Anda di halaman 1dari 23

Kelompok 2

Potensi Ekonomi Lahan Bekas


Tambang Untuk Pemanfaatan
Yang Berorientasi Produksi
Alvianto Putro Y(H1019003)
Alya Nurhaliza (H1019004)
Qonia Az Zahra (H1019034)
Sukma Hari Prabowo (H1019041)

Pertambangan memiliki beberapa karakteristik, yaitu tidak
dapat di perbaharui (Non-Renewable), mempunyai resiko
cukup tinggi, dan pengusahaannya mempunyai dampak
lingkungan baik fisik maupun social yang relatif tinggi di
bandingkan pengusahaan komoditi lainnya (Yusgiantoro 2001).

2
Prinsip perlindungan lingkungan hidup dalam
melakukan reklamasi
▧ Perlindungan terhadap kualitas air, tanah dan udara.
▧ Stabilitas dan keamanan timbunan batuan penutup, kolam tailing dan lahan
bekas tambang serta struktur batuan lain.

▧ Menghormati nilai social dan budaya setempat.

▧ Perlindungan keanekaragaman hayati.

▧ Pemanfaatan lahan bekas tambang yang sesuai dengan peruntukannya.

▧ Perlindungan kualitas dan kuantitas air tanah.

3
Penatagunaan Lahan

Gambar 1. Metode evaluasi dan arahan penggunaan lahan (Barchia, 2009)


Penataan permukaan tanah

Penataan permukaan tanah


timbunan pada lahan bekas
tambang dilakukan dengan
timbunan tanah yang rata.

Gambar 2. Kondisi permukaan tanah timbunan pada lahan bekas tambang Pit-2 PT AMI

5
Pengaturan bentuk lereng

Pengaturan dan penataan lahan dengan suatu


rancangan (design) dapat lebih memberikan
perlindungan dan daya dukung terhadap stabilitas
lahan terutama upaya pencegahan terjadinya potensi
erosi, sehingga lahan akan menjadi lebih aman dan
stabil serta dapat berfungsi dan berdayaguna sesuai
peruntukannya.

Gambar 3. Kemiringan tanah timbunan lubang bekas tambang PT AMI

6
Penatagunaan Lahan

Gambar 4. Dampak permukaan tanah bergelombang potensi erosi


Kesesuaian Lahan
Hal-hal yang dapat dilakukan dalam upaya perbaikan kondisi tanah adalah :
▧ Melakukan penempatan dan penataan lapisan tanah timbunan yang tepat sesuai
dengan tingkat lapisannya,
▧ Melakukan penatagunaan lahan dengan pembuatan teras yang sesuai dengan
kondisi lahan bekas tambang
▧ Penanaman jenis tanaman cover crop
▧ Pengapuran dalam upaya mengurangi tingkat keasaman tanah atau meningkatkan
pH tanah yang dapat dilakukan dengan cara pemberian kapur dolomit
▧ Pemberian pupuk (organik maupun anorganik) yang tepat dalam upaya perbaikan
dan pensuplaian unsur hara dalam tanah.

