Anda di halaman 1dari 4

Name : Tri Wahyu Febriyanti

Nim : 2001120606

Bahasa Indonesia

Nama saya Tri Wahyu Febriyanti, saya terlahir dari seorang sepasang suami istri yang memiliki 3 putri
cantik dan saya putri nomor 2 mereka. Sedari kecil saya sudah diajarkan mengenai kedisiplinan serta
tanggung jawab, seperti halnya saya tidak di anjurkan mencontoh sikap kakak saya yang arogan serta
saya di tuntut menjadi contoh yang baik bagi adik saya. Mengenai cara didik orang tua saya, saya bangga
sebab sikap tanggung jawab dan disiplin dalam beberapa aspek dapat saya terapkan hingga saat ini.

Ayah saya berdarah asli jawa begitu pula ibu saya, jadi tidak heran jika 3 putri cantik mereka memiliki
warna kulit yang cantik seperti parasnya. Ayah saya merupakan tamatan bangku menengah pertama
namun ambisi ayah saya untuk menjadi seorang anggota Tentara tidak padam begitu saja, sempat
beberapa kali tidak lolos dalam tes tidak membuat ayah saya putus asa hingga akhirnya pada seleksi
terakhirnya ayah saya tertabrak becak hingga tidak sadarkan diri, hal itu membuat ayah saya tidak dapat
melanjutkan seleksinya. Hingga saat ini saya heran becak seperti apa yang menabrak ayah saya hingga
tidak sadarkan diri, sungguh patut di acungi jempol bukan perjuangan ayah saya meskipun ceritanya
begitu menggelitik perut.

Berbeda dengan ibu saya. Ibu saya merupakan tamatan bangku menengah atas dengan segudang
pengalam dan pengetahuan, beberapa pengalam ibu saya yang dapat saya rangkum dalam cerita
pendek saya kali ini yaitu : sedari kecil ibu saya sudah berjualan di pasar pada pagi hari dan sekolah pada
siang hari, pada hari sabtunya ibu saya lebih aktif pada ektrakurikulernya mulai dari PA sampai pramuka.
Ibu saya pernah menempuh perjalanan dari pasuruan kota ke bromo dengan jalan kaki pada
ekstrakurikuler pramuka. Dalam bidang pengetahuanpun ibu saya patut di acungi jempol sebab ibu saya
mampu menguasai bahasa jerman serta ibu saya sangat gemar dalam pembelajaran perhitungan, jadi
tidak heran apabila sampai sekarang ibu saya sangat cepat pemikirannya mengenai angka.

Dari sifat kedua orang tua saya banyak yang di turunkan kepada 3 putri cantiknya. Seperti halnya Kakak
saya, Kakak saya tamatan bangku kuliah yang memiliki segudang pengalaman sedari kakak saya duduk di
bangku menengah pertamahingga bangku menengah atas. Begitu banyak sertifikat yang di dapatkan
kakak saya dirumah mulai dari fashion carnival river,volly,paskibraka hinngga sertifikat menjabat
sebagai anggota Osis pun ada dirumah. Namun ketika memasuki bangku perkuliahan tepatnya pada
semester 3 kakak saya lebih memilih menikah muda yang dimana hal itu sangat bertentangan dengan
prinsip orang tua saya yang diharuskan menyelesaikan pendidikan terlebih dahulu lalu mendapatkan
pekerjaan di rumah sakit yang di inginkan, meskipun demikian kakak saya dengan gigih meyakinkan
orang tua saya untuk mendapatkan izin menikah muda. Pada akhirnya memasuki semester 4 kakak saya
mengambil cuti selama 6 bulan atau 1 semester karena hamil dan melahirkan, tapi Alhamdulillah kakak
saya dapat lulus dengan tepat waktu dan saat ini sudah memiliki 2 buah hati. Sedangkan kakak saya
sendiri sekarang bekerja di Puskesmas Gondang wetan Pasuruan.
Berbeda dengan saya, saya sedari kecil selalu tertindas oleh kakak saya serta menjadi pembantu
pribadinya . saya dan kakak saya memiliki jarak usia yang terbilang cukup dekat yaitu 6 tahun, berada di
sekolah dasar yang sama selama 1 tahun dan berada di sekolah menengah pertama yang sama tidak
luput dari sikap guru yang membanding-bandingkan baik dari segi pengetahuan serta keikut sertaan
dalam kegiatan. Ya saya tipikal orang yang tidak pandai bergaul namun saya terkadang suka iri melihat
teman saya yang lain pandai bergaul, ketika saya bergabung dan berkumpul dengan teman-teman saya
yang lainnya saya sering merasa terasingkan sebab tidak jarang cerita saya di dengar dengan baik oleh
mereka terkadang banyak teman saya lebih focus kepada ponselnya masing-masing. Namun saat ini
saya sudah tidak ada rasa iri terhadap mereka yang pandai bergaul, semenjak saya duduk di bangku
menengah atas rasa iri saya sudah tidak saya pelihara karena pada saat itu saya memiliki sahabat yang
bias mengerti dan dengan senang hati mematikan ponselnya ketika saya bercerita, sebaliknya pun
seperti itu. Hingga saat ini saya lebih bersyukur karena sifat saya yang tidak pandai bergaul ini saya
terhindar dari pergaulan yang kurang baik di era modern ini.

Saya sempat memutuskan tidak melanjutkan kuliah pada tahun pertama kelulusan, bukan tanpa sebab
saya tidak melanjutkan pendidikan saya, Karena pada saat itu saya tidak lolos di 2 kampus impian saya
dan pada akhirnya saya memutuskan untuk bekerja selama 1 tahun lamanya. Hingga saat ini saya sudah
berkuliah di kampus kesehatan malang dan sudah menempuh 2 semester lamanya.

Lain halnya dengan adek saya, adek saya adalah tipikal anak yang aktif baik dalam segi aktifitas maupun
berbicara atau biasa di bilang bawel. Namun adek saya ini cukup pemalu untuk bertemu dengan orang
baru,di usianya yang ke 9 tahun ini beberapa pencapaian adek saya yang dapat saya jabarkan pada
cerpen kali ini. Yang pertama adek saya sudah menjuarai pidato dengan tema keagamaan dengan
peringkat pertama serta menjuarai lomba cerdas cermat dengan peringkat ke 2, dalam kegiatan
ramadhan kemarin pun saya takjub adek saya sudah bias menyelesaikan tadarusnya selama 1 bulan
lamanya. Sungguh berbeda bukan dengan kedua kakaknya.

Cukup sampai disini cerita pendek dari keluarga saya yang dapat saya ceritakan, sampai bertemu di
kesempatan berikutnya.
Bahasa Inggris :

My name is Tri Wahyu Febriyanti, I was born to a husband and wife who have 3 beautiful daughters and
I am their number 2 daughter. Since childhood I have been taught about discipline and responsibility,
just as I was not advised to imitate my brother's arrogant attitude and I was demanded to be a good
example for my sister. Regarding the way my parents taught me, I am proud because I can apply the
attitude of responsibility and discipline in several aspects to this day.

My father is of Javanese descent and so is my mother, so it is not surprising that their 3 beautiful
daughters have beautiful skin colors like their faces. My father is a junior high school graduate, but my
father's ambition to become a member of the Army did not just go away, he failed the test several
times, it did not make my father despair until finally in his final selection my father was hit by a rickshaw
and fell unconscious, it prevented my father from continuing his selection. Until now, I wonder what
kind of rickshaw hit my father until he was unconscious, it really deserves a thumbs up not my father's
struggle even though the story is so stomach tingling.

Different from my mother. My mother is a high school graduate with a wealth of experience and
knowledge, some of my mother's experiences that I can summarize in my short story this time are: since
childhood my mother has been selling in the market in the morning and school in the afternoon, on
Saturday mother I am more active in extracurricular activities from PA to scouts. My mother once
traveled from Pasuruan City to Bromo by walking on Scout extracurricular. Even in the field of
knowledge, my mother deserves a thumbs up because my mother is able to master the German
language and my mother is very fond of learning calculations, so it is not surprising that until now my
mother is very quick to think about numbers.

From the nature of both my parents, many were passed down to 3 beautiful daughters. Like my sister,
my sister graduated from college who has a lot of experience from my sister sitting in junior high school
to high school. So many certificates that my sister got at home starting from the fashion carnival river,
volleyball, paskibraka until the certificate of serving as an OSIS member was at home. However, when I
entered college, in semester 3, my sister preferred to marry young, which was very contrary to the
principle that my parents were required to finish their education first and then get a job at the hospital
they wanted, even though my sister was persistent in convincing people my parents to get permission to
marry young. In the end, entering semester 4, my sister took 6 months or 1 semester of leave due to
pregnancy and childbirth, but Alhamdulillah, my sister graduated on time and currently has 2 children.
Meanwhile, my own sister now works at the Gondang Wetan Health Center in Pasuruan.

Different for me, I have always been oppressed by my brother since childhood and have been his
personal helper. my brother and I have a fairly close age gap of 6 years, being in the same elementary
school for 1 year and being in the same junior high school did not escape the attitude of teachers who
compare both in terms of knowledge and participation in activities . Yes, I am a typical person who is not
very sociable but I sometimes envy seeing my other friends are good at getting along, when I join and
hang out with my other friends I often feel isolated because it is not uncommon for my stories to be
heard well by them sometimes a lot My friends are more focused on their respective cellphones. But
now I don't have any jealousy towards those who are good at socializing, since I was sitting in high
school I have not maintained my jealousy because at that time I had a friend who could understand and
happily turn off his cellphone when I told stories, on the contrary like that too. Until now, I am more
grateful that because of my unsociable nature, I have been spared from bad associations in this modern
era.

I had decided not to continue my studies in the first year of graduation, not without reason I did not
continue my education, because at that time I did not qualify in 2 of my dream campuses and in the end
I decided to work for 1 year. Until now, I have studied at the Malang Health Campus and have taken 2
semesters.

It's different with my younger brother, my younger brother is a typical child who is active both in terms
of activity and speaking or is usually called a nag. However, my sister is quite shy to meet new people, at
the age of 9 this year, some of my younger siblings' achievements that I can describe in the short story
this time. First, my sister has won a speech with a religious theme with the first place and won the quiz
competition with the second place, in the Ramadhan activity yesterday I was amazed that my sister was
able to complete her tadarus for 1 month. It's really different from the two brothers.

Enough here is a short story from my family that I can tell, see you next time.

Anda mungkin juga menyukai