Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMK Kesehatan Borneo Bhakti Husada


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XI / Farmasi & Keperawatan
Materi Pokok : Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat
Alokasi Waktu : 120 Menit (3 JP)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu:
1. Peserta didik mampu mengetahui makna keluarga yang kuat dan kepribadian yang kuat
2. Peserta didik mampu mengetahui menjelaskan aspek-aspek karakter bangsa dan menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari
3. Peserta didik mampu menerapkan cara kehidupan rohani dalam kehidupan sehari-hari.

B. Media Pembelajaran & Sumber Belajar


1. Media pembelajaran : Buku Paket dan Gambar.
2. Sumber Belajar : Alkitab, Buku Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti
Kelas XI dan internet.

C. Metode Pembelajaran
1. Model Pembelajaran : Discovery Learning
2. Metode : Tanya jawab, wawancara dan diskusi

D. Materi Pembelajaran

“Keluarga Yang Kuat Melahirkan Pribadi Yang Kuat”


Keutuhan sebuah keluarga sangat ditentukan dari dasar pembangunannya atau pondasinya. Rumah
yang dibangun akan rubuh dan hancur jika tidak memiliki pondasi yang kuat,. Dalam alkitab telah
difirmankan bahwa membangun rumah tangga itu harus didasarkan pada landasan yang kuat yaitu
Kristus.
Seperti perumpamaan Tuhan dalam Matius 7:24–27 tentang ajaran orang yang bijaksana dan
orang yang bodoh. Membangun rumah diartikan membangun kehidupan, termasuk kehidupan keluarga.
Supaya kuat harus dibangun di dasar yang kokoh. Tuhan Yesus menyebutkan dasar ini adalah batu
karang, yang diwakili batu karang adalah Kristus sendiri. Kehidupan keluarga yang bangun diatas
Kristus akan memiliki kehidupan yang kokoh dalam menghadapi tekanan yang sulit.
Membangun diatas Kristus artinya kehidupan keluarga bergantung sepenuhnya kepada Kristus,
dan bertumpu sepenuhnya kepada Kristus sebagai landasannya. Kristus akan menopang keluarga
Kristen dalam mengahadapi berbagai persoalan dan mampukannya untuk melewati ujian sehingga tetap
kokoh dan kuat berdiri serta memperoleh keselamatan kekal.
Akan tetapi keluarga yang tidak dibangun berlandaskan Kristus, sama halnya dengan membangun
rumah diatas pasir, sehingga ketika datangnya masalah rumah tersebut akan gampang rubuh dan
hancur, misalnya akibat kegoncangan ekonomi, adanya perbedaan prinsip ataupun perbedaan pendapat
antara pasangan, munculnya orang ketiga, sehingga pada akhirnya muncul lah keinginan untuk bercerai,
maka robohlah rumah tangga tersebut, sehingga anak akan menjadi terlantar dan rusaklah mentalnya
kemudian mengakibatkan pribadinya menjadi lemah.
Cinta, kasih sayang, keharmonisan, serta integritas hanya didapatkan di dalam keluarga yang utuh,
yang dilandaskan berdasarkan Kristus. Keluarga seperti ini lah yang akan melahirkan anak-anak yang
memiliki jiwa yang kuat dan pribadi yang kuat. Kasih Kristus dalam rumah akan memberikan dampak
yang besar bagi kesuksesan rumah tangga, Roh kudus akan mengajari masing masing anggota keluarga
dalam menghadapi masing-masing anggota keluarg. Komunikasi yang baik merupakan sarana
pengungkapan, penyampaian sesuatu dalam membangun relasi antara anggota keluarga. Dalam
mengutarakan ide dan perasaan berguna untuk memahami satu dengan yang lain, sehingga dapat saling
memperhatikan, mengasihi serta dapat menyelesaikan masalah dan konflik hingga dapat mendorong
pertumbuhan dan perkembangan hubungan antara anggota keluarga.
Keluarga yang kokoh memberikan dampak bagi anggota keluarganya, termasuk anak akan
bertumbuh menjadi terang dalam kasih Kristus. Kasih dan firman Tuhan yang akan menentukannya
dalam mengarungi masa depan yang cerah sesuai dengan nilai-nilai Kristiani.
Hal-hal yang diperhatikan keluarga Kristen dalam mengembangkan kehidupan rohani dengan
Tuhan dan sesama ( Kis 2 : 42)
Kandungan di dalam ayat ini adalah
a. Pribadi Kristen setiapp hari membaca alkitab
b. Persekutuan bersama
c. Berkumpul dan berdoa bersama untuk kepentingan pribadi, sesama, dan gereja.
Pribadi Kristen yang kuat harus mempunyai aspek-aspek karakter bangsa. Pendikan karakter
bangsal adalah suatu system penanaman nilai-nilai karakter kepada naka dan remaja yang meliputi
kekompakan pengetahuan, kesadaran atau kemauan dan tidakan untuk melaksanakan nilai-nilai
tersebut. baik terhadap Tuhan, diri sendiri maupun sesame. Lingkungan maupun kebangsaan sehingga
menjadi manusia beraklak mulia.
Aspek karakter bangsa yang akan mendukung pribad yang kuat adalah sbb :
 Religius
 Semangat kebangsaan
 Jujur
 Cinta tanah air
 Toleransi
 Menghargai prestasi
 Disiplin
 Bersahabat
 Kerja kerass
 Cinta damai
 Kreatif
 Gemar membaca
 Mandiri
 Peduli lingkungan
 Demokratis
 Peduli social
 Rasa ingin tahu
 Tanggung jawab

E. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru memastikan kesiapan peserta didik dalam memulai pembelajaran (duduk yang rapi dan sopan).
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran.
Melakukan ibadah singkat yang dipimpin oleh peserta didik.
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Apersepsi : Memberikan pertanyaan pemantik untuk memulai sesi:
“Pernahkah anak-anak mendengar istilah cerai?”
“Apa yang ada dipikiran anak-anak apabila mendengar istilah cerai tersebut?”

Menyampaikan garis besar materi “Keluarga yang kuat adalah keluarga yang dibangun dan bertumbuh
seutuhnya di atas Kristus, sehingga setiap persoalan yang datang dapat diselesaikan seturut dengan
kehendak Tuhan dan FirmanNya”.
Kegiatan Inti ( 90 Menit )
Kegiatan Literasi Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
 Lembar kerja materi penyebab terjadinya perceraian dalam keluarga
 Pemberian contoh-contoh materi penyebab terjadinya perceraian dalam
keluarga untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif,
dsb.
Membaca
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca
materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dar internet/materi
yang berhubungan dengan penyebab terjadinya perceraian dalam keluarga
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait penyebab terjadinya
perceraian dalam keluarga
Mendengar
Pemberian materi penyebab terjadinya perceraian dalam keluarga oleh guru.
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi
pelajaran mengenai materi :
 Penyebab terjadinya perceraian dalam keluarga
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian,
mencari informasi.
 Cara membentuk keluarga yang kuat dan beberapa nats alkitab
(Mat 7:24) untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
 Kepribadian yang kuat dan karakter bangsa yang mendukung
karakter kristiani untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Berfikir Kritis Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan
dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Penyebab terjadinya perceraian dalam keluarga yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Kolaborasi Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
1. Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku
paket mengenai materi penyebab terjadinya perceraian dalam keluarga.
2. Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Penyebab terjadinya perceraian
dalam keluarga yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan
yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan
materi dengan rasa percaya diri penyebab terjadinya perceraian dalam
keluarga sesuai dengan pemahamannya.
4. Saling tukar informasi tentang materi : penyebab terjadinya perceraian
dalam keluarga dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok
lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode
ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang
hayat.

Komunikasi Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

1. Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Penyebab terjadinya


perceraian dalam keluarga : berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan sopan.

2. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :


Keluarga Yang Kuat, Melahirkan Pribadi Yang Kuat.

3. Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan tentanag materi :


Keluarga Yang Kuat, Melahirkan Pribadi Yang Kuat dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.
4. Bertanya atas presentasi tentang materi : Keluarga Yang Kuat,
Melahirkan Pribadi Yang Kuat yang dilakukan dan peserta didik lain
diberi kesempatan untuk menjawabnya.

Kreatifitas 1. Peserta didik dan guru membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait Keluarga Yang Kuat, Melahirkan Pribadi Yang Kuat.
2. Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk menanyakan kembali
hal-hal yang belum dipahami.

