Anda di halaman 1dari 32

PROPOSAL TUGAS AKHIR

“RANCANG BANGUN NEGATIVE PRESSURE WOUND TERAPY


(NPWT) BERBASIS ARDUINO”

Oleh:

INTAN CAHYANI W
P319056

PRODI DIII TEKNOLOGI ELEKTRO


MEDISPOLTEKKES MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022/2023
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANG BANGUNNEGATIVE PRESSURE WOUND TERAPY (NPWT)


BERBASIS ARDUINO

Proposal Tugas Akhir adalah Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan


Program Studi Diploma III Teknologi Elektromedis
Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Suwarmiyati, ST. MT Irsyadah Ibrahim S.Ag,M,Ag


NBM: 1063546 NBM: 926229

Mengetahui,
Ketua Prodi Teknologi Elektro Medis
Poltekkes Muhammadiyah Makassar

Ir.Usman Umar ST.MT


NBM: 1156990

i
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Intan Cahyani W


NIM : P319056
Pembimbing Akademik : Irsyadah Ibrahim S.Ag M,Ag
Judul Proposal : Rancang BangunNegative Pressure
Wound Therapy (NPWT) Berbasis Arduino

Intan Cahyani W
NIM: P319056

Telah dilaksanakan ujian proposal pada tanggal dan diputuskan proposal


Dapat / Tidak Dapat
Dilanjutkan menjadi tugas akhir

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Suwarmiyati, ST. MT Irsyadah Ibrahim S.Ag,M,Ag


NBM: 1063546 NBM: 926229

Dosen Penguji

.............................................

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah yang selalu memberikan begitu

banyak nikmat kepada para hambanya untuk senantiasa beribadah

kepada-Nya.Shalawat serta salam kepada baginda Nabiullah Muhammad

Shallallahu Alaihi Wasallam yang ciptakan oleh Allah SWT untuk kita

contohi baik perilaku maupun perkataannya, yang menjadi motivator

terbaik sampai saat ini terutamanya terhadap penulis. Ucapan terima

kasih kepada Ibunda Suwarmiyati, ST.MT, dan Irsyadah Ibrahim

S.Ag,M,Ag. serta teman-teman yang telah membantu dalam proses

penulisan ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir

dengan judul: “Rancang Bangun Negative Pressure Wound Therapy

(NPWT) Berbasis Arduino”.

Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan

Akademis untuk menyelesaikan Studi Diploma III Teknologi Elektromedis

Poltekkes Muhammadiyah Makassar. Didalamnya akan dibahas

mengenai pembuatan alat Rancang Bangun Negative Pressure Wound

Therapy Berbasis Arduino”.

Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis lakukan dalam

penyusunan L aporan tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat

berguna bagi penyempurnaan Laporan tugas akhir ini di masa yang akan

iii
datang. Semoga apa yang penulis kerjakan selama ini dapat bermanfaat

bagi pembaca utamanya bagi penulis.

Makassar, 11 Februari

2022

Intan Cahyani W

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………. i

LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………... ii

KATA PENGANTAR .................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................... 7

B. Rumusan Masalah …………………………………………… 7

C. Batasan Masalah.................................................................. 8

D. Tujuan Penelitian.................................................................. 8

1. Tujuan Umum……………………………………............... 8

2. Tujuan Khusus…………………………………………...... 8

E. Manfaat ……………………………………………………........ 9

1. Manfaat Teoritis………………………………………......... 9

2. Manfaat Praktis…………………….......… ……………… 9

BAB II TUJUAN PUSTAKA

A. Ulkus Diabetik ..................................................................... 10

B. Tekanan Negatif.................................................................. 12

C. Alat NPWT Yang Telah Ada............................................... 13

D. Sensor Tekanan MPX5700AP ........................................... 14

E. Arduino Uno........................................................................ 15

v
F. LCD (Liquid Crystal Display).............................................. 16

G. Motor Pump DC.................................................................. 18

H. Disposible Canister ……………………………………......... 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancang Penelitian............................................................. 22

B. Kerangka Konsep dan Rancang Penelitian........................ 22

1. Blok Diagram dan Penjelasan...................................... 22

2. Flow Chart dan Penjelasan........................................... 24

C. Persiapan Alat Dan Bahan.................................................. 26

1. Persiapan Bahan (Komponen)..................................... 26

2. Alat................................................................................ 27

D. Rencana Anggaran Biaya Pembuatan Alat......................... 28

E. Variable Penelitian............................................................... 29

1. Variable Bebas.............................................................. 29

2. Variable Terkendali………………………………………. 29

F. Defenisi Operasional……………………………………….…. 29

DAFTAR PUSTAKA………………………………………….......….

