Laporan Pendahuluan Maternitas
Laporan Pendahuluan Maternitas
IBU HAMIL
Disusun untuk memenuhi target capaian Praktek Klinik Keperawatan 1 Departemen Meternitas
DosenPembimbing:
Disusunoleh:
FAKULTAS KESEHATAN
B. Klasifikasi
Menurut Tewary & Singh (2017), beberapa klasifikasi anemia yang berkembang selama
kehamilan adalah sebagai berikut:
1. Anemia fisiologis kehamilan; Selama kehamilan terjadi peningkatan volume plasma, volume
eritrosit dan massa hemoglobin yang tidak proporsional saat volume plasma meningkat lebih
banyak daripada hemodilusi massa eritrosit.
2. Kekurangan gizi:
(a) Anemia defisiensi zat besi.
(b) Anemia defisiensi vitamin B12 dan defisiensi asam folat.
(c) Anemia kekurangan protein.
3. Herediter; hemoglobinopati genetik seperti penyakit anemia sel sabit dan thalasemia, anemia
hemolitik herediter serta anemia hemolitik mikroangiopati.
4. Anemia aplastik terjadi akibat hipoplasia sumsum tulang atau aplasia akibat radiasi, obat-
obatan atau idiopatik.
Klasifikasi berdasarkan kadar hemoglobin (Hb) menurut British Committee for Standards in
Haematology (2011) dalam South West Regional Transfusion Committee (2014), sebagai
berikut:
3) Hb 7 – 10 g/dl : sedang.
C. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat
bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
d. Nidasi Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. . Plasentasi Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar, 1998).
D. Patofisiologi
Zat besi masuk dalam tubuh melalui makanan, di jaringan tubuh besi berupa senyawa
fungsional seperti hemoglobin, mioglobin, dan enzim-enzim, senyawa besi trasportasi yaitu
dalam bentuk transferin dan senyawa besi cadangan seperti ferritin dan hemosiderin. Besi ferri
dari makanan akan menjadi ferro jika dalam keadaan asam dan bersifat mereduksi sehingga
mudah diabsorbsi oleh mukosa usus. Dalam tubuh besi tidak dapat bebas tetapi berikatan dengan
molekul protein membentuk ferritin, komponen proteinnya disebut apoferritin, sedangkan dalam
bentuk transport zat besi dalam bentuk ferro berikatan dengan protein membentuk transferin,
komponen proteinnya disebut apotrasferin, dalam plasma darah disebut serotransferin. Jika
asupan zat besi menurun maka produksi hemoglobin (Tarwoto, 2007).
Asupan zat besi dibutuhkan untuk mengganti zat besi yang hilang melalui tinja, air kencing,
dan kulit. Kehilangan basis ini diperkirakan sebanyak 14 µg/kg BB/hari. Jika dihitung
berdasarkan kelamin kehilangan basis zat besi untuk perempuan dewasa sekitar 0,8 mg.
Kebutuhan akan zat besi meningkat selama kehamilan. Peningkatan ini dimaksudkan untuk
memasok kebutuhan janin untuk bertumbuh, pertumbuhan plasenta dan peningkatan volume
darah ibu (Arisman, 2009).
Sekitar 600 mg zat besi diperlukan untuk peningkatan massa sel darah merah selama
kehamilan dan 300 mg lebih lanjut untuk janin. Asupan harian yang direkomendasikan dari besi
untuk paruh akhir kehamilan adalah 30 mg. Penyerapan besi meningkat tiga kali lipat pada
trimester ketiga, dengan kebutuhan zat besi meningkat dari 1 - 2 mg sampai 6 mg per hari. Kedua
massa sel darah merah dan volume plasma berkembang dari trimester pertama kehamilan.
Ekspansi 30 - 40% dalam volume plasma melebihi 20 - 25% peningkatan massa sel darah merah
Sebagai konsekuensinya terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin, sehingga menciptakan
keadaan viskositas rendah untuk mendorong pengangkutan oksigen ke jaringan termasuk
plasenta. Hal ini terkait dengan peningkatan fisiologis dalam volume corpuscular rata-rata
(MCV) meningkat rata-rata 4 fl. Kebutuhan zat besi fisiologis 3 kali lebih tinggi pada kehamilan
daripada pada wanita yang sedang menstruasi (South Australian Perinatal Practice Guidelines,
2016).
Anemia defisiensi besi ditandai dengan defek sintesis hemoglobin, mengakibatkan sel darah
merah yang abnormal kecil (mikrositik) dan mengandung penurunan kadar hemoglobin
(hipokromik). Kapasitas darah untuk mengantarkan oksigen ke sel tubuh dan jaringan berkurang.
