Anda di halaman 1dari 5

EVALUASI KEGIATAN

OBISMA DAN BUMI AR-ROUDLOH


Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Karena atas izin-NYA dapat
terlaksana kegiatan ini dengan baik, walaupun belum berjalan dengan sempurna tetapi
kami sebagai panitia yakin bahwa ini dari Allah SWT dan semua yang diberikan Allah
SWT pasti untuk yang terbaik bagi kami. Selain tawakaltu ‘alallah, usaha kita agar
kegiatan ini berjalan lebih baik kedepannya kami memberikan evaluasi secara
menyeluruh mulai dari awal OBISMA hingga akhir, yaitu sebagai berikut :
1. Menentukan tanggal berapa saja sebagai pelaksanaan OBISMA
2. Me-list Pemateri (OPSI: Dosen, Mahasiswa dan Pasca Sarjana)
3. Menyusun tema-tema untuk setiap pertemuan OBISMA (disesuaikan dengan
pemateri).
4. Membuat daftar petugas (MC dan Qori’) untuk setiap harinya
5. Mencetak surat undangan sesuai list pemateri disertakan tema didalamnya
6. Mencetak surat izin pelaksanaan OBISMA
7. Mencetak surat izin peminjaman LCD untuk satu periode
8. Mencetak surat peminjaman tempat untuk satu periode
9. Mencetak surat peminjaman alat microfon, sound dll (buat jaga-jaga)
10. Membuat BUMI (buletin mini) sesuai jumlah peserta
11. Membuat sistem penjarkoman kepada mahasiswa fisika
12. Mengirim surat undangan semua dan diminta konfirmasi dari pemateri,
menghubungi pemateri paling lambat H-2.

Seperti yang diatas daftar evaluasi OBISMA untuk periode selanjutnya, semoga OBISMA
menjadikan mahasiswa lebih bertaqwa kepada Allah SWT dan semoga Allah SWT memudahkan
langkah kita.
EVALUASI KEGIATAN
PERAWATAN MUSHOLLA AN-NUR

Pada setiap kegiatan dipastikan adanya ketidaksesuaian antara apa yang telah
direncanakan dengan saat pelaksanaan kegiatan, baik mengenai konsep acara, keuangan dan lain
sebagainya. Oleh karena itu diperlukan evaluasi kegiatan. Beberapa hal yang perlu dievaluasi
dari perawatan mushola sebagai berikut pertama perawatan mushola yang dilakukan setiap 2
minggu sekali, terkadang tidak berjalan sesuai dengan rencana dikarenakan yang bertugas untuk
merawat mushola adalah pengurus HMJ Fisika, sementara untuk pengurus HMJ sendiri memiliki
beberapa program kerja mingguan selain itu, mengalami kesulitan dari tiap departemen untuk
menentukan waktu yang tepat untuk membersihkan mushola. Sehingga terkadang pembersihan
mushola hanya dilakukan oleh beberapa orang saja ( < 8 orang), kedua peralatan yang tersedia di
mushola seperti sandal sering hilang, dari kami telah berusaha mengingatkan jika terdapat
mahasiswa fisika yang memakai sandal setelah mengambil air wudhu, kami minta untuk segera
mengembalikan ke tempat semula namun kenyataannya masih terdapat sandal yang hilang.
Ketiga mading yang terdapat di mushola jarang dilakukan peng-kini-an sehingga mengurangi
minat jamaah untuk shalat di mushola, untuk mading yang terdapat pada mushola An-Nur
dilantai 3, kurang terpasang dengan sempurna sehingga sering lepas. Keempat untuk mushola di
lantai 1, terkadang digunakan mahasiswa fisika untuk beristirahat, padahal telah ada yang
mengantre untuk shalat, kami juga telah memberikan peringatan untuk tidak istirahat atau tidur
di mushola. Kelima untuk mushola An-Nur yang berada dilantai 3 terkadang perlu perawatan
lebih, dibanding dengan mushola di lantai 1, karena terkadang untuk dilantai 3 terdapat kucing
yang meninggalkan kotoran di mushola, sehingga kami dari intern departemen agama yang
membersihkan.
Kami mengusulkan beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah diatas
yaitu sebagai berikut Pertama perawatan mushola seharusnya dilakukan bukan hanya oleh
pengurus melainkan dikoordinir per-kelas namun tetap didampingi dari pengurus, dikarenakan
untuk jamaah tidak hanya dari pengurus HMJ. Selain itu, juga mengikutsertakan warga fisika
diprogram kerja HMJ Fisika. Kedua peralatan yang disediakan di mushola sebaiknya berupa
bakiak bukan sandal, agar kemungkinan sandal dibawa oleh mahasiswa fisika semakin kecil.
Ketiga pengisian mading tidak hanya berupa pengetahuan tentang agama melainkan juga dapat
diisi dengan pamflet acara keagamaan, dan pengisian juga dapat diserahkan kesetiap kelas tidak
hanya dari pengurus, sehingga mading mushola juga dapat sebagai salah satu media penyaluran
kreatifitas untuk mahasiswa fisika. Keempat untuk mushola yang berada di lantai 1, selain
dengan tulisan kami juga berusaha mengingatkan dengan lisan ketika kita mengetahui terdapat
mahasiswa yang istirahat di mushola. Kelima untuk mushola yang berada dilantai 3 sebaiknya
diberikan sekat yang dipasang setiap jam kuliah berakhir agar kucing tidak dapat masuk ke
mushola. Sekian hal yang dapat dievaluasi dari kegiatan perawatan mushola, semoga mushola
dijurusan fisika kedepannya semoga menjadi semakin baik. Amin.
EVALUASI KEGIATAN
SPIRITUAL BUILDING CENTER (SBC)

