Anda di halaman 1dari 16

PROGRAM PENDAMPINGAN SERTIFIKASI HALAL SEBAGAI

OUTPUT KKP UIN MATARAM DALAM PENERAPAN JAMINAN


PRODUK HALAL DI DESA BENGKAUNG

B. Nadilla Nuzululnisa1, M. Kawaid Arrobi2, Sibernika Isna


Salsabila3, Indana Zulfa Utami4, Awalitri Julia Rahmani5,
Mazratul Aini6, Nurmala Sari7, Hannak Nurhaliza8, Zulfa
Mulya9, L. Akhmad Danil10, Siti Zubaedah11, Muhammad
Ajhari12, M. Yazid Hakim13.

1
Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram,
Mataram, Indonesia
200204010.mhs@uinmataram.ac.id

Abstrak
Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat
merupakan desa yang memiliki cukup banyak UMKM yang
tersebar di tujuh dusun, diantaranya yang menjual beberapa
produk olahan yang berasal dari pohon nira, seperti gula aren
dan tuak. Selain itu terdapat juga pengusaha yang melakukan
pembudidayaan lebah trigona, sekaligus menjual produk yang
dihasilkan, dantaranya madu trigona dan juga olahan jus dari
sari pati bunga atau disebut sebagai Polen. Adapun titik fokus
pendampingan sertifikasi halal ini adalah, kami mengambil
beberapa usaha UKM yang tertarik dan mau untuk dilakukan
dalam pembuatan sertifikasi halal, diantaranya pada produk
madu trigona, bumbu rujak gula aren, dll. Tujuan dengan
dilakukannya program pendampingan sertifikasi halal ini adalah
selain untuk membantu UKM yang ada di desa Bengkaung agar
mudah didalam pembuatan sertifikasi halal, kami juga dapat
belajar dan dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan
kampus di dalam pembuatan sertifikasi halal ini. Kegiatan
program pendampingan ini dilakukan dengan cara mendata
dan mengajak UMKM yang ada di setiap dusun desa
Bengkaung agar mau membuat sertifikasi halal, kemudian
pembuatan Nomor Izin Berusaha (NIB), dan tahap terakhir
adalah pembuatan sertifikasi halal. Dengan adanya program
pendampingan sertifikasi halal ini UMKM dapat
mengembangkan usaha dalam segi distribusi didalam
memasarkan produknya, serta dapat menjadi pembelajaran
bagi kami mengenai pentingnya sertifikasi halal dalam usaha
serta bagaimana cara pembuatan sertifikasi halal tersebut.
Kata Kunci : Pendampingan sertifikasi halal, Jaminan produk
halal, UMKM, Bengkaung

Abstrack
Bengkaung Village, Batulayar District, West Lombok is a village
that has quite a number of MSMEs spread across seven
hamlets, some of which sell several processed products derived
from sap trees, such as palm sugar and palm wine. Apart from
that, there are also entrepreneurs who cultivate trigona bees,
as well as sell the products they produce, including trigona
honey and also processed juice from flower essence or known
as pollen. The focus point of this halal certification assistance
is, we took a number of UKM businesses that were interested
and willing to be carried out in making halal certification,
including trigona honey products, palm sugar salad seasoning,
etc. The purpose of this halal certification assistance program is
that apart from helping SMEs in Bengkaung village to make it
easy to make halal certification, we can also learn and be able
to take advantage of the facilities provided by the campus in
making this halal certification. This program assistance activity
is carried out by collecting data and inviting MSMEs in each
hamlet of Bengkaung village to make halal certification, then
make a Business Permit Number (NIB), and the final stage is
making halal certification. With this halal certification assistance
program, MSMEs can develop businesses in the distribution
sector in marketing their products, and it can be a lesson for us
about the importance of halal certification in business and how
to make halal certification.

