Anda di halaman 1dari 6

RESUME

ASPEK KESEHATAN PADA PENYELAMAN

Oleh:

Wahyu Nur Anisya

NIM: 2312057

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN JALUR RPL

STIKES HANG TUAH SURABAYA

TAHUN 2023-2024
ASPEK KESEHATAN PADA PENYELAMAN

1. SYARAT CALON PENYELAM


Secara umum untuk para penyelam tersebut diperlukan:
- Keadaan kejiwaan (psikis) dan kepribadian (personaliti) yang stabil.
- Mampu menghadapi stres fisik dan emosional.
- Bebas dari penyakit fisik yang serius ataupun yang minor, misalnya penyakit saluran
pernafasan atas dan bawah.

Berdasarkan jenis-jenis penyelaman, ada persyaratan khusus:

A. Persyaratan penyelam militer yang paling berat karena menghadapi darurat perang, baik
tugas-tugas anti sabotase maupun sabotase, pengamanan dan lain-lain.
B. Bagi penyelam komersial persyaratannya lebih longgar daripada penyelam militer, namun
demikian kondisi fisik dan kesehatan tetap harus tinggi supaya mampu melaksanakan beban
tugas yang diberikan.

SYARAT UMUM PENYELAM


- Bersifat sukarela
- Umur antara 18–30 tahun, untuk clearence diver umur yang tertua adalah 25 tahun.
- Memenuhi tes aerobik dari Cooper
- Lulus Psikotest kategori I
- Terjun ke air dari ketinggian 4,5–6 meter (15-20 feet) dengan sirip kaki.
- Berenang di permukaan tanpa alat sejauh 400 yard (360 m), berenang di bawah air sejauh
25 m dan mengapung selama 5 menit.
- Tes tahan nafas selama 1 menit
- Mengambil benda tanpa alat pada kedalaman 3 m (mengetahui adanya claustrophobia)
- Tidak menunjukkan gejala-gejala kegemukan (obesitas). Harus di perhitungkan hubungan
antara umur, tinggi dan berat badan sesuai indeks Kaup Devenport 2.00–2.39 (dimodifikasi
oleh Riyadi dan Tumonggor, Lakesla).
- Bagi mereka yang overweight (lebih 20% dari standar) masih dipertimbangkan jika struktur
tulang besar ataupun karena kekekaran otot-otot tubuh.
- Lulus test kesehatan

SYARAT KESEHATAN
1. Kontra indikasi absolut
2. Kontra indikasi relative
3. Kontra indikasi sementara
4. Pemeriksaan fisik, tes toleransi oksigen,tes rekompresi dan tes laboratorium
5. Pemeriksaan psikologi : tes intelegensi,kepribadian, hal-hal khusus
C. PEMELIHARAAN KESEHATAN PENYELAM
1. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
2. Tak Cakap Menyelam Permanen : Pernyataan tak cakap untuk menyelam karena
alasan medis dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan atas rekomendasi panitia
yang dibentuk, dimana seorang dokter yang mempunyai kualifikasi dalam bidang
kesehatan penyelaman termasuk dalam panitia tersebut
3. Tak Cakap Menyelam Sementara: penggunaan obat sementara, vaksin atau sedang
perawatan gigi
4. Pembatasan Menyelam Setelah Terbang

D. PENYELIDIKAN KECELAKAAN BAWAH AIR


Pada penyelidikan kecelakaan bawah air, ada 5 hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Penyelam dan riwayat kesehatan yang lampau
Data penyelam sangat perlu, mungkin baru saja menderita suatu penyakit yang dapat
menjadi faktor predisposisi kecelakaan dan kemampuan penyelam beserta grupnya. Insiden
kecelakaan terbesar adalah pada waktu pertama kali penyelam melakukan penyelaman laut
terbuka bila tidak sungguh-sungguh hati-hati.
2. Kondisi lingkungan penyelaman

Perlu diperhatikan keadaan cuaca, kejernihan air, arus, temperatur air, adanya gua-gua /
tebing dan binatang laut berbahaya. Sebagai contoh, seorang penyelam akan mengalami
kelelahan yang amat sangat apabila harus berjuang melawan arus dan makin jauh dari lokasi
awal penyelaman sehingga mengakibatkan keadaan menjadi fatal.

3. Profil dan riwayat penyelaman

Penyelaman sebelumnya, kedalaman dan lamanya menyelam perlu dicatat dan dihitung.
Hal tersebut berkaitan dengan penyakit dekompresi, nitrogen narkosis dan gangguan
kesehatan lain yang dapat menimbulkan kesulitan bahkan fatal. Juga kecepatan waktu naik,
lamanya pemberhentian, latihan-latihan sebelum menyelam, minum obat-obatan atau
alkohol sebelum menyelam perlu diperhatikan.

4. Peralatan selam

Peralatan amat penting, misalnya baju pelindung untuk cuaca dingin, regulator yang
berfungsi baik dan tidak ada kontaminasi, juga peralatan lain seperti masker, bouyancy
control device, depth gauge, jam, gauge untuk tangki, buddy line, pisau dll harus semuanya
dalam keadaan baik sehingga akan menunjang keselamatan penyelaman.

E. PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN PENYELAMAN


Penatalaksanaan kecelakaan penyelaman membutuhkan tindakan yang cepat dan tepat
karena dapat menyebabkan kematian atau cacat tubuh yang permanen.
Tindakan P3K Penyelaman terdiri dari :
1. Tindakan medis umum untuk menyelamatkan jiwa dan mencegah komplikasi
kecelakaan (resusitasi)
2. Rekompresi di dalam air maupun recompression chamber
3. Resusitasi paru
4. Tehnik pernafasan buatan dari mulut ke mulut di air (ditempat)
5. Tehnik pernafasan buatan dari mulut ke mulut sambil berenang ke kapal atau Pantai

TINDAKAN PERTOLONGAN
- Bawa korban ke tempat teduh dan aman
- Tidurkan korban terlentang mendatar.
- Kendorkan pakaian korban, bila perlu pakaian dilepaskan dan ditutup dengan selimut
- Tenangkan korban dan usahakan agar badannya tetap hangat
- Jangan diberi minum apabila korban tidak sadar
- Medikamentosa
- Bila ada luka dengan perdarahan pasang pembalut cepat dan bila ada patah tulang pasang
bidai
CARA MENGHENTIKAN PERDARAHAN
- Lakukan penekanan pada pembuluh darah yang terletak di sebelah atas (proksimal) dari luka
sehingga perdarahan berhenti atau berkurang
- Bersihkan dan cuci luka dengan perhidrol atau cairan garam fisiologis
- Luka ditutup kain perban / kasa tebal lalu dibalut
- Penekanan luka sering dikendorkan agar ada aliran darah ke bagian bawah (distal) luka, hal
ini penting untuk mencegah nekrose (kematian) jaringan di sebelah distal luka
PERLENGKAPAN P3K
1. Buku petunjuk P3K
2. Kartu alamat (nomor telepon / kode radio panggilan) untuk rumah sakit yang
dilengkapi RUBT, serta perusahaan transportasi (helikopter dll)
3. Alat-alat resusitasi
a. Resusisator (ambu bag) dengan suplai oksigennya
b. Tongue spatel (penekan lidah)
c. Laryngoscope (alat untuk memeriksa tenggorokan)
4. Obat-obatan
5. Alat untuk menghentikan perdarahan
6. Alat-alat untuk mengatasi / mencegah penyebaran racun karena sengatan binatang laut
yang berbisa (ular laut, blue renged octopus, stone fish dll),
7. Untuk mengatasi penyakit dekompresi

F. KEGAWATDARURATAN PENYELAMAN
Berdasarkan fisiologi dan pertolongan medis yang diperlukan kedaruratan penyelaman dapat
dibagi menjadi:
1. Kedaruratan penyelaman yang tidak membutuhkan pengobatan rekompresi:
a. Kedaruratan sistem pernafasan
b. Kedaruratan yang disebabkan oleh sifat-sifat fisik air sebagai media penyelaman
(in water emergencies, kedaruratan dalam air)
c. Gangguan tehnis pelaksanaan penyelaman (operational hazard)
2. Kedaruratan penyelam yang memerlukan tindakan/pengobatan-pengobatan rekompresi
OPERATIONAL HAZARD
1. Blow up
Blow up adalah suatu keadaan dimana penyelam naik dengan cepat tanpa terkendali ke
permukaan. Keadaan ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan terjadinya emboli
gas, penyakit dekompresi, trauma fisik akibat benturan dengan benda-benda di
permukaan, pecah paru dll. Pada deep sea diving, blow up dapat menyebabkan
robeknya pakaian selam sehingga dapat tenggelam atau mengalami squeeze.
2. Terbelit dan terperangkap (fouling and entrapment)
Dapat terjadi seorang penyelam terbelit sesuatu dan atau terperangkap pada suatu
tempat. Penyelam dengan suplai udara dari permukaan lebih sering mengalami
gangguan tersebut karena surface umbilical (selang udara atau tali ke permukaan)
membelit penyelam.
3. Kerusakan alat selam
4. Terputusnya suplai udara (lost of air supply)
Pada penyelam scuba yang mengalami kehabisan udara atau gangguan alat (scuba,
regulator, mouthpiece) dapat mengatasinya dengan buddy breathing sambil naik ke
permukaan bersama mitra selamnya.
5. Komunikasi terputus
6. Penyelam hilang (lost diver)
Penyelam yang mengalami disorientasi (kehilangan arah) atau nitrogen narcosis dapat
bergerak tanpa disadari menjauhi lokasi penyelaman, penyelam dapat terperangkap dan
hilang (lost diver). Jika penyelam ditemukan dalam keadaan tidak sadar, segera dibawa
ke permukaan sambil diberikan udara pernafasan (misalnya dengan memasukkan
mouthpiece dari regulator scuba ke mulut penyelam dengan purge bottom ditekan,
sehingga terjadi aliran udara dari scuba ke dalam paru penyelam).

G. EVAKUASI MEDIS KECELAKAAN PENYELAMAN


5 hal tahapan penyelamatan pada penyelaman:
1. VISUALISASI
2. VITAL SIGN >> verbal (Kesadaran /status mental)
3. BACK/BELAKANG dan BACK UP/BANTU (selalu dari belakang, tetap mengapung (BCD
(+))menghadap ke atas, kepala lebih rendah
4. RESPIRASI (jalan nafas, pernapasan) mouth piece tetap, bila bisa dan ada beri O2 100%
5. AMBULANCE
- monitor vital sign
- terpasang masker atau alat bantu pernapasan (Ambu bag),
- bila mungkin posisi miring kekiri (cegah aspirasi)

PERTOLONGAN KORBAN KECELAKAAN ATAS AIR


 Langkah-langkah pertolongan pertama yang dilakukan:
1. Segera Minta Bantuan
2. Keluarkan Korban dari Air
3. Menolong Korban yang Sudah Tenggelam
4. Periksa Pernapasan Korban
5. Melakukan CPR

 Ada beberapa metode memberikan pertolongan pada kecelakaan di air :

— R> Reach,

— T> Throw,

— R> Row

— G> Go,

— T> Tow / Carry

Anda mungkin juga menyukai