Zat besi (Fe) terlibat dalam metabolisme energi, regulasi gen, pertumbuhan sel dan diferensiasi,
pengikatan dan pengangkutan oksigen, penggunaan dan penyimpanan oksigen otot, reaksi enzim,
sintesis neurotransmiter, dan sintesis protein. Zat besi yang dibutuhkan digunakan untuk
memperluas massa eritrosit ibu hamil, memenuhi kebutuhan zat besi janin, mengkompensasi
kerugian zat besi (yaitu kehilangan darah) pada saat persalinan (Prakash & Yadav, 2015).
E. Manifestasi klinis
Menurut Hollingworth (2016), mengatakan bahwa berbagai tanda dan gejala yang dapat
terjadi pada anemia selama kehamilan sama dengan anemia secara umumnya. Terkadang sering
tidak jelas, namun perlu dicatat bahwa tanda dan gejala ini mungkin tidak ada, terutama pada
anemia ringan sampai sedang. Tanda: pucat, glositis, stomatitis, edema, hypoproteinemia,
murmur sistolik lembut di daerah mitral karena sirkulasi hiperdinamik, krepitasi halus pada basis
paruparu karena kongesti (kasus berat). Gejala: kelemahan, kelelahan, gangguan pencernaan,
kehilangan nafsu makan, palpitasi, dispnea (sesak napas), pusing, swelling (perifer), anasarca
umum (pengumpulan cairan umum di rongga peritoneal dan toraks), gagal jantung kongestif
terjadi pada anemia yang berat.
G. Pemeriksaan penunjang
1. Tes Urine Tes urine dapat dilakukan dirumah atau dilaboratorium.
2. Tes Darah Prinsipnya sama dengan tes urine yaitu menguji adanya HCG dalam tubuh.
3. Tes USG (Ultra Sonography) Tes ini di lakukan oleh seorang dokter dengan memastikan
kehamilan melalui USG yang dapat melihat bagian dalam tubuh manusia.
H. Koplikasi
1. Perdarahan
Perdarahan yang berhubungan dengan persalinan dibedakan dalam dua kelompok utama yaitu
perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum adalah perdarahan
pervaginam yang terjadi sebelum bayi lahir. Perdarahan yang terjadi sebelum kehamilan 28
minggu seringkali berhubungan dengan aborsi atau kelainan. Perdarahan kehamilan setelah 28
minggu dapat disebabkan karena terlepasnya plasenta secara prematur, trauma, atau penyakit
saluran kelamin bagian bawah (Depkes RI, 2000).
2. Pre-Eklamsi
Per-eklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang
timbul karena kehamilan yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janinnya. Penyakit ini
pada umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan dan dapat terjadi pada waktu antepartum,
intrapartum, dan pascapersalinan (Prawirohardjo, 1999).
3. Infeksi
Infeksi pascapersalinan ialah meningkatnya suhu tubuh > 38ºC dan demam berturut-turut
selama dua hari sesudah persalinan dan yang disertai keluarnya cairan yang berbau dari liang
rahim. Infeksi jalan lahir dapat terjadi pada ibu bersalin yang pertolongan persalinannya tidak
bersih atau pada wanita yang menggugurkan kandungan dengan cara berbahaya. Tanda-tandanya
adalah panas tinggi lebih dari dua hari setelah melahirkan atau setelah keguguran.
Infeksi dapat terjadi apabila:
1. Ketuban pecah dini (lebih dari 6 jam)
2. Persalinan tak maju atau partus lama.
3. Penolong persalinan tidak mencuci tangan dengan baik
4. Pemeriksaan vaginal yang terlalu sering atau kurang bersih
5. Perawatan daerah perineal yang tidak benar selama atau sesudah kehamilan 6. Persalinan yang
tidak bersih 7. Memasukkan sesuatu kedalam jalan lahir 8. Hubungan seks setelah ketuban pecah
9. Sisa jaringan plasenta, atau sisa jaringan abortus 10. Perdarahan
6) Telinga:
Melihat bentuk telinga,warna,apakah terdapat lesi,apakah memakai alat bantu pendengaran
7) Jantung
a. Inspeksi:Apakah terlihat denyutan ictus cordis di ICS V midclavicula sinistra
b. Palpasi:Apakah terdapat nyeri tekan,lesi,teraba atau tidak denyutan ictus cordisnya.
c. Perkusi:Batas-batas jantung,Apex cordis,Basis cordic,Facies anterior (sternocostalis),Facies
posterior (mediastinalis),Facies inferior (diaphragmatica)
d. Auskultasi:Mendengarkan BJ I,BJ II,suara jantung tambahan seperti gallop dan murmur
8) Paru-paru
a. Inspeksi :Melihat bentuk thoraks,pola pernafasan,tanda kesulitan bernafas.
b. Palpasi:Apakah terdapat nyeri tekan,focal fremitus.
c. Perkusi:Untuk mengetahui suara paru seperti redup,sonor,pekak.
d. Auskultasi:Untuk mendengarkan suara nafas,suara tambahan seperti wheezing,ronki,dsb.