Keywords: Halal certification assistance, Halal product


assurance, UMKM, Bengkaung

PENDAHULUAN
Pada Bab I pasal 1 UU No 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang
dimaksud dengan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) adalah usaha mikro adalah usaha produktif milik
orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan
yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang
Undang ini. Sedangkan usaha menengah adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil
atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam
Undang Undang.
Produk Halal merupakan semua barang dan/atau
jasa yang terkait dengan makanan, minuman, obat,
kosmetik, produk kimia, produk biologi, produk rekayasa
genetika serta barang gunaan yang dipakai, digunakan
atau dimanfaatkan oleh masyarakat yang telah
dinyatakan halal sesuai dengan syariat Islam.
Desa Bengkaung, Kec. Batulayar, Lombok Barat
memiliki cukup banyak UMKM yag tersebar di tujuh
dusunnya, diantaranya yang menjual berbagai produk
seperti madu, gula aren, bumbu rujak,dll. Walaupun
bahan baku yang digunakan didalam pembuatan produk
tersebut merupakan bahan-bahan yang halal, akan tetapi
sebagai bukti atau sebagai jaminan kehalalan produk
diperlukan sertifikasi halal, sehingga kami tertarik
didalam melakukan program pendampingan sertifikasi
halal.
Pendampingan sertifikasi halal merupakan program
yang dilakukan oleh Mahasiswa/i Kuliah Kerja Partisipatif
(KKP) Universitas Islam Negeri Mataram untuk
mendampingi pelaku usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM) yang belum mendaftar didalam pembuatan
sertfikasi halal dalam rangka untuk memenuhi
persyaratan kehalalan produk serta sebagai penerapan
jaminan halal di Desa Bengkaung, Kec. Batulayar,
Lombok Barat. Yang dimaksud dengan sertifikat halal
bagian dari proses kegiatan tujuannya adalah untuk
memastikan sifat halal dari produk yang melibatkan
pembelian bahan baku, pengiriman bahan, proses
Pengolahan, penyimpanan, pengemasan, penjualan
untuk presentasi produk. Dengan adanya sertifikat halal
akan meyakinkan konsumen terhadap kualitas suatu
produk.
Jaminan Produk Halal (JPH) merupakan kepastian
hukum terhadap kehalalan suatu produk. Halal menjadi
syarat utama bagi konsumen muslim dalam
mengkonsumsi produk pangan, kosmetik, atau jasa.
Kehalalan produk pangan ditentukan dari kesesuaian
proses, bahan baku hingga transportasi dari tahap awal
hingga produk sampai ke tangan konsumen.
Tujuan sertifikasi halal pada hakikatnya untuk
melindungi hak-hak konsumen terutama konsumen
muslim. Hal ini untuk menentukan layak atau tidaknya
suatu produk mendapatkan sertifikasi halal. Manfaat
sertifikat halal pada dasarnya memiliki urgensi
diantaranya kepentingan konsumen itu sendiri, pelaku
usaha dan juga kepentingan pemerintah. Selain
menghilangkan keraguan konsumen terhadap kehalalan
produk tersebut disisi lain menjamin penggunaan bahan
baku produk agar tidak menyalahgunakan bahan baku
yang akan merugikan konsumen dan tentunya produk itu
sendiri. Selaras dengan peningkatan ekonomi kreatif dan
pengembangan potensi desa melalui penerapan wajib
sertifikasi halal bagi para pelaku UMKM bertujuan untuk
menjamin kualitas produk dan perluasan distribusi ke
pasar bebas ASEAN.
Sebelum melakukan pembuatan sertifikasi halal,
terlebih dahulu diperlukan adanya Nomor Izin Berusaha
(NIB) yang dimana nomor tersebut akan digunakan
untuk pengimputan di website SiHalal dalam pembuatan
sertifikasi halal, kemudian akan ditunggu verifikasi dari
kampus, setelah itu baru dapat di cetak hasil dari
sertfikasi halal.

