ASUHAN
KEBIDANAN
Kiftiyah., S.ST., M.Kes. - Riska Aprilia Wardani S.ST M., Kes. - Sabrina Farani, S.ST., M.Pd.
Lilis Susanti, SST, M.KS. - Siti Fadhilah,S.SiT., M.Kes. - Ria Gustirini, S.ST., M.Keb.
Kurnia Indriyanti Purnama Sari., S.ST., M.Kes. - Ni Gusti Ayu Lia Rusmayani, S.ST., M.Pd.
Diani Aliansy, S.S.T., M.Kes. - Titiek Idayanti, S.ST., M.Kes. - Ns. Yunike, SKep., MKes.
Ns.Indah Purnama Sari, MMKes., M.Kep.
PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN
Editor:
Setiana Andarwulan, S.ST., M.Kes.
PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN
Penulis:
Kiftiyah., S.ST., M.Kes; Riska Aprilia Wardani S.ST. M.Kes; Sabrina
Farani, S.ST., M.Pd; Lilis Susanti, SST, M.KS; Siti Fadhilah,S.SiT.,
M.Kes; Kurnia Indriyanti Purnama Sari., S.ST., M.Kes; Ni Gusti Ayu
Lia Rusmayani, S.ST., M.Pd; Ria Gustirini, S.ST., M.Keb; Diani Aliansy,
S.S.T., M.Kes; Titiek Idayanti, S.ST., M.Kes; Ns.Indah Purnama Sari,
MMKes., M.Kep; Ns. Yunike, S.Kep., M.Kes.
ISBN: 978-623-5722-13-9
Editor:
Setiana Andarwulan, S.ST., M.Kes.
Penyunting:
Nanda Saputra, M.Pd.
Desain Sampul dan Tata Letak:
Atika Kumala Dewi
Cetakan: Januari 2022
Ukuran: viii - 205 halaman; 14 x 20 cm
Penerbit:
Yayasan Penerbit Muhammad Zaini
Anggota IKAPI (026/DIA/2012)
Redaksi:
Jalan Kompleks Pelajar Tijue
Desa Baroh Kec. Pidie
Kab. Pidie Provinsi Aceh
No. Hp: 085277711539
Email: penerbitzaini101@gmail.com
Website: penerbitzaini.com
Tim Penulis
E. Tanda Persalinan
Menurut Ari Kurniarum, 2016, tanda dan gejala persalinan
adalah sebagai berikut:
1. Tanda - tanda bahwa persalinan sudah dekat :
a. Terjadi lightening
Beberapa minggu sebelum persalinan, calon ibu
merasa bahwa keadaannya menjadi lebih enteng.
Ia merasa kurang sesak, tetapi sebaliknya ia merasa
bahwa berjalan sedikit lebih sukar, dan sering
diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota bawah.
b. Pollikasuria
Pada akhir bulan ke-IX hasil pemeriksaan
didapatkan epigastrium kendor, fundus uteri lebih
rendah dari pada kedudukannya dan kepala janin
sudah mulai masuk ke dalam pintu atas panggul.
Keadaan ini menyebabkan kandung kencing
tertekan sehingga merangsang ibu untuk sering
kencing yang disebut Pollakisuria.
1. Peran Bidan
Bidan mempunyai peran sebagai pelaksana, pengelolah,
peneliti dan pendidik. Kemudian setelah dilakukan Rekernas
IBI tahun 2011 empat peran bidan dikembangkan menjadi
enam peran utama bidan iyalah:
a. Pelaksana Asuhan :
Tugas pokok: Asuhan kebidanan ibu dan anak KB
dan kesehatan Reproduksi.
b. Pengelola /Manager: asuhan dan Unit kesehatan
yang dibawah tanggung jawabnya
c. Pendidik : ibu, keluarga, Masyarakat/formal
d. Peneliti: kemajuan ilmu, peningkatan pelayanan
(evidence based) peningkatan diri.
2. Fungsi Bidan
Fungsi ialah pekerjaan yang harus dilakukan sesuai
dengan perannya. Sedangkan tugas kegiatan –kegiatan yang
harus dilaksanakan untuk memenuhi fungsinya.
a. Pelaksana asuhan/ pelayanan kebidanan
1) Melaksanakan asuhan /pelayanan kebidanan
pada ibu hamil normal dengan komplikasi
patologi dan resiko tinggi.
2) Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
bersalin normal dengan komplikasi patologi
dan resiko tinggi.
3) Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi
baru lahir normal, komplikasi patologi dan
resiko tinggi.
4) Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
meneteki
5) Melaksanakan asuhan kesehatan pada bayi dan
belita.
6) Melaksanakan asuhan kesehatan pada wanita/
ibu dengan ganguan sistem reproduksi.
7) Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas
8) Melaksanakan pelayanan KB
2. Profesi
Pengertian profesi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah bidang pekerjaan yang dilandasi
pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya)
tertentu. Menurut Daniel Bell (1973), profesi adalah aktivitas
intelektual yang dipelajari termasuk pelatihan yang
diselenggarakan secara formal ataupun tidak formal dan
memperoleh sertifikat yang dikeluarkan oleh sekelompok
atau badan yang bertanggungjawab pada keilmuan tersebut
dalam melayani masyarakat, menggunakan etika layanan
3. Profesi Bidan
Sejarah menunjukan bahwa bidan merupakan profesi
tertua di dunia sejak adanya peradapan umat manusia.
Bidan terlahir sebagai wanita terpercaya mendamping dan
menolong ibu melahirkan, memberikan semangat sampai
ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Dalam menjalankan
tugasnya bidan bekerja berdasarkan pandangan filosofi yang
dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik, pelayanan
dan kode etik profesi yang dimiliki
A. Sistem Reproduksi
1. Uterus
Miometrium terdiri atas serat otot polos dan dipisahkan
oleh jaringan ikat yaitu kolagen dan elastin. Selama
kehamilan, uterus mengalami hipertrofi dan hiperplasia
untuk mempersiapkan persalinan. Kontraksi uterus sebagian
besar dicegah oleh inhibitor uterotonic (progesteron, oksida
nitrat dan prostacyclin). Kontraksi yang terjadi cenderung
ringan, tidak teratur dan tidak sinkron. Seiring perkembangan
kehamilan, kontraksi secara bertahap meningkat intensitas
dan frekuensinya. Menjelang persalinan, kontraksi
semakin kuat, teratur dan efektif. Perubahan struktur sel
2. Serviks
Proses pelunakan serviks ditandai dengan infiltrasi
leukosit, peningkatan air dan penurunan kandungan
kolagen serviks. Infiltrasi serviks oleh leukosit dan makrofag
menyebabkan pelepasan enzim proteolitik dan menyebabkan
degradasi kolagen. Peningkatan kadar asam hialuronat dan
perubahan permeabilitas pembuluh darah meningkatkan
kadar air serviks. Peningkatan estrogen relatif terhadap
progesteron dan peningkatan kadar relaxin meningkatkan
degradasi kolagen. Peregangan serviks menghasilkan
pelepasan lokal prostaglandin F2α (PGF2α) dan pelepasan
oksitosin dari hipofisis posterior (refleks Ferguson) yang
meningkatkan aktivitas uterus (Uvnäs-Moberg et al., 2019)
Pada tahap pertama persalinan, kontraksi myometrium
menyebabkan effacement dan pembukaan serviks. Pada
B. Sistem Endokrin
1. CRH
CRH adalah neuropeptida yang diproduksi oleh
hipotalamus, plasenta, desidua, chorion dan amnion.
Reseptor CRH ditemukan di membran decidua dan janin
dan di miometrium. Selama persalinan, di bawah pengaruh
oksitosin CRH berikatan dengan berbagai jenis reseptor
dan meningkatkan kontraksi uterus. Kadar CRH plasenta
meningkat tajam setelah usia kehamilan 35 minggu. Kadar
2. Progesteron
Kadar progesteron plasma ibu meningkat progresif
selama kehamilan dan tidak tergantung pada faktor-faktor
yang mengatur sintesis dan sekresi steroid. Selama kehamilan,
progesteron menghambat kontraksi uterus. Ketika kehamilan
memasuki bulan ketujuh, kadar progesteron meningkat dan
kemudian turun. Progesteron menghambat sintesis reseptor
4. Estrogen
Estrogen bersifat kebalikan dari progesteron dan
mempunyai peran dalam pematangan serviks serta
membantu kontraksi uterus. Estrogen meningkat sekitar
34 minggu kehamilan. Peningkatan kadar estrogen di akhir
persalinan menyebabkan peningkatan aktivitas uterus. Kadar
oksitosin sangat rendah sebelum persalinan dan meningkat
pada kala 1 persalinan.
5. Prostaglandin
Prostaglandin adalah lipid yang disintesis dalam jaringan
tubuh (paracrine). Prostaglandin yang sangat berperan
C. Sistem Pernafasan
Efek utama persalinan pada sistem pernapasan terkait
dengan peningkatan kerja otot, tingkat metabolisme,
dan konsumsi oksigen yaitu meningkat 40% hingga 60%
selama persalinan (Ouzounian & Elkayam, 2012). Konsumsi
oksigen metabolik meningkat selama persalinan sebagai
akibat dari kontraksi uterus. Kontraksi yang terjadi selama
persalinan dapat menyebabkan hipoksia otot dan asidosis.
Hipoksia yang terjadi dapat meningkatkan rasa nyeri.
Adanya hiperventilasi menyebabkan alkalosis respiratorik
dan peningkatan pH darah. Peningkatan ventilasi akan
menurunkan tekanan parsial karbondioksida.
Kadar laktat di kala dua persalinan meningkat dan
menyebabkan pH turun. Selama persalinan, ventilasi
meningkat tergantung pada tahap persalinan yang mengarah
ke penurunan PaCO2. Tingkat PaCO2 yang sangat rendah
menghasilkan vasokonstriksi serebral dan mengurangi
perfusi dan aliran darah antarvillous.
E. Hematologi
Selama kehamilan, volume plasma meningkat 40% pada
usia kehamilan 24 minggu, dan massa sel darah merah
meningkat 30%. Peningkatan massa sel darah merah yang
secara tidak proporsional menyebabkan penurunan kadar
hemoglobin serum, dan kecenderungan untuk terjadi
anemia. Selama persalinan, kadar hemoglobin meningkat
sampai 1,2g/100 ml dan akan kembali pada tingkat
seperti sebelum persalinan pada hari pertama postpartum.
Perubahan lainnya yaitu waktu pembekuan darah berkurang,
fibrinogen meningkat serta sel darah putih secara progresif
meningkat selama kala I. Gula darah menurun selama
persalinan, menurun drastis pada persalinan lama. Pada
saat persalinan, terjadi penurunan kadar faktor XII dan XI,
peningkatan fibrinopeptide A, beta-thomboglobulin, dan
faktor trombosit.
B. Profesionalisme Bidan
Siagian (2000:163) menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan profesionalisme adalah keandalan dalam
pelaksanaan tugas, sehingga terlaksana dengan mutu tinggi,
waktu yang tepat, cermat, dan dengan prosedur yang mudah
dipahami dan diikuti oleh pelanggan. Terbentuknya aparatur
profesional menurut pendapat tersebut memerlukan
pengetahuan dan ketrampilan khusus yang dibentuk melalui
pendidikan dan pelatihan sebagai instrument pemutakhiran.
Profesionalisme mencerminkan sikap seseorang
terhadap profesinya. Secara sederhana, profesionalisme
yang diartikan perilaku, cara, dan kualitas yang menjadi
ciri suatu profesi. Seseorang dikatakan professional apabila
pekerjannya memiliki ciri standar teknis atau etika suatu
profesi (Oerip dan Uetomo, 2000: 264 - 265).
Menurut Harefa (2004) Ada empat sifat yang dianggap
mewakili sikap profesionalisme yaitu:
1. Keterampilan
Keterampilan yang tinggi yang didasarkan pada
pengetahuan teoritis dan sistematis, Kemampuan/
keterampilan adalah kapasitas seorang individu untuk
4. Murotal Alquran
Persalinan merupakan peristiwa fisiologis dalam
setiap perkembangan seorang wanita untuk menjadi
ibu. Peristiwa ini bisa menimbulkan trauma karena rasa
sakit yang dialaminya Salah satu cara untuk menjaga
kesehatan mental pada masa persalinan yaitu dengan
terapi murotal Alquran. Mendengarkan murotal Al-
Quran pada masapersalinan akan meningkatkan
kekuatan iman dan memberikan ketenangan pikiran.
(Ria, Maya, & Jamalluddin, 2020)
Membaca dan mendengarkan Al–Qur’an dengan
teratur dapat mencegah ketegangan psikologis termasuk
kecemasan menghadapi persalinan. Berdasarkan
penelitian, terapi murottal Al- Qur’an Surat Ar- Rahman
dapat meningkatkan kadar ß-Endorphin dan menurunkan
intensitas nyeri pada ibu bersalin kala I fase aktif.
Terapi murottal Al–Qur’an dengan keteraturan irama
dan bacaan yang benar menjadi sebuah musik yang
mampu mendatangkan ketenangan dan meminimalkan
kecemasan bagi mereka yang mendengarnya. Terapi ini
juga dapat memberi motivasi dan memberi kekuatan
untuk menghadapi problem yang dihadapinya sehingga
A. Postpartum Blues
Postpartum blues atau sering disebut maternity blues
atau baby blues diartikan sebagai suatu sindroma gangguan
efek ringan yang sering tampak selama minggu pertama
setelah persalinan (Eva Yunitasari, 2020). Sekitar 50% - 85%
ibu nifas mengalami postpartum blues selama beberapa
minggu pertama setelah melahirkan. Mengingat betapa
umum gangguan postpartum blues ini, sehingga postpartum
blues dapat dianggap sebagai hal yang normal pada minggu
pertama masa nifas. Keluhan perasaan sedih, lebih jarang
dialami ibu nifas dibandingkan dengan keluhan labilitas
suasana hati, menangis, kecemasan atau lekas marah yang
lebih sering dikeluhkan.
B. Depresi Postpartum
Depresi postpartum merupakan istilah yang digunakan
pada pasien yang mengalami berbagai gangguan emosional
yang timbul setelah melahirkan, khususnya pada gangguan
depresi spesifik yang terjadi pada 10%-15% wanita pada
tahun pertama setelah melahirkan. Menurut Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders, edisi keempat (DSM-
IV), sebuah depresi dipertimbangkan sebagai postpartum
jika dimulai selama empat minggu setelah kelahiran. (Wisner,
2002,).
Depresi postpartum biasanya muncul selama dua
hingga tiga bulan pertama pascapersalinan tetapi dapat
terjadi kapan saja setelah melahirkan. Beberapa ibu nifas
mengeluhkan timbulnya gejala depresi ringan kehamilan.
Depresi pascapersalinan secara klinis tidak dapat dibedakan
dari depresi yang terjadi pada waktu lain selama kehidupan
seorang wanita. Gejala-gejala depresi pascapersalinan
meliputi:
1. Depresi atau perasaan
2. Menangis
3. Kehilangan minat pada aktivitas biasa
4. Perasaan bersalah
5. Perasaan tidak berharga atau tidak mampu melakukan
apapun
C. Psikosis Postpartum
Psikosis postpartum adalah bentuk paling parah dari
penyakit kejiwaan pascapersalinan. Ini adalah peristiwa
langka yang terjadi pada sekitar 1 sampai 2 per 1000
wanita setelah melahirkan. Presentasi kejadian psikosis
postpartum sering kali didramatis, dengan timbulnya gejala
dini psikosis postpartum sejak 48-72 jam pertama setelah
melahirkan. Mayoritas ibu nifas dengan psikosis postpartum
mulai menimbulkan gejala dalam dua minggu pertama
pascapersalinan. Dalam banyak kasus, psikosis postpartum
merupakan episode penyakit bipolar; gejala psikosis nifas
paling mirip dengan beberapa gejala depresi. Tanda-tanda
awalnya adalah kegelisahan, lekas marah, dan insomnia.
Ibu nifas dengan gangguan ini menunjukkan suasana hati
yang tertekan atau gembira yang berubah dengan cepat,
disorientasi atau kebingungan, dan perilaku yang tidak
menentu atau ketidakteraturan.
C. Perkembangan
Perkembangan anak berfokus pada perubahan yang
terjadi selama masa kanak-kanak (Levin, 2011). Proses
perkembangan bayi dan balita dapat dibagi menjadi
beberapa aspek, yaitu : Perkembangan fungsi motorik kasar
dengan tujuan utama adalah seorang manusia yang dapat
berjalan dan bergerak dengan sempurna, perkembangan
fungsi motorik halus yang memerlukan koordinasi antara
fungsi visual dengan fungsi jari-jari tangan untuk memegang,
menulis, dan lain-lain, perkembangan mental untuk menjadi
seorang dewasa yang pandai dan dapat memecahkan
masalah.