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia elektronika saat ini mengalami perkembangan teknologi

yang sangat pesat, hal ini sejalan dengan perkembangan zaman

pada saat ini yang menuntut untuk mempermudah kinerja, terutama

dalam bidang elektro medis

Dengan keadaan yang seperti sekarang, saya selaku penulis

tertarik untuk mengangkat judul yaitu “Negative Preassure Wound

Therapy” yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan

luka

Terapi luka Tekanan Negatif (NPWT) adalah hasil dari

perkembangan metode terapi yang canggih untuk prosedur

perawatan luka. Cara ini bekerja dengan menggunakan busa

menghasilkan efek vakum pada area luka.

Sampai saat ini perkembangan alat “(NPWT) Negative

Pressure Wound Terapy” masih sangat sulit dikarenakan beberapa

program yang agak rumit dan alat yang pertama kali dibuat

mahasiswa Elektromedis Poltekkes Muhammadiyah Makassar.

Dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis

ingin membuat perancangan suatu system elektronika berbasis

Arduino yang disajikan dalamdan berdasarkanliteratur yang Saya

dapatkan dan saya temui, bahwasanya belum ditemukan ataupun

1
dibuat oleh seseorang sebelumnya, maka penulis berinisiatif

sekaligus sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan perkuliahan

Penulis tertaik untuk melakukan pembuatan, pengamatan,

serta cara kerja rangkaian pada alat ini dan bermaksud untuk

menyusun sebuah karya tulis ilmiah yang berjudul:

“RANCANG BANGUN NEGATIVE PRESSURE WOUND TERAPY

BERBASIS ARDUINO”

B. Rumusan masalah

Rumusan masalah pada pembuatan tugas akhir ini dengan judul

penelitihan yaitu:

Apakah dapat dibuat “ Alat Negative preassure wound therapy

yang bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan luka”

Dalam penyusunan karya tulis ini penulis ingin membatasi

permasalahan hanya yang berkaitan dengan

1. Desain alat NPWT sistemnya terintegrasi sensor, hisap, dan

tampilan

2. Pengujian sensor MPXV4115VC6U sebagai pembaca tekanan

dan diubah menjadi tegangan, pengujian dilakukan agar alat

sesuai dengan sistem yang telah dirancang

3. Driver Katup Selenoid menggunakan relay dan transistor, jika

tekanan terpenuhi maka transistor akan jenuh, sehingga relay

bekerja dan penutupan solenoid.

C. Tujuan Penelitian

2
1. Tujuan umum

Dirancangnya alat “Negative Pressure Wound Terapy”

berbasis Arduino unosebagai syarat tugas akhir untuk

menyelesaian pendidikan DIII Teknik Elektromedik Poltekkes

Muhammadiyah Makassar.

2. Tujuan khusus

Dapat membuat alat Negative preassure wound theraphy

(NPWT) yang berfungsi untuk membantu mempercepat proses

penyembuhan luka.

1. Membuat modul Negative Pressure Wound Terapy

berbasis arduino uno yang dapat membantu

melembabkan luka, agar sesuai dengan prosedur

penanganan luka

2. Memahani fungsi dan cara kerja alat Negative Pressure


Wound Terapy
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis

Meningkatkan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa teknik


elektromedik di bidang alat terapi khususnya alat (NPWT) Negative
Pressure Wound Terapy
2. Manfaat praktis
Dengan adanya alat ini diharapkan dapat memberikan dampak
yang baik khususnya untuk penyembuhan luka secara efisien.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. NPWT (Negative Preassure Wound Therapy)

1. Penjelasan NPWT

Alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT)

adalah alat yang dapat digunakan untuk menghisap cairan luka.

Penggunaan NPWT dilakukan dengan cara memberikan tekanan

negatif lokal di permukaan luka. Permukaan luka akan tertutup oleh

air tight film yang terhubung dengan suction tube (terhubung

dengan control unit) yang mempunyai tekanan negatif terhadap

permukaan luka dengan tekanan 50-175 mmHg. Biasanya yang

sering digunakan adalah 125 mmHg.

Secara umum Andros et al (2005) menyatakan kelebihan

metode NPWT dibanding dengan metode yang lain adalah metode

ini dapat menyediakan lingkungan yang lembab, sehingga

penyembuhan luka menjadi optimal

Selain itu kelebihan yang lainnya adalah kontrol infeksi,

dimana pada hari ke-4 dan ke-5 luka yang tidak menggunakan

NPWT jumlah bakteri dan kolonisasi bakteri meningkat. Sedangkan

pada penggunaan NPWT hal ini tidak nampak. Kelebihan yang

lainnya adalah NPWT dapat menstimulasi pertumbuhan sel secara

4
fisik dengan meningkatkan angiogenesis, sehingga pertumbuhan

sel baru akan maksimal.

indikasi penggunaan terapi ini adalah terutama paling cocok

digunakan untuk luka stage III dan stage IV dengan granulasi yang

jelek atau tidak mencukupi dan eksudate yang berlebihan. Secara

umum, penggunaan NPWT dapat dipertimbangkan untuk luka

kronik, jika dirasakan akan sedikit dikacaukan karena nyeri

mungkin berhubungan dengan tekanan negative ini atau dari luka

itu sendiri.

B. Komponen NPWT

1. Arduino uno

Arduino adalah sebuah platform open source (sumber

terbuka) yang digunakan untuk membuat proyek-proyek

elektronika. Arduino terdiri dari dua bagian utama, yaitu papan

mikrokontroler dan sebuah perangkat lunak atau IDE

(integrated development environment) yang berkerja pada

komputer. Perangkat lunak ini digunakan untuk menulis dan

mengupload program dari komputer ke papan mikrokontroler

(Kahfi Noor, 2020). Kelebihan arduino diantaranya adalah tidak

perlu perangkat chip programmer karena didalamnya sudah

ada bootloader yang akan menangani upload program dari

komputer,

5
Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis

ATMega328. Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6

pin input tersebut dapat digunakan sebagai output PWM (Pulse

Widht Modulation) dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator

kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol

reset. Untuk mendukung mikrokontroler agar dapat digunakan,

cukup hanya menghubungkan board Arduino Uno ke komputer

dengan menggunakan kabel USB dan AC adaptor sebagai

suplai atau baterai untuk menjalankannya.

Gambar 2.1 arduino uno

Berikut ini merupakan konfigurasi dari arduino uno dapat dilihat

pada tabel dibawah.

6
Tabel 2.1 Konfigurasi Arduino Uno

2. Sensor Tekanan MPX5700AP


sensor ini adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui

tekanan udara dalam sebuah benda, baik itu di dalam botol,

didalam ban, dan lainnya, sensor ini bisa mengukur dengan

range 0 to 700 kPa (0 to 101.5 psi) - 15 to 700 kPa (2.18 to

101.5 psi), serta tegangan outputnya berada di range 0.2 to 4.7

volt. berikut penjelasan gambar dan detailnya.

7
Gambar 2.2 sensor MPX5700AP

Pin1:Signalout(0.2voltsto4.9volts)

Pin2:Ground

Pin3:5Volts

Pin4:Noconnection

Pin5:Noconnection

Pin 6: No connection

3. LCD (Liquid Crystal Display)

LCD adalah sebuah display dot matrix yang difungsikan

untuk menampilkan tulisan berupa angka atau huruf sesuai

program yang diinputkan untuk mengontrol LCD tersebut. LCD

karakter mudah dihubungkan dengan mikrokontroler. LCD

yang akan digunakan memiliki lebar tampilan 2 baris dan 16

8
kolom yang biasa disebut LCD dot matriks karakter 2x16

dengan 16 pin konektor yang tersaji pada Tabel 2.5.

