Anda di halaman 1dari 5

HAKIKAT MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM

Konsep manusia dalam pandangan Islam adalah konsep sentral bagi setiap disiplin ilmu
sosial kemanusiaan yang menjadikan manusia sebagai objek formal dan materialnya. Agar
konsep manusia yang kita bangun bukan semata-mata merupakan konsep yang spekulatif,
maka kita mesti bertanya pada zat yang mencipta dan mengerti manusia, yaitu Allah SWT,
melalui al-Qur’an. Lewat al-Qur’an Allah memberikan rahasia-rahasia tentang manusia.
Secara etimologi istilah manusia di dalam al-Qur’an ada empat kata yang dipergunakan,
yakni al-Insan, al-Basyar, BaniAdam, Dzurriyat Adam, al-Nas. Para ahli kerohanian Islam
atau lebih populer para ahli ilmu tasawuf, memandang manusia bukan sekedar makhluk lahir
yang berakal, akan tetapi manusia mereupakan seorang hamba Allah Ta’ala yang mempunyai
dua dimensi lahiriyah dan bathiniyah. Berbicara masalah pertumbuhan dan perkembangan,
kata kunci utamanya yaitu perubahan. Perubahan dalam diri manusia terdiri atas perubahan
kualitatif akibat dari perubahan psikis, dan perubahan kuantitatif akibat dari perubahan fisik.

HAKIKAT MANUSIA
Hakikat Manusia
Manusia adalah keyword yang harus dipahami terlebih dahulu bila kita ingin
memahami pendidikan. Untuk itu perlu kiranya melihat secara lebih rinci tentang
beberapa pandangan mengenai hakikat manusia:5
1. Pandangan Psikoanalitik
Dalam pandangan psikoanalitik diyakini bahwa pada hakikatnya manusia
digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam dirinya yang bersifat instingtif. Hal
ini menyebabkan tingkah laku seorang manusia diatur dan dikontrol oleh
kekuatan psikologis yang memang ada dalam diri manusia. Terkait hal ini diri
manusia tidak memegang kendali atau tidak menentukan atas nasibnya seseorang
tapi tingkah laku seseorang itu semata-mata diarahkan untuk mememuaskan
kebuTuhan dan insting biologisnya.
2. Pandangan Humanistik
Para humanis menyatakan bahwa manusia memiliki dorongan-dorongan
dari dalam dirinya untuk mengarahkan dirinya mencapai tujuan yang positif.
Mereka menganggap manusia itu rasional dan dapat menentukan nasibnya sendiri.
Hal ini membuat manusia itu terus berubah dan berkembang untuk menjadi
pribadi yang lebih baik dan lebih sempurna

Dan sekarang saya akan mencoba menjelaskan asal usul manusia menurut Al-Qur’an
Diantara sekian banyak penemuan yang sudah didapatkan oleh para peneliti dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin canggih,akan tetapi masih ada
satu permasalahan yang hingga detik ini masih belum mampu ada jawaban dari manusia
secara tepat dan benar,dan masalah itu adalah asal usul dari adanya manusia.

Menurut kitab suci Al-Qur’an pada surat AL-HIJR (15),28-29,asal usul manusia adalah
ketika ALLAH berfirman ; dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada para
malaikat;”sesungguhnya aku akan menciptakan seseorang dari tanah liat kering yang berasal
dari lumpur hitam yang diberi bentuk,maka apabila aku telah menyempurnakan
kejadianya,danb telah meniupkan kedalamnya ruh ciptanku maka tunduklah kamu kepadanya
dengan bersujud.
Ada beberapa tahapan kejadian manusia diantaranya adalah

 Proses kejadian manusia pertama (adam)


 Dalam Al-Qur’an sudah dijelaskan bahwa adam diciptakan oleh allah oleh tanah yang
kering kemudian dibentuk yang sebaik-baiknya,setelah sempurna maka allah
mentiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup.
 Proses kejadian manusia kedua (siti hawa )
 Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh allah di dunia ini selalu dengan
keadaan berpasang-pasangan,demikian pula halnya dengan manusia,allah
berkehendak menciptakan lawan jenis untuk di jadikanteman hidu atau biaa disebut
dengan istri
 Proses kejadian manusia ketiga (keturunan adam dan hawa )
 Kejadian manuia ketiga adalah kejadian semua keturunan adam dan hawa kecuali
Nabi Isa a.s dalam proses ini dapat dilihat menurut Al-Qur’andan Al-hadist dan dapat
juga ditinjau secara medis
 Dari penyajian diatas dapat disimpulkan bahwa asal usul manusia menurut Al-Qur’an
adalah manusiaitu berasal dari sariu pati tanah yang berasal dari lumpur hitam dan
setelah itu dibentuk ,dan dalam penciptaanya terdapat tiga proses bagaimana manusia
dimuka bumi ini,dan semua itu sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an

Potensi potensi manusia


Manusia menurut agama Islam adalah makhluk Allah yang berpotensi. Di dalam al-Quran ada
tiga kata yang digunakan untuk menunjuk kepada manusia, kata yang digunakan adalah bashar,
insan atau nas dan bani adam. Potensi itu meliputi: potensi jasmani (fisik), ruhani (spiritual), dan
akal (mind). Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan
dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya.
Semua itu tergantung dari bagaimana mereka memanfaatkan potensi yang melekat dalam
dirinya. Secara umum, macam-macam potensi manusia terdiri dari (1) Potensi fisik, merupakan
organ fisik manusia yang dapat digunakan dan diberdayakan untuk berbagai kepentingan dalam
pemenuhan kebutuhan hidup. (2) Potensi mental intelektual (intelectual quotient), merupakan
potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia (terutama otak belahan kiri). (3) Potensi sosial
emosional (emotional quotient), merupakan potensi kecerdasan yang ada pada otak manusia
(terutama otak belahan kanan). (4) Potensi mental spiritual (spiritual quotient), merupakan potensi
kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan di luar
ego atau jiwa sadar (bukan hanya mengetahui nilai, tetapi menemukan nilai). (5) Potensi
ketangguhan (adversity quotient), merupakan potensi kecerdasan manusia yang bertumpu pada
bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang
tinggi. Potensi-potensi tersebut, pada dasarnya masih merupakan kemampuan yang belum
terwujud secara optimal. Oleh karena itu, dibutuhkan hal lain agar potensi tersebut dapat
didayagunakan, tentu saja manusia mesti memiliki ambisi. Ambisi inilah yang mendorong orang
untuk berusaha meraih keinginannya. Tanpa ambisi, orang hanya akan merasa puas dengan
kondisi yang dimilikinya sekarang, tidak ada keinginan untuk mengubahnya menjadi lebih baik.

Kelemahan kelemahan manusia


Ada 9 fakta kelemahan manusia disebutkan dalam Al Quran. Secara kodrati manusia
memiliki kelemahan (QS an-Nisa [4]: 28). Kelemahan manusia yang disebutkan dalam Al
Quran bermacam-macam.

Beberapa di antaranya merupakan tabiat buruk manusia. Berikut pemaparannya :

1. Manusia itu suka membantah:


Hal ini terungkap dalam Al Quran surat Al-kahfi ayat 54 :
“Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini
bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak
membantah.”
2. Manusia itu bersifat lemah:
Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat An-Nisa ayat 28 :
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.”
3. Manusia itu zalim dan bodoh :
Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Ahzab ayat 72 :
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat
zalim dan amat bodoh.”
4. Manusia itu kikir:
Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Isra’ ayat 100 :
“Katakanlah: ‘Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat
Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya’. Dan
adalah manusia itu sangat kikir.”

5. Mencintai kehidupan dunia:


Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Qiyamah ayat 20 :
“Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan
dunia.”
6. Manusia suka melampaui batas:
Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Alaq ayat 6 :
“Ketahuilah sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas.”
7. Manusia kadang malas berbuat baik:
Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Ma’arij ayat 21 :
“Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir.”
8. Manusia senang berkeluh kesah dan gelisah :
Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Ma’arij ayat 19 :
“Sesungguhnya manusia diciptakan berkeluh kesah lagi kikir.”
9. Manusia sering tergesa-gesa:
Hal ini terungkap dalam Al Qur’an surat Al-Anbiya ayat 37 :
“Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu
tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan
segera.”

Kelebihan manusia
Kelebihan Manusia adalah mempunyai akal,sehingga manusia dapat berpikir dengan
maksimal berbeda dengan makhluk lainnya.

Pembahasan
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” atau “mens” yang dapat di artikan sebagai
berpikir, berakal budi atau makhluk yang mempunyai akal dan budi pekerti (mampu
menguasai makhluk lain).

Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau
realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna di banding makhluk
yang lainnya,sebagaimana dalil surat At-tin ayat 4 :

‫َلَقۡد َخ َلۡق َنا اِاۡل ۡن َس اَن ِفۤۡى َاۡح َس ِن َتۡق ِو ۡي ٍم‬

Artinya : Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.

Mengapa Allah memberi kita akal?,Allah ingin agar kita beribadah kepadanya. Sebagaimana
allah berfirman dalam alquran :

‫ُهَّللا اَّلِذ ي َخ َلَق َس ْبَع َس َم اَو اٍت َوِم َن األْر ِض ِم ْثَلُهَّن َيَتَنَّز ُل األْم ُر َبْيَنُهَّن ِلَتْع َلُم وا َأَّن َهَّللا َع َلى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد يٌر َو َأَّن َهَّللا َقْد َأَح اَط ِبُك ِّل‬
‫َش ْي ٍء ِع ْلًم ا‬

Artinya : “Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah
berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
dan sesungguhnya Ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu.” (QS. Ath Thalaq: 12).

Sifat sifat manusia


1. Karakter Positif
Manusia adalah salah satu makhluk yang hidup di muka
bumi, juga merupakan makhluk yang memiliki karakter paling
unik. Secara fisik manusia tidak begitu berbeda dengan binatang,
sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan manusia yang utama,
antara manusia
dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya
melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang
memilikinya, sedangkan binatang hanya meiliki kebiasaankebiasaan yang bersifat instingtif.
Berkaitan dengan kelebihan manusia dalam dimensi
pengetahuan ini, dalam Muqaddimah, Ibnu Khaldun menyatakan
bahwa: Manusia berbeda dengan makhluk lainnya karena
kemampuannya berfikir yang memberikan petunjuk kepadanya,
mendapatkan mata pencaharian, bekerja sama antar sesamanya,
berkumpul dalam rangka untuk bekerja menerima dan
menjalankan ajaran yang dibawa para Nabi dari Allah Swt.,serta
mengikuti jalan kebaikan yang membawanya menuju alam
akhirat. Manusia selalu berfikir dalam semua ini, dan tidak
pernah terlepas dari berfikir sama sekali.
2. Karakter Negatif
Selain karakter positif yang dimiliki manusia tersebut.
Tetapi juga manusia memiliki macam karakter negatif, antara
lain:
a. Sifat tergesa-gesa (QS. Al-Isra: 11)
b. Bertindak bodoh dan mempersulit diri (QS. Al-Ahzab:
72). Kebodohan manusia seringkali muncul dan
menguasai dirinya karena manusia selalu mengikuti
hawa nafsu sendiri, tidak condong pada hokum-hukum allah
c. Keluh kesah (QS. Al-Ma‟arij: 20). Keluh kesah
manusia seringkali lahir karena keterbatasan dirinya
d. Kikir terhadap miliknya dan cenderung kurang
bersyukur (QS. Al-Ma‟arij: 21. Sifat ini muncul dari
sifat tamak dan kurang sadar bahwa apa yang
diperoleh dan miliki pada hakikatnya merupakan hasil
kerja sama antara sesama manusia.
e. Bertindak melampaui batas (QS. Al-„Alaq: 6).
Kedudukan manusia sebagai makhluk yang
berperilaku baik dan sebagai khalifah seringkali
membuat manusia menjadi angkuh dan besar kepala,
dzolim terhadap sesama manusia, dan merusak alam
semesta

Anda mungkin juga menyukai