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan penelitian ini adalah dengan
melakukan pendampingan langsung kepada UMKM, yang
dimana kegiatan ini dilakukan dikediaman atau tempat
tinggal dari UMKM yang bersangkutan. Sampel yang
digunakan di dalam penelitian ini adalah UMKM yang ada
di Desa Bengkaung, Kec. Batulayar, Lombok Barat.
Sedangkan populasinya yaitu sekitar 6 (enam) jumlah
UMKM yang akan didampingi. Adapun metode secara
rincinya yaitu : (1) pelatihan pelaku UMKM tentang
produk halal; (2) pendampingan dalam pembuatan
Nomor Izin Berusaha (NIB); (3) pendampingan
pembuatan sertifikasi halal. Analisis yang dilakukan
melalui pendekatan kualitatif. Pendekatan tersebut yakni
dilakukan guna menganalisis hasil data yang masuk
dengan proses pengajuan sertifikasi halal.

HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Pelatihan Pelaku UMKM Tentang Produk Halal
Salah satu upaya pemberdayaan dalam
pengabdian ini adalah dengan meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pelatihan dan pendampingan.
Pelatihan berfungsi untuk menanamkan pengetahuan dan
pendampingan berfungsi sebagai proses praktis untuk
mencapai tujuan kegiatan secara maksimal. Pelatihan
awal dimulai dengan memberikan penyuluhan dan
pendampingan mengenai pengemasan produk dan
pembuatan label. Dari beberapa pelaku UMKM yang
didampingi ada yang sudah memiliki label serta kemasan
yang memadai, dan ada yang belum memenuhi standar
pengemasan produk, seperti pada produk madu masih
menggunakan botol aqua serta botol marjan sebagai
kemasan produk serta belum memiliki label. Label
tersebut berisi antara lain : nama produk, merek, alamat
produsen, berat bersih, dan sosial media promosi.
Kemasan Lama
Kemasan Baru

Adapun pentingnya pengemasan serta label pada


produk ialah Dengan adanya pengemasan maka akan
menarik konsumen didalam pembelian produk serta
melindungi produk yang ada didalamnya. Sedangkan
label pada kemasan berfungsi untuk memberikan
informasi, menawarkan, mempromosikan produknya
kepada konsumen, serta menjadi identitas dari suatu
produk dan usaha. Maka dari itu, dengan adanya
pelatihan ini UMKM diharapkan dapat lebih
mengembangkan produknya untuk dijual dan dapat di
distribusikan secara luas.
b. Pendampingan dalam Pembuatan Nomor Izin
Berusaha (NIB)
Pendampingan pembuatan Nomor Induk
Berusaha (NIB) merupakan salah satu cara untuk
membantu usaha mikro kecil (UMK) dalam memperoleh
legalitas usaha. Dengan memiliki NIB, UMKM dapat
meningkatkan kepercayaan konsumen dan
memudahkan dalam melakukan transaksi bisnis, seperti
mengajukan pinjaman atau memperoleh fasilitas pajak.
Dalam pendaftaran NIB, pemerintah telah menciptakan
sebuah inovasi untuk membantu dan mempermudah
pelaku UMKM dengan membuat pelayanan pembuatan
perizinan berusaha melalui Online Single Submissions
(OSS). OSS merupakan suatu sistem yang
dikembangkan oleh pemerintah untuk memudahkan
UMKM dalam mengurus semua keperluan legalitas
usaha, seperti pendaftaran NIB, perizinan, dan
sertifikasi standar mutu, hanya melalui satu portal
website. Adanya website ini bertujuan agar pelaksanaan
penerbitan perizinan berusaha dapat berjalan lebih
efektif dan sederhana.
Pendampingan dalam pembuatan NIB melalui
OSS dapat dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu
membantu mengisi formulir pendaftaran secara online,
yang dilengkapi dengan berkas-berkas yang diperlukan
seperti KTP dan Kartu Keluarga. Selain membantu
dalam pembuatan NIB, kami juga dapat memberikan
informasi dan edukasi mengenai manfaat memiliki NIB.
Tujuan dengan adanya pembuatan NIB ini ialah sebagai
langkah awal didalam pembuatan sertifikasi halal.
Dalam pembuatan NIB ini, 1 diantaranya sudah
memiliki NIB dan sebanyak 5 (lima) pelaku UMKM yang
belum memiliki NIB yaitu pak Rifa’i, pak Salihin, pak
Mudham, pak Supardi, dan juga Tuan Unus. Dengan
adanya NIB ini diharapkan dapat menjadi bukti dari
adanya legalitas usaha serta menjadi langkah awal
didalam pembuatan sertifikasi halal.