Pin EN (enable) digunakan untuk memberikan informasi ke

LCD bahwasedang ada pengiriman data. Untuk pengiriman

data ke LCD, melalui program ENharus dibuat logika low (0)

dan diatur pada dua jalur kontrol yang lain, yaitu RSdan RW.

Ketika dua jalur yang lain telah siap, mengatur EN dengan

logika high (1) dan berikutnya mengatur EN ke logika low (0)

kembali. Ketika RS (registerselect) berlogika low (0), data

dianggap sebagai perintah (seperti clear screen, posisi kursor

dll). Ketika RS berlogika high (1), data yang dikirim adalah

datateks yang ditampilkan pada LCD (Andrianto, 2008)

PIN Nama Pin Fungsi Tiap Pin

1 Vss Ground Voltage

2 Vcc -5V

3 Vee Control Voltage

4 RS Register select
0=Write mode
1=Data register
5 RW Read/write
0=Write mode
1=Read mode
6 E Enable
0=Start to latch data to LCD character

9
1=Disable
7 DB0 LCB

8 DB1 -

9 DB2 -

10 DB3 -

11 DB4 -

12 DB5 -

13 DB6 -

14 DB7 MSB

15 BPL Back plan light

16 GND Ground Voltage

Tabel 2.2 16 Pin Konektor pada LCD 2X16

LCD dot matrix karakter 2 x 16 pada penelitian ini digunakan untuk

display pembacaan tekanan yang dikeluarkan oleh alat NPWT dan input

lama waktu terapi.

Gambar 2.3 bentuk fisik LCD 2x16

10
4. Motor Pump DC

Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat

yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau

gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai

Motor Arus Searah.Seperti namanya, DC Motor memiliki dua

terminal dan memerlukan tegangan arus searah atau DC

(Direct Current) untuk dapat menggerakannya.Motor Listrik DC

ini biasanya digunakan pada perangkat-perangkat Elektronik

dan listrik yang menggunakan sumber listrik DC seperti

Vibrator Ponsel, K ipas DC dan Bor Listrik DC.

Motor Listrik DC atau DC Motor ini menghasilkan sejumlah

putaran per menit atau biasanya dikenal dengan istilah RPM

(Revolutions per minute) dan dapat dibuat berputar searah

jarum jam maupun berlawanan arah jarum jam apabila

polaritas listrik yang diberikan pada Motor DC tersebut

dibalikan. Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm

dan bentuk. Kebanyakan Motor Listrik DC memberikan

kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm hingga 8000 rpm dengan

tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Apabile tegangan

yang diberikan ke Motor Listrik DC lebih rendah dari tegangan

operasionalnya maka akan dapat memperlambat rotasi motor

DC tersebut sedangkan tegangan yang lebih tinggi dari

tegangan operasional akan membuat rotasi motor DC menjadi

11
lebih cepat. Namun ketika tegangan yang diberikan ke Motor

DC tersebut turun menjadi dibawah 50% dari tegangan

operasional yang ditentukan maka Motor DC tersebut tidak

dapat berputar atau terhenti. Sebaliknya, jika tegangan yang

diberikan ke Motor DC tersebut lebih tinggi sekitar 30% dari

tegangan operasional yang ditentukan, maka motor DC

tersebut akan menjadi sangat panas dan akhirnya akan

menjadi.

Pada saat Motor listrik DC berputar tanpa beban,

hanya sedikit arus listrik atau daya yang digunakannya, namun

pada saat diberikan beban, jumlah arus yang digunakan akan

meningkat hingga ratusan persen bahkan hingga 1000% atau

lebih (tergantung jenis beban yang diberikan). Oleh karena itu,

produsen Motor DC biasanya akan mencantumkan Stall

Current pada Motor DC. Stall Current adalah arus pada saat

poros motor berhenti karena mengalami beban maksimal.

12
Gambar 2.4 Bentuk fisik motor pump DC

Dapat dua bagian utama pada sebuah Motor Listrik DC,

yaitu Stator dan Rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak

berputar, bagian yang statis ini terdiri dari rangka dan kumparan

medan. Sedangkan Rotor adalah bagian yang berputar, bagian

Rotor ini terdiri dari kumparan Jangkar. Dua bagian utama ini dapat

dibagi lagi menjadi beberapa komponen penting yaitu diantaranya

adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding

(kumparan medan magnet), Armature Winding (Kumparan

Jangkar), Commutator (Komutator) dan Brushes (kuas/sikat arang).

Pada prinsipnya motor listrik DC menggunakan fenomena

elektromagnet untuk bergerak, ketika arus listrik diberikan ke

kumparan, permukaan kumparan yang bersifat utara akan bergerak

menghadap ke magnet yang berkutub selatan dan kumparan yang

bersifat selatan akan bergerak menghadap ke utara magnet. Saat

13
ini, karena kutub utara kumparan bertemu dengan kutub selatan

magnet ataupun kutub selatan kumparan bertemu dengan kutub

utara magnet maka akan terjadi saling tarik menarik yang

menyebabkan pergerakan kumparan berhenti.

5. Disposible Canister

Disposible Canister adalah wadah/tempat penyimpanan

hasil pengisapan luka pada pasien.

Gambar 2.5 Bentuk fisik Disposible Canister

14
BAB III

METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis

terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-

hubungannya. tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan

dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau

hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam. Proses

pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif

karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara

pengamatempiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan

kuantitatif.

2.Rancangan penelitian

Dalam penelitian dan pembuatan modul ini penulis terlebih

dahulu melakukan persiapan untuk kelancaran jalannya proses

pembuatan dan pengamatan yang meliputi:

1. Melihat dan mempelajari penggunaan alat rancang bangun

negative pressure wound therapy (NPWT) berbasis arduino

2. Mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan

yang dibahas melalui studi pustaka.

3. Merancang anggaran pembuatan modul.

4. Membua tblok diagram dan flow chart dengan perencanaan

15
secermat mungkin.

5. Menyiapkan bahan dan peralatan tentang alat yang dibuat

6. Membuat jadwal kegiatan untuk mengatur waktu pembuatan

7. Menyusun proposal.

8. Membuat layout.

9. Memasang komponen.

10. Pemograman

11. Uji coba.

12. Membuat kesimpulan.

13. Menyusun KTI.

3. Kerangka konsep dan rancang penelit

Adapun kerangka konsep dan rancangan penelitian dari alat yang

akan dibuat sebagai berikut

1. Blok Diagram dan Penjelasan

16
2. Keterangan :

1. Arduino

Blok Proses, (mirokontroler) yang berfungsi untuk

mengontrol semua blok rangkaian, sekaligus memproses

data yang dibaca oleh sensor MPX5050DP

2. PS (Power Supply)

Sebagai blok yang mengubah tegangan AC ke DC dan

menyupply semua blok rangkaian agar dapat bekerja

3. 220 V

Sumber tegangan yang akan digunakan agar sistem pada

alat dapat aktif

4. Start

Blok ini merupakan sistematika awal jika alat akan

difungsikan, tombol untuk memulai kerja pada alat

5. Pressure Setting

Tombol pengaturan untuk mengatur besar tekanan yang

diberikan

6. Timer Setting

Tombol pengaturan waktu untuk mengatur lama waktu yang

digunakan alat itu aktif

7. Sensor tekanan MPX5700AP

Sensor ini sebagai pendeteksi besar tekanan yang diberikan

dan akan diubah menjadi bentuk tegangan

17
8. Driver

Berfungsi untuk menggerakkan motor

9. Motor

Menghasilkan daya hisap dan tekanan, agar proses kinerja

alat sesuai dengan sistem

10. Disposible Canister

Wadah/tempat penyimpanan hasil pengisapan luka pada

pasien

11. LCD 2x16

Sebagai layar untuk menampilkan penyettingan tekanan dan

waktu

12. Stop

Blok dimana tombol untuk menghentikan proses kerja pada

alat

3. Penjelasan Blok diagram:

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis

terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas

hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,

teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena

alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam

penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang

18
fundamental antara pengamatempiris dan ekspresi matematis

dari hubungan-hubungan kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis

terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas

hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

mengembangkan dan menggunakan model-model matematis,

teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena

alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam

penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang

fundamental antara pengamatempiris dan ekspresi matematis

dari hubungan-hubungan kuantitatif.

