SKRIPSI. MEYLENGKAP REVISIdocx
SKRIPSI. MEYLENGKAP REVISIdocx
OLEH :
MARTHA HAHURY
12114201170079
FAKULTAS KESEHATAN
AMBON
2022
STUDI LITERATUR HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN
OLEH :
MARTHA HAHURY
NPM : 12114201170079
FAKULTAS KESEHATAN
AMBON
2022
i
MOTTO
“Karena itu Aku Berkata Kepadamu Apa Saja yang Kamu Minta dan Doakan,
Kepadamu”
( Markus 11 :24 )
( Zefanya 3 : 17 )
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing I Pembimbing II
Ns.S,R,Maelissa.S.Kep,M.Kep G.J.Wakanno,S.Kp.M.Kep
NIDN: 1223038001 NIDN: 1214068401
Menyetujui Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan Ketua Program Studi Keperawatan
iii
SURAT PERNYATAAN ORSINALITAS
1. Karya tulis ini adalah karya orisinil sendiri melalui proses penelitian,
dan dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat orang lain,
kecuali secara tertulis penulis menyebutkan penulis dari sumber
aslinya atau dari sumber orang lain, sebagaimana tercantum dalam
daftar pustaka.
2. Saya menyerahkan hak milik atas karya tulis ini kepada Universitas
Kristen Indonesia Maluku berhak melakukan pengolaan atas karya
tulis ini sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan apabila
dikemudian hari terbukti tidak sesuai dengan pernyataan ini, saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai nrma yang berlaku di
Universitas Kristen Indonesia Maluku dan perundang-undangan yang
berlaku.
Martha Hahury
NPM : 12114201170079
iv
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadiratan Tuhan Yesus Kristus,
karena atas kasih dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga Dan Tingkat Kemandirian
Dalam Aktivitas Sehari-hari Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia”. Dapat
terselesaikan.
Dengan terselesainya skripsi ini perkenankan penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Dr. H.H Hetharia, M.Th, selaku Rektor Universitas Kristen Indonesia
Maluku dan Wakil Rektor I, II, III, dan IV Universitas Kristen Indonesia
Maluku
Universitas Kristen Indonesia Maluku dan Wakil Dekan I, II, III Fakultas
skripsi ini
v
7. Para staf Dosen yang sudah membagikan ilmu kepada penulis selama
di tahap ini.
9. Semua Teman-teman yang tidak dapat penulis sebut satu demi satu, terima
dengan berbagai macam cara dan perannya yang telah membantu penulis
pengembangan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi
Penulis
Martha Hahury
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
Martha Hahury, 2022. "Literature Study: Relationship between Family Support and
Level of Independence in Daily Activities with Fall Risk in the Elderly" (supervised
by : S.R. Maelissa, G.J Wakanno)
The elderly are individuals who have lived long and have reached the final stage of
growth and development. Elderly or elderly are defined as a population group aged 60
years or more. The purpose of this study was to determine the relationship between
family support and the level of independence in daily activities with the risk of falling in
humans. The research method is Systematic Review. The sample in this study amounted to
10 national research articles related to the research title. The source of the data base
used is Google Scholar with reference to the inclusion and exclusion criteria. Results:
From the 10 articles analyzed, it was found that there is a relationship between family
support and the level of independence in daily activities with the risk of falling in humans.
The conclusion of this study shows that there is a significant relationship between the
relationship of family support and the level of independence in daily activities with the
risk of falling in the elderly. Suggestions for health workers to optimize their role in
providing nursing services in the form of counseling about the importance of providing
family support and the importance of choosing and adjusting the selection of daily
activities according to the level of independence of the elderly in order to minimize the
risk of falling in the elderly.
Keywords: Fall Risk, Elderly, Family Support, Level of Independence in Daily
Activities.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL ………………………………………………………………………….
MOTTO………………………………....................................................................
ABSTRAK ……………………………………………………………………...viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………….....1
B. Rumusan Masalah………………………………………………7
C. Tujuan Penelitian……………………………………………….7
D. Manfaat Penelitian………………………………………….......8
Sehari-Hari…………………………………………………….23
ix
E. Kerangka Konsep.......................................................................32
A. Jenis Penelitian………………………………………………..33
A. Hasil……………………………………………………………………...45
B. Pembahasan……………………………………………………………..66
BAB V PENUTUP………………………………………………………….......74
A. Kesimpulan………………………………………………………….......74
B. Saran…………………………………………………………………….74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 SK Pembimbing…………………………………………………….81
Lampiran 2 Pencarian Jurnal Pada Situs Google Scholar……………………….82
Lampiran 3 Jurnal yang dipakai……………………………………………….....83
Lampiran 4 Surat Pengambilan Data Awal………………………………………93
xiii
.BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang telah melewati masa anak-anak, masa dewasa dan masa tua atau dapat
dikatakan lansia. Lansia adalah individu yang telah berumur panjang dan
atau lebih (Mubarak, 2016). Proses menua pada lansia ditandai dengan
organ tubuh yang terjadi pada sistem organ tubuh seperti sistem indra, sistem
sehari-hari.
memperkirakan jumlah lansia yang berusia lebih dari 60 tahun pada tahun
sendiri menurut badan pusat statistik (BPS), prevalensi lansia Tahun 2019
mencapai 9.60% (25,64 juta orang) (BPS, 2019) dan meningkat pada Tahun
2020 menjadi 9,92% (26,82 juta orang) (BPS, 2020). Adapun jumlah lansia di
1
Maluku Tahun 2019 sebesar 6,7% (Heri 2019) dan meningkat pada Tahun
masalah kesehatan dan penyakit yang khas yang terjadi pada lansia juga ikut
Kejadian jatuh menurut Nugroho (2017) merupakan salah satu masalah fisik
yang dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan yang sering terjadi pada
jatuh fatal terjadi setiap tahun. salah satunya di Amerika Serikat, sekitar satu
kejadian jatuh setiap tahun dan 37% dari lansia yang mengalami kejadian
menurut survey IFLS (Indonesia Family Life Survey), yakni prevelensi 49,4%
pada usia 55 tahun ketas, 67,1% pada usia 65 tahun keatas, dan 35% pada
2
usia 70-80 tahun keatas (IFLS, 2020). Adapun prevalensi cidera jatuh pada
lansia di Provinsi Maluku menurut Riskesdas Tahun 2013 sebesar 44,7% dan
pada lansia yang telah dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kejadian jatuh pada lansia memiliki presentasi yang cukup besar sehingga
Dampak dari kejadian jatuh pada lansia akan berakibat fatal jika tidak
kesehatan serius yang diakibatkan oleh kejadian jatuh pada lansia maka
menciptakan dukungan yang aman bagi lansia (Utami & Suratini, 2017).
