Anda di halaman 1dari 33

Jenis – jenis Pohon Penting di

Indonesia
Dendrologi
Pertemuan 15
Daftar dan kelompok jenis kayu
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 163Kpts-II 2003 Tanggal
26 Mei 2003

1. Kelompok Jenis Kayu Meranti/ Kelompok Komersial Satu


2. Kelompok Jenis Kayu Rimba Campuran / Kelompok
Komersial Dua
3. Kelompok Jenis Kayu Eboni / Kelompok Indah Satu
4. Kelompok Jenis Kayu Indah / Kelompok Indah Dua
Kelompok Jenis Kayu Meranti/
Kelompok Komersial Satu
Kelompok Jenis Kayu Meranti/
Kelompok Komersial Satu
Kelompok Jenis Kayu Rimba Campuran
/ Kelompok Komersial Dua
Kelompok Jenis Kayu Rimba Campuran
/ Kelompok Komersial Dua
Kelompok Jenis Kayu Eboni /
Kelompok Indah Satu
Kelompok Jenis Kayu Indah /
Kelompok Indah Dua
Eboni (Diospyros celebica Bakh.)
1. Kelompok Kayu Indah Satu
2. Famili Ebenaceae
3. Ciri Umum
 Semak atau pohon
 Kayu keras berwarna hitam
 Tinggi 40 m
 Diameter mencapai 100 cm
 Berbanir tinggi sampai 4 m
 Kulit hitam
 Beralur dan mengelupas kecil
 Percabangan mendatar, menggantung
dan keluar dari batang pokok
Eboni (Diospyros celebica Bakh.)
 Daun tunggal
 Berseling
 Elips-memanjang-lanset
 Panjang 12-35 x lebar 2,5-7 cm
 Permukaan bawah berbulu melekat
berwarna hijau keabu-abuan
 Permukaan atas hijau tua dan
mengkilap
 Tidak memiliki stipula
Eboni (Diospyros celebica Bakh.)
 Bunga saat mekar berwarna  Buah bulat telur P ±4 cm
putih D±3 cm
 Dalam tandan  Kulit buah bagian luar
 Terletak di ketiak (axilaris) berbulu halus
 Pangkal buah terdapat
kelopak berjumlah 4 sepal
 Buah muda hijau, tua merah
kuning-coklat
 Buah berbiji 4-8
Eboni (Diospyros celebica Bakh.)
 Sifat-sifat kayu
 BJ 0,9-1,14
 Kelas kuat I-II
 Kelas awet I
 Tempat tumbuh : Tanah kering berbatu, tanah liat dan pasir sampai
ketinggian 350 mdpl
 Penyebaran (distribusi) : Sulawesi dan Maluku
 Penggunaan Kayu : termasuk kayu mahal untuk mebel, bahan
pembuatan patung, hiasan rumah, bahan ukiran tiang jembatan
Cendana (Santalum album L.)
1. Kelompok Kayu Indah Dua
2. Famili : Santalaceae
3. Ciri-ciri di lapangan
 Pohon tinggi 12-15 m
 Batang agak lurus
 Tidak berbanir
 Tajuk membulat/oblong
 Kulit luar kusam sangat kasar
dan retak panjang, abu-abu
gelap
 Beralur dangkal penampang
melintang berwarna coklat
kemerahan
Cendana (Santalum album L.)
 Daun tunggal
 Elips
 Duduk daun silang
berhadapan
 Permukaan daun halus
 Tepi daun rata
 Tulang daun menyirip
 Helaian daun tipis
 Ujung meruncing
Cendana (Santalum album L.)
 Bunga tandan
 Axilaris
 Buah bulat hijau ketika muda,
merah kecoklatam saat tua
Cendana (Santalum album L.)
 Sifat kayu
 BJ 0,73-0,94
 Kelas kuat II
 Kelas awet I-II
 Kayu gubal kuning muda, kayu teras kuning-coklat
 Penggunaan kayu : disuling untuk mendapatkan minyak
kayu cendana
 Persebaran : Sumba NTT
Sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)
1. Kelompok Kayu Indah Dua
2. Famili : Sapotaceae
3. Ciri-ciri di lapangan
 Pohon tinggi 15-20 m
 Memiliki saluran getah pada
kulit, daun dan dalam empulur
Sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)
 Daun tunggal
 Bentuk bulat telur terbalik
 Permukaan atas daun hijau tua
 Permukaan bawah daun kelabu
coklat
 Duduk daun tersebar
Sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)
 Bunga berkelamin 2
 Terletak di ketiak
 Daun kelopak dalam 2 karangan
masing-masing 3
 Buah bentuk telur atau serupa
elips, panjang 3 cm, biji 1-6 dalam
1 buah
Sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)
 Sifat kayu
 BJ 0,97 – 1,06
 Kelas awet I
 Kelas kuat I
 Tempat tumbuh : terutama pada pantai laut yang tanahnya
berpasir
 Kegunaan kayu : bahan kerjina kayu,tanaman hias,tanaman
peneduh, buah dikonsumsi
Pulai (Alstonia scholaris R.Br.)
1. Kelompok Kayu Komersial Satu
2. Famili : Apocynaceae
3. Pulai, pule, kayu gabus,
4. Ciri-ciri di lapangan
 Pohon tinggi 40 m
 TBBC 25 m
 Diameter 60 cm
 Banir ±4 m
 Kulit luar abu-abu
 Kulit mengelupas
Pulai (Alstonia scholaris R.Br.)
 Daun tunggal
 Duduk daun terpusat dalam
lingkaran / berkarang 4-8
 Berbentuk lanset memanjang
atau bulat telur sungsang
Pulai (Alstonia scholaris R.Br.)
 Daun tunggal
 Duduk daun terpusat dalam
lingkaran / berkarang 4-8
 Berbentuk lanset memanjang
atau bulat telur sungsang
 Bunga malai, hijau muda
sampai putih kuning,beraroma
wangi
 Buah berbentuk seperti polong
panjang 30-50 cm
Pulai (Alstonia scholaris R.Br.)
 Penggunaan kayu : kayu ringan
berwarna putih, untuk papan,
alat-alat rumah tangga,
kerajinan topeng
 Kulit batang : untuk obat
malaria
Ramin (Gonystylus bancanus Kurz.)
 Kelompok Kayu Indah Dua
 Famili : Thymelaeceae
 Ciri-ciri di lapangan
 Pohon tinggi ±45 m
 Diameter ± 100 cm
 Batang silindris
 Lurus
 Tidak berbanir
 Kulit abu-abu mengelupas
 Permukaan kulit bagian bawah beralur
dangkal
Ramin (Gonystylus bancanus Kurz.)
 Daun tunggal
 Bulat telur elips berukuran 4 – 15
x 2 – 7 cm
 Terdapat bintik kuning yang
tersebar merata pada permukaan
daun
 Permukaan atas daun mengkilat
 Tulang daun sekunder sangat tipis
dan bersatu di tepi
Ramin (Gonystylus bancanus Kurz.)
 Bunga axilaris
 Buah : coklat ungu, biji berdaging,
berwarna coklat ungu atau coklat
merah
 Sifat kayu :
 BJ 0,46-0,84
 Kelas kuat II-III
 Kelas awet V
 Kayu gubal ±6 cm
 Kayu teras kuning muda dan ketika
kering berwarna putih
 Tempat tumbuh : hutan rawa, tanah
gambut
 Distribusi : tumbuh berkelompok di
Sumatera dan Kalimantan
 Penggunaan Kayu : bahan bangunan,
lantai rumah, kayu lapis
Matoa (Pometia pinnata I.R & G.Frost.)
 Kelompok Kayu Komersial Satu
 Famili : Sapindaceae
 Ciri di lapangan
 Pohon
 Tinggi ±47 m
 Diameter 100 cm
 Banir kecil
 TBBC tinggi
 Ketebalan kulit 5 mm
 Kulit bagian luar berbintik kuning,
banyak lentisel
 Ranting muda berwarna coklat kuning
Matoa (Pometia pinnata I.R & G.Frost.)
 Daun majemuk menyirip
 Duduk daun spiral
 Panjang tangkai utama 10-100 cm
 Anak daun pada tiap sisi 4-13
pasang
 Pasang daun terbawah menyerupai
telinga
 Berbentuk elips
 P x l 3-31 x 1,5-13 cm
 Pangkal daun membulat
 Ujung meruncing
Matoa (Pometia pinnata I.R & G.Frost.)
 Bunga malai
 Tangkai utama 15-17 cm
 Berbulu halus agak coklat
 Buah hampir bulat panjang
 Daging buah kuning suram
 Biji besar
 Warna buah merah - coklat
mengkilat
Matoa (Pometia pinnata I.R & G.Frost.)
 Sifat kayu :
 BJ 0,5-0,99
 Kelas kuat II-III
 Kelas awet III-IV
 Tempat tumbuh : tempat tidak digenangi air, sampai ketinggian
1200 mdpl
 Persebaran : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan
Papua
 Penggunaan Kayu : bahan bangunan rumah dan jembatan,
produksi arang
 Buah : untuk dikonsumsi
Tanjung (Mimusops elengi L.)
 Kelompok Kayu Indah Dua
 Famili : Sapotaceae
 Ciri di lapangan
 Pohon
 Tinggi ±45 m
 Daun tunggal, bulat telur memanjang
9-16 cm
 Daun muda berambut coklat
 Bunga tunggal
 2 dalam 1 ketiak daun
 Menggantung berkelamin 2
 Berbau harum
Tanjung (Mimusops elengi L.)
 Sifat kayu
 BJ 0,92 – 1,12
 Kelas kuat I
 Kelas awet I – II
 Kayu teras coklat muda,
keras halus dan padat
 Kayu gubal berwarna
putih
 Penggunaan kayu :
perkakas bubut, perahu,
tiang rumah, tangkai
tombak dan perkakas

Anda mungkin juga menyukai