Pada setiap kegiatan dipastikan adanya ketidaksesuaian antara apa yang telah
direncanakan dengan saat pelaksanaan kegiatan, baik mengenai konsep acara, keuangan dan lain
sebagainya. Oleh karena itu diperlukan evaluasi kegiatan. Rapat Evaluasi SBC 2015 dilakukan
pada Selasa, 22 Desember 2015 yang diikuti oleh seluruh panitia SBC 2015. Diantara hasil rapat
evaluasi tersebut adalah sebagai berikut (1) Sie Acara, diantara kendala yang dialami oleh sie
acara adalah jumlah peserta yang ditargetkan tidak terpenuhi, selain itu acara yang bertepatan
dengan Dies Natalis UNESA ke-51 sehingga ketua jurusan tidak dapat memberi sambutan,
begitu pula dengan dosen kemahasiswaan, Banyak peserta dari mahasiswa angkatan 2015 yang
tidak hadir dalam acara tersebut meskipun sebelumnya telah diinformasikan untuk wajib datang
di acara tersebut salah satu faktornya adalah sertifikat yang dibagikan sebelum hari pelaksanaan
bedah buku. (2) Sie Kesekretariatan, hambatan yang dialami sie kesekretariatan adalah
kurangnya koordinasi antara koordinator dengan anggota sie kesekretariatan sehingga jobdesc
kurang terbagi merata, daftar hadir dosen dan steering committee Depag, dan panitia SBC yang
sebenarnya telah dicetak namun saat diperiksa keesokan harinya tidak ada, selain itu tidak ada
tulisan yang menunjukkan dimana peserta harus memarkir kendaraannya, Pembagian logistik
yang tidak sesuai dengan rencana awal serta kesalahan penulisan nama pada sertifikat peserta
SBC, sehingga diperlukan cetak sertifikat yang lebih banyak dari jumlah peserta sebenarnya. (3)
Sie Doksi, tidak jauh berbeda dengan sie kesekretariatan, sie doksi juga kurang koordinasi antara
koordinator dengan anggotanya sehingga jobdesc kurang terbagi merata, Handycam yang
dipinjam dalam keadaan belum terisi, sehingga dalam pendokumentasian ada yang menggunakan
kamera handphone, anggota dari sie doksi yang hadir dalam acara kurang sehingga diperlukan
bantuan dari sie lain untuk mendokumentasikan acara, Untuk pendokumentasian acara tidak
menggunakan tripod namun hanya menggunakan standing mic dengan tambahan tongsis
(tongkat narsis).(4) Sie Konsumsi, Konsumsi yang dipesan sisa cukup banyak sehingga
kelebihan konsumsi diberikan kepada peserta beauty class, padahal dari rencana sebelumnya
untuk peserta beauty class tidak diberikan konsumsi, Konsumsi yang dianggarkan untuk dosen
juga bersisa karena dosen tidak dapat hadir dalam kegiatan tersebut sehingga konsumsi diberikan
kepada pemateri sebagai oleh-oleh. (5) Sie Hukasi, Penyebaran pamflet bedah buku dan beauty
class, tidak dapat tersebar optimal karena kurang koordinasi dengan sie peserta, kendala lain
adalah panitia yang bertugas menyebarkan pamflet tidak mengerti jalan menuju kampus yang
dituju, kekurangan personil dalam penyebaran pamflet (6) Sie Penggalian Dana, penyebaran
proposal dilakukan dua kloter yakni yang pertama GO SBC dan kedua bedah buku, pada saat
penyebaran pertama lancar, banyak yang merespon dan dapat beberapa perusahaan yang mau
mensponshori kegiatan ini, namun saat penyebaran kloter kedua banyak perusahaan yang tidak
merespon, diperlukan MoU tertulis agar memiliki kekuatan yang lebih dibandingkan hanya
dengan omongan saja, saran untuk tahun berikutnya sebaiknya untuk materi bedah buku tahun
depan, penerbit buku berasal dari Gramedia Media Pustaka, karena kita akan dapat keuntungan
cukup besar. (7) Sie Perkor, pada saat acara tidak adanya anggota sie perkor yang menetap
ditempat, anggota sie perkor yang datang pada sebelum pelaksanaan kurang sehingga perlu
bantuan dari sie lain. (8) Sie Keamanan, Anggota sie keamanan saat pelaksanaan datang
terlambat sehingga ada peserta yang parkir diluar tempat yang disediakan oleh panitia, selain itu
dari panitia seharusnya tidak meminta peserta bedah buku dan beauty class sumbangan, karena
bagaimanapun kita tidak menjual jasa parkir.(9) Sie Peserta, kurang berkoordinasi dengan sie
hukasi untuk penyebaran pamflet, publikasi dunia maya yang kurang optimal, publikasi jurusan
fisika yang tidak merata.

Anda mungkin juga menyukai