Anda di halaman 1dari 12

TUGAS FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN

KONSEP FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN SERTA HUBUNGAN


KEDUANYA

DISUSUN OLEH :
WAHYU NUR ANISYA
NIM 23012090

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN JALUR RPL


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2023
konsep falsafah dan paradigma keperawatan serta hubungan keduanya

A. Pengertian Falsafah Keperawatan


Setiap manusia memerlukan falsafah dalam dirinya. Karena dengan falsafah
seseorang dapat mengartikan nilai, kepercayaan dan pendapat mereka tentang dunia, dan
menginformasikan ide-ide yang dimilikinya. Falsafah hadir dalam diri seseorang
berdasarkan pada pengalaman hidup yang dialaminya, dari cara mereka mengevaluasi
suatu pengamatan dan percobaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Falsafah dalam keperawatan sendiri merupakan keyakinan perawat terhadap nilai-nilai
yang dimilikinya, yang dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam mengaplikasikan
teori keperawatan dan memberikan ruang bagi perawat untuk lebih memahami tentang
keperawatan terutama yang berkaitan dengan praktik keperawatan (Mcintyre &
Mcdonald 2013). Falsafah keperawatan juga berhubungan erat dengan hubungan yang
holistik menyeluruh yang berpusat pada klien sebagai sasaran dan layanan yang diberikan
juga tidak hanya berpusat pada individu yang sakit melainkan individu yang sehat juga
(Asmadi, 2008). Bruce et al. 2014 mendefinisikan falsafah keperawatan menggunakan
kerangka konseptual yang berfokus pada isi, metode dan pandangan hidup. Berikut
kerangka konsep falsafah keperawatan menurut Bruce et al. 2014 :

Falsafah sebagai Falsafah sebagai Falsafah sebagai


bagian dari metode pandangan hidup
keperawatan

Kerangka falsafa Falsafah digunakan Perawat Falsafah


untuk menggunakan mentransformasikan
mengidentifikasi falsafah untuk manusia menjadi
fenomena utama mengkaji lebih bijaksana.
dalam suatu keberagaman dan
keilmuan. pengalaman.
Contoh Perawat mengkaji Sebagai metode Berperan dalam
tentang falsafah mengembangkan
keperawatan, keperawatan teori, praktik
pasien, lingkungan, berguna untuk keperawatan, dan
sehat sakit, menggali profesional
perkembangan kemungkinan, perorangan.
keperawatan, analisis, kritik,
megidentifikasi dan tantangan dan
memvalidasi membuat asumsi,
pengatahuan tentang nilai dan
keperawatan, etika kepercayaan.
keperawatan,
fenomena
keperawatan dan
praktik
keperawatan.

1. Falsafah sebagai bagian dari keperawatan :


Falsafah merupakan bagian dari keperawatan yang berhubungan dengan adanya
fenomena utama dalam suatu profesi dan keilmuan yang terkait dengan manusia, sehat
sakit dan lingkungan. Praktik keperawatan merupakan central dari pemikiran filosofis
yaitu mengenai apa itu perawat, apa itu keperawatan, dan apa yang dimaksud dengan
keperawatan yang benar. Falsafah digunakan untuk membuat keputusan yang tepat dalam
praktik keperawatan. Falsafah sebagai bagian dari keperawatan berguna untuk perawat
praktik, perawat pendidik, dan mahasiswa keperawatan.

2. Falsafah sebagai metode keperawatan


Falsafah sebagai metode keperawatan membantu perawat dalam melakukan
analisis, kritik, menghadapi tantangan, dan mengatasi kejadian situasional terkait dengan
patient safety, dan etika keperawatan. Falsafah keperawatan dapat membantu perawat
dalam mengembangkan kapasitas dirinya sebagai perawat yang menjunjung tinggi moral.
Falsafah juga dapat membantu perawat untuk mengeksplorasi pertanyaan yang berkaitan
dengan bidang non keilmuan yang mungkin penting bagi kemajuan keilmuan
keperawatan itu sendiri. Contohnya dengan menggunakan penyelidikan filosofis perawat
dapat mengajukan pertanyaan seperti apa saja prinsip-prinsip praktik keperawatan? Apa
saja batasan keperawatan? Bagaimana cara mengembangkan hubungan perawatklien?
Dengan memikirkan pertanyaan-pertanyaan tersebut perawat dapat terlatih untuk berpikir
kritis dan logika dalam mendefinisikan ilmu keperawatan.

