Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN HASIL PENGKAJIAN

ICRA

RS PKU MUHAMMADIYAH MAMAJANG KOTA


MAKASSAR
2023
LAPORAN HASIL PENGKAJIAN RISIKO PENGENDALIAN INFEKSI
(ICRA)
RS PKU MUHAMMADIYAH MAMAJANG

A. LATAR BELAKANG
HAIs masih merupakan masalah serius di pelayanan
kesehatan, terutama di Rumah sakit di Indonesia, karena
mempunyai dampak terhadap pelayanan di rumah sakit,
terutama dapat menyebabkan angka kesakitan, kematian dan
kecacatan meningkat. Selain itu juga mempunyai dampak
terhadap citra rumah sakit dan mutu layanan menurun. Oleh
karena itu sasuai UU RI No. 36 dan 44 rumah sakit mempunyai
satu komite yaitu komite PPIRS untuk menurunkan HAIs yang
salah satu program PPI tersebut adalah program ICRA
(Infection Control Risk Assesment).
ICRA adalah proses multidisiplin yang berfokus
pada pengurangan infeksi, pendokumentasian bahwa dengan
mempertimbangkan populasi pasien, fasilitas dan program yang
berfokus pada :
1. Pengurangan resiko infeksi
2. Tahapan perencanaan fasilitas, desain, konstruksi,
renovasi, pemeliharaan fasilitas
3. Pengetahuan tentang infeksi, agen infeksi dan
lingkungan perawatan, yang memungkinkan organisasi
untuk mengantisipasi dampak potensial
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Untuk mencegah dan mengurangi resiko terjadinya HAIs
pada pasien, petugas dan pengunjung di rumah sakit
2) Tujuan Khusus
a) Mencegah dan mengontrol frekuensi dan dampak resiko
terhadap
 Paparan kuman pathigen melalui petugas, pasien dan
pengunjung.
 Penularan melalui tindakan / prosedur invasive
yang dilakukan baik melalui peralatan, teknik
pemasangan, ataupun perawatan terhadap resiko
infeksi (HAIs)
b) Melakukan penilaian terhadap masalah yang
ada agar dapat ditindaklanjuti berdasarkan hasil
penilaian skala prioritas

C. RUANG LINGKUP
1) Identifikasi dan kajian resiko
2) Priotitas Masalah
3) Plan Of Action
D. IDENTIFIKASI DAN KAJIAN RESIKO INFEKSI
Surveilans Infeksi
SISTEM YANG
PROBABILITAS DAMPAK RANGKING
No POTENSIAL RISIKO/MASALAH ADA SKOR
RISIKO
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1 Plebitis 4 3 2 24 1
2 Infeksi Daerah Operasi 3 3 2 18 2

Area berisiko infeksi (kamar operasi dan recovery room)


SISTEM YANG
PROBABILITAS DAMPAK RANGKING
No POTENSIAL RISIKO/MASALAH ADA SKOR
RISIKO
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1 Angka kuman di udara tinggi 4 2 2 16 3
2 Alur pasien masuk dan keluar tidak sesuai standar 3 2 2 12 4
3 Kebersihan ruang operasi yang kurang optimal 3 2 2 12 4

Prosedur tindakan berisiko tinggi


SISTEM YANG
PROBABILITAS DAMPAK RANGKING
No POTENSIAL RISIKO/MASALAH ADA SKOR
RISIKO
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1 Perawat memasang IV line >2 kali insersi 3 3 2 18 2
2 Ketidakpatuhan dalam pelaksanaan penyuntikan yang aman 2 2 2 8 5

Distribusi linen bersih dan kotor


SISTEM YANG
PROBABILITAS DAMPAK RANGKING
No POTENSIAL RISIKO/MASALAH ADA SKOR
RISIKO
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1 Pendistribusian linen bersih tidak menggunakan troly tertutup 2 2 2 8 5
Pelayanan sterilisasi alat
SISTEM YANG
PROBABILITAS DAMPAK RANGKING
No POTENSIAL RISIKO/MASALAH ADA SKOR
RISIKO
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1 Tanda indikator tidak dibubuhkan 2 2 2 8 5
2 Fasilitas cuci tangan tidak lengkap 3 2 2 12 4
3 Pintu ruang penyimpanan alat tidak selalu tertutup 2 2 2 8 5

Kebersihan permukaan dan lingkungan


SISTEM YANG
PROBABILITAS DAMPAK RANGKING
No POTENSIAL RISIKO/MASALAH ADA SKOR
RISIKO
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1 Kurangnya pemantauan serangga, tikus dan kucing 3 2 2 12 4
2 Peralatan kebersihan bertumpuk diarea lingkungan 2 2 2 8 5

Pengelolaan linen dan laundry


SISTEM YANG
PROBABILITAS DAMPAK RANGKING
No POTENSIAL RISIKO/MASALAH ADA SKOR
RISIKO
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1 Kebersihan ruangan kurang optimal 3 2 2 12 4
2 Ketidakpatuhan dalam penggunaan APD 2 2 2 8 5
3 Maintanance mesin cuci kurang optimal 2 2 2 8 5

Pengelolaan sampah
SISTEM YANG
PROBABILITAS DAMPAK RANGKING
No POTENSIAL RISIKO/MASALAH ADA SKOR
RISIKO
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1 3 2 2 12
Pembuangan sampah melebihi 3/4 pada wadah tempat sampah 4
2 3 2 2 12
Pencucian tempat sampah tidak dilakukan setiap hari 4
3 Tercampurnya limbah infeksius dan non infeksius 2 2 2 8 5
Penyediaan makanan
SISTEM YANG
PROBABILITAS DAMPAK RANGKING
No POTENSIAL RISIKO/MASALAH ADA SKOR
RISIKO
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
Peralatan pengolahan makanan tidak dicampurkan cara
1 2 2 2 8 5
penggunaannya

Penyimpanan bahan makanan tidak menggunakan sistem First In


2 2 2 2 8 5
First Out (FIFO) dan First Expired First Out (FEFO)

Pengelolaan kamar transit jenazah


SISTEM YANG
PROBABILITAS DAMPAK RANGKING
No POTENSIAL RISIKO/MASALAH ADA SKOR
RISIKO
5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1
1 Kebersihan ruangan kurang optimal 2 2 2 8 5
E. PRIORITAS MASALAH

NO POTENSIAL RISK/MASALAH SKOR RANGKING

1 Plebitis 24 1
2 Infeksi Daerah Operasi 18 2
3 Angka kuman di udara tinggi 16 3
4 Alur pasien masuk dan keluar tidak sesuai standar 12 4
5 Kebersihan ruang operasi yang kurang optimal 12 4
6 Perawat memasang IV line >2 kali insersi 18 2
Ketidakpatuhan dalam pelaksanaan penyuntikan yang
7 8 5
aman
Pendistribusian linen bersih tidak menggunakan troly
8 8 5
tertutup
9 Tanda indikator tidak dibubuhkan 8 5
10 Fasilitas cuci tangan tidak lengkap 12 4
11 Pintu ruang penyimpanan alat tidak selalu tertutup 8 5
12 Kurangnya pemantauan serangga, tikus dan kucing 12 4
13 Peralatan kebersihan bertumpuk diarea lingkungan 8 5
14 Kebersihan ruangan laundry kurang optimal 12 5
15 Ketidakpatuhan dalam penggunaan APD 8
16 Maintanance mesin cuci kurang optimal 8
Pembuangan sampah melebihi 3/4 pada wadah tempat
17 12 4
sampah
18 Pencucian tempat sampah tidak dilakukan setiap hari 12 4
19 Tercampurnya limbah infeksius dan non infeksius 8 5
Peralatan pengolahan makanan tidak dicampurkan cara
20 8 5
penggunaannya
Penyimpanan bahan makanan tidak menggunakan
21 8 5
sistem FIFO dan FEFO
22 Kebersihan ruangan transit jenazah kurang optimal 8 5
F. PLAN OF ACTION

POTENSIAL
NO SKOR TUJUAN UMUM TUJUAN KHUSUS STRATEGI PIC
RISK/MASALAH

Menurunkan insiden Menurunkan angka Edukasi kepada petugas terkait


1 Plebitis 24 bundle pebitis, tentang penyuntikan IPCN
plebitis kejadian plebitis <1
%o yang aman

Menurunkan angka Menurunkan angka Edukasi kepada petugas terkait


Infeksi Daerah Operasi
2 18 kejadian infeksi kejadian infeksi daerah bundle IDO, edukasi pasien terkait IPCN
(IDO)
daerah operasi operasi <2% personal hygiene
Memberikan ususlan ke manajemen
Meningkatkan
Agar meminimalisir tentang pengadaan hepafilter, edukasi
Angka kuman diudara kualitas pelayanan
3 16 angka kejadian infeksi kepada house keeping agar selalu PJ OK
tinggi di unit kamar
daerah operasi menjaga kebersihan ruangan kamar
operasi
operasi sesuai SPO
Membersikan usulan ke pihak
Agar alur masuk Untuk meminimalisir menajemen agar membedakan alur
Alur pasien masuk dan
4 12 dan keluar pasien angka kejadian infeksi pasien masuk dan keluar, edukasi PJ OK
keluar tidak sesuai standar
berbeda silang petugas terkait perbedaan alur masuk
dan keluar pasien
Agar meminimalisir
angka kejadian infeksi Edukasi kepada house keeping agar
Meningkatkan daerah operasi, selalu menjaga kebersihan ruangan
Kebersihan ruang
5 12 kualitas pelayanan meningkatkan kamar operasi sesuai SPO, Edukasi PJ OK
operasi yang kurang
di ruan operasi kenyaman petugas yang petugas agar tetap menjaga
optimal
berada didalam area kebersihan di area ruang operasi
kamar operasi
Untuk
meningkatkan mutu Untuk meminimalisir Sosialisasi SPO tentang cara
6 18 IPCN
Perawat memasang IV Line dan keselamatan angka kejadian plebitis penyuntikan yang aman
>2kali insersi pasien
Untuk
Ketidakpatuhan dalam meningkatkan mutu Untuk meminimalisir Sosialisasi SPO tentang cara
7 8 IPCN
pelaksanaan penyuntikan dan keselamatan angka kejadian plebitis penyuntikan yang aman
yang aman pasien
Untuk
Pendistribusian linen
meningkatkan mutu Agar pengelolaan linen PJ
8 bersih tidak menggunakan 8
dan keselamatan terlaksana dengan benar Sosialisasi SPO terkait Laundry
troly tertutup
pasien pendistribusian linen
Untuk
Tanda indikator tidak meningkatkan mutu Agar pengelolaan Sosialisasi terkait pengelolaan
9 8 PJ CSSD
dibubuhkan dan keselamatan steriliasai terlaksana sterilisasi
pasien dengan baik
Mengusulkan ke manajemen agar
Untuk Untuk meningkatkan
untuk menyediakan fasilitas cuci
Fasilitas cuci tangan tidak meningkatkan mutu kepatuhan petugas
10 12 tangan khususx wastafle, edukasi ke IPCN
lengkap dan keselamatan dalam pelaksanaan
petugas cssd terkait kepatuhan
pasien kebersihan tangan
kebersihan tangan
Untuk
Pintu ruang penyimpanan meningkatkan mutu Agar pengelolaan Sosialisasi terkait pengelolaan
11 8 PJ CSSD
alat tidak selalu tertutup dan keselamatan steriliasai terlaksana sterilisasi
pasien dengan baik
Untuk Untuk menghilangkan Bekerjasama dengan pihak kesling
Kurangnya pemantauan meningkatkan populasi serangga, tikus dan house keeping terkait
12 12 KESLING
serangga, tikus dan kucing kenyamanan pasien dan kucing diarea pengendalian hewan d area rumah
dan petugas rumah sakit sakit
Untuk Edukasi kebersihan lingkungan ke
Peralatan kebersihan Agar lingkungan area
meningkatkan housekeeping dan membuat usulan ke House
13 bertumpuk diarea 8 rumah sakit terlihat
kenyamanan pasien pihak manajemen untuk menyediakan Keeping
lingkungan bersih
dan petugas tempat penyimpanan peralatan pasien
Meningkatkan
Meningkatkan Edukasi petugas untuk melakukan
Kebersihan ruangan kenyaman petugas yang PJ
14 12 kualitas pelayanan pembersihan rutin dan tetap menjaga
laundry kurang optimal berada didalam unit Laundry
di unit laundry kebersihan di unit laundry
laundry
Meningkatkan
Ketidakpatuhan petugas Untuk meminimalisir
kepatuhan Sosialisasi penggunaan sesuai PJ
15 laundry dalam penggunaan 8 angka kejadian infeksi
penggunaan alat indikasi dan kebutuhan Laundry
APD silang
pelindung diri
Agar tidak ada
Agar alat dilakukan Maintanance rutin, edukasi
Maintanance mesin cuci keterlambatan PJ
16 8 maintanance secara penggunaan mesin cuci sesuai
kurang optimal penyediaan linen akibat Laundry
rutin kapasitas
kerusakan mesin cuci
Pembuangan sampah Meningkatkan Agar limbah tidak Edukasi pengelolaan limbah,
House
17 melebihi 3/4 pada wadah 12 kepatuhan menumpuk di tempat monitoring ketersediaan tempat
Keeping
tempat sampah pengelolaan limbah sampah sampah
Meningkatkan Agar wadah tempat Edukasi housekeeping untuk
Pencucian tempat sampah House
18 12 kebersihan sampah selalu terlihat malakukan pencucian tempat sampah
tidak dilakukan setiap hari Keeping
lingkungan bersih secara rutin
Agar petugas patuh
Meningkatkan
dalam pembuangan dan Edukasi pengelolaan dan
Tercampurnya limbah kepatuhan petugas
19 8 membedakan limbah pembuangan limbah infeksius dan IPCN
infeksius dan non infeksius dalam pengelolaan
infeksius dan non non infeksius
limbah
infeksius
Edukasi pengelolaan makanan,
Peralatan pengolahan Meningkatkan Meningkatkan
mengusulkan ke pihak pengadaan
makanan tidak kepatuhan petugas kepatuhan petugas
20 8 barang untuk melengkapi peralatan PJ Gizi
dicampurkan cara dalam pengelolaan dalam pengelolaan
masak sesuai dengan fungsi dan
penggunaannya makanan pasien makanan pasien
kebutuhan
Penyimpanan bahan Meningkatkan
Agar penyimpanan Edukasi pengelolaan bahan makanan
makanan kering tidak kepatuhan petugas
21 8 bahan makanan tertata dan edukasi penyimpanan bahan PJ Gizi
menggunakan sistem FIFO dalam pengelolaan
sesuai standar yang ada makanan
dan FEFO makanan pasien
Meningkatkan
Meningkatkan PJ Ruang
Kebersihan ruangan kualitas pelayanan Edukasi pembersihan ruangan secara
22 8 kebersihan ruang transit Transit
kurang optimal di ruang transit rutin
jenazah jenazah
jenazah
G. PENUTUP
1. Kesimpulan
Semua area rumah sakit memiliki resiko infeksi tergantung dengan
tingkat resiko area masing masing
2. Saran
a. Tingkatkan kepatuhan kewaspadaan isolasi (standard an
transmisi) disemua area sesuai zonasi pealayanan
b. Perlu dukungan manajemen, semua karyawan rumah sakit,
pasien, keluarga dan masyarakat agar pelaksanaan PPI dapat
terlaksana dengan baik

Demikian hasil identifikasi resiko infeksi sebagai upaya pencegahan dan


pengendalian
infeksi
Ditetapkan di : Makassar
Pada Tanggal : 03 Juli 2023

Ketua TIM PPI, IPCN


RS PKU MUHAMMADIYAH MAMAJANG

dr.Hj.Darmawaty ER.Sp.PK(K) Nur Azizah Fauziyah, S. Tr. Kep

Mengetahui,

DIREKTUR RS PKU
MUHAMMADIYAH MAMAJANG

dr.Suciati Damopolii, Sp.Rad(K)TR, M. Kes


Nb : 565579

Anda mungkin juga menyukai