S1Kep - SAP PENYAKIT STROKE - Kelompok 2
S1Kep - SAP PENYAKIT STROKE - Kelompok 2
Disusun Oleh:
Kelompok 2
Ananta Putra C2114201046
Chairunnisa Nurrahimah C2114201085
Dede Ovi Sopiah C2114201065
Destria Nurul Fauzia C2114201047
Kaka Azi Fadhilah Pebrian C2114201084
Muhamad Iqbal Assabiq C2114201032
Nafil Ikhsan Hibatullah C2114201059
Salma Siti Khujaipah C2114201043
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan Penyuluhan Kesehatan tentang Kegawat Daruratan penyakit Stroke
Tidak lupa Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Hana Ariyani, M.Kep dan
Ibu Ida Rosidawati, M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatan
Gawat Darurat yang telah membimbing Kami dalam pengerjaan tugas Penyuluhan
Kesehatan ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka, Saya menerima saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata Kami berharap semoga Penyuluhan Kesehatan tentang Kegawat
Daruratan penyakit Stroke ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta
memberikan manfaat bagi para pembaca.
Tasikmalaya, 01 Juli 2023
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Pembahasan : Penyakit Stroke
Sub Pokok Pembahasan : Pengetahuan dan Pengendalian Kegawat Daruratan
penyakit Stroke
Hari/Tanggal : Senin/20 November 2023
Waktu : 08.00 – 08.50
Tempat : Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya
Sasaran : Masyarakat Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya
1.1 Analisa Situasi
Peserta penyuluhan adalah klien yang mengalami penyakit Stroke dan juga
keluarga klien Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Dimana Stroke
merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf
(deficit neurologic) akibat terhambatnya aliran darah ke otak.
Stroke adalah sindrom yang terdiri dari tanda dan/atau gejala hilangnya fungsi
sistem saraf pusat fokal (atau global) yang berkembang cepat (dalam detik atau
menit). Gejala-gejala ini berlangsung lebih dari 24 jam atau menyebabkan
kematian, selain menyebabkan kematian stroke juga akan mengakibatkan dampak
untuk kehidupan.
Oleh karena itu, salah satu edukasi mengenai Pengetahuan dan Pengendalian
Kegawat Daruratan Penyakit Stroke merupakan salah satu strategi untuk
meningkatkan pengetahuan klien da juga keluarga untuk dapat menghindari faktor
resiko dan cara pencegahan yang bisa di lakukan oleh keluarga.
1.2 Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 40 menit klien dan keluarga
dapat mengetahui dan memahami dengan jelas tentang penyakit Stroke.
1.3 Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan pada ibu hamil, diharapkan sasaran
akan mampu:
a. Menjelaskan pengertian Penyakit Stroke
b. Menjelaskan Cara Mengenali Gejala Stroke.
1
2
• Mengucapkan salam
penutup.
1.8 Evaluasi
1. Evaluasi Stuktural
a. Sasaran hadir ditempat penyuluhan sesuai waktu yang sudah dijadwalkan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan
c. Pengorganisasian penyelenggaraan di tempat penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran antusias terhadap materi yang disampaikan
b. Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai akhir
acara
c. Ada beberapa sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat
menyimpulkanhasil penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
No Evaluasi Lisan Respon Audiens Nilai
1 Apa pengertian Penyakit Audiens dapat
Stroke? memahami definisi
Penyakit Stroke
2 Bagaimana Cara Mengenali Audiens dapat
Gejala Stroke? menyebutkan Cara
Mengenali Gejala
Stroke
3 Apa Gejala stroke FAST Audiens dapat
(Face, Arms, Speech, menyebutkan
Time)? Gejala stroke
FAST (Face, Arms,
Speech, Time)
5
8. Muka Merot
pertama setelah stroke. Hal itulah yang menjadi fokus utama rehabilitasi
medis, yaitu untuk mengembalikan kemandirian pasien mencapai
kemampuan fungsional yang optimal. Proses pemulihan fungsional terjadi
berdasarkan pada proses reorganisasi atau plastisitas otak melalui
1. Proses substitusi
Proses ini sangat tergantung pada stimuli eksternal yang
diberikan melalui terapi latihan menggunakan berbagai metode terapi.
Pencapaian hasilnya sangat tergantung pada intaknya jaringan kognitif,
visual dan proprioseptif, yang membantu terbentuknya proses belajar
dan plastisitas otak.
2. Proses kompensasi
Proses ini membantu menyeimbangkan keinginan aktivitas
fungsional pasien dan kemampuan fungsi pasien yang masih ada. Hasil
dicapai melalui latihan berulang- ulang untuk suatu fungsi tertentu,
pemberian alat bantu, perubahan perilaku atau perubahan lingkungan.
Proses pemulihan fungsional tersebut terjadi berdasarkan proses
plastisitas otak yang merupakan kemampuan unik yang membedakan
sistem saraf dari jaringan lain, karena neuron tidak memiliki
kemampuan seperti jaringan lain untuk melakukan regenerasi.
DAFTAR PUSTAKA
Mutiarasari, D. (2019). Ischemic stroke: symptoms, risk factors, and prevention.
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, 6(1), 60-73.
Setyaningsih, V., & Rejeki, H. (2021, December). Penerapan Terapi Rom Terhadap
Perubahan Rentang Gerak Pada Klien Lansia Pasca Stroke. In Prosiding
Seminar Nasional Kesehatan (Vol. 1, pp. 755-759).
Dr. Verury Verona Handayani. Juni 2023. Apa saja penyebab stroke? Ini
jawabannya https://www.halodoc.com/artikel/apa-saja-penyebab-stroke-ini-
jawabannya . Diakses pada 13 November 2023.
11