Fraktur Femur
Fraktur Femur
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Pengertian
Fraktur Femur adalah fraktur pada tulang femur yang disebabkan oleh
Fraktur Femur secara klinis bisa berupa Fraktur Femur terbuka yang
disertai adanya kerusakan jaringan lunak (otot, kulit, jaringan saraf dan
pembuluh darah) dan Fraktur Femur tertutup yang dapat disebabkan oleh
jaringan lunak.
1. Trauma langsung
7
8
3. Trauma patologis
Contohnya
(2) Osteomilitis merupakan infeksi tulang dan sum sum tulang yang di
2.1.4. Patofisiologi
dalam jaringan ikat yang di sebut callus. Callus kemudian secara bertahap
periost, fase ini disebut fase hematoma. Hematoma ini kemudian akan
menempel, fase ini disebut fase jaringan fibrosis dan jaringan yang
jaringan mesenkin yang bersifat osteogenik. Sel ini akan berubah menjadi
kalsium hingga tidak terlihat foto rontgen. Pada tahap selanjutnya terjadi
Tanda dan gejala fraktur femur umumnya antara lain (Helmi, 2012) :
a) Nyeri.
b) Kehilangan fungsi.
c) Deformitas.
e) Krepitasi.
f) Pembengkakan.
g) Perubahan warna lokal pada kulit yang terjadi akibat trauma dan
1. Klasifikasi Penyebab
a. Fraktur traumatik
b. Fraktur patologis
c. Fraktur stres
tertentu.
konsep fraktur
akibat kecelakaan lalu lintas di kota-kota besar atau jatuh dari ketinggian.
daerah yang patah. Secara klinik fraktur batang femur dibagi dalam fraktur
2.1.7. Pemeriksaan
tulang sama dengan pemeriksaan pada pasien yang mengalami luka pada
berdasarkan pada tanda dan gejala. Setelah bagian yang retak telah di-
dan pronosisnya.
13
a. Reposisi
untuk fiksasi fragmen patahan tulang, dimana digunakan pin baja yang
bengkak untuk operasi yang aman, pasien dengan cedera multiple yang
b. Imobilisasi
c. Rehabilitasi
cedera atau alat gerak yang sakit agar dapat berfungsi kembali seperti
2.1.9. Komplikasi
FRAKTUR
Peningkatan Kapiler
Putus
Deformitas Reaksi Stres klien
Vena/arteri
Pelepasan Histamin
Gangguan Fungsi Melepaskan Katekolamin
Perdarahan
Shock
Hipovolemik Emboli
Pnknan pemb darah
Gangguan Perfusi
Jaringan
2.2.1. Pengkajian
pasien yang relevan, meliputi persepsi pasien dan hasil yang diharapkan ,
Wilkinson, 2013).
perkata dengan tujuan menekankan konsep kunci dari kata pertama dalam
2008).
2.3.1 PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
dipakai, status
2. Keluhan Utama
Pada keluhan utama pada kasus fraktur adalah tidak bisa bergerak
Ragion : nyeri terjadi pada bagian paha yang mengalami patah tulang.
Scale of pain : secara subjektif nyeri yang dirasakan klien 2-4, pada
6. Riwayat Psikososial
dari nutrisi yang tidak adekuat terutama kalsium atau protein dan
21
c. Pola Eliminasi
Untuk kasus fraktur tidak ada gangguan pola eliminasi, perlu juga
bau, dan jumlah. Pada kedua pola ini juga dikaji ada kesulitan atau
e. Pola aktivitas
orang lain. Hal lain yang perlu dikaji adalah bentuk aktivitas klien
gangguan.
Pada klien fraktur timbul rasa cemas akan keadaan dirinya, yaitu
8. Pemeriksaan Fisik
setempat (lokal). Hal ini perlu untuk dapat melaksanakan total care
1. Gambaran Umum
oedema.
hidung.
24
3) Thoraks
1. Paru
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Perkusi
tambahan lainnya.
d) Auskultasi
2. Jantung
a) Inspeksi
b) Palpasi
c) Auskultasi
3. Abdomen
a) Inspeksi
b) Palpasi
teraba.
c) Perkusi
d) Auskultasi
4. Inguinal-Genetalia-Anus
kesulitan BAB.
5. Integumen
seperti warna kulit, lesi, tekstur kulit dan suhu kulit, kulit
kotor.
6. Pemeriksaan Muskuloskeletal
keterbatasan gerak.
9. Pemeriksaan Radiologi
dengan permintaan.
yang rusak.
penyembuhan tulang.
27
2) Biopsi tulang dan otot: pada intinya pemeriksaan ini sama dengan
diakibatkan fraktur.
pada tulang.
2010)
pemasangan traksi
28
stress/ansietas.
kawat, sekrup)
d. Resiko tinggi infeksi b/d adanya port de entree luka operasi pada paha
NOC
kemampuannya
Kriteria hasil :
NIC
Intervensi :
29
2. Bantu latihan rentang gerak pasif aktif pada ekstremitas yang sakit
karena imobilisasi.
indikasi.
keadaan klien.
kawat, sekrup)
NOC
Kriteria hasil :
atau memudahkan
NIC
Intervensi :
perawatan luka, alat apa yang akan dipakai, dan jenis larutan apa
jaringan.
dengan luka yang luas yang dapat menjadi pintu masuk kuman
yang ideal.
stress/ansietas.
NOC
32
situasi individual.
NIC
Intervensi :
vaskuler.
perubahan posisi)
sesuai keperluan.
2.3.4 Implementasi
membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. oleh karena itu rencana
2.3.5 Evaluasi