Selain itu dukungan keluarga dapat meningkatkan angka harapan hidup dan
siap untuk memberikan perhatian dan pelayanan bagi lansia serta pertolongan
dan bantuan kepada lansia jika diperlukan. (Irvan Saputra & Deby Zulkarnain
3
Selain dukungan keluarga, untuk mengurangi risiko jatuh pada lansia
hari tanpa pengawasan, pengaruh atau bantuan pribadi yang masih aktif.
(2017) tentang hubungan dukungan keluarga dengan risiko jatuh pada lansia
risiko jatuh pada lansia yang ditunjukkan dengan p value 0,029. Penelitian
yang sama juga dilakukan oleh Saputra dan Syah (2020) di dusun Kayen
yang siginifikan antara dukungan keluarga terhadap Risiko jatuh pada lansia
Penelitian yang dilakukan oleh Sari dkk (2019) menunjukan bahwa, ada
lansia yang ditunjukan dengan p value 0,005 dan ratio 0,504. Penelitian
dengan hasil sama yang juga dilakukan oleh Erlini,dkk (2017) tentang
4
antara tingkat kemandirian dengan risiko jatuh pada lansia yang ditunjukan
pada tanggal 10 Maret 2022 di Panti Sosial Tresna Werdha Ina-Kaka Ambon,
diporoleh hasil wawancara dari perawat Panti Sosial Tresna Werdha Ina-Kaka
Ambon dan 8 lainnya di rawat di rumah. Dari total 40 lansia hanya terdapat 8
keluarga karena keluarga tidak pernah lagi menjenguk lansia di panti. Dari 40
lansia beberapa diantaranya memiliki faktor risiko jatuhnya yaitu faktor dari
riwayat penyakit Gout Arthritis. selain itu 32 lansia yang ada di Panti
pencahayaan yang kurang, lantai yang licin, dan tidak ada pegangan saat
bahwa Risiko jatuh lebih dominan terjadi pada Lansia Laki-laki yaitu 19
5
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan dukungan keluarga dan tingkat
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
pada lansia.
6
D. Manfaat Penelitian
Terdapat beberapa manfaat penelitian yang terbagi atas manfaat teoritis dan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
1. Bagi lansia
2. Bagi perawat
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Jatuh
kematian atau kecacatan yang sering terjadi pada lansia dan harus
dicegah.
menjadi tiga faktor yakni faktor intrinsic, faktor ekstrinsik dan faktor
situasional.
a. Faktor Intrinsik
8
1) Gangguan Jantung
9
gerakan), akinesia (hilangnya gerakan) seperti pada penyakit
3) Gangguan Neurologis
kognitif dan emosi, serta penurunan jumlah sel otot yang dapat
4) Gangguan Penglihatan
10
yang terjadi berupa; gangguan pada ukuran pupil yang menurun,
5) Gangguan Pendengaran
2018).
b. Faktor Ekstrinsik
berserakan diatas lantai, alas kaki yang kurang pas, tali sepatu, kursi
roda tidak terkunci dan naik turun tangga. Penyebab luar lain yang
11
depresi, demensia, diabetes melitus, hipertensi dan lingkungan yang
(CDC, 2018).
2) Lingkungan
dalam kamar mandi, kamar tidur dan dapur. Sekitar 10% kejadian
yang sudah tua yang tergeletak dibawah, tempat tidur atau kamar
kuat atau sulit dijangkau, lantai tidak datar, licin atau menurun,
karpet yang tidak digelar dengan baik dan penerangan yang tidak
12
baik (kurang terang atau menyilaukan), alas kaki yang tidak tepat
3) Faktor Situasional
a) Aktivitas Fisik
13
pendampingan atau pengawasan (Erlini, Untari, & Sarifah,
2017).
b) Riwayat Penyakit
3. Akibat Jatuh
dan psikologis. Kerusakan fisik yang paling ditakuti dari kejadian jatuh
adalah patah tulang panggul. Jenis fraktur lain yang sering terjadi akibat
fraktur adalah fraktur pergelangan tangan, lengan atas dan pelvis serta
fisik tidak terjadi, syok setelah jatuh dan rasa takut akan jatuh lagi dapat
(Nugroho, 2017).
4. Komplikasi
a. Perlukaan (Injury)
14
robeknya arteri atau vena, patah tulang atau fraktur misalnya fraktur
b. Disabilitas
5. Pencegahan
Menurut Tinetti (2015) dalam Ashar (2017) terdapat tiga usaha pokok
kecil yang susah dilihat, peralatan rumah tangga yang sudah tidak
15
serta pintu yang mudah dibuka. WC sebaiknya dengan kloset duduk
16
B. Tinjauan Umum Tentang Lanjut Usia (Lansia)
Lansia atau lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti dialami oleh
(Mubarak, 2016).
2. Batasan Lansia
Kelompok usia lanjut ( rentang usia 55-64 tahun) sebagai masa presenium
dan Kelompok usia lanjut (rentang usia >65 tahun) sebagai masa senium.
dengan rentang usia 45 -59 tahun, usia lanjut (ederly) antara 60-74 tahun,
usia tua (old) antara 75-90 tahun dan usia sangat tua (very old) di atas 90
“Seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau lanjut usia setelah yang
17
berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan
3. Ciri-ciri Lansia
yaitu:
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor
sikap sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia dan
dilakukan atas dasar keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari
lingkungan.
18
d. Penyesuaian Yang Buruk Pada Lansia
(Lumbantobing, 2016).
4. Proses Menua
atau proses menua. Proses menua merupakan suatu proses biologis yang
tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua
yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua yang tidak dapat dihindari
perubahan pada struktur dan fisiologis dari berbagai sel/ jaringan/ organ
dan sistem yang ada pada tubuh manusia. Proses ini menjadikan
19
menurunnya gairah, bertambahnya msinat terhadap diri, berkurangnya
(Lumbantobing, 2016).
a. Perubahan Fisik
meningkat.
20
khususnya yang berhubungan dengan stres. Berkurang atau
sklerosis.
dan katarak.
21
lain seperti pingsan dan koma akibat dari rendahnya suhu tubuh
b. Perubahan Sosial
22
6) Pensiun: Kalau menjadi PNS akan ada tabungan (dana pensiun).
bagi lansia.
c. Perubahan Mental
23
C. Tinjauan Umum Tentang Dukungan Keluarga
2. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
24
c. Fungsi Ekonomi
d. Fungsi Psikologis
adalah:
a. Dukungan Informasional
25
saran, sugesti, informasi yang dapat digunakan mengungkapkan suatu
b. Dukungan Penilaian
c. Dukungan Instrumental
26
d. Dukungan Emosional
(2016) adalah:
a. Tahap Perkembangan
beda.
27
b. Pendidikan atau Tingkat Pengetahuan
c. Faktor Emosi
28
adanya gejala penyakit pada dirinya dan tidak mau menjalani
pengobatan.
d. Spiritual
e. Praktik Di Keluarga
kesehatan rutin, maka ketika punya anak dia akan melakukan hal yang
sama.
29
g. Latar Belakang Budaya
tidak tergantung pada orang lain, tidak terpengaruh pada orang lain dan
bebas mengatur diri sendiri atau aktivitas seseorang baik individu maupun
aktivitas dan fungsi kehidupan harian yang dilakukan oleh manusia secara
2. Tingkat Kemandirian
berikut:
30
Adalah sikap cepat bertindak secara tiba-tiba menurut gerak hati dan
ini adalah:
lingkungannya.
b. Tingkat Komformistik
intropeksi.
31
8) Tidak sensitif terhadap ke individu.
Tingkat sadar diri adalah merasa tahu dan ingat pada keadaan diri
penilaian diri.
mengutungkan).
32
e. Tingkat Individualistik
ketergantungan.
dirinya.
f. Tingkat Mandiri
adalah:
dalam seseorang).
33
7) Ada keberanian untuk menyelesaikan konflik internal.
Sarifah, 2017).
a. Kondisi Kesehatan
mereka yang secara fisik dan psikis memiliki kesehatan yang cukup
aktivitas lainnya. Dari hal ini bahwa kemandirian bagi lansia dapat
tidak mandiri yang diakibatkan oleh keadaan fisik maupun psikis nya
b. Kondisi Ekonomi
Lanjut usia yang mandiri pada kondisi ekonomi sedang ini berarti
sedikit tetapi mereka akan merasa puas karena ternyata dirinya masih
berguna bagi orang lain. Ada pula lansia yang tidak mandiri pada
34
bantuan dari anak-anaknya atau keluarga.
c. Kondisi Sosial
e. Kesehatan Fisiologi
Daily Living.
f. Fungsi Kognitif
35
dalam melakukan Activity of Daily Living. Fungsi kognitif
Living.
g. Ritme Biologi
tidur, dan hormon. Beberapa faktor yang ikut berperan pada irama
h. Tingkat Stress
i. Fungsi Psikologi
36
Fungsi psikologi menunjukkan kemampuan seseorang untuk
suatu cara yang realistik. Proses ini meliputi interaksi yang kompleks
j. Fungsi Motorik
37
(berdandan), mandi, dan berpindah tempat. ADL adalah keterampilan
dasar dan tugas okupasional yang harus dimiliki seseorang untuk merawat
38
E. Kerangka Konsep
Pada penelitian ini, variabel yang akan diteliti ialah dukungan keluarga
kedua variabel tersebut yang dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini:
Dukungan Keluarga
Resiko
Jatuh pada
Lansia
Tingkat Kemandirian
dalam Aktivitas
Sehari-Hari
Keterangan:
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
dengan metode pencarian yang eksplisit dan melibatkan proses telaah kritis
dalam pemilihan studi. Metode ini bertujuan untuk membantu peneliti lebih
beberapa tahap yang harus dilakukan sehingga hasil dari studi literatur
40
1. Identifikasi Pertanyaan Penelitian
b. (I) Intervensi adalah treatment yang akan kita berikan kepada unit
yang diberi treatment dan ada yang tidak diberikan treatment, lalu
dibandingkan.
Pada Lansia”, maka PICO dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Lansia).
41
b. I (Intervention): Tidak ada intervensi dalam penelitian ini.
Lansia.
2. Menyusun Protokol
a. Pencarian Data
b. Skrining Data
42
Gambar 3.1 Diagram PRISMA tahap Systematic Review “Studi Literatur
Hubungan Dukungan Keluarga Dan Tingkat Kemandirian Dalam Aktivitas
Sehari-Hari Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia”
Screening :
Screening
(n=1.040) a. Rentang waktu 5 tahun terakhir
(2016-2021)
b. Jurnal menggunakan bahasa Indonesia
Kriteria Inklusi:
a. Jurnal yang membahas Hubungan
antara dukungan keluarga dengan
resiko jatuh pada lansia
b. Jurnal yang membahas hubungan
Tingkat Kemandirian dalam Aktivitas
Sehari-hari dengan resiko jatuh pada
lansia
c. Full Teks
43
3. Menyusun Strategi Pencarian
dan menentukan lokasi atau sumber data-base untuk pencarian data serta
4. Ekstransi Data
skrining dilakukan maka hasil dari ekstraksi data ini dapat diketahui pasti
dari jumlah awal data yang dimiliki berapa yang masih memenuhi syarat
secara manual dengan membuat formulir yang berisi tentang; tipe artikel,
nama jurnal atau konferensi, tahun, judul, kata kunci, metode penelitian
dan lain-lain Adapun ekstransi data pada penelitian ini dapat dilihat pada
44
Tabel 3. 1 Ekstransi Data
45
Keluarga Dengan Kejadian adalah penelitian Keluraha
Kejadian Jatuh Jatuh, korelasi dengan n Gading
Pada Lansia Di Lansia menggunakan Kecamat
RW 07 Kelurahan pendekatan Cross an
Gading Sectional Tambaks
Kecamatan ari
Tambaksari Surabaya
Surabaya
5. Hubungan 2020 Dukungan Studi deskriptif Dusun
Dukungan Keluarga, korelasi dengan Kayen
Keluarga Dengan Risiko rancangan Cross Padangsa
Kejadian Jatuh Jatuh, Sectional ri
Di Dusun Kayen Lansia Pajangan
Padangsari Bantul
Pajangan Bantul
6. Hubungan 2016 Lansia, Penelitian ini PSTW
Tingkat Tingkat menggunakan Unit
Kemandirian Kemandiri metode Deskriptif Budhi
Aktivitas Sehari- an, Risiko Korelasi dengan Luhur
Hari Dengan Jatuh pendekatan Cross Kasonga
Risiko Jatuh Pada sectional n Bantul
Lansia Di PSTW Yogyaka
Unit Budhi Luhur rta
Kasongan Bantul
Yogyakarta
7. Hubungan Antara 2017 Lansia, Penelitian ini Panti
Tingkat Tingkat menggunakan Wherda
Kemandirian Kemandiri rancangan Dharma
Aktivitas Dengan an, penelitian Cross Bhakti
Risiko Jatuh Pada Aktivitas, Sectional Surakart
Lansia di Panti Risiko mengguanakan a
Wherda Dharma Jatuh instrumen Bhartel
Bhakti Surakarta indeks dan TUG
Test
8 Hubungan 2018 Lansia, Jenis penelitian ini PSTW
Tingkat Tingkat adalah survey Sabai
Kemandirian Kemandiri analitik dengan Nan
Dalam Aktivitas an, Risiko desain Cross Aluih
Sehari-Hari Jatuh Sectional Sicincin
46
Dengan Risiko Kabupat
Jatuh Pada Lansia en
Di PSTW Sabai padang
Nan Aluih Pariaman
Sicincin
Kabupaten
Padang Pariaman
9. Hubungan Antara 2019 Lansia, Jenis penelitian ini Tresna
Kemampuan aktivitas menggunakan Werdha
Melakukan sehari-hari, jenis penelitian Layanan
Kegiatan Sehari- risiko jatuh deskripsi korelasi Sosial
Hari Dengan dengan pendekatan Banyuwa
Risiko Jatuh Di cross sectional ngi
Antara Orang
Dewasa Yang
Lebih Lanjut Di
Tresna Werdha
Layanan Sosial
Banyuwangi
1 Hubungan 2019 Tingkat Menggunakan Panti
0. Tingkat Kemandiri survei analitik Werdha
Kemandirian an, Risiko dengan rancangan Dharma
Dengan Risiko Jatuh, Cross Sectional Bhakti
Jatuh Pada Lansia Lansia KM 7
Di Panti Werdha Palemba
Dharma Bhakti ng
KM 7 Palembang
47
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
ini diambil dari jurnal nasional dan internasional yang berkaitan dengan
2. Sampel
Sampel adalah subset (bagian) dari populasi yang diteliti (Sastroasmoro &
48
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah semua aspek yang harus ada dalam sebuah
lansia.
2021).
b. Kirteria Eksklusi
lansia.
49
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep dari berbagai level abstrak yang didefenisikan sebagai
Konsep yang dituju dalam suatu penelitian bersifat konkret dan secara
2017). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu dukungan keluarga dan
E. Analisis Data
50
BAB IV
A. HASIL
Hasil penelitian berisi tentang uraian artikel penelitian yang telah di review dan dijadikan dalam bentuk bentuk tabel seperti
dibawah ini :
Tabel 4.1
Hasil Systematic Review Hubungan Dukungan Keluarga dan Tingkat Kemandirian dalam Aktivitas sehari-hari dengan
Risiko Jatuh Pada Lansia
NO Peneliti Judul Tah Lokasi Tujuan Desain Jumlah Metode Teknik Inter Hasil
un Peneliti Responden Pengukura Analisa vensi
an n Data
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
11
1 Siti Hubun 2016 Notoyud Mengeta Cross 39 Kuesioner Uji - Terdapat
Nurul gan an RW hui Sectiona Responden dukungan Korelasi hubungan
Dukun 24 hubunga l keluarga Kendall signifikan
Rahayu, gan Pringgo n dan Tau dukungan
Yuli Keluar kusman dukunga instrumen keluarga
ga Yogyak n risiko jatuh dengan
Isnaeni
denga arta keluarga Berg’s risiko
n dengan Balance jatuh
Risiko risiko Scale. Menunjuk
51
jatuh jatuh an bahwa
diruma pada dukungan
h pada lansia keluarga
lansia yang
di diberikan
Notoy kepada
udan lansia
RW 24 kategori
Pringg Dukungan
okusm Keluarga
an Tinggi
Yogya sebanyak
karta 17
responden
(43,6%)
dan risiko
jatuh
kategori
rendah
sebanyak
28
responden
(71,8%).
Hasil
Kendall
Tau
didapatka
n nilai p
52
0,000
(p<5%).
Sehingga
dapat
disimpulk
an bahwa
Terdapat
hubungan
signifikan
dukungan
keluarga
dengan
risiko
jatuh
2 Irvan Hubun 2020 Dusun Tujuan Cross 51 Kuesioner Uji - Berdasark
Saputra gan Kayen penelitia Sectiona Responden TUG test statistik an
, Deby Sendang n ini l Bantul mengguna
Zulkarn Dukun sa RI adalah kan penelitian
ain gan Pajanga untuk somer’s , data
Rahadia n mengeta
Keluar dukungan
n Syah Bantul hui
ga dukunga keluarga
denga n tinggi
keluarga
n dengan sebanyak
Risiko risiko 42 lansia
jatuh
Jatuh (82,4%),
pada
pada Dukungan
53
Lansia lansia keluarga
di sedang
Dusun adalah 4
Kayen lansia
Senda (7,8%),
ngsa dukunga
RI keluarga
Pajang rendah
an adalah 5
Bantul lansia
(9,8%).
Risiko
jatuh pada
Lansia
menunjuk
an bahwa
terdapat
32 lansia
(63,7%)m
emiliki
risiko
54
jatuh
yang
rendah
dan 19
lansia
(37,3%).
memiliki
risiko
jatuh
sedang.
Hasil Uji
Somer
diperoleh
nilai p-
value
0,001
<0,05
dengan
koefisien
korelasi
dari -
55
0,481
3 Nita Hubun 2017 Desa Untuk Cross 39 Kuesioner Uji - Terdapat
Utami gan Krasaka mengeta Sectiona Responden dukungan Kendall hubungan
Dukun n hui l keluarga Tau antara
gan Lumbun adanya dan test dukungan
Keluar grejo hubunga TUG. keluarga
ga Tempel n antara dengan
Denga Sleman dukunga risiko
n Yogyak n jatuh pada
Risiko arta keluarga lansia
Jatuh dengan Hasil
Pada risiko penelitian
Lansia jatuh menunjuk
Di pada an hasil
Desa lansia dukungan
Krasak keluarga
an cukup
Lumb sebanyak
ungrej 19 orang
o (48,7%)
Tempe dan
l dukungan
Slema keluarga
n kurang
Yogya sebanyak
karta 8 lansia
(20,5%),
Risiko
56
jatuh pada
lansia
menunjuk
an 16
lansia
(41%)
mengalam
i risiko
jatuh
sedang
dan 8
lansia
(20,5%)
mengalam
i risiko
jatuh
rendah.
Hasil uji
Kendal
Tau
didapatka
n p-value
sebesar
0,029 <
0,05,
dengan
korelasi
koefisien
57
0,329.
Maka
dapat
disimpulk
an bahwa
Ada
hubungan
antara
dukungan
keluarga
dengan
risiko
jatuh pada
lansia.
4 Muftiya Hubun 2016 Dusun Mengeta Cross 50 Kuesioner Uji rank - Hasil
Dwi gan Dua hui Sectiona Responden spearman penelitian
Cahyani Dukun Desa hubunga l didapatka
gan Bululaw n n jumlah
Keluar ang dukunga keluarga
ga Kecama n yang
Denga tan keluarga memberik
n Bululae dengan an
Risiko ang risiko dukungan
Kejadi Kabupat kejadian baik
an en jatuh dengan
58
Jatuh Malang pada lansia
Pada lansia kategori
Lansia tidak
Di berisiko
Dusun sebanyak
Dua 25 orang
Desa . (83,3%).
Bulula Sedangka
wang n pada
Kecam keluarga
atan yang
Bulula memberik
eang an
Kabup dukungan
aten kategori
Malan kurang
g baik
dengan
lansia
yang
risiko
tinggi
terhadap
jatuh
sebanyak
4 orang
(80,0%).
Berdasark
59
an uji
Rank
Spearman
mengguna
kan p-
value
0,000 <
0,05,
maka H0
ditolak
dan H1
diterima,
koefisien
korelasi
yang
terbentuk
yaitu
sebesar -
0,520
yang
berarti
ada
hubungan
yang kuat
antara dua
variabel.
60
5 Iswati Dukun 2017 RW 07 Menguji Cross 32 Kuesioner Uji chi - Berdasark
gan Kelurah hipotesi Sectiona Responden square an data
Keluar an s dan l penelitian
ga Gading menjela didapatka
Denga Kecama skan n
n tan hubunga sebanyak
Kejadi Tambak n antar 32
an sari variabel responden
Jatuh Surabay indepen (71,1%)
Pada a den dan menyatak
Lansia depende an
Di RW n dukungan
07 keluarga
Kelura baik
han sedangka
Gadin n 13
g responden
Kecam (28,9%)
atan menyatak
Tamba an
ksari dukungan
Suraba keluarga
ya kurang
baik.
Hasil uji
61
chi
square =
0,000
dengan
α=0,05
yang
berarti
ada
hubungan
antara
dukungan
keluarga
dengan
kejadian
jatuh pada
lansia.
6 Yulinda Hubun 2016 PSTW Mengeta Cross 47 Kuesioner Chi - Berdasark
Permata gan Unit hui Sectiona responden Maorce fall Square an hasil
sari Tingka Budhi hubunga l scale dan penelitian
t luhur n Indeks didapatka
Kema kasonga tingkat Bhartel. n tingkat
ndirian n Bantul kemandi kemandiri
Aktivit Yogyak rian an pada
as arta aktivitas kategori
Sehari sehari- mandiri
-Hari hari yang
Denga dengan memiliki
n risiko risiko
62
Risiko jatuh jatuh
Jatuh pada sebesar
Pada lansia 88,9%
Lansia dan tidak
Di memiliki
PSTW risiko
Unit jatuh
Budhi sebesar
luhur 11,1%,
kasong sedangka
an n tingkat
Bantul kemandiri
Yogya an
karta kategori
ketergant
ungan
sebagian
yang
memiliki
risiko
jatuh
sebesar
36,4%
dan tidak
memiliki
risiko
jatuh
sebesar
63
63,6%.
Hasil uji
statistik
Chi
Square
didapatka
n nilai
signifikan
0,03 (p <
0,05)
dengan
keeratan
hubungan
variabel
sebesar
0,465
yang
berarti
ada
hubungan
yang
bermakna
antara
tingkat
kemandiri
an
aktivitas
sehari-
64
hari
dengan
risiko
jatuh pada
lansia.
7 Veronik Hubun 2017 Panti Untuk Cross 37 Instrumen Uji - Terdapat
a Erlini, gan Wredha mengeta Sectiona Responden Bhartel korelasi hubungan
Ida Antara Dharma hui l indeks dan spearman antara
Untari, Tingka Bhakti hubunga TUG Tets tingkat
Siti t Surakart n antara kemandiri
Sarifah Kema a tingkat an
ndirian kemandi aktivitas
Aktivit rian dengan
as aktivitas risiko
Denga dengan jatiuh
n risiko pada
Risiko jatuh lansia
Jatuh pada didapatka
Pada lansia. n hasil
Lansia Nilai p
value
0,000
pada
tingkat
kemandiri
an
aktivitas
dengan
65
rata rata
tingkat
kemandiri
an
responden
adalah
ketergant
ungan
sedang
sebanyak
18 orang
responden
. Dan
nilai p
value
0,000
pada
risiko
jatuh
dengan
rata rata
risiko
jatuh
responden
adalah
berisiko
jatuh
rendah
66
sebanyak
18
responden
. P<0,005
pada
kedua
variabel
yang
artinya
ada
hubungan
antara
tingkat
kemandiri
an
aktivitas
dengan
risiko
jatuh pada
lansia.
8 Ulfa Hubun 2018 Pstw Untuk Cross 52 Kuesioner Uji chi - Hasil
Suryani gan Sabai mengeta Sectiona Responden dan Skala square penelitian
Tingka Nan hui l Morce Fall menunjuk
t Aluih hubunga Scale kan
Kema Sicincin n bahwa
ndirian Kabupat tingkat terdapat
Dalam en kemandi adanya
Aktivit Padang rian hubungan
67
as Pariama dalam antara
Sehari n beraktiv tingkat
-Hari itas kemandiri
Denga sehari- an dalam
n hari aktivitas
Risiko dengan sehari-
Jatuh risiko hari
Pada jatuh dengan
Lansia pada risiko
Di lansia jatuh pada
Pstw lansia
Sabai Dari hasil
Nan Univariat
Aluih Dari 52
Sicinci orang
n responden
Kabup lebih dari
aten separuh
Padan (53,8%)
g responden
Pariam memiliki
an risiko
rendah
terhadap
jatuh,
Hasil
bivariate
Dari 27
68
orang
responden
yang
mandiri
dengan
risiko
rendah
terhadap
jatuh
sebanyak
(66,7%),
yang
mandiri
dengan
risiko
tinggi
terhadap
jatuh
sebanyak
(25,9%),
dan yang
mandiri
dengan
tidak
berisiko
terhadap
jatuh
sebanyak
69
(7,4%).
Hasil uji
statistik
mengguna
kanuji
didapatka
n nilai
pvalue =
0,019
(p≤0,05)
artinya
Ha
diterima
maka
didapatka
n hasil
ada
hubungan
tingkat
kemandiri
an dalam
aktivitas
sehari-
hari
dengan
risiko
jatuh pada
lansia.
70
9 Luthfi Hubun 2019 Tresna Mengan Cross 65 Lembar Uji chi - Hasil
Fadlilat gan Werdha alisis Sectiona responden observasi square kemamp
un Nisa, Antara Layanan hubunga l indeks katz uan
Latifa Kema Sosial n dan morse aktivitas
Aini,Kh mpuan Banyuw kemamp fall
sehari-
olid Melak angi uan scale(MFS)
hari
Rosyidi ukan pemenu
Kegiat han dalam
an aktivitas melakuk
Sehari sehari- an
-Hari hari kegiatan
Denga dengan sehari-
n risiko hari
Risiko jatuh menunju
Jatuh pada kan
Di lansia bahwa
Antara
17 lansia
Orang
(26,1%)
Dewas
a Yang di
Lebih kategorik
Lanjut an
Di ketergant
Tresna ungan
Werdh paling
a ringan-
Layan ketergant
an ungan
71
Sosial ringan
Banyu berisiko
wangi jatuh
rendah
dan
risiko
jatuh
tinggi.
Uji chi
Square
menghas
ilkan
nilai p
0,002
(p<α =
0,05)
yang
berarti
ada
hubunga
n antara
kemamp
uan
pemenuh
an
aktivitas
72
sehari-
hari
dengan
risiko
jatuh.
10 Wayan Hubun 2019 Panti Mengeta Cross 31 Lembar Uji - Terdapat
Super gan werdha hui Sectiona Responden observasi Kendall hubungan
Sekar Tingka darma hubunga l dan Tau tingkat
Sari, Sri t bhakti n kuesioner kemandiri
Indaryat Kema km 7 tingkat an dengan
i, ndirian palemba kemandi risiko
Vausta Denga ng rian jatuh pada
Nurjana n dengan lansia.
h Risiko risiko tingkat
Jatuh jatuh kemandiri
Pada pada an
Lansia lansia mayoritas
Di ketergant
Panti ungan 16
Werdh responden
a (51,6%),
Darma risiko
Bhakti jatuh
Km 7 mayoritas
Palem tinggi 22
bang responden
(71,0%).
Hasil uji
73
Kendall
Tau
didapatka
n bahwa
terdapat
hubungan
antara
tingkat
kemandiri
an dengan
risiko
jatuh (r=
0,504; p
value=
0,005).
artinya
terdapat
hubungan
antara
tingkat
kemandiri
an dengan
risiko
jatuh.
74
1. Dukungan Keluarga dengan Risiko Jatuh Pada Lansia
keluarga dan risiko jatuh pada lansia. Nilai koefisien yang bernilai
semakin tinggi maka tingkat risiko jatuh pada lansia semakin rendah,
75
sedang dukungan adalah 4 lansia (7,8%), dukungan keluarga rendah
terdapat 32 lansia (63,7%) memiliki risiko jatuh yang rendah dan 19 lansia
(37,3%). memiliki risiko jatuh sedang. Hasil Uji Somer diperoleh nilai p-
value 0,001 <0,05 dengan koefisien korelasi dari -0,481. Sehingga dapat
keluarga maka semakin rendah risiko jatuh pada orang tua. Sebaliknya,
semakin rendah dukungan keluarga maka semakin tinggi risiko jatuh pada
lansia.
(17,9%). Hasil Uji Kendall Tau didapatkan nilai τ sebesar 0,320 dengan
tarif signifikan atau p=0,029 lebih kecil dari niali α = 0,05 atau p< α,
76
Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Muftiya Dwi Cahyani (2016)
dukungan kategori kurang baik dengan lansia yang risiko tinggi terhadapa
kejadian jatuh pada lansia akan semakin menurun dan sebaliknya jika
tinggi.
dapat mengalami kejadian jatuh (76,9%). Hasil uji chi Square =0,000
77
dengan nilai α=0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
yang memiliki risiko jatuh sebesar 88,9% dan tidak memiliki risiko jatuh
sebagian yang memiliki risiko jatuh sebesar 36,4% dan tidak memiliki
risiko jatuh sebesar 63,6%. Hasil uji statistik Chi Square didapatkan nilai
menggunakan desain penelitian cross sectional, teknik analisa data Uji Chi
sedang sebanyak 18 orang responden dan nilai p value 0,000 pada risiko
78
jatuh dengan rata-rata risiko jatuh responden adalah berisiko jatuh rendah
jatuh pada lansia. Hasil uji sebesar -870 menunjukkan bahwa tingkat
hubungan kuat dan arah hubungan berlawanan yang artinya antara satu
menggunakan desain penelitian cross sectional, teknik analisa data Uji chi
terhadap jatuh sebanyak (25,9%), dan yang mandiri dengan tidak berisiko
dengan risiko jatuh pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan
Aluih Sicincin.
79
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Luthfi (2019) menggunakan
desain penelitian Cross Sectional, teknik analisa data Uji chi square
menggunakan lembar observasi Indeks Katz dan Morse fall scalle (MFS).
tinggi. Uji chi Square menghasilkan nilai p 0,002 (p< α = 0,05) yang
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wayan Super Sekar Sari dkk,
risiko jatuh mayoritas tinggi 22 responden (71,0%). Hasil uji Kendall Tau
80
B. Pembahasan
dukungan yang aman bagi lansia (Utami & Suratini, 2017). Selain itu
juga selalu siap untuk memberikan perhatian dan pelayanan bagi lansia
81
serta pertolongan dan bantuan kepada lansia jika diperlukan. (Irvan
keluarga dengan baik kepada lansia, maka kondisi kesehatan lansia akan
hidup lansia dalam hal keselamatan agar terhindar dari kejadian jatuh
kejadian jatuh yang dialami oleh lansia. Keluarga merupakan orang yang
paling dekat dengan lansia, sehingga lansia akan merasa aman dan
risiko kejadian jatuh pada lansia dapat diturunkan bahkan tidak berisiko
terhadap jatuh.
82
kategori Dukungan Keluarga Tinggi sebanyak 17 responden (43,6%) dan
dukungan keluarga maka semakin rendah risiko jatuh pada orang tua.
83
hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan risiko
kejadian jatuh pada lansia. semakin baik dukungan keluarga maka risiko
kejadian jatuh pada lansia akan semakin menurun dan sebaliknya jika
tinggi.
yang kurang baik dapat mengalami kejadian jatuh (76,9%). Hasil Uji chi
lansia.
84
Menurut Probosuseno (2008) tingkat aktivitas menjadi salah satu
penyebab terjadinya jatuh pada lansia, sehingga lansia yang aktif akan
memiliki risiko jatuh lebih besar dari pada lansia yang tidak aktif.
yang dibantu. Maka dari itu lansia yang mandiri dapat memiliki risiko
jatuh yang tinggi pula dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Hal ini
memiliki risiko jatuh sebesar 88,9% dan tidak memiliki risiko jatuh
sebagian yang memiliki risiko jatuh sebesar 36,4% dan tidak memiliki
risiko jatuh sebesar 63,6%. Hasil Uji statistik Chi Square didapatkan nilai
85
0,465 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat
Erlini, Ida Untari, Siti Sarifah (2017), dengan judul Hubungan antara
0,000 pada risiko jatuh dengan rata-rata risiko jatuh responden adalah
Sehari-Hari Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia Di Pstw Sabai Nan Aluih
sebanyak (25,9%), dan yang mandiri dengan tidak berisiko terhadap jatuh
86
hubungan tingkat kemandirian dalam aktivitas sehari-hari dengan risiko
dukungan kategori kurang baik dengan lansia yang risiko tinggi terhadapa
pada lansia.
Sekar Sari, Sri Indaryati, Vausta Nurjanah (2019), dengan judul Hubungan
Hasil Uji Kendall Tau didapatkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan Risiko Jatuh Pada Lansia, maka adapun kesimpulan yang peneliti
B. Saran
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi para
88
2. Bagi Lansia
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai literatur dan referensi bagi
89
DAFTAR PUSTAKA
90
Bululawang Kabupaten Malang . Program Studi Ilmu
Keperawatan, Fakultas Kedokteran ,Universitas Brawijaya Malang.
http:// repository.ub.ac.id/125986/
Erlini, V., Untari, I., & Sarifah, S. (2017). Hubungan Tingkat Kemandirian
Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia. Media Publikasi Penelitian;
Vol.15 ; No.1 , 1-10.
https://journal.ukmc.ac.id/index.php/joh/article/download/203/196
Fakes. (2020). Buku Panduan Teknis Penulisan Penelitian Systematic Riview
Fakultas Kesehatan Ambon: Tidak diterbitkan: Fakultas Kesehatan
(Fakes) Universitas Kristen Indonesia Maluku.
Hariyati, T. S. (2011). Mengenal Systematic Review Theory Dan Studi Kasus.
Depok: Progdi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kesehatan, Universitas
Indonesia.
Heri, L. (2019). Info Demografi Volume 1 Tahun 2019. Depok: LD-FE
Universitas Indonesia.
Hidayah, V. N. (2017). Gambaran Tentang Kemandirian Lansia Dalam
Pemenuhan Aktivitas Sehari-hari Di Posbindu Desa Sidangjawa
Kabupaten Cirebon. Disertasi Tidak Diterbitkan. Jakarta: Program
Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kedokteran Dan Ilmu
Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/36392
Ikhsan, Wirahmi, N., & Slamet, S. (2020). Hubungan Aktifitas Fisik Dengan
Risiko Jatuh Pada Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Nusa Indah
Kota Bengkulu. Bengkulu: Prodi D3 Farmasi, Fakultas Matematik
Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Bengkulu.
https://jurnal.unived.ac.id/index.php/jnph/article/view/1006
Ismawati. (2017) Dukungan Keluarga Dengan Kejadian Jatuh Pada Lansia. Jurnal
Ners Lentera; Vol.5;No.2, September 2017.
http://journal.wima.ac.id/index.php/NERS/article/download/
1795/1643
91
Kemenkes, RI. (2016). Pedoman Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas
Kesehatan. Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Keluarga.
Lumbantobing.(2016). Neurogeniatri. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
Mubarak, I. W. (2016). Ilmu Keperawatan Komunitas 2, Teori dan Aplikasi dalam
Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan komunitas,
Gerontik dan Keluarga. Jakarta: Sagung Seto.
https://kink.onesearch.id/record/
IOS2902.YOYGA000000000002043
Nugroho, W. (2017). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=97122
Nursalam. (2017). Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis
Edisi III. Jakarta: Salemba Medika.
https://api.penerbitsalemba.com/book/books/08-0284/contents/
fc506312-5e09-4027-a661-9ba646dced46.pdf
Nisa, F. L., Aini, L., & Rosyudi, R. (2019) The Relationship Between The Ability
To Perform Activites Of Daily Living With Risk For Falls Among
Older Adultis In Tresna Werdha Social Service Banyuwangi.
Jurnal Ilmu Keperawatan ; Vol.7;No.2, November 2019
https://jik.ub.ac.id/index.php/jik/article/view/254/227
Paramitha, P. A., & Purnawati, S. (2017). Hubungan Kemampuan Fungsional
Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia Di Posyandu Lansia dI
Puskesmas Abiansemal II Bandung. Jurnal Medika; Vol.2; No.2,
Februari 2017 , 1-6.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/download/
35942/21721
Pattinaja, V. A. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik Dan Aktivitas Kognitif Dengan
Kejadian Demensia Pada Lansia Di Panti Werdha Inakaka Ambon
Tahun 2018. Disertasi Tidak Diterbitkan. Ambon: Program Studi
92
Ilmu Keperawatan, Fakultas Kesehatan, Universitas Kristen
Indonesia Maluku .
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta:
Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia.
https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-
riskesdas/
Setyabudi, S. N. & Yuli, I . (2016). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Risiko
Jatuh Pada Lansia Di Rumah Di Notoyudan RW 24
Pringgokusuman Yogyakarta. Yogyakarta: Program Studi Ilmu
Keperawatan, Fakultas Kesehatan, Universitas Aisyiyah
Yogyakarta.
http://digilib.unisayogya.ac.id/2263/1/NASPUB.pdf
Saputra, I., & Syah, D. Z. R. (2018). Hubungan dukungan keluarga dengan risiko
jatuh pada lansia di dusun kayen sendangsari pajangan
bantul (Doctoral dissertation, Universitas Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta).
https://ejournal.unjaya.ac.id/index/php/milk/article/view/638
Sari, W. S. S., Indaryati, S., & Nurjanah, V. (2019). Hubungan Tingkat
Kemandirian Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia Di Panti Werdha
Darma Bhakti Km 7 Palembang. Jurnal Kesehatan Saelmakers
PERDANA (JKSP), 2(2), 21-30.
https://journal.ukmc.ac.id/index.php/joh/article/download/203/196
Stanley, M. (2016). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC.
http://opac.fkik.uinalauddin.ac.id/index.php?p=show_detail
%id=882
Suryani, U. (2018). Hubungan Tingkat Kemandirian Dalam Aktivitas Sehari-Hari
Dengan Risiko Jatuh Pada Lansia Di Pstw Sabai Nan Aluih
Sicincin Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Kepemimpinan dan
Pengurusan Sekolah, 3(1), 89-98.
https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.php/kp/article/view/251
93
Sari, P. Y. (2016) Hubungan Tingkat Kemandirian Aktivitas Sehari-hari Risiko
Jatuh Pada Lansia Di Pstw Unit Budhi Luhur Kasongan Bantul
Yokyakarta.
http://digilib.unisayogya.ac.id/183/
Utami, N., & Suratini. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Risiko
Jatuh Pada Lansia Di Desa Krasakan Lumbungrejo Tempel Sleman
Yogyakarta. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan,
Fakultas Kesehatan, Universitas Aisyiyah Yogyakarta.
http://digilib.unisayogya.ac.id/2555/
WHO. (2021, Mey 12). Age and Dementia. Dipetik November 30, 2021, dari
Wold Health Organization:
http://who.int/en
94
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
95
LAMPIRAN 2
96
LAMPIRAN 3
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
LAMPIRAN 4
107