19
4. Flow Chart

Start A

Driver OFF
Inisialisasi LCD

Motor OFF
Set.

Sensor OFF
Set.

Disposible
canister full
Enter

Driver ON End

Motor ON

Sensor ON

NO

Apakah
waktu
tercapai?

YA

20
5. Penjelasan Flowchart:

Klik tombol start untuk memulai setelah menekan tombol

start akan terjadinya inisialisasi LCD,selanjutnya setting tekanan

dan waktu dilakukam secara manual sesuai dengan prosedur

kemudian tekan tombol enter secara manual maka alat akan

berjalan secara otomatis.Kemudian driver akan aktif dimana

driver merupakan saklar otomatis untuk motor aktif.Dan ketika

motor aktif maka sensor akan aktif,kemudian apabaila ke

tiganya sudah aktif (driver,motor dan sensor) akan timbul

pertanyaan,apakah waktu telah tercapai? Apabila waktu belum

tercapai motor akan tetap aktif dan apabila waktu telah tercapai

motor akan berhenti memompa dan sensor akan memberikan

sinyal bahwasanya wadah pada alat telah terisi full oleh cairan

maka proses tersebut telah selesai.

4.Material dan Bahan

Material dan bahan mencakup tentang material dan bahan-

bahan apa saja yang digunakan dalam membuat alat ini, berikut

adalah rincian alat dan bahan yang digunakan:

1. Alat

a. Solder

b. Tima

c. Bor

d. Pengisap tima

21
e. Multimeter

f. Leptop

g. Toolset

2. Bahan

a. Arduino uno

b. Sensor MPX5700AP

c. LCD 2x16

d. Disposible canister

e. Saklar On/Of

f. Pcb

g. Kabel jumper

E. Tempat dan Waktu Pembuatan Modul

1. Tempat Pembuatan Modul

Pembuatan modul tugas ahir ini dikerjakan di workshop

kampus Poltekkes Muhammadiyah Makassar prodi D-III Teknologi

Elektromedis dan di rumah atau kost.

2. Waktu Pembuatan Modul

Jadwal kegiatan penulis mulai dari penentuan judul,

penyusunan proposal, pembuatan alat sampai pada ujian ahir,

berdasarkan dengan kalender akademik Prodi D-III Teknologi

Elektromedis poltekkes muhammadiyah Makassar.

22
No Kegiatan Bulan
Sep Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei
1
Penentuan Judul

2
Pembuatan Proposal

3
Pembuatan Modul

4
Ujian Proposal
5
Semianar Awal

6
Ujian KTI

Tabel 2.3 waktu pembuatan modul

Keterangan

1. Penentuan Judul : Septembar, November

2. Pembuatan Proposal : september, November, Desember,

Januari, Februari, Maret,

3. Pembuatan Modul : November, Desember, Januari, Februari,

Maret

4. Ujian Proposal : Maret

5. Seminar Awal : April

6. Ujian KTI : Mei

23
F. Rencana Anggaran Biaya Pembuatan Alat

Adapun anggaran yang akan digunakan pada alat

monitoring Patient Monitor ini terdapat pada tabel sebagai berikut :

NO BAHAN Banyaknya HARGA (Rp)


1. Arduino UNO 1 65.000
2. Motor Pump 1 2.400.000
3. Papan PCB 2 35.000
4. Box 1 150.000
5. Power Suplay 1 50.000
6. Timah 2 roll 50.000
7. LCD 2 x 16 1 24.000
8. Kabel jumper 2 roll 50.000
9 Saklar ON/OFF 2 10.000
10 Sensor MPX5700AP 1 257.000
11 Disposible Canister 1 165.000
12 Usb TTL 1 25.000
13 Biaya Tak Terduga 200.000
Rp. 3.481.000
TOTAL

DAFTAR PUSTAKA

24
https://www.google.com/url?q=https://repository.unair.ac.id/25566/
&usg=AOvVaw19VKAMx_YVLN8Bqipk98ap

https://www.google.com/search?q=sensor+tekanan+mpx5700ap

https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JHS/article/download/30/22/43

http://ejournal.ukrida.ac.id/ojs/index.php/Meditek/article/view/1665

https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JHS/article/download/30/22/43

25

Anda mungkin juga menyukai