10) Abdomen
a. Inspeksi:Melihat bentuk,lesi,apakah ada benjolan atau massa.
b. Auskultasi:Mendengarkan peristaltic usus.
c. Palpasi:Untuk mengetahui apakah terdapat nyeri tekan ,benjolan massa,tanda asites,dsb.
d. Perkusi:Untuk mengetahui suara abdomen,shifting dullness.
11) Genetalia:
Menanyakan bagiamana siklus menstruasi atau apakah terdapat keluhan lain pada daerah
genetalia.
I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS/BIODATA
Nama Ibu : Ny.I Alamat Kantor : .............................
Umur : 26 tahun umur : .............................
Suku/Bangsa : Indonesia Suku/Bangsa : .............................
Agama : Islam Agama : .............................
Pendidikan : SMA Pendidikan : .............................
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : .............................
Alamat Rumah : Pasuruan Alamat Kantor : .............................
Telepon : 085xxxxxxx46 Telepon : .............................
3. Riwayat Sosial
Kehamilan ini : Direncanakan Tidak direncanakan
Diterima
Tidak diterima
Perasaan tentang kehamilan ini : …Bahagia……………………………………..
Jenis kelamin yang diharapkan : ………perempuan………………………………..
Status perkawinan :…………………. Kawin : ……(Y)…………………...
Kawin I : Umur …20… tahun Dengan suami umur : ……26……….
Lamanya …6…tahun..Anak …1.. Orang Abortus X
Kawin II : ……………………………………………………………….
Susunan keluarga : ……………………………………………………...
Lingkungan Rumah : baik……………………… ……………………………..
Perilaku Kesehatan : baik……………………………………………………..
Merokok Ya Tidak
Alkohol Ya Tidak
Narkoba Ya Tidak
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Haid
HPHT : ……26-08-20……………………………………………………
2. Tanda vital
Frekwensi(teratur) ...............................Teratur/Tidak
9. Genitalia
9.1 Inspeksi
Vulva & vagina
Varices : Ada Tidak
Tanggal ………………………………
Darah : Hb ….. gr% Gol. Darah : …AB(+).. (Anamnese) Rhesus : ………..
R.P.R : ……………………..
1 Ds : ibu mengatakan kaki bengkak pada Usia kehamilan tua Intoleransi Aktifitas
trimester I dan mual, muntah pada trimester II
samapi trimester III, dan Ibu mengatakan badan
terasa lemah saat melakukan aktivitas seperti Merasa tidak nyaman saat
mencuci dan membersihkan rumah. beraktivitas
Do :
pola mempersiapkan, mempetahankan dan Menyatakan rasa percaya
memperkuat proses kehamilan dan persalinan diri menjalani persalinan
serta perawatan bayi baru lahir.
Menyatakan rasa percaya diri menjalani
persalinan Kesiapa persalinan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
B. terapeutik
1 .sediadakn
lingkungan nyaman
dan rendah stimulus
2 .lakukan latihan
rentang gerak pasif
dan /atau aktif
3.berikan aktivitas
distraksi yang
menenangkan
C. edukasi
1. anjurkan tirah
baring
2. anjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
3. ajarkan strategi
koping untuk
mengurangi
kelelahan
2 09-maret-2021 Neusea 1. kemampuan A. observasi
mengenali gejala 1. identifikasi
2. mampu mengenali pengalaman mual
penyebab/pemicu 2. monitor mual
3. melaporkan mual 3. identifikasi faktor
dan muntah penyebab mual
terkontrol B. terapeutik
1. kendalikan faktor
lingkungan
penyebab mual
2. berikan makanan
dingin, cairan
bening, tidak
berbau dan tidak
berwarna bila perlu
3. berikan makanan
dalam jumlah kecil
dan menarik
C. edukasi
1. anjurkan istirahat
dan tidur yang
cukup
2. anjurkan makanan
tinggi karbohidrat
dan rendah lemak
3. ajarkan penggunan
teknik
nonfarmakologis
untuk mengatasi
mual
No. Reg :
S: ibu mengatakan
3 09-maret-2021 Kesiapan persalinan 08.00 Jelaskan mendapatkan
persiapan dan informasi tentang
tempat persiapan dan tempat
persalinan persalinan
O: memahami
informasi
A: masalah teratasi
sebagian
P: lanjutkan
intervensi 7
CATATAN PERKEMBANGAN KLIEN