Kebutuhan Istirahat
Kebutuhan Istirahat
Kebutuhan Istirahat
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap orang membutuhkan istirahat dan tidur agar mempertahankan status, kesehatan pada
tingkat yang optimal. Selain itu proses tidur dapat memperbaiki berbagai sel dalam tubuh.
Pemenuh kebutuhan istirahat dan tidur terutama sangat penting bagi orang yang sedang sakit
agar lebih cepat sembuh memperbaiki kerusakan pada sel. Apabila kebutuhan istirahat dan
tidur tersebut cukup maka jumlah energi yang di harapkan dapat memulihkan status kesehatan
dan mempertahankan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari terpenuhi. Selain itu,orang yang
mengalami kelelahan juga memerlukan istirahat dan tidur lebih dari biasanya.
B.Fisiologi Tidur
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak,yaitu Reticular Activating
System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini
memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi
stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan proses berfikir. Pada
saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum
serotonin dari BSR (Tarwoto,Wartonah,2003).
Tidur ditandai dengan:
• Aktivitas fisik, minimal
Perubahan-perubahan fisiologis tubuh dan penurunan respon terhadap rangsangan
eksternal.
Meskipun tujuan dari tidur sebenarnya tidak jelas, namun diyakini bahwa tidur diperlukan
untuk memelihara kesehatan dan menjaga keseimbangan mental emosional.Apabila
kekurangan tidur akan mengakibatkan kondisi yang dapat merusak orang yang mengalaminya.
Fungsi dan tujuan tidur masih belum diketahui secara jelas. Meskipun demikian, tidur diduga
bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan. Sclain itu, stres
pada paru, sistem kardiovaskuler, endokrin, dan lain-lainnya juga menurun aktivitasnya. Energi
yang tersimpan selama dari tidur diarahkan untuk fungsi-fungsi seluler yang penting. Secara
umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek pada sistem saraf yang dipeerkirakan
dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan di antara berbagai susunan saraf.
Kedua, efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesogaran dan fungsi organ dalam tubuh,
mengingat terjadinya penurunan aktivitas organ-organ tubuh tersebut selama tidur.
Irama Sirkadian
Setiap makhluk hidup memiliki bioritme (jam biologis) yang berbeda. Pada manusia,bioritme ini
dikontrol oleh tubuh dan disesuaikan dengan factor lingkungan (mis; cahaya, kegelapan,
gravitasi dan stimulus elektromagnetik). Bentuk bioritme yang paling umum adalah ritme
sirkadian-yamg melengkapi siklus selama 24 jam. Dalam hal ini, fluktuasi denyut
jantung,tekanan darah,temperature,sekresi hormone,metabolism dan penampilan serta
perasaan individu bergantung pada ritme sirkadiannya. Tidur adalah salah satu irama biologis
tubuh yang sangat kompleks. Sinkronisasi sirkadian terjadi jika individu memiliki pola tidur-
bangun yang mengikuti jam biologisnya: individu akan bangun pada saat ritme fisiologis paling
tinggi atau paling aktif dan akan tidur pada saat ritme tersebut paling rendah
(Lilis,Taylor,Lemone,1989).
C.Fungsi Tidur
Fungsi tidur adalah memperbaiki (restorative) kembali organ-organ tubuh (Fordiastiko,1997)
NREM: anabolik dan sintesis RNA
REM: pembentukan hubungan baru pd korteks & sistem neuroendokrin yg menuju otak:
a. Pertumbuhan dan kesehatan anak-anak.
b.Meringankan stres dan kegelisahan.
c.Memulihkan kemampuan untuk mengatasi dan mengkonsentrasikan pada kebutuhan
sehari-hari.
Kebutuhan Tidur
Kebutuhan tidur pada manusia tcrgantung pada tingkat perkembangan,
Tabel 1\Kebutuhan Tidur Manusia
Umur
1. Tingkat Perkembangan
0 - 1 bulan
Bayi baru lahir Jumlah Kebutuhan tidur
14 - 18 jam/hr
2. Masa bayi
1 bulan - 18 bulan 12 - 14 jam/ hari
3. Masa anak
18 bulan - 3 tahun 11 - 12 jam/hari
4. Masa prasekolah
3 tahun - 6 tahun 11 jam/hari
5. Masa sekolah
6 tahun - 12 tahun 10 jam/ hari
6. Masa remaja
12 tahun - 18 tahun 8,5 jam/hari
7. Masa dewasa
18 - 40 tahun 7 - 8 jam/hari
• (18-40 Tahun)
Masa dewasa muda 7-8 jm/hari 20-25% tidur REM, 5%-10% tidur terhadap I, 50% tidur tahap II,
dan 10-20% tidur tahap III dan IV.
• (40-60 Tahun)
Masa paruh baya 7 jam/hari 20% tidur REM, mungkin mengalami imsomnia dan sulit untuk
dapat tidur.
h). Merokok
Nikotin yang terkandung dalam rokok memiliki efek stimulasi pada tubuh. Akibatnya, perokok
sering kali kesulitan untuk tidur dan mudah terbangun di malam hari.
i). Medikasi.
Obat-obatan tertentu dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. hipnotik dapat
mengganggu tahap III dan IV tidur NREM,metabloker dapat menyebabkan insomnia dan mimpi
buruk, sedangkan narkotik (mis; meperidin hidroklorida dan morfin) diketahui dapat menekan
tidur REM dan menyebabkan seringnya terjaga di malam hari.
j). Motivasi.
Keinginan untuk tetap terjaga terkadang dapat menutupi perasaan lelah seseorang. sebaliknya,
perasaan bosan atau tidak adanya motivasi untuk terjaga sering kali dapat mendatangkan
kantuk.
E.Macam-Macam Gangguan Tidur
INSOMNIA
Insomnia adalah ketidakmampuan memenuhi kebutuhan tidur, baik secara kualitas maupun
kuantitas. Gangguan tidur ini umumnya ditemui pada individu dewasa. Penyebabnya bisa
karena gangguan fisik atau karena faktor mental seperti perasaan gundah atau gelisah.
HYPERSOMNIA
Gangguan ini adalah kebalikan dari insomnia. Seringkali penderita dianggap memiliki gangguan
jiwa atau malas. Para penderita hypersomnia membutuhkan waktu tidur yang sangat banyak
dari ukuran normal. Meskipun penderita tidur melebihi ukuran normal, namun mereka selalu
merasa letih dan lesu sepanjang hari. Namun gangguan ini tidaklah terlalu serius dan dapat
diatasi sendiri oleh penderita dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen diri.
SLEEP APNEA
Gangguan yg dicirikan dengan kurangnya aliran udara melalui hidung dan mulut.
3. APNEA CAMPURAN
Merupakan perpaduan antara apnea obstruktif dan apnea sentral
NARKOLEPSI
Disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun dan tidur. Suatu kondisi yang dicirikan
oleh keinginan yang tidak terkendali untuk tidur.
Orang yg menderita narkolepsi boleh dikatakan dapat tidur diwaktu sedang berdiri, tengah
mengemudikan kendaraan, tidur di tengah-tengah suatu pembicaraan atau selagi berenang
SOMNAMBULISME
Somnambulisme,berjalan-jalan dalam tidur,lebih banyak terlihat pada anak-anak daripada di
kalangan orang dewasa.
Bahaya bagi orang yang menderita somnambulisme adalah bahwa ia dapat mendapatkan
cedera,dan tindakan-tindakan membuat lingkungannya aman merupakan suatu
keharusan,umpanya memasang kunci-kunci yang benar-benar bekerja baik pada pintu-pintu.
Jika seorang penderita yang pernah mengalami somnambulisme akan diterima untuk dirawat di
Rumah sakit atau unit perawatan kesehatan lainnya,maka
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang.
Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Secara
umum, istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari
perasaan gelisah.
Aktivitas tidur diatur dan dikontrol oleh dua system pada batang otak,yaitu Reticular Activating
System (RAS) dan Bulbar Synchronizing Region(BSR). RAS di bagian atas batang otak diyakini
memiliki sel-sel khusus yang dapat mempertahankan kewaspadaan dan kesadaran, memberi
stimulus visual, pendengaran, nyeri, dan sensori raba, serta emosi dan proses berfikir. Pada
saat sadar, RAS melepaskan katekolamin,sedangkan pada saat tidur terjadi pelepasan serum
serotonin dari BSR
DAFTAR PUSTAKA
Alimul.H.Aziz (2006) Pengantar KDM dan Proses Keperawatan, Salemba Medika Jakarta.
Asmadi (2008) Prosedural Keperawatan, Konsep dan Aplikasi KDM, Salemba Medika Jakarta.
Doengos.E.Maryln,dkk (2002) Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta
Wartonah Tartowo (2006) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3, Salemba Medika Jakarta.
Wartonah Tartowo (2006) KDM dan Proses keperawatan,Edisi 3, Salemba Medika Jakarta