Anda di halaman 1dari 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KONSEP DASAR MEDIS

1. Definisi
WHO (1961) mengganti istilah bayi prematur dengan bayi berat
lahir rendah (BBLR), karena disadari tidak semua bayi dengan berat
badan kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bukan bayi prematur.
(Mochtar, Rustam:1998)
BBLR merupakan bayi (neonatus) yang lahir dengan memiliki
berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram.
(Hidayat, Azis Alimul:2005)
Bayi Berat Badan Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor
yang mengakibatkan kematian pada masa perinatal. (jurnal Pipit Festy
w¹)
Berat badan lahir rendah merupakan salah satu penyebab angka
morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi pada neonatus. (jurnal
Mandala of Health. Volume 5, Nomor 2, Mei 2011)

2. Etiologi
Sering faktor penyebab tidak diketahui ataupun kalau diketahui
faktor penyebab tidaklah berdiri sendiri, antara lain adalah:
a. Faktor genetik atau kromoson
b. Infeksi
c. Bahan toksik
d. Radiasi
e. Insufisiensi atau disfungsi plasenta
f. Faktor nutrisi
g. Faktor-faktor lain-lain seperti merokok, pemium alkohol, bekerja
berat masa hamil, plasenta previa, kehamilan ganda, obat-obatan,
dan sebagainya. (Mochtar, Rustam:1998)
3. Klasifikasi
Dalam penentuan bayi dengan berat badan lahir rendah terdapat
beberapa istilah yang perlu diketahui seperti:
a. Prematuritiis murni
Prematuritiis murni atau dikenal dengan nama prematur ini
mempunyai maksud bahwa neonatus dengan usia kehamilan yang
kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan
berat badan untuk masa kehamilan atau dapat dikenal dengan nama
neonatus kurang bulan sesuai dengan masa kehamilan.
Bayi prematuritas murni ini memiliki ciri diantaranya :
berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45
cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, masa gestasinya kurang dari
37 minggu, kulit tipis dan transparan, kepala lebih besar daripada
badan, lanugo banyak terutama pada dahi, pelipis, telinga, dan
lengan, lengan subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar, labio
minora belum tertutup oleh labia mayora (pada wanita) dan pada
laki-laki testis belum turun, tulang rawan dan daun telinga imatur,
bayi kecil, posisi masih posisi fetal, pergerakan kurang dan lemah,
tangisan lemah, pernapasan belum teratur dan sering mengalami
serangan apnea, reflek tonus leher lemah, refleks menghisap, dan
menelan serta refleks batuk belum sempurna.
b. Dismaturitas
Dismaturitas merupakan bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan.
Dikatakan dismatur apabila bayi memiliki ciri pada
preterm seperti pada prematuritas, term dan post term akan
dijumpai kulit berselubung verniks kaseosa tipis atau tidak
ada,kulit pucat atau bernoda mekonium, kering keriput tipis,
jaringan lemak dibawah kulit tipis, bayi tampak gesit, aktif dan
kuat, tali pusat berwarna kuning kehijauan.

4. Faktor yang memengaruhi berat badan lahir rendah


Salah satu faktor yang memengaruhi berat badan lahir rendah ialah
faktor usia ibu, angka kejadian prematurnitas tertinggi ialah pada usia
ibu dibawah 20 tahun dan multigravida yang jarak kelahirannya terlalu
dekat dan keadaan sosial ekonomi, keadaan ini sangat berpengaruh
terhadap timbulnya prematuritas, kejadian yang tinggi terdapat pada
gangguan sosial ekonomi yang rendah. Hal ini disebabkan oleh
keadaan gizi yang kurang baik dan pengawasan antenatal yang kurang.
(mitayani, 2009)
Dengan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan berat
badan lahir, maka jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah akan
dapat dicegah dan diperkecil angka kejadiannya. (jurnal, desember
2011)

5. Perawatan
Yang perlu diperhatikan adalah pengaturan suhu lingkungan,
pemberian makanan, dan siap sedia dengan tabung oksigen. Pada bayi
prematur makin pendek masa kehamilan, makin sulit dan banyak
persoalan yang akan dihadapi, dan makin tinggi angka kematian
perinatal. Biasanya kematian disebabkan oleh gangguan pernafasan,
infeksi, cacat bawaan, dan trauma pada otak.

a. Pengaturan suhu lingkungan


Bayi dimasukkan dalam inkubator, cara perawatan bayi dalam
inkubator merupakan cara memberikan perawatan pada bayi
dengan dimasukkan kedalam alat yang berfungsi membantu
terciptanya suatu lingkungan yang cukup dengan suhu yang
normal. Dalam pelaksanaan perawatan di dalam inkubator terdapat
dua cara yaitu:
1) Inkubator tertutup
(a) Inkubator harus selalu tertutup dan hanya dibuka apabila
dalam keadaan tertentu seperti apnea, dan apabila membuka
inkubator usahakan suhu bayi tetap hangat dan oksigen
harus selalu disediakan.
(b) Tindakan perawatan dan pengaobatan diberikan melalui
hidung.
(c) Bayi harus keadaan telanjang (tidak memakai pakaian)
untuk memudahkan observasi.
(d) Pengaturan panas disesuaikan dengan berat badan dan
kondisi tubuh.
(e) Pengaturan oksigen selalu diobservasi.
(f) Inkubator harus ditempatkan pada ruangan yang hangat
kira-kira dengan suhu 27 derajat celcius.
2) Inkubator terbuka
(a) Pemberian inkubator dilakukan dalam keadaan terbuka saat
pemberian perawatan pada bayi.
(b) Menggunakan lampu pemanas untuk memberikan
keseimbangan suhu normal dan kehangatan.
(c) Membungkus dengan selimut hangat.
(d) Dinding keranjang ditutup dengan kain atau yang lain untuk
mencegah aliran udara.
(e) Kepala bayi harus ditutup karena banyak panas yang hilang
melalui kepala.
(f) Pengaturan suhu inkubator disesuaikan dengan berat badan
sesuai dengan ketentuan dibawah ini:

Berat 0-24 jam 2-3 hari 4-7 hari 8 hari


badan (derajat (derajat (derajat (derajat
lahir celcius) celcius) celcius) celicius)
(gram)
1500 34-36 33-35 33-34 32-33
1501- 33-34 33 32-33 32
2000
2001- 33 32-33 32 32
2500
>2500 32-33 32 31-32 32

Keterangan:
Apabila suhu kamar 28-29 derajat celcius hendaknya
diturunkan 1 derajat celcius setiap minggu dan apabila berat
badan bayi sudah mencapai 2000 gram bayi boleh dirawat
di luar inkubator dengan suhu 27 derajat celcius.
b. Makanan bayi berat badan lahir rendah
Umumnya bayi prematur belum sempurna refleks menghisap dan
batuknya, kapasitas lambung masih kecil, dan daya enzim
pencernaan, terutama lipase masih kurang. Maka makanan dengan
pipet sedikit-sedikit namun lebih sering. Sedangkan pada bayi
small for date sebaliknya kelihatan seperti orang kelaparan, rakus
minum dan makan. Yang harus diperhatikan adalah terhadap
kemungkinan terjadinya pneumonia aspirasi.

6. Prognosis bayi berat badan lahir rendah


Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8 kali lebih
besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama.
Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah.
Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya
dijumpai kelaainan komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi
pneumonia, perdarahan intrakranial, dan hipoglikemia. Bila bayi ini
selamat kadang-kadang dijumpai kerusakan pada syaraf dan akan
terjadi gangguan bicara, IQ yang rendah, dan gangguan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai