Ryan Rizkyana Putra 16312123 LAPORAN
Ryan Rizkyana Putra 16312123 LAPORAN
persembahkan kepada :
2. Fakultas Budaya dan Media Prodi Televisi dan Film Insitut Seni
menimpa.
Rasa.
7.
i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Minat Penyutradaraan Film Dokumenter
Pembimbing I Pembimbing II
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Rasa” adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan atau plagiarism dari karya orang
lain. Apabila dikemudian hari terbukti sebagai hasil dari jiplakan atau plagiarism dari
orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.
iii
INTISARI
Banyaknya budaya akulturasi di Indonesia yang membuat budaya baru sangat begitu
nyata dan terasa, begitu pula di wilayah Tangerang yang memiliki akulturasi budaya
dari sebuah makanan khas yang bernama Laksa. Makanan khas ini sudah ada sejak
masyarakat Tangerang. Laksa di Tangerang memiliki 2 jenis yaitu Laksa Nyai yang
dibuat oleh orang pribumi, dan Laksa Nyonya yang dibuat oleh bangsa Tionghoa
hingga saat ini. Perbedaan itu pula terdapat di dalam proses pembuatan dan cita rasa
yang berbeda, Seperti Laksa Bang Atin yang berjualan Laksa Nyai sudah 20 tahun
lamanya ciri khas dari Laksanya yaitu terdapat di pembuatan bahan baku mie yang
menggunakan tepung beras dan macam macam rempah rempah yang berada di
kuahnya.
ini dirasa tepat, karena dapat memperkenalkan Laksa Tangerang dan juga sosok Bang
Atin yang memiliki segudang cerita yang berkaitan dengan Laksa Tangerang. Yang
dapat digambarkan secara jelas permasalahan yang dihadapi oleh Bang Atin sebagai
narasumber.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil alamin, saya panjatkan puji dan syukur saya atas
nikmat yang telah diberikan Allah SWT yang tidak pernah berhenti mengalir kepada
saya. Karena Rahmat dan Ridho-Nya penulis diberikan kekuatan sehingga penulis
diberi untuk menyelesaikan Tugas Akhir saya. Serta rasa bersyukur saya terhadap
Mamah yang senantiasa memberikan dukungan kepada saya dari saya lahir hingga
saat menuju Tugas Akhir ini. Berkat doa dan dukungannya laporan Tugas Akhir ini
Pembuatan Laporan Tugas Akhir ini penulis ajukan sebagai salah satu
syarat untuk mengikuti ujian akhir prodi Televisi dan Film dengan Laporan yang
Biografi yang dapat menginspirasi bagi penontonnya dan diterima dengan baik.
membimbing dalam proses pengerjaan Laporan Tugas Akhir. Pada kesempatan ini
1. Prof. Dr. Hj. Een Herdiani, S.Sn., M.Hum. selaku Rektor Institut Seni Budaya
2. Dr. Sri Rustiyanti, S.Sen., M.Sn selaku Dekan Fakultas Budaya dan Media
v
3. Tohari, S.Sn., M.Sn. selaku dosen wali dan juga ketua jurusan Film dan
4. Drs. Abby Suryana, M.M. selaku Dosen Pembimbing I terima kasih atas saran
5. Agus Hakim, S.Sn., M.Ds. selaku Dosen Pembimbing II terima kasih atas saran
6. Seluruh staff dosen di Prodi Film dan Televisi ISBI Bandung yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan dan dukungan baik dalam proses kuliah
7. Kedua Orang Tua yang selalu mendukung dan mendoakan segala aktivitas yang
10. Bang Atin sebagai narasumber utama terima kasih sarannya dan juga telah
11. Paguyuban Kawasan Kuliner Laksa Khas Tangerang terima kasih atas waktu
12. Serta seluruh crew yang bekerja sama dalam produksi ini terima kasih banyak.
vi
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR................................ii
LEMBAR PERNYATAAN..................................................................................iii
INTISARI..............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI.........................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Ide Penciptaan.........................................................................5
C. Keaslian / Originalitas Karya..................................................................5
D. Metode Penelitian....................................................................................6
E. Metode Penciptaan.................................................................................12
F. Tujuan dan Manfaat...............................................................................14
BAB II KAJIAN SUMBER PENCIPTAAN......................................................15
A. Kajian Sumber Penciptaan Film............................................................15
B . Tinjauan Pustaka...................................................................................24
C. Tinjauan Karya......................................................................................25
BAB III KONSEP KARYA.................................................................................30
A. Konsep Pembuatan Karya.....................................................................30
1. Konsep Naratif................................................................................31
2. Konsep Sinematik...........................................................................37
vii
BAB IV PROSES PENCIPTAAN FILM DOKUMENTER............................43
A. Pra Produksi.........................................................................................43
B. Produksi................................................................................................54
C. Pasca Produksi......................................................................................69
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................73
A. Kesimpulan...........................................................................................73
B. Saran.....................................................................................................74
Daftar Pustaka.....................................................................................................xii
LAMPIRAN.........................................................................................................xiv
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyaknya film di Indonesia tidak luput dari berbagai jenis atau genre
film itu sendiri, beberapa jenis tersebut masih berkembang dan masih terus
tersebut bisa diartikan bahwa pembuatannya sesuai dengan fakta yang ada.
Mengapa penulis mengambil film dokumenter dalam tugas akhir ini dikarna
kan ide dan tema yang penulis angkat lebih cocok dijadikan film
dokumenter.
1
dan keanekaragaman adat istiadat, hal tersebut yang membuat Negara
dari hidangan yang cocok dengan selera, tidak bertentangan dengan agama,
terdiri dari lauk pauk, makanan pokok, dan sayuran, serta bumbu rempah
rempah yang dipakai merupakan budaya yang sudah diteruskan oleh nenek
moyang dan masih dipakai hingga saat ini. Penulis mengambil budaya
yang menurut penulis bisa dijadikan makanan khas dari salah satu kota
bahkan di Indonesia.
seperti Malaysia, Singapura, dan bahkan sampai ke Belanda. Selain itu ada
2
juga soto betawi, makanan khas milik betawi ini merupakan soto santan
yang diisi dengan daging sapi beserta bumbu lainnya, soto betawi tidak
hanya digemari oleh penduduk Jakarta. Bahkan di Tokyo, Jepang ada sebuah
khasnya. Dalam hal tersebut penulis disini ingin membuat film dokumenter
yang bertajuk kebudayaan khas Tangerang, yaitu makanan Laksa atau yang
biasa disebut Mie Laksa. Laksa merupakan makanan yang tercipta lewat
berasal dari bahasa sanskerta yang mengartikan banyak. Kata banyak disini
Bogor, sampai laksa memiliki ciri khas di Kota lainnya yang saat ini dikenal
sebagai Laksa Betawi, dan Laksa Bogor. Perbedaan antara ketiganya adalah
dalam Laksa Bogor terdapat kuah kental yang berasal dari potongan oncom,
daun kemangi, bihun, dan perkedel, laksa bogor dan laksa betawi
menggunakan bahan baku mie berasal dari bihun. Berbeda dengan Laksa
Tangerang yang memiliki ciri khasnya yaitu dari bahan baku mienya, yang
terbuat dari tepung beras putih yang sudah direbus dan diberi kuah kental.
3
Pada era modernisasi ini makanan tradisional seperti laksa sudah
jarang ditemui namun ada beberapa orang yang masih setia melestarikan
sosok bernama Bang Atin atau Bang Kumis Bewok yang menjadi bagian
dari cerita ini. Dengan perannya Bang Atin sebagai penjual Laksa Tangerang
latar belakang Bang Atin sebagai bapak dari 4 anak yang dimana istri dari
Bang Atin baru saja meninggal dunia pada tanggal 21 November 2021 ini,
sosok Bang Atin sebagai sosok yang inspiratif bagi banyak kalangan. Dari
segi pribadi penulis ingin mengangkat sosok Bang Atin karena dinilai
Tangerang dan bisa menjadi orang tua yg baik bagi anak-anaknya jika dilihat
atau kontribusi terhadap lingkungan dan budaya. Melalui hal tersebut ini,
4
dalam penyutradaraan Film “Laksa Tanpa Rasa” untuk penciptaan
Rasa.
sudah banyak tersedia namun untuk film dokumenter yang berlatarkan laksa
Tangerang yang berupa video blogger yang diunggah dalam jaringan sosial
seperti youtube, instagram, dan lain sebagainya. Berawal dari hal tersebut
Tangerang.
5
Dalam film “Laksa Tanpa Rasa” sendiri tentu yang membedakannya
adalah film ini bergenre dokumenter biografi yang mengisahkan Bang Atin
atau Bang Kumis Bewok sebagai penjual laksa yang sudah berjualan 20
kisah Bang Atin bisa sangat menginspirasi banyak kalangan dalam hal
Oleh karena itu, film ini akan menjadi daya tarik untuk mengangkat
budaya lokal Laksa Tangerang itu tersendiri ditambah dengan hal seperti
yang di atas. Hal – hal tersebut yang diharapkan akan menjadi pembeda
D. Metode Penelitian
relevan dengan konteks film yang akan dibuat. Dan mendapatkan apa yang
ingin disampaikan pada karya penulis. Menjaga validitas data yang dimiliki
subjek.
6
Penelitian Kualitatif menjelaskan bahwa metode kualitatif adalah sebuah
Metode kualitatif ini sangat cocok untuk dipakai dengan karya tugas akhir
informasi mengenai Laksa Tangerang melalui data dari internet, dan untuk
1. Sumber Data
Didalam penelitian ini, penulis mengambil data dari sumber data yaitu,
7
lain. Yang dimaksud kata-kata dan tindakan disini yaitu kata-kata dan
Mengacu pada hal tersebut diatas data primer penulis adalah Bang Atin
a. Studi Pustaka
8
b. Observasi
disepakati oleh
Jl. Mochammad
Yamin No.113,
Babakan, Kec.
Taman Laksa Riset Bang Atin sebagai
Tangerang, Kota
(Stan Bang Atin) Subjek Film.
Tangerang, Banten
15118
Jl. Mochammad
9
Atin sebagai pramusaji di
15118
stan Bang Atin.
Jl. Mochammad
Yamin No.113,
Pengamatan Bang Atin dan
Babakan, Kec.
Taman Laksa stan lainnya sebagai
Tangerang, Kota
(Stan Bang Atin) pendukung dan mood di
Tangerang, Banten
dalam film.
15118
c. Wawancara
pegawai laksa untuk nantinya bisa dijadikan data primer dan data
10
sekunder bagi penulis, berikut adalah table data primer dan data
Subjek /
Sumber Data Jenis Data Objek Keterangan
Penelitian
Penjual Laksa
Tangerang / bapak dari
Wawancara Bang Atin 4 anak yang dimana 2
anaknya adalah anak
tiri
11
E. Metode Penciptaan
Wibowo menyebutkan tahap produksi terdiri dari tiga bagian yang sesuai
dan Pasca-Produksi.
berikut ini pula yang dilakukan penulis sebagai metode penciptaan karya
film dokumenter :
1. Pra Produksi
12
mempersiapkan jadwal untuk melakukan riset dan dijadikan
2. Produksi
persiapan yang telah dilakukan pada tahap pra produksi. Tahap ini
3. Pasca Produksi
13
F. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Umum
Rasa .
2. Manfaat
a. Manfaat
Tangerang
14
BAB II
KAJIAN SUMBER PENCIPTAAN
Proses riset atau observasi akan menjadi bagian awal saat melakukan kajian
ini. Dimana dalam penciptaan penulis, untuk film dokumenter ini akan berfokus
kepada sudut pandang Bang Atin yang berlatar belakang sebagai penjual laksa
mengartikan Banyak, untuk kata banyak disini merupakan bumbu atau rempah –
Laksa atau mie Laksa tercipta antara perpaduan dari Tionghoa dan Melayu
pada tahun 1970-an, laksa merupakan salah satu kuliner peranakan yang banyak
ditemui di Negara tetangga bahkan di beberapa Kota di Indonesia. Ada dua jenis
laksa yang saat ini diakui dan dijual di Tangerang, yaitu Laksa Nyai dan Laksa
Nyonya, yang memiliki perbedaan pada rasa, tampilan, dan juga tekstur kuah
yang disajikannya. Laksa Nyonya disebut sebagai laksa yang dibuat oleh
laksa yang pembuatannya dibuat oleh keturunan pribumi. Pada laksa pribumi
15
Laksa di Tangerang juga didukung oleh pemerintah pada tahun 2010 silam,
yang dimana pemerintah pada saat itu membuatkan wadah atau tempat berjualan,
khususnya penjual laksa yang masih ingin melestarikan atau berjualan laksa yang
dinamai Kawasan Kuliner Laksa Tangerang, ditempat itu lah 7 penjual laksa
yang mendukung penciptaan film dokumenter ini, terdapat sosok pedagang yang
bernama Bang Atin yang sudah berjualan laksa di Kota Tangerang selama 20
tahunan.
16
Gambar 2.2 Sosok Bang Atin Penjual Laksa Tangerang
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Umur : 50 Tahun
pertama dan kedua adalah anak tiri yang merupakan anak dari
17
Alamat : Jl. Mochammad Yamin No.113, Babakan, Kec. Tangerang,
Dari data yang didapatkan, Bang Atin adalah pelaku penjual Laksa
Tangerang yang saat ini masih berjualan di Kawasan Kuliner Laksa Tangerang
yang sudah berdiri dari 2010 lalu. Saat ini stan Bang Atin memiliki 2 pegawai
yang mengurus penjualan Laksa, pegawai tersebut bernama Bang Ahmad dan
Bang Kusnadi. Mereka berjualan setiap 2 minggu sekali, saat Bang Ahmad
berjualan Bang Kusnadi tidak ada di stan karna pergantiannya setiap 2 minggu
sekali. Tetapi berbeda kalau stan Bang Atin berada di urutan stan nomor satu
para pegawai ini selama sebulan penuh akan berjualan bersama, dikarenakan di
stan nomor satu tempat yang paling ramai dan paling dekat dari parkiran.
18
Gambar 2.3 Bang Kusnadi pegawai stan Bang Atin
Sumber: Dokumentasi Pribadi
pada saat itu tidak diberlakukannya pemungutan pajak setiap bulannya jadi
memang wadah atau tempat yang disediakan pemerintah saat ini benar – benar
diberikan untuk para pedagang laksa di Tangerang, dari ketujuh stan yang
berjualan memiliki kebijakan yang dibuat seksama terhadap penjual laksa, yang
dimana setiap pergantian bulan pada saat tanggal satu mereka harus bergeser dari
stan pertama ke stan kedua dan terus begitu sampai stan terakhir. Cara ini
dilakukan untuk meratakan penjualan yang didapatkan oleh sang pemilik stan.
sosok Bang Atin selalu di sorot oleh beberapa media sampai saat ini, contohnya
seperti di salah satu stasiun televisi yang bernama Net pada tahun 2015 lalu.
19
Gambar 2.4 Bang Atin diliput oleh Net.
Sumber: Tangkapan Layar
(https://www.youtube.com/watch?v=iNUC4g5VswE)
Pertemuan penulis dengan narasumber pertama kali sejak tahun 2015 lalu
yang pernah membuat dokumenter dengan para penjual laksa. Pada saat itu
banyak dari beberapa artikel atau program televisi yang sudah meliputnya.
Penulis ingin membuat dokumenter tentang laksa ini kembali tetapi kali ini
penulis sangat tertarik untuk mengangkat kehidupan dari Bang Atin sebagai
menanyakan latar belakang laksa dan sejarahnya menurut pandangan Bang Atin.
20
Gambar 2.5 Wawancara dengan Bang Atin
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Selain program televisi Bang Atin juga beberapa kali masuk ke artikel
news, seperti kompas, tribunnews, uc.ac.id, dan lainnya. Beberapa artikel dan
21
Gambar 2.6 Artikel Bang Atin
Sumber: Tribun lifestyle
(https://www.tribunnews.com/lifestyle/2014/09/23/laksa-ya-bang-kumis-bewok)
lapak dagang Bang Atin di Kota Tangerang, Dari hasil penelitian tersebut,
didapatkan beberapa informasi data dalam perjalanan hidup Bang Atin. Dalam
ini yang dimana Bang Atin baru kehilangan seorang yang ia cintai yaitu istrinya
sudah lama, mendiang sang istri adalah kunci utama Bang Atin berjualan laksa
pembuatannya laksa yang dimana itu diturunkan oleh ayahnya sewaktu masih
berjualan laksa.
22
Gambar 2.7 Wawancara dengan Bang Atin
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Bang Atin adalah seorang ayah dari 4 orang anak yang dimana 2 anak pertama
dan keduanya adalah anak tiri yang bernama Bang Apit, dan Bang Wahyu. Anak
ke 3 dan ke 4 adalah anak kandung Bang Atin dengan mendiang istri yang
berjualan laksa, yang dimana mendiang sang istri adalah sosok yang memiliki
Bang Wahyu juga turut membantu dalam prosesnya setiap hari Bang Wahyu
selalu membantu para pegawai untuk berjualan laksa. Dari hal itu lah raut
kesedihan dan rasa terpukul tidak dapat di pungkiri dalam wajah Bang Atin.
23
B. Tinjauan Pustaka
Buku ini menjadi referensi penulis untuk mengetahui lebih mendalam apa
24
C. Tinjauan Karya
Beberapa film khusus nya yang bertema dokumenter, lebih banyak dibuat
1. Kersanan Ndalem
Raja keraton Ngayogyakarta dari masa ke masa Menurut fakta yang ada,
kuliner yang kaya akan rempah-rempah salah satunya adalah kuliner khas
sebagai pengisi perut, tapi bisa menjadi alat diplomasi dengan penjajah di
25
Gambar 2.8 Tangkapan layar Film Dokumenter Kersanan Ndalem
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=l-SSEjBMkPQ&t=1119s
Jika kita mengupas lebih dalam, kuliner Keraton Yogyakarta ternyata
abdi dalem dan koki, cara memasak, waktu memasak, cara menyajikan dan
26
Pada Tangkapan Layar ini menunjukan Prof. Dr. Ir. Murdijati
menurut beliau makanan yang paling enak adalah makanan yang dihasilkan
mengenalkan budaya.
adalah, film ini mengangkat makanan khas Kota Tangerang yang dimana
2. Cimplung
Budaya dan Tatanan hidup baru adalah dua hal yang ternyata saling
seperti saat ini, masyarakat dihadapkan pada kebiasaan baru yang belum
27
budaya nyimplung adalah bukti bahwa masyarakat bisa sangat adaptif
dalam perubahan.
Film ini menjadi referensi penulis karna di masa pandemi seperti ini
Pembeda dari Film Dokumenter Laksa Tanpa Rasa yaitu film ini
28
3. Pangi
Pangi itu sendiri adalah sayur yang berasal dari daun hutan yang
merupakan daun yang paling muda dari pohon pangi tersebut yang diolah
menjadi makanan.
Film ini menjadi referensi penulis yang dimana makanan khas dari
suatu tempat tidaklah harus menggunakan bahan baku atau bahan utama
yang terlalu sulit untuk dicari dan juga dari segi pencahayaan natural light
yang digunakan dalam film ini akan jadi referensi bagi penulis. Pembeda
dari Film Dokumenter Laksa Tanpa Rasa yaitu makanan Laksa Tangerang
29
bukan makanan yang wajib ada jika ada pertemuan atau kumpul – kumpul
saja.
BAB III
KONSEP KARYA
1. Konsep Naratif
a. Deskripsi Film
Laksa di Tangerang.
Durasi : 24 Menit
Target Penonton
30
Usia : 16 – 55 tahun
SES : A/B/C
b. Konsep Penyutradaraan
1) Gaya Dokumenter
2) Bentuk Dokumenter
31
Tangerang. Dalam wawancara ini, visual harus didukung
yang diberikan.
3) Film Statement
4) Director Statement
32
5) Struktur Dokumenter
6) Sinopsis
hayatnya.
7) Premis
33
Seorang pedagang Laksa Tangerang bernama Bang Atin
8) Treatment
Visual Audio
mengantarkan makanan
Tangerang di dalamnya.
34
mangkuk tersebut dan
itu.
On Clip Judul
Bridge To :
Visual Audio
memancing di danau
35
dirinya selama 20 tahun
di rumahnya. Terlihat
Bridge To :
Visual Audio
36
sang istri tercinta dan
meninggal. Gambar
yang meninggalkan
makam.
Ending
Credit Roll
2. Konsep Sinematik
a. Mise en scene
Mise-en-Scene (baca: mis ong sen) adalah segala hal yang terletak
37
berdiri sendiri dan terkait erat dengan unsur sinematik lainnya
1) Camera Angle
2) Type of shot
3) Camera Movement
4) Continuity
38
Film yang memiliki struktur penuturan yang baik
5) Warna
6) Composition
39
Gambar 3.1 Gambar Aspek Rasio
Sumber: https://www.nitrotekno.com/apa-itu-monitor-panduan-
lengkap-sebelum-membeli/
A. Konsep Editing
a) Teknik Cutting
Straight Cut
40
Jump Cut
Aspek Ratio
Transisi
41
b) Editing
Online, Rendering.
assembly.
offline.
42
penggunaan device yang terpisah dengan kamera. Pada tahap
grading.
adobe premiere.
43
BAB IV
PROSES PENCIPTAAN
A. Pra Produksi
1. Eksplorasi
memilah beberapa ide dan menguji kemampuan hasil riset yang akan di
hasilkan nantinya, ini merupakan bagian dari proses kreatif yang terjadi
44
dokumenter tentang pembuatan dari laksa Tangerang, hal tersebut
Atin.
b. Riset
permasalahan dan tidak terjadi hal yang terlewat dari momen saat
45
Proses riset yang dilakukan penulis saat pra produksi yang
pemerintah, jurnal, dan juga skripsi tentang makanan khas. Hal itu
46
c. Persiapan Alat
Kamera
47
Sony DCR-SD1000E /
1 Unit
17 – 40mm L F.4
Lensa
50mm F. 1.8
64gb / 1 Unit
48
Sandisk SDXC Extreme
32gb / 1 Unit
16gb / 2 Unit
Baterai
49
Baterai Gopro Hero 7 /
3 Unit
Editing
Laptop Lenovo Slim 5
Hardware
50
d. Perizinan
Kawasn Kuliner Laksa Tangerang. Surat izin ini dibuat satu kali
51
Gambar 4.1 Surat Izin Syuting
2. Eksperimentasi
menarik yaitu penjual laksa yang saat ini sedang dilanda kesedihan,
dunia pada waktu yang berdekatan. Dari hal itu penulis ingin
mengangkat sosok Bang Atin sebagai penjual laksa yang memiliki kisah
terutama mendiang sang istri yang dari awal memang salah satu yang
3. Perancangan
52
storyline dalam film dokumenter Laksa Tanpa Rasa. Pembuatan
storyline dilakukan untuk menggambarkan garis besar dari inti film ini,
Atin.
A. Tim Produksi
Tanpa Rasa :
53
Antonio Lamirez
B. Jadwal Produksi
54
Gambar 4.3 Call Crew Hari Kedua
B. Produksi
telah direncanakan pada tahap pra produksi, dalam pembuatan Laksa Tanpa
Rasa ini banyak kesulitan yang ditemui saat proses produksi berlangsung.
55
Dalam produksi ini pengambilan gambar saat dikontrakan Bang Atin,
Membuat gambar tidak sesuai dengan apa yang diinginkan penulis saat
pra-produksi.
bulan ramadhan yang dimana subjek pada awal puasa subjek memilih
istri. Beberapa kali penulis mencoba untuk membujuk agar bisa untuk
di dokumentasikan pada saat ziarah dan hari pertama puasa tapi subjek
juga memiliki kesibukan karena 80% dari crew yang ada sudah bekerja
56
pengambilan gambar di esok hari nya yang dimana tidak ada persiapan
alat mau itu dari segi kamera, mic, dan juga peralatan kamera lainnya.
dijadikan film nantinya, dan itu juga sudah disetujui oleh subjek
syuting dengan alasan tidak ada etika saat ziarah ada syuting. Lalu
57
untuk penolakan kesehariannya alasan yang didapat yaitu karena
kegiatan sehabis membuat laksa tidak ada yang bisa difilmkan. Alasan
Babak 1 : Babak 1 :
58
kenangan yang terdapat di
On Clip Judul
Bridge To : Bridge To :
Babak 2 :
Babak 2 :
Wawancara Bang atin
Kemudian gambar beralih ke
menceritakan tentang dirinya
suasana di Kota Tangerang
selama berdagang Laksa dari
terdapat jalan raya yang padat,
mulai di pinggir jalan hingga di
orang yang memancing di danau
stand. Bang Atin menjelaskan
cipondoh, dan paginya pasar di
tentang apa itu Laksa Tangerang
Kota Tangerang. Pagi itu Bang
dan menceritakan terkenalnya
Atin berangkat ke pasar untuk
Laksa Tangerang yang sudah
membeli bahan – bahan untuk
59
sering masuk stasiun televisi. berjualan Laksa. Bang Atin
sang istri.
Bridge To : Bridge To :
Babak 3 : Babak 3 :
60
Gambar dilanjutkan dengan belum lama meninggal. Gambar
61
lembaran baru dengan fokus
tersenyum kembali.
Ending Ending
1. Laporan Produksi
yang sudah dibuat oleh penulis. Produksi ini dilakukan pada beberapa
62
2. Storyboard
No Storyboard Deskripsi
ONCLIP JUDUL
63
3. Gambar Jam Gede Jasa
64
Gambar Kawasan Kuliner
4.
Laksa Tangerang
Tangerang
65
Gambar Kawasan Laksa
6.
Tangerang
66
Pegawai Membuat Laksa
8.
Tangerang
67
Gambar Timelapse Jalan
10.
Raya Laksa Tangerang
68
Pegawai Mengambil Kuah
12.
Laksa Tangerang
69
Gambar Seseorang Beribadah
12.
Di Klenteng
70
3. Rancangan Biaya
Lensa Canon 17 – 40mm L F.4 1 Unit / 1 hari Rp. 150.000 Rp. 150.000 Sewa
Baterai LP-E6 1 Unit / 1 hari Rp. 50. 000 Rp. 50.000 Sewa
71
C. Pasca Produksi
gambar, serta melakukan editing gambar agar nantinya bisa dijadikan satu
menjadi kesatuan utuh dalam struktur cerita. Pertama dilakukan gambar yang
kembali dengan menamai file – file yang sudah ditandai, lalu masuk ke tahap
editing offline tahap ini untuk menyatukan tiap bagian bagian video yang akan
online penulis dalam hal ini hanya memberikan sentuhan colour grading
menjadi editor ini digunakan karena sutradara yang memiliki visual visual
yang sudah tergambar agar bisa menjadi kesatuan film nantinya. Film ini juga
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
mencolok itu dalam hal mie laksa, Laksa Tangerang menggunakan mie yang
terbuat dari bahan baku beras yang dijadikan tepung lalu dicetak dengan
Laksa Betawi dan Laksa Bogor menggunakan bahan baku mie yang terbuat
dari bihun. Selain mie, Laksa Tangerang juga menggunakan bumbu atau kuah
potongan oncom, perkedel, maupun kuah ikan didalam bumbu atau kuahnya.
menceritakan kisah hidup dari salah satu penjual laksa Tangerang bernama
Bang Atin atau biasa disebut Bang Kumis Bewok sebagai penjual laksa,
dikarenakan mendiang sang isteri meninggal dunia pada November 2021 lalu.
Dalam sudut pandang orang lain yang juga merupakan salah satu saudara dan
73
B. Saran
pihak yang akan nantinya menjadi bagian dalam proses pembuatan film
dokumenterkan.
2. Cobalah cari hal – hal yang ada disekitar kalian kemungkinan hal
Laksa Tangerang.
74
dalam hal penulisan ataupun pengkaryaan yang didapat oleh prodi
75
Daftar Pustaka
Buku
REMAJA Rosdakarya
Rosdakarya, 2006
1995
FFTV-IKJ Press.
xii
Internet
Bentuk – Bentuk Film Dokumenter : http://paradiza.blogspot.com/2010/03/bentuk-
bentuk-film-dokumenter.html
https://indonesia.go.id/kategori/pariwisata/636/mie-laksa-kuliner-khas-tangerang-
buah-kebudayaan-peranakan
https://rri.co.id/humaniora/kuliner-nusantara/998859/soto-betawi-miyamoto-
makanan-khas-indonesia-di-tokyo
xiii
LAMPIRAN
xiv
Gambar Lampiran. Saat melakukan wawancara
xv