Proses Pembuatan NIB


c. Pendampingan Pembuatan Sertifikasi Halal
Pendampingan pembuatan sertifikasi halal yaitu
proses mendampingi pelaku usaha untuk memastikan
bahwa bahan, alat, steril dan kehigienisan yang digunakan
oleh pelaku usaha dalam produksinya baik makanan
ataupun minuman menggunakan bahan dan alat yang
halal, yang kemudian akan dibuktikan melalui sertifikasi
halal. Di dalam pembuatan sertifikasi halal ini kami
mendamping UMKM sebanyak 6 (enam) UMKM yang
dimana mayoritas produk usahanya berupa madu trigona,
kami menggunakan website SiHalal untuk mendata produk
usaha setelah dilakukannya pembuatan Nomor Izin
Berusaha (NIB). Adapun langkah-langkah didalam
pembuatan sertifikasi halal yaitu :
1) Membuat Akun SiHalal
Langkah-langkah untuk mengakses aplikasi SiHalal
adalah sebagai berikut :
a). Pengguna membuka browser yang tersedia, kemudian
masukkan alamat URL website SIHALAL, yaitu
http://ptsp.halal.go.id/
b). Buat akun SIHALAL dengan klik “Create an account”
c) Mengisi data pelaku usaha, email, dan password
d) Aktivasi akun
e) Login dan mulai melakukan pendaftaran
f) Masukkan NIB dan data pelaku usaha
g) Setelah melengkapi data lalu kirim pengajuan sertifikasi
h) Setelah pendaftaran berhasil, tunggu informasi
pengunduhan sertifikasi bisa dilakukan

Pembuatan Sertifikasi Halal

Pengisian Data SiHalal


SIMPULAN
Pendampingan sertifikasi halal merupakan
program yang dilakukan oleh Mahasiswa/i Kuliah Kerja
Partisipatif (KKP) Universitas Islam Negeri Mataram untuk
mendampingi pelaku usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
yang belum mendaftar didalam pembuatan sertfikasi halal
dalam rangka untuk memenuhi persyaratan kehalalan
produk serta sebagai penerapan jaminan halal di Desa
Bengkaung, Kec. Batulayar, Lombok Barat. Didalam
melaksanakan program ini kami mendampingi beberapa
jumlah UMKM yang ada di Desa Bengkaung yaitu sebanyak
6 (enam) UMKM, yang dimana produk yang didampingi
mayoritas berasal dari produk madu trigona, selain itu
terdapat juga produk sambal rujak instan yang akan
dibantu di dalam pembuatan sertifikasi halal. Manfaat
sertifikat halal pada dasarnya memiliki urgensi diantaranya
kepentingan konsumen itu sendiri, pelaku usaha dan juga
kepentingan pemerintah. Selain menghilangkan keraguan
konsumen terhadap kehalalan produk tersebut disisi lain
menjamin penggunaan bahan baku produk agar tidak
menyalahgunakan bahan baku yang akan merugikan
konsumen dan tentunya produk itu sendiri.
Dalam melaksanakan program pembinaan yang
dilakukan oleh KKP UIN Mataram memuat beberapa
tahapan yang dilakukan diantaranya, melakukan pelatihan
pelaku UMKM tentang produk halal, pendampingan dalam
pembuatan Nomor Izin Berusaha (NIB), serta
pendampingan pembuatan sertifikasi halal. Dengan adanya
program pendampingan ini diharapkan dapat membantu
UMKM yang ada di Desa Bengkaung agar dapat
mengembangkan usaha serta memperluas distribusi usaha,
dan memberikan pengetahuan bagi kami didalam
pengabdian serta mengetahui proses pembuatan sertifikasi
halal.

DAFTAR PUSTAKA
Alisa Qotrun Nadya,dkk, “Pendampingan Sertifikasi Halal
UMKM Desa Pondok agung, Aplikasi SiHalal Modul
Pelaku Usaha dalam Negeri”, Buku, V.2.0
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Kementerian
Agama RI, “Panduan Penggunaan dalam
Meningkatkan Perekonomian Lokal Melalui
Pendampingan Sertifikasi
Christya Aji Putra dkk, ”Pendampingan Pembuatan
Nomor Induk Berusaha (NIB) untuk
Pengembangan UMKM diKelurahanTlumpu
Melalui Online Single Submission(OSS)”, Jurnal
Pengabdian Masyarakat, Vol 2, No 2, Agustus
2022, hal 150
Durrotul Faridah Hayyun, “ Sertifikasi Halal Di Indonesia:
Sejarah, Perkembangan, Dan Implementasi”,
Jurnal Of Halal Product and Research, Volume
2, Desember 2019.
Endang Soesilowati, “Komparasi Perilaku Konsumen
Produk Halal Di Area Mayoritas Dan Minoritas
Muslim”, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan,
Vol 21, No 2, Desember 2013)
Farid Nazwa Sidqi, ”Tinjauan Hukum Islam Dan Undang-
Undang Jaminan Produk Halalterhadap Produk
Halal Dan Baik Di Platform Khusus Tokopedia
Salam”, (Skripsi: UIN Walisongo, Semarang,
2021)
Galuh Widitya Qomaro,dkk, “Pemberdayaan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah Sektor Pangan Halal di
Kecamatan Tragah Bangkalan”, Jurnal, Vol. 5 No. 2,
Oktober 2019, hlm. 139
Gumar Herudiansyah, “Penyuluhan Pentingnya Label
Pada Kemasan Produk Dan Pajak
Pada Usaha Kecil Menengah (Ukm) Desa
Tebedak II Kecamatan Payaraman Ogan Ilir”,
Suluh Abdi: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada
Masyarakat, 2019.
Husnita Komalasari,dkk, “Pendampingan Pembuatan NIB
untuk Kelegalitasan Usaha UMK Kecamatan
Kasembon Kabupaten Malang”, Jurnal, Vol. 1, No.
1, Februari 2023, hlm.1
Ika Wulandari dkk, ” Pembuatan Nomor Induk Berusaha
(NIB) Melalui Online Single Submission”, Jurna
Dinamisia: jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat, Vol 6, No 2, April 2022, hal 387.
Setyo Gunawan, dkk, “Pendampingan produk UMKM di
Sukolilo Menuju Sertifikasi Halalan Support In
UMKM Hanum Food)”, Jurnal, hlm. 84
Siti Mardiyah dkk,” Sosialisasi Sertifikasi Halal Self
Declare
Pelaku Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah
(Umkm) Di Wilayah Pengurus Cabang
Muhammadiyah (Pcm) Kec. Genteng Kota
Surabaya, Universitas Muhammadiyah
Surabaya.
Syahrini Snack di Lombok Tengah Melalui OSS”, Jurnal,
Vol. 1, No. 3, 2023, hlm. 357Thayyiban”, Jurnal,
Vol. 4, No. 1, 2020, hlm. 15
Tim PKM, “ Modul Labeling dan Packaging”, Intitut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 2018.
Widayat,dkk, “Pendampingan Sertifikasi Halal pada UMKM
Hanum Food (Halal Certification), Jurnal, Vol. 4,
No. 1, 2020, hlm. 15

Anda mungkin juga menyukai