Anda di halaman 1dari 43

Dendrologi

- Morfologi Organ Vegetatif-


Pertemuan 2-3
Pertulangan Daun

a. Memberikan kekuatan
pada daun (rangka daun
 sceleton)
b. Translokasi
Pertulangan Daun

a. Ibu tulang daun (Costa),


tulang daun terbesar di
tengah helaian
b. Tulang daun sekunder
(nervus lateralis) (Tkt I),
cabang ibu tulang daun
c. Tulang daun tersier
(urat-urat daun) (vena)
(Tkt 2), cabang tulang
daun sekunder
Pertulangan Daun

Ibu tulang daun

Simetris Asimetris
Pertulangan Daun

Tulang daun sekunder (Tingkat 1)


• Tulang daun sekunder sampai tepi daun
• Tulang daun sekunder berhenti sebelum mencapai tepi daun
• Tulang daun sekunder dekat dengan tepi lalu membengkok
ke atas dan bertemu dengan tulang daun yang ada di atasnya

Dipterocarpus spp Nephelium lappaceum Anthocepalus cadamba


Tipe Pertulangan Daun
Pertulangan Daun
a. Pertulangan daun menyirip (penninervis)

Satu ibu tulang daun


dengan tulang daun
sekunder yang keluar
dari ibu tulang dari
menyerupai susunan
tulang ikan
Daun Kayu Ulin
(Eusideroxylon zwageri)
Pertulangan Daun
b. Pertulangan daun menjari (palminervis)
Ujung tangkai daun berpencar
menyerupai jari tangan . Tulang
daun paling besar bagian tengah

Cecropia peltata
Pertulangan Daun
c. Pertulangan daun melengkung (cerninervis)

Tulang daun muncul dari ujung


tangkai daun kemudian
memencar mengikuti tepi daun
dan kembali menyatu pada ujung
helaian daun

Cinnamomum javanicum
Pertulangan Daun
d. Pertulangan daun sejajar (rectinervis)
Serupa dengan pertulangan daun
melengkung tetapi umumnya
dimiliki oleh tumbuhan dengan
helaian daun pita atau garis
daunnya tampak lurus

Agathis dammara

Melaleuca leucadendron
Daging Daun (Intervenium)

Bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang


daun dan urat-urat daun
Sifat Permukaan Daun
• Tipis seperti selaput (membraneus)
• Tipis seperti kertas (chartaceus
• Tipis lunak (herbaceous)
• Seperti kulit (coriaceus)
• Tipis, kaku seperti perkamen (perkamenteus)
Daging Daun (Intervenium)
a. Tipis seperti selaput (membraneus) b. Tipis seperti kertas (chartaceus)

Santalum album Musa paradisiaca


c. Tipis lunak (herbaceous) d. Seperti kulit (coriaceus) e. Tipis, kaku seperti
perkamen (perkamenteus)

Callophyllum inophyllum Cocos nucifera


Nastrutum officinale
Permukaan Daun
a. Licin (laevis)
- mengkilat (nitidus)
- suram (opacus)
- berselaput lilin (pruinosus)
b. Gundul (glaber) tanpa bulu, Ficus benjamina

sisik, duri
c. Kasap (scaber) bulu-bulu pendek

Tectona grandis

Ceiba pentandra
Permukaan Daun
d. Berkerut (rugosus)
e. Berbingkul-bingkul (bullatus)
 kerut lebih besar
f. Berbulu (pilosus) bulu halus dan Psidium guajava

jarang
g. Berbulu halus rapat (villosus) 
bulu halus dan rapat

Dillenia sempur

Melastoma malabathricum Shorea koordersi


Permukaan Daun
h. Berbulu kasar (hispidus)
berbulu kaku dan diraba kasar
i. Bersisik (lepidus)

Dioscorea hispida

Pterospermum celebicum

Durio zibethinus
Daun Majemuk (folium compositum)

Daun yang memiliki helaian lebih dari satu, dan duduk


pada cabang-cabang tangkai daun
Daun Majemuk (folium compositum)

Ciri-ciri daun majemuk


• Anak daun muncul bersama-sama sehingga
apabila gugur juga akan bersama pula
• Anak daun seumur dan ukuran sama
• Pertumbuhan terbatas oleh karena itu
ujungya tidak memiliki kuncup
• Tidak terdapat kuncup/tunas di ketiak anak
daun
Daun Majemuk (folium compositum)

a. Tangkai daun
(petiolus
communis)
b. Tangkai anak
daun
(petiololus)
c. Anak daun
(foliolum)
d. Rakhis
a c
e. Ibu tangkai
b
daun
Daun Majemuk (folium compositum)

Daun Majemuk Menyirip (pinnatus)


Daun Majemuk Menjari (palmatus)
Daun Majemuk bangun kaki (pedatus)
Daun Majemuk campuran (digitato pinnatus)
Daun Majemuk (folium compositum)

1. Daun Majemuk Menyirip (pinnatus)


jika anak daun tersusun seperti sirip di kanan
dan kiri ibu tangkai daun

Swietenia macrophylla
Daun Majemuk (folium compositum)

2. Daun Majemuk Menjari (palmatus)


jika anak daun tersusun menyebar seperti jari tangan

Ceiba pentandra Sterculia feotida


Daun Majemuk (folium compositum)

3. Daun Majemuk bangun kaki (pedatus)


Serupa daun majemuk menjari tapi 2 anak daun paling tepi
duduk pada tangkai yang menyatu

Arisaema sp.
Daun Majemuk (folium compositum)

4. Daun Majemuk campuran (digitato pinnatus)


Anak daun tersusun menyirip tetapi cabang
ibu tangkai daun memencar seperti jari-jari

Mimosa sp.
Daun Majemuk (folium compositum)

Daun majemuk menyirip dibedakan menjadi


1. Daun Majemuk Menyirip beranak satu
(unifoliolatus)
2. Daun Majemuk Menyirip genap (abrupte pinnatus)
3. Daun Majemuk Menyirip gasal (imparipinnatus)
Daun Majemuk (folium compositum)

1. a. Daun Majemuk Menyirip beranak satu (unifoliolatus)


Jika salah satu anak helaian daun tinggal satu saja

Citrus maxima
Daun Majemuk (folium compositum)

1. b. Daun Majemuk Menyirip genap (abrupte pinnatus)


Anak daun berpasangan dan pada ujung ibu tangkai daun
Tidak terdapat anak daun

Khaya antotheca
Daun Majemuk (folium compositum)

1. c. Daun Majemuk Menyirip gasal (imparipinnatus)


Ujung ibu tangkai daun terdapat satu helaian anak daun

Canarium asperum
Daun Majemuk (folium compositum)
Daun Majemuk Menyirip
Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkai daun
1. Majemuk menyirip dengan anak daun berpasang-
Pasangan Anak daun berhadapan

Khaya antotheca
Daun Majemuk (folium compositum)
Daun Majemuk Menyirip
Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkai daun
2. Majemuk menyirip dengan anak daun berseling
Anak daun bergantian/berseling

Dalbergia latifolia
Daun Majemuk (folium compositum)

Daun Majemuk Menyirip


Berdasarkan letak anak daun pada cabang ibu tangkainya
1. Majemuk menyirip ganda dua (bipinnatus)
Anak daun duduk pada cabang ibu tangkai daun
tingkat satu, contoh : Falcataria mollucana

2. Majemuk menyirip ganda tiga (tripinnatus)


anak daun duduk pada cabang ibu tangkai daun tingkat dua
contoh : Melia azedarach
Daun Majemuk (folium compositum)

Daun majemuk menyirip ganda


a. Ganda dua
b. Ganda tiga
c. Ganda empat
Daun Majemuk (folium compositum)
Daun Majemuk Menyirip
Berdasarkan ada tidaknya helaian anak daun pada
ujung daun menyirip ganda

1. Majemuk menyirip ganda sempurna


tidak ada helaian anak daun duduk pada ujung
ibu tangkai daun, contoh : Leucaena leucocephala

2. Majemuk menyirip ganda tidak sempurna


ada helaian anak daun yang duduk pada ujung ibu tangkai
daun, contoh : Melia azedarach
Daun Majemuk (folium compositum)

Leucaena leucocephala

Melia azedarach
Daun Majemuk (folium compositum)

Majemuk menjari
1. Majemuk menjari beranak daun satu
2. Majemuk menjari beranak daun dua
3. Majemuk menjari beranak daun tiga
4. Majemuk menjari beranak daun empat
5. Majemuk menjari beranak daun lima
6. Majemuk menjari beranak daun banyak
Daun Majemuk (folium compositum)

1. nam-nam (Cynometera cauliflora)


2. Havea brasiliensis
3. Gynandropsis pentaphylla
4. Ceiba pentandara
Duduk/Susunan Daun (Phyllotaxis)

Nodus : tempat menempelnya pangkal tangkai daun


Internodia : ruang antar nodus
Duduk/Susunan Daun (Phyllotaxis)
1. Satu helaian
a. Tersebar, jika arah tangkai daun ke segala arah /lebih dari 2
arah,
contoh : Manilkara kauki
- Roset akar
jarak antar daun sangat pendek
sehingga tampak bergerombol
di pangkal batang dekat dengan
permukaan tanah
- Roset daun
Letaknya pada ujung batang
Duduk/Susunan Daun (Phyllotaxis)
1. Satu helaian
b. Berseling, jika arah tangkai daun membentuk
bidang sejajar/2 arah
contoh : Diospyros celebica
Duduk/Susunan Daun (Phyllotaxis)
2. Dua helaian
Bersilang berhadapan
Contoh : Tectona grandis
Duduk/Susunan Daun (Phyllotaxis)
2. Dua helaian
Berhadapan
Contoh : Eugenia cumini
Duduk/Susunan Daun (Phyllotaxis)
3. Lebih dari dua helaian
Berkarang
contoh : Alstonia scholaris
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai