Aplikasi Transcultural Nursing Sepanjang Daur Kehidupan Manusia
Aplikasi Transcultural Nursing Sepanjang Daur Kehidupan Manusia
KEHIDUPAN MANUSIA
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Psikososial Dan
Budaya Dalam Keperawatan
Dosen Pengampu : Nia Restiana,M.Kep. Sp.Kep.J
Disusun Oleh :
Adit Rijki Maulana C2114201018
Ananta Putra C2114201046
Nafil Ikhsan Hibatullah C2114201059
Muhammad Fadil Y C2114201114
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang APLIKASI TRANSCULTURAL NURSING
SEPANJANG DAUR KEHIDUPAN MANUSIA.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Nia Restiana,M.Kep.
Sp.Kep.J selaku dosen pengampu mata kuliah Psikososial Dan Budaya
Keperawatan yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang selalu setia
membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................11
1. Pengkajian...............................................................................................11
2. Diagnosa Keperawatan............................................................................11
3. Intervensi Keperawatan..........................................................................11
4. Implementasi Keperawatan :...................................................................15
5. Evaluasi Keperawatan :...........................................................................15
BAB IV .................................................................................................................17
1. Kesimpulan.................................................................................................17
DAFTAR ISI..........................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
1. Indetitas
A. Indetitas klien
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku : Sunda
Agama : Islama
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku : Sunda
Pada tanggal 25 Mei 2019 pukul 09.09 WIB didapatkan pasien mengeluh
pusing , sakit kepala, mual, muntah pada waktu pagi sebelum makan dan sore
hari, pasien juga mengeluh badan terasa lemah saat melakukan aktivitas seperti
mencuci dan membersihkan rumah. Ibu mengatakan belum pernah menderita
penyakit kurang darah sebelumnya dan pasien rutin kontrol kehamilan di fasilitas
kesehatan setiap 1 kali sebulan. Anggota keluarga yang menderita penyakit
kurang darah tidak ada, demikian juga yang menderita penyakit keturunan seperti
hipertensi dan diabetes mellitus. Haid pertama dialami oleh Ny. J.T.P pada umur
13 tahun dengan siklus 28 hari teratur, dan lamanya 5 hari. Dalam sehari pasien
ganti pembalut 3x ganti dalam sehari dengan konsistensi encer, warna merah.
Pasien menikah sah pada tahun 2011 dengan usia perkawinan saat ini 8 tahun.
Riwayat kehamilan lalu yakni, anak ke satu umur kehamilan anak pertama 9 bulan
5 hari, tidak ada penyulit dalam kehamilan, jenis persalinan normal di tolong oleh
bidan, tidak ada penyulitan dalam persalinan, tidak ada laserasi dan sekarang anak
pertama umur 7 tahun. Anak kedua umur kehamilan anak ke dua 9 bulan, tidak
ada penyulit dalam kehamilan, jenis persalinan normal ditolong oleh bidan, tidak
ada penyulitan dalam persalinan, tidak ada laserasi dan sekarang umur anak kedua
4 tahun. Data keluarga berencana yang diikuti oleh ibu yakni anak pertama lahir
ibu pakai KB suntik dan anak ke dua ibu pakai KB pil dan ada rencana setelah
melahirkan anak ke tiga ibu mau steril, alasan ibu steril karena tiga anak sudah
cukup. Haid pertama hari terakhir (HTHP) pada tanggal 3 Oktober 2018, sesuai
dengan HPHT pasien dapat tafsiran persalinan (TP) pasien adalah tanggal 30 Juni
2019. Ibu mengatakan saat hamil muda kemarin ibu sering pusing, mual dan
muntah, dan saat hamil tua yang sering dirasakan pusing, sakit kepala, mual,
muntah pada waktu pagi sebelum makan dan sore hari, pasien juga mengeluh
badan terasa lemah saat melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan
rumah dengan tekanan darah 110/70 mmHg, berat badan 54 kg, tinggi badan
156cm, linggar lengan atas 23,5 cm. Secara psiokologi, ibu mengatakan
kehamilan sekarang adalah kehamilan yang diinginkan, ibu siap memberikan ASI
ekskusif selama 6 bulan. Selain itu, Suami pun mendukung sepenuhnya selama
kehamilan dan setelah kelahiran bayi nanti. Pasien beragama islam. Pasien selalu
mengikuti ibadah setiap hari. Ekonomi keluarga cukup, setiap bulan penghasilan
suami Rp 1.500,0000 perbulan. Pasien sudah mempunyai rumah sendiri dan
tinggal bersama saumi dan anak-anak.
3. Factor teknologi
Klien menyatakan beragam Islam, percaya kepada ilmu sihir dan hal hal
gaib. Klien percaya bila bayinya dibawa terlalu lama dari rumah maka bayinya
akan hilang dibawa Gendolwewe Atau Kolongwewe. Biasanya bayi tersebut akan
dibawa selepas maghrib, karena menurut meraka bayi masih berbau amis dan
mahluk gaib sangat menyukai hal hal yang berbau amis. Bayi tersebut biasanya
digunakan tumbal oleh meraka yang memuja ingin awet muda. Biasanyan bagi
keluarga yang baru saja memliki bayi akan menggunakan tradisi “Meutingan”
Yaitu tradisi menginap di rumah keluaga yang baru saja melahirkan. Mereka
biasanya Ngaos (membaca ayat Ayat suci AL Qur’an) selama 7 hari 7 malam
yang dimulai Selepas maghrib sampai dengan isya. Meraka percaya dengan cara
tersebut bayi yang baru saja lahir tidak akan hilang.