3. Falsafah sebagai pandangan hidup


Perawat mewujudkan falsafah keperawatan sebagai pandangan hidup dalam setiap
tindakan praktik keperawatan yang dilakukannya meliputi pengetahuan, etika dan
lainnya. Dengan menjadikan falsafah keperawatan sebagai pandangan hidup perawat
dapat mengembangkan teori, praktik keperawatan dan meningkatkan profesionalitas
(Bruce et al. 2014).
B. Paradigma Keperawatan
Paradigma berasal dari bahasa Yunani yang berarti contoh atau sebuah model
yang diambil dari kata kerja “Paradeiknumi”. “Para” berarti disamping atau dekat,
sedangkan “Deiknumi” berarti menunjukan atau mengarahkan (Bahramnezhad et al.
2015). Tahun 1962, kata paradigma pertama kali dikenalkan secara teoritis dan modern
oleh Thomas Kuhn, seorang penulis asal Amerika Serikat. Kuhn berkeyakinan bahwa
paradigma merupakan sebuah temuan ilmiah yang sangat bermanfaat yang dapat
mendefinisikan sebuah kerangka kerja, dan menjelaskan sebuah model (Coppa, 1993).
Para ahli sendiri mendefinisikan paradigma merupakan suatu keyakinan yang
dimiliki oleh sekumpulan peneliti yang mengatur dan mengarahkan penyelidikan dalam
disiplin ilmu untuk memecahkan masalah-masalah ilmiah dan mengatur serangkaian
studi di lapangan. Kategori paradigma dibedakan oleh ontologis, epistemologis dan
metodologis peneliti dalam membuat konsep penelitian. Perbedaan kategori paradigma
ini menyebabkan antara satu paradigma tidak bisa dibandingkan dengan paradigma lain
(Jackson, 2015 ; Bahramnezhad et al. 2015).
Paradigma keperawatan sendiri merupakan sesuatu yang digambarkan sebagai
pondasi bangunan yang memiliki tujuan dan memiliki nilai yang berkaitan antara satu
dan lainnya (Parker, 2006). Bagaimana cara individu berpikir dan pengalaman yang
dimilikinya untuk membantu orang lain dapat menginspirasi terbentuknya paradigma.
Teori keperawatan pada hakikatnya merupakan sesuatu yang terbentuk dari dasar ilmu
pengetahuan, kumpulan metode-metode, dan pengalaman aktivitas individu membantu
orang lain dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Paradigma keperawatan juga
berasal dari adanya pertukaran informasi dan nilai-nilai, konsep-konsep seperti manusia,
kesehatan, lingkungan dan keperawatan. Keterkaitan konsep-konsep ini terefleksikan dari
budaya keperawatan, pengalaman kerja, dan nilai-nilai yang mempengaruhi pemikiran
individu yang didapat dari hasil observasi terhadap suatu kejadian, dan situasi (Duff,
2011).
1. Konsep manusia
Komponen ini merupakan komponen pertama sebagai salah sattu focus
dari pelayanan keprawatan . manusia bertindak sebagai kline dalam
konteks paradigm keperawatan ini bersifat individu, kelompok dan
masyarakat dalam suatu system. System tersebut dapat meliputi:
a. System terbuka, manusia dapat mempengaruhi dan diperngaruhi oleh
lingkungan baik fisik, psikologis, social maupun spiritual sehingga
proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam
pemenuhan kebutuhan dasar.
b. System adaptif, manusia akan merespon terhadap perubahan yang
ada di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan prilaku adaptif
dan maladiftif
c. System personal, interpersonal dan social, manusia memiliki
presepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.
2. Konsep keperawatan
Konsep ini adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bersifat
professional dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia yang dapat
ditunjukkan kepada individu, keluarga atau masyarakat dalam rentang
sehat sakit. Dengan demikian konsep ini memandang bahwa bentuk
pelayanan keperawatan yang diberikan pada klien dalam bentuk
pemberian asuhan keperawatan adalah dalam keadaan tidak mampu, tidak
mau dan tidak yahhu dalam proses pemenuhan kebutuhan dasar.
3. Konsep Sehat Sakit
Komponen ini memandang bahwa keperawatan itu bahwa bentuk
pelayanan yang diberikan pada manusia dalam rentang sehat sakit.
Konsep Sehat (Travis and Ryan,1998)
a. Sehat merupakan pilihan. Suatu pilihan dalam menentukan kesehatan
b. Sehat merupakan gaya hidup, desain gaya hidup menuju pencapaian
potensial tertinggi untuk sehat
c. Sehat merupakan proses, perkembangan tingkat kesadran yang tidak
pernah putus, kesehatan dan kebahagiaan dapat terjadi di setiap
momen, “here and now”.
d. Sehat efisien dalam mengolah energdi , energy yang diperoleh dari
lingkungan, di transfer melalui manusia, disalurkan untuk
memperngaruhi lingkungan sekitar.
e. Sehat integrasi dari tubuh, pikiran dan jiwa, apresiasi yang manusia
lakukan, pikirkan, rasa dan oercaya akan mempengaruhi status
kesehatan
f. Sehat adalah penerimaan terhadap diri.
Keyakinan klien terhadap kesehatan bergantung pada beberapa factor
antara lain presepsi tentang tingkat sehat, factor-faktor yang dapat di
modifikasi seperti demografi (missal jenis dan tempat perumahan),
kepribadian, dan presepsi terhadap keuntungan yang dapat diperoleh
dari prilaku sehat yang positif. Factor pengaruh status kesehatan yaitu:
1. Perkembangan
Status kesehatan dapat dipengaruhi oleh factor perkembangan yang
mempunyai arti bahwa perubahan status kesegatan dapat
ditentukan oleh factor usia
2. Social dan kultural
Hal ini dapat juga mempengaruhi proses perubahan bahan status
kesegatan seseorang karena akan mempengaruhi pemikiran atau
keyakinan sehingga dapat menimbulkan perubahan dalam prilaku
kesehatan .
3. Pengalaman Masa Lalu
Hal ini dapat mempengaruhi perubahan staus kesehatan, dapat
diketahui jika pengalaman kesehatan yang tidak diinginkan atau
pengalaman kesehatan yang buruk sehingga berdampak besar
dalam status kesehatan
4. Harapan seseorang tentang dirinya
Harapan meurpakan salah satu bagian yang penting dalam
meningkatkan perubahan status kesehatan kearah yang optimal
5. Keturunan
Keturunan juga memberikan pengaruh terhadap status kesehatan
seseorang mengingat potensi perubahan status kesehatan telah
dimiliki melalui factor genetic
6. Lingkungan
Lingkungan yang dimaksud adalah lingkungan fisik
7. Pelayanan
Pelayanan dapat berupa tempat pelayanan atau system pelayanan
yang dapat mempengaruhi status kesehatan
4. Konsep Lingkungan
Paradigma keperawatan dalam konsep lingkungan ini adalah memandang
bahwa lingkungan fisik, psikologis, social, budaya dan spiritual dapat
mempengaruhi kebutuhan dasar manusia selama pemberihan asuhan
keperawatan dengan meminimalkan dmapak atau pengaruh yang
ditimbulkannya sehingga tujuan asuhan keperawatan dapat tercapai.