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Guru Memberikan penghargaan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang relevan kepada
kelompok yang kinerjanya baik).
Menugaskan Peserta didik untuk terus mencari informasi dimana saja yang berkaitan dengan
materi/pelajaran yang sedang atau yang akan pelajari.
Guru menyampaikan materi pembelajaran berikutnya.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam dan doa.

F. Penilaian
1. Sikap spiritual
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Bentuk instrument : Lembar Observasi
c. Kisi-kisi
Sikap/nilai Bahan instrumen
Berdoa dan membaca alkitab Buatlah sebuah doa permohonan kepada Allah agar
dapat mewujudkan keluarga yang kuat sehingga
melahirkan pribadi yang kuat

2. Sikap sosial
a. Teknik penilaian : penilaian sejawat (antar teman)
b. Bentuk instrument : daftar penilaian
c. Kisi- kisi
N Sikap / nilai Butiran instrument
o
1 Kerjasama Menunjukkan sikap dalam keluarga yang kuat
melahirkan pribadi yang kuat
2 Disiplin Disiplin dalam waktu
3. Pengetahuan
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrument : uraian
c. Kisi-kisi
No Indikator Butiran instrument
1 Menjelaskan pengertian tentang Membangun keluarga diatas kristus, dimana seluruh
keluarga yang kuat melahirkan pribadi kehidupan keluarga bergantung sepenuhnya kepada
yang kuat Kristus.
2. Menyebutkan contoh-contoh kebiasaan a. Pribadi keluarga Kristen setiap hari bertekun dan
hidup rohani dalam kelurga Kristen setia membaca alkitab
b. Persekutuan bersama
c. Berdoa bersama untuk kepentingan pribadi, sesama,
gereja.
3 Tuliskan tiga karakter bangsa yang a. Religious
mendukung karakter Kristen b. Jujur
c. Toleransi dll

4. Keterampilan
a. Teknik penilaian : tes tertulis
b. Bentuk instrument : uraian
c. Kisi-kisi

No Keterampilan Butiran instrument


a. Sikap siswa pada saat berdoa
1. Mempraktekkan cara kebiasaan hidup
b. Sikap siswa pada saat persekutuan bersama
rohani setiap hari dalam keluarga
c. Sikap siswa pada saat membaca alkitab secara
Kristen (dengan berkelompok minimal 4
bergilir.
orang)
Lampiran I
Nama :
Kelas :
Instrument penilaian :
No Instrument Kunci jawaban
1 Jelaskan pengertian tentang keluarga yang Membangun keluarga diatas kristus, dimana seluruh
kuat melahirkan pribadi yang kuat kehidupan keluarga bergantung sepenuhnya kepada
Kristus.
2. Berikan contoh-contoh kebiasaan hidup a. Pribadi keluarga Kristen setiap hari bertekun dan
rohani dalam kelurga Kristen setia membaca alkitab
b. Persekutuan bersama
c. Berdoa bersama untuk kepentingan pribadi,
sesama, gereja.
3 Tuliskan tiga karakter bangsa yang a. Religious
mendukung karakter Kristen b. Jujur
c. Toleransi dll

Lampiran II : Rubrik Penilaian


Penilaian kualitatif
No Nama peserta didik Aspek yang dinilai Skor N K
Berdoa Mandiri Tanggung Jawab
1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3

Keterangan :
1. Masing-masing indicator penilaian diatas memiliki bobot sebagai berikut
a. SB (sangat baik) nilai 4
b. B (baik) dengan nilai 3
c. C ( cukup) dengan nilai 2
d. K (Kurang) dengan nilai 1
2. Rentang nilai

Jumlah skor Nilai Criteria


SB (sangat baik)
B (baik)
C ( cukup)
K (Kurang)
Rumus penilaian
jumlah skor
Nilai = X 100
skor maksimal

Palangka Raya, September 2023

Mahasiswa PPL

Rosa Bella

Dosen Pembimbing Guru Pamong

Ratih Sulistyowati, M.Pd Nella Puspita Sari, S.Pd

Mengetahui

Kepala Sekolah

Apt.Anggi Dwi Kharisma, S.Farm

Anda mungkin juga menyukai