6. Factor nilai
Nilai budaya dipihak gaya hidup bahasa yan digunakan adalah bahasa
Sunda. Wanita setelah melahirkan pantang makanan yang berbau hanyir (amis)
seperti ikan, telur karena akan menyebabkan proses penyembuhan pada alat
kelamin akan lama (sulit kering). Ibu diwajibkan menggunakan kain panjang
(stagen) agar perut ibu dapat kembali seperti keadaan semua keadaan semua
sebelum hamil 3 bulan. Bagi bayi, sebelum berusia 40 hari bayi akan dipasangkan
bawang putih, peniti, jarum, dan guntingyang dimasukkan ke dalam kantong
(Buntel kadut) dan disematkan pada baju bayi. Pada saat kehamilan anak pertama
ibu membuang air susu petama yang masih berwarna bening (colostrum) karena
menurut ibu dan orang tua bayi akan mengalami keracunan dan mati. Bayi yang
belum diberi ASI akan diberi air gula jawa sampai usia ± 3 hari, bahkan anak
yang pertama pada hari kedua diberimakan dengn pisang karena bayinya yang
masih lapar meskipun sudah diberi air gula jawa. Untuk plasenta bayi, orang tua
bayi akan mencuci bal sampai bersih, diberi pelengkapan (tujuh potong kain perca
dengan warna berbeda), dibungkus dengan kain putih bersih dan dikubur
dibelakang rumah. Selama 7 hari 7 malam deberi penerangan dengan tujuan agar
bayi yang baru lahir juga akan terang. Meraka percaya bahwa Bali Adalah saudara
muda yang akan mendampingi bayi dalam keadaan suka dan duka.
Keduanya adalah pasangan muda, yang mencari nafkah hanya laki laki,
berkerja dengan cara merantau ke daerah lain untuk berdagang, kehadiran mertua
dan ibu dari pihak wanita sangat membantu ibu dalam perawatan bayi. Biaya
persalinan ditanggung bersama sama antar keluarga perempuan dan laki laki.
PEMBAHASAN KASUS
1. Pengkajian
DS :
- Klien mengeluh pusing
- Klien mengatakan Sakit kepala
- Klien mengatakan mual, muntah pada waktu pagi sebelum makan
dan sore hari
- Klien mengeluh badan terasa lemah saat melakukan aktivitas seperti
mencuci dan membersihkan rumah.
DO :
- Klien terlihat lemas
- tekanan darah 110/70 mmHg
- suhu 36,5 0C,
- nadi 80x/menit,
- respirasi 18x/menit
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
Teraputik :
-Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(misalnya TENS, hipnosis, upresur, terapi musik, biofeedback,
terapi pijat, aromaterapl, teknik imajinasi terbimbing, kompres
hangat dingin, terapi bermain)
-Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (misalnya suhu
ruangan, pencahayaan, kebisingan)
-Fasilitasi istirahat dan tidur -Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri.
Edukasi :
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyer
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat Alurkan teknik
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri.
Kolabirasi :
-Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Edukasi :
-Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik atau olahraga secara
rutin
-Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain/
aktivitas lainnya
-Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
-Anjurkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat (miss.
Kelelahan, sesak nafas saat aktivitas)
-Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan Kolabirasi
3.Manajemen mual
Observasi :
-Identifikasi pengalaman mual
-Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan (mis. bayi anak-
anak, dan mereka yang tidak dapat berkomunikasi secara efektif)
-Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup (mis, nafsu
makan, aktivitas, kinerja, tanggung jawab peran, dan tidur)
-Identifikasi faktor penyebab mual (mis pengobatan dan prosedur)
-Identifikasi antiemelk untuk mencegah mual (kecuali mual pada
kehamilan)
-Monitor mual (mis, frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
-Monitor asupan nutrisi dan kalori
Terapeutik :
-Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (mis, bau tak sedap,
suara, dan rangsangan visual yang tidak menyenangkan)
-Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual (mis. kecemasan,
ketakutan, kelelahan)
- Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
-Berikan makanan dingin, cairan bening, tidak berbau dan tidak
berwama, jika padu Edukesi,
-Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup Anjurkan sering
membersihkan mulut, kecuali jika merangsang mual
-Anjurkan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak
-Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi
mual (mis. blofeedback, hipnosis, relaksesi, terapi musik,
akupresur).
Kolaborasi : - Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
3.Manajemen muntah
Observasi :
-Identifikasi karakteristik muntah (mis. warna, konsistensi, adanya
darah, durasi) -Periksa volume muntah
-Identifikasi riwayat diet (mis. makanan yang disuka, tidak disukal,
dan budaya)
-Identifikasi faktor penyebab muntah (mis. pengobatan dan
prosedur)
-Identifikasi kerusakan esofagus dan faring posterior jika muntah
terlalu lama efek manajemen muntah secara menyeluruh
-Monitor efek manajemen muntah secara menyeluruh
Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
Terapeutik :
-Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah (mis. bau tak sedap,
suara, den stimulus yang tidak menyenangkan)
-Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab muntah (mis,
kecemasan, ketakutan)
-Atur posisi untuk mencegah aspirasi
-Pertahankan kopatenan jalan napas -Bersihkan mulut dan hidung
Berikan dukungan fisik saat muntah (mis. membantu membungkuk
atau menundukkan kepala)
-Berikan kenyamanan selama muntah (mis, kompres dingin, atau
sediakan pakan kering dan bersih)
-Berikan cairan yang tidak mengandung karbonaal minimal 30
menit setelah muntah
Kolaborasi :
-Anjurkan membawa kantong plastik untuk menampung muntah
Ajurkan memperbanyak istirahat
-Ajarkan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengelola
muntah (mis. biofeedback, sipnosis, relaksasi, terapi musik,
akupresur).
- Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
4. Implementasi Keperawatan :
5. Evaluasi Keperawatan :
1. Kesimpulan