8
Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang

9
1.
Revegetasi Lahan
Revegetasi lahan merupakan jenis pemanfaatan lahan dimana
menjadikan kawasan hutan untuk mempercepat proses perbaikan
tanah, tetapi tidak memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Revegetasi
lahan umumnya dilakukan penanaman jenis tanaman yang memiliki
nilai keberhasilan hidup yang tinggi pada kawasan lahan bekas
tambang, umumnya tanaman yang digunakan merupakan tanaman
lokal pada daerah tersebut.
2.
Pertanian
Pertanian dipilih dengan alasan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Pemanfaatan lahan bekas tambang untuk perluasan areal pertanian
merupakan suatu peluang, setelah lahan tersebut direklamasi untuk
meningkatkan daya dukung dan daya guna untuk produksi biomasa.
Apabila ditinjau dari aspek teknis, areal bekas tambang dapat digunakan
untuk budidaya pertanian, jika telah dilakukan perbaikan kondisi lahan.
Pemanfaatan lahan bekas tambang dapat dilakukan melalui budidaya
tanaman pangan, perkebunan, maupun holtikultura.
3.
Perikanan
Usaha budidaya ikan yang dilakukan di kolam bekas penambangan
memerlukan identifikasi kondisi lingkungan setempat, dengan melihat faktor-
faktor yang berpengaruh terhadap usaha budidaya ikan.
Untuk kasus lahan bekas galian tambang timah (kolong), penelitian PKSPL
(2002) di wilayah Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan
memperhatikan parameter kualltas air dan kandungan logam berat,
menunjukan bahwa lahan bekas galian tambang timah dinilai layak untuk
usaha budidaya perikanan (kolong yang telah berusia lebih dari 13 tahun).
4.
Perkebunan
Penanaman tanaman perkebunan merupakan
pemanfaataan lahan bekas tambang yang paling umum
dilakukan di Indonesia. Jenis tanaman perkebunan yang
umum ditanam pada lahan bekas tambang diantaranya
adalah kelapa sawit, karet, sagu.
5.
Peternakan
Peternakan dipilih dengan alasan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
Pemanfaatan lahan bekas tambang sebagai areal peterankan sangat
menjanjikan.
Ada beberapa alasan mengapa lahan bekas tambang cocok sebagai areal
peternakan. Pertama, kondisi tanah yang tidak subur dan terganggu sangat
cocok untuk ditanami rumput yang tidak membutuhkan tanah yang subur
untuk pertumbuhanya. Kemudian, tanah bekas lahan tambang tidak semua
mengandung logam berat yang melampaui standar keamanan pangan.
5.
Peternakan
Dalam penelitian Asmarhansyah (2017) usaha peternakan sapi,
kambing, dan bebek memiliki potensi yang baik di lahan bekas tambang
timah. Pada lokasi tersebut dilakukan penanaman hijauan pakan ternak
berupa rumput gajah sebagai sumber pakan ternak. Dalam jangka
panjang, hal tersebut sangat menguntungkan bagi perbaikan kualitas
lahan bekas tambang timah karena kotoran ternak yang dihasilkan dapat
dikembalikan ke lahan bekas tabang timah sebagai upaya perbaikan
kualitas lahan.
6.
Pariwisata
Jenis pariwisata yang dipilih adalah pariwisata berbasis alam
dimana ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, memerlukan
partisipasi masyarakat, serta memerlukan kelembagaan dan
peraturan pemerintah.
Salah satu pemanfaatan lahan bekas tambang menjadi kawasan
wisata dapat dilakukan pada lahan bekas tambang batu gamping.
6.
Pariwisata
Daerah bekas tambang yang dijadikan sebagai tempat wisata
menjadi pilihan yang sangat menarik. Selain itu masyarakat pun
dapat menikmati indahnya pemandangan alam disekitar, destinasi
wisata lahan bekas tambang juga dapat dijadikan sebagai wisata
pendidikan yang mengedukasi, seperti dapat dijadikan tempat
untuk kegiatan tengah semester sekolah yang berguna untuk
memberikan wawasan pertambangan bagi pengunjung yang
berwisata.

Studi kasus pada peruntukan lahan bekas
tambang untuk kegiatan perkebunan di
kabupaten Tebo Provinsi Jambi oleh PT.
Daya Bambu Sejahtera

18
Studi Kasus

Permasalahan yang muncul di dalam merehabilitasi lahan bekas


tambang untuk pemanfaatan berorientasi produksi yaitu :

▧ Kondisi topografi

▧ Curah hujan

▧ Permeabilitas

▧ Kedalaman efektif tanah

▧ Erodibilitas (kepekaan tanah)

19
Potensi Lahan Bekas Tambang di Kec. Tengah Ilir Kab. Tebo

Berdasarkan hasil penilaian rencana reklamasi berada pada Kelas


III dengan rentang nilai 41-53 yang dikategorikan berpotensi
sedang diantaranya mempunyai penghambat yang agak berat
yang mengurangi pilihan jenis tanaman yang dapat diusahakan
atau memerlukan usaha pengawetan tanah yang khusus atau
kedua-duanya.

20
Potensi Lahan Bekas Tambang di Kec. Tengah Ilir Kab. Tebo

▧ Kesesuaian Lahan Pada Tanaman Karet dan Kelapa Sawit Lahan rencana
reklamasi dan lahan reklamasi menunjukan lahan bekas tambang berpotensi
sedang.

▧ Menurut Peraturan Menteri No. 17 Tahun 2009 kriteria kelas lahan dengan
kriteria sedang arahan penggunaan lahan dapat diperuntukan untuk tanaman
semusim, tanaman yang memerlukan pengolahan tanah, hutan produksi, hutan
lindung, cagar alam.

▧ Peruntukan lahan di lokasi penelitian diperuntukan untuk perkebunan baik itu


untuk tanaman sawit maupun tanaman karet yang merupakan komoditas
utama di Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo.

21
Kesimpulan
▧ Aktivitas pertambangan mengakibatkan perubahan secara fisik, kimia maupun
lingkungan biologis tanah dan dapat mengakibatkan lahan menjadi tidak produktif.

▧ Perlu dilakukan beberapa upaya untuk memperbaiki kondisi lahan, mulai dari
memberikan perlakuan khusus pada lahan bekas pertambangan berupa
penatagunaan lahan dengan melakukan pengaturan bentuk lahan, pengaturan
bentuk lereng hingga perbaikan kondisi tanah.

▧ Pemanfaatan lahan pascatambang dapat berupa revegetasi lahan, pertanian,


perikanan, perkebunan, peternakan dan pariwisata. Hal tersebut dilakukan untuk
mengelola lahan bekas tambang dan memberikan nilai ekonomi pada lahan yang di
reklamasi.

22
TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai