Anda di halaman 1dari 2

Prinsip Kerja Vapodest

Vapodest adalah sebuah metode yang digunakan untuk melakukan ekstraksi senyawa
organik dari bahan-bahan padat atau cair. Prinsip kerja Vapodest didasarkan pada prinsip
ekstraksi dengan menggunakan panas uap air.

Prinsip kerja Vapodest didasarkan pada perbedaan kelarutan senyawa organik dalam air
atau pelarut organik yang digunakan, serta pemanfaatan panas uap air untuk
memindahkan senyawa organik dari sampel ke dalam pelarut. Metode ini sangat berguna
dalam ekstraksi senyawa-senyawa organik, terutama ketika pelarut organik tidak dapat
digunakan atau sebaiknya tidak digunakan.

Vapodest juga alat yang menerapkan metode Kjelhald yang digabung dengan teknologi.
Metode Kjelhald adalah metode yang digunakan untuk penetapan nitrogen total pada
protein dan senyawa yang mengandung nitrogen. Metode Kjeldahl cocok untuk
menetapkan kadar protein yang tidak larut atau protein yang sudah mengalami koagulasi
akibat proses pemanasan maupun proses pengolahan lain yang biasa dilakukan pada
makanan secara tidak langsung, karena yang dianalisis dengan cara ini adalah kadar
nitrogennya. Dengan mengalikan hasil analisis tersebut dengan angka konversi maka
diperoleh kadar nitrogen.

Langkah-Langkah Prinsip Kerja Vapodest :

1. Persiapan sampel: Sampel yang akan diekstraksi harus dihaluskan atau dihancurkan
menjadi ukuran yang lebih kecil agar permukaan kontak dengan pelarut menjadi
lebih luas

2. Penyiapan sistem: Sampel yang telah dihaluskan dimasukkan ke dalam sebuah labu
ekstraksi. Labu ini terhubung dengan sistem pengaduk dan pendingin dari
Vapodest. Pelarut yang sesuai ditambahkan ke dalam labu untuk mencapai kondisi
refluks. Pelarut ini akan menguap ketika panas diterapkan

3. Pemanasan: Tahanan panas akan dipanaskan hingga mencapai suhu tertentu


sehingga air dalam tahanan panas akan mendidih. Uap air tersebut akan naik ke atas
menuju sampel yang telah dihaluskan.

4. Ekstraksi: Uap air yang mengandung senyawa organik yang terlarut akan mengalir
melalui sampel, melarutkan senyawa organik tersebut. Ekstraksi terjadi saat uap air
melewati sampel dan berinteraksi dengan senyawa organik yang diinginkan.

5. Kondensasi: Setelah melalui sampel, uap yang mengandung senyawa organik akan
didinginkan dan dikondensasikan kembali menjadi cairan. Cairan ini akan
dikumpulkan dalam labu ekstraksi.

6. Pemisahan: Cairan hasil ekstraksi kemudian dapat dipisahkan dari pelarut dengan
metode pemisahan yang sesuai seperti filtrasi atau penyaringan.

Anda mungkin juga menyukai