Hubungan falsafah dengan paradigma keperawatan

Falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai


keperawatanyang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan keperawatan baik kepada
individu,keluarga, maupun masyarakat. Falsafah keperawatan bertujuan mengarahkan
kegiatankeperawatan yang dilakukan. Keperawatan mengandung pandangan holistik
terhadapmanusia yaitu kebutuhan manusia bio-pisko-sosial-spiritual.Paradigma
keperawatan adalah cara pandang perawat melihat, memikirkan,memaknai, menyikapi
serta memilih tindakan atas fenomena yang ada, sehingga dikatakanbahwa paradigma
merupakan suatu diagram atau kerangka berpikir yang menjelaskan suatufenomena.
Paradigma keperawatan merupakan suatu pedoman yang menjadi acuan danmendasari
pelaksanaan praktek keperawatan diberbagai tatanan kesehatan. Unsurparadigma
keperawatan meliputi klien/manusia, keperawatan, lingkungan, dan sehat-sakit.
Falsafah keperawatan sebagai keyakinan dasar dalam menerapkan teori
keperawatanterhadap metaparadigma keperawatan yang terdiri dari manusia, lingkungan,
kesehatan dankeperawatan.Melalui pemahaman tentang paradigma keperawatan yang
terdiri dari manusia, sehat-sakit,lingkungan, dan keperawatan, suatu model konseptual
keperawatan dari keempat komponenparadigrna tersebut telah menjelaskan hubungan dan
keterkaitan antar keempat konsep yang jugamelandasi teori keperawatan
Jenis Jenis Teori
Perbedaan Philosophical Grand Theory Middle Practice
Theory Range Theory
Theory,
Cakupan Falsafah Cakupannya luas Cakupannya Lebih spesifik
keperawatan dan kompleks tidak terlalu dan
mencakup luas cakupannya
pertanyaan – sehingga lebih sempit
pertanyaan relatif tidak dibandingkan
berhubungan bermanfaat dengan middle
dengan filosofis bagi konsep range theory
dan metodologis – konsep
untuk sumatif dan
pengembangan tidak terlalu
teori dasar sempit
keperawatan sehingga
tidak dapat
digunakan
untuk
menjelaskan
situasi –
situasi
kehidupan
yang
kompleks
Content Focus pada Memerlukan Menjelaskan Menyediakan
pertanyaan- spesifikasi lebih fenomena kerangka kerja
pertanyaan lanjut dan spesifik atau untuk
berhubungan pemisahan konsep, dan intervensi
dengan filosofis pernyataan- mencermink keperawatan
dan metodologis pernyataan an praktek dameprediksi
untung teoritisnya agar keperawatan hasil dan efek
pengembangan dapat diuji dan . dari praktek
teori dasar dibuktikan secara keperawatan
keperawatan teoritis. itu sendiri
Sifat sangat abstrak bersifat abstrak Abstrak, Spesifik
dan global karena tersusun lebih sempit
dari konsep dibanding
utama yang grand theory
dipakai untuk
memahami dunia
social
Fungsi Berfungsi untuk Fungsi utama middle range Memiliki efek
menjawab grand theory teory adalah yang lebih
pertanyaab yang adalah sebagai mendefinisik langsunpada
tidak dapat sumber utama an atau praktek
dijawab oleh ilmu dalam menghalusk keperawatan
pengetahuan mengabungkan an substansi
dengan cara teori – teori ilmu dan
mengidentifikasi, dengan cakupan praktek
mengembankan lebih kecil yang keperawatan
dan menentukan selanjutnya akan
kriteria untuk dikembangkan
evaluasi teori. oleh middlerange
theory
Kaitan terhadap Theory ini belum Grand theory Menghalusk sudah dapat
praktik dapat membedakan an substansi diaplikasikan
keperawatan diaplikasikan disiplin ilmu ilmu dan langsung atau
langsung dalam medis praktek dan dipraktekkan
praktik praktek dengan pasien
keperawatan keperawatan atau dapat atau
serta lebih diuji secara
dapat empiris
digunakan
secara
langsung
untuk
penjelasan
dan
pelaksanaan
Kaitan terhadap Sebagai asumsi Memberikan Teori ini Tidak dapat
riset dasar dalam kerangka kerja dapat dinilai untuk
keperawatan proses struktural dan ide membedaka penelitdan
pengembangan yang abstrak n stimulasi praktisioner
pengetahuan dan rasional sebagaiman
bagi pelajar mereka
untuk bekerja
menyeleksi menggambark
pertanyaan an,mengorgani
penelitian sadan menguji
dan ide – ide
variabelnya mereka.
Tokoh - Higgins & - Higgins & - Merton - Patterson
(Sebutkan Moore 2004 Moore 2004 1968 & Bredow
minimal 3 - Fawcett 2005 - Mc kenna 2004 Chin
tokoh) - Watson J 2003 (1997) - Kramer &
- Aligood 2006 1995 - kramer
- 1995
Walker & Dickkhof
Avant 1995 &
- James 1968

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M.R. (2014). Nursing Theorists and Their Work. St Louis, Missouri 63043 : Elsevier
Health Sciences, pp : 225 – 226.

Asmadi., 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Bahramnezhad, F., Shiri, M. & Asgari, P., 2015. A Review of the Nursing Paradigm. , (January),
pp.17–23.

Bruce, A., Rietze, L. & Lim, A., 2014. Understanding Philosophy in a Nurse ’ s World : What ,
Where and Why ? , 2(3), pp.65–71.

Coppa, D.F. (1993) Chaos Theory Suggests a New Paradigm for Nursing Science. Journal of
Advanced Nursing, 18,985-991. http:// dx.doi.org/10.1046/j.1365-2648.1993.18060985.x
Duff, E. (2011) Relating the Nursing Paradigm to Practice: A Teaching Strategy. International
Journal of Nursing Education Scholarship, 8, 13-19. http://dx.doi.org/10.2202/1548-923X.2076

Karimi, H. & Alavi, N.M., 2015. Florence Nightingale : The Mother of Nursing. , 4(August
1910), pp.4–6.

Masters, K. 2015. Nursing Theories : A Framework For Professional Practice. United States of
America : Jones & Bartlet

Mcintyre, M. & Mcdonald, C., 2013. Contemplating the Fit and Utility of Nursing Theory and
Nursing Scholarship Informed by the Social Sciences and Humanities. , 36(1), pp.10–17.

Parker, M. (2006) Introduction to Nursing Theory. In: Nursing Theories and Nursing Practice,
Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai