Anda di halaman 1dari 19

Monitoring dan Evaluasi Terhadap

Keterpulihan Lahan Pasca Tambang


(Studi Kasus PT. Ratu Samban Mining, Bengkulu)

Kelompok 3 :
1. Ammar Abdurrohman (H1019006)
2. Arrofi Zidane Muslim (H1019010)
3. Nanda Muhamad Y. M. (H1019031)
4. Putri Waryanti (H1019033)
BAB I.
PENDAHULUAN
Monitoring dan evaluasi (monev) merupakan kegiatan pemantauan,
pengawasan, dan/atau kegiatan pemeriksaan untuk keperluan evaluasi
pelaksanaan rencana guna menemukan penyebab penyimpangan yang
terjadi. Tujuan monitoring dan evaluasi terhadap reklamasi lahan antara lain
(Septari, 2014) :
1. Menjamin keberlanjutan kehidupan dan penghidupan masyarakat
2. Menjaga keseimbangan antara kepentingan pemanfaatan dan
kepentingan pelestarian fungsi lingkungan, serta
3. Memastikan persyaratan teknis pengambilan, pengerukan, dan
penimbunan material terpenuhi.

Komponen yang dimonitoring dalam reklamasi lahan pasca tambang yaitu :


1. Metode pelaksanaan reklamasi
2. Pemantauan instrumen tanah
3. Pemantauan lingkungan selama Reklamasi

Monev reklamasi dilakukan oleh Menteri, menteri yang menyelenggarakan


urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup, gubernur, bupati/walikota atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan
kewenangannya.
Keterpulihan Lahan Pasca Tambang

● Diatur oleh Kementerian ESDM dan KLHK.


● Aspek keberhasilan menurut Permenhut No
P.60/Menhut-II/2009 adalah penataan lahan,
pengendalian erosi dan sedimentasi, dan
revegetasi.
● Kriteria keberhasilan menurut Permen ESDM
Nomor 7 Tahun 2014 adalah penatagunaan
lahan, revegetasi, dan penyelesaian akhir.
BAB II.
ISI DAN PEMBAHASAN
Indikator Keberhasilan Reklamasi Lahan Bekas Tambang

Penataan Lahan Revegetasi Pemeliharaan


Rekonstruksi lahan, stabilitasi Perbaikan kualitas media Pemeliharaan kondisi
lereng, pencegahan erosi dan tanam, penanaman cover tanaman dan pemeliharaan
sedimentasi, rencana crop, jumlah dan jenis kondisi fisik lapangan
pemanfaatan lubang-lubang tanaman per hektar
bekas tambang

Pemantauan Lingkungan Pembangunan Sarpras


Geoteknik, kualitas tanah, erosi dan sedimentasi, Pembangunan kantor pengelola, mushola,
kualitas air, air asam tambang, keberhasilan toilet, pusat penelitian, jalan dalam
revegetasi kawasan

Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan


Monitoring dan Evaluasi terhadap Reklamasi Lahan

Monitoring pada lahan pasca pertambangan dalam keterpulihan


lahan meliputi (menurut Permen ESDM No.7 Tahun 2014) :

❖ Kestabilan fisik: kestabilan lereng, keamanan bangunan


pengendali erosi dan sedimentasi, penimbunan material
penutup, dan fasilitas lainnya
❖ Air permukaan dan air bawah tanah: kualitas air sungai, air
sumur di lokasi bekas tambang, sumur pantau, air di kolam
bekas tambang, dan lain-lain
❖ Biologi akuatik dan terestrial: flora dan fauna akuatik dan
terestrial termasuk lokasi, sifat, metode, dan frekuensi
pemantauan
❖ Sosial, budaya, dan ekonomi: demografi, mata pencaharian,
kesehatan, pendidikan, dan lain-lain
STUDI
KASUS
STUDI KASUS
Kesimpulan
Berdasarkan studi kasus dari kegiatan pemulihan
lahan pascatambang di PT Ratu Samban Mining,
diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan
berjalan dengan tidak efektif dan menyebabkan
banyak dampak negatif. Berdasar pada Peraturan
Menteri ESDM No. 7 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Reklamasi dan Pascatambang Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara, PT Ratu
Samban Mining hanya mendapatkan nilai 28,57%
dan tergolong ke dalam upaya pascatambang
yang “jelek”. Sesuai dengan peraturan menteri
tersebut juga, maka kegiatan pascatambang PT
Ratu Samban Mining tidak dapat diterima dan
diperlukan perbaikan yang intensif.
Saran
1. Kegiatan pascatambang yang dilakukan sesuai dengan
Permen ESDM Nomor 7 Tahun 2014 tentang
Pascatambang.
2. Fokus melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat dan
realisasi kegiatan pascatambang selama 5 tahun dengan
intensif, untuk mencapai tingkat keberhasilan minimal di
angka 80%.
3. Membersihkan fasilitas tambang berupa jembatan dan pos
jaga, serta kolam sedimen yang masih banyak terbuka.
4. Menghibahkan fasilitas penunjang berupa bangunan
kepada masyarakat, sehingga dengan adanya aksi ini,
keberhasilan pembongkaran fasilitas tersebut akan
mencapai 100%.
5. Melakukan upaya reklamasi pada area dumping, stockpile,
dan kolam pengolahan sedimen, minimal pada lahan
dengan luas 100.000 m2 yang belum direklamasi.
TERIMA KASIH RRH KELOMPOK 3

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai