Anda di halaman 1dari 3

PERESEPAN PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA

No.Dokumen …
No. Revisi 1
SOP Tanggal Terbit …
Halaman 1/2
UPT
Puskesmas dr. Asep Aries
NIP. 19720812007011011
Gegesik
1. Pengertian
Peresepan Psikotropika dan Narkotika adalah proses kegiatan yang meliputi
aspek teknis dan non teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima
resep dokter sampai penyerahan obat pada pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah peresepan psikotropika dan
narkotika.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Gegesik Nomor :
/SK/PKMGGSK/I/ Tahun tentang Peresepan Psikotropika dan Narkotika.

4. Referensi a. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 24 tahun 2021
tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika,
Psikotropika, dan Prekursor Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1152);
b. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 26 tahun 2020 tentang
perubahanPeraturanMenteriKesehatan RI No. 74Tahun
2016TentangStandarPelayananKefarmasian di Puskesmas
c. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.3 tahun 2015 Tentang Peredaran,
Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika, dan
Prekusor Farmasi.
5. Prosedur 1. Petugas farmasi menerima resep
2. Petugas farmasi memeriksa kelengkapan resep meliputi tanggal, nama
pasien, umur, jenis kelamin, berat badan pasien, nama dokter
pemeriksa, tanda tangan dokter pemeriksa dan sub unit asal resep
3. Petugas farmasi memeriksa penulisan isi resep meliputi nama obat,
kekuatan obat, bentuk sediaan, jumlah obat dan dosis obat dan cara
pemakaian obat
4. Petugas farmasi mengkonsultasikan kepada dokter penulis resep bila
ada keraguan dan dapat memberikan pertimbangan atau alternatif yang
sesuai
5. Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai permintaan dalam resep:
a. Mengambil obat psikotropika dan narkotika yang tersimpan di lemari
khusus berpintu ganda dengan kunci yang berbeda dari kedua pintu,
sesuai nama dan jumlah obat yang diminta
b. Mengerjakan obat racikan dengan urutan menghitung kesesuaian
dosis, menyiapkan wadah pembungkus, menggerus dengan mortir
(mulai dari obat yang jumlahnya sedikit terlebih dahulu), membagi
dengan rata, kemudian membungkus
c. Menuliskan nama pasien, tanggal resep dan aturan minum pada
etiket dengan jelas dan dapat dibaca
d. Memeriksa kembali obat yang telah disiapkan, lalu dimasukkan ke
dalam wadah yang sesuai
6. Petugas farmasi memanggil nama pasien dan memastikan nomor
antrian pasien sama dengan nomor yang tertulis di kertas resep
7. Petugas farmasi menyerahkan obat dengan memberikan informasi obat
yang sesuai
8. Petugas farmasi menanyakan kepada pasien apakah penjelasan yang
diberikan sudah dimengerti dan apakah ada yang ingin ditanyakan
terkait obat yang diberikan
9. Petugas farmasi meminta pasien menandatangani kertas resep sebagai
bukti bahwa obat telah diterima, dan menandatangani buku ceklis PIO
(Pemberian Informasi Obat) sebagai bukti bahwa pasien telah
menerima informasi obat yang dibutuhkan
10. Petugas farmasi mencatat resep di buku pemakaian psikotropika dan
narkotika
11. Petugas farmasi mengarsipkan resep psikotropik dan narkotika secara
terpisah dari resep lainnya
Petugas farmasi mengarsipkan resep setiap hari dan menyimpannya
selama 3 tahun.
6. Diagram Alir

Petugas farmasi
menerima resep

Petugas farmasi memeriksa kelengkapan resep

Petugas farmasi memeriksa penulisan

Petugas farmasi mengkonsultasikan kepada dokter


penulis resep bila ada keraguan

Petugas farmasi menyiapkan obat sesuai permintaan


dalam resep

Petugas farmasi memanggil nama pasien

Petugas farmasi menyerahkan obat dengan


memberikan informasi obat yang sesuai

Petugas farmasi meminta pasien menandatangani


kertas resep sebagai bukti bahwa obat telah diterima,

Petugas farmasi mencatat resep di buku pemakaian


psikotropika dan narkotika

Petugas farmasi mengarsipkan resep


psikotropik dan narkotika secara
terpisah dari resep lainnya.

7. Unit Terkait Loket obat, gu

8. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai