada pipa penyalur. Motor berada di bawah pompa, karena air
mengalir dari bawah maka diameter motor lebih kecil daripada pompa biasa. Dengan
demikian pompa terlihat panjang berbentuk batang. Pompa jenis ini sangat cocok untuk
sumur pompa tidak perlu menghisap air keatas dimana pompa dan motor dibenamkan
bersama.
Prinsip kerja pompa submersible adalah mengubah energi mekanis menjadi energi
hidrolis dengan cara memberikan gaya sentrifugal pada fluida yang dipindahkan. Pompa
submersible digerakkan oleh motor listrik. Fluida masuk melalui saringan antara motor
penggerak dengan pompa dan oleh sudu-sudu impeller yang berputar bersamaan dan searah
dengan poros pompa akan mempercepat aliran fluida secara axcial. Kemudian oleh sudu-sudu
diffuser yang posisinya diam dan fluida diarahkan keatas menuju impeller berikutrnya. Di
dalam diffuser energi kecepatan berkurang dan diubah menjadi energi tekanan. Hal ini terjadi
sampai ketingkat yang lebih tinggi, sehingga untuk dapat memompa fluida dengan debit dan
head tertentu diperlukan stage–stage sedemikian rupa sesuai dengan kedalaman sumur yang
akan dipompa.
2.4.1 Bagian - Bagian Utama Pompa Submersibel
1. Motor Listrik Pompa submersible merupakan jenis pompa sentrifugal yang
menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama untuk menghasilkan daya yang
berfungsi sebagai pemutar poros pompa sehingga dapat menaikkan fluida dengan cara
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
2. Poros Pompa Poros merupakan komponen utama yang meneruskan daya dari
motor listrik ke impeller pompa serta mengubahnya menjadi energi mekanis untuk
menaikkan fluida dari dalam tanah.
3. Impeller Impeller merupakan komponen yang berputar Bersama-sama dengan
poros yang dikunci dengan pasak dan berfungsi memberikan gaya sentrifugal sehingga
fluida naik melalui pipa kolom sampai ke bak penampungan.

1
4. Diffuser Diffuser merupakan komponen yang bersifat static dan menyatu dengan
rumah pompa. Didalamnya terdapat sudu-sudu pengarah aliran fluida yang berfungsi
mengubah energi kecepatan menjadi energi tekanan sehingga diharapkan fluida dapat
mengalir ketingkat yang lebih tinggi.
2.5 Pompa Hydram
Hydraulic ram pump atau bisa disebut juga sebagai pompa hidram adalah pompa yang
sudah digunakan melebih se abad, yang berfungsi untuk menaikan air melebihi 100 meter.
Pompa ini sederhana dan efektif digunakan pada kondisi sesuai dengan syarat-syarat yang
diperlukan untuk operasinya. Dalam kerjanya alat ini, tekanan dinamik air yang ditimbulkan
memungkinkan air mengalir dari tinggi vertikal (head) yang rendah ke tempat yang lebih
tinggi. Penggunaan hidram tidak terbatas hanya pada penyediaan air untuk kebutuhan rumah
tangga, tapi juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertanian, peternakan
dan perikanan darat. Di beberapa daerah pedesaan di Jepang alat ini telah banyak digunakan
sebagai alat penyediaan air untuk kegiatan pertanian maupun untuk keperluan domestic
(Hanafie, 1979).
Dalam operasinya, alat ini mempunyai keuntungan dibandingkan dengan jenis pompa
lainnya, antara lain; tidak membutuhkan sumber tenaga tambahan, biaya operasinya murah,
tidak memerlukan pelumasan, hanya mempunyai dua bagian yang bergerak sehingga
memperkecil terjadinya keausan, perawatannya sederhana dan dapat bekerja dengan efesien
pada kondisi yang sesuai serta dapat dibuat dengan peralatan bengkel yang sederhana. Prinsip
kerja pompa hidram adalah merupakan perubahan energi atau konversi energi dari energi
kinetis aliran air menjadi tekanan dinamik dan sebagai akibatnya menimbulkan palu air
(water hammer) sehingga terjadi tekanan tinggi dalam pipa.
Dengan mengusahakan supaya katup limbah (waste valve) dan katup pengantar (delivery
valve) terbuka dan tertutup secara bergantian, maka tekanan dinamik diteruskan sehingga
tekanan inersia yang terjadi dalam pipa pemasukan memaksa air naik ke pipa pengantar
Bagian bagian utama yang menyusun alat ini terdiri dari :
1. Pipa pemasukan (drive pipe)
Diameter dan panjang pipa pemasukan (drive pipe) sangat penting dalam
mempengaruhi kinerja pompa hidram. Untuk mengetaui kualitas dimensi pipa
pemasukan yang paling tepat digunakan untuk konstruksi pompa hidram maka dapat
digunakan persamaan rasio dari panjang pipa (L) dan diameter pipa (D) yang mana
Batasan perbandingan tersebut harus di antara 150 sampai 1000 dan juga rasio antara
panjang pipa (L) dan supply head (H) harus bernilai di antara 3-7 (Watt, 1975).
Visikositas air dan gesekan pada dinding pipa (friction) juga dipengaruhi oleh
diameter pipa pemasukan dimana rasio yang hampir sama antara pipa dan volume air
akan membuat visikositas air dan gesekan yang terjadi semakin membesar yang
otomatis akan menurunkan kecepatan aliran air dan mereduksi effesiensi pompa
hidram.
2. Pipa pengeluaran atau pipa pengantar (delivery pipe)
Hidram dapat memompa air pada ketinggian yang cukup tinggi. Dengan
menggunakan pipa pengantar (delivery pipe) yang panjang akan menyebabkan ram

1
harus mengatasi geseakan antara air dengan dinding pipa. Pipa pengantar dapat
dibuat dari bahan apapun, termasuk pipa plastik tetapi dengan syarat bahan tersebut
dapat menahan tekanan dinamik air.
3. Katup limbah (waste valve)
Katup limbah merupakan salah satu komponen terpenting pompa hidram, oleh sebab
itu katup limbah harus dirancang dengan baik sehingga berat dan gerakannya dapat
disesuaikan. Katup limbah sendiri berfungsi untuk mengubah energi kinetik fluida
kerja yang mengalir melalui pipa pemasukan menjadi energi tekanan dinamis fluida
yang akan menaikkan fluida kerja menuju tabung udara( Hanafie, 1979 ). Katup
limbah dengan beban yang berat dan panjang langkah yang cukup jauh
memungkinkan fluida mengalir lebih cepat, sehingga saat katup limbah menutup,
akan terjadi lonjakan tekanan yang cukup tinggi, yang dapat mengakibatkan fluida
kerja terangkat menuju tabung udara. Sedangkan katup limbah dengan beban ringan
dan panjang langka lebih pendek, memungkinkan terjadinya denyutan yang lebih
cepat sehingga debit air yang terangkat akan lebih besar dengan lonjakan tekanan
yang lebih kecil.
4. Katup pengantar (delivery valve)
Katup pengantar (delivery valve) harus mempunyai lubang besar sehingga
memungkinkan air yang dipompa memasuki ruang udara (air chamber). Katup ini
dapat dibuat dengan bentuk yang sederhana yang dinamakan katup searah (non
return), katup ini dibuat dari karet kaku dan bekerja seperti pada katup kerdam.
5. Katup udara (air valve)
Katup udara harus disesuaikan sehingga mengeluarkan semprotan air yang kecil
setiap terjadi denyutan kompressi. Jika katup udara terbuka terlalu besar, maka ruang
udara terisi dengan udara dan air akan memompa udara. Jika katup kurang terbuka
sehingga memungkinkan masuknya udara yang cukup banyak maka hidram akan
bergetar. Keadaan ini harus diperbaiki dengan memperkecil lubang udara ( anafie,
1979).
6. Ruang udara (air chamber)
Ruang udara harus dibuat sebesar mungkin untuk memampatkan udara dan menahan
tegangan tekanan (pressure pulse) dari siklus ram, memungkinkan aliran air secara
tetap melalui pipa pengantar dan kehilangan tenaga karena gesekan diperkecil. Jika
ruang udara penuh air, ram akan bergetar keras dan dapat mengakibatkan ruang udara
pecah. Jika hal ini terjadi ram harus dihentikan degan segera. Beberapa ahli
menyarankan bahwa volume ruang udara harus sama dengan volume air dalam pipa
pengantar. Pada pipa pengantar yang panjang hal ini akan membutuhkan ruang udara
yang terlalu besar dan untuk itu sebaiknya dirancang ruang udara dengan ukuran
yang kecil (Hanafie, 1979).

Penggunaan pompa hidram dapat memberikan banyak manfaat, diantaranya:


 Untuk mengairi sawah dan ladang ataupun area perkebunan yang membutuhkan pasokan
air secara berkesinambungan
 Untuk mengairi kolam dalam usaha perikanan atau tambak
 Mampu menyediakan air pada usaha peternakan

1
 Mampu memasok air untuk kebutuhan industri atau pabrik-pabrik pengolahan
 Air yang dihasilkan dapat menggerakan turbin yang berputar karena kekuatan air yang
masuk dari pompa hidram, sehingga mampu menghasilkan listrik bila dihubungkan
dengan generator.
2.5.1 Mekanisme Pompa Hydram
Air mengalir dari suatu sumber atau sebuah tangki melalui pipa pemasukan dan
keluar melalui katup limbah (waste valve). Aliran air yang keluar melalui katup limbah
cukup cepat, maka tekanan dinamik yang merupakan gaya ke atas mendorong katup
limbah sehingga tertutup secara tiba-tiba sambal menghentikan aliran air dalam pipa
pemasukan (drive pipe). Aliran air yang terhenti mengakibatkan tekanan tinggi terjadi
secara tiba-tiba dalam ram, jika tekanan cukup besar akan mengatasi tekanan dalam
ruang udara (air chamber) pada katup pengantar (delivery valve) dengan demikian
membiarkan air mengalir ke dalam ruang udara dan seterusnya ke tangki penampungan.

Gelombang tekanan atau “hammer” dalam ram sebagian dikurangi dengan lolosnya
air ke dalam ruang udara dan denyut tekanan melompat kembali ke pipa pemasukan
mengakibatkan hisapan di dalam badan ram. Hal ini menyebabkan katup pengantar
menutup kembali dan menghalangi mengalirnya air kembali ke dalam ram. Katup limbah
turun atau terbuka dan air sumber air melalui pipa pemasukan mengalir ke luar dan siklus
tadi terulang lagi.

Sejumlah kecil udara masuk memalui katup udara (air valve) selama terjadi
hisapan pada siklus tersebut. Air masuk ke dalam ruang udara melalup katup pengantar
pada setiap gelombang air yang masuk ke dalam ruang udara. Ruang udara diperlukan
untuk meratakan perubahan tekanan yang drastic dalam hidram. Udara dimampatkan
dalam ruang dan secara kontinyu terjadi pergantian dengan udara baru yang masuk
melalui katup udara, sebab ada sebagian udara yang telah dimampatkan bersama dengan
air ke luar melalui pipa pengantar, dan selanjutnya ke tangki penampungan.

Dengan mengatur berat katup limbah dan jarak antara lubang katup dengan lubang
limbah, di harapkan hidram dapat memompa air sebanyak mungkin dan biasanya terjadi
bila siklus kira-kira 75 kali tiap menitnya.

Periode 1: Akhir siklus yang sebelumnya, kecepatan air melalui ram mulai
bertambah, air melalui katup limbah yang sedang terbuka, timbul tekanan negative yang
kecil dalam hidraulik ram.

1
Periode 2: Aliran bertambah sampai maksimum melalui katup limbah yang terbuka
dan tekanan dalam pipa pemasukan juga bertambah secara bertahap.

Periode 3: Katup limbah mulai menutup dengan demikian menyebabkan naiknya


tekanan dalam hidraulik ram. Kecepatan aliran dalam pipa pemasukan telah mencapai
maksimum.

Periode 4: Katup limbah tertutup, menyebabkan terjadinya palu air (water hammer)
yang mendorong air melalui katup pengantar. Kecepatan aliran pipa pemasukan
berkurang dengan cepat.

Periode 5: Denyut tekanan terupukul ke dalam pipa pemasukan, menyebabkan


timbulnya hisapan kecil dalam hidraulik ram. Katup limbah terbuka karena hisapan
tersebut dan juga karena beratnya sendiri. Air mulai mengalir lagi melalui katup limbah
dan skilus hidraulik ram terulang lagi (Hanafie, 1979).

1
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh suatu sumber tenaga yang
digunakkan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ketempat lain, dimana
cairan tersebut hanya mengalir apabila terdapat perbedaan tekanan. Pompa terbagi beberapa
jenis diantaranya pompa tangan, popma listrik, pompa hydrant, pompa submersible, dan
pompa hydram. Fungsi dari pompa tangan yaitu sumur pompa tangan sebagai sarana
penyediaan air minum yang dibuat dengan membor tanah pada kedalaman tertentu sehingga
diperoleh air sesuai dengan yang diinginkan. Pompa listrik dapat digunakan dalam berbagai
aplikasi, seperti pompa air untuk irigasi, pompa bensin di stasiun pengisian bahan bakar, atau
pompa untuk sirkulasi cairan dalam sistem industri. Pompa hydrant befungsi untuk
memompa air dari tandon air menuju jaringan hydrant. Pompa submersible merupakan jenis
pompa dengan sumbu vertikal dan motor penggeraknya merupakan satu unit yang dipasang
terbenam dibawah permukaan air dan posisi pompa digantung pada pipa penyalur. Dan
pompa hydram berfungsi untuk menaikan air melebihi 100 meter. Penggunaan pompa
hydram tidak terbatas hanya pada penyediaan air untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertanian, peternakan dan
perikanan darat.

1
DAFTAR PUSTAKA

Osmomarina.com. Jenis-Jenis Pompa Hydrant Dalam Sistem Hydrant. Diakses pada :


https://osmomarina.com/blog/pompa-hydrant/
Satya Wijaya Brama. HYDRANT PUMP DAN JENIS-JENISNYA. Diakses pada :
https://swb.co.id/id/blog/18-hydrant-pump-dan-jenis-jenisnya
Sumur Pompa Tangan. 2009. Perpustakaan AMPL: Jakarta, Departemen Pekerjaan Umum.
https://id.scribd.com/document/333147315/Sumur-Pompa-Tangan-Adalah-Srana-Penyedia-
Air-Bersih-Berupa-Sumur-Sumur-Yang-Dibuat-Dengan-Member-Tanah-Pada-
Kedalaman-Tertentu-Sehingga-Diperoleh-Air Diakses pada 18 September 2023
https://eprints.umm.ac.id/39007/3/BAB II.pdf Diakses pada 18 September 2023
https://cilacapklik.com/2022/11/cara-kerja-mesin-pompa-air-listrik.html Diakses pada 19
September 2023
http://repository.untag-sby.ac.id/1173/3/BAB%20II.pdf Diakses pada 19 September 2023

Anda mungkin juga menyukai